Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PARAMETER METEOROLOGI DAN PREKURSOR

OZON PADA MODEL NEURAL NETWORK KONSENTRASI OZON


TROPOSFERIK (STUDI DI KOTA BANDUNG)

INFLUENCES OF METEOROLOGICAL PARAMETERS AND


OZONE PRECURSORS TO NEURAL NETWORK MODEL IN OZONE
TROPOSPHERIC CONCENTRATION (STUDY IN BANDUNG CITY)
Dyah Lukita Sari *) dan R. Driejana **)
*)
Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jln. Angkasa I No. 2 Jakarta,
e-mail : dyahlukitasari@yahoo.com
**)
Kelompok Penelitian Manajemen Udara dan Limbah,
Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

ABSTRACT
As an air pollutant, the fate of ozone is determined by the movement and chemistry of atmospheric dynamics
and the precursors of ozone are emitted from the source. In that case the effect of each of meteorological param-
eters and ozone precursors need to be known so that the ozone concentration can be predicted. In this research the
concentration of ozone precursors (NO and NO2), temperature, solar global radiation, humidity, and wind speed
as meteorology parameters were used as input in artificial neural network program to obtain model which can
predict concentration of tropospheric ozone in Bandung city. The relation between ozone precursors concentration
and meteorological parameters to ozone concentration was indicated by the correlation value. Positive correlation
values, the increase in ozone concentration, was influenced by variables of temperature and solar radiation. A
negative correlation value, the decline in ozone concentration, is affected by humidity variables. Modelling results
indicate that the use of temperature and concentrations NO2 as data input appeared to be a dominant contributors
rather than the other input parameters.
Keywords: Air Quality, Artificial Neural Network, Tropospheric Ozone

ABSTRAK
Sebagai pencemar udara, nasib ozon ditentukan oleh faktor pergerakan dan dinamika serta kimia atmosferik
setelah prekursor ozon diemisikan dari sumbernya. Untuk itu pengaruh masing-masing parameter meteorologi
dan prekursor ozon perlu diketahui sehingga konsentrasi ozon troposferik dapat diprediksi. Dalam penelitian ini
dipergunakan data pengamatan konsentrasi prekursor ozon, yaitu NO dan NO2, dan data pengamatan parameter
meteorologi yaitu temperatur, radiasi matahari, kelembaban dan kecepatan angin sebagai input pada metode
artificial neural network sehingga diperoleh output yang dapat memodelkan dan memprediksi konsentrasi ozon
troposferik di Kota Bandung. Keterkaitan konsentrasi prekursor dan parameter meteorologi terhadap konsentrasi
ozon ditunjukkan dengan nilai korelasi. Nilai korelasi positif, peningkatan konsentrasi ozon, dipengaruhi oleh
variabel temperatur dan radiasi matahari. Nilai korelasi negatif, penurunan konsentrasi ozon, dipengaruhi oleh
variabel kelembaban. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa penggunaan data temperatur dan konsentrasi NO2
sebagai input memberi kontribusi lebih dominan dibanding parameter input lainnya.
Kata Kunci: Kualitas udara, Artificial Neural network, Ozon troposferik

