MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN K !i{UTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR SK.251/MENLHK/SETJEN/PLA.2/3/2019
TENTANG
PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI
UNTUK PEMBANGUNAN PABRIK TIMBAL (PB) - SENG (ZN) DAN TERMINAL
UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI ATAS NAMA PT. KAPUAS PRIMA COAL,
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SELUAS + 12 HA (DUA BELAS HEKTARE)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
ra, bahwa Direktur Utama PT. Kapuas Prima Coal dengan
surat Nomor 1720/KPC-P/1/2019 tanggal 9 Januari
2019 mengajukan permohonan pelepasan Kawasan
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi untuk
pembangunan pabrik timbal (Pb) - seng (Zn) dan
Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) seluas
+ 11,85 Ha (sebelas dan delapan puluh lima perseratus
hektare), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi
Kalimantan Tengah, dilengkapi persyaratan, antara lain:
1. Proposal, Rencana Teknis dan Peta lokasi kawasan
hutan yang dimohon skala 1 : 50.000;
2. Izin Lokasi sesuai:
a) Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor
522/90/IX/2013 tanggal 18 September 2013,
Nomor 525/41/VI/2014 tanggal 18 Juni 201410.
-2-
dan Nomor 591/19/S.Kep/2015 tanggal 20
Agustus 2015;
b) Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Kotawaringin Barat atas nama Bupati
Kotawaringin Barat Nomor 553/001/ILOK/
DPMPTSP.D tanggal 8 Maret 2019;
Rekomendasai UKL-UPL sesuai surat Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat
Nomor 660/793/BLH.II/XII/2013 tanggal 2
Desember 2013;
Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan sesuai
surat. Gubernur Kalimantan Tengah Nomor
522/0048/PTSP tanggal 29 Januari 2016;
Nomor Induk Berusaha (NIB) 8120101911495 dari
Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS
tertanggal 19 September 2018;
Izin Lokasi dari Lembaga Pengelola dan
Penyelenggara OSS tertanggal 19 September 2018;
Izin Lingkungan sesuai Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Kotawaringin Barat atas nama
Bupati Kotawaringin Barat Nomor 553/013/
DPMPTSP-III/LH/2018 tanggal 22 Oktober 2018;
Izin Usaha berupa Pelepasan Kawasan Hutan dari
Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS
tertanggal 9 Januari 2019;
Pernyataan Pemenuhan Komitmen Direktur Utama
PT. Kapuas Prima Coal tertanggal 9 Januari 2019;
Pakta Integritas Direktur Utama PT. Kapuas Prima
Coal yang dibuat di hadapan Irnova Yahya, S.H.,
Notaris di Jakarta Utara sesuai Akta Nomor 4
tanggal 10 Januari 2019;-3-
b, bahwa Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan dengan surat Nomor S.313/PKTL/KUH/
PLA.2/3/2019 tanggal 21 Maret 2019, menyampaikan
telaahan areal yang dimohon PT. Kapuas Prima Coal
seluas + 11,85 Ha (sebelas dan delapan puluh lima
perseratus hektare), di Kabupaten Kotawaringin Barat,
Provinsi Kalimantan Tengah:
1
Berdasarkan perhitungan ulang sesuai Peta
Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah
Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.529/Menhut-II/2012 areal yang dimohon
menjadi seluas + 12 Ha (dua belas hektare),
seluruhnya berada pada Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi;
‘Tidak tumpang tindih dengan:
a) IUPHHK-HA/HT/RE/HD/HKm dan HTR;
b) Pelepasan dan perubahan fungsi kawasan hutan;
c) Penggunaan kawasan hutan;
Berdasarkan data indikasi kebakaran lahan dan
hutan, tidak terindikasi kabakaran lahan dan hutan;
Berdasarkan Peta Indikatif Penundaan Pemberian
Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan
Hutan, dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
dan Areal Penggunaan Lain (Revisi XV) Lampiran
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor SK.8599/MENLHK-PKTL/IPSDH/
PLA.1/12/2018, tidak termasuk dalam penundaan
pemberian izin baru;
Berdasarkan Peta Indikatif Alokasi Kawasan Hutan
untuk Penyediaan Sumber Tanah Obyek Reforma
Agraria (TORA) Revisi I Lampiran Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SK.3154/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/5/
2018 tanggal 18 Mei 2018, tidak berada dalam
TORA;Berdasarkan Peta Indikatif Areal Perhutanan Sosial
(PIAPS) Revisi Ill Lampiran Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.744/MENLHK-PKTL/REN/PLA.O/1/2019 tanggal
4 Januari 2019, tidak berada dalam PIAPS;
Berdasarkan Peta Fungsi Ekosistem Gambut
Nasional Lampiran Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SK.130/MENLHK/
