Disusun Oleh :
1. Fairul Zul Zamal
2. Syamsul Ma’arif
3. Sarwin
4. Ilyas
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami yang membahas
tentang “JATI DIRI PGRI”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran PSPJdengan
bahasan jati diri pgri depan agar mengerti lebih dalam lagi pembahasan tentang tersebut.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak Wawan
Juanda S.pd Selaku guru mata pelajaran PSPJ dan semua pihak yang sudah mendukung
penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal
perbaikan makalh ini ke depannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar PGRI keputusan Kongres XX menyatakan
bahwa PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenagakerjaan. Itulah jati diri secara normatif dari PGRI yang didirikan pada tanggal 25
November 1945 oleh para guru tanpa pandang bulu. Di samping itu di dalam Anggaran Dasar
tersebut terdapat juga istilah lain yang membedakan antara PGRI dengan organisasi lain
atau organisasi guru lain seperti, sifat dan semangat organisasi sebagaimana tercantum
dalam pasal 4 (empat) Anggaran Dasar PGRI keputusan kongres XX. Menurut pasal tersebut
PGRI adalah organisasi yang bersifat unitaristik, independen, dan non partai politik. Ayat 2
(dua) dari pasal 4 (empat) menyatakan bahwa PGRI memiliki dan melandasi kegiatannya
pada semangat demokrasi, kekeluargaan, keterbukaan, dan tanggung jawab, etika, moral,
serta hokum.
Jika dicermati substansi pasal-pasal tersebut sesungguhnya semua itu adalah yang
membedakan antara PGRI dengan organisasi-organisasi lain. Hal tersebut yang membuat
kami tertarik untuk membahas materi tentang jati diri PGRI ini lebih terinici.
1.3 Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas Ke-PGRI-an
2. Untuk mengetahui pengertian dari jati diri PGRI
3. Untuk mengetahui dasar yang terkandung dari PGRI
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi jati diri PGRI
5. Untuk mengetahui ciri-ciri jati diri PGRI
6. Untuk mengetahui sifat yang terkandung dalam PGRI
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jati diri adalah ciri-ciri, gambaran atau suatu
benda, identitas. inti, jiwa dan daya gerak dari dalam, spiritualisasi. Jati diri PGRI adalah identitas
organisasi guru yang diwujudkan oleh PGRI sebagai pribadi, sebagai warga Negara dan sebagai
tenaga profesi.Menurut PB PGRI (2000), jati diri PGRI merupakan urat nadi perkembangan dan
keberadaan PGRI dalam keseluruhan perjalanan bangsa untuk mewujudkan hak-hak asasi guru
sebagai pribadi, warga Negara dan pengembang profesi. Sebagaimana telah tercantum dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PGRI pasal 3, bahwa jati diri PGRI
adalah sebagai berikut:
1. PGRI sebagai organisasi profesi
PGRI sebagai organisasi profesi berarti suatu organisasi yang terdiri dari guru-guru
dan tenaga kependidikan yang sejawat berkumpul dalam suatu wadah persatuan atau
perkumpulan dan berjuang mewujudkan semua amanat keputusan organisasi baik yang
tersurat maupun yang tersirat sesuai dengan ketentuan atau aturan mainnya. Sebagi
organisasi profesi, PGRI mempunyai fungsi sebagi wadah kebersamaan, rasa kesejawatan
atau seprofesi dalam mewujudkan peningkatan keahliannya atau kariernya dalam
menjalankan tugas-tugas keprofesiannya secara professional. Artinya meningkatkan
prilaku profesi kepada suatu standar kehlian yang diinginkan oleh masyarakat umum.
Berarti sudah semestinya memiliki peningkatan kehlian yang mempunyai standar mutu.
