Anda di halaman 1dari 178
FKONOMI MIKRO Dra. Suryawati, M.Si. Dosen STIE YKPN Yogyakarta (Z] Teori Ekonomi Mikro TEORI EKONOMI MIKRO EDISI PERTAMA Penulis: Dra. Suryawati, M.Si. DesainCover: Djoko Achmadi Penerbit dan Pencetak Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN JI. Langensari 45 Balapan, Yogyakarta 55222 Telp. (0274) 586115, Fax (0274) 586115 PO. BOX 6441 YKKL, 979 -8170-72-X Hak cipta pada penulis Hak penerbitan pada penerbit. Tidak boleh direproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari pengarang dan/atau penerbit Kutipan pasal 44: Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau member! izin untuk ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 100,000.000,00 (seratus juta rupiah). 2 Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Kata Pengantar KATA PENGANTAR Ekonomi merupakan satu bidang yang sangat berperan dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, negara dan dunia internasional. Penataan ekonomi yang baik akan membuahkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Melihat pentingnya posisi ilmu ekonomi tersebut, maka penulis mencoba memberikan pemahaman khususnya bagi para akademisi maupun praktisi melalui buku TEORI EKONOMI MIKRO ini. Bagi penulis, ekonomi mikro merupakan ilmu yang sangat penting karena ilmu ini merupakan dasar bagi ilmu ekonomi yang lain seperti ekonomi makro, ekonomi internasional, bahkan ekonomi pemasaran (marketing). Buku ini mencoba menguraikan bagaimana para pelaku ekonomi dalam skope mikro berperilaku dan berinteraksi satu sama lain sehingga pembaca akan mengetahui bagaimana harga terbentuk, bagaimana sumberdaya didistribusikan, dan sebagainya. Atas terselesaikannya buku ini, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia-Nya. Serta tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan terimakasih kepada Dwi Lilia Nurhayati, SE, yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan buku ini dari awal hingga akhir. Semoga buku ini dapat bermanfaat. Dra. Suryawati M.Si Teori Ekonomi Mikro Daftar Isi _ Ww DAFTAR ISI Kata Pengantar M1 DaftarIsi .... Vv Daftar Gambar IX Daftar Tabel BAB 1 PENDAHULUAN..... Ruang Lingkup Ekonomi Aktivitas Ekonomi... Masalah Dasar Ekonom Diagram Aliran Melingk: BAB 2 PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pendahuluan Permintaan .. Kurva Permintaan . Permintaan Pasar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Penawaran ...... Kurva Penawaran . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Pasar dan Harga Keseimbangan Barang Privat dan Barang Publik BAB 3 TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN ELASTISITAS Pendahuluan Teori Kepuasan Konsume: A. Pendekatan Marginal Utility Keseimbangan Konsumen ..... B. Pendekatan Indefference Curve Teori Ekonomi Mikro Garis Anggaran ..... Keseimbangan Konsumen Contoh Kurva Konsumsi Pendapatan Efek Pendapatan dan Konsumsi Elastisitas ...... Elastisitas Permintaan . A. Elastisitas Harga B. Elastisitas Titik .. C. Elastisitas Busur D. Elastisitas Pendapatan E. Elastisitas Silang F. Elastisitas Penawaran Contoh BAB4 TEORI PRODUKSI . 57 Pendahuluan .... 57 Faktor Produksi 57 Fungi Produksi 58 A. Fungsi Produksi dengan Satu Input 58 B. Fungsi Produksi lebih dari Satu Input Variabel 63 Tsoquant .... 65 Penggantian Input ( Input Substitution) 70 Daerah Produksi Ekonomis ~Non Ekonomis 73 Tsocost 75 Keseimbangan Produsen 77 A. Maksimisasi Output dengan Biaya Tertentu . 77 B. Minimisasi Biaya dengan Output Tertentu . 78 Efisiensi Tehik dan Efisiensi Ekonomi 80 BAB5 TEORI ONGKOS PRODUKSI 81 Pendahuluan 81 Daftar Isi Ongkos Produksi A. Ongkos Jangka Pendek 83 Ongkos Marginal dan Ongkos Rate-Rata 83 B. Ongkos Jangka Panjang . 89 Penerimaan Total, Rata-Rata dan Marginal 91 Keuntungan Ekonomi 91 Contoh 93 BAB6 PASARPERSAINGANSEMPURNA 9o7 Pendahuluan .... 97 Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna Permintaan Keseimbangan Pasar A. Keseimbangan Jangka Pendek . B. Keseimbangan Jangka Panjang Ekonomis dan Disekonomis Eksternal Pasar Persaingan Sempurna dan Efisiensi Ekonomi Contoh BAB7 PASARMONOPOLI Pendahuluan . Ongkos Produks' Keseimbangan Monopolis A. Keseimbangan Jangka Pendek . B. Keseimbangan Jangka Panjang Diskriminasi Harga .. Monopoli dan Efisiensi Ekonomi Contoh . 135 135 136 BAB8 PASAROLIGOPOLI Pendahuluan ... Jenis Oligopoli Teori Ekonomi Mikro 138 138 A. Oligopoli Tak Berkolusi A.1. Model Cournot A.2. Kurva Permintaan yang patah (Kinked Demand Curve) 140 B. Oligopoli Berkolusi 142 B.1. Kartel... 142 B.2. Kepemimpinan Harga 144 Contoh ... . 147 BAB9 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK, Pendahuluan ...... Diferensiasi Produk Promosi Penjualan Kurva Permintaan Keseimbangan Pasar A. Keseimbangan Jangka Pei 156 B. Keseimbangan Jangka Panjang . 158 Pasar Persaingan Monopolistik daannn Efisiensi Ekonomi .. 160 151 151 151 152 154 156 Daftar Pustaka Daftar Gambar 3.7. 3.8.a. Harga barang x turun 3.8.b. Pendapatan meningkat ... 3.9. 3.10. 3.11. 3.12. 3.13. 3.14, 3.15. 3.16. 41. 4.2. 43. 44, DAFTAR GAMBAR Kurva kemungkinan produksi 6 Diagram aliran melingkar 8 Kurva permintaan individu 13 Perubahan permintaan 14 Kurva permintaan pasar 16 Kurva penawaran ... 18 Keseimbangan di pasar 22 Pergeseran kurva permintaan 23 Pergeseran kurva penawaran Tambahan kepuasan yang makin menurun Total utility dan marginal utility Kurva marginal utility Kepuasan maksimum .. Marginal Rate of Substitution x fory .. Pelanggaran asumsi transitivitas Perbandingan utilitas diantara dua kurva in diferen Keseimbangan konsumen Kurva utilitas dari konsumsi hamburger dan coca cola Income Consumption Curve . Kurva Engel Efek substitusi dan efek pendapatan Elastisitas harga ...... Elastisitas pada permintaan yang linier Elastisitas titik ....... Fungsi produksi dengan satu input Isoquant map... Kurva isoquant Isoquant dengan proporsi input tetap Teori Ekonomi Mikro Berbagai bentuk isoquant. .... Tingkat batas penggantian secara teknis Bentuk-bentuk returns to scale Garis tembereng (ridge lines) . Kurva isocost ........ 0. Keseimbangan produsen: maksimisasi output 78 . Keseimbangan produsen: minimisasi biaya . 79 Ongkos dan fungsi produksi jangka pendek 88 Ongkos produksi jangka panjang .... 90 Minimisasi ongkos produksi ....... 93 Kurva permintaan individu dan pasar 99 Keseimbangan jangka pendek Posisi keuntungan — kerugian Shut Down Point .... Keseimbangan jangka panjang .. 106 Increasing cost akibat external diseconomies Constant cost Decreasing cost Hubungan TR, MR dan AR dalam pasar ae Hubungan MR, P dan elastisitas a Keuntungan monopolis...... Laba maksimum jangka pendek Posisi laba normal dan kerugian monopolis Keseimbangen jangka panjang Diskriminasi harga ... Pengaturan harga monopoli Kurva permintaan oligopoli Oligopoli mcdel Cournot Kurva permintaan yang patah .. Kartel dengan keuntungan maksimum Model kepemimpinan harga Contoh model Cournot .... . 122 - 123 - 126 . 137 . 140 . 141 - 143 - 146 . 147 Daftar Gambar 9.1. 9.2. 9.3. Iklan dan elastisitas harga permintaan Kurva permintaan Proses keseimbangan jangka pendek . Keseimbangan jangka pendek . Keseimbangan jangka panjang Excess capacity Teori Ekonomi Mikro Daftar Tabet . Alternatif penggunaan input . Hubungan harga dan jumlah yang diminta . Hubungan harga dan jumlah yang ditawarkan . Skedul harga keseimbangan .. . Lawof Diminishing Marginal utility . Pengeluaran dan perubahan harga . Produksi dari penggunaan satu macam input . Produksi dari penggunaan dua input variabel . Skedul hubungan output dan ongkos_ ... . Skedul hubungan output, harga dan penerimaan . Skedul hubungan output, harga dan penerimaan DAFTAR TABEL Teori Ekonomi Mikro Teori Ekonomi Mikro: Pendahuluan PENDAHULUAN 1 RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Ekonomi merupakan ilmu yang memrelajari bagaimana manusia mengalokasikan sumberdaya yang terbatas untuk menghasilkan komoditi atau barang-barang yang memberikan kepuasan bagi manusia serta bagaimana barang-barang tersebut didistribusikan kepada orang lain. Secara garis besar, IImu Ekonomi dibagi menjadi.dua, yaitu Ilmu Ekonomi Makro dan IImu Ekonomi Mikro. IImu Ekonomi Makro merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara agregat, yaitu menganalisa bagaimana dampak dari tindakan para pelaku ekonomi secara keseluruhan terhadap tingkat kegiatan suatu perekonomian. Misalnya pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada produk tekstil. Maka kebijakan ini akan