Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Bayi di Dunia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data

UNICEF, angka kematian bayi di Dunia mencapai lebih dari 10 juta kematian.

Dari 10 juta kematian bayi, 90% kematian bayi terjadi di Negara berkembang.

(WHO, 2015). Di Amerika, setiap tahunnya, sekitar 4.000 kehamilan mengalami

NTD (Neure Tube Defects). Dari jumlah tersebut, sekitar 2.500 bayi lahir dengan

menderita NTD (Aprillia, 2011) sedangkan di Afrika Selatan 90% wanita

melahirkan dan wanita menyusui menderita defisiensi asam folat.

Indonesia masih mengalami banyak masalah kesehatan yang cukup serius

terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Target AKI di Indonesia pada

tahun 2020 adalah 100 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian

Bayi (AKB) yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita

(AKABA) 46 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penting dalam upaya

penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA)

adalah dengan pemberian nutrisi seimbang pada saat kehamilan. Di RSCM, 3 dari

300 pasien yang memeriksakan kehamilannya terbukti janinya menderita NTD

(Neurel Tube Defects) yang disebabkan oelh kekurangan asam folat. Sebuah studi

yang meneliti kejadian kelainan congenital pada bayi baru lahir di RSU Kariadi

Semarang menemukan bahwa kelainan berupa NTD (Neure Tube Defects)

merupakan kelainan kongenital terbanyak yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu
2

47,2 % dari seluruh cacat kongenital pada bayi baru lahir atau 3,7 per 1000

persalinan (Adriani , 2012).

Pada bayi, kekurangan asam folat dapat mengalami kecacatan pada otak,

sumsum tulang belakang, bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah,

Down syndrome. Bayi mengalami kelainan pembuluh darah rusaknya endokel

pipa yang melapisi pembuluh darah menyebabkan lepasnya plasenta sebelum

waktunya selain itu mengalami gangguan buang air besar dan buang air kecil

serta tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat

dewasa tidak mengalami menstruasi (Admin, 2009).

Berbagai asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang penting

untuk janinnya adalah folat, kalsium (Ca), zat besi (Fe), vitamin B6, vitamin D

dan B12. Pentingnya nutrisi untuk janin yaitu memperkecil resiko terhambatnya

perkembangnya janin, meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan janin yang

normal, menciptakan daya tahan tubuh yang normal, menciptakan daya tahan

tubuh bayi yang baik, menyediakan cadangan nutrisi yang baik, meminimalkan

resiko cacat dan kematian bayi. Adapun nutrisi yang dibutuhkan untuk janin

adalah DHA, gangliosida (GA), folat (vitamin B9), Fe, EPA, dan kolin. Semua

nutrisi tersebut sangat bermanfaat bagi calon bayi, agar terhindar dari resiko

seperti salah satunya Neural Tube Defect (NTD) atau cacat pada otak dan tabung

syaraf janin (Proverawati, 2010).

Asam folat (vitamin B9) sangat penting bagi untuk janin, spina bifida bisa

dicegah jika calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari ini disarankan untuk
3

semua wanita hamil khususnya mereka yang pernah melahirkan bayi dengan spina

bifida (penonjolan sumsum dan tulang belakang) (Glade B, 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2013) tentang gambaran tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi perkembangan dan

pertumbuhan janin janin di Puskesmas Lubeg Begalung didapatkan hasil bahwa

lebih dari separoh (69%) ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan yang rendah.

Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun

2016, Jumlah ibu hamil terbanyak terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

yaitu pada bulan Agustus- Oktober 2016 terdapat 339 orang ibu hamil.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

asam folat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya asam folat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin di Puskesmas

Lubuk Buaya Padang Tahun 2016?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahi gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

asam folat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin di Puskesmas Lubuk Buaya

Padang Tahun 2016


4

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang pengertian

asam folat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016

b. Diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang

manfaat  asam folat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016

c. Diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang

sumber  asam  folat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016

d. Diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang gejala

kekurangan  asam folat pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Tahun 2016

e. Diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tentang  dampak

kekurangan  asam folat di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Kegiatan penelitian dapat menambah wawasan peneliti dalam melakukan

peneliti khususnya tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya asam folat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat memberikan masukan dan materi dalam melakukan penyuluhan

kepada ibu hamil tentang kebutuhan asam folat saat hamil

3. Bagi Institusi Pendidikan


5

Hasil peneliti ini diharapkan dapat dijadikan data awal dan referensi bagi

penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang pentingnya asam folat bagi pertumbuhan dan perkembangan janin

di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah

Deskriptif. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016- Agustus

2017. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Tahun 2016 sebanyak 339 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah Accidental sampling dengan cara menjadikan semua ibu hamil yang

datang saat penelitian menjadi sampel. Teknik pengumpulan data adalah data

primer dan data sekunder. Data di analisis dengan analisa univariat dan diolah

dengan komputerisasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tingkat Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan
6

