MAKALAH
ANALGETIK
Untuk memenuhi syarat tugas remedial
a
SMK AL-FALAH QUEEN
2022Pujisyukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang ANALGETIK dengan judul “MAKALAH
ANALGETIK" ini dapat diselesaikan tidak tepat pada waktunya.
Secara umum makalah ini menjelaskan tentang AMALGETIK, Penulis berharap
makalah inibisa memberikan sumbangsih bagi pengetahuan setiap orang dalam
bidang Farmasi yaitu knususnya untuk pemahaman terhadap analgetik, Sekalipun
demikian penuiis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini merupakan
ekerjaan yang tidak ringan sehingga memungkinkan adanya kekurangan maupun
kesalahan baik dalam hal teknis penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh karena
itu guna penyempurnaan makalah ini penulis sangat mengharapkan saran,
masukan maupun kritikan yang membangun dari pembaca makalah ini.
Demikianlah makalah ini disusun, Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasi
Berau,Rabu,21,Desember, 2022DAFTAR ISI
Halaman Sampul.....
Kata Penggntar..
DattarIsi
BAB |. PENDAHULUAN..
1.1 Latar Belakang ..
1.2 Masalah...
1.3Tujuan.
BAB Il, PEMBAHASAN.
Dt pea
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar PustakaBABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
‘Anaigetik ialah obal-obat penghilang nyeri atau zat-zat yang mengurangi atau
melenyapkan rasa nyeri tanga menghilangkan kesadaran,
41.2Masalah
4, Apa yang dimaksud dengan analgetika?
2. Bagaimana mekanisme kerja dari obat analgetik?
3. Jenis obat anaigetik?
4. Penyebab rasa sakit?
4.3Tujuan
‘Adapun tujyan saya untuk menyusun makalah ini adalah sebagai berkut ;
1. Untuk memenuhi nilai atau tugas Praktek Kerja Lapangan
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang obat analgatik.
3. Untuk menambah wawasan.
BAB Il
PEMBAHASAN
2.4 Pengertian Analgetik
Anaigetik adalah obat-obatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai
sualu obat yang efeklif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri olot, nyeri sendi,
dan nyeri lain misainya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin dismonera (nyeri haid)
dan lain-ain sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua
analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek anti inflamasi.
Efex antipiretik menyebabakan obat tersebut Mampu menurunkan suhu tubuh
pada keadaan demam sedangkan sifat anti inflamasi berguna untuk mengobati
radang sendi (arthritis rheumatoid) termasuk pira / gout yaitu kelebihan asam urut
sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul rasa nyeri.2.2 Penyebab sakit | nyeri.
Didalam lokasi jaringan yang mengalami luka atau peradangan beberapa bahan
algesiogenic kimia dipreduksi dan dilepaskan, didalamnya terkandung dalam
prostaglandin (salah salu dari berbagai asam lemak ) dan brodikinin. Brodikinin
sendiri adalah perangsang reseptor rasa nyeri.
Analgetik anti inflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan sintesis
prostaglandin (penyebab rasa nyeri), Rasa nyeri sendiri dapal dibedakan dalam tiga
kategori
> Nyeri ringan (sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dan lain-lain), dapat diatasi
dengan asetesal, parasetamol, bahkan placebo.
> Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik perifer
kuat,
> Nyen habat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker), harus
diatasi dengan analgetik seniral atau analgetik narkotik,
2,3 Mekanisame
Menghamba! sintase prostaglandin di tempat yang saki/trauma jaringan
2.4 Karakteristik:
1, Hanya efekiif untuk renyembuhkan sakit
2. Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira
3. Tidak mempengaruhi pernapasan
4. Gunanya untuk nyeri sedang, cantoh sakit gigi
2.5 Penggolongan Analgetik
1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika (analgetik sentral)
Analgetik narkolik bekerja di SSP, memiliki daya penghalang nyeri yang hebat
sekall. Dalam dosis besar dapat bersifat depresan umum (mengurarangi kesadaran),
mempunyai efak samping menimbulkan rasa nyaman (euforia). Hampir semua
perasaan tidak nyaman dapat dihllangkan oleh analgesik narkotik kecuali sensasi
kulitHarus hati-hati menggunakan analgetik ini karena mempunyal resiko besar
tehadap ketergantungan obat (adiksi) dan kecenderungan penyalah gunaan obat.
Obat ini hanya dibenarkan untuk penggunaan pada nyeri hebat (trauma hebat, patah
tulang, nyeri infark jantung, kolik batu empedwhatu ginjal. Disamping untuk
mengatasi nyeri hebal, penggunaan narkotik diindikasikan pada kanker stadium
lanjut karena dapat meringankan pen¢eritaan. Fentanil pada umumnya digunakan
sebagai premedikasi dalam pembedahan karena dapat memperkuat anestesi umum
sehingga mengurangi timoulnya kesadaran selama anestesi.
Macam-macam obat Analgesik
Opiaia:
. Matadon.
= Mekanisme kerja: kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.
= Indikasi: ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah
sakit.
- Efek tak diinginkan;
* Depresi pernapasan
* Konstipasi (sembelit)
* Gangguan SSP
* Mual dam muntah pada dosis awal
Methadon
. Fentanil
= Mekanisme kerja: Lebih dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kernungkinannya.
- Indikasi: Nyeri sangat yang sukar diatasi pada kanker.
- Kontra indikasi : Depresi pernapasan akut, alkoholisme akut, penyakit perut akut,
peningkatsn tekanan olak atau cedera kepala.
- Efek samping : Mual, muntah, konstifasi (sembellt), ketergantungan / adiksi pada
over dosis menimbulkan keracunan dan dapat menyebabakan kematian.Fentanil
. Kodein
- Mekanisme kerja: 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan oleh
morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
= Indikas: Penghilang rasa nyeri
~ Efek tak diinginkan: Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis
yang menghilangkan nyeri seciang. Pada dosis tinggi, tcksisitas sebarat morfin
Kodein
Analgetik Non-narkotik (non opioid)
Disebut juga analgetik perifer karena tidak mempengeruhi susunan saraf
pusat. Semua analgetik perifer memilki khasiat sebagai antipicetik yaitu menurunkan
suhu badan pada saat demam.
Macam-macam obat analgetik non narkotik =
» Ibu Profen
Komposisi :
Tiap tablet salut setaput mengandung Ibu profen 400 mg.
Indikasi ;
Karena efek analgetik dan anti inflamasi make dapat digunakan untuk meringankan
gejala-gejala penyakit rematik tulang, sendi dan non-sendi. Juga dapat digunakan
untuk meringankan gejala-gejala akibat trauma atot dan tulang/sendi, Karena efek
analgetiknya maka dapat digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang
antara lain pada dismenore primer (nyeri haid), nyeri pada penyakit gigi atau
pencabutan gigi, nyeri setelah operasi, sakit kepala,
Dosis =
Dewasa :
. Untuk analgetik dan anti inflamasi (rematik tulang, trauma otot dan tulang/sendi) :
Dosis yang dianjurkan : sehari 3 — 4 kali 400 mg
Pada permulaan pemakaian sebaiknya menggunakan dosis minimum yang efektif
yaitu 400 mg 3 kali sehari,
Untuk analgetik : dosis yang dianjurkan : 200 mg sampai 400 mg 3-4 kali sehari.Kontra Indikasi :
Penderita dengan ulkus pepticum (tukak lambung dan duodenum) yang berat dan
aktif.
Penderita dengan hipersensitif terhadap ibuprofen dan obat ant! inflamasi lainnya.
Penderita bila menggunakan asetosal atau cbat anti inflamesi lainnya akan timbul
gejala ashma.
Kehamilan tiga bulan terakhir.
Efek Samping :
Gangguan seluran pencernaan termasuk mual, muntah gangguan pencernaan,
diare, dan nyeri lambung
Perah ditaporkan terjadi ruam kulit, penyempitan bronkus, dan lain-lain,
Peringatan dan Perhatian :
Pada uji klini
mg.
Tidak boleh melebini desis yang dianjurkan
Karena ibu profen dapat menyebabkan penyempitan branchus (bronchospasme)
maka hati-hati pada penderita ashma.
Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusti.
dosis lebih besar dari 400 mg tidak lebih efektif dibanding dosis 400
Penurunan ketajaman pengiihatan dan kesulitan membedakan wama dapat terjadi,
tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila pemakaian obat dinentikan, Apabila
terjadi gangguan penglihatan maka obat harus dihentikan dan memeriksakan mata
ke dokter.
Kemasan :
Dus 10 strip @ 10 tablet salut selaput2, Asam Mefenamat
Komposisi =
Tiap kapsul mengandung asam mefenamat 250 mg.
Tiap kaptab salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.
Cara Kerja Obat :Asam mefenamat merupakan kelompok anti inflamasi bekerja dengan menghambat
sintesa prostagiandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim
siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgetik, antiinflamasi, danantipiretik.
Indikasi :
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi,
dismenore, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri Sesudah operasi.
Dosis :
Dewasa dan anak-anak > 14 tahun:
Dosis awal : 500 mg kemudian dainjurkan 250 mg tiap 6 jam sosual dengan
kebutuhan
Peringatan dan Perhatian :
Sebaiknya diminm sesudah maken.
Hati-hati untuk wanita hamil dan menyusul
Keamanan penggunaan pada anak-anak di bawah 14 tahun belum diketahul dengan
past
Efek Samping :
Mual, muntah, diare, rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia
(susah tidur)
Kontra indikasi :
Pasien yang hipersensiti terhadap asam mefenamat.
