Tugas Makalah Teori Akuntansi
Tugas Makalah Teori Akuntansi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kendari, 11 Mei 2022
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Pemikiran Mengenai Teori..........................................................................................5
2.2 Pemikiran Mengenai Konsep........................................................................................7
2.2.1 Hakikat Dan Pentingnya Konsep............................................................................7
2.2.2 Validitas Konsep........................................................................................................7
2.3 Menangani Hipotesis....................................................................................................8
2.3.1 Dari Dalil Ke Hipotesis...........................................................................................8
2.3.2 Konfirmasi Atas Hipotesis.........................................................................................9
2.3.3 Hakikat Dari Penjelasan.............................................................................................9
2.3.4 Hakikat Dari Prediksi.................................................................................................9
2.4 Konteks Penemuan...................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung pada
pemahaman teknik akuntansi maupun struktur akuntansi dimana teknik diturunkan.
Pengembangan struktur akuntansi untuk memberi justifikasiyang lebih baik pada aturan-
aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan tentang
pondasi dasar akuntansi.
Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih dahulu yaitu
kita harus menganalisa dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri. Salah satu
upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori akuntansi keuangan
dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para
pemakainya, struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan.
Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan akhirnya standar
akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
kumpulan gagasan, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang
fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan untuk
menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai
dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.
Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang saling
berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya penjelasan
dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan ini diperoleh
melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan sebuah sistem bahasa formal
yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan tepat. Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-
aturan transformasi yang mengindikasikan bagaimana pernyataan-pernyataan dikombinasikan
untuk mendeduksi pernyataan-pernyataan lain dalam teori ini. Tingkatan formalisasi dari
suatu teori menghasilkan enam jenis utama struktur teoritis, yaitu:
Teori deduktif lengkap memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan aksioma-
aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-langkah dalam perluasan
deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.
2. Prapengandaian sistematis
Berisi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi teori lengkap atau
lengkap sebagian.
3. Teori kuasi-deduktif
Merupakan teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan logika induktif,
penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau mengandalkan pada primitif-primitif
relatif.
4. Percobaan-percobaan teoritis
Merupakan sistem-sistem yang dapat, tanpa modifikasi yang signifikan pada konsep atau
manipulasi, dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi struktur formal.
6. Teori hierarki
Struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari disiplin
tertentu. John Harvard dan Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi menjadi empat kategori ,
yaitu:
8. Fungsi deskriptif
Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang mereka miliki untuk
memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan kekuatan-kekuatan yang mendasarinya.
9. Fungsi pembatasan
Mencakup pemilihan suatu kumpulan peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan
memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan deskriptif tertentu.
Kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan tuajuan
utama dari suatu teori,atau untuk memberikan prasangka, pemikiran, dan ide-ide yang
menjadi dasar pengembangan suatu hipotesis.
Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dari berbagai konsep
dan hubungan dalam suatu teori.
- Evaluasi Teori
Dari 70 kriteria teori-teori yang “baik”, S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang paling
relevan yang disusun dengan urutan dari yang paling penting :
– Sinergi – Kesederhanaan
– Kemanjuran – Densitas
Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep), definisi, dan usulan yg saling
bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu pandangan yang matematis dari suatu
fenomena dengan menyatakan hubungan-hubungan yang ada diantara berbagai variabel
dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena tersebut. Teori menengah
didefinisikan Robert Merton sebagai “teori yang berada diantara hipotesis – hipotesis minor
namun sangat banyak dikembangkan selama riset dari hari ke hari dan usaha-usaha sistematis
yang lengkap untuk mengembangkan suatu teori yang menyatukan.Teori akuntansi menengah
diakibatkan oleh adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara peneliti mengartikan
baik”pengguna” dari data akuntansi maupun “lingkungan” dimana para pangguna dan
pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.
Konsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam akuntansi maupun
dalam ilmu-ilmu yang lain. Pengetahuan ilmiah adalah sepenuhnya konseptual : terdiri atas
sistem-sistem konsep yang saling berhubungan dengan cara-cara yang berbeda. Konsep
adalah unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik mengandung artian
pembentukan konsep yang baik. Jenis-jenis konsep meliputi:
1. Konsep observasional adalah konsep yang memiliki “karakteristik objek tertentu yang
dapat diobservasi secara langsung, yaitu sifat atau hubungan yang kehadiran maupun
ketidakhadirannya di suatu kasus tertentu dapat dipastikan secara intersubjektif, dalam
kondisi-kondisi yang sesuai oleh observasi langsung”.
2. Konsep teoritis adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan terkandung
dalam suatu teori tertentu.
3. Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan “untuk menunjukkan reaksi –
reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi tertentu yang dapat ditetapkan
Meskipun kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah didefinisikan dengan cukup
memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah divalidasi. Validasi dari suatu konsep pada
kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang
dapat dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua pendekatan untuk melakukan
validasi yaitu operasionisme dan pengembangan pengukuran validitas konsep. Jenis-jenis
validitas konsep yang terdapat dalam literatur-literatur riset adalah:
1. Validitas observasional
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat disederhanakan oleh observasi.