Manusia sebagai ciptaan tuhan yang sempurna, dalam memahami alam

sekitarnya terjadi proses yang bertingkat dari pengetahuan (sebagai dari tahu

manusia), pengetahuan hasil tahu manusia, yang sekedar menjawab pernyataan

misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Drs.sidi gazalba yang dikutip oleh Bakhtiar, pengetahuan adalah

apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil

dari kenal,sadar,insaf,mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik

atau isi pikirin-pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses

dari usaha manusia untuk tahu (Bakthiar, 2012).

2. Jenis Pengetahuan

Menurut Bakthiar (2012), mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki

manusia ada empat yaitu:

a. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan

dengan istilah “common sense” dan sering diartikan dengan good sense,

karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik.

Semua orang menyebutnya itu merah karena memang itu merah, benda itu

panas karna memang dirasakan panas dan sebagainya

b. Pengetahuan ilmu, adalah ilmu sebagai terjemahan dari science,dalam

pengertian yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu

pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif, prinsipnya


6
merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan menginterprestasikan

common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengetahuan dan

pengamatan dalam kehidupan sahari-hari.


7

c. Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran

yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih

menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu yang

bersipat reflekstis dan kritis, sehingga ilmu yang terjadi kaku dan

cenderung tertutup terjadi longgar kembali.

d. Pengetahuan agama, adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari tuhan

lewat para utusan nya. Pengetahuan agama bersipat mutlak dan wajib

diyakini oleh para pemeluk agama islam. Pengetahuan mengandung

beberapa hal pokok yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan,

yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan cara berhubungan

dengan manusia,yang sering disebut juga horizontal.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010) pengetahuan mencakup dalam domain

kognitif yang mempunyai enam tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu spesifik mendasar dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu tahu itu adalah tingkat

pengetahuan yang paling rendah, kata kerja yang digunakan mengingat bahwa

seseorang itu tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

mengatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehensip)
8

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi disebut

secara benar, orang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat dijelaskan

menyebutkan contoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya, terhadap

objek yang dipelajari, misalnya seseorang dapat menjelaskan dengan

benar,tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan asam folat

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari atau penggunaan hukum-hukum rumus metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks dan situasi lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk melakukan, atau menghubungkan

bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain. Sistesis

adalah kemampuan menyusun formula hasil dari formulasi yang ada.

e. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian suatu materi atau suatu objek penilaian itu berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada pengukuran

dapat diangkat yang menyakan tentang isi materi yang diukur dari objek

penelitian atau responden kedalam pengetahuan ingin kita ketahui, atau kita ukur

dapat disesuaikan dengan tingkatnya diatas pada penilaian ini.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan


9

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Ayu (2014)

antara lain:

a. Pengalaman pribadi

Dasar pembentukan pengetahuan yaitu pengalaman pribadi yang harus

meninggalkan kesan kuat. Pengetahuan seseorang akan lebih tinggi

apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan factor

emosional. Orang lain yang dianggap penting yaitu orang-orang yang kita

harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan opini kita,

orang yang tidak ingin dikecewakan. Pada umumnya individu akan

memiliki sikap yang searah (konformis) dengan orang yang dianggap

penting. Misalnya orang tua, suami atau istri, teman dekat, guru dan

pemimpin.

b. Media masa

Dalam penyampaian informasi media massa membawa pesan sugestif

yang dapat mempengaruhi opini individu. Jika pesan-pesan sugestif yang

disampaikan cukup kuat, maka akan memberi dasar efektif dalam menilai

suatu hal hingga membentuk pengetahuan yang lebih baik.

c. Lembaga pendidikan

Lembaga yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar

akan menentukan system kepercayaan seseorang hingga ikut berperan

dalam menentukan pengetahuan seseorang.

d. Factor emosional
10

Emosional merupakan suatu pengetahuan yang dilandasi oleh emosi

yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego. Emosional dapat bersifat sementara

atau menatap (tahan lama atau persisten).

B. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan nidasi atau implantasi. Masa fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9

bulan (Prawihardjo, 2010)

2. Masa kehamilan

Menurut Anggraini (2010), masa kehamilan umumnya akan dilalui selama

40 minggu terbagi dalam 3 trimester kehamilan

1. Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu

2. Kehamilan trimester II : dimulai usia 13 sampai 27 minggu

3. Kehamialan trimester III : dimulai usia 28 sampai 40 minggu

3. Tanda dan gejala kehamilan

Menurut Sulistyawati (2009), terdapat beberapa tanda kehamilan yaitu:

a) Tanda tak pasti kehamilan

1) Rahim membesar

2) Tanda hegar

3) Tanda chadwick (kebiruan pada serviks,vagina dan vulva)

4) Braxton Hicks
11

5) Basal metabolisme rate meningkat

6) Ballotement positiftes uri kehamilan positif

a) Tanda kemungkinan hamil

1) Amenore

2) Pusing

3) Miksi

4) Obstipasi

5) Hiperpigmentasi :strie,cloasma,linea nigra

6) Varises

7) Payudara menegang

8) Bb bertambah

a) Tanda pasti hamil

1) Terdengar denyut jantung janin(djj)

2) Terasa gerak janin

3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran

embrio

4) Pada pemeriksaa rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu)

4. Standar asuhan antenatal care


12

Antental care adalah upaya proventif program pelayanan kesehatan

obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan ruti selama kehamilan.

Tujuan antenatal care adalah menjelaskan alasan asuhan antenatal, jurnal

kunjungan, laporan langkah asuhan antenatal, mengenal gejala dan tanda bahaya

kehamilan, serta upaya preventif untuk mengoptimalisasi luaran maternal dan

neonatal kehamilan(Prawihardjo, 2010).

C. Asam folat

1. Pengertian

Asam folat adalah satu- satunya vitamin yang kebutuhan nya meningkat

dua kali lipat selama kehamilan (Sulistyawati, 2009)

Asam folat adalah sejenis vitamin B yang sangat penting dalam

pembentukan sel-sel khususnya pada kehamilan karena pada masa itu terjadi

pembentukan sel-sel baru dengan sangat pesat (Sulistyawati, 2009).

2. Manfaat Asam folat

a. Untuk Memproduksi Sel Darah Merah

Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu pembentukan

sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar HB yang dapat mencegah anemia.

Sedangkan pada kondisi kehamilan, Asam folat bertambah penting karena

perannya dalam pembentukan sel-sel DNA dan RNA sebagai bakal pertumbuhan

(Almatzier, 2011).

b. Mencegah cacat syaraf lahir ( Neural Tube Defect/NTDs).


13

Dianjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi Asam folat atau multivitamin

yang mengandung Asam folat selama beberapa bulan pertama kehamilan. Saat

hamil level Asam folat dalam kadar darahnya akan menurun, seiring akan

kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin membutuhkan folat tersebut di

kahamilan. Janin sangat membutuhkan Asam folat untuk perkembangan otak,

tulang dan urat syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi

makanan yang kaya Asam folat (WHO, 2010).

c. Menguatkan sistem kekebalan tubuh

Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah

putih,pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan memicu pengerutan

kelenjar thymus dan bongkol getah bening sehingga mengurangi produksi sel

darah putih dan untuk menjaga siystem imun (WHO, 2010).

d. Sebagai Kesehatan mental

Asam folat merupakan kunci penyeimbangan zat kimia otak dan pengatur

kekuatan fungsi neurotransmitter. Selain itu, folat juga mempunyai efek yang

sangat kuat terhadap otak (WHO, 2010).

e. Asam folat menghambat zat terogenik

Asam folat sangat penting karena sifatnya menghambat secara signifikan

zat teratogenik bersifat pengganggu pembentukan sel jaringan janin, ini dapat

menekan kelainan pada janin terutama di periode pembentukan janin pada masa

kehamilan. Meski tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya pencegah kecacatan

janin, namun paling tidak asam folat mampu memproduksi efek zat-zat yang

merusak atau menghambat Pertumbuhan janin seperti radikal bebas, zat artifical
14

yang tidak aman, racun dan polutan. Tampa adanya asam folat, zat-zat teratogenik

semakin tak terbendung. Merusak dan menggangu proses dalam inti-inti sel yang

sedang tumbuh. Logikanya kalau zat yang mereduksi efek teratogenik kurang,

maka kerusakan yang akan ditimbulkan akan semakin buruk (Proverawati, 2009).

