LK. 1.1. Identifikasi Masalah Liawati Nugraha
LK. 1.1. Identifikasi Masalah Liawati Nugraha
Masalah Analisis
yang telah eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifi penyebab
kasi masalah
1 Penyusuna Hasil kajian literatur : Hasil
n 1. Mulyasa (2011: 21) guru harus menyusun analisis :
Perangkat suatu perencanaan untuk proses 1. Guru
Pembelajar pembelajarannya, sehingga tidak ada kesulitan
an
alasan guru ketika mengajar di kelas tanpa dalam
Guru belum perencanaan pembelajaran. Adapun menentuk
menguasai kendala guru dalam pembuatan perangkat an alokasi
pembuatan pembelajaran : watu,
perangkat a. Guru mengambil jalan pintas dengan indikator
pembelajara tidak membuat persiapan ketika mau pencapaia
n yang melakukan pembelajaran, sehingga n
sesuai guru mengajar tanpa persiapan. kompeten
dengan b. Guru kesulitan menentukan alokasi si dan
karakter waktu pembelajaran, perumusan menentuk
peserta
indikator pencapaian kompetensi dan an metode
didik
menentukan metode pembelajaran pembelaja
pada RPP. ran dalam
pembuata
2. Ilham (2010: 17) dalam hasil n RPP
penelitiannya menunjukkan bahwa atau
kendala yang dihadapi guru adalah : modul
a. kesulitan dalam merumuskan ajar
indikator, 2. Manajem
b. kesulitan dalam merumuskan tujuan an waktu
pembelajaran, yang
c. kesulitan dalam memadukan tujuan kurang
pembelajaran. optimal
dalam
Sumber : pembuata
http://eprints.ums.ac.id/50853/1/ARTIK n
EL%20PUBLIKASI.pdf perangkat
pembelaja
ran
3. https://naikpangkat.com/permasalahan-
yang-sering-dialami-guru-dalam-
menyusun-rpp/
Hasil wawancara :
1. Inayah, S.Kom (Wakasek Kurikulum)
menurut beliau permasalah guru belum
menguasai pembuatan perangkat
pembelajaran di karenakan :
a. Kurang seriusnya guru dalam
mengikuti IHT sehingga mengalami
kesulitan dalam pembuatan perangkat
pembelajaran.
b. Manajemen waktu yang kurang
optimal
Penyusuna Hasil kajian literatur : Hasil
n 1. Fauzan dan Arifin (2022), Kurikulum analisis :
Perangkat bersifat dinamis dan terus berubah 1. Guru
Pembelajar menyesuaikan dengan lingkungan dan belum
an
karakteristik siswa, maka dimungkinkan memiliki
Guru untuk mengembangkan kemampuan sesuai pengalam
kurang dengan kebutuhan siswa sekarang dan an
beradaptasi masa depan. Pentingnya mengubah dengan
pada saat kurikulum untuk mengakomodasi merdeka
kurikulum kebutuhan saat ini dan kemajuan. mengajar
terbaru di Beberapa hal yang menjadi kendala guru 2. Guru
terapkan beradaptasi dari kurikulum 2013 ke kesulitan
kurikulum merdeka, diantaranya : mencari
a. Kurikulum Merdeka masih merupakan referensi
konsep yang relatif baru, dan guru penerapa
merasa terbatas dalam mengadopsi. n belajar
b. Guru masih terkendala dalam secara
penerapan Kurikulum Merdeka Belajar mandiri
karena banyaknya perubahan- 3. Guru
perubahan yang menjadi aspek yang dituntut
ditekankan, nyatanya banyak yang tidak belajar
berjalan dengan baik di ruang-ruang secara
kelas. mandiri
c. Efektivitas atau kemampuan guru juga supaya
didasarkan pada kurangnya pengalaman bisa
sebelumnya dengan belajar mandiri beradapta
d. Guru kesulitan mencari referensi si dengan
penerapan belajar mandiri. kurikulu
m
Sumber : merdeka.
