Anda di halaman 1dari 19

BAB 6

A. Pemahaman Konsep
No. Kategori Pernapasan Anaerob Pernapasan Aerob
1. Pengertian Proses pernapasan tanpa Proses pernapasan dengan
oksigen oksigen
2. Produk yang dihasilkan Asam laktat dan alkohol Karbon dioksida dan air
3. Banyak energi yang Sedikit Banyak
dihasilkan
4. Bentuk reaksi C6H12O6 2C3H6O3 + sedikit C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
energi banyak energi

B. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. C
4. D
5. E
6. D
7. C
8. C
9. D
10. D
11. C
12. D
13. A
14. B
15. A
16. D
17. A
18. D
19. B
20. E
21. B
22. C
23. C
24. B
25. C
26. D
27. D
28. A
29. B
30. D
31. B
32. B
33. A
34. C
35. A
36. E
37. D
38. E
39. D
40. D
41. D
42. B
43. D
44. A
45. D
46. D
47. A
48. D
49. B
50. D

C. Isian
1. inspirasi/inhalasi
2. komplementer
3. epiglotis
4. karbonat anhidrase
5. 3; 2
6. medula oblongata; pons
7. respirasi eksternal
8. hemoglobin
9. lamela insang
10. rigi-rigi insang
11. kantong udara
12. bronkiolus
13. hemoglobin
14. dinding alveolus
15. rawan
16. inspirasi
17. spirometer
18. residu
19. respirasi (pernapasan)
20. trakitis dan bronkitis

D. Esai
1. a. Udara mengalami penyaringan
b. Udara mengalami penghangatan
c. Udara mengalami pelembaban
2. Mekanisme pernapasan
Mekanisme Inspirasi Ekspirasi
Pernapasan dada Otot antartulang rusuk luar Otot antartulang rusuk luar
berkontraksi, tulang rusuk relaksaksi, tulang rusuk turun,
terangkat, volume rongga dada volume rongga dada menngecil,
membesar, tekanan udara turun, tekanan udara naik, udara keluar
udara masuk
Pernapasan perut Otot diafragma berkontraksi, Otot diafragma relaksasi, volume
volume rongga dada membesar, rongga dada mengecil, tekanan udara
tekanan udara turun, udara masuk naik, udara keluar

3. Untuk menyuplai kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk kontraksi otot dan sel tubuh lainnya.
4. Pernapasan luar: pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida antara alveolus dan darah.
Pernapasan dalam: pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida antara darah dan jaringan.
5. CO2 + H2O H2CO3
H2CO3 H+ + HCO3 pernapasan dalam
H+ + HbO2 HHb + O2
HHB +O2 + H2O HbO2 + H+
+ -
H + HCO3 H2CO3 pernapasan luar
HCO3 H2O + CO2
6. a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Berat badan
d. Jenis pekerjaan
e. Posisi tubuh
7. Merangsang pelebaran saluran napas yang mengalami penyempitan.
8. Sebagai media pengangkut O2 dan CO2
9. Mencegah masuknya makanan ke trakea ketika menelan ludah
10. menyimpan cadangan O2 dan meringankan tubuh
11.hidung, faring, laring, trakea, paru-paru.
12. adanya perbedaan konsentrasi O2 dan CO2 antara alveolus dan eritrosit sehingga O2 berdifusi ke
darah membentuk HbO2
13. Ada. Polusi menyebabkan gas Co akan berikatan dengan Hb karena ikatan Hb dengan CO lebih kuat
dibandingkan ikatan antara Hb dengan O2 sehingga darah akan kekurangan oksigen
14. karena terjadi pernapasan sel pada jaringan tubuh lebih cepat sehingga dibutuhkan O2 yang lebih
banyak
15. emfisema diakibatkan alveolus yang tidak berfungsi secara optimal.dapat disebabkan kebiasaan
merokok sehingga dinding alveolus pecah

E. Aktivitas
1. F
2. C
3. D
4. B
5. A
2. Melengkapi tabel
1. a. Udara komplementer 1.500 ml
b. Udara tidal 500 ml
c. Udara suplementer 1.500 ml
d. Udara residu 1.000 ml

