Anda di halaman 1dari 12

JATI DIRI

PGRI
1. PGRI Sebagai organisasi profesi

PGRI sebagai organisasi profesi berarti suatu organisasi yang terdiri dari guru-guru dan tenaga
kependidikan yang sejawat berkumpul dalam suatu wadah persatuan atau perkumpulan dan
berjuang mewujudkan semua amanat keputusan organisasi baik yang tersurat maupun yang
tersirat sesuai dengan ketentuan atau aturan mainnya. Sebagi organisasi profesi, PGRI
mempunyai fungsi sebagi wadah kebersamaan, rasa kesejawatan atau seprofesi dalam
mewujudkan peningkatan keahliannya atau kariernya dalam menjalankan tugas-tugas
keprofesiannya secara professional.

2. PGRI sebagai organisasi perjuangan


PGRI sebagai organisasi pejuangan artinya menurut AD/ART adalah mengemban amanat
dan cita-cita proklamsi 17 agustus 1945, menjamin, menjaga dan mempertahankan
keutuhan dan kelangsungan NKRI dengan membudayakan nilai-nilai luhur Pancasila.
Maknanya adalah PGRI merupakan wadah bagi para guru dalam memperoleh,
mempertahankan, meningkatkan dan membela hak-hak azasinya baik sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga Negara, maupun pemangku profesi keguruan. PGRI berjuang
untuk mewujudkan hak-hak kaum guru dalam wadah NKRI.
A. Pengertian Jati Diri PGRI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jati diri adalah ciri-ciri, gambaran atau suatu benda,
identitas. inti, jiwa dan daya gerak dari dalam, spiritualisasi. Jati diri PGRI adalah identitas
organisasi guru yang diwujudkan oleh PGRI sebagai pribadi, sebagai warga Negara dan sebagai
tenaga profesi.Menurut PB PGRI (2000), jati diri PGRI merupakan urat nadi perkembangan dan
keberadaan PGRI dalam keseluruhan perjalanan bangsa untuk mewujudkan hak-hak asasi guru
sebagai pribadi, warga Negara dan pengembang profesi.  

Sebagaimana telah tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
PGRI pasal 3, bahwa jati diri PGRI adalah sebagai berikut:
1. PGRI sebagai organisasi profesi
2. PGRI sebagai organisasi perjuangan
3. PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan
3. PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan

PGRI sebagai organisasi ketenagakerjaan adalah organisasi yang menyadari bahwa


anggotanya mempunyai hak untuk bekerja, untuk memilih tempat kerja secara bebas untuk
memperoleh lingkungan kerja yang pantas dan aman dan untuk dilindungi dan hak untuk
mendapatkan upah dan pekerjaan secara adil tanpa diskriminasi serta hak untuk membentuk
dan bergabung dalam serikat pekerja (traid union) untuk melindungi kebutuhan-
kebutuhannya.PGRI merupakan wadah pejuangan hak-hak azasi guru sebagai pekerja
terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan. Ketenagakerjaan atau disebut organisasi
serikat pekerja adalah suatu jenis organisasi yang didirikan sendiri oleh anggotanya,
dilaksanakan oleh anggotanya dan untuk kepentingan anggotanya itu sendiri tanpa intervensi
dari pihak luar.
Guru sebagai kelompok tenaga kerjaprofesional memerlukan jaminan yang pasti menyangkut
hukum, kesejahteraan, hak-hak pribadi sebagai warga Negara.    
B. DASAR – DASAR Jati Diri PGRI
Jati diri PGRI memiliki dasar yang dalam dan kokoh. Dengan dasar
yang kokoh itu jati diri PGRI menjadi landasan filosofi yang kuat
bagi PGRI dalam mengemban misi sebagai organisasi perjuangan
organisasi profesi, organisasi ketenagakerjaan. Dasar – dasar
Jatidiri PGRI, meliputi

