Halaman Cover
1
A. EXECUTIVE SUMMARY
Industri makanan dan minuman merupakan industri yang mempunyai banyak jenis
dan variasi produknya. Salah satu produk makanan di Indonesia yang memiliki tingkat
persaingan yang tinggi, salah satunya adalah Donat. Donat merupakan produk makanan
yang dibuat dengan cara digoreng, terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan
mentega. Dipasaran, bentuk donat yang paling umum beredar ada 2 jenis yaitu donat
berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bulat (tanpa lubang).
Terdapat beberapa variasi donat yang bisa ditemui yaitu dari bahan dan rasa. Variasi bahan
dapat dijumpai pada bahan utama donat tepung terigu yang dicampur dengan bahan lain
seperti kentang dan ubi. Variasi rasa dapat ditemui pada pemberian toping donat yang
memberikan rasa manis atau gurih. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak produsen yang menjual donat dengan berbagai macam varian bahan dan rasa.
Menghadapi persaingan usaha donat yang tinggi, diperlukan sebuah inovasi produk
yang berbeda dengan yang lain. Salah satu inovasi produk donat yang diusulkan adalah
donat jagung. Alasan pemilihan jagung sebagai bahan campuran donat adalah untuk
mendukung program diversifikasi pangan dan alternatif pangan fungsional. Diversifikasi
pangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 68 Tahun 2008 tentang Ketahanan Pangan
merupakan upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi
seimbang. Tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan dan
mengurangi ketergantungan konsumsi pangan pada salah satu jenis atau kelompok
tertentu.
Selain itu jagung juga berfungsi sebagai pangan fungsional. Menurut Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor, jagung merupakan sumber
karbohidrat dan protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi
lainnya dikutip dari laman www.manfaat.co.id yang diakses pada tanggal 12 Desember
2016 pukul 14.43 WIB adalah sumber vitamin B, vitamin E, kaya mineral Fosfor (P),
Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Seng (Zn), Zat Besi (Fe) dan Tembaga (Cu) dan Antioksidan
yang bisa mencegah penyakit kanker. Kebutuhan konsumsi konsumen di zaman sekarang
mengalami peralihan trend, tidak lagi hanya mengutamakan rasa kenyang, melainkan juga
mempertahankan aspek value added yang ditawarkan pada suatu produk. Hal inilah
kemudian dapat digunakan sebagai peluang, dikarenakan donat jagung mempunyai value
added di bidang kesehatan.
2
B. VISI DAN MISI
1. Visi Usaha
INDONUT sebagai brand sosiopreneurship yang kreatif, mengedepankan aspek kualitas,
pelayanan yang baik dan manfaat bagi masyarakat sekitar.
2. Misi Usaha
a. Kreatif. Variasi rasa, bahan, dan bentuk; packaging menarik; tempat yang nyaman;
dan pelayanan yang baik.
b. Kualitas. Menjaga kualitas produk agar enak dan higenis.
c. Manfaat. Menjalankan program donasi/bulan promo bagi masyarakat yang
membutuhkan dan memanfaatkan bahan baku pangan lokal.
3
www.jateng.bps.go.id yang diakses pada tanggal 13 Desember 2016 pukul 09.25 WIB,
pada tahun 2014, Kabupaten Grobogan memiliki kapasistas produksi jagung 590.776
ton per tahun. Mudahnya memperoleh bahan baku jagung di Kabupaten Grobogan,
perubahan tren konsumsi masyarakat serta proses pembuatan donat jagung yang tidak
rumit menjanjikan propek yang cerah bagi usaha tersebut. Keunggulan donat jagung
antara lain:
a. Bahan baku mudah didapat dari petani lokal dengan harga murah sehingga dapat
menjamin kelangsungan usaha pembuatan donat jagung.
b. Jagung sebagai bahan dasar pembuatan donat merupakan sumber karbohidrat dan
protein. Selain itu juga mengandung vitamin B, E, dan zat mineral: Fosfor (P),
Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Seng (Zn), Zat Besi (Fe), Tembaga (Cu) dan
Antioksidan. Hal inilah yang menjadi value added produk tersebut.
c. Proses pembuatannya tidak rumit dengan biaya yang relatif terjangkau.
d. Cita rasa yang unik karena menggunakan bahan baku jagung yang berbeda dengan
donat yang lain.
