Disusun oleh:
Teknik Informatika
Pembuatan dan penyusunan Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah ke-
PGRI-an yang dilaksanakan di Universitas PGRI Madiun. Penulis berusaha secara optimal
dengan segala pengetahuan dan informasi yang didapatkan dalam menyusun Makalah ini.
Namun, Penulis menyadari berbagai kekurangan dan keterbatasannya dalam pengerjaannya.
Oleh karena itu Penulis memohon maaf atas keterbatasan materi yang tersaji pada
makalah ini. Penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan Makalah ini.
Demikian besar harapan Penulis agar Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan yang membutuhkan informasi mengenai macam-macam sistem operasi
serta pengembangannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Tujuan...................................................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1. PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan.............................................................2
2.2. Hubungan Dengan Luar Negeri............................................................................................2
2.3. Hubungan dan Kerjasama PGRI Secara Regional...............................................................3
2.4. Hubungan dan Kerjasama PGRI Secara Internasional........................................................3
2.5. Contoh – Contoh Hubungan PGRI dengan Luar Negeri......................................................7
2.6. Contoh – Contoh Kerjasama PGRI dengan Luar Negeri......................................................9
2.7 Cara PGRI Membangun Kerjasama dengan Pihak Lain......................................................10
BAB III.........................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah ke- PGRI -an.
b. Utuk mengetahui apa itu hubungan kerjasama PGRI regional dan internasional.
1
c. Bagaimana Hubungan dan Kerjasana PGRI Secara Regional ?
d. Bagaimana Hubungan dan Kerjasana PGRI Secara Internasional ?
e. Contoh – Contoh Hubungan PGRI dengan Luar Negeri ?
f. Contoh – Contoh Kerjasama PGRI dengan Luar Negeri ?
g. Cara PGRI Membangun Kerjasama dengan Pihak Lain
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah
melakukan kerjasama dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Organisasi
Massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara regional dan internasional
[1].
Hubungan PGRI dengan luar negeri sudah dapat dibuktikan sejak lahirnya PGRI.
Pada periode tahun 1945 sampai 1950, perjuangan PGRI dititik beratkan melawan NICA-
Belanda guna menyelamatkan perang kemerdekaan. Dalam usaha meningkatkan pendidikan
dimulai dengan peralihan pendidikan yang bersifat kolonial ke pendidikan nasional.
Pada tahun 1950 terjadi 2 kongres PGRI yaitu kongres IV di Yogyakarta (Februari
1950) dan yang kedua kongres V (Desember 1950) di Bandung dalam usaha penataan
kembali organisasi.
2
Tahun 1950 merupakan tahun persatuan karena akhirnya kongres itu membuat suatu
“maklumat persatuan”. PGRI sebagai organisasi kemitraan, berupaya menumbuhkan rasa
semangat persatuan dan kesatuan dengan membentuk suatu hubungan dengan luar negeri.
Dalam hubungannya dengan luar negeri, mulai 1948 menjalin kerjasama / hubungan
dengan National Education Association (NEA), yaitu Persatuan Guru di Amerika Serikat.
NEA mengundang PGRI untuk mengadakan peninjauan tentang perkembangan pendidikan
di Amerika Serikat selama 8 bulan. PGRI juga mendapat undangan kongres II WCOTP
(World Confideration of Organization of the Teaching Profession) yang kedua di London
pada bulan Juli 1948. PGRI sudah sejak lama telah memiliki hubungan yang luas dengan
guru di luar negeri. Hubungan tersebut dapat meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat
regional dan internasional.
3
Education International (EI) adalah suatu serikat pekerja atau organisasi guru dan
personal pendidikan dengan 25.000.000 anggota. Mereka adalah para guru dan pekerja
di sektor pendidikan dari tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi yang berasal
dari 311 organisasi di 155 negara. Di asia Pasifik EI mempunyai 68 anggota organisasi
di 34 Negara, termasuk PGRI.
EI bertujuan untuk :
1. Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja
pendidikan.
2. Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan
kepada seluruh manusia si semua negara, melalui pembangunan pendidikan
umum berkualitas bagi semua.
3. Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan
masyarakat.
4. Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan
keterwakilan wanita di masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam
organisasi guru dan pekerja pendidikan.
5. Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat
pribumi, etnik minoritas, migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja
untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan bagian penting dari hak
asasi manusia.
4
Trade Union), yaitu sebuah konfederasi dari pusat-pusat serikat pekerja naional yang
demokratis dan independent di tingkat dunia. Education International membangun
hubungan kerja istimewa dengan sejumlah organisasi penting.
EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international
Buereau of Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status
konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council (ECOSOC) atau
Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan
WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD). Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI dalam
mempromosikan tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum internasional dan
dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun keputusan
tentang kebijakan penting.
Program dan anggaran belanja EI diadopsi setiap tiga tahun oleh Kongres
Dunia Education International, yang dihadiri oleh semua organisasi anggota EI dan
para pengamat dari organisasi internasional serta lembaga-lembaga antara negara.
Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan Pusat dipilih di Kongres Dunia
yang terakhir diselenggarakan di Jontien, Thailand, pada bulan Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor Pusat EI teretak di Brussel Belgia.
Kantor-kantor kawasan terletak di Afrika (Lome, Togo), Asia Pasific (Kuala
Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel, Belgia), Amerika Latin (San Jose,
Cose Rica) dan Amerika Utara dan Karibia (santalucia). Setiap 3 tahun sekali di tiap-
tiap kawasan diselenggarakan Konvereverensi Regional.
Tujuan PGRI mengikuti organisasi ini adalah:
a. Memperkuat PGRI sebagai serikat pekerja guru.
b. Membuat organisasi yang lebih demokratis, independen, transparan dan
berkelanjutan.
PGRI mengikutsertakan dirinya dalam organisasi ini tentu memperoleh manfaat:
1. Membuat kesadaran serikat buruh, good governance, transparansi dan
akuntabilitas di semua tingkat organisasi.
5
2. Untuk mendapatkan alokasi anggaran 20% oleh pemerintah untuk pendidikan
di tingkat nasional dan daerah untuk dapat membahas masalah yang dihadapi
oleh pendidikan, guru, anak-anak, dan untuk mencapai pendidikan berkualitas
untuk semua
3. Mempromosikan partisipasi perempuan dan pemimpin muda dalam proses
pengambilan keputusan dan semua kegiatan serikat.
4. Dibuat kolam pelatih terampil di tingkat kabupaten dan propinsi.
5. Berkaitan dengan keuangan organisasi dan membuat organisasi mandiri secara
finansial.
6. Peningkatan proses komunikasi dalam organisasi antara tingkat nasional,
provinsi dan kabupaten.
Keikutsertaan PGRI dalam organisasi ini dapat dibuktikan dengan lima tahun
sekali Kongres PGRI berhasil dilaksanakan diantaranya di Palembang, Sumatera
Selatan, Indonesia, ditangani oleh Presiden Republik Indonesia dan Sekretaris
Jenderal Pendidikan Internasional.
Tahun 2001 PB PGRI dan Ketua provinsi se Jawa Workshop EI di Anyer.
Kemudian pada tahun 2003 menjadi 11 provinsi. Pada tahun 2004 menjadi 19
provinsi, pada tahun 2005 menjadi 22 provinsi. Penanggung jawab nasional Prof.Dr.
HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, sedangkan National Coordinator PGRI-EI
Consortium Project :
1. Tahun 2002 – 203, Drs. WDF Rindorindo
2. Tahun 2004 – sekarang, HM Rusli Yunus.
3. Tahun 2006 Koordinator Nasional (HM Rusli Yunus) didampingi Koordinator
Pelaksana (Ir.Abdul Azis Hoesein, MEngSc)
Menurut Arlan Larnaca (2011), terdapat beberapa hasil dari jalinan kemitraan
internasional tersebut, antara lain :
1. Adanya bantuan dari EI melalui konsorsium organisasi guru Swedia, Kanada,
AS, Jepang, Australia.