Pengaruh Parameter Meteorologi ... | Dyah Lukita Sari dan R. Driejana | 615
PENDAHULUAN kembali dengan oksigen dan membentuk ozon
(O 3). 2 Ozon sebagai pencemar ditemukan di
Pola konsentrasi ozon dapat menggambarkan
atmosfer bawah atau troposfer. Energi radiasi
kondisi umum suatu wilayah yang dipresentasi-
ultraviolet di permukaan bumi ini tidak cukup
kannya. Biasanya keteraturan pola konsentrasi
kuat untuk mendisosiasi oksigen, tetapi cukup
ozon akan dipengaruhi oleh perubahan intensitas
kuat untuk mendisosiasi NO2, membentuk NO
radiasi matahari siang dan malam, di mana
dan radikal oksigen. Selanjutnya reaksi antara
mekanisme fotokimianya terkait dimensi ruang
radikal oksigen dengan oksigen akan membentuk
dan waktu untuk pembentukan dan perusakan
ozon di troposfer. Lebih jauh, ada prekursor ozon,
ozon, temperatur serta sudut zenith matahari1
yaitu gas-gas yang mengakibatkan terbentuknya
sehingga akan membentuk pola yang berulang
ozon lain seperti metana (CH4) sebagai salah
dengan siklus harian.
satu contoh Volatile organic compound, nitrogen
Secara alamiah ozon terutama terbentuk oksida (NO) dan karbon monoksida (CO) hasil
dari hasil proses fotodisosiasi, di mana matahari pembakaran yang akan menambah oksidasi nitrit
mempunyai peranan yang sangat penting dalam oksida yang membentuk NO2 yang pada akhirnya
proses ini. Aksi radiasi ultraviolet pada molekul akan meningkatkan konsentrasi ozon di udara.
oksigen (O 2) mengakibatkan disosiasi men-
Reaksi ozon yang sangat kuat dengan
jadi radikal oksigen, yang kemudian bereaksi
molekul lain membuat ozon dengan konsentrasi

(Sumber: BPLH Kota Bandung)


Gambar 1. Peta lokasi Regional Centre, Fixed Monitoring Station, Public Data Display Kota
Bandung

Tabel 1. Uji Multikolinieritas Ozon dengan parameter prediktor (dalam toleransi)


Kolinieritas sta s k Kolinieritas sta s k Kolinieritas sta s k Kolinieritas sta s k
Parameter
seluruh data musim penghujan musim peralihan musim kemarau
NO2 0,807 0,884 0,729 0,723
NO 0,847 0,946 0,684 0,735
Radiasi 0,395 0,350 0,365 0,426
Kec.Angin 0,495 0,489 0,432 0,486
Temperatur 0,209 0,137 0,090 0,370
Kelembaban 0,205 0,148 0,095 0,253
* Parameter tak bebas: O3
** toleransi = 1 – R2