meningkatkan harga tekstil. Jika diekspor maka tekstil tersebut menjadi tidak kompetitif sehingga ekspor Indonesia bisa turun, dan akibatnya devisa Indonesia turun dan seterusnya. Disisi lain permintaan masyarakat akan tekstil turun sehingga pendapatan perusahaan juga akan turun, produksi akan dikurangi sehingga menimbulkan pengangguran dan seterusnya. Dengan demikian tindakan seorang pelaku ekonomi tidak hanya berpengaruh pada produsennya tapi juga perekonomian nasional secara keseluruhan. Teori Ekonomi Mikro: BAB 1 Ilmu Ekonomi Mikro menitikberatkan pada aktivitas ekonomi dari para pelaku ekonomi secara individual yaitu konsumen, pemilik sumber daya, dan perusahaan atau produsen. Ilmu ini mempelajari bagaimana individu-individu tersebut menentukan pilihan- pilihannya, serta bagaimana dampak dari interaksi antara pilihan individu-individu tersebut dalam suatu pasar. Misal, jika produsen mobil merk X menaikkan harganya maka kebijakan ini bisa jadi akan menurunkan permintaan atas mobil X dan menaikkan permintaan produsen mobil merk Y. Contoh lain, jika harga input (upah tenaga kerja) naik maka produsen akan merubah tingkat produksinya atau ia akan menambah input mesin untuk mengganti tenaga kerja. Tidak dibahas bagaimana dampak selanjutnya terhadap pendapatan tenaga kerja yang akan mempengaruhi daya beli masyarakat, pengangguran dan mungkin selanjutnya terhadap inflasi dan seterusnya. Jadi ruang lingkup pembahasan Ilmu Ekonomi Mikro lebih sempit dari pada IImu Ekonomi Makro karena hanya membahas sebagian kecil dari keseluruhan kegiatan suatu perekonomian. Ilmu Ekonomi Mikro tidak mempelajari proses atau efisiensi pengalokasian sumber daya pada berbagai sistem perekonomian, serta masalah-masalah ekonomi seperti pengangguran, inflasi, dan sebagainya. AKTIVITAS EKONOMI Para pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah) melakukan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Ilmu ekonomi menitikberatkan pada kesejahteraan manusia, yang berarti kegiatannya mencakup hubungan sosial dalam mengalokasikan sumberdaya yang terbatas diantara berbagai alternatif kebutuhan manusia dan menggunakan sumberdaya yang ada tersebut sedemikian rupa sehingga kepuasannya mencapai titik setinggi mungkin. Dengan demikian aktivitas ekonomi terdiri atas 3 elemen kunci, yaitu: Teori Ekonomi Mikro: Pendahuluan GJ 1. Kebutuhan manusia Setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya, baik kebutuhan fisik seperti makanan, rumah dan sebagainya, maupun non fisik seperti keamanan, ketenangan, dan sebagainya. Ilmu ekonomi memfokuskan pada bagaimana manusia mengalokasikan sumber daya yang ada diantara berbagai alternatif penggunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beraneka ragam. 2. Sumber Daya. Sumber daya merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan komoditi atau barang-barang yang memberikan kepuasan bagi manusia. Sumberdaya dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama tenaga kerja atau sumberdaya manusia, kedua modal atau sumberdaya non-manusia. Karakterisitik penting sumberdaya adalah: (1) jumlahnya terbatas, sering disebut juga economic resources, karena untuk menggunakannya diperlukan pengorbanan (non zero price); (2) berubah-ubah; (3) dapat dikominasikan dalam berbagai proporsi untuk menghasilkan komoditi tertentu. Meski demikian ada juga sumberdaya yang karena jumlahnya melimpah maka tidak diperlukan pengorbanan untuk menggunakannya (no price) seperti air, sinar matahari, dan disebut free resources. 3. Teknik Produksi Teknik produksi adalah bagaimana memproduksi sumberdaya yang tersedia dan terbatas jumlahnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Bersama-sama dengan jumlah dan kualitas sumberdaya yang tersedia, faktor ini membatasi kepuasan yang (satisfaction) diinginkan. Teori Ekonomi Mikro: BAB I MASALAH DASAR EKONOMI Sumber dari semua permasalahan ekonomi adalah “ke- langkaan”. Kelangkaan tidak hanya mencakup pada barang-barang yang sulit untuk didapatkan. Suatu barang disebut langka karena sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk menghasilkan semua barang yang dibutuhkan manusia. Kondisi ini memaksa manusia untuk, mempelajari bagaimana menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan, bagaimana cara memproduksinya, dan siapa yang akan menggunakan barang tersebut. Dengan demikian masalah inti dalam ekonomi mikro adalah: 1. What Yaitu menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlah yang harus diproduksi. Di sini terjadi proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Analisa ini disebut “teori harga”. 2. How Yaitu bagaimana seorang produsen menentukan tingkat produksi, dan memilih serta menggunakan faktor-faktor produksi yang meminimumkan biaya dan memaksimumkan keuntungan baginya. Analisa ini disebut “teori produksi”. 3. For whom Yaitu untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, bagaimana distribusi pendapatan untuk masing-masing pemilik faktor produksi. Analisa ini disebut “teori distribusi”. Dengan adanya keterbatasan sumber daya, setiap orang harus menentukan komoditi apa yang harus dibuat dan berapa jumlahnya (what), serta bagaimana komoditi tersebut harus dibuat (how) dengan mengalokasikan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin. Suatu sumber daya dimungkinkan mempunyai beberapa alternatif penggunaan sehingga memungkinkan pula dilakukan Teori Ekonomi Mikro: Pendahuluan (3) pengkombinasian hasil produksi untuk mencapai efisiensi. Untuk lebih jelasnya amati contoh dibawah ini. Seorang pengusaha mempunyai 100 orang karyawan sebagai sumber daya. Diasumsikan hanya ada 2 jenis barang yang akan diproduksi, yaitu radio dan televisi. Dengan 100 orang karyawan tersebut ia bisa menghasilkan berbagai macam kombinasi produksi seperti dalam tabel berikut: Tabel 1.1. Alternatif penggunaan input Alternatif Radio TV unit/hari | unit/hari A 30 0 B 25 8 Cc 18 13. D 10 17 E 0 | 20 Jika seluruh karyawan ia gunakan untuk memproduksi radio maka akan menghasilkan 30 unit radio perhari dan ia sama sekali tidak memproduksi televisi (alternatif A). Sebaliknya bila seluruh karyawannya dialokasikan untuk memproduksi televisi maka akan dihasilkan 20 unit televisi per hari (alternatif E). Diantara dua pilihan tersebut, ada berbagai macam kombinasi yang mungkin ia peroleh dimana setiap ia menaikkan produksi radio maka ia harus menurunkan produksi televisi, demikian pula sebaliknya. Berbagai alternatif produksi dalam tabel di atas secara grafis akan membentuk suatu kurva yang disebut “Kurva Kemungkinan Produksi” (Produc- tion-Possibility Frontier, PPF). PPF adalah kurva yang menunjukkan jumlah produksi maksimum yang bisa diperoleh dengan cara dan jumlah input tertentu. ] Teori Ekonomi Mikro: BAB 1 Gambar 1.1. Kurva Kemungkinan Produksi Di titik M produksi pengusaha tersebut belum optimal karena masih dimungkinkan untuk menambah produksinya baik radio maupun TV. Sedangkan di titik N merupakan titik pilihan produksi yang tak mungkin dilakukan karena di luar kemampuan sumber daya yang tersedia. Efisiensi akan terjadi bila pengusaha tersebut berproduksi di sepanjang kurva PPF. Efisiensi berarti tidak ada kelebihan atau sisa input, atau, menggunakan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memberikan kepuasan bagi manusia. Efisiensi terjadi bila kita tidak dapat menaikkan output suatu komoditi tanpa mengurangi output komoditi lain. DIAGRAM ALIRAN MELINGKAR Para pelaku ekonomi dalam aktivitasnya mengadakan interaksi antara satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Produsen memerlukan input (tenaga kerja, tanah, sumberdaya alam, Teori Ekonomi Mikro: Pendahuluan dsb) untuk berproduksi sementara konsumen memerlukan barang. Masyarakat disatu sisi berperan sebagai konsumen namun disisi lain dapat juga berperan sebagai produsen, yaitu sebagai penyedia atau pemilik faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal, dsb.). Disini produsen berperan sebagai konsumennya. Dan untuk mendapatkan kebutuhannya maka diperlukan uang. Dengan demikian jika para pelaku ekonomi saling berinteraksi maka akan terjadi aliran barang dan aliran uang. Diagram aliran melingkar menggambarkan bagaimana konsumen dan produsen berinteraksi dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas, baik untuk input maupun untuk output. Anggap hanya ada dua macam pasar, yaitu pasar input atau faktor produksi (tenaga kerja, modal, tanah, dil) dan pasar output atau hasil produksi. Sedangkan bentuk perekonomiannya adalah perekonomian sederhana, dimana hanya ada 2 agen ekonomi yaitu individu (Rumah Tangga) dan perusahaan. 