SETJEN/PKL.0/2/2017 tanggal 28 Februari 2017,
berada dalam Kesatuan Hidrologis Gambut dengan
fungsi budidaya;
Berdasarkan hasil penafsiran penutupan lahan
Tahun 2017. dari Direktorat —_Inventarisasi
Pemantauan Sumber Daya Hutan, penutupan lahan
berupa:
a) Belukar rawa seluas | Ha (satu hektare);
b) Pertambangan seluas 11 Ha (sebelas hektare);
Hasil penelitian Tim Terpadu yang dibentuk oleh
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan atas nama Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dengan Keputusan Nomor SK.1210/
MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/3/2018 tanggal 20
Maret 2018 dan Nomor SK.2855/MENLHK-
PKTL/KUH/PLA.2/5/2018 tanggal 9 Mei 2018,
dengan mempertimbangkan aspek hukum dan
kelembagaan, biofisik, serta sosial ekonomi dan
budaya, Tim Terpadu merekomendasikan Kawasan
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi seluas
+ 11,85 Ha (sebelas dan delapan puluh lima
perseratus hektare) dapat diproses pelepasan
kawasan hutannya untuk pembangunan pabrik
pengolahan dan pemurnian timbal (Tb) - seng (Zn)
dan TUKS, dengan ketentuan PT. Kapuas Prima Coal
wajib:
a) Merivisi izin lokasi sesuai dengan kegiatan, yaitu
pembangunan pabrik —pengolahan dan
pemurnian timbal (Tb) ~ seng (Zn) dan TUKS;b) Memiliki izin lingkungan hidup untuk
pembangunan pabrik —pengolahan dan
pemurnian timbal (Tb) ~ seng (Zn) dan TUKS;
c) Membuat Pernyataan dalam bentuk Akta Notariil
sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf d Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.51/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/6/2016;
10. Berdasarkan hasil penilaian dan penelaahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
areal yang dapat dipertimbangkan untuk diproses
lebih lanjut dilepaskan seluas + 12 Ha (dua belas)
hektar;
bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 104
Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan
dan Fungsi Kawasan Hutan:
1, Pasal 21 huruf a, Menteri setelah menerima
permohonan dan meneliti pemenuhan persyaratan
administrasi dan teknis, dapat menerbitkan
Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan;
2. Pasal 22 ayat (1) huruf a dan huruf b, pemegang
Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan wajib
menyelesaikan tata batas Kawasan Hutan yang
dilakukan pelepasan dan mengamankan Kawasan
Hutan yang dilakukan pelepasan;
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.96/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tentang Tata
Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi, ditetapkan berdasarkan hasil pengawasan
apabila memenuhi ketentuan teknis dan peraturan
perundang-undangan Menteri menerbitkan Keputusan
tentang Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi dan peta Pelepasan Kawasan Hutan
Produksi yang dapat Dikonversi;Mengingat
10.
6
bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Pelepasan Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi untuk Pembangunan Pabrik
‘Timbal (Pb) - Seng (Zn) dan Terminal untuk Kepentingan
Sendiri atas nama PT. Kapuas Prima Coal, di Kabupaten
Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah seluas
4 12 Ha (dua belas hektare);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Kehutanan;
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2008;
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN),11.
12,
13,
14,
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
-7-
sebagaimana telah diubah dengan _Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
.Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan
Hutan;
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik;
Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Tahun 2014-2019, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 10/P Tahun 2018;
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pemberian
Izin Baru Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut;
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK,529/Menhut-
11/2012 tanggal 25 September 2012 tentang Perubahan
atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 759/Kpts/
Um/10/1982 tentang Penunjukan Areal Hutan di
Wilayah Provinsi_ Kalimantan Tengah __seluas
+ 15.300.000 hektar sebagai Kawasan Hutan;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.18/Menhut-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.62/Menlhk-Setjen/2015 tentang —_Izin
Pemanfaatan Kayu;22
23.
24.
25,
26.
Memperhatikan: 1.
