Anda di halaman 1dari 15

Sistem Ekonomi Pasar : Pengertian, Karakteristik, Kelebihan dan

Kekurangannya

Dibuat Oleh : Mahasiswa Program Pasca Sarjana (S3) UNTAD PALU


Program Studi Ekonomi

Budiyansa, Stambuk : C 20322013

Pada dasarnya, sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem yang menyerahkan
semua kegiatan ekonominya di pasar. Seperti yang sudah kita ketahui bersama
bahwa setiap negara pasti akan menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan
falsafah dan juga identitas negaranya.

Lantas apa itu sistem ekonomi? Sistem ekonomi merupakan serangkaian aturan
maupun cara yang mencakup semua kegiatan dan proses masyarakat dalam
memenuhi keperluan hidup ataupun mencapai kemakmuran masyarakat.

Sistem ekonomi yang dianut untuk setiap negara tentu berbeda-beda, karena setiap
negara tentu mempunyai masalah ekonomi dan juga aturannya sendiri.

Sistem ekonomi ini terdiri dari berbagai unsur ekonomi yang saling berkaitan,
bekerjasama dalam menyelesaikan suatu masalah ekonomi, dan juga mencapai
tujuan tertentu yang sudah dipersiapkan, ditetapkan, dan juga diinginkan.

Fungsi dari adanya sistem ekonomi ini adalah sebagai sarana yang mampu
mendorong terjadinya kegiatan produksi, sebagai metode atau cara untuk
mengorganisasi kegiatan pada tiap individu, dan juga menciptakan mekanisme
tertentu agar distribusi barang dan jasa bisa terlaksana dengan baik. Suatu sistem
ekonomi ini terdiri dari beberapa elemen berikut ini:

 Unit ekonomi: rumah tangga, serikat buruh, perusahaan, pemerintah dan


instansi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi ataupun
melaksanakan kegiatan ekonomi.
 Pelaku kegiatan ekonomi: konsumen, produsen, debitor, kreditor, investor,
dll.
 Lingkungan ekonomi: yang diantaranya adalah Sumber Daya Alam atau SDA,
Sumber daya Manusia atau SDM, Sumber daya Kapital atau SDK, dan juga
Sumber Daya Teknologi atau SDT.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas secara lebih mendalam tentang siste
ekonomi pasar yang sering sekali disebut dengan sistem ekonomi liberal ataupun
bebas.

Umumnya, sebagian besar negara maju di dunia saat ini menerapkan sistem
ekonomi liberal atau ekonomi pasar, seperti negara Amerika Serikat, dan juga
beberapa negara lainnya di Amerika seperti Meksiko, serta negara lainnya seperti
Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan masih banyak lagi.
Pengertian Sistem Ekonomi Pasar
Ekonomi pasar adalah sebuah sistem ekonomi yang menetapkan keputusan
terkait investasi, produksi, dan distribusi dilandaskan pada hubungan
antara permintaan dan penawaran yang menentukan harga-harga barang dan jasa.
[1][2]
 Ciri utama ekonomi pasar adalah pengambilan keputusan investasi atau
alokasi barang produsen lewat pasar modal dan keuangan.[3] Dalam ekonomi pasar,
masalah-masalah ekonomi sepenuhnya ditangani oleh pasar. Pengendalian pasar
ditentukan oleh harga yang ditetapkan dan cara yang dipilih oleh produsen
dan konsumen dalam proses produksi dan konsumsi. Sistem ekonomi pasar awalnya
diterapkan oleh sebagian besar negarayang berpaham liberal, terutama
negara Amerika Serikat. Saat ini, sebagian besar negara-negara di dunia mulai
meninggalkan paham ekonomi pasar dan memilih sistem perekonomian lainnya.
[4]
 Sistem ekonomi pasar mulai kembali digunakan sejak dasawarsa 1990-an.
Penyebabnya adalah proses globalisasi di Asia dan Amerika Latin yang
termasuk negara berkembang. Pasar-pasar di negara-negara berkembang mulai
mengalami penyatuan pasar dan perekonomian internasional

Seperti yang sudah kita singgung secara singkat sebelumnya bahwa sistem ekonomi
pasar adalah suatu sistem ekonomi yang di dalamnya menyerahkan semua kegiatan
ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan juga konsumsi yang secara menyeluruh
pada mekanisme pasar.

Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Adam Smith di dalam bukunya dengan
judul “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”

Selain itu, sistem ekonomi pasar akan terjadi berlaku jika suatu sistem ekonomi yang
mana pada harga barang dan jasanya ditentukan oleh pasar terbuka, yang mana
hukum penawaran dan juga permintaan bisa berlaku secara bebas atau tidak ada
intervensi dari pihak apapun.

Konsekuensi dari hal tersebut adalah adanya kebebasan individu dalam hal membuat
keputusan ekonomi, lalu setiap individu juga mempunyai hak atas faktor produksi
dan bergerak untuk keuntungan dirinya sendiri.

Karakteristik Ekonomi Pasar

Setiap individu dan juga perusahaan akan memainkan peran utama di bawah sistem
ekonomi pasar. Individu akan menguasai faktor produksi dan memerlukan barang
dan jasa untuk bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Sedangkan di sisi  lain, perusahaan memerlukan sumber daya agar bisa


menghasilkan barang dan jasa. Kemudian, mereka akan saling berinteraksi di pasar,
baik pasar barang ataupun pasar faktor. Pada akhirnya, interaksi tersebut akan
menentukan harga dan juga kuantitas terbaik untuk keduanya.
Ekuilibrium pasar ini nantinya akan membentuk harga dan kuantitas pada setiap
barang yang akan diproduksi. Harga akan menyampaikan informasi terkait
permintaan relatif untuk bisa berbagi barang dan jasa serta biaya relatif lain untuk
menyediakannya.

Harga juga akan memberikan insentif untuk bisa meningkatkan keuntungan dan
mengurangi tingkat aktivitas yang tidak menguntungkan.

Ekonomi pasar juga akan memungkinkan sektor swasta untuk bisa menguasai
sumber daya ekonomi. Setiap pelaku pasar bebas akan memproduksi, menjual dan
dan membeli dengan bebas. Mereka tidak akan tunduk pada setiap kebijakan
pemerintah yang berusaha untuk membatasi setiap kegiatan ekonomi merekam.

Motif terbesar untuk memproduksi barang dan jasa ini adalah untuk memaksimalkan
keuntungan , agar menjadi motif individu dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa.
Mereka harus saling perusahaan dalam membayar biaya yang rendah untuk produk
barang dan jasa yang memang sedang mereka perlukan.

Persaingan akan hadir antara pihak produsen, karena mereka akan saling perang
harga guna memenuhi keperluan pelanggan. Namun pada akhirnya, persaingan ini
mampu menjaga stabilitas harga secara adil, dan memastikan produk dan pasokan
yang lebih efisien.

Selain itu, di dalam ekonomi pasar, peran pemerintah akan relatif lebih terbatas,
mereka hanya memiliki hak untuk memastikan bahwa mekanisme di pasar sudah
bekerja. Pemerintah akan bertugas untuk memastikan persaingan yang lebih dan
juga mencegah perilaku anti persaingan.

Sedangkan pada ekonomi pasar murni mungkin hampir tidak ada, tapi ada beberapa
negara yang hampir mendekati sistem ekonomi pasar, seperti Amerika Serikat,
Kanada, Denmark dan Inggris.

Sistem seperti ini nyatanya lebih disukai oleh kalangan masyarakat liberal, termasuk
di dalamnya, dan para pendukung pasar. Sistem ini jauh lebih disukai di kalangan
masyarakat yang memiliki sifat liberal, termasuk para pendukung pasar bebas.

