Anda di halaman 1dari 26

PROSEDUR CUCI TANGAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Mulyani S.S.T., M.H.


MOJOGEDANG II NIP. 19740702 199302 2 001

1. Pengertian Prosedur mencuci tangan adalah Langkah-langkah dalam mencuci tangan


dengan benar, baik dengan cairan antiseptic atau air mengalir sesuai standart
terbaru WHO

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam meningkatkan derajat Kesehatan


tentang mencuci tangan di wilayah kerja puskesmas Mojogedang 2

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor.


445/SK/A/I/001.16/01/2016 tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi Permenkes RI No.27 tahun 2017 tentang Pedoman pencegahan dan
Pengendalian Infeksi difasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur/ A. Pembersihan tangan dengan sabun dan air/handwash (40-60 detik) dan
Langkah-langkah cairan antiseptic/handrub (20-30 detik)
Langkah-langkah :
1. Petugas memastikan semua assesoris yang menempel di tangan
(cincin, jam tangan) tidak terpakai dan kuku harus pendek serta tidak
mengunakan pewarna kuku (kuteks dan lain-lain).
2. Petugas menggosok kedua telapak tangan
3. Petugas menggosok punggung dan sela-sela jari sisi tangan kiri dan sebaliknya.
4. Petugas menggosok telapak tangan dan sela-sela jari sisi dalam
5. Petugas menggosok Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan saling
mengunci
6. Petugas menggosok ibu jari tangan kiri dan memutar dalam genggaman tangan
kanan dan melakukan sebaliknya
7. Petugas merapatkan ujung jari telapak tangan kiri dengan cara memutar,
melakukan pada ujung jari tangan sebaliknya.
Petugas memastikan
semua assesoris
yang menempel di
tangan
6. Diagram Alir
Petugas menggosok kedua telapak
tangan

Petugas menggosok telapak tangan Petugas menggosok punggung dan


dan sela-sela jari sisi dalam sela-sela jari sisi tangan kiri dan
sebaliknya

Petugas menggosok Jari-jari sisi dalam Petugas menggosok ibu jari tangan
dari kedua tangan dengan saling kiri dan memutar dalam genggaman
mengunci
tangan kanan dan melakukan
sebaliknya

Petugas merapatkan ujung jari telapak tangan kiri


dengan cara memutar, melakukan pada ujung jari
tangan sebaliknya.

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KIA
5. Ruang KB dan IVA
6. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
7. Laboratorium
8. Ruang Farmasi
9.Petugas Keamanan dan Kebersihan

PROSEDUR CUCI TANGAN


No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Halaman :

UPT PUSKESMAS
MOJOGEDANG II Sri Mulyani S.S.T., M.H.
NIP. 19740702 199302 2 001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


Petugas memastikan semua assesoris yang menempel di
1 tangan (cincin, jam tangan) tidak terpakai dan kuku harus
pendek serta tidak mengunakan pewarna kuku (kuteks dll).
2 Petugas menggosok kedua telapak tangan
Petugas menggosok punggung dan sela-sela jari sisi lar tangan kiri dan
3
sebaliknya.

4 Petugas menggosok telapak tangan dan sela-sela jari sisi dalam


5 Petugas menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan saling
mengunci
6 Petugas menggosok ibu jari tangan kiri dan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan melakukan sebaliknya
7 Petugas merapatkan ujung jari telapak tangan kiri dengan cara memutar,
melakukan pada ujung jari tangan sebaliknya.
-

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
SOP PENGGUNAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS
Sri Mulyani S.S.T., M.H.
MOJOGEDANG II
NIP. 19740702 199302 2 001

1. Pengertian Penggunaan alat pelindung diri merupakan pelindung barier yang umumnya
disebut Alat Pelindung Diri. Alat Pelindung Diri (APD) digunakan setiap tindakan
yang berdekatan atau kontak dengan pasien.

APD level 2 adalah standar APD minimal yang digunakan ketika bertugas di
fever clinic/ triage covid-19, ruang isolasi (termasuk ruang isolasi ICU),
pemeriksaan imaging pasien suspek atau yang sudah terkonfirmasi,
pemeriksaan spesimen non-respiratori dari pasien suspek atau yang sudah
terkonfirmasi, pembersihan instrumen medis yang telah digunakan oleh pasien
suspek atau pasien yang sudah terkonfirmasi.

APD level 3 adalah standar APD minimal yang digunakan ketika bertugas
melakukan pengambilan specimen saluran nafas untuk pemeriksaan tersangka
covid-19, tindakan intubasi, trakeostomi, bronkoskopi, endoskopi gastrointestinal
pada pasien suspek atau terkonfirmasi covid-19

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan penggunaan alat pelindung diri
(APD) di wilayah kerja puskesmas Mojogedang 2

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor. 445/SK/A/I/001.16/01/2016


tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi a. Permenkes RI No.27 tahun 2017 tentang Pedoman pencegahan dan
Pengendalian Infeksi difasilitas Pelayanan Kesehatan
b. Permenkes No 46 tahun 2015 tentang Standar Akreditasi Puskesmas.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,
tentang Puskesmas
d. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi coronavirus Diseases (COVID-19)
oleh Direktorat Jenderal Pencenggahan dan Pengendalian Penyakit, Maret
2020
5. Prosedur/ 1. Petugas melepaskan semua barang-barang pribadi (perhiasan, jam tangan,
Langkah-langkah handphone)
2. Petugas memakai baju scrub / baju jaga dan sepatu boot. Apabila sepatu
boot tidak tersedia , gunakan sepatu tertutup tanpa tali, menutup dorsum
pedis sampai pergelangan kaki.
3. Petugas melakukan prosedur kebersihan tangan.
4. Petugas memakai sarung tangan
5. Petugas memakai gown (level 2) serta coverall dan apron (level 3)
6. Petugas memakai masker N-95
7. Petugas memakai face shield atau kacamata pelindung
8. Petugas memakai penutup kepala dan leher
9. Petugas memakai sarung tangan kedua yang menutupi sampai siku (level
3)
6. Diagram Alir
Petugas Petugas memakai baju scrub / baju
melepaskan semua jaga dan sepatu boot
barang-barang
pribadi

Petugas melakukan prosedur


Petugas memakai sarung
kebersihan tangan.
tangan

Petugas memakai gown (level


Petugas memakai masker N-95
2) serta coverall dan apron
(level 3)

Petugas memakai face shield atau


Petugas memakai penutup
kacamata pelindung
kepala dan leher

Petugas memakai sarung tangan kedua yang


menutupi sampai siku

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KIA
5. Ruang KB & IVA
6. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
7. Laboratorium
8. Ruang Farmasi
9. Petugas Keamanan dan Kebersihan
SOP PENGGUNAN ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702199302
MOJOGEDANG II 2001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


Petugas melepaskan semua barang-barang pribadi (perhiasan, jam
1
tangan, handphone)
Petugas memakai baju scrub / baju jaga dan sepatu boot. Apabila
2 sepatu boot tidak tersedia , gunakan sepatu tertutup tanpa tali,
menutup dorsum pedis sampai pergelangan kaki.
3 Petugas melakukan prosedur kebersihan tangan.
4 Petugas memakai sarung tangan.
5 Petugas memakai gown (level 2) serta coverall dan apron (level 3).
6 Petugas memakai masker N-95.
7 Petugas memakai face shield atau kacamata pelindung.
8 Petugas memakai penutup kepala dan leher.
Petugas memakai sarung tangan kedua yang menutupi sampai
9
siku (level 3).

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
SOP DEKONTAMINASI ALAT MEDIS
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS
MOJOGEDANG II Sri Mulyani S.S.T., M.H.
NIP. 19740702 199302 2 001

1. Pengertian Penanganan peralatan medis habis pakai melalui perendaman, pembersihan, penirisan


pengelompokan jenis instrument kritikal (dengan sterilisasi), semi
kritikal (dengan desinfeksi tingkat tinggi),non kritikal (dengan desinfeksi tingkat
rendah).
- Instrumen kritikal adalah instrument yang masuk ke pembuluh darah
- Instrumen semi kritikal adalah instrument yang masuk ke mucosa
membrane
- Instrument non kritikal adalah instrument yang hanya padapermukaan
tubuh yang utuh, contoh : tensimeter, thermometer,stetoskop, ambubag,
permukaan meja pasien, dan bed pasien.
2. Tujuan a. Menyiapkan peralatan medis bekas pakai siap pakai
b. Mencegah penyebaran infeksi dari instrument yang terkontaminasi

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor. 445/SK/A/I/001.16/01/2016


tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi 1. Pemeliharaan yang Tepat pada Instrument, Edisi ke 8
2. Panduan Pemakaian Sterilisator Elitech