2. a. Udara komplementer + tidal 2.000 ml


b. Udara suplementer + residu 2.500 ml
c. Udara komplementer + tidal + suplementer 3.500 ml
d. Udara komplementer + tidal + suplementer + residu 4.500 ml

3. Mengisi kotak-kotak kosong


1. Residu
2. Emfisema
3. Nostril
4. TBC
5. Diafragma
6. Rinitis
7. sinusitis
8. nikotin
9. Ekspirasi
10. Tidal
11. Epiglotis
12 Respirasi

BAB 7
A. Pemahaman Konsep

Ginjal Hati Paru-Paru

Keringat Empedu Air

Garam Asam urat Amonia Kreatin

B. Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. D
4. D
5. C
6. E
7. D
8. D
9. B
10. B
11. D
12. D
13. D
14. E
15. B
16. A
17. B
18. E
19. A
20. C
21. C
22. D
23. D
24. B
25. A
26. B
27. B
28. C
29. E
30. D
31. A
32. C
33. B
34. E
35. E
36. C
37. D
38. A
39. E
40. C
41. A
42. A
43. D
44. D
45. B
46. D
47. A
48. D
49. C
50. A
C. Isian
1. filtrasi; reabsorpsi; augmentasi
2. reabsorpsi
3. nefron
4. glomerulus; kapsul Bowman.
5. urine primer/filtrate glomerulus
6. bradikinin; saraf simpatis hipotalamus
7. pengumpul
8. ginjal; uriter; kandung kemih; uretra
9. diabetes melitus
10. CO2: H2O
11. dermis
12. histiosit
13. korteks
14. paru-paru
15. garam kalsium
16. nefron
17. albuminuria
18, epidermis
19. augmentasi
20. urea

D. Esai
1. Hormon ADH meningkatkan proses reabsorpsi air pada tubulus ginjal sehingga urine yang
dikeluarkan normal
2. Darah dari tubuh dialirkan menuju mesin dialisis untuk diproses atau disaring dari zat-zat terlarut
dalam darah. Setelah diperoleh darah bersih, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.
3. Ekskresi: proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang dapat bersifat racun jika menumpuk di
dalam tubuh.
Sekskresi: proses pengeluaran zat-zat yang masih diperlukan di dalam tubuh.
4. a. Hati mengeluarkan empedu
b. Ginjal mengeluarkan urine
c. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan air (uap air)
d. Kulit mengeluarkan keringat
5. Emosi; suhu lingkungan; aktivitas; kadar hormon ADH
6. a. Mengatur volume dan komposisi cairan tubuh
b. Berperan dalam proses produksi hormon eritropoitin untuk pembentukan sel darah merah.
7. Glomerulus: filtrasi
Kapsul Bowman: menampung urine primer dari glomerulus
Tubulus kontortus proksimal: reabsorpsi air, glukosa, asam amino
Tubulus kontortus distal: augmentasi dan reabsorpsi
Lengkung Henle: reabsorpsi air dan Na
Tubulus pengumpul: augmentasi
8. Tempat pembentukan urea dan tempat perombakan sel darah merah yang sudah tua atau rusak.
9. Edema adalah akumilasi cairan di dalam jaringan yang menyebabkan tangan, pergelangan kaki,
kelopak mata membengkak karena obat-obatan, garam, alergi, dan penyakit.
10. penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormone ADH sehingga produksi urine
meningkat 20-30 kali lipat.
11. karena ginjalnya tidak dapat berfungsi sebgai organ ekskresi untuk membersihkan darah dari zat sisa
metabolisme
12. jika tidak dibuang, zat sisa / limbah tersebut akan menimbulkan efek racun pada sel tubuh dan
mengganggu metabolisme tubuh
13. ginjal berperan untuk mengekskresikan zat cair berupa urine yang mengandung air, garam mineral,
urea, dan zat nitrogen lainnya.
14. Filtrasi, yaitu proses penyaringan zat-zat sisa metabolisme, menghasilkan filtrat glomerulus (urine
primer). Filtrasi terjadi pada bagian kapsul Bowman. Rearbsorpsi, yaitu proses penyerapan kembali
zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh. Rearbsorpsi terhadap filtrat glomerulus di tubulus kontortus
proksimal menghasilkan filtrat tubulus (urine sekunder). Rearbsorpsi air pada saluran pengumpul
menghasilkan urine sesungguhnya. Augmentasi, yaitu proses penambahan zat-zat sisa ke tubulus
kontortus distal.
15. dengan mengurangi konsumsi garam, memperbanyak konsumsi air, menjaga pola makan sehat, dan
olah raga secara teratur.