Namun, untuk masyarakat di sejumlah negara berkembang, sistem ini kurang


populer karena memiliki sejumlah kelemahan.

Kelebihan Sistem Ekonomi Bebas

Para pakar pendukung ekonomi pasar berpendapat bahwa sistem ekonomi ini
mempunyai beberapa kelebihan. Pertama, persaingan yang ada di dalamnya mampu
mendorong efisiensi dalam produksi barang dan juga jasa. Selain itu, persaingan
tersebut juga akan mendorong hadirnya inovasi, yang akan membuat pasar bisa
terus berkembang.
Hasilnya, jumlah serta jenis barang dan jasa akan semakin banyak dan juga
terjangkau. Setiap orang akan memiliki motivasi untuk bekerja lebih keras demi bisa
mempertahankan mata pencahariannya dan mencegah kehilangan pekerjaan.
Sehingga, mereka yang tidak melakukannya akan tersingkir.

Selain itu, sistem ini juga akan mendorong kewirausahaan dan juga usaha baru.
Kenapa? karena setiap individu akan saling berkompetisi, setiap orang akan
berusaha sebaik mungkin, baik itu sebagai pihak pekerja maupun wirausahawan.

Terakhir, sistem ekonomi pasar juga mampu mengurangi birokrasi negara. Hal itu
terjadi karena beberapa kegiatan pada sektor publik diambil alih oleh pihak swasta.

Meskipun begitu, terdapat sejumlah kelemahan pada sistem ekonomi pasar ini. krisis
ekonomi akan menjadi fenomena yang umum terjadi seiring dengan pasang
surutnya kegiatan bisnis. kenapa? karena setiap individu akan saling bersaing,
sehingga akan ada pengangguran untuk mereka yang kalah.

Untuk itu, tingkat pengangguran akan cenderung menjadi lebih tinggi bila
dibandingkan dengan ekonomi komando, yang mana negara akan memberdayakan
semua tenaga kerja dan sumber daya manusia yang ada.

Sistem ekonomi pasar ini juga akan menghasilkan kesenjangan ekonomi dan sosial
yang lebih luas. Distribusi pendapatan yang dihasilkan pun mungkin secara sosial
tidak bisa diterima dengan baik.

Sama seperti suatu perlombaan, hanya akan ada beberapa orang yang akan
memenangkan pertandingan dan mendapatkan hadiah, sedangkan sisanya tidak
akan mendapatkan apapun. Mereka yang mempunyai modal akan menjadi semakin
kaya, dan mereka yang miskin akan semakin terjerumus dalam lembah kemiskinan.

Selain itu, sistem ini juga akan menghadirkan peluang eksploitasi yang tinggi pada
tenaga kerja. Hal terseut dikarenakan adanya tekanang untuk menang di tengah
tingginya persaingan dan tidak adanya campur tangan pemerintah.

Eksternalitas yang negatif pun kerap kali menjadi terabaikan. Setiap bisnis akan
berlomba untuk memaksimalkan keuntungannya dengan cara apapun.

Mereka sudah tidak perlu lagi dalam mengolah limbah produksi karena hal tersebut
hanya akan meningkatkan biaya. Perusahaan melakukan hal tersebut karena tidak
adanya peraturan yang membatasi kegiatan tersebut.

Di dalam ekonomi pasar yang murni, pasar pun bisa lebih terdistorsi oleh monopoli.
Bila tidak ada intervensi dari pihak pemerintah, maka pemenang dari persaingan
tersebut bisa menguasai seluruh pasar.
Karena motif utamanya adalah hanya mencari keuntungan, ada kemungkinan
mereka akan menerapkan suatu strategi yang akan merugikan pihak konsumen dan
pihak pemerintah tidak mempunyai wewenang akan hal tersebut.

Terakhir, tingkat kebutuhan pasar pun kemungkinan besar akan sulit untuk
dipenuhi, karena mereka dipengaruhi dengan tingkat permintaan dan juga
penawaran.