616 | Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011


tinggi berbahaya bagi kehidupan. Beberapa studi monitoring station, unit stasiun pemantau yang
menyatakan adanya efek berbahaya dari ozon ter- posisinya tetap dan merupakan bagian dari Air
hadap produksi panen, pertumbuhan, hutan, dan Quality Monitoring System (AQMS) yang di-
kesehatan manusia. Sebagai salah satu polutan operasikan oleh Badan Pengendalian Lingkungan
yang berakibat buruk bagi kesehatan, ozon dalam Hidup (BPLH) Kota Bandung.
pajanan jangka pendek/akut dapat menyebabkan Data AQMS yang tersedia akan dipergu-
peradangan pada paru dan menggangu fungsi nakan data monitoring kualitas udara pada BAF
pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan 3 Tirtalega tahun 2001 (Gambar 1), yang meliputi
jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya pengukuran parameter ozon, NO, NO2, dalam μg/
asma dan fibrosis paru. m3 serta parameter meteorologi (radiasi matahari
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam W/m2, temperatur dalam oC, kelembaban
untuk memprediksi konsentrasi ozon troposferik relatif dalam %, dan kecepatan angin dalam m/
adalah menggunakan pemodelan Artificial Neural dt) yang tercatat dalam interval waktu setiap 30
Network (ANN). Model ini dipilih karena menit untuk diolah lebih lanjut.
memiliki kemampuan untuk mempelajari pola Melalui proses inventarisasi, keseluruhan
informasi dari sumber yang multidimensi dan data yang tersedia dapat diolah dan dijadikan
ANN secara umum memberikan hasil yang input dalam pemodelan berjumlah 12240 (69,8%
lebih baik dibandingkan metode statistik linier. dari total data lengkap selama periode satu tahun)
Terutama dalam menganalisis perilaku non linier,3 dan terbagi atas 7200 data musim kemarau, yang
di mana dalam hal ini konsentrasi ozon troposferik tercatat antara bulan Mei hingga September, 2976
di udara ambien dipengaruhi oleh keberadaaan data musim hujan, antara bulan November hingga
prekursor ozon dan parameter meteorologi.4 Maret, dan 2064 data musim peralihan, yaitu pada
Sousa5 di Portugal memprediksi konsen- bulan April dan Oktober.
trasi ozon troposferik menggunakan model
ANN dengan input temperatur, kelembaban, Metode Analisis Data
kecepatan angin, konsentrasi NO, dan NO2 untuk
memprediksi konsentrasi O3. Data NO dianggap Untuk menentukan parameter yang paling
tidak valid sehingga dikeluarkan dari model. berpengaruh pada konsentrasi ozon tropos-
Diperoleh koefisien korelasi model ANN adalah ferik dilakukan 5 (lima) pengujian menggunakan
0,78 dan koefisien korelasi model regresi adalah kombinasi input yang berbeda, didasarkan pada
0,70. Model ANN memberi hasil lebih optimum nilai korelasi. Pemilihan kombinasi parameter
karena dapat mengeleminasi terjadinya kolinieri- berpedoman pada Tabel 1.
tas. Meskipun rata-rata error bias positif (2,68) Urutan parameter mulai dari yang memiliki
nilai prediksi under-estimated untuk konsentrasi korelasi terbesar dengan konsentrasi ozon adalah
ozon tinggi dan over-estimate untuk konsentrasi kelembaban, temperatur, radiasi, kecepatan angin,
ozon rendah. NO2 dan NO. Nilai toleransi yang lebih besar dari
Kajian dalam penulisan ini akan memba- 0,10 mengindikasikan bahwa secara umum dalam
has tentang pengaruh parameter meteorologi model tidak terdapat multicollinearity, kecu-
(temperatur, radiasi matahari, kelembaban dan ali pada parameter temperatur dan kelembaban
kecepatan angin) serta prekursor ozon (NO musim peralihan.
dan NO2) pada penggunaan model ANN untuk Pengaruh parameter meteorologi dan
memprediksi konsentrasi ozon troposferik di Kota prekursor ozon akan ditinjau dari pemodelan
Bandung yang memiliki kondisi iklim yang dapat konsentrasi ozon troposferik menggunakan model
diklasifikasikan dalam musim penghujan, musim ANN yang merupakan suatu tool pemodelan data
kemarau, dan musim peralihan. yang mampu menangkap dan merepresentasikan
hubungan input/output yang kompleks. Dalam
METODOLOGI penelitian ini dipakai algoritma back propagation
menggunakan pemrograman MatLab.
Pengambilan data dilaksanakan oleh sampling
ambien secara kontinu dengan peralatan fixed

Pengaruh Parameter Meteorologi ... | Dyah Lukita Sari dan R. Driejana | 617
(a) (b)

(c)
Gambar 2. Grafik konsentrasi rata- rata O3, NO2 dan NO BAF 3 tahun 2001. a) musim penghujan, b) musim
kemarau c) musim peralihan

