Anda di halaman 1dari 16

TRANSISI ENERGI MENUJU NET ZERO

EMISSIONS

Jakarta | 9 Mei 2023

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA

esdm.go.id | @kesdm #TransisiEnergi 1


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TRILEMA ENERGI DALAM MEMBANGUN ENERGI BERKELANJUTAN
Harmonisasi antar dimensi dalam trilemma energi untuk mencapai sistem energi berkelanjutan

 IPCC merekomendasikan untuk membatasi


pemanasan global hingga 1,5°C dalam Energy Equity
waktu dekat
 Jalur menuju Net-Zero dan transisi energi Energi yang disediakan dapat
bersih (semua anggota G20 telah diakses dan terjangkau oleh
semua orang.
menetapkan target Net-Zero).
 Pandemi global Covid-19 meningkatkan
risiko kemiskinan energi.

TRILEMA
ENERGI
Upaya penyediaan energi dengan
tetap memperhatikan rantai pasok Pembangunan infrastruktur
sumber dalam dan luar negeri serta berbasis energi terbarukan dan
kemampuan memenuhi permintaan sumber energi rendah karbon
yang terus meningkat dengan lainnya serta peningkatan efisiensi
infrastruktur yang andal. energi baik dari sisi supply maupun
Energy Security Environmental demand.
Sustainability
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 2
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
MENCAPAI 1,50 C DAN 20 C
Dampak Langsung. diantaranya:
• 14% populasi merasakan dampak panas ekstem pada 1,5 derajat
Celcius dan 2,6 kali pada 2 derajat Celcius.
• 0,40 m permukaan air laut naik pada 1,5 derajat Celcius dan lebih
dari 0,06 m pada 2 derajat Celcius
Dampak terhadap mahkluk hidup, yaitu:
• 4% binatang bertulang belakang musnah pada 1,5 derajat
Celcius dan 2 kali pada 2 derajat Celcius.
• 8% tumbuhan musnah pada 1,5 derajat Celcius dan 2 kali pada 2
derajat Celcius
• 6% serangga musnah pada 1,5 derajat Celcius dan 3 kali pada 2
derajat Celcius
Dampak terhadap daratan, yaitu:
• 7% luasan ekosistem daratan bumi akan berubah pada 1,5
derajat Celcius dan 1,86% lebih luas pada 2 derajat Celcius
• 4,8 juta km2 lahan artik mencair pada 1,5 derajat Celcius dan
38% lebih luas pada 2 derajat Celcius
• 3% panen jagung berkurang di daerah tropis pada 1,5 derajat
Celcius dan 2,3 kali pada 2 derajat Celcius
Dampak terhadap lautan, yaitu:
• 70 – 90% terumbu karang berkurang pada 1,5 derajat Celcius
dan 29% lebih banyak pada 2 derajat Celcius
• 1,5 juta ton perikanan laut berkurang pada 1,5 derajat Celcius
dan 2 kali pada 2 derajat Celcius
Sumber : Climate Council yang mengambil dari IPCC 2018
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 3
Penurunan Emisi GRK Sektor Energi
Indonesia terus melakukan langkah konkret CAPAIAN PENURUNAN EMISI CO2
dalam mitigasi iklim, termasuk pengurangan
emisi GRK dengan peningkatan target menjadi Target Realisasi
142
31,89% dengan kemampuan sendiri, dan
43,20% dengan dukungan internasional. 116

Enhanced NDC 2030 91


91.5*

Emisi GRK pada 2030 Penurunan Emisi 64.4 67 70


Emisi GRK 58
No Sektor 2010 (Juta 5154.8
4540.6
Ton CO2e) BaU CM1 CM2 CM1 CM2 39
29
1. Energi 453,2 1.669 1.311 1.223 358 446

2. Limbah 88 296 256 253 40 45,3


2017 2018 2019 2020 2021 Prognosa 2023 2024
3. IPPU 36 70 63 61 7 9 2022
4. Pertanian 111 120 110 108 10 12 “ *) Data realisasi TA 2022 setelah verifikasi oleh KLHK

