Anda di halaman 1dari 11

PERADABAN MESIR KUNO

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. Andi Nur Syahbani (05)
2. Syahrul R. (34)
3. A. Mufhida Rezky (01)
4. Kathlea Deara Pratiwi (16)
5. Tri Handayani Yunus (35)
6. Muh. Ahlil Ansar (19)
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II ISI.............................................................................................................3
A. Letak Geografis Mesir.......................................................................3
B. Keadaan Penduduk Mesir..................................................................3
C. Pemerintah.........................................................................................4
D. Kebudayaan Mesir.............................................................................6
E. Hasil Peradaban.................................................................................7
BAB III KESIMPULAN........................................................................................9

1
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Peradaban Mesir Kuno adalah salah satu peradaban tertua di dunia, dan
lebih tepatnya peradaban ini di sebelah timur laut benua Afrika. Peradaban ini
berpusat di sepanjang daerah hilir sungai Nil yang berawal dari pada milenium
keempat SM. Peradaban tersebut bertahan hingga pengunjung periode ini dan
bahkan lebih. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa Kerajaan
Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan
oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi
dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan
dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemus sebagai bagian dari provinsi
Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir,
periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama
secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya
perkembangan peradaban merdeka Mesir.
Penulisan tentang sejarah peradaban Mesir Kuno ini tentu saja tidak lepas
dari permasalahan yang dihadapinya, misalnya letak peradaban Mesir kuno,
berbagai peninggalan peradaban Mesir kuno, system pemerintahan Mesir pada
saat itu, system religi yang dianut oleh masyarakat Mesir, dan juga kehidupan
masyarakat pada saat itu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana letak geografis Mesir?
2. Bagaimana keadaan penduduk Mesir?
3. Bagaimana system pemerintahan penduduk Mesir?
4. Bagaimana kebudayaan penduduk Mesir?
5. Bagaimana hasil peradaban Mesir ?
C. Tujuan
1. Mengetahui letak geografis Mesir
2. Mengetahui keadaan penduduk Mesir
3. Mengetahui kebudayaan dan teknologi Mesir
4. Mengetahui sistem pemerintahan penduduk Mesir
5. Mengetahui apa saja hasil peradaban Mesir.

2
BAB II
ISI

A. Letak Geografis Mesir


Secara geografis, Mesir terletak di tepi Laut Merah dan Laut Mediterania.
Mesir terletak di Afrika Utara yang berbatasan langsung dengan Sinai di Asia.
Mesir berada paling timur dari negara Afrika Utara lainnya dan paling dekat
dengan Asia. Di sebelah utara Mesir adalah laut Tengah, di sebelah barat
berbatasan dengan Libya, di selatan berbatasan dengan Sudan dan di sebelah
timur adalah laut Merah.

B. Keadaan Penduduk Mesir


Peradaban Mesir kuno merupakan satu satunya pusat kebudayaan tertua di
benua Afrika yang berpusat di sepanjang hilir sungai Nil, dengan kesuburan tanah
adalah salah satu alasan utama yang membuat daerah ini menjadi menarik untuk
ditempati oleh manusia sehingga terciptalah sebuah peradaban. Sungai Nil
mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara
yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, sudan, Ethiopia dan Mesir.
Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk Bertani. Air
sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terus
terusan dan waduk. Air sungai dialirkan ke ladang ladang milik penduduk dengan
distribusi yang merata. Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan
yang biasanya diketahui oleh para tuan tanah atau golongan feudal. Hasil

3
pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau jamawut dan jelati yaitu padi padian
yang biji atau buahnya keras seperti jagung.
Untuk memenuhi kebutuhan barang barang serta untuk menjual hasil
produksi rakyat Mesir. Maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia,
Mesoptamia dan Yunani di Kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah
sebagai saran transportasi perdagangan. Banyak perahu perahu dagang yang
melintasi sungai Nil.

C. Pemerintah
Sistem pemerintahan Mesir berbentuk kerajaan yang di perintah oleh
seorang raja dengan absolute atau mutlak. Para ahli membagi sejarah kerajaan
Mesir menjadi tiga zaman, sebagai beriku :
a. Zaman Kerajaan Mesir Tua (2660-2180 SM)
Raja raja dari zaman Mesir Tua bertahta di Thinis. Pada awalnya kerajaan
Mesir terdiri dari dua kerajaan. Yaitu kerajaan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Kedua
kerajaan ini berhasil dipersatukan oleh Firau Menes. Sebagai pemersatu ia digelari
Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar.

Kerajaan Mesir Tua disebut zaman piramida karena pada masa inilah
dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun
Joser.
Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan
Menkawa.Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM
pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia
Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan
diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antar
Mesir Hilir dan Mesir Hulu

4
b. Kerajaan Mesir Tengah ( 1640-1570 SM)
Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilna Sesotris III. Ia berhasil
memulihkan persatuan dan membangun Kembali Mesir. Tindakannya antara lain
membuka tanah pertanian, membangun proyeksi irigasi, pembuatan waduk dan
lain lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan
Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke
selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir
Tengah diserbu dan ditaklukan oleh bangsa Hyksos. Pada waktu itu kerajaan
Mesir Tengah sedang mengalami kehancuran yang signifikan.

c. Kerajaan Mesir Baru (1570-1075 SM)


Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki zaman kerajaan baru
atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena Firaun Mesir berhasil
merebut wilayah atau daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syaria.
Setelah pemerintah Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir
ditaklukan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi
bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen
dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu
keturunan dinasti Ptolemeus adalah Rati Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir
menjadi wilayah Romawi.

5
D. Kebudayaan Mesir
Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja sebagai petani. Kediaman
mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin di
siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu
biasanya terdapat batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk
membuat roti. Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan
hiasan berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh
dilengkapi dengan furniture sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh.
Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari
lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan,
menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan
kulit. Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita
maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik.
Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia
sekitar 12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung
jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi mereka yang
mampu membayar untuk melihatnya. Instrumen yang digunakan antara lain
seruling dan harpa, juga instrumen yang mirip terompet juga digunakan. Pada
masa Kerajaan Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine, dan drum
serta mengimpor kecapi dan lira dari Asia. Mereka juga menggunakan sistrum,
instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara keagamaan.
Bangsa Mesir Kuno mengenal berbagai macam hiburan, permainan dan
musik,salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya digerakkan
dalam urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan
permainan menggunakan bola juga sering dimainkan anak-anak, juga permainan
gulat sebagaimana digambarkan dalam makam Beni Hasan. Orang-orang kaya di
Mesir Kuno juga gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.

6
E. Hasil Peradaban

Hasil kebudayaan peradaban Mesir kuno terbilang banyak, beberapa di


antaranya sebagai berikut:
a. Piramida 

Bangunan ini difungsikan sebagai makam para raja di mesir.


Pembangunannya dilaksanakan pada saat raja tersebut belum meninggal.
Salah satu piramida paling terkenal di Mesir adalah Piramida Agung Giza
yang merupakan makam bagi firaun Khufu.

b. Sphixn 

Bangunan ini merupakan patung dengan bacan singa dan kepala manusia.
Adapun fungsinya selain untuk menghalau roh jahat juga sebagai perlambang
kekuasaan. Badan dari Sphinz adalah lambang kekuasaan sementara kepala
singa tersebut adalah lambang kebijaksanaan.

7
c. Hieroglyph

Merupakan hasil kebudayaan mesir kuno berupa aksara. Fungsinya tentu


sama seperti huruf lainnya yakni untuk mengungkapkan unsur unsur secara
ekspresif di dalam suatu bahasa.

d. Mastaba 

Bagunan ini menyerupai piramida namun bagian bagiannya belum sempurna.


Mastaba adalah bentuk awal dari Piramida. Fungsi mastaba adalah sebagai
makam para raja.

8
e. Obeliks

Merupakan tugu tugu yang disusun berjajar di bagian depan bangunan kuil.
Fungsi obelisk ini adalah sebagai perlambang pemujaan kepada dewa juga
sebagai media untuk mencatat kejadian yang dianggap penting

f. Kuil

Pada jaman mesir kuno, kuil dibagi ke dalam dua jenis yakni kuil dewa dan
juga kuil makam. Sama seperti namanya, kuil dewa berfungsi untuk memuja
dewa sementara kuil makan selain berfungsi sebagai tempat pemujaan juga
sebagai tempat pemakaman.

9
BAB III

KESIMPULAN

Mesir adalah sebuah negara yang terletak di Afrika bagian timur laut.
Mayoritas penduduk Mesir menetap di tepi Sungai Nil. Penduduk Mesir Sebagian
besar adalah keturunan asli orang orang Mesir kuno dari lembah sungai Nil. Mata
pencahariannya adalah petani yang sering di sebut sebagai kaum fellahin. Mesir
terkenal dengan peradaban kunonya dan beberapa monumen kuno termegah di
dunia misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak, Lembah Raja serta Kuil Ramses.

Sumber : https://makalahirfan.blogspot.com/2016/09/peradaban-mesir.html

10

Anda mungkin juga menyukai