Anda di halaman 1dari 5
Tournal Peqzuruans: Conference Series eISSN: NXNN-XXXX ‘Vol 1, No.1 Mei 2019 MANAJEMEN KELAS DI ERA INDUSTRI 4.0 Ahmad ALYAkin Universitas Al Asyariah Mandar, Polewali Mandar- Sulawesi Barat ahmadalvakin76@gmail.com ABSTRAK, Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kekidupan manusia. Segalanya menjadi tanpa batas borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipenzaruki oleh perkeribangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang pungeune pergerakan dan onektivitas manusia dan mesin. Eva ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknolegi (iptek) seria manajemen kelas dalam sekolah serta pendidikan tinggi. Kelas adalah bagion dari sekolah yang menjadi tempat sistea dan guru meicujudkan interaksi belajar mengajar. Pengelolaan kelas adalah segala aktifitas guru dan wali kelas bersama siswa uuntwk menumbuh kembangkan lagi mendinamisasikan organisasi kelas supaya interaksi belajar mengajar menjadi makin produktif, efektif, efisien dalam meneapai tujuan pendidikan dan pembelajaran Pengelolaan kelas bertujuan mengorzanisasi kelas yang dinamis dalam penyediaan fasiltas proses belajar dan penciptaan interaksi sosial yang memunshinkan proses belajar mengajar berhasil dengan baik mencapai tujuan pendidikan, Aspek-aspek pengelotaan kelas tersebut metiputi hegiatan administratif manajemen, hegiatan operatif manajemen, kepemimpinan guru dan wali Kelas, Kunci keberhasitan inovasi pengelolaan kelas trletak pada prosedur preventif dan prosedur kuratif yang menjadi bagian dari Rompetensi setiqp pengajar. Tulisan ini dimaksudkan untuk menguraikan bgaimana inovasi ‘manajemen Kelas dalam merespon tantangan era revotusi industry 4.0 yang tidak dapat dielakkan, sambil mencari solusi. Dalam konteks yang lebih praktis, makalah ini akan menunjukkan bagaimana pengelolaan Kelas yang efektif dan inovatif sehingga dapat dioperasionalkan dalam konteks sekolah dam ampus di Indonesia. Kata Kunci: Manajemen, Kelas, Inovasi, Era Industri £.0 PENDAHULUAN Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah memasuki era industry 4.0, yang ditandai dengan perubahan dalam sistem pendidikan dari pendekatan patsial ke bentuk holistik. Peralihan Ikurikulum sekolah sejak tahun 2013 yang mengadopsi kurikulum herbasis tugas (project-based curriculum) sebagai wahaan dalam mengadaptasi ca millennial saat ini bertujuan agar generasi pili TT ener ee nag eS caeorcoes di Gedung D ‘Kemenristek di Jakarta (20/1/2018) menyatakan bahvwa tantangan yang dihadapi saat ini adalah zzuru dan dosen Indonesia saat ini sendiri masih didominasi oleh generasi baby boomers dan generasi X yang merupskan digital immigront, Sementara mahasiswa yang dihadapi merupakan generasi nillennial atau digital naive. Oleh Karena exa industry 4.0 menuntut kompetisi global maka kita harus mempersiapkan mental dan skill yang mempunyai Keunggulan persaingan (competitive advantage) dari lainnya. Salah satu bentu untuk mempetsiapkan skill yang paling mwdah ditempuh adalah mempunyai perilaku yang baik (behavioral attitude). menaikan Kompetensi disi dan memiliki semangat literasi. Bekal persiapan dizi tesebut dapat dlalui dengan jalur pendidikan (long fife education) dan konsep dri melalui pengalaman hekerjasama lintas generasi lintasdisiphn ihum (experience is the Best teacher) McKinsey (2006) Universitas Al Asyariah Mandar Halaman 1 dari 314 Tournal Peqzuruans: Conference Series eISSN: NXNN-XXXX ‘Vol 1, No.1 Mei 2019 Kenyatannya berdasarkan data empiris diketabui bahwa pengelolaan pendidikan masih bersifat zaman old yang tidak mendukung siswa dalam berkreasi dan berpikir kitis, Kreatifitas dan keterampilan herpikir kritis sangat penting jika di telisik dari persfektif sosiologi. pendidikan selain, berperan menyiapkan manusia untuk memasuki masa depan, juga memiliki hubungan dengan transformasi sosial, begitu