Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Ke-PGRI-an yang diberikan oleh Dosen yang
bersangkutan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul Jati Diri PGRI yang berisi tentang pengertian jati
diri, dasar jati diri, tujuan dan fungsi jati diri PGRI serta sifat jati diri PGRI.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang jati diri PGRI.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ....................................................................................................

Daftar Isi ..............................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan..............................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................................

Bab 2 Pembahasan ..............................................................................................

2.1 Pengertian Jati Diri PGRI ..................................................................................................


2.2 Dasar PGRI ........................................................................................................................
2.3 Tujuan dan Fungsi Jati Diri PGRI......................................................................................
2.4 Ciri Jati Diri PGRI .............................................................................................................
2.5 Sifat PGRI ..........................................................................................................................

Bab 3 Penutup .....................................................................................................


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar PGRI keputusan Kongres XX menyatakan
bahwa PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan.
Itulah jati diri secara normatif dari PGRI yang didirikan pada tanggal 25 November 1945 oleh
para guru tanpa pandang bulu. Di samping itu di dalam Anggaran Dasar tersebut terdapat juga
istilah lain yang membedakan antara PGRI dengan organisasi lain atau organisasi guru lain
seperti, sifat dan semangat organisasi sebagaimana tercantum dalam pasal 4 (empat) Anggaran
Dasar PGRI keputusan kongres XX. Menurut pasal tersebut PGRI adalah organisasi yang
bersifat unitaristik, independen, dan non partai politik. Ayat 2 (dua) dari pasal 4 (empat)
menyatakan bahwa PGRI memiliki dan melandasi kegiatannya pada semangat demokrasi,
kekeluargaan, keterbukaan, dan tanggung jawab, etika, moral, serta hokum.
Jika dicermati substansi pasal-pasal tersebut sesungguhnya semua itu adalah yang membedakan
antara PGRI dengan organisasi-organisasi lain. Hal tersebut yang membuat kami tertarik untuk
membahas materi tentang jati diri PGRI ini lebih terinici.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jati diri PGRI?
2. Bagaimana dasar yang terkandung dari PGRI?
3. Apa tujuan dan fungsi jati diri PGRI?
4. Bagaimana ciri-ciri jati diri PGRI?
5. Apa sifat yang terkandung dalam PGRI?
1.3 Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas Ke-PGRI-an
2. Untuk mengetahui pengertian dari jati diri PGRI
3. Untuk mengetahui dasar yang terkandung dari PGRI
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi jati diri PGRI
5. Untuk mengetahui ciri-ciri jati diri PGRI
6. Untuk mengetahui sifat yang terkandung dalam PGRI
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jati Diri PGRI

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jati diri adalah ciri-ciri, gambaran atau suatu benda,
identitas. inti, jiwa dan daya gerak dari dalam, spiritualisasi. Jati diri PGRI adalah identitas organisasi guru
yang diwujudkan oleh PGRI sebagai pribadi, sebagai warga Negara dan sebagai tenaga profesi.Menurut PB
PGRI (2000), jati diri PGRI merupakan urat nadi perkembangan dan keberadaan PGRI dalam keseluruhan
perjalanan bangsa untuk mewujudkan hak-hak asasi guru sebagai pribadi, warga Negara dan pengembang
profesi. Sebagaimana telah tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PGRI
pasal 3, bahwa jati diri PGRI adalah sebagai berikut:

1. PGRI sebagai organisasi profesi

PGRI sebagai organisasi profesi berarti suatu organisasi yang terdiri dari guru-guru dan tenaga
kependidikan yang sejawat berkumpul dalam suatu wadah persatuan atau perkumpulan dan berjuang
mewujudkan semua amanat keputusan organisasi baik yang tersurat maupun yang tersirat sesuai dengan
ketentuan atau aturan mainnya. Sebagi organisasi profesi, PGRI mempunyai fungsi sebagi wadah
kebersamaan, rasa kesejawatan atau seprofesi dalam mewujudkan peningkatan keahliannya atau
kariernya dalam menjalankan tugas-tugas keprofesiannya secara professional. Artinya meningkatkan
prilaku profesi kepada suatu standar kehlian yang diinginkan oleh masyarakat umum. Berarti sudah
semestinya memiliki peningkatan kehlian yang mempunyai standar mutu.