Sistem ekonomi pasar cenderung terkait dengan adanya pertukaran kekayaan,


sedangkan kapitalisme sangat terkait dengan penciptaan kekayaan. Pasar bebas di
dalam sistem ekonomi pasar adalah komponen utama dari paham kapitalisme,
meskipun pasar bebas tidak mampu menjelaskan secara utuh tentang kapitalisme.

Namun, pasar bebas digerakkan oleh tingkat permintaan dan juga penawaran yang
akan mengarah pada kompetisi yang beban tanpa adanya pengaruh pada pemilik
modal, sedangkan pada kapitalisme masih ada saat untuk para pemilik modal dalam
memengaruhi perdagangan.

SIFAT PASAR

Pasar Umum Adalah pasar dengan jenis dagangan yang diperjualbelikan lebih dari
satu jenis secara berimbang minimal tersedia pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Pasar ditinjau dari klasifikasinya dibedakan sebagai berikut :

1. Pasar Kelas Satu

Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan yang lengkap, sistem arus


barang dan orang baik di dalam maupun di luar bangunan dan melayani
perdagangan tingkat regional.

2. Pasar Kelas Dua


Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan
orang baik di dalam maupun di luar bangunan dan melayani perdagangan
tingkat kota, Misalnya Pasar Beringharjo.

3. Pasar Kelas Tiga


Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan
orang baik di dalam maupun di luar bangunan dan melayani perdagangan
tingkat wilayah bagian kota.
4. Pasar Kelas Empat
Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan
orang terutama di dalam bangunan dan melayani perdagangan tingkat
lingkungan.
5. Pasar Kelas Lima
Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan
orang dan melayani tingkat perdagangan blok.
Keseimbangan Pasar

Dalam ruang lingkup ekonomi mikro, terdapat segudang hal yang dapat dibahas,
dan salah satunya ialah keseimbangan pasar. Jadi, dalam menjalankan bisnis
ataupun kegiatan, fokusnya bukan hanya pemasaran produk, tetapi juga
pengetahuan mengenai keseimbangan dari pasar.

Keseimbangan pasar atau market equilibrium adalah sebuah kondisi ketika terjadi
keseimbangan antara jumlah produk atau jasa yang diminta maupun yang
ditawarkan, dalam harga tertentu. Proses ini berguna dalam menentukan kurva
keseimbangan akan tetap stabil ataupun tidak. Kurva tersebut dapat dikalkulasikan
dengan rumus keseimbangan dari pasar yang akan kita bahas setelah ini.

Dalam arti lain, kondisi keseimbangan juga menjelaskan adanya kesamaan antara
harga yang ditawarkan produsen dan produk yang diminta konsumen. Jika
keseimbangan dalam pasar telah tercapai, semua harga akan cenderung stabil.
Itulah yang dikenal dengan sebutan ‘keseimbangan harga’.

Ketika titik keseimbangan tercapai, maka harga akan cenderung tetap. Jika
permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka harga akan naik. Begitupun
sebaliknya, bila penawaran lebih kuat dari permintaan, maka harga akan turun. 

Adapun rumus dalam menghitung jumlah keseimbangan dalam pasar adalah sebagai
berikut:

QD = QS = QE

PD = PS = PE

Dimana D artinya Demand (permintaan), S artinya Supply (penawaran), P artinya


Price (harga), Q artinya Quantity (jumlah) dan E artinya Equilibrium (keseimbangan).
Bila dideskripsikan dalam sebuah grafik, maka keseimbangan pasar muncul pada
titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran.

Keberadaan keseimbangan pasar sangat penting agar kestabilan harga dapat


tercapai dan bagi sisi produsen ataupun pelaku bisnis tidak mengalami kerugian dari
hal yang tidak bisa mereka kontrol. Untuk itu, bentuk keseimbangan ini dapat dilihat
dari dua bagian yaitu fungsi penawaran dan fungsi permintaan. 