5. Kehutanan 647 714 217 -15 500 729


Aksi mitigasi sektor energi antara lain:
TOTAL 1.334 2.869 1.953 1.632 915 1.240 implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi, dan penerapan
Keterangan:
bahan bakar rendah karbon (gas alam), penggunaan teknologi
CM: Counter Measure; CM1: usaha sendiri; CM2: Bantuan Internasional; IPPU: industrial pembangkit bersih dan kegiatan lain.
processes and production use

Intensitas penurunan emisi CO2 = penurunan emisi CO2 (ton CO2) / jumlah penduduk
= 91,5 juta ton CO2 / 273 juta
= 0,335
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 4
KRISIS ENERGI & PERUBAHAN IKLIM
Membuat transisi energi semakin urgent untuk dilaksanakan

Akibat fluktuasi harga dan suplai batubara dan


gas alam, dunia saat ini mengalami krisis energi. Emisi karbon semakin banyak
Emisi karbon dioksida yang
dihasilkan pun semakin besar.
Indonesia pun mengalami krisis Menurut data IEA sebesar 33 Gt CO2
Turunnya suplai batubara domestik dilepas ke atmosfer di tahun 2021
di awal tahun 2022 berdampak pada
terganggunya pasokan listrik PLTU
batubara dan pemberlakuan
larangan ekspor sementara

Sumber daya EBT dengan


potensi lebih dari 3.000 GW
menjadi opsi menjaga pasokan
Cadangan Bahan energi sekaligus mengurangi
Bakar Terbatas emisi gas rumah kaca yang
Cadangan bahan bakar dalam menyebabkan perubahan iklim.
negeri yang bersifat operasional
hanya cukup untuk 20–23 hari dan
tidak ada cadangan penyangga.

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 5


HASIL DEKLARASI G20 SEKTOR ESDM
DUA POIN KHUSUS DEKLARASI G20 TERKAIT
SEKTOR ENERGI:
1. Pemimpin G20 menyepakati untuk mempercepat dan memastikan
transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi
inklusif.
2. Bali Compact dan Peta Jalan Transisi Energi Bali disepakati
menjadi panduan untuk mencari solusi mencapai stabilitas pasar
energi, transparansi, dan keterjangkauan.
BALI COMPACT
1. Memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi secara nasional;
2. Meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar dan keterjangkauan;
3. Mengamankan pasokan energi, infrastruktur, dan sistem yang tangguh,
berkelanjutan dan andal;
4. Meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi;
5. Mendiversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari
semua sumber energi;
6. Mengkatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke
arah sistem energi rendah emisi atau Net Zero Emissions;
7. Berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai
tujuan Agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030 dan Paris
Agreement;
8. Meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, rendah emisi atau
Net Zero Emissions;
9. Membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong
penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi dan penerapannya.
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 6
PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU NET ZERO EMISSION
1) Timeline pencapaian strategis mencapai Net Zero Emission di sektor energi
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060.

2025: Penurunan Emisi 231.2 Juta ton CO 2e 2035: Penurunan Emisi 388 Juta ton CO2e 2050: Penurunan Emisi 1,043.8 Juta ton CO2e
Supply: Supply: Supply :
 Pengembangan EBT berdasarkan RUPTL PT PLN  Green Hydrogen dari EBT mulai 2031  Green hydrogen untuk menggantikan gas alam fosil
(Persero) 2021-2030  Battery Energy Storage System (BESS) masif tahun untuk proses pemanasan suhu tinggi mulai dari
 Pemanfaatan PLTS Atap 2034 tahun 2041
 Percepatan waste to energy  Kapasitas terpasang Pembangkit PLTP 11 GW pada  Energi primer dari EBT lebih tinggi daripada total
 Pengembangan PLTBm skala kecil tahun 2035 energi primer berbasis fosil
 Cofiring untuk PLTU Demand:
Demand:
Demand:  Penggunaan kompor Induksi untuk 46,6 juta RT.
 Kompor Induksi untuk 28,2 juta RT.
 Kompor Induksi 8,1 juta RT  Penggunaan 50,2 juta mobil listrik dan 163 juta
 9,3 juta mobil listrik dan 51 juta motor listrik
 Dimethyl ether menggantikan LPG untuk RT sepeda motor listrik.
 Penerapan 300 ribu mobil listrik dan 1,3 juta motor listrik  Pemanfaatan jargas untuk 15,2 juta SR
 Penggunaan biofuel dipertahankan 40%  Pemanfaatan jargas untuk 22,7 juta SR
 Jargas untuk 5,2 juta SR
 Penerapan Manajemen Energi dan SKEM  Penggunaan biofuel di sektor industri dan
 Mandatory biodiesel 30% tahun 2025
transportasi dipertahankan 40%

