Anda di halaman 1dari 15

PGRI & HUBUNGAN BILATERAL

PGRI & SERIKAT PEKERJA

Disusun Oleh :

Alvira Widyani 201545500027


Cahyani Isma P 201545500044
Leica Probosari 2015455000
PGRI & HUBUNGAN BILATERAL
Pengertian Kerjasama Bilateral

Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan jumlah anggota dari
kerjasama tersebut dan salah satu jenisnya adalah kerjasama bilateral. Bilateral sendiri berasal dari kata
“bi” yang artinya dua, sehingga dapat dikatakan bahwa bilateral merupakan kerjasama antara dua
negara. Asal negara anggota dalam kerjasama bilateral ini tidak dikhususkan. Hal ini karena kerjasama
bilateral sifatnya jauh lebih pribadi daripada kerjasama lainnya, karena hanya melibatkan dua negara.
Ada banyak sekali kerjasama bilateral yang tersebar di seluruh dunia, dan masing - masing kerjasama
tersebut memiliki tujuan dan maksudnya sendiri berdasarkan kepentingan negara yang melakukan
kerjasama tersebut.

Tujuan dan Manfaat Kerjasama Bilateral

Ada banyak sekali tujuan kerjasama bilateral, dan tujuan tersebut disesuaikan dengan
kepentingan kedua negara yang menjalin kerjasama. Adapun secara umum tujuan dari
kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia ke taraf Internasional.
Kerjasama bilateral akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Dengan
sering berkumpul dan sharing, maka suatu negara akan bisa mencontoh negara lain dalam
bidang ilmu pengetahuan dan juga teknologi supaya lebih maju dan juga lebih modern.
PGRI Sebagai Organisasi yang Bersifat Kemitraan
Menurut etimologi (arti kata), kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerja sama sebagai
mitra. PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin
serta mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak, bahkan PGRI sudah menjalin hubungan secara internasional.

Salah satu strategi PGRI untuk mencapai Visi dan Tujuan organisasi adalah melakukan kerjasama
dengan masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Organisasi Massa lain atau sering
disebut hubungan kerjasama PGRI secara vertikal, horizontal dan hubungan luar negeri.

Nilai – nilai yang dikembangkan berdasarkan


kemitraan diantaranya adalah:
1. Menumbuhkan semangat rasa persatuan
dan kesatuan.
2. Menumbuhkan rasa
kesetiakawanan/solidaritas.
3. Menerima, membantu dan merasakan
penderitaan orang lain.
4. Meduli terhadap keadaan masyarakat.
Hubungan Luar Negeri
Hubungan luar negeri meliputi hubungan kerjasama dalam tingkat regional dan internasional,
diantaranya adalah :

Ditingkat Regional Ditingkat Internasional


• ASEAN Council of Teachers (ACT). • Konvensi ILO/UNESCO
ASEAN Council of Teachers (ACT) merupakan Tanggal 5 Oktober 1966 Konvensi ILO/UNESCO di
organisasi yang berangotakan guru-guru negara Paris menghasilkan Status of Teachers (Status
ASEAN. Negara yang menjadi anggota ACT adalah Guru Dunia).Pemerintah RI dan PGRI (HM
Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Hidajat dan Ir. GB Dharmasetia) hadir dan
Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, menandatangani Konvensi ILO/UNESCO tersebut.
dan Laos. PGRI memprakarsai berdirinya ASEAN
Council of Teachers (ACT) tahun 1974. • Education International (EI)
Education International (EI) adalah suatu serikat
• Pertemuan Guru-Guru Nusantara (PGN). pekerja atau organisasi guru dan personal
Pertemuan Guru-Guru Nusantara merupakan pendidikan dengan 24.000.000 anggota. Mereka
organisasi yang beranggotakan guru-guru yang dalah para guru dan pekerja di sektor pendidikan
terbentuk karena didasarkan pada budaya Melayu. dari tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi
Negara yang menjadi anggota PGN diantaranya yang berasal dari 304 organisasi di 155 negara.
adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura,
dan Indonesia. PGRI memprakarsai Pertemuan
Guru-Guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura
yang dipimpin oleh Prof. Gazali Dunia dan Rusli
Yunus
Pembahasan Education Internasional (EI)
Education International (EI) adalah suatu serikat pekerja atau organisasi guru dan personal
pendidikan dengan 24.000.000 anggota. Mereka adalah para guru dan pekerja di sektor pendidikan dari
tingkat pra-sekolah sampai perguruan tinggi yang berasal dari 304 organisasi di 155 negara.

EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk IBE (international Buereau of


Edication atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation
Economics and Social Council (ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa.
Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World
Bank, dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Pada tahun 1999, EI mengumpulkan konsorsium yang terdiri dari rekan kerja sama
berikut: Lärarförbundet (Sweden), Utdanningsförbundet (Norway), Japan Teacher’s
Union (Japan), Australian Education Union (Australia) dan National Education Association (USA) untuk
bekerja sama dengan PGRI agar menjadi sebuah organisasi guru independen, demokratis dan efektif.

Agenda ini dimulai di dua propinsi pada tahun 2000, dan dalam tujuh tahun secara bertahap
meningkat menjadi 26 dari 33 provinsi. Pertemuan diadakan setiap tahun untuk mengevaluasi dan
merencanakan setiap tahun berikutnya dengan perwakilan dari dari setiap organisasi. PGRI sekarang
memainkan peran aktif dalam gerakan buruh di Indonesia.
Tujuan Education Internasional
Education Internasional bertujuan untuk :

 Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan.
 Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia si
semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas.
 Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam pendidikan dan masyarakat.
 Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran kepengurusan dan keterwakilan wanita di
masyarakat, dalam profesi mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
 Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas,
migran dan anak-anak. EI bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan
bagian penting dari hak asasi manusia.
Tujuan PGRI mengikuti Education Internasional
Tujuan PGRI mengikuti organisasi ini adalah:

1. Memperkuat PGRI sebagai serikat pekerja guru.


2. Membuat organisasi yang lebih demokratis, independen, transparan dan berkelanjutan.

PGRI mengikutsertakan dirinya dalam organisasi ini tentu memperoleh manfaat:

 Membuat kesadaran serikat buruh, good governance, transparansi dan akuntabilitas di semua tingkat
organisasi.
 Untuk mendapatkan alokasi anggaran 20% oleh pemerintah untuk pendidikan di tingkat nasional dan
daerah untuk dapat membahas masalah yang dihadapi oleh pendidikan, guru, anak-anak, dan untuk
mencapai pendidikan berkualitas.
 Mempromosikan partisipasi perempuan dan pemimpin muda dalam proses pengambilan keputusan
dan semua kegiatan serikat.
 Dibuat kolam pelatih terampil di tingkat kabupaten dan propinsi.
 Berkaitan dengan keuangan organisasi dan membuat organisasi mandiri secara finansial.
 Peningkatan proses komunikasi dalam organisasi antara tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
Terdapat beberapa hasil dari jalinan kemitraan internasional tersebut, antara lain:

 Adanya bantuan dari EI melalui konsorsium organisasi guru Swedia, Kanada, AS, Jepang,
Australia.
 Ketua Umum PB-PGRI duduk dalam kepengurusan EI untuk kawasan Asia-Pasifik.
 Perjuangan PGRI telah masuk dalam salah satu resolusi Konferensi EI Asia-Pasifik di india pada
tahun 2000 dan kongres Guru se Dunia di Thailand tahun 2001.
 Dalam konfensi ACT di Thailand, Hanoi, dan Brunei Darussalam, PGRI berperan secara aktif
dalam penyajian materi.
 PGRI telah menyampaikan kertas kerja dalam Pertemuan Guru Nusantara (PGN) di Brunei
Darussalam tahun 2002.
 Ketua umum PB PGRI mendapat kehormatan untuk menjadi salah seorang pembicara dalam
beberapa konferensi Internasional.
 Kerjasama bilateral telah terbina dengan STU (Singapura), Kurusapha (Thailand), JTU (Jepang),
KFTA (korea selatan), AEU (Australia), dan NUTP (Malaysia).
PGRI & SERIKAT PEKERJA
Pengertian Serikat Pekerja
Serikat pekerja merupakan organisasi yang dibutuhkan anggota PGRI untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya bersama keluarganya. Melalui serikat pekerja ini para anggota PGRI berhak menuntut
kesejahteraan dan berhak ikut serta menentukan mutu pendidikan bersama pemerintah. PGRI harus berusaha
sekuat tenaga untuk memperkuat organisasi ini karena banyak sekali tantangan yang harus dihadapi terutama
bidang politik dalam pemerintahan maka untuk itu diadakanlah kerjasama dengan organisasi-organisasi
internasional.

