Anda di halaman 1dari 2

Vivo dituntut membayar ganti tugi senilai Rp 597,3 miliar atas pelanggaran

hak paten jaringan LTE.

Nokia Technologies OY menggugat PT Vivo Mobile Indonesia dengan produsen


merek dagang Vivo terkait tuduhan pelanggaran hak paten jaringan LTE. Gugatan
ini terdaftar di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus)
dengan nomor perkara 31/Pdt.Sus-HKI/Paten/2022/PN Niaga Jkt.Pst Gugatan
tersebut dilayangkan dalam empat berkas dengan total nilai yang dituntut yaitu Rp
597.300.000.000 dan saat ini masih berlangsung di PN Jakpus. Vivo digugat karena
melanggar hak paten dengan nomor pendaftaran IDP000030632  berjudul Metode
dan Peralatan Untuk Menyampaikan Informasi Konfigurasi Antena Melalui Masking
dengan memproduksi, menjual dan/atau menyediakan untuk dijual produk yang
disengketakan.

Sebelumnya, Vivo juga telah digugat oleh Nokia pada 9 Maret lalu dengan nomor
perkara 18/Pdt.Sus-HKI/Paten/2022/PN Niaga Jkt.Pst terkait dugaan pelanggaran
paten atas Persinyalan Informasi Modulasi Tambahan Untuk Akses Paket Hubungan-
Turun Kecepatan Tinggi dengan nomor pendaftaran IDP000031184 milik Nokia.
Menanggapi hal tersebut, Vivo membenarkan perihal gugatan yang dilayangkan
kepadanya dan perusahaan menyatakan akan mengikuti proses peradilan yang ada.

Sumber: Nokia Layangkan Gugatan Pelanggaran Hak Paten Terhadap


Vivo | KlikLegal
Akhir Sengketa Kasus Desain Industri Kaca Helm Bogo

Bogor - Bagi pecinta otomotif, pasti sudah familiar dengan helm Bogo. Kaca helm jenis ini
memiliki karakteristik unik sehingga banyak yang menggemarinya. Tapi ternyata desain kaca
helm ini mengundang sengketa hingga ke pengadilan.

Sesuai catatan Kemenkum HAM, desain helm bogo dipegang oleh Toni dengan nomor
registrasi ID 0012832 D. Toni memegang hak desain tersebut untuk periode 3 Agustus 2007
hingga 3 Agustus 2017. Belakangan, Toni kaget karena helm bogo beredar di Bogor yang
diproduksi oleh Gunawan. Akibatnya, Toni mengalami kerugian mencapai Rp 700 juta
sehingga Toni mengambil langkah hukum dengan mempolisikan Gunawan. Mau tidak mau,
Gunawan duduk di kursi pesakitan

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 54 ayat 1 Jo
Pasal 9 UU Nomor 31 Tahun 2001 tentang Desain Industri. Menghukum terdakwa dengan
hukuman 1 tahun penjara," putus majelis PN Bogor sebagaimana dikutip dari website
Mahkamah Agung (MA), Selasa (19/4/2016).

Baca artikel detiknews, "Akhir Sengketa Kasus Desain Industri Kaca Helm Bogo"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-3191631/akhir-sengketa-kasus-desain-
industri-kaca-helm-bogo.

Anda mungkin juga menyukai