5. Prosedur/ 1. Petugas mencuci tangan
Langkah-langkah 2. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), yaitu; handschoon, rumah tangga,
celemek/skort, sepatu booth, masker
3. Petugas merendam instrumen dengan cairan enzimatik selama 15 menit (1takaran
enzimatik diencerkan dalam 5 liter air biarkan 30 detik)
4. Petugas merendam dalam larutan enzymatic, instrument disikat dan dibilas dengan air
mengalir kemudian tiriskan
5. Tahap akhir proses mengelola alat medis bekas pakai berbeda pada tiap jenis intrumen,
dengan ketentuan sebagai berikut :
-Instrumen kritikal :menyeteril instrumen dengan sterilisator dengan
suhu160oC selama 1-2 jam.
- Instrumen semi kritikal :merendam dengan Glutaraldehyde 2%, atau larutan
chlorine 0,5 (9 tab dengan 5 liter air)
- Non kritikal : mendesinfeksi dengan alkohol 70%
6. Petugas membersihkan Bed Pasien dan meja pasien menggunakan larutan chlorine
0,5%
7. Petugas melepaskan APD
8. Petugas mencuci tangan.
6. Diagram Alir

Petugas mencuci tangan Petugas menggunakan APD

Petugas merendam instrumen dengan cairan


Petugas merendam dalam larutan
enzimatik selama 15 menit
enzymatic, instrument disikat dan
dibilas dengan air mengalir
kemudian tiriskan

Instrumen kritikal :menyeteril instrumen


dengan sterilisator dengan suhu160oC
selama 1-2 jam
Tahap akhir proses
mengelola alat medis
bekas pakai berbeda pada Instrumen semi kritikal :merendam
tiap jenis intrumen dengan Glutaraldehyde 2%, atau larutan
chlorine 0,5

Non kritikal : mendesinfeksi


Petugas membersihkan Bed Pasien dan dengan alkohol 70%
meja pasien menggunakan larutan
chlorine 0,5%

Petugas melepaskan APD Petugas mencuci tangan.

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KB & IVA
5. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
6. Laboratorium
7. Ruang Farmasi
8. Petugas Keamanan dan Kebersihan Pendaftaran
SOP DEKONTAMINASI ALAT MEDIS
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702 199302 2 001
MOJOGEDANG II
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK
1 Petugas  mencuci tangan
Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), yaitu; handschoon,
2
rumah tangga, celemek/skort, sepatu booth, masker
Petugas merendam instrumen dengan cairan enzimatik selama 15 menit (1
3
takaran enzimatik diencerkan dalam 5 liter air biarkan 30 detik)
4 Petugas merendam dalam larutan enzymatic, instrument disikat dan
dibilas dengan air mengalir kemudian ditiriskan
5 Tahap akhir memproses pengelolaan alat medis bekas pakai berbeda
pada tiap jenis intrumen, dengan ketentuan sebagai berikut :
-Instrumen kritikal :menyeterilkan instrumen dengan sterilisator
dengan suhu160oC selama 1-2 jam.
- Instrumen semi kritikal :merendam dengan Glutaraldehyde 2%,
atau larutan chlorine 0,5 (9 tab dengan 5 liter air)
- Non kritikal : mendesinfeksi dengan alkohol 70%
6 Petugas membersihkan  Bed Pasien dan meja pasien menggunakan
larutan chlorine 0,5%
7 Petugas melepaskan APD dan mencuci tangan

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
SOP PEMISAHAN PASIEN INFEKSIUS
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Mulyani S.S.T., M.H.


MOJOGEDANG II NIP. 19740702 199302 2 001

1. Pengertian Merupakan cara yang dilakukan pada ruangan pelayanan pasien dengan penyakit menular


melalui transmisi droplet dan airbone infection. Transmisi droplet dan airbone merupakan
perpindahan droplet respiratorius (ukuran < 5µm) yang mengandung pathogen
infeksiusmelalui percikan ludah dan udara. Mikroorganisme yang menular melalui transmisi
droplet dan airbone adalah mycobacterium tuberculosis.