2. Ketua Umum PB-PGRI duduk dalam kepengurusan EI untuk kawasan Asia-
Pasifik.
6
3. Perjuangan PGRI telah masuk dalam salah satu resolusi Konferensi EI Asia-
Pasifik di india pada tahun 2000 dan kongres Guru se Dunia di Thailand tahun
2001.
4. Dalam konfensi ACT di Thailand, Hanoi, dan Brunei Darussalam, PGRI
berperan secara aktif dalam penyajian materi.
5. PGRI telah menyampaikan kertas kerja dalam Pertemuan Guru Nusantara
(PGN) di Brunei Darussalam tahun 2002.
6. Ketua umum PB PGRI mendapat kehormatan untuk menjadi salah seorang
pembicara dalam beberapa konferensi Internasional.
7. Kerjasama bilateral telah terbina dengan STU (Singapura), Kurusapha
(Thailand), JTU (Jepang), KFTA (korea selatan), AEU (Australia), dan NUTP
(Malaysia).
7
6. Pada musim dingin Australia bulan Juli 1971 PGRI menghadiri General Assembly
WCOTP di Sidney, sambil mempererat kerja sama dengan Australia teachers
Federation dan New Zaeland Teachers Institute.
7. Ketua Umum Basyumi Suriamiharja, Sekretaris Jenderal A.M.D Jusuf dan Gazali
menghadiri IFFTU Convention di Kuala Lumpur. Pada acara pembentukan “Komite
Asia untuk IFFTU”. Basyumi Suriamiharja terpilih menjadi ketuanya.
8. Pada tanggal 3 dan 4 April 1972 di Bandung diadakan Kongres IFFTU dengan tema
“The role of teachers and their organization in economic development”. Pada
kesempatan ini melalui May Jen. Ali Murtopo, guru di Indonesia telah lama diakui
sebagai pembaharuan dan pembangunan.
9. Ketua Umum Basyumi Suriamiharja dan Sekretaris Jenderal A.M.D Jusuf menghadiri
kongres WCOTP di London pada bulan Agustus 1972, selanjutnya mereka pergi ke
Nederland dan Belgia, untuk memenuhi undangan Nederlandse Onderwejzers
Verefinigi, dan Federasi Guru Belgia.
10. Melalui WCOTP PGRI telah menyerukan dihentikannya peperangan India-
Bangladesh, Vietnam, dan Timur Tengah yang mengakibatkan kesengsaraan rakyat,
dan penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial yang bertentangan dengan martabat
dan harkat manusia.
11. Sejak kongres ke 13 hubungan dengan luar negeri dirumuskan sebagai berikut
“Meningkatkan jalinan hubungan dan kerja sama internasional kependidikan yang
mengabdi pada kepentingan nasional”.
12. Dra. Ny. M. Wahyudi dan AT. Sianipar SH menghadiri WCOTP Asia and South
Pasific Conference yang diadakan di Walington New zaeland dari tanggal 26 Agustus
sampai 2 September 1981.
13. Kongres ke 29dihadiri tidak kurang dari 11 orang anggota PGRI yakni Ketua Umum
Basyumi Suriamiharja, yang hadir sebagai anggota Eksekutif WCOTP, Sekjen Drs.
W.D.F Rindo sebagai Ketua Delegasi PGRI tiga orang anggota PB PGRI lainnya, lima
orang anggota PB PGRI. Kongres ini diadakan di Swiss.
14. Sekjen Drs. W.D.F Rindo pergi ke Sidney Australia untuk mewakili PGRI pada “The
Asia Public Service Conference of IFFTU” dari tanggal 18-20 Oktober 1982.
8
15. Pada tanggal 25 – 29 Oktober 1982 Dra. Ny. M. Wahyudi ada di Hiroshima Jepang,
untuk mengikuti simposium yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Jepang tentang
“Disarmament Education”.
16. Pada tanggal 27 – 30 Desember 1982 56 orang wakil PGRI berada di Kuala Lumpur
Malaisya untuk menghadiri The 4’th Covention ACT.