D. MARKETING PLAN
1. Segmentasi Pasar
Target market INDONUT ditujukan kepada masyarakat dengan penghasilan menengah
ke atas, sedangkan target audience untuk semua umur, namun secara spresifik akan
ditujukan kepada anak muda berusia 15-25 tahun.
2. Distribusi Produk
Pemasaran produk donat jagung akan didistribusikan dengan rincian sektor swasta
(75%) dan retailer (25%). Distribusi di sektor swasta dilakukan dengan melakukan
penjualan pada outlet resmi INDONUT dengan konsep Kafe. Penjualan outlet resmi
melayani makan ditempat maupun dibungkus. Distribusi di sektor retailer dilakukan
dengan menitipkan pada toko retail modern seperti di indomaret dan alfamart. Untuk
menjangkau target market di lapangan secara langsung, distribusi akan dilakukan
dengan mengikuti event pameran industri kreatif yang diadakan oleh pihak pemerintah
maupun swasta. Selain itu, perusahaan menyediakan delivery service dan pemesanan
online untuk berbagai skala pemesanan, baik pemesanan skala kecil atau besar. Biaya
antar dibebankan kepada konsumen. Pembayaran dapat dilakukan via transfer
rekening bank. Jangkauan distribusi untuk pemesanan online terbatas pada daerah
outlet resmi INDONUT berdiri, yaitu sekitaran Kota Yogyakarta.
4
3. Analisi Pesaing
Persaingan usaha masih tergolong kecil, karena usaha donat jagung belum ada. Dengan
demikian usaha donat jagung bisa dijadikan alternatif sebagai peluang usaha yang
menjanjikan. Dalam jangka panjang, INDONUT akan mengembangkan variasi
produknya dengan bahan baku lain seperti buah, ubi ungu, tales dan sukun
(memanfaatkan bahan baku pangan lokal). Pesaing bisnis donat dengan konsep kafe
yang sudah terkenal adalah J.Co dan Dunkin Donut’s. Berikut adalah tabel harga donat
yang dijual oleh 2 perusahaan tersebut, dikutip dari website sebagai referensi yaitu:
a. Donat J.Co (sumber: www.jcodelivery.com)
No. Jumlah Harga (Rp)
1 Box isi 2 15.000
2 Box isi 3 22.500
3 Donat ½ lusin 45.000
4 Donat 1 lusin 78.000
5 Donat 2 lusin 124.000
5
4. Analisis SWOT
pangan fungsional
donat jagung
memuaskan
disuatu hari
pemerintah
umur
Faktor
Internal
1 2 3 4 1 2
Strength (Kekuatan) Strategi SO (Menggunakan Strategi ST (Menggunakan
kekuatan untuk kekuatan untuk menghadapi
Donat jagung 1
memanfaatkan peluang) ancaman)
yang memberi
manfaat
1. Membuat donat jagung, 1. Menjaga cita rasa dan
kesehatan
melakukan variasi bahan kualitas produk, membuat
Cita rasa yang 2
baku lain seperti buah, pusat layanan konsumen
unik karena
menjadikannya berbeda yang dapat menampung
menggunakan
dengan donat lainnya. saran, masukan, perbaikan
bahan baku
apabila ada kekurangan di
jagung
2. Membuat donat yang perusahaan.
Harga 3 bahan bakunya bisa
Terjangkau menjadi pangan 2. Memastikan ketersediaan
Kontinuitas 4 fungsional. bahan baku jagung agar
ketersediaan selalu prima untuk
bahan baku 3. Dengan memanfaatkan menjamin kualitas produk.
pembuatan bahan baku jagung sebagai
produk donat, maka dapat
Proses produksi 5 mendukung program
yang mudah diversifikasi pangan
pemerintah.
4. Mempertimbangkan aspek
cita rasa, harga, kualitas
dan kenyamanan akan
membuat donat jagung
disukai oleh semua umur.
Weakness (Kelemahan) Strategi WO (Mengatasi Strategi WT (Meminimalkan
Produk belum 1 kelemahan dengan kelemahan sekaligus
terlalu dikenal memanfaatkan peluang) menghindari ancaman)
oleh masyarakat
1. Mempromosikan donat 1. Menjaga cita rasa, kualitas
Tidak tahan lama 2 jagung sebagai donat produk dan brand,
6
Branding yang 3 kesehatan agar produk membuat pusat layanan
memperkenalka dikenal oleh masyarakat. konsumen yang dapat
n ciri khas belum menampung saran,
dibuat 2. Memperkirakan jumlah masukan, perbaikan
Permintaan 4 donat yang dibuat perhari apabila ada kekurangan di
konsumen yang agar tepat habis untuk perusahaan.
menurun dinikmati semua umur.