 Dasar Historis
Pgri berdasar hakekat kelahirannya merupakan  bagian dari perjuangan semesta rakyat indonesia melalui profesi
keguruan menyebarkan semangat perjuangan dalam merebut, menegakkan, menyelamatkan dan mempertahankan
kemerdekaan negara kesatuan republik indonesia 17 agustus 1945 yang berdasarkan pancasila dan uud 1945
 Dasar idiologis–politis
Secara idiologis-politik, pgri berkwajiban untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan melalui pembangunan
nasional dibidang pendidikan serta terikat dengan pelaksanaan pancasila dan undang-undang dasar 1945 secara
murni dan konsekwensi.
 Dasar sosiologi dan iptek
Dalam pengabdiannya, pgri selalu bersifat responsif, adaptif, inovatif dan selektif terhadap keadaan masyarakat
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
C. Tujuan dan Fungsi Jati Diri PGRI

Tujuan dari jati diri pgri adalah sebagai berikut :


1. Tegaknya keberadaan PGRI, tumbuhnya rasa bangga, rasa ikut memiliki.
2. Tercapainya loyalitas, dedikasi, disipllin dan kemampuan profesional yang tinggi dalam tugas pokok
dan fungsinya
3. Memiliki kemampuan dalam mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan masyarakat, ilmu
dan tehnologi.

Fungsi dari jati diri PGRI adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pedoman gerak perjuangan bagi anggota organisasi.
2. bagai sarana memasyarakatkan eksistensi dan visi, misi organisasi
3. Sebagai sarana perjuangan (kaderisasi) dalam rangka mempertahankan, meningkatkan dan
    mengembangkan organisasi pgri.
4. Sebagai pembangkit motivasi perjuangan PGRI
5. Sebagai wahana penerapan rasa kebanggaan pada anggota/warga PGRI .
D. Ciri Jati Diri PGRI
 Nasionalisme
Nasionalisme dalam hal ini PGRI mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai modal dasar dengan
memupuk sikap dan sifat patriotisme sebagai jiwa dan semangat PGRI dalam melaksanakan misinya.
Indonesia yang merupakan  Negara kepulauan dengan berbagai macam suku bangsa, bahasa daerah,
budaya dan dapat istiadat perlu mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sikap ini harus diawali dari
kehidupan sehari –hari di rumah, dalam pergaulan, di sekolah. Hal itu akan terwujud jika diantara kita
saling mengenal, memahami, saling menghormati dan saling menghargai.

 Kemitraan
menjalin kemitraan berarti menjalin persahabatan. Seseorang yang menjalin persahabatan dengan orang
lain diharapkan memperoleh kebahagiaan dan keuntungan bagi kedua belah pihak. PGRI sebagai
organisasi pejuang pendidik dan pendidik pejuang selalu berusaha menjalin dan mengembangkan
kemitraan dalam bentuk kerjasama nasional maupun internasional. Kesemuanya itu dimaksudkan untuk
membela hak dan nasib pekerja pada umumnya dan guru pada khususnya.
 Paham Demokrasi
Demokrasi  didasarkan bahwa semua manusia pada prinsip kedaulatan rakyat yang mengandung
pengertian bahwa semua manusia pada dasarnya memiliki kebebasan dan hak serta kewajiban yang
sama. Setiap anggota PGRI mempunyai hak bicara,hak suara, hak, hak dipilih, hak membela diri,
hak untuk memperjuangkan peningkatan harkat dan martabatnya (setiap anggota diperlukan dan
diperlakukan sesuai dengan PGRI sehingga jati diri mereka diayomi dan tidak boleh diperlakukan
sebagai diskriminasi dan tidak sesuai dengan hukum), dan hak untuk memperoleh pembelaan dan
perlindungan hukum (dapat menyanggah, menolak atau sebagainya untuk membela diri dan juga
berhak untuk mendapat perlindungan hukum).

