Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PPKN
HUBUNGAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Airin Nurul Lathifa Djibran


Tiara Anggraini
Febi
Miftah
Abuzar
Fathur
Dendra
DAFTAR ISI

Pengantar......................................................................................................... 3

Bagian 1 Uraian................................................................................................................... 4

Bagian 2 Kesimpulan........................................................................................................... 9

Penutup............................................................................................................. 10

2
.‫بسم هلال الر حمن الرحيم‬

PENGANTAR

Alhamdulillah dengan nama Allah SWT yang maha pengasih maha penyayang karena
Rahmat dan hidayah nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dan kepada junjungan kita
Rasulullah Saw yg telah memberikan nikmat berupa ad dinul Islam dan keberhasilan kami
tak luput dari kerja sama teman teman dan Suport dari guru semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam memahami materi tentang hubungan struktural dan
fungsional pemerintah pusat dan daerah.

Selamat membaca !!!!!!

3
BAGIAN 1
URAIAN

Dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terdapat pemerintah


pusat dan pemerintah daerah. Dari hal itu terdapat hubungan struktural pemerintah pusat
dan daerah, juga hubungan secara fungsionalnyaHubungan yang terdapat pada keduanya
tidak terlepas dari penerapan otonomi daerah. Misalnya, dalam hal pelimpahan hak,
wewenang, dan kewajiban kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
pemerintahan dan kewilayahannya.

Menyadur dari buku berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X yang ditulis
Nuryadi dan Tolib, berikut adalah hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah

Terdapat dua cara yang dapat menghubungkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam sistem pemerintahan Indonesia. Pertama dengan sentralisasi dan kedua adalah
desentralisasi.

Sentralisasi adalah segala urusan, fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan


pemerintahan yang terdapat pada pemerintah pusat. Pelaksanaannya dilakukan secara
dekonsentrasi.

Sementara, desentralisasi adalah segala urusan, tugas, dan wewenang pemerintahan yang
diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah.Pelimpahan wewenang dengan
sentralisasi dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada perangkat di bawah
hirarkinya di daerah.
Sedangkan, pelimpahan wewenang dengan cara desentralisasi dilakukan melalui
pendelegasian urusan kepada daerah otonom.Ada tiga faktor yang menjadi dasar
pembagian fungsi, urusan, tugas, dan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Mengutip dari buku serupa yang ditulis Nuryadi dan Tolib, berikut
adalah faktor-faktornya.

1. Fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi negara sebagai
kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah pusat.

2. Fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan secara beragam
untuk seluruh daerah dikelola oleh pemerintah pusat.

3. Fungsi pelayanan yang bersifat lokal, melibatkan masyarakat luas dan tidak memerlukan
tingkat pelayanan yang standar, dikelola oleh pemerintah daerah yang disesuaikan
dengan kebutuhan serta kemampuan daerah masing-masing.

4
Luasnya daerah-daerah di negara kita yang terbagi-bagi atas beberapa provinsi, kabupaten
serta kota maka daerah-daerah tersebut memiliki pemerintahan daerah dengan maksud
guna mempermudah kinerja pemerintah pusat terhadap daerahnya sehingga digunakanlah
suatu asas yang dinamakan asas otonomi sesuai dengan yang diatur dalam pasal 18 ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Maka dari itu pemerintahan
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya , kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat, sehingga dalam hal ini
menimbulkan suatu hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah di
daerah.

Hubungan Struktural

Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat dan jenjang dalam
pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
tingkat nasional. Pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
daerah masing masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan,
dalam sistem dan prinsip NKRI. Secara struktural presiden merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat nasional. Kepala
daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing sesuai
dengan prinsip otonomi seluas luasnya.

Secara struktural hubungan pemerintah pusat dan daerah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000. Berdasarkan ketentuan tersebut daerah diberi
kesempatan untuk membentuk lembaga-lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan
daerah. Untuk lebih jelasnya, hubungan struktural tersebut dapat kalian lihat pada bagan
berikut.

Struktur pemerintahan

Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat
menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah yaitu sentralisasi dan
desentralisasi.

Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah


pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi
dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi
sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan
sebagai pengaturan kewenangan. Di Indonesia sistem sentralisasi pernah diterapkan pada
zaman kemerdekaan hingga orde baru.

Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah


daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan
aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan
adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah.
5
Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di
definisikan sebagai penyerahan kewenangan.

6
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-masing
pemerintahan yang saling mempengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang
lain. Pada dasarnya pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang
saling melengkapi satu sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan
fungsinya masing-masing. Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun
nasional adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk
mengolah dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan
daerahnya.

Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara adil dan merata dalam
berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah pusat dan daerah adalah
sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat. Hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara
provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara
adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

Contoh hubungan fungsional pemerintah pusat dan daerah, yakni hubungan keuangan,
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lain antara
pemerintah pusat dan daerah yang diatur dengan adil berdasarkan undang-undang.

Dalam hubungan pemeíintah pusat dan daeíah teídapat bebeíapa hal, salah satunya
hubungan fungsional. Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasaíi pada fungsi
yang dimiliki masing-masing pemeíintahan

Kedua pemeíintahan teísebut memiliki hubungan kewenangan yang saling melengkapi yang
teíletak pada visi, misi, tujuan, dan fungsinya.

Disaduí daíi buku Kewaíganegaíaan dan Masyaíakat Madani (2019) kaíya Heíi
Heídiawanto, visi dan misi kedua lembaga pemeíintahan teísebut adalah melindungi seíta
membeíi íuang kebebasan kepada daeíah untuk mengolah dan menguíus íumah
tangganya secaía mandiíi.

Untuk tujuannya, untuk melayani masyaíakat secaía adil danmeíata dalam beíbagai aspek
kehidupan. Sementaía fungsi pemeíintah pusat dan daeíah yaitu sebagai pelayan,
pengatuí, dan pembeídaya masyaíakat..Hubungan keduanya diatuí dengan undang-
undang yang memeíhatikan kekhususan dan keíagaman daeíah Hubungan keuangan,

7
pelayanan umum, pemanfaatan sumbeí daya alam, dan sumbeí lainnya diatuí seíta
dilaksanakan secaía adil dan selaías.

8
BAGIAN 2

KESIMPULAN

Secara struktural , pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan


di tingkat nasional.

Pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing


bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem dan prinsip
NKRI Sementara

Hubungan Fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi masing- masing
pemerintahan yang saling memengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang lain.
Pada dasarnya, pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang saling
melengkapi satu sama lain.

9
PENUTUP

.‫الحمدهلل ربل علمين‬

Alhamdulillah Dengan kesimpulan tadi maka selesailah makalah ini apabila ada kesalahan dari
penulisan atau pernyataan mohon dimaklumi karena manusia tak pernah luput dari kesalahan
dan kekhilafan demikian makalah ini kami buat semoga makalah ini dapat membantu kita
memahami hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

10

Anda mungkin juga menyukai