2. PGRI sebagi organisasi perjuangan
8. Non Partai
Ciri non partai artinya bahwa PGRI tidak mempunyai hubungan organisasi dengan
sosial politik namapun sebagai organisasi. PGRI tidak menganut suatu paham politik
tertentu, tidak menjadi bagian dari partai dari politik apapun dan tidak melakukan kegiatan
– kegiatan politik praktik seperti yang dilakukan oleh partai politik. Hakekat dan ciri non
partai politik adalah kemandirian yang berarti memiliki kemampuan diri. Disekolah ciri
non partai ini harus dapat ditunjukkan dalam wawasan wiyata mandala. Arti kata “
wawasan” berarti pandangan, “ wiyata” berarti pengajaran. Jadi wawasan wiyata mandala
adalah suatu pandangan bahwa sekolah adalah lingkungan belajar mengajar, yang terlepas
dari pengaruh apapun yang dapat mengganggu proses belajar mengajar tersebut.
Kewajiban siswa PGRI harus dapat menciptakan wawasasn wiyata mandala disekolah.
Untuk menciptakannya, siswa harus menjaga pengaruh – pengaruh dari luar yang dapat
mengganggu proses belajar mengajar. Misalnya pengaruh untuk ikut tawuran atau
berkelahi, ikut serta berpolitik praktis.
9. Jiwa, Semangat dan Nilai-niali 1945
Jiwa, Semangat dan Nilai-niali 1945 itu adalah upaya PGRI dalam menegakkan
dan melestarikan semangat perjuangan kemerdekaan 1945 sebagai jiwa kejuangan bangsa
kepada generasi penerus. Semangat para pejuang dan pendiri bangsa selalu disertai dengan
semangat rela berkorban, pantang mundur, dan pengabdian kepada bangsa Indonesia tanpa
pamrih. Rela berkorban bukan berarti mengorbankan diri dengan sia – sia, tetapi berkorban
dalam membela keadilan dan kebenaran. Rela berkorban harus disertai keiklasan dan
kejujuran. Sikap pantang mundur memeberi makna tidak mudah putus asa. Siswa PGRI
harus terus belajar. Kegagalan merupakan awal keberhasilan. Belajar dan bekerja
merupakan motto lembaga pendidikan PGRI. Sifat pengabdian kepada bangsa pernyataan
sikap seluruh rakyat sebagai bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke. Membela
bangsa Indonesia perlu ditumbuh kembangkan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan semangat kelahirannya jatidiri PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi
profesi dan organisasi ketenagakerjaan yang mewadahi kaum buruh diseluruh Idonesia dalam
uapaya mewujudkan hak – hak asasi sebagai pribadi, warga negara, dan pengemban profesi.
Adapun sifatnya PGRI sebagai organisasi yang unitaristik, Independen dan non parpol praktis.
Selain itu, PGRI juga memiliki dasar-dasar, tujuan dan fungsi, serta sifat PGRI yang telah
tercantum dalam AD/ADRT.
Sebagai organisasi perjuangan PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh,
memepertahankan, meningkatkan, dan membela hak asasinya baik secara pribadi, anggota
masyarakat, warga Negara, maupun pemangku profesi keguruan.
Sebagai organisasi profesi PGRI berfungsi sebagai wadah kebersamaan dan rasa
kesesejahwatan ( kesetiakawanan) para anggota dalam mewujudkan keberadaannya dilingkunang
masyarakat, memperjuangkan segala aspirasi dan kepentingannya suatu profesi, menetapkan
standar perilaku professional melindungi seluruh anggotanya, meningkatkan kualitas
kesejahteraan, dan mengembangkan kualitas pribadi dan profesi.
Sebagai organisasi ketenagakerjaan, PGRI merupakan wadah perjuangan hak – hak asasi guru
sebagai pekerja, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan. Guru sebagai kelompok tenaga
kerja professional memerlukan jaminan yang pasti menyakut hokum, kesejahteraan, hak – hak
pribadi dan warga Negara. Dalam konteks yang lebih luas, kesejahteraan mempunyai arti sebagai
suatu kondisi kehidupan yang utuh seimbang dan wajar. Perwujudan kesejahteraan secara utuh
ditopang oleh lima pilar yaitu imbalan jasa, rasa aman, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, serta
kesempatan untuk pengembangn karir dan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17014386/MAKALAH_JATI_DIRI_PGRI