8 ] Teori Ekonomi Mikro: BAB I Perusahaan Hi Aliran uang Barang dan jasa Cc C Pasar S ‘ Bi arang dan jasa | Rumah tangga | Perusahaan dan Pemilik sumber daya Pasar Sumber daya Tenaga kerja dan modal Upah, sewa, dividen, bunga, dll. Pendapatan Konsumen Gambar 1.2. Diagram Aliran Melingkar Individu (RT) akan menjual faktor produksinya (input) ke perusahaan sehingga ia mendapatkan pendapatan. Perusahaan membeli faktor produksi tersebut. Jadi disini terjadi aliran pendapatan (upah, sewa, dividen, bunga) dari perusahaan kepada RT dan aliran input dari RT ke perusahaan di pasar sumberdaya. Selanjutnya pendapatan RT dari penjualan input tersebut digunakan Teori Ekonomi Mikro: Pendahuluan BJ untuk membeli produk dari perusahaan. Perusahaan menjual barangnya dan ia mendapat uang. Jadi disini terjadi aliran barang atau jasa dari perusahaan ke RT dan aliran uang dari RT ke perusahaan di pasar barang. Perusahaan menetapkan harga produk yang akan dijual berdasarkan biaya faktor produksi yang digunakannya (input). Harga produk yang terjadi di pasar menunjukkan keseimbangan antara permintaan RT dengan penawaran perusahaan. Sedangkan harga faktor produksi (input) di pasar menunjukkan keseimbangan dari penawaran RT dengan permintaan perusahaan. Jadi gambar di atas menggambarkan bagaimana hubungan keterkaitan antara permintaan dan penawaran dalam suatu mekanisme pasar untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi (what, how, for whom). Teori Ekonomi Mikro: BAB 1 Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran PERMINTAAN DAN PENAWARAN PENDAHULUAN Konsep dasar yang perlu kita pelajari sebelum kita membahas lebih dalam bagaimana perilaku para pelaku ekonomi adalah analisis permintaan dan penawaran. Permintaan muncul dari sisi konsumen. Dalam ekonomi mikro, pengertian konsumen sering mengacu pada rumah tangga, disamping perusahaan. Permintaan rumah tangga berupa barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan permintaan perusahaan berupa faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan sebagainya yang digunakan sebagai input dalam proses produksinya. Berkebalikan dengan permintaan, penawaran datang dari sisi produsen. Bila kita menggunakan kata produsen maka biasanya yang dimaksud adalah perusahaan. Sebenarnya rumah tangga bisa juga disebut produsen jika ia menawarkan tenaga kerjanya, modal, dan sebagainya, kepada pihak lain yang membutuhkan. Jadi tergantung dari sudut pandangnya. PERMINTAAN Dalam teori ekonomi mikro, ‘permintaan’ didefinisikan sebagai banyaknya suatu komoditi yang ingin dibeli dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu saat tertentu. Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Secara sederhara, fungsi permintaan seorang konsumen akan suatu barang dapat dirumuskan sebagai: Dx = f (Px) yang berarti jumlah barang X yang diminta dipengaruhi oleh harga barang X, dimana Dx adalah jumlah barang X yang diminta konsumen dan Px adalah harga barang X yang diminta konsumen. Dalam kenyataannya, permintaan akan suatu barang tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri namun juga oleh faktor-faktor lain yang nanti akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. Dalam mempelajari permintaan sering kita rancu dengan kata ‘permintaan’ dan ‘jumlah yang diminta’. Dalam analisis ekonomi, permintaan berbeda dengan jumlah yang diminta. Jumlah yang diminta merupakan banyaknya suatu komoditi atau barang yang diminta pada harga tertentu (benar-benar terjadi). Secara grafis akan terlihat bagaimana perbedaan perubahan dari kurva permintaannya. Kurva Permintaan Jika dimisalkan permintaan seseorang hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, maka setiap perubahan harga barang tersebut akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk menentukan berapa jumlah yang akan dimintanya. Pada umumnya, jika harga suatu barang naik maka jumlah yang diminta akan turun, begitu pula sebaliknya. Hubungan antara harga suatu komoditi dengan jumlah yang diminta dapat dilihat dalam skedul permintaan yang bila dijabarkan secara grafis akan membentuk suatu kurva permintaan. Kurva Permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara tingkat harga suatu barang dengan jumlah yang diminta atas barang tersebut, ceteris paribus. Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Tabel 2.1. Hubungan harga dan jumlah yang diminta Harga per Kg. | Jumlah yang Diminta 800 50 700 70 600 80 500 85 400 95 300 100 Px | Dx | | Gambar 2.1. Kurva Permintaan Individu Seperti disebutkan di atas, kita harus dapat membedakan ‘jumlah yang diminta’ dan ‘permintaan’. Perubahan harga akan mempengaruhi jumlah yang diminta, bukan permintaan. Dilihat secara grafis, perubahan jumlah yang diminta terjadi di sepanjang kurva permintaan. Sedangkan perubahan permintaan akan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kanan atau ke kiri (gambar 2.2.). Pergeseran kurva permintaan berarti bahwa jumlah yang diminta akan berubah di setiap tingkat harga. Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Gambar 2.2. Perubahan Permintaan Kurva permintaan mempunyai s/ope yang menurun ke kanan (berslope negatif) yang berarti jika harga suatu barang naik (asumsi yang lain tetap-ceteris paribus) maka konsumen akan cenderung untuk menurunkan permintaannya atas barang tersebut, begitu pula sebaliknya, dan hal ini disebut Hukum Permintaan. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Ada dua sebab, yaitu : 1. Efek substitusi Pada saat harga suatu barang naik, maka konsumen akan menggantinya dengan mengkonsumsi barang lain yang sejenis. Misal, jika harga daging sapi naik, maka seseorang akan mengurangi konsumsi daging sapi tersebut dan ia akan menggantinya dengan mengkonsumsi daging ayam lebih banyak. 2. Efek pendapatan Pada saat harga daging sapi naik maka konsumen merasa lebih miskin sehingga ia akan mengurangi konsumsi daging sapi. Keterangan lebih lanjut mengapa kurva permintaan berslope negatif ada di bab III. Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Permintaan Pasar Jika kita berbicara mengenai pasar, maka kita berbicara mengenai permintaan pasar. Permintaan pasar merupakan jumlah total suatu barang yang ingin dibeli oleh setiap konsumen pada setiap tingkat harga, atau dengan kata lain merupakan penjumlahan permintaan individual. Permintaan individual adalah jumlah suatu barang yang ingin dibeli oleh seorang konsumen pada setiap tingkat harga. Permintaan pasar = f (Px, 1) = f, (Px, 1,) + f, (Px, I,) =a f, (Px, 1) dimana Px adalah harga barang x, I,adalah pendapatan konsumen A, I, adalah pendapatan konsumen B Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa permintaan konsumen terhadap suatu barang berubah: 1. Harga barang itu berubah sedang faktor-faktor lain tetap. Perubahan ini hanya menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva permintaan. 2. Salah satu atau lebih faktor-faktor lain berubeh (tidak lagi ceteris paribus). Perubahan ini menyebabkan terjadi pergeseran seluruh kurva permintaan. Kenaikan permintaan akan menyebabkan kurva permintaan bergerak naik ke kanan. Sebaliknya jika permintaan turun, maka kurva permintaan akan bergeser turun ke kiri. Adapun faktor-faktor pembentuk keadaan ceteris paribus adalah: Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Pendapatan. Bila pendapatan konsumen naik maka permintaan akan naik dan sebaliknya. Namun untuk kasus barang inferior, peningkatan pendapatan justru akan mengurangi permintaan suatu barang. Jumlah konsumen di pasar. Peningkatan konsumen akan meningkatkan permintaan suatu barang di pasar. Selera atau preferensi konsumen. Bila selera konsumen terhadap suatu barang naik, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan, yang berarti di setiap tingkat harga konsumen akan menambah konsumsinya. Harga barang lain yang terkait, yaitu: ¢ Jika barang lain merupakan barang substitusi. Jika harga barang substitusi, misal harga gandum turun, maka permintaan beras akan turun (kurva permintaan bergeser ke kiri). + Jika bareng lain merupakan barang komplementer. Misal, jika harga gula naik, maka permintaan kopi akan turun (kurva permintaan bergeser ke kiri). Konsumen! Rp} Konsumen2 Rp} Permintaan Pasar Gambar 2.3. Kurva Permintaan Pasar Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran PENAWARAN Dalam teori ekonomi mikro, ‘penawaran’ didefinisikan sebagai banyaknya suatu barang yang ingin ditawarkan oleh produsen di pasar pada berbagai tingkat harga pada suatu saat tertentu. Secara sederhana, fungsi penawaran seorang produsen dapat dirumuskan sebagai berikut: Sx = f (Px) atau jumlah barang X yang akan ditawarkan oleh produsen tergantung dari harga barang X yang ditawarkannya kepada konsumen, dimana Sx adalah penawaran produsen, Px adalah harga yang ditawarkan produsen. Dalam kenyataannya banyak faktor yang mempengaruhi penawaran produsen sehingga fungsi penawarannya akan menjadi lebih kompleks. Hal ini akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya. Kurva Penawaran Kurva penawaran suatu barang menunjukkan hubungan antara harga barang tersebut di pasar dengan jumlah yang ingin diproduksi dan dijual oleh produsen (ceteris paribus). Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari penawaran individual. Dengan kata lain kurva penawaran merupakan penjumlahan secara horisontal semua kurva penawaran produsen individual. Hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan dapat dilihat dalam skedul penawaran yang bila dijabarkan secara grafis akan membentuk suatu kurva penawaran sebagai berikut: Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Tabel 2.2. Hubungan harga dan jumlah yang ditawarkan Harga barang x \Jumlah yang Ditawarkan @s) Q) 150 45 unit 125 38 unit 100 35 unit 80 25 unit 60 15 unit 50 5 unit Px Sx 0 Qa Gambar 2.4. Kurva Penawaran Jika kita menghubungkan angka-angka dalam tabel di atas maka akan terlihat kurva penawaran yang mempunyai slope yang naik ke kanan (berslope positif), yang berarti bila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan produsen atas barang itu akan naik, dan sebaliknya (ceteris paribus). Hal ini disebut Hukum Penawaran. Dengan demikian persamaan dari fungsi penawaran secara sederhana adalah sebagai berikut: Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Qs = f(Ps) dimana Qs jumlah barang yang ditawarkan dan Ps adalah harga barang yang ditawarkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Faktor yang mempengaruhi penawaran barang oleh produsen, yakni: 1. Harga barang itu sendiri. Harga yang tinggi akan menguntungkan bagi produsen sehingga ia akan menambah penawarannya di pasar. Perubahan harga ini hanya menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva penawaran. 2. Perubahan salah satu atau lebih faktor-faktor lain (tidak ceteris paribus). Perubahan ini akan menyebabkan pergeseran seluruh kurva penawaran. Jika penawaran naik, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan. Sebaliknya jika penawaran turun, maka kurva penawarannya akan bergeser ke kiri. Beberapa faktor pembentuk ceteris paribus adalah: a. Teknologi. Penggunaan teknologi tinggi dalam proses produksi bisa menekan biaya produksi karena produksi bisa dilakukan secara efisien. Penurunan biaya produksi akan menambah penawaran produsen. b. Harga input. Bila teknologi yang digunakan tidak berubah sedangkan biaya atau harga input-input berubah, maka biaya produksi akan berubah yang akhirnya akan mempengaruhi penawaran. ~¢. Harga barang lain yang berkaitan. Jika barang lain merupakan barang substitusi, maka jika harga barang substitusi, misal gandum turun, maka penawaran beras akan turun. Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Jika barang lain merupakan barang komplementer, maka jika harga barang komplementer, misal gula naik, maka penawaran kopi akan turun. d. Struktur pasar. Pengurangan tarif dan kuota atas suatu barang dari luar negeri akan membuka pasar bagi produsen dari luar negeri sehingga penawaran barang tersebut di pasar dalam negeri akan naik. e. Faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah. Jika pemerintah meningkatkan standar bebas polusi udara, maka penawaran mobil akan turun karena produsen harus menambah ongkos untuk membuat perlengkapan mesin mobil yang tidak membuat polusi. PASAR DAN HARGA KESEIMBANGAN Pasar merupakan tempat dimana sekelompok perusahaan (penjual) bertemu dengan sekelompok pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Dalam analisis ekonomi pengertian pasar tidak selalu dikaitkan dengan suatu tempat seperti dalam pengertian sehari-hari. Ada lima fungsi pasar, yaitu: 1. Menetapkan nilai (sets value). Pendistribusi barang. Pengorganisir produksi. Penyelenggara penjatahan (rationing). Mempertahankan dan mempersiapkan kebutuhan di masa depan. wa eD Permintaan konsumen dan penawaran produsen terhadap suatu barang merupakan fungsi dari harga barang tersebut. Bila permintaan dan penawaran bertemu maka akan menghasilkan keseimbangan harga dan kuantitas atau disebut “Keseimbangan Pasar”, yaitu harga dan kuantitas yang terjadi pada saat permintaan dan penawaran berada dalam keseimbangan. Pada saat itu jumlah barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan produsen. Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Pada keadaan ini, harga dan kuantitas cenderung untuk tetap sama sepanjang hal-hal lain yang berpengaruh tidak berubah. Untuk menemukan tingkat harga dan kuantitas keseimbangan maka perlu diketahui harga di tingkat jumlah barang yang ingin dibeli dan dijual. Misalnya, seperti yang terlihat pada tabel di bawah. Tabel 2.3. Skedul harga keseimbangan Harga | Gandum yang ; Gandum yang perkg | Diminta(kg) | ditawarkan (kg) 800 ~ 50 120 700 60 95 600 80 80 500 100 75 400 115 50 Pada saat harga-Rp 800,00 jumlah gandum yang ditawarkan produsen sebanyak 120 kg, sedangkan yang diminta konsumen sebanyak 50 kg sehingga terjadi kelebihan penawaran (surplus). Akibatnya harga cenderung untuk turun. Pada saat harga gandum Rp 500,00, jumlah gandum yang ditawarkan sebanyak 75 kg sedangkan yang diminta sebanyak 100 kg sehingga harga cenderung untuk naik karena terjadi kekurangan. penawaran atau kelebihan permintaan (shortage): Sedangkan bila harganya adalah Rp 600,00 maka jumlah gandum yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Dengan demikian harga gandum Rp 600,00 merupakan tingkat harga keseimbangan. Pada pasar persaingan sempurna, harga keseimbangan terjadi di titik perpotongan kurva permintaan dan penawaran. Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Gambar 2.5. Keseimbangan di Pasar Apa yang terjadi pada harga keseimbangan suatu barang apabila kurva permintaan maupun kurva penawaran barang tersebut berubah ? Pergeseran kurva permintaan maupun penawaran terjadi bila keadaan ceteris paribus tidak terpenuhi. Pergeseran ini menyebabkan perubahan harga dan kuantitas keseimbangan. Berikut merupakan contoh perubahan permintaan. Mula-mula harga keseimbangan barang x adalah OPo dengan kuantitas sebanyak OQo. Bila kurva permintaan bergeser ke kanan (D ke D’), maka terjadi kelebihan permintaan (OQ -OQo) sehingga harga terdorong naik. Keseimbangan yang baru terjadi di OP_ dengan kuantitas sebanyak OQe . Sedangkan bila kurva permintaan bergeser ke kiri (D ke D”) maka akan terjadi kelebihan penawaran (OQo-OQ ) sehingga harga terdorong untuk turun. Keseimbangan yang baru terjadi di OP dengan kuantitas di OQe . 2 Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Harga Po Pp) 0 G@ Qe Qo Qa QA Q Gambar 2.6. Pergeseran Kurva Permintaan Di sisi lain, terjadinya perubahan penawaran akan menye- babkan kurva penawaran bergeser. Sebagai contoh penawaran produsen bertambah akibat dari dicapainya skala ekonomi atau adanya inovasi baru yang menyebabkan ongkos produksinya dapat ditekan. Keadaan ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan (S ke.S’). Karena permintaannya tetap, maka akan terjadi kelebihan penawaran (OQo-OQ,) sehingga harga akan turun. Keseimbangan yang baru terbentuk di OP, dengan kuantitas di OQe,. Sebaliknya, misal, terjadi peningkatan ongkos produksi sehingga produsen mengurangi penawarannya. Kurva penawaran akan bergeser ke kiri (S ke S”) dan karena permintaannya tetap, maka pergeseran kurva penawaran tersebut menyebabkan terjadinya kekurangan penawaran (OQo-OQ,) sehingga harga akan naik. Keseimbangan yang baru akan terjadi di OP, dengan kuantitas sebanyak OQe,. 