2. PGRI sebagi organisasi perjuangan

PGRI sebagai organisasi pejuangan artinya menurut AD/ART adalah mengemban amanat dan cita-
cita proklamsi 17 agustus 1945, menjamin, menjaga dan mempertahankan keutuhan dan kelangsungan
NKRI dengan membudayakan nilai-nilai luhur Pancasila. Maknanya adalah PGRI merupakan wadah bagi
para guru dalam memperoleh, mempertahankan, meningkatkan dan membela hak-hak azasinya baik
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, maupun pemangku profesi keguruan. PGRI berjuang
untuk mewujudkan hak-hak kaum guru dalam wadah NKRI.
3. PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan

PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan adalah organisasi yang menyadari bahwa anggotanya
mempunyai hak untuk bekerja, untuk memilih tempat kerja secara bebas untuk memperoleh lingkungan
kerja yang pantas dan aman dan untuk dilindungi dan hak untuk mendapatkan upah dan pekerjaan secara
adil tanpa diskriminasi serta hak untuk membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja (traid union)
untuk melindungi kebutuhan-kebutuhannya.PGRI merupakan wadah pejuangan hak-hak azasi guru sebagai
pekerja terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan. Ketenagakerjaan atau disebut organisasi serikat
pekerja adalah suatu jenis organisasi yang didirikan sendiri oleh anggotanya, dilaksanakan oleh anggotanya
dan untuk kepentingan anggotanya itu sendiri tanpa intervensi dari pihak luar. Dari ringkasannya dari
anggota dan untuk anggota. Itulah serikat pekerja. Guru sebagai kelompok tenaga kerjaprofesional
memerlukan jaminan yang pasti menyangkut hukum, kesejahteraan, hak-hak pribadi sebagai warga Negara
2.2. Dasar PGRI

Jati diri PGRI memiliki dasar yang dalam dan kokoh. Dengan dasar yang kokoh itu jati diri PGRI
menjadi landasan filosofi yang kuat bagi PGRI dalam mengemban misi sebagai organisasi perjuangan
organisasi profesi, organisasi ketenagakerjaan. Dasar – dasar Jatidiri PGRI, meliputi

a. Dasar Historis
Pgri berdasar hakekat kelahirannya merupakan bagian dari perjuangan semesta
rakyat indonesia melalui profesi keguruan menyebarkan semangat perjuangan dalam
merebut, menegakkan, menyelamatkan dan mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan
republik indonesia 17 agustus 1945 yang berdasarkan pancasila dan uud 1945
b. Dasar idiologis – politis
Secara idiologis-politik, pgri berkwajiban untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan
melalui pembangunan nasional dibidang pendidikan serta terikat dengan pelaksanaan
pancasila dan undang-undang dasar 1945 secara murni dan konsekwensi.
c. Dasar sosiologi dan iptek
Dalam pengabdiannya, pgri selalu bersifat responsif, adaptif, inovatif dan selektif
terhadap keadaan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
2.3. Tujuan dan Fungsi Jati Diri PGRI

Tujuan dari jati diri pgri adalah sebagai berikut :

1. Tegaknya keberadaan pgri, tumbuhnya rasa bangga, rasa ikut memiliki.

2. Tercapainya loyalitas, dedikasi, disipllin dan kemampuan profesional yang tinggi dalam tugas pokok
dan fungsinya

3. Memiliki kemampuan dalam mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan masyarakat,


ilmu dan tehnologi.

Sedangkan fungsi dari jati diri pgri adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman gerak perjuangan bagi anggota organisasi.


2. Sebagai sarana memasyarakatkan eksistensi dan visi, misi organisasi
3. Sebagai sarana perjuangan (kaderisasi) dalam rangka mempertahankan, meningkatkan dan
mengembangkan organisasi pgri.
4. Sebagai pembangkit motivasi perjuangan pgri
5. Sebagai wahana penerapan rasa kebanggaan pada anggota/warga pgri.
2.4 Ciri Jati Diri PGRI