2. Validitas isi
Tingkat sampai dimana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang hendak dibuat
generalisasinya.
- Validitas prediktif
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana kriteria yang diukur dalam
waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.
- Validitas diskriminan
Sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep yang lainnya.
- Validitas nomologi
Sampai sejauh mana suatu prediksi yang didasarkan atas konsep yang dimaksudkan untuk
diukur oleh suatu instrumen dapat dikonfirmasikan.
- Validitas sistemik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memungkinkan adanya integrasi dari konsep – konsep
sebelumnya tidak saling berhubungan dan / atau pembuatan suatu sistem konseptual yang
baru.
- Validitas semantik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memiliki penggunaan semantik yang seragam.
- Validitas pengendalian
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat dimanipulasi dan mampu mempengaruhi variabel
– variabel lain yang berpengaruh.
Akuntansi memiliki subjek masalah yang jelas dan mencakup keseragaman dan keteraturan
yang menjadi dasar dan kondusif bagi hubungan empiris, generalisasi otoritatif, konsep-
konsep, prinsip, hukum, dan teori. Konfirmasi adalah sampai sejauh mana hipotesis mampu
menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan dunia nyata secara akurat.
Pembuktian kesalahan adalah sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu menunjukkan
bahwa ia secara empiris tidak benar, yaitu gagal untuk menggambarkan dunia nyata dengan
akurat. Hipotesis yang aslinya didasarkan atas teori yang semata-mata dapat dikonfirmasikan,
semata-mata dapat disanggah, atau keduanya. Hipotesis yang semata-mata dapat
dikonfirmasikan datang dari pernyataan-pernyataan eksistensial, yaitu pernyataan yang
mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena. Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah
datang dari hukum-hukum universal, yaitu pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil
bentuk dari persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal. Kedua hipotesis yang dapat
dikonfirmasikan dan disanggah tersebut datang dari pernyataan tunggal, yaitu pernyataan
yang hanya mengacu kepada fenomena tertentu yang terikat dalam waktu dan ruang.
Hipotesis-hipotesis yang bisa tidak sepenuhnya dapat dikonfirmasikan atau dapat disangah,
mereka adalah hipotesis yang muncul dari hukum-hukum statistika atau tendensius, yaitu
pernyataan yang menyatakan suatu hubungan statistika yang “ditentukan denan longgar”
antara suatu fenomena dengan sejumlah besar variabel. Kebanyakan hipotesis akuntansi jatuh
ke dalam kategori ini, yang menjadikan mereka tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasikan atau
dapat sepenuhnya disanggah.
Penjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah, atau dengan makna luas
prosedur atau struktur umum apapun yang memiliki maksud untuk menyajikan bagaimana
suatu fenomena dapat dijelaskan secara ilmiah. Model-model penjelasan harus memenuhi
persyaratan-persyaratan berikut ini:
1. Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model penjelasan harus bagaimana
pun caranya menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah
diekspektasikan mengingat kondisi-kondisi yang ada.
2. Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus dapat diuji
secara empiris.
Suatu proses yang lebih penting sebelum terjadinya justifikasi adalah proses penemuan.
Secara umum ada empat prosedur yang digunakan untuk menghasilkan atau menemukan
generalisasi:
1. Mimpi adalah salah satu prosedur penemuan yang memiliki peranan penting dalam
penemuan ilmiah.
2. Cara menguraikan prosedur penemuan yang dirasakan secara langsung oleh peneliti.
3. Pendekatan deduktif adalah prosedur penemuan lainnya yang dimulai dengan dalil-dalil
dasar dan dilanjutkan untuk menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang
dipermasalahkan. Langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan deduktif
adalah:
- Menyatakan tujuan dari laporan-laporan keuangan
- Memilih dalil-dalil akuntansi
- Menghasilkan prinsip-prinsip akuntansi
- Mengembangkan teknik-teknik akuntansi
4. Pendekatan induktif, dimulai dengan observasi-observasi serta pengukuran, selanjutnya
bergerak ke arah generalisasi kesimpulan.
5. Tahapan dari pendekatan induktif yaitu:
- Mencatat seluruh observasi yang dilakukan
- Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi-observasi ini untuk mendeteksi adanya
hubungan yang terus berulang
- Secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi –
observasi yang menggambarkan hubungan yang terus berulang
- Menguji generalisasi tersebut.
Meskipun pendekatan deduktif diawali dengan usulan-usulan umum, formulasi dari usulan-
usulan tersebut sering dicapai dengan menggunakan pemikiran induktif yang dikondisikan
oleh pengetahuan dari penulis dan pengalamannya dari praktik akuntansi.
BAB III
KESIMPULAN
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi. Pondasi ini
dibentuk dari elemen-elemen hirarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan atau struktur
teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalampenyusunan teori
akuntansi,kerangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian
elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.