2. Tujuan a. Mencegah terjadinya penularan dari pasien ke petugas
b. Mencegah terjadinya penularan dari pasien ke pasien lain

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor. 445/SK/A/I/001.16/01/2016


tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 TentangKeselamatan Pasien

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang PedomanPencegahan


Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Layanan Kesehatan

3. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi tuberculosis di FasilitasLayanan


Kesehatan

5. Prosedur/  Alat dan Bahan


Langkah-langkah 1. Ruang atau tempat pelayanan pasien dengan ventilasi yang baik
2. Air mengalir dengan sabun cuci tangan
3. Masker bedah
4. Masker N95
5. Kipas angina atau exhaust fan

Langkah –  langkah :
1. Petugas memisahkan ruangan untuk layanan infeksius dan non infeksius
ruangan untuk layanan infeksius memiliki ventilasi yang menjamin terjadinya pertukaran
udara yang memadai sehingga konsentrasi droplet menurun.
2. Petugas menempatkan semua pasien TB di ruang tunggu yang mempunyaiventilasi yang
baik dan terpisah dengan pasien umum
4. Petugas memberikan masker bedah untuk pasien dan setiap pasien yang
dating ke poli TB di edukasi untuk memakai masker.
5. Pelayanan pasien TB untuk mengambil obat, terapi dan rujukan dilakukan di
ruang TB
6. Diagram Alir
Petugas
memisahkan ruangan untuk
Petugas menempatkan semua
layanan infeksius dan non pasien TB di ruang tunggu
infeksius

Petugas memberikan masker


Pelayanan pasien TB untuk
bedah
mengambil obat di ruang TB

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KIA
5. Ruang KB & IVA
6. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
7. Laboratorium
8. Ruang Farmasi
9. Petugas Keamanan dan Kebersihan Pendaftaran
SOP PEMISAHAN PASIEN INFEKSIUS
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Mulyani S.S.T., M.H.


MOJOGEDANG II NIP. 19740702 199302 2
001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


Petugas memisahkan ruangan untuk pelayanan infeksius
1
dan non infeksius
Petugas ruangan untuk pelayanan infeksius memiliki ventilasi
2 yang menjamin terjadinya pertukaran udara yang memadai sehingga
konsentrasi droplet menurun
Petugas menempatkan semua pasien TB di ruang tunggu yang
3
mempunyai ventilasi yang baik dan terpisah dengan pasien umum

4 Petugas menyediakan masker bedah untuk pasien dan setiap


pasien yang datang ke poli TB diberikan edukasi untuk memakai
masker.
5 Pelayanan pasien TB untuk mengambilan obat, terapi dan
rujukan dilakukan di ruang TB

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
ETIKA BATUK
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Mulyani S.S.T., M.H.


MOJOGEDANG II NIP. 19740702 199302 2 001

1. Pengertian Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan


merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi tenggorokan
karena adanya lender, makanan, debu, asap, dan sebagainya

Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku di masyarakat

Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi di


sumbernya

2. Tujuan Agar tidak menulakan kepada orang sekitar dan mencegah terjadinya
penyebaran virus di udara dan lingkungan disekitarnya

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor. 445/SK/A/I/001.16/01/2016


tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.HK.02.02/MENKES/305/2014 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis
5. Prosedur/ Semua pasien, pengunjung, da petugas Kesehatan harus dianjurkan untuk
Langkah-langkah selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan pernapasan untuk mencegh sekresi
pernapasan yaitu dengan:
1. Petugas & pengunjung menutup hidung dan mulut dengan menggunakan
tissue, sapu tangan,atau lengan dalam baju atau masker
2. Petugas segera membuang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat
sampah
3. Petugas mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol sesuai prosedur
4. Petugas menggunakan selalu masker
5. Petugas melakukan tindakan penting ini harus selalu dilakukan untuk
mengendalikan sumber infeksi potensial
6. Diagram Alir

Petugas & pengunjung menutup


Petugas segera
hidung dan mulut dengan membuang tissue ke
menggunakan tissue, sapu tempat sampah
tangan,atau lengan dalam baju
atau masker

Petugas menggunakan selalu


Petugas mencuci tangan dengan
masker menggunakan air bersih dan sabun

Petugas melakukan tindakan


penting ini harus selalu dilakukan
untuk mengendalikan sumber
infeksi potensial

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KB & IVA
5. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
6. Laboratorium
7. Ruang Farmasi
8. Petugas Keamanan dan Kebersihan Imunisasi
ETIKA BATUK
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702 199302 2
MOJOGEDANG II 001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


Semua pasien, pengunjung, dan petugas menutup hidung dan
1 mulut dengan menggunakan tissue, sapu tangan,atau lengan
dalam baju atau masker saat batuk
Segera membuang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat
2
sampah
Semua pasien, pengunjung, dan petugas mencuci tangan
3 dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol sesuai prosedur
4 Semua pasien, pengunjung, dan petugas selalu menggunakan
masker
5 Semua pasien, pengunjung, dan petugas selalu melakukan
Tindakan penting ini untuk mengendalikan sumber infeksi
potensial

