Anda di halaman 1dari 8

MAULITA 2019

Aktivitas belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Kuta Baro yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan media gambar pada materi zat aditif dan zat adiktif lebih lebih baik
daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan secara konvensional.

Andi Darmawan, Ramlawati, Paulus Rante (2021)


Berdasarkan data hasil penilaian dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Model
Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik Kelas VIII C 1 SMP Islam Trijaya Tahun Pelajaran 2021/2022
Pada Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif.

Juni Angkowati (2021)

Selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses pada topik zat aditif dan zat adiktif kelas VIII di
SMPN 1 Paringin, dapat disimpulkan bahwa: (1) keterampilan proses siswa dengan menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) pada topik zat aditif dan zat adiktif terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus II yaitu sangat baik; (2) penggunaan model Problem Based Learning (PBL) pada topik zat aditif dan
zat adiktif dapat meningkatkan respon siswa, hal ini dapat dilihat pada angket respon siswa baik respon
positif maupun respon negatif sangat mendukung pembelajaran PBL pada topik zat aditif dan zat adiktif.

Sanjaya, (2007) menyebutkan keunggulan dari model Problem Based Learning (PBL), yaitu: (1)
merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran: (2) dapat menantang kemampuan
siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; (3) dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; (4) dapat membantu siswa untuk bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata; (5) dapat membantu siswa
untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan; (6) dapat mengetahui cara berpikir siswa dalam menerima pelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning yang dianggap menyenangkan dan disukai siswa; (7)
dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru; (8) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata; dan (9) dapat mengembangkan
minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekaligus belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Kekurangan dari model Problem Based Learning (PBL) menurut Dincer dkk. sebagaimana dikutip oleh
Akinoglu dan Tandongan (2007) adalah: (1) guru kesulitan dalam merubah gaya mengajar; (2)
memerlukan lebih banyak waktu untuk siswa dalam memecahkan masalah, jika model tersebut baru
diperkenalkan dikelas; (3) setiap kelompok boleh menyelesaikan tugas sebelum atau sesudahnya; (4)
Problem Based Learning membutuhkan bahan dan penelitian yang banyak; (5) sukar menerapkan model
Problem Based Learning dalam semua kelas; dan (6) kesulitan dalam menilai pelajaran.
Hasil belajar kognitif siswa terdapat peningkatan setelah menerapkan media papan monopoli kuis pada
pokok bahasan zat adiktif. Siswa memberi respons positif terhadap penerapan media papan monopoli
kuis. Jayanti Kusumastuti1* , Mohammad Budiyanto1 (2022)

Menurut DeVries dalam Teams-games-tournament The Team Learning Approach (1980), TGT


adalah model pembelajaran yang mengatur kembali kelas ke dalam kelompok beranggotakan 4-5
siswa. Di mana masing-masing kelompok punya anggota dari semua tingkat prestasi.

Saat menerapkan model pembelajaran TGT, ada beberapa kelebihan yang akan Bapak dan Ibu
Guru dapatkan, antara lain:

1. Menggunakan lebih banyak waktu untuk permainan dan turnamen yang bisa
memperdalam pengetahuan siswa.

2. Memotivasi siswa untuk terus belajar dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Meningkatkan hubungan antarsiswa karena adanya interaksi yang aktif dalam kelas.

4. Membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

5. Mengembangkan kemampuan kerjasama yang dibutuhkan dalam kehidupan siswa.

6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran.

Sementara itu, model pembelajaran TGT juga punya kekurangan. Karena memang nggak ada
yang sempurna dalam segala hal, termasuk model pembelajaran yang satu ini.

Kelemahan model pembelajaran TGT antara lain:

1. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengelompokkan siswa, apalagi untuk
kelas dengan siswa yang tingkat kemampuannya sangat berbeda dari segi akademis.

2. Memperlambat proses pembelajaran saat jumlah yang ada di kelas terlalu banyak,
sehingga kegiatan belajar justru kurang maksimal.

3. Memunculkan kekhawatiran bahwa kelas nggak akan berjalan baik ketika siswa tidak
dibagi dalam kelompok.

4. Menuntut kemampuan khusus guru untuk bisa mengelola siswa dalam kelompok dan
melaksanakan turnamen.

5. Memungkinkan siswa dengan tingkat kemampuan yang lebih tinggi untuk mendominasi
kelompok, sehingga proses tutor sebaya nggak bisa berjalan lancar.
Berikut ini kelebihan problem based learning.

1. Peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
2. Bisa memicu peningkatan aktivitas peserta didik di kelas.
3. Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan.
4. Kegiatan pembelajaran berjalan lebih kondusif dan efektif karena peserta didiknya dituntut untuk
aktif.
Berikut ini kekurangan problem based learning.

1. Tidak semua materi pembelajaran bisa menerapkan model ini.


2. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran lebih lama.
3. Bagi peserta didik yang belum terbiasa menganalisis suatu permasalahan, biasanya enggan untuk
mengerjakannya.
4. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu banyak, guru akan kesulitan untuk
mengondisikan penugasan.

Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning


Berikut kelebihan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning:

Membantu peserta didik memperbaiki dan meningkatkan keterampilan serta proses-proses


kognitif.
Pengetahuan yang diperoleh melalui discovery learning mampu menguatkan pegertian, ingatan
dan transfer pengetahuan.
Menimbulkan rasa senang. Tumbuhnya rasa menyelidiki dan ingin berhasil.
Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat.
Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akal dan motivasi
sendiri.
Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Model Discovery Learning menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.
Bagi peserta didik yang kurang pandai akan mengalami kesulitan berpikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan.
Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah peserta didik yang banyak, karena membutuhkan
waktu yang lama.
Harapan yang terkandung dalam model ini bisa tidak terwujud jika dihadapkan dengan peserta
didik dan guru yang terbiasa belajar dengan cara lama.
Discovery learning lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian

ENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK


MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA
SEKOLAH DASAR
2022
Witri Wijayanti, Mukti Widayati, Sularmi Sularmi

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan minat belajar dan hasil
belajar muatan pelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalmade 02 semester II tahun pelajaran 2020/2021.

Penggunaan media pembelajaran wordwall untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Tatsa Galuh Pradani (2022)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan sikap yang terjadi pada siswa setelah
dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan media wordwall. Perubahan tersebut dapat dilihat
dari aspek keaktifan siswa serta kriteria penilaian observasi diukur melalui beberapa indikator, antara
lain yaitu: (a) Keaktifan siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring (online) dibuktikan
dengan pengisian absen, (b) Keaktifan siswa saat mengumpulan tugas dengan tepat waktu, (c) Bertanya
terhadap materi yang belum dipahami. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan media
wordwall pada pembelajaran IPA kelas IV mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakanoleh guru untuk menyampaikan

informasi kepada peserta didik terkait dengan pembelajaran sehingga mudah dipahami. Arsyad‟

(2013:3‟)

Analisis Penggunaan Media Video pada


Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar (2019)
Sonia Mahari Risky

Hasil penelitian terkait dengan penggunaan media video yang telah diterapkan pada mata pelajaran IPA di
kelas V SD Muhammadiyah 1 Tulungagung tampak dapat menumbuhkan perhatian dan menambah
kemudahan siswa dalam memahami materi pelajaran IPA. Terlebih lagi melalui penggunaan media video
dalam pelajaran IPA mendapat respon positif dari guru dan siswa kelas V di SD Muhammadiyah 1
Tulungagung meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh guru.

1. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks
dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan
proses lainnya.
2. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba.
3. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa
terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.
4. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan
visual.
5. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna.
6. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian
rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Menurut Artawan (2010), kelemahan dari media animasi diantaranya :

1. Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi
yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
2. Memerlukan software khusus untuk membukanya
3. Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya,
bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa
adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu
frame cenderung akan sulit dicerna siswa

Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan . Pesan yang disampaikannya cepat
dan mudah diingat. Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Mengembangkan imajinasi.
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik . Mampu
berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di
dalam kelas. Dengan melihat program video secara bersama-sama, sekelompok orang yang
berlainan dapat bertukar pendapat berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendiskusikan
sebuah issu dengan efektif. Gambar yang bergerak memiliki kelebihan, yaitu lebih nyata dalam
menggambarkan visualisasi konsep claim gerakan yang pokok untuk dikuasai. Proses operasi
seperti halnya langkah-langkah garis perakitan, atau percobaan ilmu pengetahuan, di dalam
gerakan percontohan dapat di perlihatkan lebih efektif.

Kelemahan di antara kelemahan tersebut adalah:


Meskipun kelebihan video adalah untuk konsep-konsep materi yang bergerak, hal itu mungkin
tidak cocok untuk topik di mana detail pembelajarannya adalah konsep materi yang tidak
bergerak, misalnya peta, diagram, chart, dan sebagainya. Memerlukan peralatan khusus dalam
penyajiannya untuk menampilkan gambar dari sebuah video di butuhkan alat pendukung lainnya .
Memerlukan tenaga listrik. Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam Pembuatannya

minat dan motivasi anak meningkat

Wordwall adalah sebuah aplikasi yang menarik pada browser. Aplikasi ini khusus bertujuan sebagai
sumber belajar, media, dan alat penilaian yangm menyenangkan bagi murid

Kelebihan game wordwall dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan mudah diikuti
oleh peserta didik sekolah dasar, terutama peserta didik kelas rendah dan tema yang dapat disesuaikan
dengan gaya belajar. Mode penugasannya dapat diterapkan di software wordwall, sehingga peserta
didik dapat mengakses sendiri melalui perangkat ponsel pintar mereka sendiri di rumah.
Kekurangan game wordwall, dalam penggunaannya pada tingkat dasar rentan terjadi kecurangan, font
sizenya tidak bisa diubah dan ukuran tulisannya pengguna tidak bisa juga mengubah besar kecilnya
tulisan.

Verliana Puji Pangesti, Kartika Chrysti Suryandari, Rokhmaniyah (2023)

Penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar
IPA, diperoleh nilai Sig. sebesar 0,00 < α (α = 0,05). (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang
menggunakan dan tidak menggunakan model PjBL (Sig. 0,41 < α (α = 0,05)). Jadi model PjBL
berpengaruh dan meningkatkan hasil belajar IPA.

Maryuni, Rati, dan Mahadewi (2019: 185) menyatakan bahwa project based learning merupakan
model pembelajaran yang memakai suatu proyek menjadi tujuannya dan siswa terlibat pada
aktivitas memecahkan persoalan, memberi siswa kesempatan untuk bekerja secara mandiri, dan
akhirnya siswa membuat produk yang bernilai.

Kelebihan dari project based learning sebagai berikut:  Memotivasi peserta didik dengan
melibatkannya di dalam pembelajaran.  Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin
ilmu Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah Menyediakan peluang unik karena pendidik
membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator Menyediakan kesempatan untuk
membangun hubungan dengan komunitas yang besar Membuat peserta didik lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-problem yang ada
Kekurangan project based learning  Beberapa kekurangan dari project based learning , yaitu: 
Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah Membutuhkan biaya yang cukup
banyak  Banyak pendidikan yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik
memegang peran utama di kelas Banyaknya peralatan yang harus dibeli  Peserta didik yang
memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan 
Ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok, sehingga
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

PEMANFAATAN APLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JENJANG SMA/MA (2020) Garris Pelangi

Kelebihan aplikasi Canva 1. Memudahkan seseorang dalam membuat desain yang diinginkan atau
diperlukan, seperti; pembuatan poster, sertifikat, infografis, template video, presentasi, dan lain
sebagainya yang disediakan dalam aplikasi Canva. 2. Karena aplikasi ini menyediakan berbagai macam
template yang sudah tersedia dan menarik, maka memudahkan seseorang dalam membuat suatu desain
yang sudah disediakan, hanya menyesuaikan saja keinginan serta pemilihan tulisan, warna, ukuran,
gambar, dan lain sebagainya yang disediakan. 3. Mudah dijangkau, aplikasi Canva mudah dijangkau
disemua kalangan karena bisa didapat melalui Android ataupun Iphone, hanya dengan
mendowloadnya untuk mendapatkan aplikasi ini, jika memakai gawai. Apabila memakai laptop, caranya
ialah dengan membuka chrome atau web Canva dan masuk pada aplikasi Canva tanpa harus
mendownload. Kekurangan aplikasi Canva 1. Aplikasi Canva mengandalkan jaringan internet yang cukup
dan stabil, bila mana tidak adanya internet atau kuota dalam gawai maupun leptop yang akan
menjangkau aplikasi Canva, Canva tidak dapat dipakai atau mendukung dalam proses mendesain. 2.
Dalam aplikasi Canva ada template, stiker, ilustrasi, font, dan lain sebagainya secara berbayar. Jadi, ada
beberapa yang berbayar ada yang tidak. Tetapi hal ini tidak masalah dikarenakan banyak template yang
menarik dan gratis lainnya. Hanya bagaimana pengguna dapat mendesain sesuatu secara menarik dan
mengandalkan kreativitas sendiri. 3. Terkadang desain yang dipilih terdapat kesamaan desain dengan
orang lain, entah itu templatenya, gambar, warna, dan sebagainya. Tetapi ini juga tidak menjadi
masalah, kembali lagi kepada pengguna dalam memilih sesuatu desain yang berbeda.

Menurut Fowler dalam Suparno (2005) menyatakan bahwa ”Miskonsepsi diartikan sebagai pengertian
yang tidak akurat tentang konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contohcontoh yang salah,
kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang tidak benar”.
Selanjutnya Soedjadi (2000) menyatakan bahwa Miskonsepsi timbul karena adanya prakonsepsi,
prakonsepsi adalah konsep awal yang dimiliki seseorang tentang sesuatu obyek.

Klasifikasi media pembelajaran (Dina Indriana, 2011: 54-56) sebagai berikut:

1) Menurut bentuk informasi yang digunakan dalam media pembelajaran, media pembelajaran
dikategorikan sebagai berikut: a) media visual diam b) media visual gerak c) media audio d) media audio
visual diam e) media audio visual gerak

2) Menurut bentuk dan cara penyajiannya, media pembelajaran dikategorikan sebagai berikut: a) Media
grafis, bahan cetak, dan gambar diam b) Media proyeksi diam c) Media audio d) Media gambar/ film e)
Media televisi f) Multimedia

Terdapat berbagai jenis media yang telah digunakan guru misalnya media yang berbasis lingkungan
nyata, media kartu, awetan makhluk hidup, permainan, hingga media yang berbasis IT.

Dapat disimpulkan
penerapan model pembelajaran
problem based
learning dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Stabat
Kab. Langkat TP.
2017/2018.
Kemajuan teknologi informasi mendorong penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dalam dunia pendidikan. Penggunaan media berbasis audio visual adalah salah satu media
yang dapat digunakan. Media yang berbasis audio visual dapat meningkatkan aktivitas peserta didik
(Idris.dkk,2018). Salah satu media audio visual adalah media video. Penyampaian materi menggunakan
media berbasis video juga dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi karena disajikan
dalam bentuk gambar (Yunita,2017). Pada materi klasifikasi hewan, terdapat media yang berbasis
android bernama I-Invertebrata. Media ini digunakan untuk mengidentifikasi Moluska, Arthropoda, dan
Echinodermata. Menurut Widiansyah (2018), media ini dapat meningkatkan motivasi peserta didik.

Kelebihan pada aplikasi pembelajaran berbasis android ini yaitu: 1. Dapat mudah digunakan karena
terdapat fitur-fitur yang mudah dipahami bagi peserta didik. 2. Dapat diakses dimana saja dan kapan
saja. 3. Dapat diakses dengan internet ataupun tidak. Selain kelebihan yang dimiliki, tentunya terdapat
kekurangan yang terdapat di aplikasi pembelajaran berbasis android tersebut. Antara lain yaitu: 1. Harus
membutuhkan gadget android berupa handphone atau tab. 2. Isi aplikasi berupa materi pembelajaran
saja yang bisa membuat pengguna khususnya peserta didik merasa bosan. 3. Produk aplikasi hanya
berupa pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks eksposisi. PENUTUP Bentuk sebuah apl

Anda mungkin juga menyukai