Penderita dengan tukak lambung dan usus.
Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
Over Dosis :
Jika terjadi over desis maka pasien harus di rangsang muntah atau pasien diberi
arang aktif (karo adsorben untuk menyerap obat)
Cara Penyimpanan ;
Simpan di tempat sejuk dan kering,
Kemasan ;
Asam mefenamat 250 mg kapsul kotak 10 blister @ 12 kapsul
Asam mefenamat 500 mg kaptab salut selaput,kotak 10 biister @10 kaptab salut
selaput.3. Antalgin
Komposisi :
Tiap tablet mengandung antalgin 500 mg
Cara Kerja!
Aminopirin merupakan derivat pirazolon yang mempunyai efek sebagai analgesik,
antipiretik. Efek antipiretik diduga berdasarkan efek mempengaruhi pusat pengatur
suhu di hipotalamus dan menghabisi biosintesa dari prostaglandin sedangkan efek
analgesiknya mengurangi rasa nyeri cukup kuat.
Efek Samping :
Agranulosis, reaksi hipersensilifitas, reaksi pada kulit
4. Diklofenak
Komposisi :
Kalium diklofanak (ganerik) tablet 25 mg, 50 mg.
Indikasi :
Nyeri dan radang pada penyakit reumalik, gangguan otot, gout akut dan nyen pasca
bedah.
Kontra Indikasi :
Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak
lambung aktif.
Efek Samping :
Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang pendarahan dan
tukak lambung dan tain-iain)
5. Indometasin
Komposisi
Tiap kapsul indometasin 25 mg.
Indikasi :
Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus reumatik dan gangguan
otot, gout akut,Kontra Indikasi :
Hati-hati pada pasien usia lanjut, penderita ginjal, penderita jantung, pengidap tukak
lambung aktif, Hati-hati juga pada Kasus epilepsi, Parkinson, dan goncangan jiwa
Tidak dianjurkan untuk anak.
Efek Samping :
Gangguan cerna, sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan, hati-hati khususnya
pengemudi
. Piroksikam
Komposisi :
Tiap tablet mengandung piroksikam 10 mg, 20 mg.
Indikasi :
Nyeri dan radang pada penyekit reumatik, gangguan otot, gout akut
Kanttra Indikasi :
Hati-hati pada anak umumnya tidak dianjurkan.
Dosis :
Reumatik : dosis tunggal sahari 20 mg.
Gangguan olot : dosisi awal sehari 40 mg 2 hari pertama, dianjurkan sehani 20 mg
sebagai desis] tunggal pada hari-hari berikutnya.
Gout akut:
Dosisi tunggal sehari 40 mg atau dosis dibag! dalam 4-6 kall sehari,
Efek Samping :
Gangguan saluran cema, tukak lambung, nyeri dapat timbul ditempat penyuntikan.
Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (¢ibawah 30°C), terlindung dari
cahaya7. Parasetamol
Komposisi
Tiap tablet mengandung parasetamo! $00 mg, 250 mg,
Indikasi:
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gi jan menurunkan
demam.
Dosis:
Dewasa : parasetamal 500 mg.
Anak-anak : 250 mg
Kontra Indikasi
Penderita gangguan fungsi hati yang berat,
Penderita hipersensilif terhadap abat ini.
Namun obat golongan analgatik atau yang mampu mamberikaan efek anti nyeri di
DTP Puskesmas Cillin hanya terdapat Perasetamol, Asam Mefenamat, Piraksikam,
Natrum Diklofenak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Analgetik adalah obal-obatan yang dapat mengurang| atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran,
2. Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori :
- Nye ringan contoh ; sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri had dan lain-
lain,
- Nyeri sedang contoh : sakit punggung, migrain, rheumatic.- Nyeri hebat conteh : kolik/kejang usus, kolik batu empadu, kotik batu ginjal.
kanker,
3. Penggolengan analgetik :
a. Analgesik Opioid/analgesik narkotika (analgetik sentral)
Menghambat rasa nyeri d SSP, memberikan perasaan nyaman (euforia).
Contoh : Metadon, Fentanil, dan Kodein.
b, Analgetik Non-narkoiik (non opioid)
Memiliki khasiat antipiretika dan anti flogistik (anti inflamasilanti radang)
Conteh : Ibu profen, asam mefenamat, antalgin, diklofenak, piroksikam,
parasetamol.
3.2Saran
Diharapkan kepada para pembaca, jika sudah sempat membaca makalah ini,
dinarapkan bisa dapat mencari kembali tentang analgetik dari sumber yang terlebin
pastiDAFTAR PUSTAKA
saya harap makalah ini tidak di sebarluaskan karena nanti akan terjadi nya copy
FIBMtosesseeese