24 ] Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 0 Q Qa Qo Qe @ Q Gambar 2.7. Pergeseran Kurva Penawaran BARANG PRIVAT DAN BARANG PUBLIK Barang privat adalah segala sesuatu yang dapat dibagi dan diberikan kepada setiap orang secara terpisah tanpa menimbulkan keuntungan maupun biaya bagi orang lain. Barang privat akan efisien bila dialokasikan oleh pasar (tanpa campur tangan pemerintah). Untuk mendapatakannya, orang harus mengeluarkan biaya berupa harga yang dikenakan oleh produsen. Orang lain tidak dapat ikut menikmati barang tersebut tanpa ia harus mengeluarkan uangnya. Contoh dari barang privat misalnya sepatu, roti, mobil pribadi, dan masih banyak lagi. Dalam perekonomian yang menganut pasar bebas, hampir semua barang merupakan barang privat. Teori Ekonomi Mikro: Permintaan dan Penawaran Ds] Barang publik merupakan segala sesuatu yang mempunyai manfaat atau keuntungan yang tak dapat dibagi-bagi diantara seluruh individu yang ada meskipun tidak semua individu menginginkannya. Barang ini menghasilkan eksternalitas yaitu dampak dari suatu kegiatan ekonomi yang dirasakan oleh pihak lain, bukan dalam bentuk uang maupun barang. Barang publik yang efisien menuntut campur tangan pemerintah. Untuk itu barang publik disediakan oleh pemerintah, misalnya jalan raya dan keamanan negara. Bagi setiap individu, mungkin nilai barang tersebut tidak sama, namun semuanya diberikan dalam jumlah yang sama. Adanya eksternalitas membuat tidak ada pihak swasta yang mau menyediakan barang publik karena tidak semua orang yang ‘tidak sengaja’ menikmati barang tersebut mau membayar. Jalan raya dapat menjadi barang privat. Contohnya adalah jalan tol yang mana setiap kendaraan yang akan melewatinya harus membayar biaya. Teori Ekonomi Mikro: BAB 2 Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN ELASTISITAS PENDAHULUAN Perilaku konsumen pada dasarnya adalah memilih berbagai kombinasi konsumsi beberapa barang yang dapat memaksimumkan kepuasannya. Dalam bab 2 kita telah menjelaskan tentang hukum permintaan yang menyatakan bahwa jika harga suatu barang naik maka jumlah yang diminta barang tersebut akan turun, dan sebaliknya, ceteris paribus. Untuk menjelaskan mengapa konsumen berperilaku seperti yang dinyatakan dalam hukum permintaan, maka dalam bab berikut akan menyajikan dua pendekatan (approach) yang sering digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen, yaitu pendekatan kepuasan marginal (marginal utility) dan pendekatan indifference curve. TEORI KEPUASAN KONSUMEN A. PENDEKATAN MARGINAL UTILITY Untuk memahami teori perilaku konsumen, terlebih dahulu kita harus memahami konsep utilitas (utility). Dalam pendekatan mar- ginal utility, utilitas dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (satu, dua, dst) sehingga pendekatan ini disebut juga pendekatan kardinal. Utilitas, sering disebut juga kepuasan, merupakan suatu angka yang Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 menunjukkan tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh dari mengkonsumsi sekeranjang komoditi. Jika seandainya hanya ada 2 barang, yaitu beras dan sirup. Berapa masing-masing barang akan dibeli konsumen ? Dalam pendekatan ini diasumsikan: a. Konsumen akan bertindak rasional sehingga ia akan memilih kombinasi-kombinasi kedua barang tersebut yang akan memberikan kepuasan yang tertinggi. Misal 10 kg beras dan 1 botol sirup lebih dipilih karena memberikan kepuasan sebesar 15 satuan daripada 8 kg beras dengan 2 botol sirup yang hanya memberikan kepuasan sebesar 10 satuan. Utilitas menjelaskan bagaimana konsumen yang rasional mengalokasikan dananya yang terbatas diantara berbagai macam komoditi yang memberikan mereka kepuasan. a Sc ca Berlakunya hukum “ Kepuasan yang Makin Berkurang” (Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu dimana setiap kali kita menambah konsumsi | unit barang (dimana konsumsi barang lain tetap) maka tambahan kepuasan (Marginal Utility, MU) yang kita peroleh akan semakin berkurang. Contoh: Tabel 3.1. Law of Diminishing Marginal Utility x TUx_ | MUx 0 0 1 20 20 2 35 15 3 47 12 4 52 5 5 49 3 a 5 ianlish Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas Satu unit barang pertama akan memberikan kepuasan total (TUx) yang cukup besar (MUx cukup besar, yaitu 20 satuan). Kenaikan TUx ini kemudian melambat akibat berlakunya Hukum Kepuasan yang Makin Berkurang (terlihat dari MUx yang semakin menurun). TUx mencapai titik maksimum pada Qx = 4. Setelah itu, tambahan konsumsi akan mengurangi tambahan kepuasannya, ditunjukkan oleh nilai MUx yang negatif. Gambar 3.1. Tambahan Kepuasan yang Menurun Secara grafis, tambahan kepuasan (MUx) merupakan garis singgung (slope) kurva kepuasan total (TUx) atau: ATUx AX MUx = Ga Teori Ekonomi Mikro: BAB, 3 Gambar 3.2. Total utility dan marginal utility Bila AX sangat kecil maka titik B disebut Utilitas Marginal Titik. Kurva MU berlereng negatif karena berlakunya Law of Diminishing Mar- ginal Utility. Jika barang yang dikonsumsi berbagai macam &, X, X,, .-., X,) maka konsumen dapat menjumlahkan besar faedah masing- masing barang tersebut: Ux1 +Ux2+ Ux3 +...+ Uxn=TU _ ATU MUx AX Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas Gambar 3.3 Kurva Marginal Utility Keseimbangan Konsumen Seorang konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasannya dengan mengkonsumsi barang atau jasa. Konsumen dengan pendapatan dan harga barang atau jasa di pasar yang tertentu akan mencapai kepuasan maksimum pada saat tambahan kepuasan dari satu satuan uang yang dimiliki untuk mengkonsumsi suatu barang sama dengan tambahan kepuasan satu satuan uang yang terakhir yang digunakan untuk mengkonsumsi barang lain. Dengan demikian masalah yang dihadapi konsumen adalah bagaimana ia mengalokasikan pendapatannya agar kepuasan dari mengkonsumsi berbagai macam _barang menjadi maksimal. 2 Bila konsumen hanya mengkonsumsi satu macam barang, maka ‘Repuasan maksimumnya bisa diterangkan sebagai berikut: (Bay Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 Xi Gambar 3.4. Kepuasan maksimum Pada tingkat harga barang X adalah Px, maka jika konsumen - mengkonsumi kurang dari 0X, (misal 0X;) ia belum akan mencapai _ kepuasan maksimum karena setiap tambahan konsumsi satu unit X akan memberikan tambahan kepuasan (MUx) sebesar X,A sedangkan — pengorbanannya (harga yang harus dibayar) hanya sebesar X;B sehingga ia akan terus menambah konsumsinya. Tapi jika ia | mengkonsumsi lebih dari 0X, (misal (0X,) maka pengorbanannya (X,C) akan lebih besar dari tambahan kepuasan yang ia peroleh (X,D). Dengan demikian keseimbangan akan tercapai jika ia mengkonsumsi sebesar 0X,, dimana MUx = Px (titik E). Jika misalnya harga X naik menjadi Px' maka keseimbangan barunya akan tercapai pada MUx'= Px' dengan kuantitas X yang lebih sedikit. Dengan demikian kurva Marginal Utility (MU) ini juga merupakan kurva permintaan konsumen karena menunjukkan tingkat permintaan pada berbagai tingkat harga. Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas (B) Secara matematis kepuasan maksimum dari mengkonsumsi satu macam barang tercapai saat: MUx _, Px=MUx atau Bila jumlah barang yang dikonsumsi banyak maka kepuasan maksimumnya tercapai bila: MU,/MU, : rasio keinginan konsumen untuk menukarkan barang satu dengan barang yang lain. PP, : Kemampuan konsumen untuk menukarkan barang satu dengan barang yang lain. Sebelum keseimbangan terjadi, maka jika barang X mempunyai MU/P yang lebih besar daripada MU/P barang Y, maka konsumen akan mengalihkan konsumsi barang Y untuk menambah konsumsi barang X; dan seterusnya hingga MU/P barang X turun hingga sama dengan MU/P barang Y. Jika seorang konsumen telah berada dalam keseimbangan maka ia tidak akan mengalokasikan lagi dananya yang terbatas untuk mengkonsumsi barang lain sedemikian rupa sehingga realokasi dana tersebut tidak menambah kepuasannya dari mengkonsumsi barang tersebut. B. PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE Berbeda dengan pendekatan Marginal Utility, pendekatan In- difference Curve yang berkembang pada abad ke-20. Dalam pendekatan ini kepuasan konsumen tak dapat dihitung dan dijumlahkan secara numerik tapi hanya dapat dijenjangkan Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 (diranking). Misal seorang konsumen lebih memilih rekreasi ke Bali (X) daripada ke Danau Toba (Y). Ia tidak bisa mengukur besarnya kepuasan dengan berekreasi ke Bali yang lebih besar dari pada ke Danau Toba. Ada 3 asumsi dasar yang diperlukan untuk melihat preferensi konsumen yaitu: 1. Konsumen dapat membuat ranking preferensinya. 