 Profesionalisme
Kata “Profesionalisme” diturunkan dari kata “professional” yang berarti segala sesuatu yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dilandasi pendidikan seseorang dikatakan professional apabila ia
telah mendapatkan pendidikan dan kepandaian khusus untuk menjalankan pekerjaannya. Ciri
profesioanlisme artinya PGRI mengutamakan karya dan kemampuan profesionalisme. PGRI
mewajibkan siswa belajar sungguh – sungguh sesuai dengan bakat minat dan cita – citanya, agar
memperoleh suatu keahlian atau dalam mengerjakan sesuatu.
 Unitarisme
Pengertian “ unitarisme” mengandung arti suatu ajaran atau paham yang menginginkan suatu bentuk
kesatuan (misalnya Negara kesatuan). Sedang pengertian ciri unitarisme dalam organisasi PGRI ialah
semua guru dapat menjadi anggota dengan tidak membedakan latar belakang, tingkat dan jenis
kelamin, status, asal-usul serta adat istiadat. Sikap dan perilaku yang unitaristik ditandai dengan sikap
yang toleran, sabar dan penuh pengertian. Sangat tidak terpuji sebagai siswa lembaga PGRI, apabila
disekolah ada berbagai kelompok yang  menonjolkan adanya perbedaan yang didasarkan pada agama,
ras, suku dan social ekonomi.

 Kekeluargaan
Dalam kekeluargaan akan tumbuh sikap saling asah, asuh, asih dan ajrih. Saling asah berarti saling
membantu dalam memperoleh pengetahuan, saling asih berkaitan dengan kasih sayang sesama warga
PGRI. Saling Asuh mempunyai makna saling mengingatkan apabila ada kesalahan. Ajrih berarti
sikap segan atau hormat, sikap takut melanggar tata tertib atau peraturan, baik yang diatur oleh
manusia maupun yang diatur dalam agama.
 Kemandirian
PGRI bertumpu pada kepercayaan, kemampuan diri sendiri, tanpa ketertarikan dan ketergantungan
pada pihak lain. Dalam era globalisasi dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi sangat
memerlukan  kemandirian dan kerja sama antar bangsa. Seseorang memiliki kemandirian apabila
mempunyai kemampuan, percaya diri serta keberanin untuk berbuat dan bertindak untuk mencapai
kemajuan. Kemandirian yang harus dimiliki siswa lembaga pendidikan PGRI, adalah berrbekal
pengadaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

 Non partai
Ciri non partai artinya bahwa PGRI tidak mempunyai hubungan organisasi dengan sosial politik
namapun sebagai organisasi. PGRI tidak menganut suatu paham politik tertentu, tidak menjadi
bagian dari partai dari politik apapun dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan politik praktik
seperti yang dilakukan oleh partai politik. Hakekat dan ciri non partai politik adalah kemandirian
yang berarti memiliki kemampuan diri. Di sekolah ciri non partai ini harus dapat ditunjukkan
dalam wawasan wiyata mandala. Arti kata “ wawasan” berarti pandangan, “ wiyata” berarti
pengajaran. Jadi wawasan wiyata mandala adalah suatu pandangan bahwa sekolah adalah
lingkungan belajar mengajar, yang terlepas dari pengaruh apapun yang dapat mengganggu proses
belajar mengajar tersebut. Kewajiban PGRI harus dapat menciptakan wawasan wiyata mandala di
sekolah
 Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 1945
Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 1945 itu adalah upaya PGRI dalam menegakkan dan melestarikan
semangat perjuangan kemerdekaan 1945 sebagai jiwa kejuangan bangsa kepada generasi penerus.
Semangat para pejuang dan pendiri bangsa selalu disertai dengan semangat rela berkorban, pantang
mundur, dan pengabdian kepada bangsa Indonesia tanpa pamrih. Rela berkorban bukan berarti
mengorbankan diri dengan sia -sia, tetapi berkorban dalam membela keadilan dan kebenaran. Rela
berkorban harus disertai keikhlasan dan kejujuran. Sikap pantang mundur memberi makna tidak
mudah putus asa. Warga PGRI harus terus belajar. Kegagalan merupakan awal keberhasilan.
Belajar dan bekerja merupakan motto lembaga pendidikan PGRI.
Kelompok 7
Febrianti 202014500631
Octavia Laurentia S 202014500634
Rindu Ary S 202014500547

Anda mungkin juga menyukai