Diskusi 5 - Pendidikan Kewarganegaraan
Diskusi 5 - Pendidikan Kewarganegaraan
Selamat Berdiskusi..
Indikator penilaian :
TANGGAPAN :
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum. Karena Pancasila merupakan identitas
nasional bangsa Indonesia. Di Indonesia, Pancasila merupakan landasan Idiilnya sedangkan
UUD 1945 merupakan landasan konstitusionilnya. Pancasila memiliki nilai-nilai kultural sebagai
wujud kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut tercantum secara utuh disila-sila Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila ini perlu diaktualisasikan ke dalam bentuk perilakumasyarakat yang arahannya
bisa membentuk masyarakat yang sadar terhadap hukum yang berlaku dan berprilaku sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Namun pada kenyataannya masih ada saja warga negara
yang melanggar akan nilani-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dibutuhkan kebiasaan yang harus ditanamkan dalam
diri sendiri. Kebiasaan itu harus didasari oleh pembelajaran. Pembelajaranmerupakan proses dimana
pengetahuan tercipta melalui transformasi pengalaman bersama pengetahuan merupakan hasil dari
kombinasi pemahaman dengan transformasi pengalaman dari kebiasaan itu akan kita akan ter biasa
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.
Jadi salah satu cara untuk meningkatkan internalisasi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia
adalah melalui pembelajaran kewarganegaraan. Dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air. Apa yang dimaksudkan atau ditujukan oleh Pendidikan Kewarganegaraan menurut
undang-undang itu ternyata sangat relevan dengan upaya pembinaan nilai-nilai nasionalisme.
TANGGAPAN :
Selain itu, penting juga untuk memperkuat peran keluarga dalam membentuk sikap
dan perilaku anak-anak terkait nilai-nilai Pancasila. Keluarga sebagai lembaga
pendidikan pertama memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak.
Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila perlu
ditingkatkan.
Di samping itu, kegiatan sosial yang diadakan oleh pemerintah maupun masyarakat
juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat implementasi Pancasila. Misalnya,
kegiatan-kegiatan yang mendukung kerja sama, gotong royong, toleransi, dan
kebhinekaan dapat membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Data yang ada menunjukkan bahwa meskipun Pancasila telah dijadikan sebagai
dasar negara Indonesia sejak kemerdekaan, namun dalam beberapa tahun terakhir
terjadi penurunan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Hal ini
terlihat dari meningkatnya tindakan kekerasan, intoleransi, dan radikalisme yang
terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang tepat untuk
meningkatkan internalisasi Pancasila di Indonesia.
Referensi :
- Koentjaraningrat. 1984. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
- M. Sardar. 2009. "Pancasila and the Search for a National Identity in Indonesia."
Journal of Contemporary Asia 39(2): 262-278.
- M. Syukri. 2015. "Pancasila and Democracy in Indonesia." Journal of Indonesian
Social Sciences and Humanities 1(1): 1-17.