E. Aktivitas
1.
Mendatar
2. vesicaurinaria
5. glomerolus
6. hemin
7. hepar
8. detoksifikasi
9. buret

Menurun
1. uremia
2. violet
3. urineprimer
4. melitus
6. hipotalamus

2. Menjawab pertanayaan berdasarkan tabel


1. Augmentasi
2. Urea
3. Glukosa
4. Tubulus distal

3. Mengisi jaring-jaring
1. Nefron
2. Ornitin
3. Filtrasi
4. Ketonuria
5. Reabsorpsi
6. Ureter
7. Sekresi
8. Dialisis
9. Kreatinin
10. Augmentasi

BAB 8
A. Pemahaman Konsep
1. serebrum
2. lima
3. keseimbangan
4. Ruffini
5. retina

B. Pilihan Ganda
1. E
2. D
3. E
4. E
5. E
6. B
7. B
8. C
9. B
10. B
11. B
12. C
13. D
14. C
15. E
16. A
17. B
18. C
19. C
20. C
21. C
22. A
23. B
24. E
25. E
26. E
27. D
28. E
29. A
30. B
31. D
32. E
33. D
34. E
35. C
36. E
37. C
38. B
39. C
40. A
41. C
42. D
43. C
44. B
45. D
46. D
47. C
48. C
49. C
50. C

C. Isian
1. neurotransmiter
2. dendrit
3. multipolar;
4. duramater; araknoid; piamater
5. saraf optikus
6. akar dorsal
7. hipofisis
8. sel neurosekretori
9. kerdil (dwarfisme)
10. paratiroid; parathormon
11. sel batang; sel kerucut
12. saluran Eustachius
13. sel reseptor pengecap; sel reseptor olfaktori
14. sel basal; sel gustatori; sel sustentakular
15. sel rambut; sakulus; utrikulus
16. sel neuroglia
17. diensefalon
18. hipofisis/pituitari
19. paratiroid hormon
20. bintik buta