Skema umum dari ANN terdiri atas 3 error, kriteria proses belajar, jumlah iterasi yang
layer di mana dari unit input layer dihubungkan harus dilalui, inisialisasi bobot dan parameter
unit pada hidden layer, dan unit pada hidden awal.
layer terhubung dengan unit pada hidden layer Parameter meteorologi (temperatur,
berikutnya (untuk hidden layer lebih dari satu, kelembaban, radiasi matahari, dan kecepatan
multilayer) maupun terhubung ke unit pada angin), dan konsentrasi prekursor (NO dan NO2)
layer output. Pada algoritma ini data input secara merupakan input model untuk mendapat output
berulang-ulang ditampilkan pada artificial neural berupa konsentrasi ozon. Seluruh data untuk input
network. Untuk setiap kemunculan, output dari model dinormalkan dalam selang {-1,0–1,0}.
artificial neural network dibandingkan ke output Hal ini dilakukan dengan menggunakan nilai
lain yang diinginkan dan error pun dihitung. Error minimum dan maksimum dari tiap parameter
ini kemudian diberikan kembali dan digunakan selama periode data tahun 2001.
untuk mengatur bobot ketika error mengalami
Dalam penelitian ini dipakai satu lapisan
penurunan pada setiap iterasi dan model artificial
tersembunyi saja dengan jumlah neuron 5 hingga
neural network semakin mendekati untuk
8 unit. Fungsi aktivasi yang digunakan yaitu
menghasilkan output yang diinginkan. Proses ini
fungsi transfer tangen sigmoid. Learning rate
dinamakan “training” atau pelatihan.6
yang biasa dipakai yaitu 0,1–0,5. Target error
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam yang dipakai adalah error terkecil, dengan jumlah
menyusun set pelatihan yaitu pemberian urutan iterasi sebanyak 150. Pengujian model neural
pola yang akan diajarkan, kriteria perhitungan network pada penelitian ini dicobakan pada 15

618 | Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011


data set, yaitu 5 kali pengujian menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kombinasi parameter yang berbeda untuk masing-
Pada Gambar 2 ditampilkan pola konsentrasi rata-
masing musim kemarau, musim peralihan, dan
rata O3, NO2 dan NO musim penghujan (gambar
musim penghujan. Tiap data set dibagi atas dua
2.a), musim kemarau (gambar 2.b) dan musim
bagian, 80% data dijadikan sebagai data training
peralihan (gambar 2.c) tahun 2001 di BAF 3
dan 20% sisanya dipergunakan sebagai prediksi.
menurut hasil pengamatan AQMS.
Modifikasi tiap parameter yang dipakai sebagai
input model yaitu parameter prekursor ozon Nilai rata-rata konsentrasi ozon adalah 40,98
maupun parameter meteorologi yang memberi μg/m3. Konsentrasi minimum adalah 1,50 μg/
petunjuk besarnya pengaruh tiap-tiap parameter m3, maksimum 298,74 μg/m3. Keadaan ini 27%
tersebut terhadap konsentrasi ozon troposferik. lebih tinggi dibandingkan standar kualitas udara
ambien di mana konsentrasi maksimal adalah
Untuk membuktikan kebenaran pemodelan
0,12 ppm per jam (235 μg/m3). Untuk parameter
digunakan indikator statistik berupa RMSE (error
konsentrasi NO2, nilai minimum adalah nol,
akar kuadrat rata-rata), MBE (rata-rata error bias)
maksimum 170,74 μg/m3, rata-rata 29,3 μg/m3.
dan R (koefisien korelasi).
Konsentrasi NO2 maksimum hasil pengamatan
sekitar 70% lebih tinggi dibanding baku mutu
yang berlaku (100 μg/m 3). Konsentrasi NO

(a) (b)

(c)
Gambar 3. Konsentrasi ozon rata-rata hasil pemodelan: a) musim penghujan; b) musim kemarau; c) musim peralihan