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/dow Bisa
nload/23528/11210 dengan
mengikuti
2. (Insani Miftahul Janah : 2022) Program workshop
Merdeka Belajar menurut Mendikbud akan , IHT,
menjadi arah pembelajaran ke depan yang PMM dan
fokus pada meningkatkan kualitas sumber yang
daya manusia. Akibat dari program lainnya.
Merdeka Belajar, siswa didorong untuk
lebih merdeka dalam belajar ialah
mengubah perspektif pembelajaran Ada 5
kendala guru hadapi program merdeka
belajar :
a. Tidak memiliki pengalaman dengan
kemerdekaan belajar
b. Keterbatasan referensi
c. Akses yang dimiliki dalam pembelajaran
d. Manajemen waktu
e. Kompetensi (skill) yang memadai
Sumber :
https://blog.kejarcita.id/5-kendala-
guru-dalam-menghadapi-program-
merdeka-belajar/
Sumber :
https://jurnal.jomparnd.com/index.
php/jp/article/download/321/347
Hasil wawancara :
Dede Kuswanda, S.Pd.,M.Si ( Wakil Kepala
Sekolah Bidang Penjaminan Mutu ) menurut
beliau yang membedakan perubahan
kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka
terletak pada profile pelajar pancasila.
hambatan guru beradaptasi dari kurikulum
2013 ke kurikulum merdeka adalah sebagai
berikut :
a. Guru dituntut belajar secara mandiri
supaya bisa beradaptasi dengan kurikulum
merdeka. Bisa dengan mengikuti
workshop, IHT, PMM dan yang lainnya.
b. Guru dituntut untuk aktif dalam
komunitas praktisi seperti MGMP
Penyusuna Hasil kajian literatur : Hasil Analisi
n 1. Nazarudin (2007 : 111) perangkat :
Perangkat pembelajaran adalah persiapan yang 1. Guru
Pembelajar disusun oleh guru baik secara individu memiliki
an
maupun kelompok (MGMP) agar keterbata
Guru pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran san waktu
kurang dapat dilakukan secara sistematis dan sehingga
optimal memperoleh hasil yang diinginkan. dalam
dalam Perangkat pembelajaran berfungsi untuk penyusun
penyusuna mempermudah guru dalam melaksanakan an
n langkah- atau mengelola kegiatan pembelajaran yang perangkat
langkah ada di kelas. Kendala guru dalam pembelaja
perangkat penyusunan langkah-langkah perangkat ran
pembelajara pembelajaran adalah sebagai berikut : kurang
n
a. Guru memiliki keterbatasan waktu optimal.
sehingga dalam penyusunan perangkat 2. Guru
pembelajaran kurang optimal. kesulitan
b. Guru kesulitan menentukan alokasi menentuk
waktu pembelajaran, perumusan an alokasi
indikator pencapaian kompetensi dan waktu
pembelaja
menentukan metode pembelajaran pada
ran,
RPP. perumusa
n
Sumber : indikator
http://eprints.ums.ac.id/50853/1/ART pencapaia
IKEL%20PUBLIKASI.pdf n
kompeten
si dan
2. (Miftahul Jannah, Nurul kemala Dewi,
menentuk
Itsna Oktaviyanti : 2021) Guru masih an metode
mengalami kesulitan dan kendala dalam pembelaja
menyusun perangkat pembelajaran. ran pada
Adapun kendala yang dihadapi guru RPP.
adalah sebagai berikut :
a. Kurang maksimalnya pelatihan dalam
menyusun perangkat pembelajaran
yang didapat guru.