Kenaikan harga 5 2. Mengusahakan efisiensi
bahan baku 3. Memperkenalkan donat produksi donat perhari
jagung sebagai pangan agar tahan lama dan
fungsional sebagai ciri khas kualitas tetap terjamin.
brand.
Dengan analisis SWOT tersebut, dapat dirumuskan strategi dan solusi terkait strategi
pemasaran menggunakan prinsip 7P.
5. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menggunakan prinsip 7P yaitu product, place, price, promotion,
pysical evidence, process and people.
a. Product (Ciri khas Produk)
Promosi dilakukan dengan menonjolkan keunggulan produk INDONUT. Keunggulan
produk sebagai ciri khas yang ditetapkan melalui USP yaitu healty food.
b. Place (Wilayah Pemasaran)
Wilayah pemasaran masih terbatas di sekitar kota Yogyakarta. Lokasi usaha akan
menyewa ruko di Jalan Gejayan.
c. Price (Penetapan Harga)
Penetapan harga dilakukan dengan mengacu kepada HPP (Harga Pokok Produksi)
serta mempertimbangkan harga bahan baku dimana harga cederung fluktuatif atau
sering berubah-ubah, sehingga perusahaan harus menyesuaikan harga produk
dengan harga bahan baku
7
d. Promotion (Kegiatan Promosi)
Strategi promosi dilakukan melalui 2 cara, yaitu langsung menggunakan media BTL
(Bellow the Line) dan tidak langsung menggunakan online. Kegiatan promosi
langsung dengan cara word of mouth (mulut ke mulut) dengan menyebarkan
brosur pada event pameran industri kreatif maupun di outlet resmi INDONUT.
Promosi tidak langsung akan disebar melalui website resmi INDONUT dan akun
media sosial Instagram dan Facebook. Promosi lainnya sebagai promo outlet yang
baru dibuka adalah promo beli 1 gratis 1, voucher gratis, dsb.
e. Physical Evidence (Kenyamanan konsumen)
Konsumen adalah raja, pelayanan akan dilakukan dengan baik dengan outlet yang
nyaman. Menyediakan fasilitas free wifi, WC, musholla, taman dan parkir yang luas.
f. Process (Penyajian Produk)
Proses pembuatan produk INDONUT berupaya untuk menjaga kualitas bahan baku
dan rasanya. Penyajian produk INDONUT disesuaikan dengan diskripsi produk yang
telah dijelaskan diatas. Untuk produk yang dibawa pulang akan dibuat packaging
yang menarik dan dapat membangun brand dimata masyarakat.
g. People (Membangun Sikap Positif)
Perusahaan akan bergerak pada bisnis sosiopreneurship. Kebermanfaatan pada
masyarakat adalah prioritas utama. Tidak hanya menjamin kenyamanan
konsumen, pengalaman nilai-nilai positif tentang kehidupan dan spiritual akan
diterapkan pada karyawan INDONUT seperti ramah, beribadah tepat waktu, jujur,
giat bekerja, bertanggung jawab, dsb. Penanaman nilai-nilai tersebut bisa dilakukan
melalui kegiatan softskill, donasi, buka puasa bersama, informasi yang dibuat pada
poster, dll.
8
E. ORGANIZATIONAL PLAN
1. Struktur Organisasi
DIREKTUR UTAMA
9
Jabatan Jumlah Jobdesk
- Merencanakan pertemuan setiap bulan untuk melihat dan
Direktur 1
mengevaluasi laporan kinerja masing-masing divisi.
