Proposal Kelompok 6
Proposal Kelompok 6
NAMA KELOMPOK:
UNIVERSITAS MATARAM
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang kerap terjadi
terutama di daerah perkotaan, hal Ini disebabkan karena meningkatnya pengembangan
industri dan transportasi yang berdampak pada degradasi lingkungan. Pencemaran udara
adalah proses masuknyanatau dimasukkannya zat pencemar ke udara oleh aktivitas
manusia atau alam yang menyebabkan berubahnya tatanan udara sehingga kualitas udara
turun sampai ke tingkat tertentu dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Emisi kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber polusi udara yang paling
signifikan di wilayah perkotaan, tingkat polusi berkaitan dengan jumlah kendaraan
bermotor (Munarti et al., 2020; Panjaitan et al., 2010).
TINJAUAN PUSTAKA
III
METODOLOGI PENELITIAN
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi dilakukan hinggajenis dan tipe talus. Hal ini dikarenakan masih
minimnya buku – buku penunjuk pencarian atau determinasi lichen wilayah tropis.
Umumnya buku – buku sumber/referensi untuk lichen menggunakan kunci determinasi
lichen wilayah subtropis sehingga tidak cocok jika menggunakan panduan dari sumber
tersebut. Berdasarkan penelitian ini ditemukan sekitar lokasi penelitian, spesies yang
secara umum ditemukan ada dalam seluruh stasiun pengambilan sampel adalah liken
jenis Dirinaria sp dengan tipe talus Follase. Jenis lichen tersebut memiliki sebaran thalus
paling banyak dalam setiap pohon. Lichen yang ditemukan ada 2 jenis tipe thalus yaitu
crustose (thalus kerak) dan foliose (thalus seperti berdaun). Famili dari Dirinaria sp
adalah Physciaceae. Secara umum, dalam famili ini terdapat 3 genus yang seringkali
hidup bersama yaitu Genus Dirinaria, Physcia dan Pyxine. Karakteristik ketiga genus
tersebut hampir sama dan saling berdekatan satu dengan yang lain. Terkadang masih
terdapat kebingungan untuk membedakannya secara morfologi.
Adapun karakteristik dari lichen ini adalah thalus lichen termasuk tipe foliose.
Permukaan atas thalus berwarna hijau keabuan, putih ke abuan, berbentuk tidak teratur.
Morfologi thalus cenderung membundar. Subsrat tempat tumbuh biasanya kulit batang
pohon, kayu, batu yang bersifat asam atau lumut. Physciaceae adalah famili yang
memiliki thalus foliose berbentuk orbicular dantersebar tidak beraturan. Lobus atas dan
bawah corticate dan lapisan bawah berwarna gelap ataupun hitam (Roziaty 2016).
Jenis Cryptochenia pada stasiun 2 memiliki warna tallus berwarna hijau namun
dan putih dibagian pinggir talus yang melingkar. Menurut Puvis (2000), dampak fisik
bagi liken yang mengakumulasi polutan seperti Sulphur dioksida (SO2), menyebabkan
terjadinya pemutihan tallus (bleaching) yang diikuti oleh hilangnya klorofil pada sel
ganggang. Pemutihan tallus (bleaching) pada jenis Parmelia sulcata yang ditemukan di
kota St. John’s Canada menunjukkan tingginya polusi tetapi tidak mempengaruhi
kelimpahan Parmelia sulcata (Monaghan & Wiersma 2018). Menurut McMullin et al.
(2017) ketidak- munculan jenis liken tertentu yang dianggap sensitif pada suatu daerah
merupakan indikasi tingkat polusi yang tinggi. Sedangkan tipe toleran dapat hidup pada
lingkungan yang kualitas udaranya tergolong baik maupun pada lingkungan yang
tercemar (Kurniasih, dkk. 2020)
stasiun Jenis liken Tipe talus Jumlah
individu
1 Dirinaria sp Foliose 15
3 Dirinaria sp Foliose 6
Stasiun1
Stasiun 2
Stasiun 3
Andrea, Eastu S., Rozana Zuhri dan Leni M., 2018, Identifikasi Jenis Lichen di Kawasan
Objek Wisata Teluk Wang Sakti, Jurnal pendidikan biologi dan biosains, 1(2):7-14.
Conti, M.E., dan Cecchetti G. 2000. Biological monitoring: lichens as bioindicators of air
pollution assessment – a review. Environmental Pollution 114 : 47-492.
Pratiwi, ME. 2006. Kajian Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas Udara (Studi
Kasus: Kawasan Industri Pulo Gadung, Arboretum Cibubur dan Tegakan Mahoni
Cikabayan) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.