Tugas Perencanaan Kota
Tugas Perencanaan Kota
PERMASALAHAN KOMPLEKS
(Study Kota/Provinsi DKI Jakarta)
Disusun oleh:
Linda Kusumawati (044203727)
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah memberikan rahmat, nikmat serta karunianya kepada penulis karena dapat
menyesaikan proposal ini.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan majunya teknologi,
tidak menjadikan seluruh bidang kehidupan menjadi lebih baik. Masih banyak
bidang-bidang yang perlu untuk dilakukan perbaikan untuk menjadi lebih baik.
Bidang perencanaan kota tidak terhenti ketika suatu kota sudah selesai dibangun dan
dapat digunakan semestinya. Perencanaan kota terus dapat dilakukan untuk
menyeseuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dengan tujuan memperbaiki
menjadi lebih baik.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepda banyak pihak
yang terlibat dalam proses penyusunan proposal. Penulis mengharapkan agar proposal
ini dat berguna dan bermanfaat untuk menambah pengetahuna kita. Prosposal ini
bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahn kompleks yang dihadapi
oleh Kota agar bisa menjadikan kota yang lebih baik lagi serta berkelanjutan.
Saya selaku penulis mengucapkan permintaan maaf apabila dalam pembuatan
makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Linda Kusumawati
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6
1.3 Tujuan...............................................................................................................................6
1.4 Manfaat.............................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN LITERATUR........................................................................................7
2.1 Permasalahan Kota Masa Kini.........................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................12
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu Kota Indonesia adalah Kota Jakarta yang sekaligus menjadi Provinsi DKI
Jakarta. Jakarta adalah kota yang mengalami berbagai permasalahan seperti polusi
udara, kemacetan, kesenjangan sosial ekonomi dan kemacetan. Masalah-masalah
tersebut menimbulkan berbagai dampak pada kualitas hidup masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi yang menjadi lebih lambat. Perkembangan kota pada saat ini
menunjukkan kemajuan yang pesat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk
serta semakin besarnya volume kegiatan pembangunan pada berbagai sektor. Dari
waktu ke waktu, sejalan dengan meningkatknya jumlah penduduk perkotaan serta
meningkatnya tuntutan kebutuhan dalam aspek politik, ekonomi, budaya, sosial, dan
teknologi telah mengakibatkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan.
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan maupun kegiatan penduduk
perkotaan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar. Oleh
karena itu ketersediaan ruang di dalam kota tetap terbatas, maka meningkatnya
kebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan kedudukan fungsi-fungsi selalu akan
mengambil ruang di daerah pinggiran kota. Sebagai pusat kegiatan kenegaraan dan
kegiatan bisnis, Jakarta merupakan Provinsi terkecil yang ada di Indonesia dengan
wilayah sebesar 664,01 km2 dengan populasi penduduk sebanyak 10,56 juta yang
tercatat pada tahun 2020.
Populasi penduduk tersebut belum termasuk dengan kedatangan penduduk
dari luar provinsi DKI Jakarta. Tercatat 31.871 orang merupakan penduduk pendatang
dari luar provinsi selama bulan Maret sampai dengan Mei 2021. Dalam periode
tersebut disebutkan terjadi penurunan kedatangan penduduk dikarenakan pandemi
Covid-19. Dapat dibayangkan bagaimana padatnya Jakarta dalam keadaan normal dan
masalah apa saja yang dapat ditimbulkan dari kepadatan tersebut. Bahkan pada masa
pandemi Covid-19, banyak pasien yang terjangkit lebih dari 1 kali oleh virus
disebabkan intensitas kontak yang sangat tinggi.
Kepadatan Jakarta ditambah lagi dengan lingkup wilayah Jabodetabek
(Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) yang menjadi poros utama kegiatan
sehari-hari. Terlebih lagi dengan tingginya urbanisasi terjadi sehingga kepadatan pada
4
area perkotaan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini sangat memungkinkan karena
Jakarta didukung oleh beberapa kota sekitarnya untuk dapat menjadi area tempat
tinggal. Misal saja seseorang yang bekerja di Jakarta memilih untuk tinggal di Bogor,
dikarenakan sudah tersedianya akses cepat menuju Jakarta dengan menggunakan
Kereta.
Masalah yang dihadapi oleh kota yang akan dibangun, kota Jakarta
mengalami masalah kompleks seperti kualitas udara yang buruk, banjir, tingginya
tingkat kepadatan penduduk, tingginya angka kriminalitas, masalah kesehatan,
kemacetan lalu lintas menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan hunian-hunian yang
layak. Selain itu kesenjangan sosial ekonomi pun menjadi masalah yang perlu diatasi.