- Mengoperasikan Ms Word dan Ms Excel
Bagian
1 - Mengelola Website
Administrasi
- Mengelola akun media sosial Instagram dan Facebook
Bagian
1 - Mampu mengoperasikan program akuntansi
Keuangan
Bagian - Tekun, bertanggung jawab, jujur, mampu mengoperasikan
1
produksi mesin produksi
- Mampu berbahasa inggris baik pasif maupun aktif, memiliki
Bagian kemampuan komunikasi yang baik, dan pintar bermitra
1
pemasaran - Merumuskan marketing strategy sebagai upaya branding
perusahaan INDONUT
- Bertanggung jawab terhadap proses produksi donat
Chef 1
- Mampu menjaga kualitas rasa dan bahan donat
- Memiliki SIM A
Driver 1 - mampu mengemudikan mobil dengan baik
- pendidikan SMA/ sederajat, jujur, dan bertanggung jawab
F. OPERATIONAL PLAN
1. Proses Produksi Donat Jagung
Bahan-bahan
Riset produk (resep)
1. Susu Cair
2. Gula Pasir
Jagung 3. Garam Halus
4. Tepung Terigu
5. Ragi Instan
6. Margarin
Pipilan jagung
7. Telur
di rebus
8. Minyak Goreng
9. Toping
Proses Produksi
Pengemasan
Penjualan
10
2. Peralatan dan Bahan Baku
a. Bahan Baku
Tabel bahan baku memuat perkiraan jumlah dan harga yang diperlukan untuk
membuat donat jagung selama 1 bulan.
b. Bahan Penolong
Tabel bahan baku penolong memuat perkiraan jumlah dan harga yang diperlukan
untuk membuat donat jagung 150 buah perhari selama 1 bulan.
No Bahan Baku Keb. Rata2/bln Satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Susu cair 50 liter 30.000 1.500.000
2 Gula pasir 32 kg 15.000 480.000
3 Garam halus 1 kg 5.000 5.000
4 Tepung terigu 185 kg 10.000 1.850.000
5 Ragi Instan 20 (@4 bungkus) pack 15.000 300.000
6 Margarin 25 kg 35.000 875.000
7 Telur 250 kg 15.000 3.750.000
8 Minyak goreng 10 kg 42.000 420.000
9 Toping (7 rasa) 2 kg 100.000 200.000
Total (Rp) 9.380.000
11
12 Tabung gas (15 kg) 2 buah 610.000 1.220.000
13 Tas Kertas 1000 buah 2.400 2.400.000
14 Etalase 3 buah 1.000.000 3.000.000
Total (Rp) 22.956.000
Dengan jumlah biaya (TC) yang diperlukan untuk membangun usaha donat jagung
perbulan mencapai Rp 26.243.000, maka rumusan rencana permodalan perusahaan
INDONUT adalah sebagai berikut:
12
Modal terbesar pada poin ke-3, ditargetkan akan diperoleh dari pinjaman PMW
(Program Mahasiswa Wirausaha) 2017 karena usaha donat jagung INDONUT akan
berkembang sebagai usaha yang baru berdiri.
5. Jadwal Implementasi
Adapun rencana implementasi kegiatan usaha yang akan dijalankan adalah:
G. FINANCIAL PLAN
1. Profit Margin (PM)
Laba bersih Rp 5.257.000
× 100 % = × 100% = 16,7 %
Penerimaan (R) Rp 31.500.000
Usaha donat jagung yang akan dijalankan mampu menghasilkan laba bersih sekitar
16,7 % perbulan.
13
2. Analisis Kelayakan Usaha
margin percost (μ)= keuntungan usaha
= R − TC
R Rp 31.500.000 = Rp 31.500.000 − Rp 26.243.000
= = 1,2
TC Rp 26.243.000 = Rp 5.257.000
μ Rp 5.257.000
= ×100 % = 20 %
TC Rp 26.243.000
Kesimpulan :
Usaha donat kentang INDONUT layak, karena :
a. R/TC > 1 = menunjukkan usaha tersebut layak untuk dijalankan
b. µ/TC > bunga bank = Mampu membayar bunga apabila melakukan pinjaman di
bank konvensional. Pinjaman bunga KUR (Kredit Usaha
Rakyat) untuk semua bank konvensional yang ditetapkan
pemerintah sebesar 9%.
14
4. Analisis ROI (Return of Investment)
Penerimaan (R) Rp 31.500.000
ROI × 100% = × 100% = 120 %
TC Rp 26.243.000
ROI digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal. Dari hasil nilai di atas
didapatkan nilai sebesar 120 %, artinya setiap pembiayaan usaha Rp 100 akan
diperoleh keuntungan sebesar Rp 120. Sehingga usaha di atas termasuk efisien dalam
penggunaan modal.
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa modal usaha akan terlunasi sebesar 146,76 %
setiap kali produksi berlangsung.
15
LAMPIRAN
Gambar 1. Gambar 2.
Proses penggorengan donat jagung Hasil donat jagung yang sudah digoreng
16