Khutbah Jumat - Merawat 2 Predikat Mulia Di Bulan Syawal
Khutbah Jumat - Merawat 2 Predikat Mulia Di Bulan Syawal
Khutbah I
َاْل َحْمُد ِللِه َواِسِع اْلَفْض ِل َواْلِاْح َساِنَ ،وُمَضاِعِف اْل َحَسَناِت ِلَذِوي اْلِاْيَماِن َواْلِاْح َساِنَ ،اْلَغِنِّي اَّلِذْي َلِم َتَزْل َس َحاِئُب
ُجْوِدِه َتِسُّح اْل َخْيَراِت ُكَّل َوْقٍت َوَأ َواٍن ،الَعِلْيِم اَّلِذْي َلاَيْخَفى َعَلْيِه َخَواِطُر اْل َجَناِنَ ،اْلَحِّي اْلَقُّي ْوِم اَّلِذْي َلاَتِغْيُض َنَفَقاُتُه
ِبَمِّر الُّد ُهْوِر َواْلَأ ْزَماِنَ ،اْل َكِرْيِم اَّلِذْي َتَأ َّذ َن ِباْلَمِزْيِد ِلَذِوي الُّش ْكَراِنَ .أ ْح َمُدُه ُحْمًدا َيُفْوُق اْلَعَّد َواْل ُحْس َباِنَ ،وَأ ْش ُكُرُه ُشْكًرا
َنَناُل ِبِه ِمْنُه َمَواِهَب الِّرْض َواِن
َعاِلُم، َوُمْبِرُز ُكِّل َمْن ِس َواُه ِمَن اْلَعَدِم ِاَلى اْلِوْجَداِن،َأ ْشَهُد َأ ْن َلاِاَلَه َّلِا ا الله َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه َداِئُم اْلُمْلِك َوالُّس ْلَطاِن
َنِبٌّي َرَفَع اللُه ِبِه اْلَحَّق َحَّت ى، َوَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َوِخْيَرُتُه ِمْن َنْوِع اْلِاْنَساِن.الَّظ اِهِر َوَما اْنَطَوى َعَلْيِه اْل َجَناِن
َأ ُّي َها اْلِاْخ َواُن ُأ ْوِصْيُكْم، َأ َّم ا َبْعُد. َص َّلى اللُه َعلَى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َأ ْهِل الِّص ْدِق َواْلِاْح َساِن.اَّت َضَح َواْس َتَباَن
َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا اَّت ُقوا: َقاَل اللُه َتَعاَلى ِفْي ِك اَتِبِه اْل َكِرْيِم. ِباْمِتَثاِل َأ َواِمِرِه َواْج ِتَناِب َنَواِهْيِه،َوِاَياَي ِبَتْقَوى اللِه َوَطاَعِتِه
وُت ِإ لَّا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُموَن
الَّل َه َحَّق ُتَقاِتِه َولا َتُم َّن
Alhamdulillahi rabbil alamin, menjadi ucapan yang patut membasahi lisan kita setiap saat
atas nikmat-nikmat yang terus mengalir sampai kita tidak mampu untuk menghitungnya.
Allah telah menegaskan hal ini dalam firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an surat
An-Nahl Ayat 18:
َوِاْن َتُعُّد ْوا ِنْعَمَة الّٰلِه َلا ُتْحُصْوَهۗا ِاَّن الّٰلَه َلَغُفْوٌر َّر ِحْيٌم
Artinya: “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak kufur dan mendustakan nikmat nyata dan
melimpah yang telah dianugerahkan-Nya. Hal ini juga diingatkan Allah swt dalam Al-
Qur’an Surat Ar-Rahman melalui sebuah ayat yang diulang-ulang sebanyak 31 kali agar
kita tidak ingkar kepada nikmatnya yang agung.
Dalam suasana Syawal ini, kita juga perlu bersyukur dan berharap bisa meraih 2 predikat
anugerah yang menjadi buah dari ibadah puasa Ramadhan. 2 anugerah yang telah Allah
janjikan akan diberikan kepada yang menjalankan ibadah puasa dengan keimanan dan
mengharap ridha Allah swt. 2 predikat mulia yang harus kita rawat dan pertahankan itu
adalah ketakwaan dan kesucian.
Pertama adalah merawat anugerah ketakwaan. Allah swt berfirman dalam Surat Al-Baqarah
ayat 183:
َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا ُكِتَب َعَلْيُكُم الِّص َياُم َك َما ُكِتَب َعَلى اَّلِذيَن ِمْن َقْبِلُكْم َلَعَّل ُكْم َّتَتُقوَن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Pada ujung ayat ini, jelas disebutkan bahwa muara atau tujuan disyariatkan dan
diwajibkannya ibadah puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Ini kita alami
dan rasakan bersama, bagaimana di bulan Ramadhan kita dilatih untuk senantiasa
menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Sikap dan prilaku
inilah yang memang menjadi esensi dari takwa yakni:
“Mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam suasana
sunyi maupun ramai, dalam dhahir maupun dalam batin.”
Saat Ramadhan kita bisa menjalankan perintah Allah yakni puasa dan tidak melanggar
perintah-Nya dengan tidak tergoda pada makanan dan minuman apapun yang ada di
sekitar kita. Begitu juga kita mampu menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa
dan menghilangkan pahala puasa. Sikap ini berhasil kita lakukan, baik ada orang di sekitar
kita maupun saat tidak ada siapapun yang melihat kita. Tentu sikap ini harus terus kita
rawat dan pertahankan dimulai dari bulan Syawal ini.