17. Dalam sidang WCOTP Asia Pasific yang diadakan pada tanggal 3 – 10 Agustus 1983
di Kuala Lumpur, PGRI diwakili oleh Dra. Mien. S. Warnaen dan Drs. Gazali Dunia
tentang pertemuan guru Nusantara. Putusan sidang diadakan di Singapura tanggal 24
Nofember 1983. Pada kesempatan ini Drs. Gazali menyampaikan makalah.
18. Dalam realisasi mempererat hubungan muhibbah dalam periode 1981-1983, PGRI
telah mendapat kunjungan dari :
1. Rombongan 46 orang guru Melayu.
2. Rombongan 22 orang dari Persatuan Guru Transport Udara Wanita Singapura.
3. Rombongan 24 orang anggota Persatuan Guru Melayu Brunei.
9
mengikuti program tahunan Kementrian Dispora RI. Hal itu berkaitan dengan upaya
meningkatkan wawasan kebangsaan bagi Pemuda Indonesia. Program kapal pemuda
Asean – Jepang (ship for east asia yourt program-SSEAYP).
6. Kemudian pada 14 Desember 2010 di Guangzhou, China, PGRI telah menandatangani
MoU dengan South China Normal University dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Pada 5 Maret 2011 di Seoul, Korea Selatan PGRI melakukan
Penandatanganan kerja sama dengan Korean Federation of Teachers Association.
Kerja sama di antaranya tentang Joint Research dan Workshop.
10
Anda boleh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama.Namun anda
harus bisa memilih prioritas mana yang bisa anda bangun kualitas
hubungannya.Cari yang benar-benar Anda butuhkan dan memberikan manfaat
lebih banyak.Sesuaikan juga dengan kondisi Anda.
5. Hargai pendapat dan kebiasaan mereka.
Setiap orang (atau organisasi) mempunyai kebiasaan dan budaya
sendiri.Hargai pendapat atau kebiasaan mereka. Jangan pernah membandingkan
dengan orang atau organisasi lain yang Anda anggap lebih baik. Sadarilah setiap
orang atau organisasi mempunyai keunikan sendiri.
6. Tunjukan antusiasme.
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi
tersebut.Lakukan dengan tulus.Cobalah untuk memahami dan mengenal mereka
secara mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang lain mengenal
dan mau memahami mereka.
7. Tawarkan bantuan.
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan.Jika Anda memang merasa
sanggup untuk membantu bersikaplah proaktif.Bantuan yang Anda berikan pasti
kembali pada Anda suatu saat nanti [2].
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah
melakukan kerjasama dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Organisasi Massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara regional dan
internasional. Hubungan PGRI dengan luar negeri sudah dapat dibuktikan sejak lahirnya
PGRI. Pada periode tahun 1945 sampai 1950, perjuangan PGRI dititik beratkan melawan
NICA-Belanda guna menyelamatkan perang kemerdekaan. Hubungan dan kerjasama
yang dilakukan PGRI dengan regional diantaranya adalah ASEAN Council of Teachers
(ACT) dan Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN). Untuk hubungan dan kerjasama
yang dilakukan PGRI dan Internasional diantaranya yaitu Konvensi ILO/UNESCO.
Cara PGRI membangun kerjasama dengan pihak luar diantaranya menentukan
tujuan, menyiapkan profil, membuat kesan positif, fokus pada kualitas bukan kuantitas,
hargai pendapat dan kebiasaan lawan bicara, tunjukan antusiasme dan tawarkan bantuan
3.2. Saran
Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah
melakukan kerjasama dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Organisasi Massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara regional dan
internasional. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan beberapa informasi
hubungan dan kerjasan yang dilakukan PGRI dengan Regional dan Internasioanal yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nur Lailatul Zulfa, Dhina Prahesti, Ulul Afidah dan Caris iskandar .2017.” Hubungan dan
kerjasama pgri dengan pihak lain “,IKIP PGRI SEMARANG
12
[2] Nafisa Tri Septian,2015.” Kaitan dan peran pgri dalam berbagai kerjasama (vertikal,
horizontal, regional, dan internasional).
13