1). Fungsi Permintaan: Fungsi ini menunjukkan hubungan antara jumlah barang


yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses dari fungsi ini
sesuai dengan hukum permintaan, yaitu jika harga barang mengalami kenaikan
maka permintaan akan barang tersebut menurun. Begitu pula sebaliknya, apabila
harga barang naik maka permintaan akan barang tersebut mengalami kenaikan.
Maka dari itu gradien fungsi permintaan selalu negatif karena saling berbanding
terbalik.

Pada penerapannya, terkadang ditemukan posisi dimana harga pasaran lebih rendah
dari harga keseimbangan. Hal ini mengakibatkan kelebihan permintaan (market
shortage) yang menimbulkan persaingan antar-konsumen untuk mendapatkan
barang tersebut. Pada akhirnya ini mampu mendongkrak naik jumlah permintaan
dan penawaran hingga menuju ke arah keseimbangan.

2). Fungsi Penawaran: Fungsi penawaran ini menunjukkan hubungan antara


jumlah barang dan harga barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
sesuai dengan hukum penawaran itu bekerja, di mana kenaikan harga barang akan
diikuti dengan kenaikan jumlah barang yang ditawarkan. Begitu pun sebaliknya,
penurunan harga barang akan diikuti dengan penurunan jumlah barang yang
ditawarkan. Kondisi ini berawal dari asumsi cateris paribus atau faktor-faktor lain
yang mempengaruhi dianggap tetap. Bila digambarkan dalam grafis, kedua faktor
(jumlah dan harga) yang ditawarkan selalu berwujud hubungan yang positif.

Bila dikaitkan dengan keseimbangan pasar, terkadang ditemukan kondisi dimana


harga barang melebihi harga keseimbangan. Kelebihan penawaran ini menunjukkan
adanya ketimpangan antara jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang
yang diminta pada harga pasar. Akibatnya, harga akan turun karena peminatnya
sedikit dan mendorong jumlah permintaan dan penawaran ke arah titik
keseimbangan.

Efisiensi Pareto

Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang
sejahtera dengan membuat orang lain dirugikan. Terdapat 2 prinsip yang perlu
diperhatiknan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan: teori pertama,
menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang
memuaskan) adalah efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi
efisiensi Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasaryangdesentralisasi. Efisiensi
menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan
marginal cost

Analisis Efisiensi Ekonomi

Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran.
Kedua, efisien dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix
efficiency). Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang
yang tertentu jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien
jika, melalui realokasi barang-barang, tidak seorang individupun dapat memperoleh
kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya. Efisiensi dalam
produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan
sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa
keharusan mengurangi produksi barang lainnya. Efisiensi keseluruhan dalam suatu
ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat ditingkatkan kesejahteraannya
dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang.
Prinsip Pareto ini dicetuskan pertama kali oleh seorang ahli ekonomi asal Italia yang
bernama Vilfredo Pareto. Prinsip Pareto juga berkaitan dengan efisiensi Pareto,
sehingga menghasilkan dua konsep dalam hubungan dari distribusi penghasilan dan
kekayaan di antara populasi.

Dalam konteks kaitannya dengan penyediaan barang publik oleh pemerintah, maka
yang menjadi tujuan akhir adalah meningkatkan kondisi pareto ( pareto
improvement) yang belum efisien. Contohnya, ketika pemerintah melaksanakan
pembangunan jembatan, mereka berharap masyarakat yang menggunakan
jembatan tersebut dapat membayar sejumlah tarif yang ditentukan untuk menutup
biaya konstruksi dan perawatan dari biaya jembatan tersebut