b. Guru kesulitan merumuskan beberapa
komponen dalam menyusun proses
pembelajaran
c. Kesulitan guru dalam menentukan
Model dan Metode pembelajaran
d. kesulitan guru dalam menentukan
media pembelajaran
e. Kesulitan guru dalam menentukan
media pembelajaran
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication
/353201259_ANALISIS_FAKTOR_KESULIT
AN_GURU_DALAM_MENYUSUN_RENCANA
_PELAKSANAAN_PEMBELAJARAN_RPP_DI
_SDN_05_AMPENAN/link/6381a8ab554def
619371362f/download
Hasil wawancara :
Sumber :
https://jurnal.iain-
bone.ac.id/index.php/didaktika/article/do
wnload/168/97
Sumber :
https://repository.stkippacitan.ac.id/id/ep
rint/627/4/WIDIYANTI%20SEPDIANA%20
SAPUTRI_PGSD_AR2021.pdf
Hasil wawancara :
Nur Al-Purkon, S.Pd.,M.Si (Kepala Sekolah
SMKN 6 Garut). Menurut beliau kurang tepat
guru dalam pemilihan model pembelajaran
yang tepat untuk karakter peserta didik yang
beragam adalah :
a. Kurangnya motivasi guru untuk
berinovasi terhadap penyajian dan
pemilihan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakter peserta didik
karena sudah terbiasa menggunakan
model konvensional.
b. keterbatasan kemampuan guru
mengembangkan model-model
pembelajaran.
c. Guru belum bisa menyesuaikan model
pembelajaran dengan karakteristik
peserta didik.
Penerapan Hasil kajian literatur : Hasil
Model 1. Muslich (2007), pembelajaran inovatif Analisis :
Pembelajar yaitu: 1. Guru
an a. belajar dari kenyataan yang biasa kurang
diamati, dipraktikan, dan dialami dalam minat
Guru hanya
mengetahui kehidupan siswa (real world learning), untuk
teori model b. belajar melalui pengalaman nyata yang pembelajar
pembelajara dilakukan secara empiris, an secara
n, tetapi c. menghasilkan pengetahuan yang mandiri
tidak di bermakna pada diri siswa (meaningful), dikarenaka
implementa d. menggunakan berbagai teknik penilaian n sudah
sikan (tidak hanya tes). merasa
dalam nyaman
proses Sumber : dengan
pembelajara
http://eprints.unm.ac.id/15115/1/Artike model
n
l%20Rasma_1351042026_PBSI.pdf konvension
al
2. (Amarylis Gita Isnawati : 2021) Model 2. Kurangnya
pembelajaran Problem Based Learning kreatifitas
memiliki sifat tidak terstruktur dan terbuka guru untuk
sehingga dapat menjadi wadah bagi peserta mengguna
didik dalam mengembangkan kemampuan kan model
berpikir kritis dan pemecahan masalah pembelajar
sosial yang terjadi di lingkungannya. an yang
Meskipun model pembelajaran Problem inovatif
Based Learning dinilai cukup efektif oleh
guru, namun dalam penerapannya
diperlukan adanya pemahaman mengenai
sintak model pembelajaran ini dengan
benar. Kesulitan guru dalam
mengimplementasikan model pembelajaran
PBL adalah :
a. kurang kreatifitas guru dalam
membuat sintak PBL
b. terdapatnya materi pembelajaran
yang di anggap sulit oleh guru
sehingga sulit untuk mengaitkan
materi dengan kehidupan sehari-
hari.
Sumber :
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php
/jurnal-penelitian
pgsd/article/view/38987
Hasil wawancara :
Dede Kuswanda, S.Pd.,M.Si (Bidang
Pengembang Kompetensi Guru SMKN 6
GARUT dan pendamping guru penggerak).
Menurut beliau tentang kendala pemilihan
model pembelajaran yang digunakan guru
tidak pariatif di karenakan “ Rasa nyaman
guru menggunakan model pembelajaran
konvensional sehingga membuat guru sukar
untuk mencoba menggunakan model-model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik”.