D. Esai
1. Dalam keadaan istirahat (polarisasi) membran sel sebelah luar bermuatan (+) dan sebelah dalam
bermuatan (-). Jika impuls merambat, terjadi depolarisasi (membran luar menjadi bermuatan (-) dan
sebelah dalam bermuatan (+) di sepanjang serabut saraf.
2. Neuron sensorik: menghantarkan impuls saraf dari reseptor sensori ke sistem saraf pusat.
Neuron motorik: menghantarkan impuls saraf dari sistem saraf pusat menuju efektor (otot dan
kelenjar).
Neuron asosiasi: memadukan neuron sensorik dan motorik.
3. Diameter akson dan Nodus Ranvier.
4. Mengatur metabolisme sel, pertumbuhan dan perkebangan, serta keseimbangan tubuh.
5. Tiga perbedaan sistem saraf dan sistem hormon
Sistem Saraf Sistem Hormon
Reaksi cepat lambat
Bentuk pesan impuls listrik senyawa kimia/hormon
Dampak pesan sangat singkat berlangsung lama
6. a. impuls saraf
b. komposisi bahan kimia darah
c. kadar hormon lain
7. Karena hormon yang disekresinya dapat mengendalikan kelenjar endokrin lainnya.
a. TSH terhadap kelenjar tiroid
b. FSH terhadap ovarium
c. LH terhadap ovarium, testes
d. ACTH terhadap adrenal
8. a. Korpuskel Pacini terhadap tekanan
b. Korpuskel Ruffini terhadap panas
c. Korpuskel Krause terhadap dingin
d. Korpuskel Meisner terhadap sentuhan
9. Udara masuk melalui lubang telinga menggetarkan membrane timpani. Getaran tersebut merambat
ke tiga tulang kecil hingga menggetarkan jendela oval. Getaran jendela oval menggetarkan perilimfe
dan endolimfe koklea sehingga sel rambut pada organ Korti ikut bergerak dan menimbulkan impuls.
Selanjutnya, impuls dibawa oleh sel saraf vestibulokoklea ke otak sehingga menimbulkan persepsi
suara.
10. Di tempat terang, rhodopsin yang diperlukan untuk melihat di tempat gelap terurai oleh cahaya
menjadi opsin dan retinen. Ketika masuk ke tempat gelap, opsin dan retinen belum sepenuhnya
kembali menjadi rhodopsin sehingga penglihatan menjadi kabur.
11.
a. Bagian luar: Substansi kelabu; mengontrol kesadaran meliputi 4 lobus berpikir, inteligensi, daya
ingat, bicara, dan berhubungan dengan indra.
• Lobus oksipital : Berhubungan dengan indra penglihatan
• Lobus temporal : Berhubungan dengan indra pendengaran dan beberapa indra penglihatan
• Lobus frontal : Mengatur gerakan volunter dan kecakapan berbahasa
• Lobus parietal : Menerima informasi dari kulit dan memproses informasi tentang posisi tubuh
b. Bagian dalam : Substansi putih; sebagai saluran saraf yang memungkinkan bagian-bagian korteks,
misalnya korpus kalosum yang menghubungkan dua hemisfer serebral
12. Hormon tiroksin dan triiodotironin serta hormone kalsitonin.
13. Penyakit Parkinson. Karena adanya degenerasi fungsi sel-sel saraf.
14. impuls panas/ nyeri merangsang neuron sensorik dan impuls diteruskan oleh badan sel saraf ke
bagian badan sel neuron di sumsum tulang belakang. Impuls lalu diteruskan relai neuron dan
diteruskan ke sel motorik di pusat ventral sumsum tulang belakang. Impuls respon diteruskan ke
efektor seperti otot.
15. Karena adanya gangguan di bagian pons varoli di bagian serebelum otak.

E. Aktivitas

1. TTS
Mendatar
3. miopi
4. otonom
6. parkinson
7. alzheimer
8. fotoreseptor
10. sensorik
11. presbiopi
13. dendrit

Menurun
1. tiroid
2. hipotalamus
5. koklea
9. oksipital
12. serebelum

2. isi kotak
1. Hipotalamus
2. kelenjar tiroid
3. otak kecil
4. Sumsum tulang belakang
5. sinapsis

3. Memilih
a. d; 7
b. f; 4
c. b; 6
d. c; 5
e. a; 8
f. e; 1
g. g; 2
h. h; 3

BAB 9

A. Pemahaman Konsep
Organ Reproduksi Homolog
No.
Laki-Laki Perempuan
1. Penis Klitoris
2. Skrotum Labia mayora
3. Vas deferens Oviduk
4. Testes Ovarium

B. Pilihan Ganda
1. D
2. E
3. C
4. B
5. A
6. E
7. C
8. C
9. D
10. C
11. B
12. C
13. D
14. B
15. E
16. C
17. B
18. C
19. A
20. B
21. C
22. C
23. C
24. C
25. B
26. C
27. B
28. A
29. C
30. D
31. D
32. D
33. C
34. A
35. D
36. C
37. A
38. A
39. A
40. D
41. D
42. E
43. D
44. B
45. B
46. B
47. E
48. B
49. A
50. D
C. Isian
1. sel kelamin jantan (sperma); hormon kelamin jantan (testoteron)
2. bagian tengah
3. akrosin
4. spermatogenesis
5. laki-laki; vesikula seminalis; kelenjar prostat; kelenjar bulbouretra
6. folikel de graaf; tuba fallopii; zigot; uterus
7. sel Leydig
8. ovulasi
9. estrogen; progesteron
10. korion; alantois; amnion; sakus vitelinus
11. akrosom
12. proliferase
13. menarch
14. implantasi
15. ovulasi
16. gametogenesis
17. oviduk, uterus, vagina
18. LH, FSH, esterogen, progesterone.
19. dua
20. steril

