Anda di halaman 1dari 4

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman :
UPTD dr.Roosmanika
PUSKESMAS NIP.198002022010012
KEJAJAR 1 017

1. Pengertian Resusitasi bayi baru lahir adalah bagian dari asuhan kala II untuk
penolong tunggal persalinan dan menjadi pelengkap untuk bayi
dengan resiko tinggi asfiksia
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengatasi
Memberikan ventilasi yang adekuat,
1. Membatasi kerusakan serebi,
2. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk
menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital
lainnya,
3. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kejajar 1 Nomor…….
4. Prosedur /  PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
Langkah a. Tempat resusitasi datar, bersih, kering dan hangat
b. Handuk atau kain bersih dan kering (2 buah), untuk
mengeringkan dan menutup tubuh dan kepala bayi dan
handuk atau kain kecil (1) untuk ganjal bahu.
c. Alat penghisap lendir (Slim Secher)
d. Alat Penghantar udara atau oksigen
e. Lampu 60 watt dengan jarak dari lampu ke bayi sekitar 60
cm
 PENILAIAN BAYI BARU LAHIR
1. Lakukan penilaian sepintas
 Apakah bayi cukup bulan ?
 Apakah air ketuban jernih tidak tercampur mekonium
 Apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan
 Apakah bayi bergerak dg aktif
Bila salah satu jawaban adalah tidak lanjut ke langkah
resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir

2. Bila air ketuban bercampur mekonium lakukan penilaian


apakah bayi menangis atau bernafas normal atau megap
megap atau tidak bernafas
 Jika menangis atau bernafas normal, potong tali pusat
dengan cepat, tidak diikat dan tidak bubuhi apapun,
dilanjutkan dengan langkah awal
 Jika megap-megap atau tidak bernafas, buka mulut lebar
usap mulut dan isap lendir potong tali pusat dengan cepat
tidak diikat dan tidak dibubuhi apapun dilanjutkan dengan
langkah awal.
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.Roosmanika
SOP
KEJAJAR 1 Tgl Terbit : NIP.198002022010012017
Halaman :

 LANGKAH AWAL
3. Selimuti bayi dengan handuk atau kain yang diletakkan
diatas perut ibu, bagian muka dan dada bayi tetap terbuka
4. Letakkan bayi ditempat resusitasi
5. Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala
sedikit ekstensi dengan mengatur tebal handuk atau kain
ganjal bahu yang telah disiapkan
6. Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir pada mulut
sedalam kurang dari 5 cm dan kemudian hidung bayi
sedalam kurang dari 3 cm
7. Keringkan bayi dengan sedikit tekanan dan gosok-gosok
dada atau perut atau punggung bayi sebagai rangsangan
taktil untuk merangsang pernafasan. Ganti kain yang basah
dengan kain yang bersih dan kering. Selimuti bayi dengan
kain kering biarkan muka dan dada tetap terbuka
8. Mereposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha nafas
a. Bila menangis kuat atau bernafas spontan lakukan
asuhan bayi baru lahir
b. Bila tetap tidak bernafas atau megap – megap lakukan
ventilasi
Perhatikan langkah 2-8 dilakukan dalam waktu 30 detik

 VENTILASI TEKANAN POSITIF


1. Memasang selang oksigen 1-2 liter/menit
2. Memasang sungkup pada bayi meliputi dagu, mulut dan
hidung dengan ukuran sesuai dan memastikan perlekatan
3. Melakukan ventilasi percobaan 2 kali, mengamati gerakan
dada
4. Bila dada mengembang seperti bernafas normal lakukan
VTP sebanyak 20-30 kali dalam 30 detik secara teratur
5. Melakukan observasi selama VTP dengan memperhatikan
gerakan dada
6. Melakukan penilaian secara berurutan (frekuensi jantung,
usaha nafas, dan warna kulit)
7. Melakukan tindakan berdasarkan hasil
penilaian(menyebutkan hasil interpretasi penilaian dan
tindakan
a. Bila bayi sudah resusitasi berhasil lakukan asuhan pasca
resusitasi
b. Bila bayi belum bernafas atau megap-megap atau usaha
nafas baik tapi frekueensi jantung kurang 100x/menit
dilakukan VTP ke dua
c. Bila setelah VTP ke dua, resusitasi tidak berhasil
menmyiapkan rujukan
d. Apabila bayi tidak bisa dirujuk maka lanjutkan VTP
sampai 10 menit
 TINDAKAN PASCA RESUSITASI
 Bila resusitasi berhasil melanjutkan pelaksanaan aktif
persalinan kala tiga sesuai penuntun persalinan normal
 Bila perlu rujukan
a. Melakukan konseling untuk merujuk bayi beserta ibu dan
keluarga
b. Melanjutkan resusitasi
c. Memantau tanda bahaya
d. Mencegah hipotermi
e. Memberikan vit.k
f. Mencegah infeksi
g. Membuat surat rujukan pencatatan, dan pelaporan
kasus
 Bila resusitasi tidak berhasil
a. Mellakukan konseling pada ibu dan keluarga
b. Memberikan petunjuk perawatan payudara
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus
 Lakukan dekontaminasi seluruh peralatan yang telah
digunakan

5. Diagram Alir -

6. Unit Terkait UGD ,Ruang Bersalin


Judul
No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.Roosmanika
SOP
KEJAJAR 1 Tgl Terbit : NIP.198002022010012017
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai