PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi
menuntut tim pekerja yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan
maupun masyarakat. Melalui hubungan kerjasama PGRI antar instansi, maka administrasi hubungan
merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama di
kedua instansi tersebut.
Ketika hubungan PGRI antar instansi ini dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis,
sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan
di kedua wilayah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang
berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena itu pada pembahasan makalah ini kami bahas tentang “ Hubungan Kerja sama PGRI dengan
Pihak Lain ”. Semoga dengan pembahasn ini dapat menambah wawasan bersama.
Rumusan masalah
Apakah yang dimaksud PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan itu?
Tujuan Penulisan
Utuk mengetahui apa itu hubungan kerjasama PGRI dengan pihak lain.
Untuk mengetahui bagaimana cara membangun hubungan kerjasama dengan piak lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra.
PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin serta
mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai
pihak, bahkan PGRI sudah menjalin hubungan secara internasional.
Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah melakukan kerjasama dengan
masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Organisasi Massa lain atau sering disebut hubungan
kerjasama PGRI secara vertikal, horizontal dan hubungan luar negeri.
Hubungan luar negeri meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat regional dan internasional. Ditingkat
regional sepeti ASEAN Council of Teachers (ACT), Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN). Ditingkat
nasional yaitu Educational International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia.
Hubungan dan Kerjasama Vertikal
Hubungan kerjasama PGRI secara vertikal yang dimaksud adalah hubungan antara Pengurus besar,
Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota, Pengurus Cabang, dan Pengurus Ranting.
Hubungan antara Pengurus Besar PGRI dengan organisasi profesi dan/atau organisasi massa setingkat
Pengurus Besar.
Hubungan antara Pengurus PGRIsetingkat, misalnya PGRI Provinsi Jawa Tengah dengan PGRI Provinsi
Jawa Timur.
Ditingkat Regional
ASEAN Council of Teachers (ACT) merupakan organisasi yang berangotakan guru-guru negara ASEAN.
Negara yang menjadi anggota ACT adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina,
Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos. PGRI memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT)
tahun 1974.
Pertemuan Guru-Guru Nusantara merupakan organisasi yang beranggotakan guru-guru yang terbentuk
karena didasarkan pada budaya Melayu. Negara yang menjadi anggota PGN diantaranya adalah Brunei
Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. PGRI memprakarsai Pertemuan Guru-Guru Nusantara
(PGN) 1983 di Singapura yang dipimpin oleh Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus.
Ditingkat Internasional
Educational International (EI) adalah organisasi serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia, yang 25 juta
anggotanya mewakili seluruh bidang pendidikan, mulai dari pendidikan pra sekolah sampai perguruan
tinggi melalui 311 organisasi serikat pekerja tingkat nasional yang tersebar di 159 begara dan wilayah. Di
asia Pasifik EI mempunyai 68 anggota organisasi di 34 Negara, termasuk PGRI.
EI bertujuan untuk :
Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan;
Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia si
semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di
masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas,
migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan
bagian penting dari hak asasi manusia.
Dengan jumlah anggota sebanyak 25 jutaorang. EI menjadi sebuah ITS (International Trade Secretariate
atau Sekretariat Serikat Pekerja Internasional) yang terbesar di dunia. EI berasosiasi dengan ICFTU
(Internatioanal Confederation of Free Trade Union), yaitu sebuah konfederasi dari pusat-pusat serikat
pekerja naional yang demokratis dan independent di tingkat dunia. Education International membangun
hubungan kerja istimewa dengan sejumlah organisasi penting.
EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international Buereau of Edication atau
Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and
Social Council (ECOSOC) ataunDewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World
Bank, dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja
pendidikan di forum internasional dan dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang
menyusun keputusan tentang kebijakan penting.
Program dan anggaran belanja EI diadopsi setiap tiga tahun oleh Kongres Dunia Education International,
yang dihadiri oleh semua organisasi anggota EI dan para pengamat dari organisasi internasional serta
lembaga-lembaga antara negara. Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan Pusat dipilih di
Kongres Dunia yang terakhir diselenggarakan di Jontien, Thailand, pada bulan Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor Pusat EI teretak di Brussel Belgia. Kantor-kantor kawasan terletak
di Afrika (Lome, Togo), Asia Pasific (Kuala Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel, Belgia), Amerika
Latin (San Jose, Cose Rica) dan Amerika Utara dan Karibia(santalucia). Setiap 3 tahun sekali di tiap-tiap
kawasan diselenggarakan Konvereverensi Regional.
Cara Membangun Hubungan Kerjasama dengan Pihak Lain
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain. Orang lain akan
menutupi kelemahan atau menambah kekuatan kita. Namun untuk membangun hubungan kerjasama
dengan pihak lain bukanlah perkara mudah. Tidak jarang kita gagal membangun hubungan karena kita
tidak siap.
Tentukan tujuan
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda dapatkan? Apa yang bisa
Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak
kerjasama. Hal ini akan membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.
Siapkan profil
Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang Anda buat menjadi sebuah cerita tentanga
Anda (atau organisasi Anda). temukan hal-hal menarik. Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup
menarik ketika Anda mulai menceritakan “Anda itu siapa”.
“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda” begitu kiranya sebuah tagline sebuah
brand terkenal. Kesan pertama memang sangat penting. Banyak orang tidak punya banyak waktu.
Berikan kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan
dikemudian hari.
Anda bileh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama. Namun anda harus bisa memlih prioritas
mana yang bisa anda bangun kualitas hubungannya. Cari yang benar-benar Anda butuhkan dan
memberikan manfaat lebih banyak. Sesuaikan juga dengan kondisi Anda.
Tunjukan antusiasme.
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi tersebut. Lakukan dengan
tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal mereka secara mendalam lebih dahulu. Orang akan
lebih senang bila orang lain mengenal dan mau memahami mereka.
Tawarkan bantuan.
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup untuk membantu,
mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah proaktif. Bantuan yang Anda berikan pasti
kembali pada Anda suatu saat nanti.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, Menurut etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal
hubungan atau jalinan kerja sama sebagai mitra. PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik
pejuang selalu berusaha menjalin serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak.
Ada beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain yaitu :
Tentukan tujuan
Siapkan profil
Fokus
Tunjukan antusiasme.
Tawarkan bantuan.