-8-
.Peraturan Menter Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Nomor P.29/Menthk/Setjen/PHPL.3.2/2016 _ tentang
Pembatalan Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran
Penggantian Nilai Tegakan;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.71/MenLHK/Setjen/HPL.3/8/2016 tentang
Tata Cara Pengenaan, Pemungutan, dan Penyetoran
Provisi Sumber Daya Hutan, Dana Reboisasi, Ganti Rugi
Tegakan, Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan dan
Turan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Terpadu Lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P,96/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/11/2018
tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Prodduksi
yang dapat Dikonversi;
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor — $K.8599/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/12/
2018 tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan
Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan
Kawasan Hutan, dan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan dan Areal Penggunaan Lain (Revisi XV);
Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Kotawaringin Barat Nomor 660/793/BLH.II/XII/2013
tanggal 2 Desember 2013 hal Rekomendasi UKL-UPL
Terminal untuk Kepentingan Sendiri dan Stockpile serta
Sarana Pendukungnya di Desa Bumiharjo, Kecamatan
Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat;
Surat Gubernur Kalimantan Tengah Nomor
522/0048/PTSP tanggal 29 Januari 2016 hal
Rekomendasi Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan
untuk Pembangunan Pabrik Timbal (Pb) - Seng (Zn) danMenetapkan
KESATU
-9-
‘Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atas nama
PT. Kapuas Prima Coal;
3. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kotawaringin
Barat atas nama Bupati Kotawaringin Barat Nomor
553/013/ DPMPTSP-III/LH/2018 tanggal 22 Oktober
2018 tentang Izin Lingkungan Terminal untuk
Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Stockpile serta Sarana
Pendukungnya di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan
Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat oleh PT. Kapuas
Prima Coal;
4. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kotawaringin
Barat atas nama Bupati Kotawaringin Barat Nomor
553/001/ILOK/DPMPTSP.D tanggal 8 Maret 2019
tentang Pemberian Izin Lokasi untuk Pembangunan
Pabrik Timbal (Pb) - Seng (Zn), Sarana Pendukung
‘Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atas nama
PT. Kapuas Prima Coal seluas + 12,38 Hektar di Wilayah
Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten
Kotawaringin Barat;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG PELEPASAN KAWASAN HUTAN
PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI UNTUK
PEMBANGUNAN PABRIK TIMBAL (PB) - SENG (ZN) DAN
TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI ATAS NAMA
PT. KAPUAS PRIMA COAL, DI KABUPATEN KOTAWARINGIN
BARAT, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SELUAS + 12 HA
(DUA BELAS HEKTARE).
Melepaskan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi untuk pembangunan pabrik timbal (Pb) - seng
(Zn) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri_(TUKS) atas
nama PT. Kapuas Prima Coal, di Kabupaten Kotawaringin
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah seluas + 12 (dua belasKEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
-10-
hektare), sebagaimana terlukis pada peta tercantum dalam
Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Luas dan letak definitif Kawasan Hutan Produksi yang
dapat Dikonversi untuk pembangunan pabrik timbal (Pb) -
seng (Zn) dan TUKS atas nama PT. Kapuas Prima Coal
sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU ditetapkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
setelah dilaksanakan penataan batas di lapangan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah
mengatur pemanfaatan kayu dan hasil hutan lainnya dari
kawasan hutan yang dilepaskan sebagaimana dimaksud
dalam Amar KESATU, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangen.
: Apabila di dalam kawasan hutan yang dilepaskan terdapat
hak-hak pihak ketiga, maka penyelesaiannya dilakukan
oleh PT. Kapuas Prima Coal dengan pihak-pihak yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan — peraturan
perundang-undangan.
PT. Kapuas Prima Coal wajib:
a. menyelesaikan tata batas Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi yang dilakukan pelepasan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak
diterbitkannya Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan
dan tidak dapat diperpanjang;
b. mengamankan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi yang dilakukan pelepasan;
c, menyelesaikan pengurusan Hak Guna Usaha (HGU)
dan/atau titel hak lainnya atas Kawasan Hutan
Produksi yang dapat Dikonversi yang telah dilepaskan
dan dilakukan tata batas sebagaimana dimaksud pada
huruf a sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;KEENAM
KETUJUH
“le
d. melaksanakan ketentuan peraturan _perundang-
undangan mengenai pemanfaatan kayu dan hasil hutan;
, mengembangkan kawasan hutan bernilai konservasi
tinggi pada sebagian areal hutan yang dilepaskan seluas
+ 12 Ha (dua belas hektare);
{. pengurus membuat Pakta Integritas yang isinya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat
melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap
kawasan hutan bernilai konservasi tinggi;
g. menunjuk Lembaga Independen untuk memantau
kegiatan pembukaan kawasan hutan yang dilepaskan,
sebagai tindakan preventif pembakaran sisa-sisa kayu
dari kawasan hutan yang dilepaskan dan siap diaudit
atas sarana dan prasarana pengendalian kebakaran
oleh Lembaga Independen yang ditetapkan oleh Dinas
Provinsi yang menangani pengendalian kebakaran;
h. melaksanakan pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan secara konsisten;
i, membangun sistem informasi kepada publik atas
kegiatan pembangunan pabrik timbal (Pb) - seng (Zn)
dan TUKS untuk tindakan preventif sebagaimana
dimaksud pada huruf f dan hurufh.
Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
diterbitkannya Keputusan ini, PT. Kapuas Prima Coal tidak
menyelesaikan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Amar KELIMA huruf a, Keputusan ini dinyatakan tidak
berlaku, dan arealnya tetap menjadi kawasan hutan
PT. Kapuas Prima Coal dilarang:
a. memindahtangankan Kawasan Hutan Produksi yang
dapat Dikonversi yang dilepaskan kepada pihak lain
sebelum memperoleh penetapan batas dari Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
b. membakar sisa-sisa kayu dari kawasan hutan yang
dilepaskan tersebut.KEDELAPAN :
KESEMBILAN :
KESEPULUH :
KESEBELAS
-12-
Apabila PT. Kapuas Prima Coal melakukan pelanggaran
atas ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan ini, maka
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi yang
dilepaskan dan telah dilakukan tata batas sebagaimana
dimaksud dalam Amar KELIMA Huruf a, pengurusan dan
pengawasannya menjadi tanggung jawab Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan pembangunan kawasan hutan _bernilai
konservasi tinggi sebagaimana dimaksud dalam Amar
KELIMA huruf e¢, dapat berkonsultasi dengan Unit
Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber
Daya Alam dan Ekosistem setempat.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Maret 2019
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SITI NURBAYA
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
PAROS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
Menteri Dalam Negeri;
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
Menteri Keuangan;
Menteri Perhubungan;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;10.
ll.
12.
13.
14,
15.
16.
17,
18,
19,
-13-
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;
Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung;
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem;
Gubernur Kalimantan Tengah;
Bupati Kotawaringin Barat;
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah;
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Tengah;
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XXI Palangka Raya;
Direktur Utama PT. Kapuas Prima Coal.PETA PELEPASAN
KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI
UNTUK PEMBANGUNAN PABRIK TIMBAL (Pb) — Seng (Zn)
DAN TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (TUKS)
an. PT KAPUAS PRIMA COAL
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SELUAS #12 HA
SKALA 4 : 10.000
Proyeksi__: Transverse Mercator
Sistem Grid = Grid Geograft
Spheroid : WGS 1984
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : SK.251/Menlhk/Set:jen/PLA. 2/3/2019
TANGGAL: 28 Maret 2019
KETERANGAN :
Kowasan HPK yang dilepaskan untuk pembangunan Pabrik Timbal (Pb) ~ Seng (2n)
TERETE gan TURS an. PT Kepuae Prima Coal
Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi
Permukiman / Perkampungan
‘Sungai
Jalan
‘SUMBER PETA:
4. Peta Rupa Bum! Indonesia (RBI), Skala 1 : 50.000
2 Peta Kawasan Hutan dan Konservasi serta Wilayah Tertentu yang Ditunjuk Sebagai Kawasan Hutan
Provinsi Kalimantan Tongah, Skala 1: 250.000.
(Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No. 529/Menhut-I#2012 tanggal 25 September 2012)
Peta lampiran Keputusan Bupati Kolawaringin Barat No.525/90/IX/20'3 tanggal 18 September 2013,
No.525/41/M/2014 tanggal 18 Juni 2014 dan No.591/19/S.Kep/2015 tanggal 20 Agustus 2016, skala 1 : 25.000
eta lampiran Surat Gubernur Kalimantan Tengah No. 522/0048/PTSP tanggal 29 Januari 2016, kala 1- 25 000|
Peta Rekomendasi Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan Produks| yang dapat Dikonvers! Untuk
PPembangunan pabrik pemurnian Timbal (Pb) -Seng (Zn) dan TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendi
‘WDermaga atau Pelabuhan) an. PT Kapuas Prima Coal, skala 150.000,
Peta Fungsi Ekosistem Gamibut Nasional (Lampiran Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
"Nomor SK 130IMENLHK /SETJENIPKL. 0/2/2017 tanggal 28 Februar 2017)
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
2019