Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGENALAN PGRI
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN, PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI
DAN PGRI SEBAGAI ORGANISASI KETENAGAKERJAAN

Disusun oleh:
1. Sri Puji astuti ( 1119210036 )
2. Sholihatun Nikmah ( 1119210039 )
3. Dewi Eko Susanti ( 1119210133 )

Dosen Pengampu:
SITA ISNA MALYUNA, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PGRI sebagai Organisasi Perjuangan, PGRI sebagai Organisasi Profesi,
PGRI sebagai Organisasi Ketenagakerjaan”
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah, teman-teman, dan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dan memberikan pengetahuan kepada kami dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya dari
teman-teman dan dosen pengampu. Kami akan sangat menerima segala kritik dan saran
supaya lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
A. PGRI Sebagai Organisasi Perjuangan...............................................................................1
B. PGRI Sebagai Organisasi Profesi......................................................................................3
C. PGRI Sebagai Organisasi Ketenagakerjaan.......................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan dunia pendidikan ditentukan oleh segenap pemangku kepentingan.
Pendidikan bukan urusan negara semata, melainkan semua pihak harus peduli, ada
kesadaran, ada partisipasi dan akhirnya ada tanggung jawab dari semua pihak untuk
membangun dunia pendidikan berkualitas dan berdaya saing tinggi. PGRI merupakan
salah satu elemen masyarakat profesi bidang pendidikan. Posisinya sangat strategis
dalam ikut berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan fokus
perhatian pada upaya peningkatkan profesionalisme guru disertai kesejahteraan yang
memadai. Dari perspektif ini, masalah ke-PGRI-an penting untuk diketahui dan
didalami. Bagi tenaga kependidikan, khususnya guru dan calon guru, mengetahui dan
memahami persoalan ke- PGRI-an sebagai salah satu organisasi profesi menjadi
penting dan mengkiprahkan diri PGRI diharuskan sesuai amanat UU Nomor: 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman peran PGRI sebagai Organisasi Perjuangan?
2. Bagaiman peran PGRI sebagai Organisasi Profesi?
3. Bagaiman peran PGRI sebagai Organisasi Ketenagakerjaan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah kePGRIan dan juga sebagai salah satu alternative atau
referensi pembaca dalam mendapatkan informasi mengenai kePGRIan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN


PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh,
mempertahankan, dan membela hak asasinya baik sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warganegara, maupun pemangku profesi keguruan. PGRI
berjuang untuk mewujudkan hak-hak kaum guru dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan dilakukan melalui berbagai cara dan
bentuk yang konstitusional, prosedural dan konsepsional dalam memperoleh
kehidupan guru yang layak dan sejahtera. Untuk itu PGRI secara konsisten
dan konsekuen memperjuangkan kesejahteraan guru baik lahir maupun batin,
baik materil maupun non-materil agar mereka dapat memperoleh kepuasan
kerja yang didukung dengan imbalan jasa yang memadai, rasa aman dalam
bekerja, lingkungan kerja yang kondusif, pergaulan antar pribadi yang baik
dan sehat, serta memperoleh kesempatan pengembangan diri dan
memperjuangkan tetap lestarinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
berperan serta dalam pembangunan nasional, dan ikut serta mewujudkan
pendidikan nasional. Perjuangan guru dalam mewujudkan terbentuknya NKRI
yang merdeka dan berdaulat, dapat dilihat dari dinamika.
a. Prinsip Perjuangan PGRI
Pada perjuangan PGRI memiliki prinsip yaitu sbb:
1. Memiliki kemurnian perjuangan.
2. Harus mengutamakan organisasi dan kepentingan anggota sejalan
dengan aspirasi, kehendak, tuntutan dan kebutuhan anggota PGRI
diatas segala galanya.
3. Mengedapankan nilai – nilai solidaritas dan setia kawan serta
kekompakan dan keharmonisan.
4. Mengedepankan nilai-nilai profesionalitas dengan menegakkan kaidah
ilmiah yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan bertumpuh pada Upaya
peningkatan mutu tenaga Pendidikan dan mutu Pendidikan.
b. Fokus Perjuanagan PGRI
Adapun Fokus Perjuangan PGRI yaitu:
1. Peningkatan kinerja organisasi
1
2. Peningkatan profesionalisme guru
3. Pemberdayaan potensi PGRI
4. Peningkatan kesejahteraan
5. Peningkatan peran serta PGRI terhadap Masyarakat
6. Pemberdayaan guru.

B. PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI

PGRI berfungsi sebagai wadah kebersamaan dan rasa kesejawatan para


anggota dalam mewujudkan keberadaannya di lingkungan masyarakat,
memperjuangkan segala spirasi dan kepentingan suatu profesi menetapkan standar
perilaku profesional, melindungi seluruh anggotanya meningkatkan kualitas
kesejahteraan, dan mengembangkan kualitas pribadi dan profesi. Setiap anggota PGRI
mendapat perlindungan dalam mewujudkan profesionalismenya. Setiap anggota PGRI
mendapat perlindungan dalam mewujudkan profesionalismenya. Guru adalah suatu
sebutan bagi jabatan, posisi dan profesi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam
bidang pendidikan melalui interaksi edukatif. Kinerja guru profesional akan tercermin
dalam pelaksanaan tugasnya yang dilandasi keahlian dalam materi maupun metode.
Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional diperoleh melalui proses pendidikan dan
pelatihan yang diprogramkan khusus untuk itu. Keahlian tersebut mendapatap
pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikat, akreditasi, dan lisensi dari
pihak berwenang dalam hal ini pemerintah dan organisasi profesi. Dengan keahlian
itu seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik secara pribadi maupun
sebagai pemangku profesinya. Disamping dengan keahliannya, sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggungjawab dalam melaksanakan keseluruhan
pengabdiannya. Guru profesional dituntut untuk mampu memikul dan melaksanakan
tanggungjawab sebagai guru terutama dalam kaitannya dengan peserta didik,
orangtua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Guru profesional memiliki
tanggungjawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggungjawab
tercermin dari kualitas pribadi mandiri yang mamou memahami dirinya.
Tanggungjawab sosial diwujudkan melaluikompetensi guru dalam memahami dirinya
sebagai bagian yang terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki penguasaan
berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunjang
tugas-tugasnya. Tanggungjawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan

2
guru sebagai makhluk beragama yang berperilaku senantiasa tidak menyimpang dari
norma-norma agama dan moral. Ciri profesi selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu
rasa kebersamaan diantara semua guru. Melalui PGRI para guru mewujudkan rasa
kebersamaan dan memperjuangkan martabat diri dan profesinya atas dasar prinsip
silih asih, silih asuh, dan silih asah. Semua profesi tersebut pada dasarnya telah
tersirat dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pegangan profesional guru. Para
guru juga didorong untuk memiliki jiwa profesionalisme, yaitu sikap mental yang
senantiasa mendorong untuk mewujudkan diri sebagai pekerja profesional.
Profesionalisme pada dasarnya merupakan motivasi intrinsik yang didukung lima
kompetensi sebagai berikut:
1.Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal;
2.Meningkatkan dan memelihara citra positif;
3.Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampilan;
4.Mengejar kualitas dan cita-cita profesi;
5.Memiliki kebanggan akan profesinya.

C. PGRI SEBAGAI ORGANISASI KETENAGAKERJAAN


PGRI merupakan wadah perjuangan tentang hak-hak asasi guru sebagai
pekerja, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan, baik material maupun
non material, baik fisik maupun non fisik. Guru sebagai kelompok tenaga kerja
profesional memerlukan jaminan yang pasti menyangkut hukum, kesejahteraan,
hak-hak pribadi dan warganegara. Dalam konteks yang lebih luas, kesejahteraan
mempunyai arti sebagai suatu kondisi kehidupan utuh seimbang dan wajar.
Perwujudan kesejahteraan secara utuh ditopang oleh lima pilar, yaitu:

1.Pilar Imbal Jasa Pilar imbal jasa dapat berupa materi maupun non materi sebagai
ganjaran atas kinerja guru sesuai dengan tugas dan fungsinya. Imbalan jasa ini
berupa gaji, honor, upah, insentif maupun tunjangan dan hak-hak lainnya sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Hingga saat ini, pilar ini masih belum
memberikan kepuasan yang menunjang terwujudnya kesejahteraan guru.