juga sebaliknya. Maka yang penting diperhatikan adalah bahwa suatu sistem pendidikan beserta semua unsur pendukungnya harus dibangun guna menyiapakan peserta didik sebagai pribadi yang siap pakai pada posisi tertentu. Keniscayaan ini mengharuskan adanya strategi kependidikan melalui pranata yang dikandungnya mampu mengakemodasi perubahan- perubahan pada peradaban global. (Suwwardana, 2017:106) ‘Arah peruhahan sistem pendidikan termasuk perabahan manajemen kelas yang sifatnya Konvesional ata manual menjadi sistem digital berbasis online, Perkembangan learning ‘Management system memiliki beberpa karakteristik, yaita a, Memanfaatkan jasa teknologi elektranik, dengan teknologi elektronik ini gurw/dosen dan siswa/mahasiswa dapat herkomunikasi relatif mudah tanpa dibatasi oleh ruang maupun waktu b, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self leaming materials), sehingga materi pembelajaran tersebut dapat diakses kapan saja, dimana saja, c. Jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-bal yang berkaitan dengan administvasi pendidkian dapat dilihat setiap saat di internet, 4. Menggunakan jasa internet sebagai media utama. Intemet memberikan sumber belajar dan strategi dalam proses pembelajaran di era digital. (Gartika R dan Rita R. 2013:45) Senada dengan Tapscott, (1997) yang mengatakan bahwa dampak dari pesatnya perkembangan teknologi internet dan kemajuan teknologi digital yang telah terakselerasi, informasi dan pengetahuan menjadi bersifat sementara dan singkat. Perubahan pengetahuan yang sangat cepat. pembaruan pengetahuan bersifat konstan membutubkan peningkatan kemampuan pribadi agar dapat berdaing dengan kemajuan dunia pendidikan secara mendasar, dari cara pandang terhadap pengetahuan, sampai dengan bagaimana pengetahuan itu diajarkan di depan kelas. ‘Hal ini juga tentu memperngaruhi dunia pendidikan sehingga orientasi mengajar guru berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan macyarakat digital dewasa ini. Sistem pendidikan di era industry 4.0 juga memperngaruhi perubahan tempat belajar, vakni transisi dari era analog ke era digital. juga dianggap penting. Di era digital, lingkungan belajar harus diselaraskan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya internet dan cybemet. yang mensungkinkan pemelajarbelajar secara mandisi. dinamis dan tidak terikat oleh hhanya satu tempat dan satu sumber belajar, bahkan tidak tergantung pada gura pengajamva saja, tetapi siswa dapat helajar dari hanyak guru, berbagai sumber di dunia maya Sistem manajemen kelas gum dengan lingkungan digital menvebablean gura menerapkan Konsep multy channel leaming vang rmemperlaktukan siswa sebagai pemelajardinamis vang dapat belajar dimana saja, kapan saja, dant siapa saja, dari berbagai sumber di mana saja. Kompetensi guru sebagai fasilitator mendukung siswa dalam belajar sesuai dengan tuntutan digital di dunia industry 4.0. (Bastian, Aulia Reza.:2002). PEMBAHASAN Pengertian manajemen kelas menurut beberapa abli sebagai berikut: “manajemen elas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk meneiptakan dan mempertahankan kondisi Kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efesien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Djamarah dan Zain (2017:173). Selanjutnya, Suparta, et.al. (2002:205) mengatakan bahwa manajemen Kelas adalah usaha gum untuk menciptakan dan mempertahankan Kondisi yang memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat berlangsung dengan bethasil. Sedangkan Simonsen et.all.