tersita untuk menulis ketika proses belajar berlangsung, disamping memberikan panduan menelusuri literatur
Materi:
AZAS DAN PERJUANGAN
Azas Perjuangan PGRI
Manfaat Independensi
Pentingnya Kebersamaan dalam perjuangan
Dosen
Djoko Adi Walujo
TUJUAN PERKULIAHAN UMUM
Mahasiswa Memahami Azas dan Perjuangan Persatuan Guru Republik
Indonesia
TUJUAN PERKULIAHAN KHUSUS
Mahasiswa dapat menjelaskan Azas Perjuangan PGRI
Mahasiswa dapat mendiskripsikan Manfaat
Mahasiswa dapat mendiskripsikan Fungsi Independensi Organisasi
Mahasiswa dapat menjelaskan Sikap Politik PGRI
RINGKASAN BELAJAR
KE-PGRI-AN
Djoko adi walujo
RINGKSAN BELAJAR:
Pancasila dan UUD 1945
PGRI adalah organisasi yang mengutamakan prinsip kejuangan yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
UNITARISTIK
PGRI tidak membedakan anggota berdasarkan pada agama, ras, suku, latar
belakang pendidikan, tempat, pengabdian, jenis kelamin, dan keadaan
sosial ekonomi serta budaya
INDEPENDEN
PGRI merupakan organisasi profesi yang mandiri dengan prinsip
menjamin kerjasama atas dasar kemitrasejajaran dengan pihak manapun,
saling menghormati, berdiri diatas semua golongan, dan menumbuhkan
etos kerja untuk diabdikan bagi kepentingan anggota, bangsa dan Negara
serta kemanusiaan
PROFESSIONAL
PGRI merupakan organisai profesi, ketenagakerjaan dan perjuangan yang
menjunjung tinggi profesionalitas, obyektifitas dan berorientasi kepada
peningkatan mutu secara berkelanjuatan bagi organisasi dan anggotanya.
PERJUANGAN
PGRI sebagai organisasi perjuangan pengemban amanat Pancasila dan
UUD 1945, cita-cita prokamasi yang dilandasi semangat dan nilai-nilai
1945 dengan penuh rasa tanggungjawab menegakkan dan melaksanakan
secara aktif dan perwujudan cita-cita bangsa Indonesia.
Page5
KEBERMANFAATAN
2
RINGKASAN BELAJAR
KE-PGRI-AN
Djoko adi walujo
KESETIAKAWANAN SOSIAL
PGRI adalah organisasi yang menumbuhkan empati, simpati, kepekaan
dan solidaritas sosial terhadap anggota dan masyarakat.
KETERBUKAAN
PGRI adalah organisasi yang menumbuhkan sikap terbuka, rasa memiliki,
mawas diri, partisipasi, tanggung jawab, kepercayaan, menghindarkan
kecurigaan, dan meningkatkan kepedulian diantara sesama anggota dan
pengurus.
DEMOKRASI
PGRI adalah organisasi yang menghargai nilai-nilai luhur Pancasila, Nilai-
nilai universal, kemanusiaan, keadilan, kebenaran, dan perbedaan
pendapat.
PERJUANGAN PGRI.
baru juga ada sejumlah pengalaman yang perlu mendapat perhatian sehingga
3
RINGKASAN BELAJAR
KE-PGRI-AN
Djoko adi walujo
PGRI lebih cerdas dan kuat dalam melaksanakan perjuangan. Pada masa yang
akan datang perlu dikaji dan dirumuskan strategi perjuangan yang lebih tepat
dan akurat agar setiap perjuangan PGRI memperoleh hasil seperti yang
diharapkan. Sikap PGRI terhadap pemerintah misalnya, perlu diperjelas
sehingga memberikan inspirasi terhadaop para pengurus di setiap jenjang.
Strategi tersebut misalnya, penempatan kader PGRI pada jajaran birokrasi,
kepala daerah, anggota legislatif, dan lembaga lain yang mempunyai pengaruh
terhadap pembuatan kebijakan pendidikan di berbagai tingkat misalnya dewan
pendidikan, BMPS, dan lain-lain.
Perjuangan PGRI menjadi semakin berat apabila kesejahteraan dan
profesionalisme guru masih selalu rendah, serta mutu pendidikan belum
beranjak naik. Kondisi itu tidak akan pernah berubah dan guru selalu kalah
apabila guru dan segenap tenaga kependidikan lainnya tidak melakukan ikhtiar
(perjuangan). Kemenangan hanya dapat diraih apabila ada kekuatan. Kekuatan
diperoleh apabila ada persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan dapat
terwujud apabila para guru dan tenaga kependidikan berserikat dalam sebuah
wadah. Banyak hal yang dapat dilakukan apabila seluruh guru dan tenaga
kependidikan bergabung dalam sebuah wadah organisasi guru, solid, tidak
terpecah belah.
Bukti-bukti perjuangan
Untuk meyakinkan anggota dalam kegiatan sosialisasi Taruna juga
menyampaikan sejumlah kegiatan perjuangan PGRI dalam beberapa tahun
terakhir, antara lain: Pertama, Pengurus Besar PGRI kerjasama dengan RCTI
dengan sponsor B-29 dapat memberikan bantuan kepada + 200 orang guru
masing-masing Rp. 1.000.000,00.; Kedua, Melaksanakan advokasi kepada
Presiden (BJ. Habibie) dan desakan ke DPR-RI yang kemudian membuahkan
hasil berupa seluruh pegawai negeri mendapat tambahan tunjangan penghasilan
sebesar Rp 155.250,00; Ketiga, Mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden
(Megawati Sukarno Putri). Pengurus Besar PGRI mengajukan agar Anggaran
Pendidikan dinaikan menjadi 25%.; Keempat, Advokasi dengan Ketua /
Pimpinan DPR dan Mendiknas dengan substansi yang sama untuk diajukan
kepada presiden. Karena anggaran pendidikan pada zaman Suharto + 9%, pada
masa BJ. Habibie dijanjikan 20%, tapi pada masa KH. Abdurahman Wahid
anggaran pendidikan hanya 3,8 %; Kelima, Pengurus Besar PGRI membuat
satuan tugas yang dikenal "KOMITE PERJUANGAN PERBAIKAN
KESEJAHTERAAN GURU" disingkat KP2KG. Satgas ini bertugas secara khusus
dan intensif untuk memperjuangkan kesejahtraan guru melalui berbagai
pendekatan dan cara; Keenam, Dengan KP2KG, Pengurus Besar PGRI
Page5
Page5