2021 – 2025 2026 – 2030 2031– 2035 2036 – 2040 2041– 2050 2051 – 2060

Supply : Supply: Supply :


 Pengembangan EBT berdasarkan RUPTL PT  Penggunaan nuklir untuk ketenagalistrikan mulai 2039  Emisi di sektor ketengalistrikan akan mencapai nol
PLN (Persero) 2021-2030  Pengembangan Variable Renewable Energy (VRE) dan emisi 129 juta ton CO2-e di sektor industri dan
 Pump storage mulai 2025 berupa PLTS semakin masif, diikuti oleh PLTB baik on transportasi
Demand: shore maupun off shore mulai tahun 2037.  Semua pembangkit berasal dari EBT
 Kompor induksi untuk 18,1 juta RT Demand: Demand:
 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor  CCS untuk sektor semen dan baja mulai dari tahun  Penggunaan CCS di Industri 13 juta ton CO2
listrik
2036  Kompor induksi sebesar 54,3 juta.
 Bahan bakar rendah karbon untuk shipping  175 juta sepeda motor listrik dan 65 juta Mobil listrik
 Jargas untuk 10,2 juta SR
 Penggunaan kompor Induksi untuk 37,9 juta RT.  Pemanfaatan jargas untuk 22,7 juta SR
 Biofuel di sektor industri dan transportasi  23 juta mobil listrik dan 101 juta sepeda motor listrik
menjadi 40%  Proyeksi demand konsumsi listrik 1.942 TWh dan
 Jargas untuk 20,2 juta SR konsumsi listrik per kapita 5.862 kWh/kapita
 Manajemen Energi dan SKEM untuk 11  Biofuel di sektor industri dan transportasi
peralatan RT dipertahankan 40%
2030: Penurunan Emisi 327.9 Juta ton CO2e 2040: Penurunan Emisi 629.4 Juta ton CO2e
2060: Penurunan Emisi 1,789 Juta ton CO2e
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit *) PLTU pada Wilus PLN dan Non-PLN: Maksimal 30 tahun dan IPP 25-30 tahun
listrik fosil yang ada untuk mempercepat pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih (sesuai PPA)
esdm.go.id | @kesdm hijau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 7
PROYEKSI SUPLAI PEMBANGKITAN
Demand Listrik per Sektor | TWh
Kapasitas Pembangkit | GW
1,942
2,000
800 Coal
Batubara Gas
Gas
Kapasitas 708 GW Diesel
Diesel Geothermal
Panas bumi
Terdiri dari: Bioenergy
Bioenergi Hydro
Air 708
700 • PLTS 421 GW, Wind
Angin Solar
Surya
• PLTB 94 GW, Nuklir
Nuclear Ocean
Arus laut
637
1,500 Storage
Penyimpanan
600 • PLTA 72 GW,
• PLTBio 60 GW, 509
• PLTN 31 GW,
500
• PLTP 22 GW,
• PLTAL 8 GW. 389 421
1,000 382
400 • Pumped Storage 4.2 GW,
• BESS 56 GW. 278
283
300 193
199
500 152 125
200
100 68
82 32
100 4
0
Green Hydrogen
- -
2021

2023

2025

2027

2029

2031

2033

2035

2037

2039

2041

2043

2045

2047

2049

2051

2053

2055

2057

2059

2022 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060

Demand listrik tahun 2060 mencapai 1942 TWh yang didominasi sektor Industri dan Transportasi. Seluruh demand
listrik disuplai oleh pembangkit berbasis energi terbarukan 96% dan energi baru 4% (PLTN) dengan total kapasitas
708 GW. Kapasitas pembangkit VRE 77% terhadap total energi terbarukan yang dilengkapi dengan teknologi storage
yaitu PLTA pumped storage dan BESS.