Perilaku individualis adalah ciri utama dari sifat kehidupan di perkotaan. Ini adalah
permasalahan yang tidak bisa dihilangkan begitu saja karena timbul dan iklim
kompetitif yang ada. Perilaku individu tersebut menyebabkan bermunculan sifat
ketidakpedulian masyarakat terhadap yang terjadi pada daerah sekitar, contoh saja
dalam menjaga kebersihan lingkungan lebih merasa acuh dengan membuang sampah
pada aliran sungai atau bukan pada tempat penampungan sampah.
Dampak dari perilaku tersebut tidak hanya menyebabkan pada permasalahan
lingkungan saja, masih banyak lagi faktor-faktor yang menyebabkan timbul
permasalahan kompleks pada area perkotaan. Dalam penyusunan perencanaan
pembangunan area perkotaan dengan masalah yang kompleks seperti Jakarta
membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan, mendalam dan lebih melakukan
perubahan pada hal yang sangat mendasar.
Permasalahan kota semakin kompleks baik itu dari segi fisik, sosial, maupun
ekonomi. Dari segi fisiknya misalnya perkembangan kota yang sangat pesat yang
diakibatkan dari globalisasi dan modernisasi berimplikasi kepada pencemaran
lingkungan, baik tanah, air dan udara. Sementara dalam segi sosialnya, perilaku
masyarakat yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi membuat sulitnya
dilakukan perubahan untuk dapat memperbaiki permasalahan yang ada. Ditambah lagi
dengan kondisi ekonomi yang tidak merata menambah pokok permasalahan pada area
perkotaan. Dari kondisi kesenjangan ekonomi tersebut menyebabkan meingkatnya
angka kriminalitas pada area perkotaan, masyarakat yang ‘kurang’ mengambil jalan
pintas untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Konsep pembangunan Kota Jakarta yang berkelanjutan adalah ramah
lingkungan. Ini dapat dicapai dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,
5
kemudian meningkatkan transportasi umum yang ramah lingkungan, membangun
taman kota dan jalur sepeda yang nyaman, meningkatkan keamanan dan kenyamanan
masyarakat beraktivitas dan melakukan penataan kembali ruang terbuka hijau di Kota
Jakarta. Kemudian selain itu peningkatan segi kualitas pendidikan dan pelatihan
keterampilan bagi masyarakat juga akan membantu mengurangi kesenjangan sosial
ekonomi.
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penulisan proposal ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja permasalahan kota Jakarta saat ini.
2. Untuk mencari solusi permasalahan kota Jakarta saat ini.
1.4 Manfaat
Setelah penulisan proposal ini selesai, diharapkan menjadi manfaat untuk
beberapa pihak terkait sebagai berikut :
1. Mampu mengidentifikasi masalah perkotaan saat ini.
2. Mampu memberikan solusi dari permasalahan perkotaan saat ini.
6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
perkembangan yang sangat tinggi. Perkembangan kota merupakan tuntutan dan juga
dikarenan oleh fasilitas, sistem perkotaan, dan area pada kota tersebut.
Salah satu persoalan yang sampai saat ini terus dirasakan yaitu adanya
perbedaan kelas sosial ekonomi yang makn lama makin menyolok. Golongan yang
‘mampu’ semakin berkuasa dan semakin kaya, sedangkan golongan miskin bertambah
miskin. Semakin besar, semakin padat dan heterogen penduduknya, semakin jelas
ciri-ciri tersebut. Fenomena lain pada kehidupan kota adanya sifat kompetitif
individual atau kelompok yang sangat besar. Sifat hubungan antar personal yang lebih
Dari kondisi yang disebutkan di atas, kemudian terjadi perubahan tata nilai
atau kelasnya. Pada saat itulah timbul konflik kepentingan masing-masing kelompok
atau individu akibat dari pemaksaan kehendak dan salah satu kelompok atau individu
terhadap kelompok atau individu lainnya. Kejadian tersebut terjadi berawal dari
7
Kehidupan perkotaan yang cenderung bersifat kompetitif, egosentris,
hubungan atas dasar kepentingan ekonomi, sangat mempengaruhi tata nilai di dalam
kehidupan dan hubungan sosial masyarkat. Tata nilai disini meliputi perilaku, sikap
hidup, pola pikir dan budaya. Dalam kondisi seperti ini, kesadaran manusia sangat
penting untuk tidak membuat polarisasi dalam lingkungan hidup perkotaan karena
pada dasarnya manusia saling membutuhkan satu sama lain dan tidak menjadikan
Semakin tingginya intensitas kesibukan dari setiap warga kota dalam kurun
waktu yang tinggi dapat mengurangi perhatian terhadap sesamanya. Hal tersebut
dapat menyebabkan timbulnya sifat acuh tak atau kurangnya kepedulian individu
tercermin pada batas ruang (territory). Teritorialitas merupakan salah satu perwujudan
ego yang tidak ingin diganggun, dan merupakan perwujudan dari privasi. Yang perlu
diperhatikan apabila keinginan perwujudan privasi ini sangat berlebihan, hal ini
Dalam hal ini, pendidikan sangat memiliki peran penting dalam hal mengatasi
sosial yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Nilai-nilai keagamaan
juga turut serta membentuk karakter dan sikap individu masyarakat kota menuju
Kota itu sendiri pada dasarnya terdiri dari tempat tinggal, perkantoran dan
8
maupun karena tingginya arus urbanisasi. Laju urbanisasi dan pembangunan kota
yang tinggi akan membawa dampak tersendiri bagi lingkungan hidup di dalam
maupun di sekitar kota. Perkembangan aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan jumlah
Hal tersebut telah menyita area terbuka seperti taman, tanah kosong, hutan ladang
untuk dijadikan tempat tingga; tempat usaha, tempat pendidikan, kantor atauapun
Perkembangan industri dan teknologi yang begitu pesat terjadi pada area
pabrik, air buangan sisa pengolahan pabrik, dan lain-lain. Akibat dari pembangunan
seperti pencemaran udara, air, tanah, dan kebisingan. Secara garis besar, pencemaran
yang terjadi pada lingkungan merugikan manusia dikarenakan akan timbul penyakit
menggapai kehidupan yang memuaskan dan berharga. Keduanya menjadi hal yang
penting untuk membentuk kemampuan manusia yang lebih luas yang berada pada inti
juga menjadi salah satu motivasi seseorang untuk beralih tinggal di perkotaan.
membawa dampak yang sangat besar kepada tingkat kenyamanan yang tinggi. Kota
9
seperti Jakarta misalnya tidak dirancang untuk melayani mobilitas penduduk dari 10
juta orang, sedangkan saat ini jumlah penduduk di Jakarta sudah melebihi dari 10 juta
tarik lain sehingga sebagian penduduk lebih memilih tinggal di kota, meski mereka
kumuh dengan fasilitas kehidupan dan kebutuhan umum yang terbatas, menjadi
semakin bertambah.
mengalihfungsikan suatu area menjadi area untuk kepentingan lainnya. Yang sering
dikorbankan adalah area-area publik seperti sarana olahraga dan pendidikan seringkali
tersingkir oleh kepentingan ekonomi. Tidak sedikit juga telah terjadi penggusuran
telah memiki konsentrasi penduduk tinggi serta memiliki sarana dan prasarana yang
industri, antara lain biaya distribusi barang dan jasa. Perencanaan tata ruang kota
harus dapat ditata lebih baik dengan meregulasi pembangunan yang bertujuan untuk
kepenatan dari berbagai kegiatan yang sudah dilalui. Penyediaan ruang publik juga
harus menjadi perhatian khusus karena memiliki fungsi lain sebagai daerah resapan
10
kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang tidak mudah dipecahkan. Terbatasnya
penambahan ruas jalan yang dilakukan pemerintah tidak dapat mengimbangi laju
ini, karena para penduduk kota satelit ini justru lebih banyak masih mencari
pihak, sebagian kecil dari penduduk perkotaan menguasai sebagai besar sumber
kecemburuan sosial yang bermuara pada kerusuhan massal, kerap terjadi karena
11
12
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif dengan lokasi penelitian di Kota Jakarta. Sumber data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan
pengambil keputusan pada Kota Jakarta. Pemilihan informan ini terkait pertimbangan
dokumentasi yaitu pengumpulan terkait dokumen pemerintah, buku, jurnal, hasil studi
akademik, dan artikel media massa. Adapun metode analisis data yang digunakan
adalah analisis model interaktif yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data,
penyajiandata, dan simpulan. Terkait dengan fokus penelitian adalah perilaku individu
13
DAFTAR PUSTAKA
14