KRITERIA
KRITERIA
3.1 Data mengenai kawasan 3.1.1. Perbandingan luas kawasan Pemeriksaan dokumen Sangat Baik: kawasan tertata
lindung yang dialokasikan
lindung dalam setiap tipe Alokasi kawasan lindung dengan dan luas yang seharusnya
Analisis citra dengan baik, tanda batas di
hutan meliputi: jumlah, luas, prosentase dari luas yang seharusnya satelit/potret udara
persentase dari tipe hutan yang dilindungi dan diakui semua pihak dan
(meliputi sempadan sungai, untuk melihat kondisi lapangan ada dan jelas serta
pantai, danau, plasma
terca-kup, jumlah luasan dan kondisi terjaga baik. nutfah, kebun benih)
hutan yang ditetapkan diakui oleh semua pihak.
luas rata-rata kawasan lindung, sebagai kawasan
serta persentase batas kawasan Penataan batas dan lindung Keberadaan kawasan sesuai
yang telah ditandai sebagai pengukuhan hutan lindung Analisis peta kelas dengan fungsinya. Penutupan
batas dan ditetapkan dengan dan kawasan lindung lereng/ garis bentuk
jelas Data penataan kawasan dan peta tanah
kondisi kawasan.
lindung Pengamatan ke lokasi
Pengakuan dari masyarakat kawasan dilindungi
untuk melihat adanya
kegiatan penataan dan
perlindungan kawasan
3.2 Ketersediaan prosedur dan 3.2.1. SOP kegiatan pengendalian Pemeriksanaan terdapat prosedur dan
Struktur organisasi pelaksana kelengkapan SOP
implementasi pengendalian Terdapatnya prosedur operasi standar lembaga, implementasi
perambahan, kebakaran, (SOP) dan organisasi/lembaga pengendalian
pengendalian berjalan
pengembalaan dan pembalakan pelaksana pengendalian.
illegal dengan baik sehingga tidak
ada gangguan. Ketepatan
SOP
3.2.2. Data dan informasi hasil Analisa jenis
implementasi pengendalian kegiatan pengendalian
Implementasi pengendalian yang dilaksanakan
kebakaran, penggembalaan dan Sarana dan prasarana
pemba-lakan illegal memadai. pengendalian Analisa jenis
Data kejadian gangguan gangguan yang dominan
terjadi.
Wawancara
dengan staf pengendalian
dan penduduk setempat
Pengamatan lapangan
3.3. Ketersediaan prosedur dan 3.3.1. SOP pengelolaan dampak Pemeriksaan dokumen- Terdapat prosedur, lembaga
imple-mentasi pedoman SOP pengelolaan dampak erosi dan erosi dan pemadatan tanah dokumen SOP implementasi pengendalian berjalan
pengelolaan flora untuk : pemadatan tanah secara vegetatif secara vegetatif. dgn baik, ketepatan SOP, penutupan
vegetasi
Pemadatan tanah akibat alat-
alat mekanis/ berat Intensitas jalan sarad
3.3.2. Analisis Peta jalan sarad
Jarak tanam,
Erosi tanah selama dan sesudah Implementasi pengelolaan dampak Analisis Laporan hasil
Jumlah bibit yang ditanam
operasi penebangan/ erosi dan pemadatan tanah secara penanaman jalan sarad
Teknik penanaman dan
pemanenan vegetatif dan tanah kosong
perlakuan pemeliharaan
Pengamatan kondisi
tanaman
pemadatan tanah dan
Kondisi tanah dan tingkat
erosi pada bekas jalan
erosi bekas jalan sarad yang
sarad, tanah kosong dan
telah dilakukan penanaman.
bekas TPK
3.3.3.
Kondisi pertumbuhan tanaman di
Prosen hidup tanaman Pengukuran lapangan
tanah kosong, kanan kiri jalan, bekas
jalan sarad dan bekas tebangan. Kondisi kesehatan tanaman secara purposif
3.5 Ketersediaan dan implementasi 3.5.1. SOP Pengelolaan flora Pemeriksaan kelengkapan Terdapat prosedur
pe-doman pengelolaan flora Ketersediaan SOP Pengelolaan flora langka, jarang, terancam SOP pengelolaan flora jarang, langka,
untuk : langka, jarang, terancam punah dan punah dan endemic terancam punah, endemic, dan
Pengecekan lembaga dan implementasi berjalan baik
endemic
Luasan tertentu dari hutan Lembaga pelaksana SOP alokasi dana dikawasan yang dilindungi maupun
produksi yang tidak terganggu, di kawasan produksi, shg semua
dan bagian yang tidak rusak. Dana
species tsb terlindungi, ketepatan
Perlindungan terhadap species SOP
flora ja-rang, langka dan
terancam punah 3.5.2. Data hasil inventarisasi &
Implementasi SOP di lapangan identifikasi keberadaan jenis- Pemeriksaan
jenis flora langka, jarang, laporan periodik hasil
terancam punah dan endemic identifikasi dan
Melindungi flora yang
di kawasan yang dilindungi, perlindungan flora
merupakan kekhasan wilayah
virgin forest dan LOA langka, jarang, terancam
setempat.
punah dan endemic
Wawancara usaha
perlindungan terhadap
flora dari pencurian
dengan staf UM
Wawancara
dengan penduduk untuk
mengetahui adanya
pencurian flora
Pengamatan upaya-upaya
perlindungan dan
pelestarian flora ke
lapangan
Pemeriksaan dokumen
Ketersediaan dan implementasi Peraturan perundangan yg peraturan perundangan
pedoman pengelolaan flora L, J, TP, mengatur tentang Pemeriksaan
endemik pengelolaan flora L, J, TP, laporan
endemic pelaksanaan &
monitoring,
Laporan pelaksanaan pengecekan
Laporan monitoring lapangan
3.6 Ketersediaan dan imple- 3.6.1. SOP Pengelolaan fauna Pemeriksaan kelengkapan
mentasi pedoman penge-lolaan Ketersediaan SOP Pengelolaan fauna langka, jarang, terancam SOP
fauna untuk: langka, jarang, terancam punah dan punah dan endemic
endemic
Luasan tertentu dari hutan
produksi yang tidak terganggu, Pemeriksaan
3.6.2. Data hasil inventarisasi &
dan bagian yang tidak rusak. laporan periodik hasil
Implementasi SOP di lapangan identifikasi keberadaan jenis-
identifikasi dan
Perlindungan terhadap species jenis fauna langka, jarang,
perlindungan fauna
fauna jarang, langka dan terancam punah dan endemic
langka, jarang, terancam
terancam punah. di kawasan yang dilindungi,
punah dan endemic
virgin forest dan LOA
Melindungi fauna yang Wawancara usaha
merupakan kekhasan perlindungan terhadap
fauna dari pencurian
dengan staf UM
Wawancara
dengan penduduk untuk
mengetahui adanya
pencurian fauna
Pengamatan
upaya-upaya
perlindungan dan
pelestarian fauna ke
lapangan