esdm.go.id | @kesdm Sumber: Pemodelan Tim NZE


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 8
SKENARIO RETIREMENT PLTU BATUBARA
PLTU PLN memperhitungkan revaluasi aset dengan perpanjangan lifetime pembangkit 30-40 tahun sejak 2016
70

59 60 59 58
60 58 57 56
56 56
53 55 54
53 52
52 52
50 49 49
50 47 48 48
PLN
44 43
42
IPP
40
PPU
GW

30
30 28 28 IUPTLS (Captive)
26
22 Natural
20
20 18
17 16
15

10

2
1 0 0 -
-
2025

2028

2035

2045

2055
2021
2022
2023
2024

2026
2027

2029
2030
2031
2032
2033
2034

2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044

2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054

2056
2057
2058
2059
2060
9
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 9
SUPER GRID
Super grid merupakan faktor kunci untuk mencapai Zero Emission di sektor pembangkitan tenaga listrik
Kap Kap
KALIMANTAN SULAWESI
(GW) (GW)
ASEAN Bioenergi 10 Bioenergi 9 Kap @ 2060
Nasional
Power Warna: Tipe
Malaysia Panas Bumi 0 ,2 Panas Bumi 3
Grid Air 54 Air 5
70 kV
150 kV
Existing
(GW)
Bioenergi 60
2 Surya 69 Surya 27 Rencana
275 kV NZE
ASEAN Angin 17
Panas Bumi 22
Angin 11 (Supergrid)
5 Singapura Nuklir 26 TOTAL 54
500 kV
2027
Bintan
TOTAL 175 4 Air 72
2035 Surya 421
2029
Angin 94
1 Arus Laut 8
8 Nuklir 31
TOTAL 708
2052
SUMATERA Kap
(GW) 9 2035
Bioenergi 3
Panas Bumi
19
9 6
10
Investasi interkoneksi akan
Kap
Air 8 MPNT berkurang jika REBID
(GW)
Surya 146
Angin 10 7 Bioenergi
Panas Bumi
6
1
diimplementasikan
Arus Laut 7 Kap
JAMALI Air 2
Nuklir 6 (GW)
Surya 71
TOTAL 205 Bioenergi 16 2056
Panas Bumi 8 Angin 16
Hydro 3 TOTAL 96
Surya 109
Angin 40 Sumber: Pemodelan Tim NZE KESDM
Arus Laut 1
TOTAL 178 B. Masih dalam narasi RUPTL dan perlu kajian lebih lanjut:
5. Interkoneksi Sumatera-Singapura (termasuk interkoneksi 8. 150 kV Interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian
A. Sudah masuk dalam daftar proyek RUPTL: Sumatera-Bintan), mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power lebih lanjut untuk mendukung rencana Interkoneksi
1. 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka (2022); Grid, diperlukan kajian lebih lanjut; Sumatera-Kalimantan);
2. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Malaysia (2030), 9. Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih
6. 500 kV Interkoneksi Sumatera-Jawa (diperlukan kajian lebih lanjut
mendukung kerangka kerjasama ASEAN Power Grid; lanjut sebagai bagian dari program Supergrid Nusantara);
mempertimbangkan suplai dan demand);
3. 150 kV Interkoneksi Kalimantan (2023); 7. 150 kV Interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih lanjut 10. 150 kV Interkoneksi Baubau-Sulbagsel (diperlukan kajian
untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa Tenggara); lebih lanjut untuk mendukung keandalan Bau-Bau).
4. 150 kV Interkoneksi Sulbagut-Sulbagsel (Tambu-Bangkir COD 2024).
www.esdm.go.id 10
INVESTASI PEMBANGKIT DAN TRANSMISI
INVESTMENT
GENERATION/ CAPACITY @ 2060
REGUIREMENT
STORAGE TYPE (GW)
(MILLION USD)
HYDRO 168.568 72
NUCLEAR 216.210 31
SOLAR 159.879 421
BESS 37.218 56
WIND 156.393 94
GEOTHERMAL 71.270 22
OCEAN/TIDAL 24.205 8
BIO 122.347 60
PUMP STORAGE 2.989 4,2
COAL 21.693 -*
GAS 13.614 -*
OIL 207 -*
TOTAL 994.593 768

Investment requirement:
• Generation : USD 994,6 billion
• Transmission: USD 113,4 billion
• Total: 1.108 billion USD or
28,5 billion USD/year
*Fossil investments only for on going projects

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 11


PERAN ENERGI FOSIL DALAM TRANSISI ENERGI
Migas Mineral dan Batubara
1. Minyak sebagai energi utama saat ini di sektor 1. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di pembangkit,
transportasi bahan bakar di industri serta bahan bakar di rumah tangga) sebelum
Peran 2. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi
sebelum EBT 100% di pembangkit
adanya energi pengganti yang lebih bersih.
2. Bahan mineral a.l. nikel, cobalt, menjadi sumber bahan utama untuk
3. Gas bumi menjadi bahan bakar pembangkit untuk pembuatan baterai.
EBT yang intermiten 3. Hilirisasi batubara khususnya menjadi metanol, DME
4. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar 4. Nikel untuk menjadi katoda baterai
di transportasi, bahan baku dan bahan bakar di 5. Green metal menjadi bagian dari ekosistem pembangkit listrik EBT:
industri serta bahan bakar di rumah tangga) untuk pembangkit, transmisi dan storage termasuk baterai

Isu 1. Peningkatan produksi minyak bumi 1 juta bopd


dan gas bumi 12 bscfd tahun 2030.
1. Penyumbang emisi karbon
2. Isu lingkungan – Apabila tidak dikelola dengan kaidah
2. Menghasilkan emisi karbon pertambangan yang baik.
3. Kesiapan industri cell battery
1. Peningkatan cadangan melalui: 1. Pengurangan penggunaan batubara sebagai sumber energi
• Optimalisasi produksi lapangan existing pembangkit atau penggunaan batubara pada PLTU dengan
• Transformasi Resources to Production menggunakan CCS/CCUS
• Mempercepat Chemical EOR 2. Pemanfaatan batubara di rumah tangga melalui pengembangan
Strategi • Eksplorasi secara massif untuk penemuan besar Dimethyl Ether (DME).
2. Gas bumi sebagai energi transisi sebelum EBT 100% 3. Peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian
dipembangkit untuk komoditas tambang mineral logam di dalam negeri.
3. Penerapan CCS/CCUS 4. Pengembangan industri baterai yang terintegrasi
www.esdm.go.id 12
PERAN PERTAMBANGAN DALAM MENDUKUNG TRANSISI ENERGI
Pembangkit
Listrik
Solar Pertambangan memiliki
Si REE U perananan yang jelas dalam
Bayu
Silicon Rare earth Uranium dalam mendukung transisi
Nuklir elements global ke energi bersih
Tantangan dan Inovasi:
Transmisi dan Identifikasi dan
Distribusi discovery
CU Al Ekstraksi metal dan
Transmisi recovery
Copper Alumunium
Alloying
Distribusi Jika industri pertambangan
tidak segera meningkatkan
Energy penemuan dan pengiriman
Storage Li Ni Co C Mn Zr mineral penting, prospek
Nickel Cobalt Graphite Manganese Zirconium
transisi energi dalam skala
Lithium
Mesin dan besar akan terancam.
Baterai EV
V Ti Pt REE Cr CU
Hidrogen
(electrolysers)
Vanadium Titanium Platinum Rare earth Chromium Copper
elements