Sumber :
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.
php/JPFKIP/article/view/8977
Sumber
https://journal.mahesacenter.org/inde
x.php/ppd/article/view/197
Hasil wawancara :
Dede Kuswanda, S.Pd.,M.Si (Bidang
Pengembang Kompetensi Guru SMKN 6
GARUT dan pendamping guru penggerak),
menurut beliau kendala guru kurang
mengoftimalkan penggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan konten
materi yang akan di ajarkan dikarenakan :
1. tidak semua guru memiliki kemampuan
dalam menguasai media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
2. Kurangnya minat guru untuk
memanfaatkan media pembelajaran
3. Guru kurang mengoftimalkan sarana
dan prasarana yang tersedia di sekolah
Penerapan Hasil kajian litaratur : Hasil
Media 1. (Hamalik, 2001) Pemilihan media analisis :
Pembelajar pembelajaran yang benar-benar 1. Guru
an disesuaikan dengan karakteristik umum kurang
siswa akan memudahkan siswa untuk mampu
Kurang
kreatifitas memahami materi pelajaran yang akan mengemb
guru dalam disajikan guru. angkan
membuat Kriteria yang harus diperhatikan dalam dalam
media memilih media pembelajaran adalah : membuat
pembelajara a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, media
n b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran pembelaja
yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau ran.
generalisasi, 2. Guru
c. Praktis, luwes, dan bertahan, jika tidak kurang
tersedia waktu, dana atau sumber daya mengopti
lainnya untuk memproduksi tidak perlu malkan
dipaksakan, manajeme
d. Guru harus trampil di dalam n waktu
menggunakan media selama proses pembuata
pembelajaran, n media
e. Pengelompokkan sasaran (kelompok pembelaja
besar, kelompok kecil atau perorangan), ran
f. Mutu teknisnya (misalnya visual pada 3. Guru
slide harus jelas dan informasi yang kurang
disampiakan tidak terganggu oleh memaha
elemen lain mi fungsi
media
Sumber: pembelaja
ran
https://media.neliti.com/media/publications
/287726-efektivitas-media-pembelajaran-
terhadap-0086e735.pdf
Sumber :
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php
/nara/issue/view/1
Sumber :
https://aristorahadi.wordpress.com/20
08/01/18/mengapa-guru-enggan-
menggunakan-media-pembelajaran/
Hasil wawancara :
Ai Khodijah, ST.,M.Kom (Kepala Program
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan)
menurut beliau kurangnya kreatifitas guru
dalam membuat media pembelajaran
dikarenakan :
1. Guru kurang mengoptimalkan
manajemen waktu pembuatan media
pembelajaran
2. Guru kurang memahami fungsi media
pembelajaran
Sumber :
https://wartaguru.id/cara-mudah-
membuat-dan-mengelola-lkpd/
Hasil wawancara :
Dede Kuswanda, S.Pd.,M.Si (Bidang
Pengembang Kompetensi Guru SMKN 6
GARUT dan pendamping guru penggerak),
menurut beliau tentang kurangnya
pengetahuan guru dalam pembuatan LKPD di
sebabkan oleh :
1. Guru mengalami kesulitan dengan
ketersediaan bahan materi untuk
membuat LKPD.
2. Rendahnya motivasi guru untuk
membuat LKPD yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran di kelas
Penggunaa Hasil kajian literatur : Hasil
n LKPD 1. Trianto (2010: 111), Lembar Kerja Peserta analisis :
Didik (LKPD) merupakan panduan peserta 1. Guru
didik yang digunakan untuk melakukan belum
Guru tidak pengembangan aspek kognitif maupun memaha
memberika panduan untuk pengembangan semua mi cara
n aspek pembelajaran dalam bentuk panduan penggun
penjelasan kegiatan penyelidikan atau pemecahan aan
perihal
masalah sesuai indikator pencapaian hasil LKPD
pengisian
LKPD belajar yang harus dicapai. pada
sehingga proses
membuat Sumber : pembelaj
peserta https://ejurnal.universitaskarimun.ac.id/i aran.