Sebagai organisasi pekerja, PGRI adalah wadah perjuangan untuk mewujudkan hak-hak asasi guru
sebagai pekerja.Karena guru merupakan bagian dari masyarakat pekerja, maka hak dasar guru tak dapat
dilepaskan dari hak dasar kaum pekerja pada umumnya.Hal itu termuat pada tujuh Fundamental Human Rights
Convention of the ILO. Ketujuh Konvensi ILO itu adalah :

 No. 29 Tahun 1930 tentang Kerja paksa


 No. 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Hak Membentuk Organisasi
 No. 98 tahun 1949 tentang Hak berorganisasi dan berunding bersama
 No. 100 tentang Kesamaan renumerasi bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang
sama nilainya
 No 105 tahun 1957 tentang Penghapusan kerja paksa
 No 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi pada pekerjaan dan jabatan berdasarkan ras, warna kulit,
jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan, dan suku
 Tentang Pekerja anak.
Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di
Indonesia
Perjuangan Serikat pekerja adalah sesungguhnya untuk memperjuangkan Hak-hak
pekerja,sedangkan hak pekerja merupakan bagian dari Hak azazi Manusia. Serikat pekerja mengusahakan
mengaturhubungan pekerja dengan majikannya dalam rangka memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan pekerja (anggota) dan keluarganya. Untuk menyempurnakan mekanisme dan tata cara
perjuangan serikat pekerja, maka para pakar terus melalukan penelitian yaitu dengan banyak mendirikan
lembaga atau jurusan pada perguruan tinggi untuk meneliti dan memberikan kuliah tentang seluk beluk
serikat pekerja.

Timbulnya pandangan perlunya penyederhanaan organisasi buruh, sehingga dicetuskan


“Deklarasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia” pada tahun 2003, ketika itu berhasil didirikan Federasi
Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) sebagai peleburan dari 25 organisasi buruh di Indonesia.FBSI berhasil
melepaskan diri dari ikatan organisasi politik.FBSI pada saat itu berhasil membenahi Hubungan Industrial
Pancasila (HIP).

Pada kondisi sejak 1990 belum memungkinkan PGRI berjuang sesuai dengan serikat Pekerja.
Pada era reformasi sekitar tahun 1999, dewasa ini PGRI dapat berjuang sesuai dengan dasar, pola dan
mekanisme Serikat Pekerja. Di mana demokrasi telah berjalan dan semua orang bebas mengeluarkan
pendapat. Maka Serikat Pekerja dalam memperjuangkan hak-hak anggota memerlukan media
komunikasi agar aktivitasnya diketahui dan mendapat dukungan dari orang dan lembaga lain. Dukungan
ini sangat diperlukan karena perjuangan serikat pekerja akan efektif bila mendapat dukungan solidaritas
dari orangbanyak.
Titik Berat Perjuangan dan
Tantangannya
Tantangan dan tekanan Serikat Pekerja adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan anggota
beserta keluarganya.Kemudian disusun strategi, taktik, dan metodepada masa itu gaji guru tidak ada
ketentuan khusus dan jauh berbeda dengan perjanjian kerjasama (collective bargaining) antara
pemerintah dan persatuan guru. Perundingan ini diakhiri dengan penandatanganan “kontrak”. Bila
pemerintah melanggar ketentuan yang tercantum dalam kontrak,maka pengurus PGRI mengingatkan.

Bila peringatan itu tidak ditanggapi maka persatuan guru bisa mengadakan demontrasi, bila tidak ada
jalan lain langkah terakhir yaitu pemogokan. Bila terjadi pemogokan kemungkinannya:
• Ada guru yang tidak mau ikut mogok kerja.
• Pemerintah menghentikan pembayaran gaji guru yang tidak ikut mogok, sehingga organisasi guru
yang membayar gaji guru yang melakukan pemogokan.
• Pemerintah menangkap beberapa pengurus yang dicurigai.

Maka dapat dilihat untuk mencapai tujuan yang dicapai, Serikat Pekerja pasti menemui
tantangan yang menghadang. Trade union sering mengadakan pertemuan seperti WCOTP, IFFTU, EI
banyak utusan persatuan guru yang meminta bantuan keluar negeri dalam upaya melawan dan
menuntut pemerintah. Perlu kita lakukan dalam ikut memperjuangkan tujuan Serikat Pekerja yaitu
meningkatkan pengabdian, rasa solidaritas, persatuan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, menjadi
pengurus Serikat Pekerja harus benar-benar kader organisasi yang handal.
Serikat Pekerja Harus Kuat