2.Rasa Aman Rasa aman adalah kondisi lahir batin yang dirasakan oleh guru dalam
melaksanakan tugas dan menjalani hidupnya dalam suasana damai, tanpa ancaman

3
dan gangguan dalam menjalankan tugas profesinya sebagai pendidik, pengajar,
pelatih, pengasuh, pembimbing, maupun penilai. Hingga saat ini kondisi rasa aman
itu belum sepenuhnya tercipta. Untuk itu, perlindungan hukum bagi guru dalam
melaksanakan tugasnya perlu segera diwujudkan secara nyata dalam bentuk aturan
perundang-undangan yang mengikat.

3.Hubungan Antar Pribadi Hubungan antar pribadi baik sesama guru maupun
dengan pihak lain. Kondisi ini hingga batas tertentu telah dirasakan cukup baik
meskipun belum memberikan kepuasan yang optimal kepada guru. Solidaritas
kekeluargaan para guru dalam beberapa aspek kehidupan pribadi maupun profesi
dirasakan culup baik, misalnya melalui koperasi, pertemuan sejawat, penataran dan
wadah penggembangan sosial lainnya. Melalui PGRI, hubungan antar pribadi
dikembangkandalam bentuk program-program yang bertujuan untuk memupuk
rasa kebersamaan dan kekeluargaan, namun secara keseluruhan masih memerlukan
peningkatan.

4.Kondisi Kerja Kondisi kerja adalah keadaan berbagai aspek fisik maupun non
fisik, baik kualitas maupun kuantitas yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap kualitas guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Hingga kini kondisi tempat guru bekerja baik di kota maupun di desa, belum cukup
kondusif untuk mewujudkan kinerja mereka secara optimal.

5.Kesempatan Meningkatkan dan Mengembangkan Diri Kesempatan dimaksud


adalah berupa kenaikkan pangkat dan jabatan, kesempatan melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, kesempatan memperoleh kedudukan jabatan
struktural, kesempatan untuk mendapatkan jaminan pensiun di hari tua. Meskipun
telah dikembangkan berbagai peraturan yang berkaitan dengan ini, dalam
kenyataannya semua itu masih belum memberikan dukungan yang optmal terhadap
kesejahteraan guru. Misalnya, kenaikan pangkat dengan sistem angka kredit dan
kesempatan untuk mengikuti pendidkan lanjutan cukup terbuka, namun dalam
pelaksanaannya masih banyak kendala dihadapi yaitu berupa kendala administratif,
dana penunjang, dan fasilitas lainnya.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru memegang peranan penting dan menjadi kunci bagi keberhasilan
pendidikan suatu bangsa. Sejak zaman penjajahan Belankda guru telah turut berjuang
baik secara fisik angkat senjata maupun angkat senjata maupun melalui bidang
pendidikan. Pada 24-25 November 1945 diselenggarakan Kongres Guru Indonesia di
Surakarta. Pada tanggal 25 November 1945 lahirlah Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan
cita-cita perjuangan bangsa. Peranan guru setelah kemerdekaan sudah tidak diisi lagi
dengan perjuangan fisik mengangkat senjata, tetapi diisi melalui bidang pendidikan.
Guru yang dulunya belum sepenuhnya dianggap sebagai profesi akhirnya diakui
sebagai profesi dengan adanya pencanangan guru sebagai profesi oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 2 Desember 2004. Guru tidak sekedar
menjalankan tugas, namun harus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di
tanah air. Tidak sekedar masuk ke kelas dan memberikan pelajaran kepada
muridmuridnya. Tidak juga sekedar melaksanakan tanggung jawab. Namun lebih dari
itu yakninya menjadi guru yang kreatif, berwawasan, professional, bermoral,
kompeten dan pendorong perubahan.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://dwily94.wordpress.com/2013/01/13/makalah-guru-dalam-indonesia-merdeka/
https://www.google.co.id/search?
q=Sistem+pendidikan+nasional&oq=sistem&aqs=chrome.0.69i59j
http://nugrohodwiraharjogo.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-no-14-tahun-
2005tentang.html

Anda mungkin juga menyukai