Bagaimana caranya? Kita harus terus menanamkan kesadaran bahwa apapun yang kita
lakukan tidak akan terlepas dari pantauan Allah swt. Rasulullah bersabda:
ِإَف ْن َلْم َتُكْن َتَراُه ِإَف َّن ُه َيَراَك, َأ ْن َتْعُبَد اللَه َكَأ َّن َك َتَراُه
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau
tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.” (HR. Muslim)
Jika nilai-nilai ketakwaan sudah tertancap dalam diri kita maka secara otomatis kita akan
menyadari Allah selalu mengawasi hati dan prilaku kita. Allah berfirman:
َواَّت ُقوا الّٰلَه َواْعَلُمْٓو ا َاَّن الّٰلَه ِبَما َتْعَمُلْوَن َبِص ْيٌر
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.”
َمْن َصاَم َرَمَضاَن إْيَما ًنا َواْحِتَساًبا ُغِفَر َلُه َما َتَقَّد َم ِمْن َذْنِبِه
Artinya: “Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala
dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Dalam hadits ini, yang akan dihapus dosa-dosa sebelumnya adalah mereka yang berpuasa
karena iman dan mengharap pahala dari Allah swt. Dalam kitab Maqâshid al-Shaum
halaman 15 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini bahwa
puasa adalah kewajiban dan kita yakin dalam melaksanakannya. Sementara ihtisaban
(mengharapkan pahala) adalah merendahkan diri memohon balasan dari dari Allah sebagai
bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan dan menyatakan kelemahan di hadapan-
Nya.
Jika kita bisa benar-benar lakukan hal ini saat berpuasa, maka insyaallah kita akan
diampuni dosa-dosa kita terdahulu dan kita akan kembali kepada kesucian seperti bayi
yang terlahir kembali. Kesucian ini pun semakin lengkap dengan gugurnya dosa kita
kepada sesama manusia yang kita lakukan melalui saling maaf-memaafkan pada
momentum Idul Fitri di bulan Syawal. Sehingga predikat kesucian ini pun harus kita rawat
dan pertahankan dengan berjuang agar noda-noda dosa tidak menempel lagi di lembaran
putih kehidupan baru kita mulai bulan Syawal ini.
َباَرَك الل ِلْي َوَلُكْم ِفْي َهَذا اْلَيْوِم اْل َكِرْيِمَ ،وَنَفَعِنْي َوِاَياُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن الَّص َلاِة َوالَّص َدَقِة َوِتَلاَوِة اْلُقْرَاِن َوَجِمْيِع
ُه
الَّط اَعاِت َ ،وَتَقَّب َل ِمِّنْي َوِمْنُكْم َجِمْيَع َأ ْعَماِلَنا ِإ َّن ُه ُهَو اْل َحِكْيُم اْلَعِلْيُمَ ،أ ُقْوُل َقْوِلْي َهَذا َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه ِلْي َوَلُكْمَ ،فاْس َتْغِفُرْوُه،
َّنِا ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم
Khutbah II
َاْل َحْمُد ِللِه َحْمًدا َك َما َأ َمَرَ .أ ْشَهُد َأ ْن َلاِاَلَه َّلِا ا الله َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُهِ ،اَلٌه َلْم َيَزْل َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َوِكْيًلاَ .وَأ ْشَهُد َأ َّن ُم َّمَح ًدا
َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َوَحِبْيُبُه َوَخِلْيُلُهَ ،أ ْكَرِم اْلَأ َّو ِلْيَن َواْلَأ ِخِرْيَنَ ،اْلَمْبُعْوِث َرْح َمًة ِلْلَعاَلِمْيَن .اللهم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد
َ.وَعلَى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َكاَن َلُهْم ِمَن الَّت اِبِعْيَنَ ،صَلاًة َداِئَمًة ِبَدَواِم الَّس َمَواِت َواْلَأ ْرِض ْيَن
َأ َّم ا َبْعُدَ :فَيا َأ ُّي َها اْل َحاِضُرْوَن اَّت ُقوا الَّل َه َحَّق ُتَقاِتِه َوَذُرْوا اْلَفَواِحَش َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَنَ .وَحاِفُظْوا َعَلى الَّط اَعِة
َوُحُضْوِر اْل ُجْمَعِة َواْل َجَماَعِة َوالَّص ْوِم َوَجِمْيِع اْل ْأَم ُمْوَراِت َواْلَواِج َباِت َ .واْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِبَنْفِسِهَ .وَثَنى ِبَمَلاِئَكِة
اْلُمَسِّبَحِة ِبُقْدِسِهِِ .إَّن الَّل َه َوَملاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليمًا
اللهم َص ِّل َعَلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم َوَعَلى َأ ِل َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى
ِاْبَراِهْيَم َوَعَلى َأ ِل َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم َوَعَلى َأ ِل َس ِّيِدَنا ِاْبَراِهْيَم ِفْي الَعاَلِمْيَن َّنِا َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد .اللهم
َّن ِء
اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت َواْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت َاْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم ِواْلَأ ْمَواِت .اللهم اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء
َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَنَ ،ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَنِ ،مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَصًة َوِمْن
ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَمًةَّ ،نِا َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر
ِعَباَد اللِهِ ،اَّن اللَه َيْأ ُمُرُكْم ِباْلَعْدِل َواْلِاْح َساِن َوِاْيَتاِء ِذْي اْلُقْرَبى َوَيْنَه ى َعِن اْلَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َواْلَبْغِي َ ،يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم
َتَذَّك ُرْوَنَ .فاْذُكُرْوا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكُرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر