None 5f41fc05
None 5f41fc05
KEBUTUHAN AIR KELAPA SAWIT DAN DOMESTIK PADA WILAYAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
BINTURUNG ESTATE KECAMATAN PAMUKAN UTARA KALIMANTAN SELATAN
NOVRIANTI VERANICA
Dosen Pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
ABSTRACT
Less than optimal use of water management in oil palm plantations "Binturung Estate" as a result of
lack of maintenance of the water system konfisi. Increased water demand with increasing population and
water demand on palm oil plants, less frequentlymet during the dry seasonis long enough. To meetthe
needs of a need to work with to make ponds and calculate the volume of water that can be accommodated.
2
From the calculation of the volume of water that can be accommodated for an area of 42,000 km ,
3 3
storage ponds for 0,0360 m /sec>volume of water need sof 0.00057m /s.
ABSTRAK
Kurang optimalnya penggunaan tata air pada perkebunan kelapa sawit “Binturung Estate” sebagai
akibat kurang terpeliharanya kondisi tata air. Kebutuhan air yang meningkat dengan bertambahnya
penduduk serta kebutuhan air bagi tanaman kelapa sawit, sering kurang terpenuhi pada waktu musim
kemarau yang cukup panjang.
Untuk mencukupi kebutuhan air perlunya adanya kerja dengan membuat kolam penampungan dan
menghitung volume air yang dapat ditampung.
2
Dari perhitungan volume air yang dapat ditampung untuk luas wilayah 42.000 km , kolam
3 3
penampung sebesar 0,02360 m /det > volume kebutuhan air sebesar 0,00057 m /det.
167
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 2, Juni 2014, Hal 167 – 172
divisi 3, dan divisi 4. Pada waktu musim hujan 2. Mengkaji sistem hidrologi di daerah “Binturung
sering mengalami banjir hingga menggenangi Estate”
lahan kebun dan jalan utama di divisi II, III dan IV 3. Merancang kolam-kolam penampungan di
yang topografinya lebih rendah sehingga banjir daerah “Binturung Estate”.
dapat mencapai 1-1,5 m, sedangkan pada waktu Batasan Masalah
kemarau cukup panjang akan mengalami Studi & analisis yang digunakan dibatasi
kekeringan dan air menjadi payau serta kolam- untuk permasalahan pada:
kolam buatan atau waduk sebagai penampung air 1. Sistem hidrologi pada kawasan “Binturung
hujan pada setiap divisi pun menjadi kering. Estate”
Kolam-kolam atau waduk dibuat untuk keperluan 2. Berdasarkan masalah ini maka akn dibuat
pembibitan dan keperluan karyawan serta kolam-kolam pada kawasan perkebunan
penduduk sekitar unruk kehidupan sehari-hari. desa/kelurahan “Binturung Estate” Kecamatan
Kebutuhan air sangatlah penting bagi Pemukan Utara Kab. Kota Baru.
kehidupan, terutama untuk keperluan domestik Manfaat Penelitian
(kehidupan sehari-hari) Maupun untuk perkebuna Manfaat dari penelitian ini adalah:
kelapa sawit itu sendiri. 1. Memberikan gambaran tentang hubungan
Untuk itu perlunya diadakan suatu kajian sistem tata air dalam mendukung produksivitas
mengenai kebutuhan air bagi kelapa sawit dan kelapa sawit.
domestik, sehingga diketahui berapa ketersediaan 2. Membuat sarana untuk dapat digunakan untuk
air dan berapa kebutuhan air di daerah tersebut. kebutuhan air domestik.
Perumusan Masalah 3. Memberikan informasi pada pihak perusahaan
Kolam-kolam penampugan sangat dan pemerintah tentang hasil dari penelitian
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan air pada yang dikaji agar dapat mengatasi kekeringa
saat musim kering. Pengelolaan air secara dimusim kemarau di kawasa “Binturung
terpadu dilakukan dengan menyimpan air yang Estate”.
berlebihan pada misim penghujan untuk dapat KAJIAN PUSTAKA
didistribusikan kepermukaan terutama musim Ketersediaan air merupakan salah satu
kemarau. Berdasarkan har tersebut factor pembatas utama bagi produksi kelapa
permasalahan yang akan dibahas adalah: sawit. Kekeringan menyebabkan penurunan laju
1. Bagaimana kondisi Eksisting daerah fotosintetis dan distribusi asimilat terganggu,
“Binturung Estate” ? berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman
2. Bagaimana mencukupi kebutuhan air pada baik face vegetatif maupun face generatif. Pada
musim kemarau? face vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa
Tujuan Penelitian sawit ditandai oleh daun tombak tidak membuka
1. Mengetahui kondisi Eksisting saluran primer di dan terhambatnya pertumbuahan pelepah. Pada
daerah “Binturung Estate” keadaan yang lebih parah kekurang air
menyebabkan kerusakan jaringa tanaman yang
168
Novrianti Veranica, Kebutuhan Air Kelapa Sawit dan Domestik Pada Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit …
dicerminkan oleh daun pucuk dan pelaepah yang hitung (Arimatic mean) data tempat pengamatan
mudah patah. Pada face generatif kekeringan yang mengelilinginya. (Imam Subarkah, 1978).