(2008), mengatakan bahwa manajemen kelas yang baik memiliki limaaspek, yaitu memaksimalkan struktur, membuat dan mencrapkan harapan, melibatkan siswa secara aktif, menggunakan rangkaian strategi untuk memperkuat dan melemahkan perilaku siswa, Kelima aspek ini penting diterapkan agar tercipta suasana kondusif dalam belajar. Universitas Al Asyariah Mandar Halaman 12 dari 314 Tournal Peqzuruans: Conference Series eISSN: NXNN-XXXX ‘Vol 1, No.1 Mei 2019 Seuada dengan Deberapapengetin terscut, Wiyant (201859) berpendapat awa Manajenen kent ada Retenplan guru sebag scoang lender sekaligoy manner alam sneneiakn tn hele ang hon? Sntak sath Roberson, kent, blajrengn Schnet snore lade ele, sr herp etic prea dik sent menanamen sas kebathan sane horoe dvains sda topics leh peered "Soap juan onajomen hele aaa . Memuulttanhepatan lajor pce ie 1 Mengatsnaran-hamrean pang stnghalag tera ineakitasnegitan el e Mensatar berbagai pengetmnaan fasitashelajar SL Mina dan meninbing prereset dengan beshag laren ssa, kono trea semen noon ¢Minhaons penta dit ela dan bekesa seas dengan posensi danke sang sition f Menciptan susana soil yang bik didlos Rosie (Wis, 201861 ‘A2sbebsapa aan an can tanajmen Kel yang efi a 4. Mess data sn ates peubelsjnsn ang sands bi Mensnkajeatadebeat peasllaan beoe Co Muuperteitan bolad penseloam Kelas tekait dengan peubeson dauineminugkikan ertcan dan moricnal” peers, di mengembangeankenian dat penesjren Kevetbatan languong.pesern dik peniberanpenglangon, penbeian tantaogn, Del ener balan pengusta, sere perbedaninieal sea Nenghdentitaskan prmalatan da anata, Mrvnanas dengan kal seelah da en gars ain untuk mencsaltenatif pemecahoan { Menyumu rena kegj Agung (2010-52 ‘Fane ia infwtre 6 mengskiackan gore somakin kompettt daw meningkatkon sompetemnva faa joes monsul cas pandas tentang penitin, Persbahan sane disk {Siok hanya swkaar sara engajnttapé yang lbs eens va peraaton ras pandas teraday honey penitent sends Cathet menshaday wen tanga tsb yar pening sana bane dipenat dal hagaians menvtapkan benifits dan hompetne ae sersuatee Stak satu hunitas sane diperitongkan agar dapat menjadt gars digital yatw dengan ssenerapban els digal dann proses penblsjarnanra, elas Sigel adalah penbelsjrsn rang Sniulsn dengan seneannatan, inte dan teologs ipa Innes “dalam pesispan prlsteanaan. an ponies pemelsjaran fai slth gure sews, manpsn ang tn se shag Theor pba tla hare seen Sk meng: peeljarn Slam eae Jenis-Jenis Pengelolaan Kelas Digital a. Learning Management System (LMS) LMS adalah suatu perangkat unak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (tethubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. b, Learning Content Management System (LCMS) LCMS adalah aplikasi komputer yang digunakan untuk membuat, memperbaharui, mengelola atau mempublikasikan isi dalam sebuah sistem yang teroganisir dan konsiten yang bisa diakses dari imtranet di jaringan lokal atau internet. LCMS digunakan untuk menvediakan, mengawasi, memperinci dan mempublikasikan dokumen-dokumen spesifik seperti artikel, manual operator. manual teknis. panduan penjualan dan brosur penjualan. Sebuah LCMS dapat beris file komputer. gambar. audio, video, dokemen elektronik dan isi website Universitas Al Asyariah Mandar Halaman 13 dari 314 Tournal Peqzuruans: Conference Series eISSN: NXNN-XXXX ‘Vol 1, No.1 Mei 2019 © Social Learning Network (SLN) SLN adalah jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih Inas daripada Kelompok belajar. Mengingat skala sosialnya yang lebih besar. media ini bagi sebagian peserta dapat menyebabkan perubahan sikap dan perilaku, sedanzkan bagi sebagian yang lain tidak menimbulkan dampak apa-apa Pengelolaan Kelas digital yang hiasa digunakan dalam proses pembelajaran adalah SLN (Social Learning Network) seperti Sophia, Remi-x Learning, Schoology, dan Edmodo, Wrjnd Kelas Digital Wajnd Kelas digital yang diimplementasikan dalam pembelajaran telah diramuskan oleh SEAMOLEG (SEAMEO Regional Open Learning Centre) yaitu: a. Pembuatan Buku Digital (Kombinasi teks, video, dan gambar pada halaman tertenta buku) b, Aplikasi Sistem dalam Kelas misal: Edmodo, Gnomio, google classroom. ©. Vicon (video conference) dari HP/Laptop antar guru dengan