2. Konsistensi dan transitivitas Asumsi konsistensi, misalnya A > B, maka haruslah bahwa B< A. Asumsi rrasitivity, misalnya A > B, B > C, maka A> C. 3. Kuantitas barang yang lebih banyak lebih disukai Berbagai kombinasi preferensi konsumen tersebut ditunjukkan dalam kurva indiferen (indifference curve) atau kurva tak acuh, yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi dua buah barang atau jasa konsumsi untuk setiap satuan waktunya yang memberikan kepuasan yang sama kepada seorang konsumen. Ada 3 karakteristik dasar dalam kurva indiferen, yaitu: 1. Slope kurva indiferen berslope negatif dan cembung terhadap titik origin. Bentuk kurva indiferen yang seperti ini menunjukkan bahwa jika konsumsi suatu barang (misal X) ditambah, yang berarti MUx turun, maka konsumsi barang lain (misal Y) harus dikurangi yang berarti MUy akan naik. Hal ini disebut Marginal Rate of Substitution x for y (MRSxy). Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas Gs) Gambar 3.5. Marginal Rate of Substitution x for y MRS, = (oy, -0¥,) =0Y,) AY (0x, -0X,) AX Jika diketahui fungsi utilitas: U = f (X,Y) IC: U=(X, Y)=a dimanaa=konstan maka slope dari kurva indiferen adalah: Wx + Day =0 ex ay aY __ dU/8xX _ aX BU/aY ” Laju MRSxy menunjukkan keinginan konsumen untuk mengganti barang Y untuk barang X. Bentuk kurva indiferen yang cembung terhadap titik origin menunjukkan laju MRSxy yang semakin menurun. Teori Ekonomi Mikro:, BAB 3 Pergerakan A ke B: = 2% = 0%, 2 AM, 0X,-0X, AX, AY, _ AY, Pergerakan B ke C: 2X.” AX ‘1 2 MRSxy =- OY, -0Y, _ AY, 0X,-0X, AX, Jika konsumen dianggap tidak rasional maka ia akan mempunyai kurva indiferen yang berbentuk horisontal atau vertikal. Kurva indiferen yang horisontal menunjukkan bahwa konsumen tidak peduli dengan 2 kombinasi baik kombinasi yang seluruhnya berisi barang X maupun kombinasi barang X yang lebih banyak. Sedangkan bila kurva indiferen berbentuk vertikal berarti 2 kombinasi barang X dan Y baik yang semuanya adalah barang X maupun lebih banyak barang Y memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen. 2. Kurva-kurva indeferen tidak tidak berpotongan. Kurva indeferen tidak akan berpotongan karena adanya asumsi transitivitas. alii Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas IC2 Gambar 3.6. Pelanggaran asumsi transitivitas Dalam gambar di atas, kombinasi di C lebih dipilih daripada di A dimana kombinasi konsumsi barang X dan Y dititik A dan B adalah sama (A dan B terletak pada kurva indiferen yang sama, IC;). Tapi kombinasi konsumsi X dan Y di titik C juga sama dengan di B (C dan B terletak pada kurva indiferen yang sama, IC.) sehingga melanggar asumsi transitivitas. 3. Kurva indiferen yang lebih tinggi mempunyai utilitas yang lebih besar daripada kurva indiferen yang lebih rendah. Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 Utilitas IC. > 1C1 Gambar 3.7 Perbandingan utilitas diantara dua kurva indiferen Garis Anggaran Kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi berbagai jenis barang ditentukan oleh garis anggarannya: Jika ada 2 macam barang yang dikonsumsi, maka garis anggaran (budget line, BL) merupakan garis yang menunjukkan berbagai kombinasi barang X dan barang Y per satuan waktu yang dapat dibeli oleh konsumen. Slope garis anggaran ditentukan oleh harga barang X dan Y. Maka bila semua pendapatan (I) dikonsumsikan untuk X maka banyaknya barang X yang dapat dibeli adalah I/Px. Dan bila semua pendapatannya untuk mengkonsumsi Y maka jumlah barang Y yang dapat dibeli adalah IPy. Slope garis anggaran adalah: nee HAE EIN IS NAINA ARN Searels Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas By Garis anggaran pengeluaran ini akan berubah (bergeser) jika: 1. Terjadi perubahan pendapatan konsumen. 2. Terjadi perubahan harga barang per unitnya. 3. Terjadinya perubahan pada kedua hal tersebut di atas. Y Y Py BL; A BL > | VPx BLiNBL2 | 0 Xi XX 0 x Gambar 3.8. (a) Gambar 3.8. (b) Harga barang X turun Pendapatan meningkat Pada gambar 3.8. (a), akibat harga salah satu barang (X) turun, maka garis anggaran akan bergeser ke kanan (BL2) dengan slope yang lebih kecil yang menunjukkan bahwa konsumsi atas barang X naik sementara konsumsi atas barang Y tetap. Sedangkan jika pendapatan berubah (naik) dan harga salah satu atau kedua barang tetap maka igaris anggaran akan bergeser sejajar (yang berarti slope BL tetap) ke kanan (BL2) seperti pada gambar 3.8. (b). Ini menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan digunakan untuk menambah konsumsi kedua barang tersebut. Keseimbangan Konsumen Setelah diketahui medan tak acuh, garis anggaran, dan kurva tak acuh maka dapat diketemukan tingkat keseimbangan konsumen. Asumsi perilaku konsumen adalah selalu berkeinginan untuk Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 mencapai tingkat kepuasan yang tertinggi. Keinginan konsumen untuk memaksimumkan kepuasannya dibatasi oleh anggaran. Dengan demikian, titik keseimbangan akan ditemukan dari titik singgung antara garis anggaran dengan kurva tak acuh yang tertinggi. Pada gambar 3.9., keseimbangan konsumen terjadi pada saat _ garis anggaran BL menyinggung kurva indiferen yang tertinggiIC, (titik E). Di titik A konsumen belum mencapai kepuasan maksimum ' karena masih ada anggaran yang tersisa yang dapat digunakan untuk © menambah konsumsinya. Sebaliknya di titik B, anggaran yang ada i tidak mencukupi untuk mengkonsumsi XY di titik tersebut sehingga — titik ini tidak realistis. Pada titik keseimbangan E, keinginan 2 konsumen untuk mensubstitusi barang X dengan barang Y sama © dengan rasio harga barang X terhadap harga barang Y atau: i ; ‘ MUx _ Px MUy Py Keseimbangan di atas secara matematis dapat dijelaskan dengan menggunakan fungsi Lagrangian sebagai berikut: Maksimum L = U (X,Y) + A (Px Qx + Px Qy—M) dimana U adalah utilitas, Px dan Qx adalah harga barang X dan kuantitas barang X, Py dan Qy adalah harga barang Y dan kuantitas barang Y, M adalah anggaran yang tersedia. epost stems. Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas oL aU So =f 4/Px =0 ox ax’? x= 6L OU, . (2 oY ay ( oL By = PR Ox + Py Qy-M=0 dengan mensubstitusi persamaan Idan 2 diperoleh : 6U/dX _AU/OY Px sy MUx _ Muy atau MUx _ Px Px Py MUy Py Y E IC3 C2 IC BL Gambar 3.9. Keseimbangan konsumen CONTOH Fungsi utilitas seseorang dari mengkonsumsi hamburger (X) dan coca cola (Y) adalah sebagai berikut: U=(X.Y)2 Jika utilitasnya diketahui 10 maka: 10=(X.Y)"” atau 100=X.Y Karena Y = 100/K maka MRS = - Dy/Dx = 100/X? Jika misalnya X = 5 dan Y = 10 maka MRS adalah: MRS,s,10) : 100/X? = 100/25 =4, yang berarti ia harus mengorbankan 4 hamburger untuk menambah konsumsi coca cola. Di titik B konsumsi hamburgernya cukup sedikit (X = 20, Y = 5) dan MRSnya sebesar: MRSqo,5) = 100/X? = 100/400 = 0,25, artinya ia hanya mau mengorbankan seperempat dari hamburgernya untuk menambah konsumsi coca cola. Y : AK 12,5 Gambar 3.10 Kurva utilitas dari konsumsi hamburger dan coca cola Teori Ekonomi Mikro: BAB3 7 | | | Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas KURVA KONSUMSI PENDAPATAN Kurva konsumsi pendapatan (Income Consumption Curve, ICC) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan yang digambarkan pada medan tak acuh dari seorang konsumen. Apabila tingkat keseimbangan konsumen ini dihubungkan dengan tingkat pendapatan, terjadinya peningkatan pendapatan berarti terjadi peningkatan utilitas. Sebaliknya, penurunan tingkat pendapatan menyebabkan penurunan tingkat utilitas (dari IC ke IC ). Bila titik-titik keseimbangan dihubungkan akan terbentuk “Kurva Penghasilan Konsumsi” (Income Consumption Curve atau ICC). ICC merupakan kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan dimana harga kedua barang tidak berubah. ICC akan berlereng, yakni: a. Positif, bila barang kedua barang merupakan barang normal atau superior. b. Negatif, bila salah satu barang merupakan barang normal (su- perior) dan barang yang lain merupakan barang inferior. Barang inferior adalah barang yang mempunyai kurva permintaan positif, artinya jika pendapatan naik maka jumlah yang diminta justru turun. Contoh barang ini adalah gaplek. ] Teori Ekonomi Mikro: BAB X dan Y barang normal ICo. 0 x 0 x Income Consumption Curve Dari kurva ICC dapat kita turunkan menjadi “Kurva Engel” (Engel Curve), yaitukurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat pendapatan dengan jumlah barang yang dibeli konsumen. | Canter 3.1 | | Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas Gambar 3.12. Kurva Engel Untuk barang yang mempunyai elastisitas pendapatan rendah (Ep < 1) seperti barang-barang kebutuhan sehari — hari (necessi- ties) maka kurva Engel akan cembung terhadap sumbu horisontal. Sedangkan untuk barang-barang dengan elastisitas pendapatan tinggi seperti