didik ndex.php/mindafkip/article/download/46 2. Guru
kebingunga 2/412#:~:text=Lembar%20Kerja%20Pesert miskons
n dalam a%20Didik%20(LKPD)%20merupakan%20p epsi
pengerjaan anduan%20peserta%20didik%20yang,Tria antara
LKPD nto%2C%202010%3A%20111). LKPD
dengan
2. Wulandari (2013: 8-9) menyatakan bahwa latihan
peran LKPD sangat besar dalam proses soal
pembelajaran karena dapat meningkatkan
aktivitas peserta didik dalam belajar dan
penggunaannya dalam pembelajaran dapat
membantu guru untuk mengarahkan
peserta didiknya menemukan konsep-
konsep melalui aktivitasnya sendiri.
3. Manfaat LKPD antara lain :
a. membantu guru dalam menyusun
rencana pembelajaran,
b. mengaktifkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar,
c. membantu peserta didik memperoleh
catatan tentang materi yang akan
dipelajari melalui kegiatan belajar
mengajar,
d. membantu peserta didik untuk
menambah informasi tentang konsep
yang dipelajari melalui kegiatan belajar
secara sistematis,
e. melatih peserta didik untuk menemukan
dan mengembangkan keterampilan
proses,
f. mengaktifkan peserta didik dalam
mengembangkan konsep.
Sumber:
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jis
d/article/download/11621/5456#:~:text=K
endala%20yang%20dimaksud%20di%20an
taranya,dalam%20proses%20pembelajaran
%20di%20kelas.
Hasil wawancara :
Dede Kuswanda, S.Pd.,M.Si (Bidang
Pengembang Kompetensi Guru SMKN 6
GARUT dan pendamping guru penggerak),
menurut beliau guru tidak memberikan
penjelasan tentang pengerjaan LKPD pada
proses pembelajaran adalah :
1. Guru belum memahami cara
penggunaan LKPD pada proses
pembelajaran.
2. Guru miskonsepsi antara LKPD dengan
latihan soal
Sumber :
https://www.quena.id/pendidikan/pr-
6656172561/contoh-penerapan-asesmen-
dalam-kurikulum-merdeka-yang-tepat-
adalah
Hasil wawancara :
Inayah, S.Kom (Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum) menurut beliau tentang
guru yang belum terbiasa menggunakan
asesmen yang sesuai dengan karakter peserta
didik bisa disebabkan karena :
a. Guru belum memahami cara penerapan
asesmen diagnostik.
b. Guru mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi kebutuhan siswa
Teknik dan Hasil kajian literatur : Hasil Analisi
Strategi 1. (SMAN 9 Batam : 2022) Prinsip-Prinsip :
Asesmen Asesmen : 1. Guru
Berdasarka a. Asesmen merupakan bagian terpadu belum
n
dari proses pembelajaran, memfasilitasi memaha
Karakterist
ik Peserta pembelajaran, dan menyediakan mi cara
Didik informasi yang holistik sebagai umpan pembuata
balik untuk pendidik, peserta didik, dan n
Guru belum orang tua, agar dapat memandu mereka asesmen
mampu dalam menentukan strategi yang
memberika pembelajaran selanjutnya. sesuai
n asesmen b. Asesmen dirancang dan dilakukan dengan
sesuai sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, karakter
dengan dengan keleluasaan untuk menentukan peserta
karakteristi
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen didik
k peserta
didik agar efektif mencapai tujuan 2. Guru
pembelajaran. tidak
c. Asesmen dirancang secara adil, menggun
proporsional, valid, dan dapat dipercaya akan hasil
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan umpan
belajar dan menentukan keputusan balik dari
tentang langkah selanjutnya. asesmen
d. Laporan kemajuan belajar dan untuk
pencapaian peserta didik bersifat memaha
sederhana dan informatif, memberikan mi
informasi yang bermanfaat tentang karakteris
karakter dan kompetensi yang dicapai tik
serta strategi tindak lanjutnya. peserta
e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik
didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Sumber :
https://www.sman9batam.sch.id/berita/deta
il/424797/cara-merancang-pembelajaran-
dan-asesmen-kurikulum-merdeka-sebelum-