menyebabkan penurunan produksi tanaman Bila selisih dapat dipergunakan metode
akibat bertambahnya pembentukan bunga, Rasional Normal (Imam Subarkah, 1978).
meningkatnya jumlah bunga jantan, pembuahan Analisa Curah Hujan Rerata Daerah
terganggu, gugur buah muda, bentuk buah kecil Salah satu cara pendekatan untuk
dan rendeman minyak buah rendah (Balitklimat, menentukan curah hujan rata-rata pada suatu
Litbang 2007). daerah aliran sungai adalah dengan
Hasil penelitian di Sumatera Selatan menggunakan metode Thiessen (Suyono
menunjukkan bahwa secara umum kelapa sawit Sosrodarsono, 1977).
pada lahan pasng surut dengan jenis tanah sulfat Analisa Distribusi Frekuensi Data Curah Hujan
masam masih dapat dilakukan, memperhatikan Dalam melakukan analisis distribusi
beberapa aspek, yaitu: (1) kedalaman lapisan pirit frekuensi data curah hujan dilakukan dengan 2
harus lebih dalam atau 70 cm dari permukaan metode yaitu distribusi Normal, Log Pearson Type
tanah ; (2) pembangunan sistem tata air yang III.
efektif untuk mencukupi oksidasi pirit sekaligus Distribusi Normal
menyediakan ruang yang cukup untuk perakaran, Persamaan metode distribusi Normal (Sri
yaitu dengan melihat ketinggian air pada level Harto Br, 1993) adalah:
sekitar 70 cm dari permukaan tanah (pusat XTr = X + KTr .Sx
penelitian kealapa sawit, 2007). Dengan :
Terkonsentrasinya curah hujan yang XTr = Besarnya curah hujan rencana untuk
tinggi pada waktu yagn singkat (>250 mm selama periode ulang T tahunan
tiga hari berturut-turut) pada awalnya akan X = Harga rata-rata dari data =
menyebabkan tanah dan tanaman (intersepsi)
Sx = Simpangan baku
menjadi jenuh, sehingga air hujan berikutnya
sebagian besar airnya akan ditranfer menjasi =
aliran permukaan dan hanya sebagian kecil (5-
KTr = Variabel reduksi gauss
10%) saja yang disimpan dalam tanah (Iriantu,
Distribusi Log Pearson Type III
2001).
Persamaan metode distribusi Log Pearson Type
Aspek Hidrologi
III (Sri Harto Br, 1993) adalah:
Melengkapi Data Curah Hujan Yang Hilang
Log XTr = LogX + KTr .(SLogX)
Dalam melengkapi data hujan kita dapat
Dengan:
menggunakan data hujan dari tiga tempat
Log XTr = Besarnya curah hujan rencana untuk
pengamatan. Bila selisih antara hujan-hujan
periode ulang T tahun
tahunan total dari tempat pengamatan yang
LogX = Harga rata-rata dari data
datanya tidak lengkap tersebut kurang dari 10%
maka perkiraan data yang diambil dari rata-rata SLogX = Simpangan baku
169
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 2, Juni 2014, Hal 167 – 172
METODE PENELITIAN
=
Rancangan Penelitian
KTr = Koef. Frekuensi, didapat berdasarkan
Rancangan penelitian ini dapat dilihat
hubungan nilai Cs dengan periode ulang
pada Gambar 1. berikut:
T tahun
Cs = Mulai
(Soewarno, 1995) :
2
(X ) hit = , EF Pengumpulan Data Sekunder
Dengan:
2
(X )hit = Uji statistic Analisa Hidrologi
OF = Nilai yang diamati (Observasi frekuensi) Desain Waduk
EF = Nilai yang diharapkan (Expected
Frequency)
Analisa Debit Rencana Dari Data Curah Hujan Kesimpulan
170
Novrianti Veranica, Kebutuhan Air Kelapa Sawit dan Domestik Pada Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit …
171
Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 2, Juni 2014, Hal 167 – 172
Berdasarkan hasil perhitungan debit rasional Loebis, Joesron, 1992. Banjir Rencana Untuk
periode ulang 5 tahun adalah 32,533 m /det.
3 Bangunan Air. Dunia Grafika
Indonesia. Jakarta.
2. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air,
dapat : Soewarno. 1995. Hidrologi Teknik Sipil
a. Kebutuhan air kelapa sawit sebesar Sosrodarsono, Suyono, 1977. Hidrologi Pengairan
1.142.400 liter/hari
172