Pengaruh Parameter Meteorologi ... | Dyah Lukita Sari dan R. Driejana | 619
minimum adalah nol, maksimum 1047 μg/m3, mencapai titik tertinggi, terjadi peningkatan
rata-rata 15,09 μg/m3. konsentrasi NO 2 dan penurunan konsentrasi
Untuk parameter kecepatan angin minimum ozon. Pengaruh radiasi matahari juga terlihat jelas
adalah nol dan maksimum 6,35 m/dt, dengan pada perubahan musim di mana saat intensitas
kecepatan rata-rata 1,21 m/dt. Temperatur mini- matahari sangat tinggi, konsentrasi ozon juga
mum tercatat 13,74 oC, dan maksimum 32,16 oC, sangat tinggi dan pada musim penghujan dengan
dengan rata-rata 23,67 oC. Kelembaban minimum intensitas radiasi matahari yang relatif rendah,
adalah 26,64%, nilai maksimum adalah 100%, konsentrasi ozon juga lebih rendah (gambar
dan rata-ratanya adalah 81%. Radiasi matahari 2). Waktu dimulainya peningkatan konsentrasi
mempunyai nilai minimum nol, dan maksimum ozon terjadi pada saat yang hampir sama pada
965,29 W/m2 dengan rata-rata 162,23 W/m2. musim penghujan, peralihan dan kemarau, yaitu
sesaat setelah terjadi peningkatan konsentrasi
Profil konsentrasi ozon pada suatu wilayah
NO dari ruang pembakaran kendaraan bermotor
memiliki pola yang khas dan berbeda dengan
yang diemisikan dan berubah menjadi NO2 serta
lokasi lainnya. Ini dapat disebabkan oleh
mengalami proses fotokimia dengan munculnya
pengaruh intensitas radiasi yang diterima oleh
sinar matahari. Kejadian puncak konsentrasi
daerah tersebut. Semakin besar intensitas radiasi
ozon, yaitu pada saat konsentrasi maksimum,
yang diterima, semakin banyak ozon yang dapat
merupakan saat yang terjadi tepat sebelum
dihasilkan. Selain intensitasnya, sudut datang
adanya reaksi yang menimbulkan penurunan
sinar matahari juga berpengaruh pada konsentrasi
konsentrasi ozon karena tahap penguraian lebih
ozon di mana besarnya sudut zenith matahari
cepat daripada tahap pembentukan ozon. Puncak
membuat waktu paruh NO2 sebagai prekursor
konsentrasi ozon musim penghujan terjadi lebih
ozon menjadi semakin panjang. Hal ini menjelas-
cepat (pukul 11.00) dari puncak konsentrasi ozon
kan mengapa pada waktu siang hari, sudut zenith
musim kemarau (pukul 12.00).
mendekati nol, waktu paruh NO2 mencapai nilai
terendah, reaksi fotolitik berlangsung paling cepat Terdapat perbedaan lamanya waktu antara
dibanding waktu lain sepanjang hari sehingga dimulainya peningkatan konsentrasi ozon hingga
menghasilkan ozon dalam jumlah yang banyak. tercapai konsentrasi puncak. Durasi ini dipenga-
Sebaliknya pada pagi dan sore hari, sudut zenith ruhi oleh tingkat radiasi matahari, keberadaan dan

Tabel 2. Parameter statistika hasil pengujian model pada periode jam 06.30–18.00
Periode RMSE (%) MBE (%) R
Musim penghujan 31,902 -16,609 0,378
Uji 1 : f (Temp) Musim peralihan 39,792 -22,587 -0,034
Musim kemarau 37,934 -31,229 0,767
Musim penghujan 27,143 -19,370 0,592
Uji 2 : f (GRad) Musim peralihan 33,723 -25,028 0,579
Musim kemarau 37,642 -28,384 0,561
Musim penghujan 29,684 -23,246 0,632
Uji 3 : f (NO2,Temp) Musim peralihan 36,281 -29,130 0,643
Musim kemarau 39,721 -33,062 0,699
Musim penghujan 30,092 -20,575 0,399
Uji 4 : f (NO2, NO, Temp, Kelembaban,
Musim peralihan 34,317 -27,365 0,701
Kec.Angin)
Musim kemarau 36,076 -26,976 0,594
Musim penghujan 25,058 -16,609 0,613
Uji 5 : f (NO2, Temp, GRad,
Musim peralihan 30,217 -21,078 0,625
Kelembaban, Kec.Angin)
Musim kemarau 34,026 -23,829 0,587