barang-barang mewah (superior) akan mempunyai kurva Engel yang cembung terhadap sumbu vertikal. EFEK PENDAPATAN DAN KONSUMSI Perubahan harga suatu barang (dengan menganggap harga barang lain dan pendapatan tetap) akan berdampak dua macam pada konsumen , yakni : a. Konsumen mendapatkan tingkat kepuasan yang berbeda. b. Konsumen mensubstitusi barang yang lebih mahal dengan ~ barang-barang yang lebih murah. Efek akibat perubahan harga dijelaskan dalam gambar 3.13. Misalnya harga barang X naik sedang harga barang dan pendapatan tetap. Kenaikan harga barang X menyebabkan konsumen menurunkan konsumsi barang X sehingga garis anggaran bergeser ke kiri (dari Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 BL, ke BL,) dan tingkat utilitas turun (dari IC, ke IC,). Keseimbangan bergerak dari E, ke E,. Konsumsi barang X turun sebesar OX - OX;. Efek total karena perubahan harga dapat dibagi menjadi dha yaitu: 1. Efek Substitusi. Karena Px naik maka tingkat utilitas konsumen turun dari IC, ke IC,. Ketika Px naik, konsumen akan meningkatkan pendapatannya untuk mempertahankan tingkat kepuasannya (tetap berada di IC,). Untuk itu garis anggaran BL, secara imaginer harus bergeser sejajar ke atas (BL,) hingga menyinggung IC,, yaitu di titik E, (titik keseimbangan). Efek substitusi bergerak dari keseimbangan mula- mula (E,) ke keseimbangan imaginer (E,). Efek substitusi mengakibatkan konsumsi barang X turun dari 0X, ke 0X,. Jadi efek substitusi merupakan perubahan kuantitas suatu barang yang diminta karena perubahan harga barang tersebut pada saat tingkat kepuasan konstan. 2. Efek Pendapatan. Dengan pendapatan konstan, peningkatan harga X akan menurunkan pendapatan riil dan konsumen akan mengurangi konsumsi barang X. Efek pendapatan merupakan perubahan jumlah barang yang diminta karena perubahan pendapatan riil. Efek pendapatan bergerak dari keseimbangan imaginer (E,) ke keseimbangan aktual yang baru (E,). Efek ini menyebabkan konsumsi barang X turun dari OX, ke OX,. cece eelen Efek total merupakan penjumlahan dari efek substitusi dan efek pendapatan. Dari gambar di atas, besarnya efek total adalah: OX,-OX, Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas 0 X2 X% Xi x Gambar 3.13. Efek substitusi dan efek pendapatan ELASTISITAS E Elastisitas merupakan suatu hubungan kuantitatif antar E -variabel-variabel, misal antara jumlah yang diminta dengan harga E ‘Barang tersebut. Hubungan ini juga dapat dianalisa dari slope. | Meskipun begitu, slope tidak sama dengan elatisitas karena slope | kurva permintaan tergantung pada perubahan harga dan jumlah yang iminta, sedangkan elastisitas tergantung pada perubahan prosentase arga dan jumlah yang diminta. L | ELASTISITAS PERMINTAAN A. Elastisitas Harga Kurva permintaan yang berslope negatif menunjukkan bahwa jumlah yang diminta berhubungan terbalik dengan tingkat harga. Lalu seberapa besar jumlah yang diminta akan berubah jika harga Teori Ekonomi Mikro: BABS = mengalami perubahan? Elastisitas Harga (Price Elasticity of De- mand) mengukur prosentase perubahan jumlah yang diminta terhadap 7 prosentase perubahan harga barang itu sendiri. Dengan kata lain elastisitas harga merupakan proporsi perubahan jumlah barang yang - diminta dibagai proporsi perubahan harga barang itu sendiri. _%AQ _AQ/Q_ AQP %AP AP/P AP Q Suatu barang mempunyai elastisitas harga yang bersifat: 2 a. Elastis, (Exx>1), yaitu apabila harga berubah 1% maka jumlah | yang diminta akan berubah lebih dari 1% : b. Inelastis, (Exx <1), yaitu apabila harga berubah 1% maka jumlah | . yang diminta akan berubah kurang dari 1% : c. Unitary, (Exx = 1), yaitu apabila harga berubah 1% maka jumiah — yang diminta akan berubah 1% pula : Gambar 3.14. Elastisitas harga i Seperti diterangkan di atas, slope berbeda dengan elastisitas, Pada _ gambar di atas, kurva permintaannya bukan garis lurus dengan slope _ yang konstan, tapi kurva dengan elastisitas yang konstan. Untuk kurva aoa caesapis Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas [a] permintaan yang linier (slopenya, 0Q/OP, Skonstan), elastisitas permintaannya tidak konstan di sepanjang kurva tersebut. P -albLA xx > 1 B Exx=1 Exx <1 0 a x Gambar 3.15. Elastisitas pada permintaan yang linier Pada gambar di atas, permintaan antara A-B bersifat elastis, di titik B bersifat unitary, dan antara B-C bersifat inelastis. Bila permintaannya bersifat elastis dan inelastis dengan sempurna (di titik A dan C), maka elastisitas dapat ditentukan dari slope kurva permintaannya. Namun bila berada diantara titik ekstrem tersebut, maka elastisitasnya tidak dapat ditentukan dari slope kurva permintaannya. Kurva permintaan di atas mempunyai persamaan: Q=at+bP Secara matematis, elastisitas permintaannya adalah: AQP. P Exx =—>.—=b.~ AP Q Q . Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 Misal, jika fungsi permintaan diketahui: Q = 20 - 2P Maka elastisitas harga permintaannya adalah: Exx=4Q P __. 2)? 5) aP'Q (Q 20-2P Jika Q= 0 maka P = 9. Elastisitas permintaan akan bersifat unitary jika P=5, Jadi permintaan akan bersifat inelastis jika P < 5 dan elastis jika P>5 Jika elastisitas dihubungkan dengan total pengeluaran yang merupakan hasil perkalian harga (P) dengan kuantitas (Q) maka masing-masing akan mempunyai tanggapan yang berbeda atas perubahan harga: Tabel 3. Pengeluaran dan perubahan harga =e eatin ee eRe RSNA noite Permintaan Respon pei lesrea tee Elastis Turun Naik Unitary Tetap Tetap Inelastis Naik Tunn Dari contoh di atas, untuk P < 5 (inelastis), misal P= 3 maka Q = 14 dan P.Q= 42. Jika harga turun menjadi P = 2 maka Q= 16 danP.Q=32 _ sehingga penurunan harga menyebabkan turunnya total pengeluaran. Sebaliknya untuk P > 5 (elastis), misal P= 6 maka Q=8 danP.Q=48, | Jika harga naik menjadi P = 7 maka Q = 6 dan P.Q = 42, sehingga | kenaikan harga menyebabkan turunnya pengeluaran total. Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas Gt B. Elastisitas Titik Untuk mengukur respon jumlah yang diminta terhadap perubahan harga yang sangat kecil digunakan elastisitas titik. 0 QQ Q Gambar 3.16. Elastisitas titik | Jika harga turun dari P, ke P, (perubahan harga sangat kecil), maka | dlastisitas di titik A adalah: (Q:Q2)/ (Qi) _ (Q,Q,) (OP) (pp ,)/(0P,) (P2P,) 0Q,) ; Karena Q,Q,/ P,P, = EF / EA, dan karena segitiga AEF dan AQ,D | adalah dua segitiga sebangun, maka EF /EA=Q,D/Q,A=Q,D/OP,. " Dengan demikian: Ex = 22, 0% _ QD OP, 0 0 (2) Teori Ekonomi Mikro?” BAB 3 QD_AD AD aa Exx =< Dan karena 0Q, CA maka Exx CA Dengan cara yang sama, elastisitas di titik R adalah RD/CR. C. Elastisitas Busur Jika perubahan harga relatif besar maka kita akan kesulitan untuk menghitung elastisitas. Untuk itu pada umumnya digunakan elastisitas busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga: a. e Tersedianya barang substitusi. Semakin banyak barang substitusi dengan kualitas yang lebih baik, maka semakin besar elastisitas harganya karena orang dengan mudah memindahkan konsumsinya. Jenis barang. Barang-barang kebutuhan pokok (1) seperti beras, gula, cenderung mempunyai elastisitas harga yang kecil (inelastis). Sedangkan barang-barang mewah (luxury) cenderung bersifat elastis. Jangka waktu bagi konsumen untuk merespon perubahan harga. Jika jangka waktu konsumen untuk merespon perubahan harga kecil, maka elatisitas harganya cenderung bersifat inelastis. Tingkat kepentingan barang terhadap anggaran konsumen. Barang, yang memerlukan dana yang besar relatif mempunyai elastisitas harga yang bersifat elastis. Rumus elastisitas busur: D __ AQ ~%AQ_(Q+Q)/2_ AQ +P.) YAP AP (Q,+Q,)2 AP @+P,)2 | Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas 3] 2 AQ————~ Ora) _ ar +P,)2 ap-—2_. 42 (Q,+Q) @+P,) P+P, Q+Q = AQ ~ AP D. Elastisitas Pendapatan Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand) mengukur respon jumlah yang diminta terhadap perubahan pendapatan, dimana harga barang tetap. B, = 24Q_ AQ 1 ‘%AT AI'Q Barang normal mempunyai E, > 0. Barang inferior mempunyai E,< 0. Barang netral mempunyai E,= 0. Barang superior mempunyai E, > 1. Roe Ss Pp EF E. Elastisitas Silang e Elastisitas silang (Cross Elasticities of Demand) mengukur __tespon prosentase perubahan jumlah barang yang diminta karena | prosentase perubahan harga barang lain. AQx Py Exy = —~—. 