menyusun-modul-ajar/
Sumber :
https://yunandra.com/umpan-balik-
hasil-asesmen-di-kurikulum-merdeka/
Hasil wawancara :
Inayah, S.Kom (Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum) menurut beliau perihal
belum mampunya guru memberikan asesmen
sesuai dengan karakter peserta didik di
karenakan :
1. Guru belum memahami cara
pembuatan asesmen yang sesuai
dengan karakter peserta didik
2. Guru tidak menggunakan hasil umpan
balik dari asesmen untuk memahami
karakteristik peserta didik
Teknik dan Hasil kajian literatur : Hasil Analisi
Strategi Jenis-jenis asesmen : :
Asesmen 1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang 1. Guru
Berdasarka bertujuan untuk memberikan informasi mengala
n
mi
Karakterist atau umpan balik bagi pendidik dan peserta kesulitan
ik Peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. dalam
Didik 2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang pembuata
dilakukan untuk memastikan ketercapaian n soal
Guru
keseluruhan tujuan pembelajaran. asesmen.
membuat
asesmen Asesmen ini dilakukan pada akhir proses 2. Guru
tidak sesuai pembelajaran atau dapat juga dilakukan belum
dengan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan memaha
indikator pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan mi
pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. pembuata
n
Sumber : indikator
https://www.sman9batam.sch.id/berita/d soal
etail/425233/jenis-teknik-dan-contoh- asesmen
instrumen-asesmen-pada-kurikulum-
merdeka/
Sumber :
https://gurubelajar.id/penerapan-literasi-
dan-numerasi-untuk-mewujudkan-karakter-
pelajar-pancasila/
Hasil wawancara :
Inayah, S.Kom (Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum) menurut beliau perihal
guru kurang memahami penerapan literasi
dan numerasi pada proses pembelajaran
dikarenakan :
a. Kurangnya pemahaman guru dalam
penerapan literasi dan numerasi pada
proses pembelajaran
b. Kurangnya motivasi guru dalam
penerapan literasi dan numerasi pada
proses pembelajaran
8 Keterlibata Hasil kajian literatur : Hasil
n siswa 1. (Resminingsih, Purwanto, & Suharjad, analisis ;
dalam 2017) Guru harus dapat merancang 1. Guru
proses pembelajaran yang tidak hanya menyentuh belum
pembelajar
aspek kognitif saja, akan tetapi juga dapat melaksan
an
mengembangkan keterampilan dan sikap akan
Guru siswa. pemahaman karakteristik peserta asesmen
kurang didik di kelas : diagnosti
mendalami a. Guru dapat mengidentifikasi ragam k
karakter karakteristik belajar setiap peserta sehingga
peserta didik di kelasnya. guru
didik b. Guru membantu mengembangkan belum
potensi serta mengatasi kekurangan bisa
peserta didik. mendala
c. Guru juga berupaya untuk mi
mengembangkan bakat dan minat karakter
peserta didik melalui kegiatan ekstra peserta
kurikuler di sekolah. didik
d. Guru mencoba mengetahui penyebab 2. Guru
penyimpangan perilaku dari setiap tidak
peserta didik untuk mencegah agar melakuka
perilaku tersebut tidak merugikan n umpan
peserta didik lainnya. balik hasil
asesmen
Sumber : sehingga
https://journal.unimma.ac.id/index.php/b kesulitan
ier/article/download/6162/2984/ dalam
menggali
2. (Aan Withi Lestari : 2020) Ada tiga karakter
kelompok karakteristik siswa yang perlu peserta
diperhatikan, yaitu: didik
a. Karakteristik yang berkaitan dengan
fisiologis. Karakteristik ini meliputi:
jenis kelamin, kondisi fisik, usia
kronologis, panca indera, tingkat
kematangan, dan sebagainya.
b. Karakteristik yang berkaitan dengan
psikologis. Karakteristik ini meliputi:
bakat, minat, motivasi, intelegensi, gaya
belajar, emosi, dan sebagainya.
c. Karakteristik yang berkaitan dengan
lingkungan. Karakteristik ini meliputi
etnis, kondisi sosial ekonomi,
kebudayaan, dan sebagainya.