Jati diri pgri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran suatu warga Negara yang secara professional atau
actual bersama – sama mencapai, mempertahankan dan mengabdiakan identitas, intergritas
kemakmuran dan kekuatan bangsa secara mandiri. Dalam hal ini PGRI mengutamakan
persatuan dan kesatuan sebagai modal dasar dengan memupuk sikap dan sifat patriotisme
sebagai jiwa dan semangat PGRI dalam melaksanakan misinya. Indonesia yang
merupakan Negara kepulauan dengan berbagai macam suku bangsa, bahasa daerah, budaya
dan dapat istiadat perlu mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sikap ini harus diawali dari
kehidupan sehari –hari di rumah, dalam pergaulan, disekkolah. Hal itu akan terwujud jika
kita bila diantar kita saling mengenal, memahami, saling menghormati dan saling
menghargai.
2. Paham demokrasi
Paham demokrasi diawali dalam system pemerintahan kota bangsa Yunanai (508
SM). Bentuk pemerintahan baru itu kemudian dinamakan “ demokrasi”, artinya
pemerintahan oleh rakyat. Jadi demokrasi itu sudah ada sebelum Kristen dan islam lahir
sebagai agama besar di dunia. Kemudian demokrasi memasuki abad Rasionalisme yaitu
suatu aliran mendasarkan pemikiran atas akal semata – mata. Suatu teori yang mengandung
prinsip – prinsip keadilan yang universal, yang berlaku bagi semua waktu dan semua
manusia. Teori ini mendasari pengertian dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi didasarkan bahwa semua manusia pada prinsip kedaulatan rakyat yang
mengandung pengertian bahwa semua manusia pada dasarnya memiliki kebebasan dan hak
serta kewajiban yang sama. Kesamaan hak dan mengeluarkan pendapat telah dilakukan
dalam kehidupan sehari – hari, seperti gotong – royong, dalam organisasi masyarakat dan
dalam organisasi sekolahan.
3. Kemitraan
Kata “mitra” mempunyai arti teman, sahabat atau kawan kerja. Menjalin kemitraan
berarti menjalin persahabatan. Seseorang yang menjalain persahabatan dengan orang lain
diharpkan memperoleh kebahagiaan dan keuntungan dikedua belah pihak. PGRI sebagai
oraganisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalain dan
mengembangkan kemitraan dalam bentuk kerjasama nasional maupun internasional.
Kesemuannya itu dimaksudkan untu kmembela hak dan nasib pekerja pada umumnya dan
guru pada khususnya.
4. Unitarisme
Pengertian “ unitarisme” mengandung arti suatu ajaran atau paham yang
menginginkan suatu bentuk kesatuan ( misalnya Negara kesatuan). Sedang pengertian ciri
unitarisme dalam organisasi PGRI ialah semua guru dapat menjadi anggota dengan tidak
membedakan latar belakang, tingkat dan jenis kelamin, status, asal – usul serta adat istiadat.
Sikap dan perilaku yang unitaristik ditandai dengan sikap yang toleran, sabar dan penuh
pengertian. Sangat tidak terpuji sebagai siswa lembaga PGRI, apabila disekolah ada
berbagai kelompok yang menonjolkan adanya perbedaan yang didasarkan pada agama, ras,
suku dan social ekonomi.