620 | Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011


konsentrasi prekursor serta faktor meteorologi Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun
yang memengaruhi konsentrasi ozon. Dengan konsentrasi ozon dipengaruhi langsung oleh inten-
tingginya intensitas matahari yang diperoleh sitas radiasi matahari (uji-2), tetapi polanya juga
pada musim kemarau maka durasi puncak juga dapat didekati dengan nilai temperatur yang pada
semakin lama karena reaksi pembentukan ozon dasarnya merefleksikan tingkat radiasi. Merujuk
dapat terus terjadi selama O3 belum bereaksi uji-1 yang hanya menggunakan parameter
kembali dengan NO dan membentuk NO2 dalam temperatur sebagai input model dan menghasilkan
tahap penguraian. Kondisi ini ditunjukkan dengan performa yang kurang baik maka dianggap perlu
bentuk pola konsentrasi ozon yang mendekati pola dipergunakan parameter lain, yaitu konsentrasi
grafik intensitas radiasi matahari. Sebaliknya pada NO2. Adapun pengujian menggunakan parameter
musim penghujan, intensitas matahari cenderung input yang lebih banyak (uji-4 dan uji-5) tidak
lebih kecil sehingga durasi puncak menjadi lebih selalu menghasilkan performa yang lebih baik
pendek dan kemungkinan terjadi deposisi yang dikarenakan adanya parameter kelembaban yang
memperkecil konsentrasi prekursor sehingga ozon memiliki pola berbalikan dengan radiasi matahari
yang terbentuk juga lebih rendah. dan temperatur.
Konsentrasi ozon rata-rata hasil pemodelan Adanya perbedaan nilai hasil pemodelan
ANN pada musim penghujan, musim kemarau dan dengan data pengamatan mungkin disebabkan
musim peralihan menggunakan lima kombinasi karena hal yang tidak diperhitungkan dalam
input seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. pemodelan seperti prekursor ozon lain (misal
Level konsentrasi ozon yang tinggi terjadi hidrokarbon, Volatile organic compound) yang
pada kondisi siang hari saat kondisi radiasi memiliki peran cukup besar dalam pembentukan
matahari tinggi, terutama pada musim kemarau ozon. Pada pagi hari di mana intensitas radiasi
dan level konsentrasi ozon rendah yang terjadi matahari belum cukup tinggi, penyebab tingginya
pada malam hari. Nilai prediksi yang lebih tingkat perubahan konsentrasi ozon adalah adanya
rendah dibandingkan dengan nilai pengamatan prekursor yang dapat bereaksi dengan baik tanpa
diistilahkan sebagai under-estimation dan nilai energi yang tinggi seperti VOC sehingga pem-
prediksi yang lebih tinggi dari nilai pengamatan bentukan ozon pada pagi hari lebih dipengaruhi
disebut over-estimation. Over-estimation lebih oleh VOC daripada NO2. Pada siang hari, setelah
sering terjadi pada selang waktu dengan intensitas konsentrasi NO2 terbentuk dan intensitas radiasi
radiasi matahari rendah. Parameter yang penting meningkat, pembentukan konsentrasi ozon lebih
pada over-estimation yaitu kecepatan angin. Pada dipengaruhi oleh reaksi fotokimia NO2. Dalam
kecepatan angin yang tinggi terjadi turbulen hal ini ketiadaan data pengamatan hidrokarbon
di atmosfer dan level ketinggian pencampuran sebagai input dalam pemodelan mungkin
(mixing height) naik. Kondisi ini mengakibatkan mengakibatkan puncak konsentrasi ozon hasil
massa udara dari troposfer atas mengencerkan prediksi terjadi lebih cepat, di mana training
(memperkecil) konsentrasi ozon. Situasi yang model hanya mempelajari pola konsentrasi NO2
berbeda pada hari di mana konsentrasi ozon yang sebenarnya terjadi pada saat intensitas
berprediksi under-estimated dikarenakan terjadi matahari lebih tinggi.
pada emisi prekursor yang lebih tinggi yang Pada sore hari, terjadi penurunan konsentrasi
merujuk pada tingginya volume lalu lintas. yang disebabkan antara lain karena peningkatan
Dari hasil pengujian menggunakan lima konsentrasi prekursor. Pada malam malam hari,
jenis kombinasi input yang dilakukan pada dengan ketiadaan sinar matahari maka reaksi
musim penghujan, peralihan dan musim kemarau yang terjadi di atmosfer bukan reaksi fotokimia.
diperoleh kecenderungan bahwa uji-3 yaitu meng- Konsentrasi ozon yang terukur merupakan hasil
gunakan parameter temperatur dan konsentrasi reaksi oksidasi, yang nilainya dipengaruhi oleh
NO2 sebagai input model memberikan performa tingkat emisi prekursor. Prekursor yang berperan
yang lebih baik dan konsisten dibanding pengujian penting pada malam hari misalnya unsur NO3
lain (Tabel 2). dan N2O5 yang mengubah NOx menjadi NOy
yang kurang reaktif meskipun unsur tersebut