Sumber :
https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/vie
w/56953/33595
Hasil wawancara :
Fitrie Megianti, S.Pd (Teman Sejawat, Guru
Bimbingan Konseling). Menurut beliau
hambatan komunikasi antara guru dalam
mendalami karakter peserta didik dikarenakan
guru belum bisa memahami karakter peserta
didik adalah :
”Guru harus bisa mendalami karakter peserta
didik dengan cara mengenali tempramen siswa,
observasi siswa pada saat proses pembelajaran,
komunikasi efektif, menjadi sahabat siswa,
mengenali lingkungan sosial siswa, berdiskusi
dengan orang tua siswa, dan mengajak siswa
mengikuti program pengenalan diri”
Keterlibata Hasil kajian literatur : Hasil
n siswa 1. (Yudha Febrianta dan Ahmad Fauzan : analisis :
dalam 2019) ada beberapa faktor hambatan guru 1. Guru
proses dalam melakukan komunikasi pada saat jarang
pembelajar
proses pembelajaran adalah : memberik
an
an umpan
Guru belum a. Hambatan internal adalah terdiri balik
sepenuhnya dari faktorpsikologis, sematis dan (feedback)
melakukan fisik. Faktor psikologis merupakan kepada
komunikasi faktor kejiwaan yang dimiliki oleh siswa
dengan
guru yang berpengaruh terhadap pada saat
peserta
didik kelancaran dalam menyampaikan proses
materi ajar kepada peserta didik, pembelaja
faktor sematis menyangkut bahasa ran.
yang digunakan oleh guru sebagai 2. Lemahny
alat untuk melancarkan komunikasi. a
Sedangkan faktor fisik merupakan komunika
kecakapan fisik yang dimiliki oleh si yang
guru. dilakukan
b. Hambatan eksternal merupakan oleh guru
segala sesuatu di luar diri pada saat
komunikator yang menghambat proses
kelancaran proses komunikasi pembelaja
selama proses pembelajaran ran.
pendidikan jasmani.
Faktor penghambat komunikasi
tersebut diatas dapat dijadikan dua
faktor
pokok yaitu :
a. Faktor fisik adalah faktor diluar diri
individu yang dapat mempengaruhi
komunikasi seperti lingkungan dan
media pendidikan
b. Faktor psikologis adalah pengaruh
dari dalam diri individu sehingga
menyebabkan kurang memahami
atau menerima pesan dengan jelas
seperti kesiapan belajar siswa serta
motivasi belajar dari siswa.
Sumber :
https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/
Dinamika/article/download/5982/2831
2. Adapun beberapa hambatan komunikasi
dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut :
a. Penggunaan bahasa
b. Kesalahpahaman
c. Sifat keras kepala dan mudah emosi
d. Media komunikasi yang buruk
e. Citra guru yang buruk
f. Lingkungan yang kurang mendukung
g. Tekanan dari pengajar
Sumber :
https://almasoem.sch.id/hambatan-
komunikasi-antara-guru-dan-siswa-dalam-
proses-pembelajaran/
Hasil wawancara :
Fitrie Megianti, S.Pd (Teman Sejawat, Guru
Bimbingan Konseling). Menurut beliau
hambatan komunikasi antara guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran di
karenakan :
1. Guru jarang memberikan umpan balik
(feedback) kepada siswa pada saat proses
pembelajaran.
2. Lemahnya komunikasi yang dilakukan oleh
guru pada saat proses pembelajaran.