5. Profesionalisme
Kata “Profesionalisme” diturunkan dari kata “professional” yang berarti segala
sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilandasi pendidikan seseorang dikatakan
professional apabila ia telah mendapatkan pendidikan dan kepandaian khusus untuk
menjalankan pekerjaannya. Ciri profesioanlisme artinya PGRI mengutamakan karya dan
kemampuan profesionalisme dikalangan siswa. PGRI mewajibkan siswa belajar sungguh –
sungguh sesuai dengan bakat minat dan cita – citanya, agar memperoleh suatu keahlian atau
dalam mengerjakan sesuatu.
6. Kekeluargaan
Hubungan sosial dalam bentuk kekeluargaan sangat dikenal di Indonesia. Sikap
kekeluargaan ditunjukan dalam sikap dan perilaku keseharian. Sikap gotong – royong,
ramah, tenggang rasa, saling membantu dan rasa senasib dan sepenanggungan dapat dilihat
dalam kehidupan didesa. Dalam kekeluargaan akan tumbuh sikap saling asah, asuh, ajrih.
Saling asah berarti saling membntu dalam memperoleh pengetahuan, saling asih berkaitan
dengan kasih saying sesame siswa lembaga PGRI. Saling Asuh mempunyai makna saling
mengingatkan apabila ada kesalahan. Ajrih berarti sikap segan atau hormat, sikap takut
melanggar tata tertib atau peraturan, baik yang diatur oleh manusia maupun yang diatur
dalam agama.
7. Kemandirian
Organisasi PGRI memiliki ciri kemandirian, artinya bahwa dalam melaksanakan
sesuatu tidak sepenuhnya bergantung pada pihak lain, PGRI bertumpu pada kepercayaan,
kemampuan diri sendiri, tanpa ketertarikan dan ketergantungan pada pihak lain. Dalam era
globalisasi dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi sangat
memerlukan kemandirian dan kerja sama antar bangsa. Seseorang memiliki kemandirian
apabila mempunyai kemampuan, percaya diri serta keberanin untuk berbuat dan bertindak
untuk mencapai kemajuan. Kemandirian yang harus dimiliki siswa lembaga pendidikan
PGRI, adalah berrbekal pengadaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan
berinteraksi dengan orang lain.
8. Non Partai
Ciri non partai artinya bahwa PGRI tidak mempunyai hubungan organisasi dengan
sosial politik namapun sebagai organisasi. PGRI tidak menganut suatu paham politik
tertentu, tidak menjadi bagian dari partai dari politik apapun dan tidak melakukan kegiatan
– kegiatan politik praktik seperti yang dilakukan oleh partai politik. Hakekat dan ciri non
partai politik adalah kemandirian yang berarti memiliki kemampuan diri. Disekolah ciri non
partai ini harus dapat ditunjukkan dalam wawasan wiyata mandala. Arti kata “ wawasan”
berarti pandangan, “ wiyata” berarti pengajaran. Jadi wawasan wiyata mandala adalah suatu
pandangan bahwa sekolah adalah lingkungan belajar mengajar, yang terlepas dari pengaruh
apapun yang dapat mengganggu proses belajar mengajar tersebut. Kewajiban siswa PGRI
harus dapat menciptakan wawasasn wiyata mandala disekolah. Untuk menciptakannya,
siswa harus menjaga pengaruh – pengaruh dari luar yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar. Misalnya pengaruh untuk ikut tawuran atau berkelahi, ikut serta berpolitik praktis.
9. Jiwa, Semangat dan Nilai-niali 1945
Jiwa, Semangat dan Nilai-niali 1945 itu adalah upaya PGRI dalam menegakkan dan
melestarikan semangat perjuangan kemerdekaan 1945 sebagai jiwa kejuangan bangsa
kepada generasi penerus. Semangat para pejuang dan pendiri bangsa selalu disertai dengan
semangat rela berkorban, pantang mundur, dan pengabdian kepada bangsa Indonesia tanpa
pamrih. Rela berkorban bukan berarti mengorbankan diri dengan sia – sia, tetapi berkorban
dalam membela keadilan dan kebenaran. Rela berkorban harus disertai keiklasan dan
kejujuran. Sikap pantang mundur memeberi makna tidak mudah putus asa. Siswa PGRI
harus terus belajar. Kegagalan merupakan awal keberhasilan. Belajar dan bekerja
merupakan motto lembaga pendidikan PGRI. Sifat pengabdian kepada bangsa pernyataan
sikap seluruh rakyat sebagai bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke. Membela
bangsa Indonesia perlu ditumbuh kembangkan.
2.5 Sifat PGRI

Berdasarkan AD/ART PGRI, pasal 4 bahwa sifat-sifat organisasi PGRI adalah:

1. Unitaristik, yaitu tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan. Agama,
suku, golongan, gender dan asal-usul.
2. Independen, berlandaskan kepada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan
kemitrasejajaran dengan berbagi pihak.
3. Non Partai Politik, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi dengan partai politik
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai dengan semangat kelahirannya jatidiri PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi
dan organisasi ketenagakerjaan yang mewadahi kaum buruh diseluruh Idonesia dalam uapaya mewujudkan
hak – hak asasi sebagai pribadi, warga negara, dan pengemban profesi. Adapun sifatnya PGRI sebagai
organisasi yang unitaristik, Independen dan non parpol praktis. Selain itu, PGRI juga memiliki dasar-dasar,
tujuan dan fungsi, serta sifat PGRI yang telah tercantum dalam AD/ADRT.

Sebagai organisasi perjuangan PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh,
memepertahankan, meningkatkan, dan membela hak asasinya baik secara pribadi, anggota masyarakat,
warga Negara, maupun pemangku profesi keguruan.

Sebagai organisasi profesi PGRI berfungsi sebagai wadah kebersamaan dan rasa kesesejahwatan
( kesetiakawanan) para anggota dalam mewujudkan keberadaannya dilingkunang masyarakat,
memperjuangkan segala aspirasi dan kepentingannya suatu profesi, menetapkan standar perilaku
professional melindungi seluruh anggotanya, meningkatkan kualitas kesejahteraan, dan mengembangkan
kualitas pribadi dan profesi.
JATI DIRI PGRI

Disusun Oleh :
Annisa Sri Rezeki 0318061
Digsa Sofina I 0318074
Ellya Anggraeni 0318077
Indah Sintya 0318091
Winny Annisha 0318140

Dosen Pembimbing
Drs. H. Endang Djakatela, M.M, M.Si.
STIE PGRI SUKABUMI
Jl. Pramuka II No.10, Cikondang, Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142

Anda mungkin juga menyukai