Pengaruh Parameter Meteorologi ... | Dyah Lukita Sari dan R. Driejana | 621
hanya terdapat dalam konsentrasi yang kecil. terhadap data pengamatan. Agar output model
Kenyataannya tidak ada data lengkap mengenai dapat mendekati kondisi sebenarnya perlu dik-
komponen NO y sehingga sangat sulit untuk etahui pula data parameter lain yang berpengaruh
memodelkan konsentrasi ozon dengan tepat signifikan terhadap pembentukan ozon sebagai
dan pemodelan konsentrasi ozon terutama pada input.
level rendah akan berbeda dari nilai pengamatan.
Hal ini menyebabkan nilai prediksi pada selang DAFTAR PUSTAKA
pengamatan pagi dan malam juga tidak dapat 1
Hidayati, R., Budiyono, A., Nugraha, S.A., dan Mu-
mencapai nilai minimum.
lyono, 2008. Model Fotokimia untuk Simulasi
Ozon Permukaan, Jurnal LAPAN 4(3) : 57–62.
KESIMPULAN 2
Pitts, J.F., dkk, 1986. Atmospheric Chemistry:
Fundamentals & Experimental Techniques,
Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi
John Wiley & Sons, New York.
ozon di Kota Bandung memiliki pola siklus harian 3
Gardner, M.W., dan Dorling, S.R., 2000. Statistical
sesuai reaksi fotokimia yang terjadi. Adanya surface ozone models: an improved methodol-
perbedaan konsentrasi ozon dipengaruhi oleh ogy to account for non-linear behaviour,
kehadiran zat prekursor ozon yang diemisikan dari Atmospheric Environment, 34, 21–34.
sumber dan pengaruh parameter meteorologi yang 4
Argiriou, A.A., 2007. Use of neural networks for
keterkaitannya ditunjukkan dengan nilai korelasi. tropospheric ozone time series approximation
Nilai korelasi positif terjadi pada periode pem- and forecasting – a review, Atmosfer, Chemical,
bentukan ozon dan korelasi negatif terjadi pada and Physics Discuss., 7, 5739–5767.
periode penguraian ozon. Nilai korelasi positif, 5
Sousa, S.I.V., Martins F.G., Alvim-Ferraz, M.C.M.,
peningkatan konsentrasi ozon, dipengaruhi oleh Pereira, M.C., 2006. Multiple Linear Regres-
sion and Artificial Neural Network Based
parameter temperatur dan radiasi matahari. Nilai
on Principal Components to Predict Ozone
korelasi negatif, penurunan konsentrasi ozon, Concentrations, Environmental Modelling &
dipengaruhi oleh parameter kelembaban. Hasil Software, Elsevier Ltd. xx: 1–7.
pemodelan ANN memberikan pola yang baik 6
Pandjaitan, L.W., 2007. Dasar-Dasar Komputasi
dengan parameter dominan konsentrasi NO2 dan Cerdas, Penerbit Andi, Yogyakarta.
temperatur karena memiliki korelasi terbesar

622 | Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai