Pert 6 Jaringan Hewan 1
Pert 6 Jaringan Hewan 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan mampu:
1. Memahami ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam jaringan epitelium.
2. Memahami fungsi dan komponen jaringan ikat.
3. Memahami tentang jaringan ikat sejati.
4. Memahami struktur dan fungsi jaringan ikat cair. 5. Memahami struktur dan fungsi
jaringan ikat penyokong.
B. Uraian Materi
a) Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau
membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan
luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan
suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu, jaringan epitelium yang
membatasi organ dalam disebut endotelium. Seluruh jaringan epitelium terletak pada
suatu lamina basalis (lapisan membran basal) yang memisahkan epitelium dari jaringan
di bawahnya, seperti jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Permukaan sel
yang berhadapan dengan lumen disebut permukaan apikal, sedangkan permukaan sel
yang berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal. Sementara itu,
permukaan sel yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral.
d. Epitelium transisional
Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubahubah.
Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri atas
selsel kubus polihedral, dan bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-
sel berbentuk kubus hingga pipih. Terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami
peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra. Oleh sebab
itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai
dengan tingkat peregangannya.
e. Epitelium kelenjar
Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang
diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu.
1) Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu
permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi ini disalurkan ke permukaan
tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacammacam, seperti lurus,
bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang
mengandung enzim atau musin. Contoh pankreas, kelenjar ludah, kelenjar
lambung, dan kelenjar keringat.
2) Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke
dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh karena tidak
memiliki saluran, maka kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret
yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.
Gambar 1. Jenis-jenis jaringan epitelium www.edubio.info
Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks) dan
selsel penyusun jaringan ikat. a) Matriks jaringan ikat
Matriks jaringan ikat tersusun dari substansi dasar dan serat-serat.
1) Substansi dasar (substansi intersel amorf) merupakan media cair homogen
yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan yang berbentuk sol dan gel dapat
mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara
kapiler dan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku dapat membantu
menyokong jaringan. Substansi dasar tersusun dari senyawa glukosaminoglikans
atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.
2) Serat-serat (fibrosa) merupakan komponen jaringan ikat yang berfungsi sebagai
penyokong. Serat dapat dibedakan menjadi serat kolagen, serat elastin, dan serat
retikular.
3) Serat kolagen adalah serat yang tersusun dari protein kolagen berwarna putih
dengan bentuk serat lurus memanjang atau sedikit bergelombang. Serat kolagen
memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serat ini juga
bersifat ulet, lunak, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen terdapat pada tendon
(jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit.
4) Serat elastin adalah serat yang berwarna kuning dan berbentuk pita pipih atau
benang silindris panjang. Serat elastin lebih tipis daripada serat kolagen sehingga
memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun sifat
elastisitas dari serat tersebut. Serat elastin tersusun dari protein albuminoid dan
terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antarruas tulang
belakang.
5) Serat retikular adalah serat yang mirip dengan serat kolagen, tetapi lebih halus.
Serat ini tersusun seperti jala, serta memiliki elastisitas yang rendah seperti halnya
serat kolagen. Serat retikular berperan penting sebagai penyokong dan
penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara
jaringan epitelium dan jaringan ikat.
b) Sel-sel penyusun jaringan ikat
Sel-sel penyusun jaringan ikat terdiri atas fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, sel
plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.
a) Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat selain
makrofag. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya besar, pipih, dan
bercabang-cabang sehingga dari samping tampak seperti gelendong, serta inti sel
berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua anak inti. Fibroblas berfungsi
menyekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
b) Makrofag (histiosit) bersama-sama dengan fibroblas menjadi sel yang paling
banyak terdapat pada jaringan ikat. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk
selnya tidak beraturan, terdapat di dekat pembuluh darah, dapat melakukan gerak
amuboid menuju tempat terjadinya peradangan, dan bersifat fagositosis, yaitu
memakan za-zat buangan, benda asing, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar
dari pembuluh darah. Makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi
enzim-enzim seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.
c) Sel tiang (mast cell) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan
histamin. Heparin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan darah,
sedangkan histamin adalah zat yang berperan meningkatkan permeabilitas kapiler
darah. Sel tiang memiliki bentuk lonjong, tidak teratur, kadang-kadang dilengkapi
dengan pseudopodia yang pendek, dan memiliki inti kecil yang tertutup granula.
d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika
suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, jaringan tersebut dinamakan
jaringan adiposa. Setiap sel lemak mengandung satu tetes minyak yang besar dan
sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih pada salah satu sudutnya.
e) Sel plasma merupakan sel yang berfungsi menghasilkan antibodi. Sel plasma mirip
dengan limfosit yang mengandung banyak sitoplasma. Sel plasma sering ditemukan
pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang
basah pada saluran pencernaan dan pernapasan.
f) Sel pigmen merupakan sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen
terdapat pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada
otak.
g) Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi melawan patogen
seperti bakteri, virus, atau protozoa. Ada beberapa jenis leukosit, yaitu limfosit,
monosit, netrofil, eosinofil, dan basofil. Leukosit diangkut oleh sirkulasi darah,
tetapi melakukan fungsinya di luar pembuluh darah. Oleh sebab itu, leukosit dapat
ditemukan pada jaringan ikat.
h) Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih dapat ditemukan pada orang
dewasa. Sel mesenkim berukuran lebih kecil dibandingkan dengan fibroblas dan
memiliki bentuk seperti bintang. Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi jenis
sel penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot polos pada pembuluh
darah yang cedera. Sel mesenkim banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah
kapiler. Berikut ini adalah gambar komponen-komponen jaringan ikat.