Anda di halaman 1dari 6

BAB I

Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir

Kelompok 1 :

- Ari Dermawanta Pinem

- Defy Tasari

- Padila

- Wahyu Herlambang

1.Pengertian dan Hikmah Iman kepada Hari Akhir

Secara umum, pengertian hari akhir atau hari kiamat menurut agama islam adalah hari
hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Iman
kepada hari akhir adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam, termasuk dunia dan
seisinya, akan mengalami kehancuran.
Bagi umat islam, mempercayai hari akhir merupakann rukun iman kelima. Umat islam
wajib percaya dan yakin bahwa hari itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan
kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT.

Emitologi dan Pengertian Hari Akhir

Al-Qiyamah (hari kebangkitan) adalah kebangkitan seluruh umat manusia dari Adam As
hingga manusia terakhir. Ajaran ini sebenarnya diyakini oleh umat tiga agama samawi, yaitu
Islam, Kristen dan Yahudi. Al-Qiyamah juga merupakan nama surah ke-75 dalam kitab suci Al-
Qur’an.

Kalimat kiamat di dalam bahasa Indonesia berarti “hari kehancuran dunia”. Kata ini diserap dari
bahasa Arab yaum al-qiyamah, yang arti sebenarnya adalah “hari kebangkitan umat”. Adapun
kalimat hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta isinya) dalam bahasa Arab adalah as-
saa’ah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kiamat berarti akhir zaman (dunia
seisinya rusak binasa dan lenyap). Berdasarkan definisi tersebut, kiamat dapat diartikan sebagai
proses berakhirnya keseluruhan alam semesta beserta segala isinya.

Secara istilah, yaumul qiyamah sering diartikan hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta
isinya). Yaumul qiyamah sama halnya dengan yawm ad-din yang artinya satu periode (masa)
ketika terjadi kebangkitan sebuah komunitas umat manusia, yang hidup berdasarkan dinullah
(agama Allah SWT).
Setelah terjadi kehancuran, para makhluk menjalani fase yawm al-mahsyar, yaitu hari berkumpul
di Padang Mahsyar. Fase selanjutnya adalah yawm ad-din, yaitu hari penghakiman atau hari
ketika Allah SWT memutuskan semua perbuatan makhluk-Nya.
Hari akhir dapat dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki
awal kehidupan baru yang abadi di akhirat. Dijelaskan juga bahwa pada hari itu daratan, lautan,
dan benda-benda di langit pora-poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan.
Bumi berguncang dan memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh
isinya. Benda-benda dilangit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling
bertabrakan.

Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa
setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang
sebenarnya dan bersifat abadi. Pada saat itulah, manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya,
berhasil dan berbahagia atau sebaliknya. Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan
beriman kepada kehidupan akhir dan semua peristiwa yang terjadi didalamnya.

Dua Macam Hari Kiamat

Para ulama mengelompokkan hari kiamat menjadi dua macam, yaitu:

 Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu tanda-tanda kerusakan yang dialami sebagian
alam dan terjadi setiap waktu. Tanda-tanda kiamat sugra seperti terjadinya
bencana alam, gunung meletus, meninggalnya manusia karena sakit, tsunami,
banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan sebagainya;

 Kiamat kubra (kiamat besar), yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang
menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur.
Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.

Umat islam meyakini bahwa hari akhir tidak akan terjadi, apabila masih ada manusia
yang mau menyebut nama Allah SWT. Namun, kehancuran dunia terjadi ketika sudah
tidak ada lagi orang yang beriman dimuka bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat.

Menurut syariat islam, tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang datangnya hari
kiamat, baik malaikat, nabi, maupun rasul. Masalah ini adalah perkara yang gaib dan
hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya.

Hikmah Beriman kepada Hari Akhir

Kewajiban beriman kepada hari akhir sudah diberitakan dalam Al-Qur’an dan hadis. Namun,
bisa dipertegas oleh dalil aqli (akal pikiran). Secara akal, kita bisa berpikir bahwa segala sesuatu
yang ada di alam dunia mengalami perubahan. Setiap perubahan pastinya juga akan
membutuhkan akhir.
Sesuatu yang berakhir mempunyai tanda-tanda yang diberitakan oleh Al-Qur’an dan hadis, serta
bisa diterima oleh akal. Keyakinan terhadap adanya hari akhir akan memberikan hikmah atau
efek yang besar dalam kehidupan manusia, paling tidak manusia akan merasa takut terhadap
azab yang diberikan Allah SWT setelah terjadinya hari akhir. Hal ini akan membuat manusia
selalu berhati-hati dalam bertindak dan akan selalu memperbanyak amal ibadah sewaktu di
dunia.

Anda mungkin juga menyukai