Kondisi tersebut menggambarkan kondisi peningkatan pareto yaitu perubahan di


mana seseorang menjadi lebih baik dan pelaku ekonomi lainnya pun tidak dirugikan.
Para ekonom percaya bahwa peningkatan pareto menjadi tujuan sehingga setiap
kebijakan harus ditempatkan dalam tujuan untuk meningkatkan pareto yang disebut
sebagai prinsip pareto (pareto principle)

Prinsip pareto sendiri muncul dikarenakan masalah dalam ekonomi adalah


keterbatasan sumber daya (scarcity). Dengan asumsi bahwa sumber daya terbatas
untuk memenuhi kebutuhan yang terbatas maka ilmu ekonomi mempelajari alokasi
sumber daya agar efisien. Dalam ilmu ekonomi dipelajari bagaimana keputusan
ekonomi diambil oleh para pelaku ekonomi yang memaksimalkan tujuan melalui
kompetisi di pasar, sehingga sumber daya dialokasikan secara efisien

Guna memenuhi efisiensi ini, maka muncullah konsep efisiensi pareto, dimana
konsep efisiensi dalam literatur ekonomi, biasanya mengacu pada sebuah konsep
yang disebut dengan efisiensi pareto (pareto efficiency) atau pareto optimal.

Pareto optimal dijelaskan sebagai sebuah kondisi di mana sudah tidak mungkin lagi
mengubah alokasi sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku ekonomi
(better off) tanpa mengorbankan pelaku ekonomi yang lain (worse off). Dengan kata
lain, kondisi pareto terjadi ketika semua pelaku ekonomi sudah mencapai kondisi
kesejahteraan yang optimum.

Model Efisiensi Pareto


Model efisiensi ini menimbulkan asumsi yang sangat terbatas, yaitu :

1. Sebuah pasar yang lengkap untuk semua yang terkait dengan masa depan
dan untuk semua resiko.
2. Tidak ada eksternalitas dalam fungsi utilitas konsumen atau fungsi produksi
suatu perusahaan.
3. Harga pasar diketahui dengan pasti dan semua pasar harus memiliki informasi
yang sempurna.
4. Konsumen memaksimalkan utilitasnya dan kurva indiferennya berdasarkan
tingkat pertukaran marjinal.
Kondisi Tercapainya Pareto
Kondisi yang diperlukan untuk mencapai Pareto optimal ada dua, yaitu :

1. Efisiensi dalam konsumsi terjadi ketika kurva indiverens seorang konsumen


bersinggungan dengan garis anggaran atau budget line. Dalam keadan ini
seorang konsumen akan mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi dengan
biaya paling sedikit yang perlu dikeluarkan.
2. Efisiensi dalam produksi terjadi ketika seorang produsen dapat menghasilkan
sebuah produk dengan anggaran seminimal mungkin namun dapat
menghasilkan produk tersebut secara maksimal.
Efisiensi Pertukaran (exchange efficiency)

Efisiensi pertukaran berfokus pada distribusi barang, diasumsikan semua barang


telah terdistribusi, sehingga dalam efisiensi pertukaran tidak ada pelaku ekonomi
yang menjadi lebih baik (better off) tanpa mengorbankan pelaku ekonomi lainnya
(worse off).

Efisiensi pertukaran juga berarti tidak ada cakupan untuk perdagangan atau bisa
dikatakan pertukaran tersebut saling menguntungkan. Efisiensi pertukaran
diilustrasikan dengan Gambar II.2 atau yang biasa disebut Edgeworth
Bowley  diasumsikan bahwa OA dan OB merupakan konsumsi pelaku X dengan dua
barang.

Sedangkan OA’ dan OB’ merupakan konsumsi pelaku Y dengan dua barang. Pareto
efisiensi merupakan tangen dari kurva indiferen (E) di mana marginal rate of
substitution (MRS) dari kedua barang A atau B sama. Lihat contoh gambarnya
dibawah ini:
Dalam ekonomi pertukaran, perdagangan antara individu satu dengan lainnya akan
membuat masing-masing individu better-off  sampai kondisi pareto optimum.
Analisis efisiensi dalam ekonomi pertukaran didasarkan kepada dua asumsi dasar,
yaitu:

1. Kedua individu mengetahui preferensi satu sama lain


2. Pertukaran barang costless

Secara matematis ekonomi pertukaran merupakan fungsi dari utilitas, barang yang
diperdagangkan dan endowment  masing-masing individu.

Ε=kumpulan individu = {uij,xij,wij,i=1,2;j=1,2}

Dimana i  adalah individu yang dalam kasus ini terdiri dari dua orang dan j  adalah
jumlah barang, dalam kasus ini terdiri dari dua barang. Variabel u  menunjukkan
utilitas masing-masing individu terhadap barang j.  Variabel x  menunjukkan barang
yang akan diperdagangkan dalam ekonomi pertukaran tersebut
dan w  menunjukkan endowment pada awal sebelum ada perdagangan yang dimiliki
oleh masing-masing individu.

Efisiensi Produksi
Efisiensi produksi adalah efisiensi menyangkut biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output tertentu. Jika produsen tidak efisien secara produktif berarti
dapat memproduksi barang lebih banyak tanpa mengurangi produksi dari barang
yang lain.

Dikatakan efisien semua unit kegiatan ekonomi (UKE) yang beroperasi sepanjang
kurva batas produksi (production frontier). Selain dengan pendekatan Production
Possibility Frontier  (PPF), efisiensi produksi juga melalui pendekatan kendala
anggaran (budget constraint) dimana terdapat isocost  line yang memberikan
kombinasi input dari biaya
Gambar Isoquants dan Isocost Line dibawah ini menjelaskan kombinasi 2 input
yaitu X (tenaga kerja) dan Y (tanah) yang memproduksi input yang sama.
Kurva Q1 memproduksi output yang lebih tinggi daripada Q2. Slope dari
kurva isoquant  disebut marginal rate of technical substitution (MRTS) .
Kurva isocost merupakan kombinasi input di mana biaya untuk memproduksi barang
dengan jumlah yang sama. Slope dari kurva isocost  merepresentasikan harga relatif
dari dua input.

Suatu unit kegiatan ekonomi memaksimisasi jumlah output yang diproduksi, dengan
memberikan tingkat pengeluaran dari input di mana isoquant merupakan tangen
dari isocost sehingga MRS sama untuk harga relatif. Dalam ekonomi persaingan,
semua UKE menunjukkan harga yang sama karena UKE dalam menggunakan input
tenaga kerja dan tanah mengatur agar MRTS sama untuk harga yang relatif.

Pada Gambar Efisiensi Produksi diatas atau yang juga disebut kotak Edgeworth


Bowley  dengan garis horisontal adalah penggunaan input tenaga kerja, sedangkan
garis vertikal adalah penggunaan input tanah.
Keseimbagan Pasar dalam Jangka Panjang

Keseimbangan jangka panjang pasar persaingan sempurna terjadi pada saat

(1) keuntungan yang diperoleh perusahaan mencapai nilai maksimalnya.

(2) perusahaan sudah mencapai kapasitas produksinya.

(3) tidak ada perusahaan yang ingin keluar dari pasar.

(4) perusahaan memperoleh laba ekonomi sebesar nol.

Kurva Penaaran dan equilibrium jangka Panjang dipasar persingan


sempurna

1. Kurva Penawaran dan Equilibrium jangka Panjang


Perlu diingat Kembali bahwa pada jangka pendek, kurva penawaran pendek
produsen adalah sama dengan kurva MC saat dalam posisi naik (diatas kurva
AVC).
Sedangkan dalam jangka Panjang, kita berbicara tentang kurva penawaran
seluruh produsen yang ada dipasar.
Perlu di ketahui juga dalam jangka Panjang, terdapat dua asumsi yang harus
diperhatikan, yakni :
1) Kesempatan bagi produsen untuk mengubah kapasitas produksi
2) Kesempatan bagi produsen lain untuk keluar-keluar masuk

Dalam jangka Panjang produsen akan masuk atau keluar pasar pada saat profit
sama dengan nol. Penejlasannya berikut.
 Equilibrium satu produsen dalam jangka Panjang tercapai Ketika P=MC (ini
kondisi maksimalisasi profit). Pada saat itu P juga sam dengan minimum
average cost (AC), sehingga profit adalah nol.
 Dari hal tersebut, terbentuklah kurva penawaran jangka Panjang untuk
keseluruhan pasar. Karena profit sebesar nol adalah setara dengan
minimum AC, maka kurva penawaran yang terbentuk berupa garis lurus
mendatar (kurva elastis sempurna).
 Setiap harga yang diatas level tersebut (P>minimum AC) akan
menghasilkan profit, sehingga mendorong produsen lain untuk memasuki
pasar dan menambah kuantitas produk yang ditawarkan. Sementara
harga dibawah level (P < minimum AC) akan mendorong produsen keluar
pasar atau mengurangi kuantitas penawaran produk.

Penjelasan lebih detil biasa dilihat pada gamabar dibawah.


Keterangan :
 Dalam jangka Panjang, produsen akan masuk dan keluar pasar Ketika
profit mencapai nol. Pada saat tersebut P = minimum AC (Kurva sebelah
kiri). Kemudian setiap produsen menyesuaikan diri untuk memastikan
setiap permintaan sesuai dengan harga yang berlaku.
 Konsekuensinya, kurva penawaran jangka Panjang di pasar persaingan
sempurna berbentuk garis lurus mendatar atau elastis sempurna.

Sebagai catatan, terdapat kasus tertentu Ketika kurva penawaran tidak elastis
sempurna. Hal ini bisa diakibatkan perbedaan pada biaya (cost) yang
dikeluarkan masing-masing produsen atau karena terbatasnya kuantitas faktor
produksi yang digunakan.

Contoh sederhan : misalnya pada pasar kaos cetak. Meskipun setiap produsen
mapu masuk-keluar pasar dengan cepat, namun biaya yang dikeluarkan masing-
masing produsen bisa jadi bervariasi, mungkin saja disebabkan faktor kecepatan
dalam mencetak kaos atau faktor lainnya.

2. Pengaruh perubahan permintan pada equilibrium jangka Panjang

Untuk mengetahui pengaruh perubahan permintaan pada keseimbngan pasar,


kita akan melihatnya melalui gambara dibawah.
Keterangan :
 Pada posisi awal Ketika pasar hanya berisi 2 produsen, pasar berada
dalam keseimbangan di titik A, seperti terlihat di kurva sebelah kiri.
 Peningkatan permintaan (dari Q1 ke Q2) mendorong kenaikan harga (dari
P1 ke P2), sehingga menggeser titik equilibrium, dari A ke B, sekaligus
menambah besarnya profit yang diterima produsen.
 Dalam jangka pendek, keseimbangan pasar secara keseluruhan akan
bergeser dari Ai ke Bt (kurva sebelah kanan).
 Peningkatan profit ini maenarik produsen lain untuk masuk pasar,
sehingga mengubah equilibrium pasar menuju titi Ct. perhatikan bahwa
garis horizontal yang menghubungkan titik At dan Ct membentuk kurva
penawaran pasar jangka Panjang (kurva elastis sempurna).
Keterangan :

 Kurva sebealah kiri di gambar, pada dasarnya sama dengan kurva sebelah
kanan pada gambar ke 2 (ini semata-mata untuk mempermudah
pemahaman).
 Dalam jangka Panjang, setiap produsen akan menyesuaikan diri dengan
harga yang berlaku, sehingga Kembali membentuk titik equilibrium yang baru
(titik G).

Anda mungkin juga menyukai