Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Industri tahu merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat Karena membawa nilai ekonomi
yang besar. Akan tetapi dalam semua kegiatan proses produksinya, industri tahu menghasilkan
limbah berupa limbah padat dan cair yang dapat mengganggu ekosistem di sekitarnya. Herlambang
(2020) mengatakan, Dampak negatif yang ditimbulkan dari bahan organik limbah industri tahu
adalah gangguan terhadap kehidupan biotik, turunnya kualitas air perairan, menciptakan kondisi
anaerobik yang menghasilkan produk dekomposisi berupa amoniak (NH3), karbondioksida (CO2),
asam asetat, hidrogen disulfida, dan metana (CH4) yang bersifat sangat toksik bagi sebagian besar
hewan air, sehingga berakibat menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan estetika) yang
berupa rasa tidak nyaman dan menimbulkan bau. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri
tahu adalah ampas tahu. Mahfudz & Nasution (2020) menyatakan, Ampas tahu adalah sisa produksi
pembuatan tahu yang dapat dimanfaatkan karena masih memiliki kandungan karbohidrat, protein
berupa asam amino lisin dan metionin serta kalsium yang cukup tinggi. Kandungan yang terdapat di
dalam ampas tahu meliputi protein 23,62%; serat kasar 22,65%; lemak 7,78%, dan abu 3,97%.
Menurut Melati dkk. (2019) ia menjelaskan bahwa, Pemilihan ampas tahu sebagai alternatif pangan
diantaranya adalah masih mempunyai nilai gizi dan biologis tinggi, murah dan mudah didapat. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Subamia, dkk. (2020) membuktikan bahwa, ampas tahu berhasil
menurunkan kadar gula darah diabetes mellitus tipe II karena ampas tahu mengandung isoflavon
genestein yang berperan dalam fungsi sel beta pankreas dengan merangsang regenerasi selama
proliferasi sel beta pankreas, sehingga dapat menurunkan gula darah pada penderita diabetes.
Dengan demikian, ampas tahu berpotensi untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk inovasi-inovasi
bahan pangan fungsional yang bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
sekitar.

Selain itu,

Berdasarkan uraian di atas, Inovator terinspirasi dan berempati untuk mengembangkan sebuah
inovasi pemanfaatan limbah industri tahu dan sayur bayam sebagai bahan baku produk bernama
Triguantes (Tepung Terigu Vegetarian Anti Diabetes) sebagai solusi Tepung terigu tinggi serat bebas
gluten bagi penderita diabetes.

1.2 Tujuan dan manfaat

1.2.1 Tujuan
Berdasarkan ide yang dituangkan oleh Inovator diatas adapun tujuan Inovasi sebagai berikut:

1. Mensosialisasikan dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya para pengrajin tahu
di kabupaten PALI, untuk mengoptimalkan potensi limbah industri tahu menjadi produk inovasi baru
yang dapat di replikasi/duplikasi oleh masyarakat dan bernilai ekonomis.

2. Mengedukasi para pengrajin tahu mengenai kandungan gizi yang terdapat pada ampas tahu, dan
manfaatnya bagi kesehatan.

3. Mencegah pencemaran zat-zat yang bersifat sangat toksik bagi sebagian besar hewan air,
sehingga berakibat menimbulkan gangguan terhadap keindahan (gangguan estetika) yang dapat
mengganggu rasa nyaman.

1.2.2 Manfaat

1. Dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar khususnya para pengrajin tahu di kabupaten
PALI

2. Membantu para pasien penderita diabetes untuk mengontrol dan menurunkan kadar gula darah
dengan mengganti penggunaan tepung terigu menjadi Inovasi tepung Terigu Triguantes untuk
masakan olahan berbahan dasar tepung.

3. Menurunkan angka penderita penyakit diabetes khususnya di daerah kabupaten PALI.

Anda mungkin juga menyukai