D. Esai
1. a. Testis: menghasilkan sel kelamin jantan dan hormon kelamin jantan
b. Kelenjar kelamin: menghasilkan cairan cadangan makanan untuk sperma, getah (lendir), dan
membentuk semen bersama sperma
c. Saluran reproduksi: tempat pematangan sperma serta menyalurkan sperma dan urine
d. Penis: sebagai alat kopulasi
e. Skrotum: sebagai alatpelindung testes
2. Tiga perbedaan spermatogenesis dan oogenesis
Spermatogenesis Oogenesis
Tempat testes ovarium
Hasil 4 spermatozoa 1 ovum
Waktu mulai dari masa pubertas mulai sejak di dalam kandungan
3. a. Ovarium: menghasilkan sel kelamin betina (ovum)
b. Saluran reproduksi: menyalurkan ovum (tuba fallopi), tempat implantasi (uterus), saluran
masuknya sperma, saluran untuk melahirkan, mengeluarkan cairan menstruasi, dan urine
4. Hormon estrogen dan progesteron yang tinggi dalam darah dapat menghambat produksi dan sekresi
GnRH oleh hipotalamus. Jika GnRH tidak disekresi, maka FSH dan LH tidak disekresi oleh hipofisis
sehingga folikel tidak tumbuh dan ovulasi tidak terjadi.
5. Tahapan siklus reproduksi perempuan, yaitu menstruasi, praovulasi, ovulasi, dan pascaovulasi.
Hormon yang memengaruhi siklus tersebut adalah FSH, LH, GnRH, estrogen, dan progesteron.
6. ASI eksklusif penting bagi bayi karena:
a. mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi seperti AA, DHA, dan Taurin,
b. mudah dicerna sesuai dengan kondisi bayi,
c. mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dan
d. baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pemberian kolostrum penting bagi bayi karena kaya akan protein dan mengandung antibodi.
7. Beberapa metode kontrasepsi, antara lain:
a. metode hormonal: pil, suntik, implan,
b. metode mekanik: kondom, diafragma,
c. metode sterilisasi: vasektomi, tubektomi,
d. metode alami: sistem kalender, koitus interuptus
8. a. Tempat pertukaran zat makanan dan oksigen dari ibu ke janin
b. Tempat pertukaran karbon dioksida dan sampah dari janin ke ibu
9. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi, yaitu:
a. ketidaksuburan pada perempuan: penyumbatan pada oviduk,
b. ketidaksuburan pada laki-laki: jumlah sperma sedikit, bentuk sperma tidak normal,
c. AIDS: penyakit yang disebabkan virus HIV,
d. spilis dan gonore: penyakit yang disebabkan bakteri,
e. kanker prostat: biasa terjadi pada usia lanjut, dan
f. kanker leher rahim.
10. Jika sel telur tidak dibuahi, maka produksi estrogen dan progesteron menjadi terhenti sehingga
penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan. Selanjutnya, dinding rahim akan mengalami
peluruhan yang diikuti oleh pendarahan.
11. Fertilisasi merupakan proses pembuahan ovum (oosit sekunder) oleh sperma. Masa kehamilan
adalah masa perkembangan embrio yang terimplantasi di dalam uterus hingga terjadi persalinan.
12. Proses pembentukan sel gamet pria dan wanita di dalam kelenjar kelamin.
13. a. Kanker leher rahim, yaitu semacam penyakit pada leher rahim. Penyakit ini terjadi akibat sel-sel
pada jaringan epitel skuama berlapis tumbuh secara abnormal.
b. Tumor/kanker prostat, yaitu semacam penyakit yang terjadi pada kelenjar prostat. Penyakit ini
biasa menyerang laki-laki berusia lanjut.
c. Kelainan letak plasenta/embrio, yaitu semacam kelainan yang menyebabkan plasenta atau
embrio tidak berada di dalam rahim.
14. HCH, FSH, Proteolitik, hyalurodinase, akrosin, progesterone, testoteron, esterogen, prolaktin,
GnRH.
15. Reproduksi dalam dan alat reproduksi luar.
a. Alat reproduksi dalam meliputi ovarium dan saluran reproduksi (oviduk, uterus, vagina).
b. Alat reproduksi luar meliputi vulva, labium mayora, labium minora, pubis dan klitoris.

E. Aktivitas

1. Isi bagan
Alat reproduksi pria.
Luar : penis, testis
Dalam : uretra, epidisimis, vas deveren, vesicular seminalis, kelenjar cowper, kelenjar prostat,
kelenjar kelamin lain.
Alat reproduksi wanita.
Luar : vulva, labia minora, labia mayora, mons, pubis, klitoris.
Dalam : ovarium, oviduk, uterus, vagina.

2. isi kotak
1. Oogenesis
2. Tubulus seminiferus
3. FSH
4. LH
5. Fertilisasi
6. Morula
7. Plasenta
8. Vesikula seminalis

3. Memilih istilah
1. N
2. B
3. E
4. J
5. L
6. O
7. A
8. G
9. I
10. D

4. Melengkapi keterangan gambar


No. Hormom No. Peristiwa
A Estrogen P Menstruasi
B FSH Q Pertumbuhan folikel
C LH R Ovulasi
D progesteron S Perkembangan korpus luteum

BAB 10

A. Pemahaman Konsep
No. Hormom Istilah
1. Antigen Suatu bahan protein yang dapat menyebabkan kekebalan
2. Antibodi Struktur protein dalam darah untuk membantu menghancurkan benda asing
3. Autoimun Reaksi imun terhadap jaringan tubuh sendiri
4. Imunisasi Proses pemberian kekebalan tubuh
5. Fagosit Sel yang mampu melakukan fagositosis

B. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. E
4. C
5. B
6. B
7. E
8. B
9. D
10. C
11. D
12. D
13. B
14. E
15. A
16. B
17. B
18. B
19. C
20. B
21. E
22. E
23. C
24. E
25. D
26. B
27. B
28. A
29. B
30. A
31. D
32. C
33. C
34. B
35. A
36. B
37. B
38. E
39. C
40. B
41. B
42. C
43. B
44. B
45. A
46. D
47. E
48. B
49. A
50. A

C. Isian
1. antigen
2. sel B; imunitas spesifik
3. respons primer
4. histamin
5. neutrofil; limfosit
6. stem; B; antibodi
7. sel T sitotoksik
8. Macfarlane Burnet; Australia
9. histamin
10. reseptor antigen; T limfosit
11. dua
12. interferon
13. B; T; sumsum tulang; timus
14. sel T penolong
15. penolong; penurunan kekebalan tubuh
16. senyawa kemokin
17. leukisit
18. immunoglobulin G
19. jaringan intertisial, limpa, kelenjar limfe, hepar.
20. autoimun