Terdapat di Indonesia

www.esdm.go.id
13
PENGUATAN REGULASI EBTKE UNTUK MEMPERCEPAT INVESTASI
TRANSISI ENERGI
PERPRES NOMOR 112 TAHUN 2022 PERPRES NOMOR 11 TAHUN 2023 tentang Urusan
Pengembangan ET dilaksanakan berdasarkan dokumen RUPTL, dengan Pemerintahan Konkuren Tambahan di Bidang ESDM pada Subbidang EBT.
pertimbangan target bauran EBT, supply-demand, dan nilai Untuk mendukung pemanfaatan EBT dalam bauran energi primer dan
keekonomian. tercapainya penurunan emisi global perlu mengoptimalkan kewenangan
Harga Patokan Tertinggi (HPT) staging 2 tahap tanpa eskalasi dengan faKtor
lokasi berlaku pada staging 1, untuk setiap jenis ET: koordinasi dan sinergis antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Jenis Stage 1 (cUSD/kWh) Stage 2 (cUSD/kWh) Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan bagi Pemda:
PLTP 7.65 – 9.76 x F 6.5 – 8.30 a pengelolaan penyediaan Biomassa dan/atau Biogas dalam wilayah provinsi
PLTA 6.74 – 11.23 x n x F 4.21 – 7.02
Excess PLTA 5.80 x 0.7 b pengelolaan pemanfaatan Biomassa dan/atau Biogas sebagai bahan bakar
PLTS 6.95 – 11.47 x n x F 4.17 – 6.88 dalam wilayah provinsi
PLTB 9.54 – 11.22 x n x F 5.73 – 6.73
c pengelolaan Aneka Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari sinar matahari,
PLTBg 7.44 – 10.18 x n x F 4.46 – 6.11 x n angin, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut
PLTBm 9.29 – 11.55 x n x F 7.43 – 9.24 x n dalam wilayah provinsi
n: Faktor Teknis (0,7 – 1,0) F: Faktor Lokasi (1 – 1,5)
d pengelolaan Konservasi Energi terhadap kegiatan yang izin usahanya
Harga Kesepakatan (memerlukan persetujuan MESDM): PLTA Peaker; PLT dikeluarkan oleh daerah provinsi
BBN; PLTAL)
Perpres 112/2022 juga mengamanatkan Pemerintah c.q. KESDM menyusun peta jalan e pelaksanaan Konservasi Energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh
percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, kecuali PLTU dalam RUPTL; PLTU perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
yang (1) memenuhi syarat Terintegrasi dengan Industri, (2) Berkomitmen melakukan
energi dan sumber daya mineral
pengurangan GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui f pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Energi yang dilakukan
pengembangan teknologi, carbon offset, dan/atau bauran ET, (3) Beroperasi s.d. oleh pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi
2050.

RUU EBET TRANSISI ENERGI SUMBER EBT NUKLIR LISENSI & PENELITIAN & HARGA INSENTIF


Sebagai regulasi yang komprehensif untuk
PERIZINAN PENGEMBANGAN

menciptakan iklim pengembangan EBT yang


“ DAN PETA JALAN

berkelanjutan dan berkeadilan DANA EBT TKDN KEWENANGAN


INSTITUSI
PETUNJUK & PARTISIPASI KEWAJIBAN KONSERVASI
PENGAWASAN PUBLIK PENYEDIAAN EBET ENERGI
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 14
DUKUNGAN AKADEMISI DALAM PENGEMBANGAN SDM DI ERA TRANSISI ENERGI

PERAN AKADEMISI DI Mendorong inovasi-inovasi teknologi


EKOSISTEM  Menyediakan fasilitas pembelajaran yang komprehensif
 Meningkatkan SDM yang berkualitas dan mendorong transfer teknologi
PENTAHELIX
 Memperluas informasi dan budaya transisi energi kepada masyarakat

Diperlukan sinergi AKADEMISI untuk mengoptimalkan implementasi EBTKE pada seluruh aspek
pengembangannya
Research & Development Implementasi

 Studi dan penelitian terkait pemanfaatan energi baru,  Pemanfaatan EBT di Lingkungan Kampus
terbarukan dan koservasi energi (EBTKE)  Aplikasi konservasi dan efisiensi energi
 Komersialisasi dan upscaling untuk penelitian di  Implementasi EBTKE di desa atau masyarakat
subsektor EBTKE

Studi Sosialisasi / Diseminasi

 Pengembangan SDM melalui mata kuliah bidang EBTKE,  Kampanye positif EBTKE di masyarakat
dll  Turut menyebarluaskan fakta-fakta teknis EBTKE untuk
 Penyediaan fasilitas pendukung bidang EBTKE masyarakat
 Sertifikasi bidang EBTKE

esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 15


Terima
Kasih
Ikuti kami di akun media sosial:

@kesdm Kementerian ESDM

@KementerianESDM KementerianESDM

www.esdm.go.id 16
esdm.go.id | @kesdm Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |

Anda mungkin juga menyukai