3. Sumber Asam folat

Asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5mg, dan juga tablet 400mg

(Wemer dkk, 2010). Kita bisa memperoleh asam folat secara alami dari makanan

yang banyak kita temui sehari-harinya, seperti berikut:

a. Sayuran berwarna hijau tua seperti, bayam, kangkung, selada, asparagus,

brokoli.

b. Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau,

termasuk juga selai kacang.

c. Biji-bijian, seperti gandum, beras, cereal, oatmeal, termasuk juga roti

gandum

d. Buah-buahan, seperti pepaya, nenas, jeruk, pisang, dan stroberi.

e. Daging, seperti: hati, ginjal dan beberapa organ dalam hewani

lainnya.Walaupun asam folat banyak ditemukan pada sayuran, buah dan

biji-bijian, dan produk daging, tetapi sulit untuk mendapatkan seluruh

asam folat yang terkandung dalam makanan tersebut. Memasak makanan

dengan panas tinggi dengan kompor atau microwave, atau terlalu banyak

air akan mengurangi kandungan asam folat. Cobalah untuk makan sayuran

yang dikukus sebentar atau mentah.


15

Oleh karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan, maka dianjurkan

untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan dicuci sebelumnya agar

sisa peptisida dan cacing hilang (Sulistyawati, 2010).

Menurut Sedioetema (2006), bahan makanan yang membantu penyerapan

asam folat dalam vitamin c adalah dalam jeruk, pisang, dan kiwi. Asam folat

mudah rusak dalam pemanasan sehingga dianjurkan tiap hari makan buah dan

sayur mentah atau sayur yang tidak terlalu matang saat dimasak.

Diperkirakan bahwa hanya 50% folat berasal dari makanan yang dapat di

absorbsi. Asam folat ternyata disentesis dalam jumlah yang cukup banyak oleh

bakteri usu konsumsi minuman beralkohol, teh hijau yang berlebihan dan

konsumsi pil KB akan menghambat penyerapan asam folat ( Suhardjo, 2009).

4. Kebutuhan Asam folat ibu hamil

Secara umum, kebutuhan wanita usia subur atau ibu hamil akan asam

folat adalah sekitar 400-600 mikrogram (0,4-0,6 mg) per hari. Kecukupan ini bisa

mencegah 50-70 persen resiko NTD. Artinya, bila memang ingin hamil, seorang

wanita sebaiknya sudah harus mencukupi kebutuhan asam folatnya, minimal 4

bulan sebelum kehamilan. (Suhardjo, 2009).

Untuk memenuhi kebutuhan asam folat, maka Widya pangan Nasional

menganjurkan untuk memberikan suplemen asam folat dengan besaran 280,660

(Sulistyawati, 2010).

Apabila seorang ibu hamil memiliki frekuensi sering dalam mengkonsumsi

makanan sumber asam folat namun memiliki asupan yang kurang hal itu

disebabkan karena jumlah atau kadar asam folat dalam makanan yang sering
16

dikonsumsi itu sedikit ataupun sebaliknya sumber asam folat yang memiliki

jumlah atau kadar tinggi jarang dikonsumsi oleh ibu hamil sehingga asupanya

menjadi kurang karena setiap sumber makanan asam folat memiliki jumlah atau

kadar yang berbeda-beda (Almatsier, 2011).

5. Dampak Kekurangan Asam folat Bagi Janin

a. Anencephaly

Anencephaly adalah kondisi yang ada di dalam istilah medis untuk

menyebutkan kelainan, dimana otak janin tidak terbentuk dengan sempurna

seperti yang seharusnya. Hal ini juga dikarenakan karena ibu janin tersebut tidak

mendapatkan asupan asam folat yang cukup sehingga menyebabkan hal tersebut.

Bahkan menurut para ahli, saat wanita sedang melakukan rencana kehamilan

sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi asupan manfaat asam folat bagi ibu

hamil, untuk mempermudah janin terbentuk dengan baik.

Gejala kelainan ini ditandai dengan tidak sempurna, bentuk tengkorak

kepala dan tidak mengalami perkembangan yang optimal. Sehingga setelah bayi

itu lahir akan dapat beresiko terkena penyakit pembesaran kepala karena

tengkorak yang tidak sempurna, karena akan terisi dengan cairan yang ada di

dalam tubuh.

b. Spina bifida

Spina bifida merupakan penyakit yang menyerang tulang sumsum

belakang karena saat bayi berada dalam kandungan sang ibu, bayi juga mengalami

perkembangan. Karena asupan asam folat yang dikonsumsi oleh ibu bayi kurang,

maka pelindung saat bayi di dalam perut tidak terbentuk dengan baik dan hal ini
17

juga menyebabkan perkembangan pembentukan sel tulang sumsum belakang

tidak terbentuk dengan baik. Asam folat yang dikonsumsi oleh ibu hamil bisa

membentuk plasenta bayi. Jika asam folat kurang, maka tubuh bayi bisa

mengalami cacat baik cacat secara fisik maupun cacat secara mental.

d. Perkembangan Sistem Saraf Utama Terganggu

Defenisi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan pembentukan

tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan sumbing), sistem hormon

pada anak perempuan, disaat dewasa kelak bisa tidak mengalami menstruasi dan

perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat

pada sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak ada

kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta adanya gangguan

jantung (Cahanar, 2006).

6. Dampak Kelebihan Asam folat Bagi Janin

Kelebihan asam folat tidak menimbulkan efek samping karena asam folat

merupakan vitamin B kompleks yang larut dalam air dan secara alamiah dapat

disekresikan oleh ginjal dan dikeluarkan oleh urin.


18

Tabel 2.1 Nilai Asam Folat berbagai Bahan Makanan ( mg/100 gram )

Mg
Bahan makanan

1 Hati ayam 1128

2 Hati sapi 250

3 Ikan kembung 45,3

4 Ganggang laut 36,5

5 Kepiting 61

6 Ubi jalar 56

7 Gandum 52

8 Bungkil kacang tanah 49

9 Jeruk mandarin 124

10 Asparagus 5,1

11 Bayam 109

12 Rumput laut kering 134

13 Daun kacang 4700

14 Daun selada 109,8

15 Kacang kedelai 88,8

16 Kacang hijau 210

17 Kacang merah 121

Sumber Almatsier, 2010


19

D. Alur Pikir

InPut Proses Output

Pengetahuan tentang:
Pengetahuan
Ibu hamil di Tinggi: ≥60%
Puskesmas  Pengertian asam
Rendah : <60%
folat
 Manfaat asam folat
 Sumber asam folat
 Gejala kekurangan
asam folat
 Dampak kekurangan
asam folat

Gambar 2.1
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Pentingnya Asam Folat Bagi
Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin di Puskesmas Lubuk Buaya
Padang Tahun 2016
20

E. Definisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Angket Pengetahuan Ordinal
dipahami dan diketahui Tinggi: ≥60%
oleh ibu hamil tentang : Rendah :
<60%
1. Pengertian asam
folat
2. Manfaat asam
folat
3. Sumber asam
folat
4. Gejala
kekurangan
asam folat
5. Dampak
kekurangan
asam folat

BAB III
21

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana hanya melihat

gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya sam folat bagi

pertumbuhan dan perkembangan janin di Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun

2016.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Lubuk Buaya Padang pada

bulan Oktober 2016- Agustus 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Lubuk Buaya Padang sebanyak 339 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental

sampling dimana semua ibu hamil yang datang ke Puskesmas Lubuk Buaya

Padang pada saat penelitian dijadikan sampel.

Adapun kriteria sample adalah :

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas

2) Bersedia menjadi responden

3) Bisa membaca dan menulis

b. Kriteria Eksklusi
21
22

1) ibu hamil yang telah menjadi responden sebelumnya

2) tidak bersedia menjadi responden

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dalam bentuk

kuesioner.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait seperti

data dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas Lubuk Buaya Padang.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul pada penelitian ini akan dianalisa melalui tahap-

tahap berikut :

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Kuesioner yang telah diisi responden dicek kembali apakah item-item

sudah diisi dan dijawab dengan petunjuk

2. Pengkodean (Coding)

Mengklasifikasikan dan memberi kode untuk masing-masing data yang

termasuk kategori yang sama.

3. Perumusan Data (Entry)

Memproses data agar dapat dianalisa dengan cara memindahkan data

kuesioner ke dalam master tabel.

4. Pembersihan Data (Cleaning)


23

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan ke dalam tabel atau di

entry ke dalam komputer apakah ada kesalahan atau tidak, pengecekan

dilakukan dengan distribusi frekuensi dari variabel yang ada.

F. Analisa Data

1. Analisa univariat

Analisis data yang dilakukan dengan cara univariat untuk melihat gambaran

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan asam folat bagi ibu hamil data

yang disajikan dalam bentuk tabel, kemudian di analisa dengan teknik anlisa

persentasi menggunakan rumus table sebagai berikut:

f
P= n x 100%

Keterangan:

P= Nilai presentase responden

f= Jawaban yang benar

n= Jumlah seluruh sampel

Hasil perhitungan presentase dimasukkan ke dalam kreteria standar objektif

a. Tinggi : bila didapatkan hasil ≥60%

b. Rendah : bila di dapatkan <60%

Anda mungkin juga menyukai