Tugas Makalah Kebudayaan Islam
Tugas Makalah Kebudayaan Islam
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia, karena yang akan
menjadi sasaran bimbinganya adalah umat manusia. Misinya yaitu memberikan
bimbingan kepada umat manusia agar dalam mengembangkan kebudayaanya
tidak melepaskan diri dari nilai-nilai ketuhanan. Sebagaimana sabdanya yang
berarti: “Sesungguhnya aku diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak”. Dalam
mengawali tugasnya nabi meletakan dasar-dasar kebudayaan Islam yang
kemudian berkembang menjadi peradaban Islam. Dakwah Islam terjadi dalam
proses yang panjang dan rumit karena terjadi asimilasi budaya-budaya setempat
dengan nilai-nilai Islam yang kemudian menghasilkan kebudayaan Islam.
Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenaranya
secara universal.
C. TUJUAN MASALAH
Kebudayaan islam merupakan hasil olah, akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya
manusia berladaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal untuk
terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang
menjadi sebuah peradaban.
Adapun prinsip-prinsip kebudayaan dalam Islam merujuk pada sumber ajaran Islam
yaitu:
Dengan dapat dipastikan bahwa konsep yang disajikan oleh Rasul sejak
awal sudah didukung oleh kepemimpinan Imam Ali sebagai sosok satu-satunya di
tengah masyarakat Islam yang mampu memainkan peran sebagai pengganti Rasul
dan membenahi keusakan dan kekurangan yang diwariskan ketiga khalifah
sebelumnya. Rasa hormat dan simpati tulah yang mendorong hati masyarakat
menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya setelah Usman bin Affan tewas
terbunuh. Rasa cinta itu bukan lahir dari karakter spiritual maupun politik.
Seharusnya keyakinan terhadap pemimpin adalah kelanjutan dari keimanan
kepada Rasulullah.
Jika saja manusia mau belajar sejarah dan memahaminya dengan menggunakan
akal pikiran yang jernih, maka perbedaan itu tidaklah terjadi. Sebagaimana yang
dituliskan oleh mufasir kontemporer M. Quraish Shihab bahwa manusia memiliki
akal yang berpotensi mengantarkan seseoramg untuk berpikir tentang persoalan
hal ini diperkuat dengan hadist Nabi Muhammad Saw bahwa: "Agama adalah
akal, dan tidak ada (tidak dianggap beragama) jika tidak memiliki
akal. Selanjutnya yang harus dipahami bahwa tidak semua ajaran Islam harus
diyakini hanya dengan akal saja. Yang dimaksud adalah jika ajaran Islam dapat
dijangkau dan dipahami oleh nalar, maka itu adalah hal yang perlu didudukkan.
Periode kemunduran Islam ini di mulai saat perjanjian Caltouiz, 26 Januari 1699
M antara Turki Usmani dengan Austria, Rusia, Polandia, Venesia, dan Inggris.
Perjanjian itu melumpuhkan Turki Usmani menjadi negara kecil karena hanya
menguasai beberapa negara di Hongaria yaitu Valmartia dan Maria. Sejak saat
itulah krisis abad modern dimulai.
Sejak datangnya Islam, bangsa Arab yang berpusat di Mekkah yang terletak pada
jalur strategis perdagangan natara Laut Tengah dengan samudra Hindia, dikenal
sebagai pedangang. Suku Quraisy, hadir dengan mengukuhkan dan mengatur
budaya dagang dengan tuntunan-tuntunannya. Antara lain dengan mengecam riba,
mendorong investasi, memberlakukan zakat-infak, menganjurkan penghematan
dan melarang kecuranga apalagi penipuan dan sebagainya.
Khurafat, tahayul dan bid’ah bukan hanya terjadi di masa setelah kenabian,
bahkan di setiap periode kenabian kebiasaan mistik, penyembahan berhala, sihir,
meramalkan nasib dan lainnya telah mendarah daging pada masyarakat Arab
jahiliyah. Islam datang membawa ajaran tauhid menuju Tuhan Sejati yaitu Allah
Swt.Segala macam kegiatan itu dilarang keras karena dapat menyebabkan
lumpuhnya keimanan kepada Allah Swt. Bahwa kekuatan Islam berasal dari
kekuatan keimanan kepada Allah Swt dan Nabi –Nya.
Akan tetapi jika Islam hanya mengandalkan pengajaran keagamaan saja, ia
juga akan kehilangan kekuasaan politik. Beberapa mengecam dengan menunjuk
gerakan Wahabi sebagai bukti bahwa agama Islam tidak akan berkembang dan
maju menurut keadaan masa dan tidak sejalan dengan kemajuan zaman. Sekiranya
jika seseorang yang berpikiran cerdas dan bijaksana, tentunya cita-cita itu benar
bahwa kita harus memegang prinsip kebenaran Islam. Akan tetapi perlu
diketahui bahwa dunia semakin berkembang dan maju menuntut seseorang
berpikiran terbuka dan memandang di segala sisi.
Formulasi hukum ini tidak ada sangkut pautnya; negara islam diperintahkan kaum
muslim dengan syariat Islam sedangkan dar al-harb negara bukan dengan syariat
Islam yang mana harus ditundukkan dengan jalan, kalau perlu, penakhlukkan
supaya tunduk di bawah pemerintahan Islam. Menurut teori ini, keadaan perang
dan kerusuhan akan terjadi terus menerus antara muslim dan non muslim.
Sehingga di kalangan akademis dan media Barat memperlihatkan karakter Islam
yang keras dan suka perang.
Negara Islam sesungguhnya bukanlah ide yang asing. Dalam literatur ilmu politik
klasik kita mengenal Thomas Aquinas "raja skolastik". Pernah merumuskan
negara dalam kerangka politik keagamaan. Inti dasarnya adalah eksistensi negara
bersumber dari kodrat manusia. Hukum kodrat adalah hukum dasar moral yang
mencerminkan hukum kebijaksanaan Ilahi. Hukum positif sebagai hukum buatan
manusia hanyalah sah sejauh berdasarkan hukum kodrat. Jadi, tindakan legislatif
negara hanya legitim asal sesuai dengan norma-norma moral.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
3. Makalah ini berusaha menyajikan berbagai data dan fakta yag terjadi dalam
perjalan sejarah peradaban Islam sebagai gambaran umum profil peradaban Islam,
guna menjadi muqadimah dalam penelitian dan pembahasan luasnya khazanah
peradaban Islam. Makalah ini sengaja tidak menyimpulkan atau condong terhadap
data dan fakta tertentu, namun sebagaimaa judulnya adalah profil umum tentang
peradaban kebudayaan Islam.