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
SOP PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702 199302 2 001
MOJOGEDANG II

1. Pengertian Suatu tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien
dengan menjaga keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan
insersi tersebut.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dan memberikan
perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan

3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Mojogedang II Nomor. 445/SK/A/I/001.16/01/2016


tentang Jenis-jenis Pelayanan di UPT Puskesmas Mojogedang II
4. Referensi PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur/ 1. Petugas menerapkan aseptic teknik untuk mencegah kontaminasi alat-alat
Langkah-langkah injeksi.
2. Petugas tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih dari
satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti
3. Petugas menggunakan semua alat suntik yang satu kali pakai untuk satu
pasien dan satu prosedur
4. Petugas menggunakan cairan pelarut hanya untuk satu kali
5. Petugas menggunakan single dose untuk obat injeksi (bila memungkinkan)
6. Petugas harus menggunakan obat-obat multidose , semua alat yang
dipergunakan harus steril
7. Petugas tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien
6. Diagram Alir

Petugas menerapkan Petugas tidak menggunakan


aseptic teknik untuk spuit yang sama untuk
penyuntikan lebih dari satu
mencegah kontaminasi
pasien
alat-alat injeksi.

Petugas menggunakan semua alat


Petugas menggunakan cairan
suntik yang satu kali pakai untuk satu
pelarut hanya untuk satu kali
pasien dan satu prosedur

Petugas harus menggunakan obat-obat


Petugas menggunakan multidose , semua alat yang dipergunakan
single dose untuk obat
injeksi harus steril

Petugas tidak menggunakan cairan pelarut


untuk lebih dari 1 pasien

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KB & IVA
5. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
6. Laboratorium
7. Ruang Farmasi
8. Petugas Keamanan dan Kebersihan Imunisasi
SOP PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702 199302 2 001
MOJOGEDANG II

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


Petugas menerapkan aseptic teknik untuk mencegah kontaminasi alat-
1
alat injeksi.
Petugas tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih
2
dari satu pasien walaupun jarum suntiknya diganti
Petugas menggunakan semua alat suntik yang dipergunakan harus
3
satu kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur
4 Petugas menggunakan cairan pelarut hanya untuk satu kali
5 Petugas menggunakan single dose untuk obat injeksi (bila
memungkinkan), bila harus menggunakan obat-obat multidose , semua
alat yang dipergunakan harus steril
6 Petugas tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........…..
KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Sri Mulyani, S.ST, MH


MOJOGEDANG II
NIP.197407021993022001

1. Pengertian Kewaspadaan transmisi kontak, droplet, udara adalah tindakan


pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk
mengurangi risiko Healthcare Associated Infection (HAIs), terutama risiko
transmisi mikroba yang secara epidemiologi diakibatkan oleh kontak
langsung atau tidak langsung droplet dan udara.
2. Tujuan Untuk melindungi tenaga kesehatan dari penyebaran risiko HAIs, terutama
risiko transmisi mikroba yang secara epidemiologi diakibatkan oleh kontak
langsung atau tidak langsung droplet dan udara
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Mojogedang II……………………………………..

4. Referensi Permenkes nomor 27 tahun 2017 Tentang Pedoman dan Pencegahan


Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Langkah- langkah 1. Petugas melakukan cuci tangan
2. Petugas memakai alat pelindung diri
3. Petugas waspada terhadap kontak langsung meliputi kontak dengan
permukaan yang terbuka dengan kulit yang terinfeksi atau kolonisasi.
4. Petugas waspada terhadap transmisi kontak dengan cairan sekresi
pasien terinfeksi yang ditransmisikan melalui tangan petugas yang
belum dicuci atau benda mati dilingkungan pasien, misalnya instrumen
jarum dan kasa.
5. Petugas menghindari menyentuh permukaan lingkungan yangtidak
berhubungan dengan perawatan pasien sebelum melakukan aktivitas
kebersihan tangan
6. Petugas menahan diri untuk tidak menyentuh mata, hidung dan mulut
saat masih memakai sarung tangan terkontaminasi atau saat tidak
memakai sarung tangan.
7. Petugas waspada terhadap transmisi droplet ketika partikel droplet
berukuran >5μm yang dikeluarkan pada saat batuk, bersin, muntah,
bicara, selama prosedur suction, melayang di udara dan jatuh dalam
jarak <2m dan dapat mengenai mukosa atau konjungtiva
8. Petugas mengatur penempatan posisi pemeriksa, pasien dan ventilasi
mekanis di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah suplai
udara bersih yang masuk dan keluar
9. Petugas mengatur penempatan pasien TB yang belum pernah
mendapatkan terapi OAT, harus dipisahkan dari pasien lain, sedangkan
pasien TB yang sudah mendapatkan terapi OAT secara efektif dan
tidak berpotensi menularkan TB dapat dikumpulkan denga pasien lain.
10. Petugas membuat peringatan tentang cara transmisi infeksi dan
penggunaan APD pada pasien, petugas dan pengunjung penting
dicantumkan di pintu ruangan rawat pasien sesuai kewaspadaan
transmisinya.
6. Diagram alir
Petugas melakukan Petugas memakai alat pelindung diri
cuci tangan

Petugas waspada terhadap kontak


Petugas waspada terhadap langsung meliputi kontak dengan
transmisi kontak dengan cairan permukaan yang terbuka dengan kulit
sekresi pasien yang terinfeksi atau kolonisasi

Petugas menghindari menyentuh


permukaan lingkungan yangtidak Petugas menahan diri untuk tidak
menyentuh mata, hidung dan mulut
berhubungan dengan perawatan
saat masih memakai sarung tangan
pasien

Petugas mengatur penempatan


posisi pemeriksa, pasien dan Petugas waspada terhadap transmisi
ventilasi mekanis di dalam suatu droplet ketika partikel droplet
ruangan

Petugas mengatur penempatan Petugas membuat peringatan


pasien TB tentang cara transmisi infeksi dan
penggunaan APD pada pasien,
petugas dan pengunjung

7. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran & RM


2. Ruang Imunisasi
3. Ruang Pemeriksaan Umum & Tindakan
4. Ruang KIA
5. Ruang KB & IVA
6. Ruang Pemeriksaan Gigi & Mulut
7. Laboratorium
8. Ruang Farmasi
9. Petugas Keamanan dan Kebersihan Unit Pelayanan Rawat jalan

8. Rekam Histori
SOP KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTA Tanggal Terbit :
R TILIK Halaman :

Sri Mulyani S.S.T., M.H.


UPT PUSKESMAS
NIP. 19740702 199302 2
MOJOGEDANG II
001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


1 Petugas melakukan cuci tangan
2 Petugas memakai alat pelindung diri
Petugas waspada terhadap kontak langsung meliputi kontak
3 dengan permukaan yang terbuka dengan kulit yang terinfeksi
atau kolonisasi.
4 Petugas waspada terhadap transmisi kontak dengan cairan
sekresi pasien terinfeksi yang ditransmisikan melalui tangan
petugas yang belum dicuci atau benda mati dilingkungan pasien,
misalnya instrumen jarum dan kasa.
5 Petugas menghindari menyentuh permukaan lingkungan yang
tidak berhubungan dengan perawatan pasien sebelum
melakukan aktivitas kebersihan tangan
6 Petugas menahan diri untuk tidak menyentuh mata, hidung dan
mulut saat masih memakai sarung tangan terkontaminasi atau
saat tidak memakai sarung tangan.
7 Petugas waspada terhadap transmisi droplet ketika partikel
droplet berukuran >5μm yang dikeluarkan pada saat batuk,
bersin, muntah, bicara, selama prosedur suction, melayang di
udara dan jatuh dalam jarak <2m dan dapat mengenai mukosa
atau konjungtiva
8 Petugas mengatur penempatan posisi pemeriksa, pasien dan
ventilasi mekanis di dalam suatu ruangan dengan
memperhatikan arah suplai udara bersih yang masuk dan keluar
9 Petugas mengatur penempatan pasien TB yang belum pernah
mendapatkan terapi OAT, harus dipisahkan dari pasien lain,
sedangkan pasien TB yang sudah mendapatkan terapi OAT
secara efektif dan tidak berpotensi menularkan TB dapat
dikumpulkan denga pasien lain.
10 Petugas membuat peringatan tentang cara transmisi infeksi dan
penggunaan APD pada pasien, petugas dan pengunjung penting
dicantumkan di pintu ruangan rawat pasien sesuai kewaspadaan
transmisinya.

CR = ……% Mojogedang,.........................……

Pelaksana/ Auditor

………………........….

Anda mungkin juga menyukai