1 APY & Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 a. Exy>0 untuk barang substitusi. Misal, jika harga beras naik, maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik. b. Exy <0 untuk barang komplementer. Misal jika harga gula naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga akan turun. c. Exy = 0 untuk dua barang yang netral, atau tidak mempunyai hubungan sama sekali. F. Elastisitas Penawaran Elastisitas harga penawaran (Price Elasticity of Supply) mengukur prosentase perubahan harga barang itu sendiri. Pada penawaran, respon tersebut adalah positif. = 249 _ AQP %AP AP 'Q a. Es >1 disebut elastis, yaitu jika harga naik 10% maka jumlah yang ditawarkan akan naik lebih dari 10%. b. Es <1 disebut inelastis, yaitu jika harga naik 10% maka jumlah yang ditawarkan akan naik kurang dari 10%. c. Es=0 disebut unitary, yaitu jika harga naik 10% maka jumlah yang ditawarkan akan naik 10%. Faktor-faktor yang mempengaruhi: a. Keleluasaan untuk meningkatkan produksi. Jika input mudah didapatkan maka output akan naik lebih besar jika harga output naik. Jika kapasitas produksi terbatas, maka peningkatan harga output akan ditanggapi dengan kenaikan out. put yang relatif lebih kecil. b. Jangka waktu untuk merespon. Perubahan harga cenderung mempunyai dampak yang besar pada | kuantitas yang ditawarkan jika jangka waktu produsen untuk merespon perubahan harga lama. 4 Teori Ekonomi Mikro: Teori Perilaku Konsumen dan Elastisitas (Gs) CONTOH x=931 yO Px Py Jika preferensi konsumen tidak berubah dan ia mempunyai pendapatan sebesar Rp 1000,00 maka fungsi konsumsinya menjadi: 300 Y= ae) atau Px Px.X = 300 Py.Y = 700 Catatan: Kurva permintaan barang X tidak dapat digeser oleh harga barang Y, dan sebaliknya. Untuk permintaan barang X: x-(_) P. + PxPy Untuk menggambarkan fungsi ini maka kita harus tahu I dan Py. Dengan memisalkan I = 1000 dan Py = 1 maka: ox 1 __ssg aPy = (Px + Py)? Dengan demikian peningkatan pendapatan atau harga barang Y akan menggeser kurva permintaan barang X ke kanan. Teori Ekonomi Mikro: BAB 3 Teori Ekonomi Mikro: Teori Produksi TEORI PRODUKSI PENDAHULUAN Sebelum memahami tentang ongkos produksi, terlebih dahulu kita harus memahami tentang prinsip-prinsip produksi. Dalam bab ini akan dibahas bagaimana perilaku produsen dalam menggunakan sumberdaya atau input yang dimilikinya untuk mencapai tingkat produksi output yang maksimum dengan ongkos tertentu. e Teori produksi, seperti halnya teori perilaku konsumen, - berdasarkan pada teori pemilihan berbagai alternatif. Oleh | karenanya dalam pembahasan teori produksi ini akan diketahui be bagaimana produsen mengkombinasikan berbagai sumber daya yang i tersedia untuk mencapai tujuannya. E ‘AKTOR PRODUKSI Produsen atau perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi _ (input) untuk melakukan proses produksi. Input dapat dikategorikan | menjadi dua, yaitu input tetap dan input variabel. Input tetap adalah _ input yang tak dapat diubah jumlahnya dalam jangka pendek, misal © tanah, gedung, dll. Sedangkan input variabel adalah input yang dapat diubah-ubah jumlahnya dalam jangka pendek, misal tenaga kerja. Untuk mencapai tingkat output tertentu, dalam jangka pendek hanya Teori Ekonomi Mikro: BAB 4 bisa dilakukan pengkombinasian input tetap dengan mengubah-ubah jumlah input variabel. Sedangkan dalam jangka panjang, produsen dimungkinkan untuk mengubah jumlah input tetap sehingga dapat dikatakan dalam jangka panjang semua inputnya adalah input variabel. Faktor penting lain yang ikut menentukan proses produksi adalah tingkat teknologi yang digunakan. Dengan teknologi yang canggih perusahaan dapat membuat barang yang lebih menghemat tenaga kerja maupun sumber daya lain sehingga proses produksinya akan berbeda dengan perusahaan lain yang menggunakan teknologi yang lebih sederhana walaupun mereka memproduksi barang yang sama. FUNGSI PRODUKSI A. FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT Dengan faktor produksi atau input yang terbatas, seorang produsen, misalnya petani harus menentukan apa yang akan ia tanam dan kemudian dijual. Dan dengan teknologi tertentu yang ia miliki, © berapa output yang bisa ia hasilkan dengan tanah dan tenaga kerja yang terbatas ? Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan secara fisik | antara jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dengan © berbagai kombinasi input yang memungkinkan, dengan teknologi dan periode waktu tertentu. Untuk mempermudah pembahasan, diasumsikan seorang produsen hanya menggunakan satu macam in- put, katakanlah tenaga kerja (/abor), walaupun dalam realitanya sangat jarang memproduksi hanya dengan satu macam input. Fungsi | produksi suatu barang dengan menggunakan input tenagakerja(L) © dapat diformulasikan sebagai berikut: ' Q=f@). Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa dengan teknologi tertentu, besarnya tingkat output hanya akan ditentukan oleh tingkat | teori Ekonomi Mikro: Teori Produksi tenaga kerja saja. Seberapa besar tambahan output akan diperoleh \jika jumlah tenaga kerja ditambah serta bagaimana dampaknya jika 'tenaga kerja terus ditambah akan terlihat dari contoh tabel 4.1. di bawah yang kemudian dituangkan dalam bentuk grafik. Jumlah output total yang bisa dihasilkan diukur secara fisik dan disebut Produksi Total (Total Physical Product, TPP). Dua macam konsep lain yang penting dalam proses produksi adalah produksi marginal dan produksi rata-rata. 1. Produksi marginal (Marginal Physical Products, MPP), yaitu tambahan output karena tambahan | unit input dimana input-in- put lain tetap. Secara geometris, MPP merupakan slope dari kurva fungsi produksi. Dengan kata lain, MPP merupakan turunan pertama dari fungsi produksi. Produksi marginal dari tenaga kerja adalah: dTPP, ATPP, MPP, = éL AL 2. Produksi rata-rata (Average Physical Products, APP), adalah sy produksi total dibagi dengan jumlah input variabel yang digunakan untuk menghasilkan output total. Secara grafis, kurva APP merupakan slope dari garis yang ditarik dari titik origin ke kurva TPP. Produksi rata-rata dari tenaga kerja adalah: app, = TPP. “OL Untuk menjelaskan fungsi produksi serta aplikasi rumus diatas dalam angka dan grafik, perhatikan contoh berikut. Teori Ekonomi Mikro: BAB 4 Tabel 4.1. Produksi dari penggunaan satu macam input Labor| TPP, | MPP, | APP, 0; oo] - - 1 | 65 | 65 | 6,5 2 | 135 | 7 | 675 3 | 2a | 74s | 7 4) 28) 7 7 5 34 | 6 | 68 ; 6 | 38 | 4 | 63 7 | 37 | -1 | 5 Dimisalkan hanya digunakan satu macam input, misal tenagay kerja. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang bervariasi akan memberikan tingkat output yang bervariasi juga seperti dalam tabel | diatas. Jika angka-angka dalam tabel di atas dituangkan dalam grafik} maka akan diperoleh kurva fungsi produksi total dari tenaga kerjaj, (TPP,), kurva produksi marginal (MPP, ) dan kurva produksi rata-| rata (APP). Dari gambar dibawah ini pula dapat dilihat bagaimana i hubungan antara TPP, , MPP, dan APP,. | \Teori Ekonomi Mikro: Teori Produksi Gambar 4.1. Fungsi Produksi dengan Satu Input Ee ie E _ Teori Ekonomi Mikro: BAB 4 Dari gambar di atas, kurva TPP, pada mulanya lambat kemudian naik dengan cepat (ditandai dengan kenaikan MPP, dan APP. ). Kenaikan TPP, mulai melambat setelah MPP, mencapai titik maksimum. Ini menunjukkan berlakunya hukum tambahan hasil yang menurun (The Law of Diminishing Return). MPP, mencapai titik maksimum pada saat s/ope kurva TPP, adalah terbesar (di titik A) sehingga titik A disebut titik infleksi atau titik balik (/nflection Point). MPP, selanjutnya mencapai titik nol pada saat TPP, mencapai titik maksimum yang berarti jika tenaga kerja terus ditambah, maka output total justru akan turun. Sementara itu APP, akan mencapai maksimum pada saat garis yang ditarik dari titik origin ke kurva TPP, mempunyai slope | terbesar (di titik B). Pada saat itu APP, akan sama dengan MPP,. Setelah itu APP, akan turun. Dengan gambar 4.1. di atas kita dapat membagi fungsi produksi menjadi 3 daerah atau tahap, yakni : Tahap I: Terjadi pada saat kurva MPP di atas kurva APP yang me- ningkat. MPP yang meningkat menunjukkan MC yang menurun sehingga jika input terus ditambah maka MPP akan menghasilkan MC atau tambahan ongkos per unit yang semakin menurun. Dengan demikian tidak rasional jika produsen berproduksi di daerah ini. Tahap I ini berakhir pada titik dimana MPP memotong kurva APP di titik maksimum. Tahap II: Terjadi pada saat kurva MPP menurun dan berada di bawah kurva APP, tapi masih lebih besar dari nol. Pada awal tahap © ini, efisiensi input variabel mencapai titik puncak. ' Sedangkan pada akhir tahap ini, efisiensi input tetap | |

Anda mungkin juga menyukai