D. Esai
1. Beberapa perbedaan antara imunitas bawaan dan imunitasadaptif.
Imunitas Bawaan Imunitas Adaptif
Reaksi terhadap semua agen infeksi sama berbeda
Memori terhadap infeksi sebelumnya tidak ada ada
Tingkat reaksi terhadapagen infeksi sama lebih besar
2. Imunitas selular merupakan bentuk imunitas spesifik yang melibatkan sel T untuk menyerang
patogen intraselular.
Imunitas humoral merupakan imunitas yang melibatkan sel B untuk menyerang patogen
ekstraselular.
3. Cara tubuh membentengi terhadap serangan mikroba adalah melalui pembentukan pertahanan
lapis pertama (meliputii kulit, membran mukosa, sekresi alami, bakteri alami). Jika gagal, melalui
pembentukan pertahanan lapis kedua (meliputi sel fagosit, sel pembunuh alami, protein
komplemen, interferonsitokin).
4. Imunitas aktif melibatkan proses pembentukan antibodi di dalam tubuh seseorang untuk merespons
antigen tertentu.
Imunitas pasif melibatkan antibodi yang berasal dari luar tubuh orang yang bersangkutan.
5. a. Makrofag berperan sebagai fagositosis terhadap benda asing yang masuk ked alam tubuh.
b. Sel T sitotoksik berperan membunuh dan melisiskan benda asing.
c. Sel T penolong bersama sel B berperan dalam pembentukan antibodi
6. Sel B melindungi tubuh terhadap benda asing dengan cara pembentukan antibodi, sedangkan sel T
dengan cara menghancurkan benda asing.
7. Cairan dari penderita cacar diinokulasikan pada media lain seperti kuda atau sapi sehingga hewan
tersebut mengalami cacar. Selanjutnya, cairan dari hewan diambil dan dilemahkan daya racunnya
sehingga tidak dapat menimbulkan sakit bila disuntikkan pada orang yang sehat.
8. Sel T penolong berperan mengatur sistem imunitas, sedangkan sel T sitotoksik berperan dalam
menghancurkan benda asing.
9. Karena sistem kekebalan penderita AIDS menurun akibat sel T penolong dihancurkan oleh HIV.
10. Penyakit autoimun terjadi akibat kegagalan sistem imunitas dalam mengenali sel tubuh sendiri dan
benda asing. Dalam hal ini, sel B dan sel T akan menyerang sel tubuh sendiri seperti layaknya
menyerang benda asing. Contoh penyakit autoimun adalah anemia pernikus, graveslupus, dan
arthritis rematoid.
11. Respons nonspesifi k merupakan sistem pertahanan fi sik dan kimia terhadap agen infeksi yang tidak
dipengaruhi oleh infeksi sebelumnya. Artinya, respon tersebut tidak memiliki memori terhadap
agen infeksi.
12. Sistem kekebalan akan merangsang system imunitas untuk menghasilkan bahan kimia pelindung
yang disebut dengan antibody. Antibody merupakan immunoglobulin yang dihasilkan oleh sel darah
putih tertentu sebagai respon masuknya benda asing (antigen) ke dalam tubuh manusia.
13. Peristiwa yang terjadi dalam respon peradangan adalah sebagai berikut.
a. Jaringan rusak menimbulkan inveksi mikroorganisme.
b. Basofil dan sel mast akan menghasilkan histamin sebagai awal respon peradangan.
c. Limfosit lain dan jaringan yang rusak menghasilkan prostaglandin yang akan membesarkan dan
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah.
d. Jaringan yang luka akan menghasilkan zat kimia kemokin untuk memanggil sel fagosit.
e. Sel fagosit memakan mikroorganisme yang menginveksi.
f. Muncul nanah yang merupakan mikroorganieme mati, limfosit mati, protein, dan cairan tubuh.
g. Cairan tubuh yang tertimbun dalam jaringan akan menghasilkan pembengkakan.
14. Kekebalan alami adalah kekebalan yang diperoleh individu dari kedua orangtuanya. Kekebalan ini
melindungi mulai dari lahir hingga sepanjang hidupnya. Kekebalan ini diperoleh berdasarkan
susunan genetic yang ada.
15. Tubuh tidak dapat menangkal serangan penyakit dari luar atau system imun juga dapat menyerang
balik tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit dan juga dapat rusak oleh system imunnya
sendiri.

E. Aktivitas
1. Isi kotak
1. non spesifik
2. peradangan
3. demam
4. sel T pembunuh

2. TTS
Mendatar
4. interferon
5. komplemen
7.natural killer cell
9. inflamasi
12. IGM
13. alergi
14. sitokinin

Menurun
1. autoimun
2. sel b memori
3. sel t memori
6. sel plasma
8. antibodi
10. timus
11. alami

3. Menemukan istilah
1. imunitas
2. limfa
3. interferon
4. vaksin
5. serum
6. sel T
7. aids
8. ig

Anda mungkin juga menyukai