Webex Kelas digital memerlukan perubahan budaya vang mendasar pada sekolah sehingga harus dilakukan secara bertahap, Tahap awal adalah pembuatan soal bersama oleh guru atau dosen untuk: ulangan harian yang mengacu pada prinsip belajar tuntas (mastery learning). Dengan menggunakan internet (menggunakan aplikasi) soal ulangan dapat diset sesuai dengan waktu yang diinginkan, misalnya soal dibuka jam 08.00 s.d. 21.00 selama 5 hari. Seal teracak secara otomatis dan dapat di kerjakan oleh siswa di seluruh Indonesia maupun di luar negeri dimana internet bisa diakses. Disamping guru dan siswa orang tua juga bisa melihat aktivitas yang dilakukan anak (soal yang telah dikerjakan dan nilai yang didapat) di Edmodo, Tahap ini merupakan langkah awal untuk menanamkan budaya ICT (Information and Communication Technology’) Selanjumya gum dapat membuat materi pelengkap buku teks kemendikbud dalam bentuk. digital (kombinasi teks, video dari hp dan gambar) ketika menyusum RPP kemudian di upload sehingga gura-guru yang lain bisa mengkombinasikan, Buku digital ini juga bisa mengambil sumber dari Rumah Belajar ataupun sumber Iain Dengan mengzunakan fasilitas Webex guru dapat melakukan vicon (video conference) dari HP atau laptop dimana guru bisa saling melihat video mereka. mendengar suara, dan melakukan tanya jawab. Vicon dapat meminimalisir pertemuan secara langsunz yang memerlukan waktu dan tempat. pertemuan bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mengzunakan vicon, SIMPULAN Berdasarkan pembahasan tentang proses pembelajaan di sekolah dengan berbagai permasalahan dan solusinya dapat disimpulkan bahva: 1. Kelas digital dapat dijadikan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran sehingza pembelajaran dapat lebih fleksibel dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Kompetensi guru dalam penguasaan TIK masih sangat terbatas, schingga perlu dirancang satu pelatihan Kelas digital (digital class) bagi guru dan dosen. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melatih guru dan dosen dalam menggunakan pembelajaran kelas maya atau ital/ digital elass) dalam proses pembelajaran. 3. Kelas digital (digital class) dapat dimanfaatkan guru bail dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi proses pembelajaran tanpa harus bertatap muka baik dengan teman sejawat maupun siswa, DAFTAR PUSTAKA Agung, Iskandar. 2010.Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru, Jakarta:Penerbit Bestari Buana Murni. Universitas Al Asyariah Mandar Halaman M4 dari 314 Tournal Peqzuruans: Conference Series eISSN: NXNN-XXXX ‘Vol 1, No.1 Mei 2019 Bastian, Aulia Reza. 2002.Reformasi Pendidikan: Langhah-Langkah Pembaharuan dan Pemberdayaan Pendidikan Dalam rangka Desentralisasi Sistem Pendidikan Indonesia, Yogyakarta : Lappera Pustaka Utama. Djamarah dan Zain. 2015.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka CiptaGartika Rahmasari dan Rita Rismiati, 2013, elearning Pembelajaran Jarak Jauh di SMA, Bandung: Penerbit Yrama Widva. Us w i t zaillennial-menjadi-dosen-masa-depan/ hrtps:l/smadigitalkotahancung.scordpress.com/2015/10/10/penjelasan-tentang-kelas-digital/(dinnduh, tanggal 05September 2018), Simonsen, B., Faithanks, S., Briesch, A.. Myers, D., & Sugai, G. 2008.Evidence-based practices inclassroom management: Considerations forresearch topractice, Education & Treatment of Children, 31(3), 351-380. Suwardana, Hendra, 2017 Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental. Jurnal JATI UNIK, Voll, No.2, Hal, 102-110, eISSN : 2597-7946. Tapscott, D. 1997, The Digital Eeonomy:Promise and Peril in The Age of Networked Intelligence. New ‘York: McGraw-Hill. Wivani, NovanArdy. 2013.Manajemen Kelas: Teori dan aplikasi untukmeneiptakan elas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Universitas Al Asyariah Mandar Halaman 15 dari 314

Anda mungkin juga menyukai