Sejak tahun 2000 PGRI telah menjadi salah satu anggota Konggres Serikat Pekerja Indonesia
(KSPI). KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan pada saat ini KSPI merupakan
gabungan dari 11 Federasi Serikar Pekerja Indonesia yang beranggotakan 400 Organisasi/Seikat
Pekerja.Dalam hal ini KSPI berharap akan membantu perjuangan PGRI dalam upaya mensejahterakan
anggota keluarganya. Dengan masuknya PGRI menjadi salah satu anggota KSPI maka akan menjadi lebih
kuat. Kesejahteraan guru itu dapat berwujud kesejahteraan materiil maupun non materiil yang ditopang
5 pilar yaitu:
Untuk memperkuat posisinya, Serikat Pekerja dapat meminta
1. Imbal jasa bantuan kepada induk organisasinya di luar negeri.Misalnya
2. Rasa aman minta bantuan kepada EI. Pada saat ini ada 3 jenis organisasi
3. Kondisi kerja guru internasional yaitu:
4. Hubungan antar pribadi
 Education Internasional yang berinduk pada ICFTU
5. Kepastian karier
 World Confederation of Teacher (WCT) yang bertindak pada
World Confederation of Labour
 FISE (komunis) yang berinduk pada Persatuan Buruh
Komunis Internasional
Program Pendidikan Dana

Sebagai organisasi profesi, perjuangan dan Suatu organisasi tidak akan menjadi kuat bila
ketenagakerjaan PGRI wajib memperjuangkan tidak ditopang oleh dana yang memadai.
kesejahteraan anggotanya juga mutu profesi Sehubungan dengan usaha pencarian dana
guru khususnya dan pendidikan pada umumnya. tersebut sebaiknya diperhatikan saran-saran
Untuk menunjang kinerjanya, PGRI memilih sebagai berikut:
sejumlah anak lembaga yang yaitu:
 PGRI berupaya agar semua iuran anggota
 YPLP (Lembaga Pembina Lembaga dapat masuk
Pendidikan)  Upaya pemasukan iuran anggota dengan
 LKBH (Lembaga Konsultan dan Bantuan check off system
Hukum)  PGRI sebaik mungkin mencari dana lain dari
 BP.GGI (Badan Pengelola Gedung Guru luar iuran anggota
Indonesia)  Pengurus harus lincah dan tanggap dalam
 PT. Harapan Masa rangka mencari dana bagi organisasi
 Induk Koperasi PGRI  Para anggota harus terus disadarkan akan
 Majalah Suara Guru tanggung jawab dalam penyetoran iuran
anggota
 Peranan bendahara sangat penting dalam
upaya menerima, menyimpan,membayar
serta bertanggung jawab.
 Meningkatkan koperasi guru
 Mendirikan perusahaan dan sebagainya.
Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja
Seluk beluk Serikat Pekerja merupakan sesuatu yang penting. Oleh sebab itu penting pula diadakannya
sosialisasi kepada seluruh anggota PGRI yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sosialisasi tentang
serikat pekerja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

1. Dilakukan pada tiap pertemuan PGRI, misalnya pada setiap konferensi, seminar dan pelatihan PGRI
2. Memanfaatkan majalah PGRI yaitu majalah Suara Guru
3. Menerbitkan bulletin khusus PGRI yang memuat berbagai aspek serikat kerja
4. Pola dan mekanisme pelaksanaan serikat pekerja sudah universal misalnya pelaksanaan perjanjian
kerjasama dan aksi demontrasi tahun 2000, merupakan pelaksanaan Serikat Pekerja dalam rangka
mensukseskan perjuangan meningkatkan kesejahteraan guru dan peningkatan anggaran pendidikan.
KESIMPULAN
Dalam uraian diatas dikemukakan bahwa PGRI berusaha memperjuangkan kesejahteraan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan anggotanya dengan menerapkan tata cara Serikat
Pekerja, namun hal tersebut tidak mudah dilalui PGRI. PGRI harus berusaha sekuat tenaga untuk
mempertahankan organisasi ini demi mewujudkan organisasi yang berwibawa, independen,disegani
dan akan lebih mudah dalam memperjuangkan program-program yang direncanakan.

Namun perjuangan berdasarkan tata cara Serikat Pekerja memang penuh resiko, oleh
sebab itu PGRI harus senantiasa berhati-hati dalam penerapannya. Pelaksanaan Serikat Pekerja
herus disesuaikan dengan kondisi yang ada, melalui tahapan-tahapan, juga disesuaikan dengan
kemampuan organisasi di daerah masing-masing

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai