Anda di halaman 1dari 34

KOMITMEN PERUSAHAAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI

RIAU DALAM MEWUJUDKAN PERTANIAN


BERKELANJUTAN MELALUI KAJIAN RESIDU
PARAQUAT DIKLORIDA DAN PENGGUNAAN PESTISIDA
(font 14)

SKRIPSI (font 12)

Oleh

NAMA MAHASISWA
NIM:………………

PROGRAM STUDI: …………………………….


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2023
JUDUL DITULIS DENGAN KALIMAT SINGKAT, PADAT,
DAN JELAS, MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL,
TIDAK LEBIH DARI 15 KATA (font 14)

SKRIPSI (font 12)

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar


Sarjana dari Universitas Mataram

Oleh

NAMA MAHASISWA
NIM:………………

PROGRAM STUDI: …………………………….


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ABSTRAK (font 12)

JUDUL DITULIS DENGAN KALIMAT SINGKAT, PADAT, DAN JELAS,


MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL,
TIDAK LEBIH DARI 15 KATA

Oleh
NAMA MAHASISWA
NIM:………………

Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan naskah skripsi. Abstrak terdiri atas
maksimal 300 kata yang memuat latar belakang singkat dari permasalahan yang
diteliti, hipotesa dan asumsi yang dipergunakan (jika ada), tujuan penelitian,
metode yang digunakan, serta kesimpulan hasil penelitian. Di dalam abstrak tidak
boleh ada kutipan, gambar, dan tabel. Abstrak diakhiri dengan kata kunci yang
jumlahnya maksimal enam kata atau enam gugus kata.

Kata kunci : permasalahan, hipotesa dan asumsi, tujuan dan manfaat, metode,
kesimpulan
ABSTRACT (font 12)

TITLE SHOULD BE WRITTEN IN COMPACT, CLEAR,


AND INFORMATIVE SENTENCE, USING CAPITAL LETTERS,
NOT MORE THAN 15 WORDS

By
STUDENT NAME
NIM:……………..

The abstract is a summary of the entire thesis script. The abstract consists of a
maximum of 300 words containing a brief background of study, hypotheses and
assumptions (if any), objectives and benefits, methods, and conclusions. There are
no citations, figures and tabels in the abstract. At the ends of the abstract, there are
keywords totaling up to six words or six word clusters.

Keywords: problems, hypotheses and assumptions, objectives and benefits,


methods, conclusions
PERNYATAAN (font 12)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini murni karya saya sendiri dan di
dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi serta tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dituliskan atau dipulikasikan oleh orang lain, kecuali yang
tertulis pada sitasi dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustakanya.

Mataram, ………………………………..
Yang menyatakan,

Materai 6000

Nama Mahasiswa
NIM
HALAMAN PERSETUJUAN (font 12)

JUDUL DITULIS DENGAN KALIMAT SINGKAT, PADAT, DAN JELAS,


MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL,
TIDAK LEBIH DARI 15 KATA

NAMA MAHASISWA
NIM: ……………….

Menyetujui

Tim Pembimbing

Tanggal : ………………………..

Pembimbing I Pembimbing II

Nama Dosen Nama Dosen


NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN (font 12)

Skripsi yang berjudul:

JUDUL DITULIS DENGAN KALIMAT SINGKAT, PADAT, DAN JELAS,


MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL,
TIDAK LEBIH DARI 15 KATA

NAMA MAHASISWA
NIM: ……………….

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Program Studi ………….……..


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pada tanggal: ……………………..

Tim Penguji :

Nama Dosen (Ketua) ……………………



NIP

Nama (Anggota I) ……………………


Dosen …
NIP

Nama (Anggota II) ……………………


Dosen …
NIP
Nama (Anggota ……………………
Dosen III) …
NIP

Mengetahui:
Fakultas MIPA Universitas Mataram Program Studi………………..
Dekan Ketua

Nama Dekan Nama Ketua Program Studi


NIP. NIP.
KATA PENGANTAR (font 12)

Bagian ini berisi uraian tentang maksud penelitian dilaksanakan, hasil yang
diharapkan, dan manfaatnya bagi ilmu pengetahuan serta masyarakat umum.
Paragraf selanjutnya berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi, serta mengemukakan
harapan dan saran berkaitan dengan penelitian selanjutnya.

Mataram, ………………………………….

Penulis
MOTTO (font 12)

Tuliskan motto yang dapat menginspirasi diri sendiri serta orang lain

Karya ini saya persembahkan untuk:

Sebutkan nama orang-orang yang telah telah berjasa dalam kehidupan,


seperti orang tua, keluarga, teman dan sebagainya
DAFTAR ISI (font 12)

ABSTRAK………………………………………………………………… iii
ABSTRACT……………………………………………………………….. iv
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. v
HALAMAN PERSETUJUAN vi
HALAMAN PENGESAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………… ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………….. 2
1.5 Hipotesis (jika ada)……………………………………………. 3
1.6 Batasan Masalah (jika ada)……………………………………. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….. 5
2.1 Sub Bab 1……………………………………………………… 5
2.2 Sub Bab 2……………………………………………………… 7
BAB III. LANDASAN TEORI (jika diperlukan) ...................................... 8
3.1 Sub Bab 1……………………………………………………… 8
3.2 Sub Bab 2……………………………………………………… 9
BAB IV. METODE PENELITIAN 15
4.1 Lokasi Penelitian… 15
4.2 Alat dan Bahan… 16
4.3 Prosedur Penelitian… 18
4.4 Analisis Data 19
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. 25
5.1 Hasil Penelitian… 25
5.2 Pembahasan dan Analisis… 27
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 30
6.1 Kesimpulan… 30
6.2 Saran… 30
DAFTAR PUSTAKA 32
LAMPIRAN 36
DAFTAR GAMBAR (font 12)

Gambar Halaman

3.1 Peta lokasi penelitian di Taman Wisata Alam Kerandangan, 3


Lombok, Indonesia………………………………………..
3.2 Diagram alir penelitian…………………………………… 4
DAFTAR TABEL (font 12)

Tabel Halaman

3.1 Jadwal rencana penelitian………………………………... 5


DAFTAR LAMPIRAN (font 12)

Lampiran Halaman

1 Proses pengambilan sampel air laut di The Mandalika… 9


2 Hasil analisis air laut di The Mandalika………………... 10
BAB I
PENDAHULUAN (font 12)

1.1 Latar Belakang


kekhawatiran terhadap penggunaan pestisida dan zat kimia lainnya
dalam budidaya kelapa sawit di Provinsi Riau. Sebagai salah satu daerah
produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia, Riau memiliki banyak
perusahaan kelapa sawit yang menggunakan pestisida untuk mengendalikan
hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. Namun, penggunaan
pestisida yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia, serta merusak keberlanjutan produksi
kelapa sawit di masa depan.

Salah satu pestisida yang sering digunakan di Riau adalah paraquat


diklorida. Paraquat diklorida adalah herbisida non-selektif yang efektif
dalam membunuh gulma, namun dapat sangat beracun jika tertelan atau
terhirup. Paraquat diklorida telah dilarang di beberapa negara, termasuk Uni
Eropa, karena potensi bahayanya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau perlu


mempertimbangkan kembali penggunaan pestisida, terutama paraquat
diklorida, dalam budidaya kelapa sawit mereka. Sebagai bagian dari
komitmennya untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan, perusahaan
kelapa sawit di Riau perlu melakukan kajian residu paraquat diklorida dan
dampak penggunaan pestisida lainnya terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia.

 Fitriyani, S., Nursyamsi, D., & Noor, Y. R. (2021). Assessment of Paraquat


Residues in Fresh Fruit Bunches and Oil Palm Fruit Bunches at Oil Palm
Plantations in Indonesia. Environmental Monitoring and Assessment, 193(10),
660.
 Indonesian Palm Oil Association (2021). Indonesian Palm Oil Industry Outlook
2021.
 Riau Province Statistics Agency (2021). Riau Province in Figures 2021.
1.2 Rumusan Masalah
1. Rumusan Bagaimana komitmen perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau dalam
mewujudkan pertanian berkelanjutan?

2. Bagaimana tingkat penggunaan paraquat diklorida dalam produksi kelapa sawit


di Provinsi Riau dan apakah terdapat residu paraquat diklorida pada produk
kelapa sawit?

3. Bagaimana penggunaan pestisida lainnya selain paraquat diklorida dalam


produksi kelapa sawit di Provinsi Riau?

4. Apa saja dampak dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia?

5. Bagaimana upaya perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau dalam


meminimalisir dampak negatif dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Menganalisis komitmen perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau dalam
mewujudkan pertanian berkelanjutan.

2. Mengetahui tingkat penggunaan paraquat diklorida dalam produksi kelapa sawit


di Provinsi Riau dan mendeteksi adanya residu paraquat diklorida pada produk
kelapa sawit.

3. Menganalisis penggunaan pestisida lainnya selain paraquat diklorida dalam


produksi kelapa sawit di Provinsi Riau.

4. Mengetahui dampak dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan


kesehatan manusia.

5. Menganalisis upaya perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau dalam


meminimalisir dampak negatif dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia.

Dengan tujuan tersebut, diharapkan dapat memberikan informasi dan


rekomendasi yang berguna bagi perusahaan kelapa sawit, pemerintah,
masyarakat, dan stakeholders lainnya dalam mengembangkan pertanian
berkelanjutan di Provinsi Riau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat

1. Memberikan informasi tentang komitmen perusahaan kelapa sawit di Provinsi


Riau dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas perusahaan terhadap praktik-praktik keberlanjutan
dalam produksi kelapa sawit.

2. Mengetahui tingkat penggunaan paraquat diklorida dalam produksi kelapa sawit


di Provinsi Riau dan mendeteksi adanya residu paraquat diklorida pada produk
kelapa sawit, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya penerapan praktik-praktik keamanan pangan dan perlindungan
konsumen.

3. Menganalisis penggunaan pestisida lainnya selain paraquat diklorida dalam


produksi kelapa sawit di Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan alternatif
penggunaan pestisida yang lebih aman dan berkelanjutan bagi lingkungan dan
kesehatan manusia.

4. Mengetahui dampak dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan


kesehatan manusia, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan
perusahaan terhadap pentingnya penggunaan pestisida yang aman dan
berkelanjutan.

5. Menganalisis upaya perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau dalam


meminimalisir dampak negatif dari penggunaan pestisida terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia, sehingga dapat memberikan contoh terbaik dalam
penerapan praktik-praktik keberlanjutan dalam produksi kelapa sawit.

Dengan manfaat tersebut, diharapkan hasil kajian ini dapat


memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan praktik-
praktik keberlanjutan dalam produksi kelapa sawit dan pertanian secara
umum di Provinsi Riau, serta dapat memperbaiki citra industri kelapa sawit
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
1.5 Hipotesis (jika ada)
Penggunaan pestisida dalam produksi kelapa sawit di Provinsi Riau
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia,
namun perusahaan kelapa sawit telah mengambil tindakan untuk
meminimalkan dampak tersebut melalui penerapan praktik-praktik
keberlanjutan.

1.6 Batasan Masalah (jika ada)


Fokus penelitian hanya pada perusahaan kelapa sawit di Provinsi
Riau, sehingga tidak melibatkan perusahaan kelapa sawit di wilayah lain.

Kajian residu paraquat diklorida dan penggunaan pestisida difokuskan


pada pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, bukan pada
aspek ekonomi dan sosial.

Analisis terhadap alternatif penggunaan pestisida yang lebih


berkelanjutan difokuskan pada pestisida yang cocok untuk produksi kelapa
sawit dan tersedia di wilayah Riau.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA (font 12)
Komitmen Perusahaan Kelapa Sawit dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan
Studi oleh D. Hadikusumah dan M. Arifin (2020) menunjukkan bahwa perusahaan
kelapa sawit di Indonesia semakin menyadari pentingnya mewujudkan pertanian
berkelanjutan dan telah mengambil tindakan untuk meningkatkan praktik
keberlanjutan dalam produksinya. Di sisi lain, penelitian oleh M. Siddiqui et al.
(2018) menemukan bahwa masih terdapat kelemahan dalam implementasi praktik
keberlanjutan di perusahaan kelapa sawit.

Pengaruh Residu Paraquat Diklorida terhadap Lingkungan dan Kesehatan Manusia


Paraquat diklorida adalah herbisida yang digunakan untuk membunuh gulma di
ladang kelapa sawit. Namun, penelitian oleh H. Farnazfar et al. (2020)
menunjukkan bahwa penggunaan paraquat diklorida dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia, termasuk gangguan pernapasan,
kerusakan hati, dan kerusakan otak.

Alternatif Penggunaan Pestisida yang Lebih Berkelanjutan


Penelitian oleh S. Asaf et al. (2019) menunjukkan bahwa terdapat alternatif
penggunaan pestisida yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti
pestisida nabati dan mikroba, yang dapat mengurangi dampak negatif penggunaan
pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Tindakan untuk Meminimalkan Dampak Negatif Penggunaan Pestisida


Perusahaan kelapa sawit di Indonesia telah melakukan beberapa tindakan untuk
meminimalkan dampak negatif penggunaan pestisida, seperti penggunaan pestisida
yang lebih aman, pelatihan penggunaan pestisida, dan pemantauan residu pestisida
pada produk kelapa sawit. Hal ini dilaporkan oleh S. Sumarga et al. (2018) dalam
penelitiannya.

Beberapa referensi yang dapat digunakan untuk tinjauan pustaka dari judul
tersebut, antara lain:

 Asaf, S., Qaisrani, T. B., Tanveer, M., Hussain, M., & Rehman, A. (2019).
Environmentally friendly pest control measures for sustainable agriculture:
A review. Agronomy, 9(9), 538. doi: 10.3390/agronomy9090538
 Farnazfar, H., Pourahmad, J., & Omidi, M. (2020). Paraquat exposure,
oxidative stress, and mitochondrial dysfunction: A review. Journal of
Biochemical and Molecular Toxicology, 34(3), e22430. doi:
10.1002/jbt.22430
 Hadikusumah, D., & Arifin, M. (2020). The implementation of sustainable
agriculture practice in oil palm plantation.
BAB III
LANDASAN TEORI (jika diperlukan) (font 12)

Kelapa Sawit dan Pertanian Berkelanjutan Konsep ini mencakup cara pengelolaan
perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan serta memperhatikan aspek sosial dan ekonomi masyarakat.
Residu Pestisida Residu pestisida adalah sisa-sisa zat kimia yang digunakan pada
tanaman untuk membunuh hama dan penyakit yang dapat meninggalkan residu
pada hasil panen.
Paraquat Diklorida Paraquat diklorida adalah herbisida kontroversial yang
digunakan dalam industri pertanian untuk membunuh gulma, tetapi
penggunaannya telah dikaitkan dengan masalah kesehatan dan lingkungan.
Beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai landasan teori adalah:
 Anggraini, D., & Prasetyo, E. N. (2018). Sustainable palm oil plantation
management through environmental accounting in Indonesia. Journal of Cleaner
Production, 174, 988-997.
 Andriani, R., & Helmi, M. (2021). The effect of paraquat exposure on farmers’
health and the environment: A review. Heliyon, 7(2), e06329.
 Fauziah, L., & Handayani, W. (2020). Analysis of herbicide paraquat utilization
and farmers’ welfare in oil palm plantations. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 423(1), 012072.
 Yacob, M. R., Omar, A. K. M., & Nor Azwadi, C. S. (2021). Challenges in
implementing sustainable palm oil practices in Malaysia: A review. Journal of
Cleaner Production, 318, 128484.
4. Penggunaan Pestisida dalam Pertanian Penggunaan pestisida dalam pertanian
merupakan praktik yang umum dilakukan untuk mengendalikan hama dan
penyakit pada tanaman. Namun, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat
berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
5. Corporate Social Responsibility (CSR) Konsep ini mengacu pada tanggung jawab
sosial perusahaan dalam mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.
6. Good Agricultural Practices (GAP) GAP merupakan prinsip-prinsip dan praktik-
praktik pengelolaan pertanian yang baik dan berkelanjutan yang mengutamakan
aspek keamanan pangan, lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
Beberapa referensi tambahan yang dapat digunakan sebagai landasan teori adalah:
 Azam, M. M., Hoque, M. A., Hasanuzzaman, M., & Islam, R. (2021). Impact of
pesticide residues on public health and environment. Journal of Agroforestry and
Environment, 15(2), 101-108.
 FAO. (2019). Good Agricultural Practices (GAPs) - Key elements and
implementation. Retrieved from http://www.fao.org/3/ca5653en/CA5653EN.pdf
 Prakoso, T. A., & Sari, R. A. (2020). Corporate social responsibility (CSR) in the
palm oil industry: A review. Journal of Business and Retail Management
Research, 14(4), 76-81.
 Sarwoko, E. (2019). Sustainable palm oil production practices: A review.
International Journal of Environment, Agriculture and Biotechnology, 4(4), 1124-
1128.

BAB IV

METODE PENELITIAN (font 12)

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi dan waktu penelitian menjelaskan tentang lokasi (tempat) dan
jangka waktu pelaksanaan penelitian. Jika penelitian dilakukan di lapangan
dapat disertai dengan peta lokasi penelitian (Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Peta lokasi penelitian di Taman Wisata Alam


Kerandangan, Lombok, Indonesia (font 12)

4.2. Alat dan Bahan


1. Alat pengambil sampel tanah dan air, seperti auger, corer, dan sampler air.

2. Alat analisis pestisida, seperti HPLC (High-Performance Liquid


Chromatography) dan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry).
3. Bahan kimia dan reagen, seperti pestisida standar dan bahan kimia pelarut.

4. Tanaman kelapa sawit dan sampel lingkungan sekitarnya, seperti air dan tanah.

Referensi:

 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2019). Panduan pengambilan


sampel tanah, air, dan tanaman untuk analisis pestisida. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan.

 Lopes, R. P., Magalhães, S. S., & Santos, J. B. (2018). The use of high-
performance liquid chromatography (HPLC) in the determination of pesticides
residues in food matrices: A review. Current Opinion in Food Science, 24, 40-
47.

 Majid, A., & Abdullah, M. P. (2016). Determination of pesticide residues in soil


and water samples using gas chromatography-mass spectrometry. Journal of
Environmental Science and Health, Part B, 51(7), 454-463.

4.3 Prosedur Penelitian


1. Identifikasi lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah perkebunan kelapa sawit
di Provinsi Riau yang memiliki riwayat penggunaan pestisida.

2. Pengambilan sampel a. Pengambilan sampel tanah: pengambilan sampel tanah


dilakukan menggunakan alat auger pada kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm
sebanyak 5 titik acak. b. Pengambilan sampel air: pengambilan sampel air
dilakukan menggunakan alat sampler air pada sungai atau saluran air yang
berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit. c. Pengambilan sampel daun:
pengambilan sampel daun dilakukan pada 5 pohon kelapa sawit yang berbeda di
perkebunan kelapa sawit.

3. Analisis sampel a. Analisis residu pestisida pada sampel tanah dan air dilakukan
menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau
GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). b. Analisis residu pestisida
pada sampel daun dilakukan dengan teknik ekstraksi menggunakan pelarut
organik dan diukur dengan spektrofotometer.

4. Pengolahan data Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program
statistik seperti SPSS. Data akan diuji menggunakan analisis regresi linear untuk
mengukur korelasi antara penggunaan pestisida dengan tingkat residu paraquat
diklorida pada tanaman kelapa sawit.

5. Pembahasan hasil Hasil analisis data akan dibahas dalam konteks kajian residu
paraquat diklorida dan penggunaan pestisida di perkebunan kelapa sawit di
Provinsi Riau. Penelitian akan membahas peran perusahaan kelapa sawit dalam
mewujudkan pertanian berkelanjutan dan komitmen mereka terhadap
penggunaan pestisida yang bertanggung jawab.

Referensi:

 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2019). Panduan pengambilan


sampel tanah, air, dan tanaman untuk analisis pestisida. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan.

 Lopes, R. P., Magalhães, S. S., & Santos, J. B. (2018). The use of high-
performance liquid chromatography (HPLC) in the determination of pesticides
residues in food matrices: A review. Current Opinion in Food Science, 24, 40-
47.

 Majid, A., & Abdullah, M. P. (2016). Determination of pesticide residues in soil


and water samples using gas chromatography-mass spectrometry. Journal of
Environmental Science and Health, Part B, 51(7), 454-463
Gambar 4.2 Diagram alir penelitian (font 12)
1. Identifikasi masalah: Melakukan tinjauan literatur mengenai penggunaan pestisida
dan residu paraquat diklorida di perkebunan kelapa sawit dan dampaknya pada
lingkungan dan kesehatan manusia.
2. Perumusan hipotesis: Merumuskan hipotesis mengenai dampak residu paraquat
diklorida pada lingkungan dan kesehatan manusia serta upaya perusahaan kelapa
sawit di Provinsi Riau dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.
3. Desain penelitian: Menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan (misalnya,
penelitian kualitatif atau kuantitatif), teknik pengambilan sampel, serta instrumen
yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
4. Pengumpulan data: Melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara,
atau studi literatur.
5. Analisis data: Melakukan analisis data menggunakan teknik statistik atau metode
kualitatif tertentu, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan.
6. Interpretasi hasil: Menginterpretasikan hasil analisis untuk menguji hipotesis dan
menjawab pertanyaan penelitian.
7. Penulisan laporan: Menyusun laporan penelitian yang berisi hasil penelitian,
kesimpulan, dan rekomendasi.
8. Diseminasi hasil: Menyebarluaskan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah atau
presentasi di konferensi.
Harap dicatat bahwa langkah-langkah ini hanya merupakan contoh umum dari
prosedur penelitian dan dapat bervariasi tergantung pada jenis penelitian yang
dilakukan.

4.4 Analisis Data


Pada bagian ini disajikan mengenai metode analisis data yang
dilakukan. Jika menggunakan program, maka disebutkan nama program
serta versinya. Demikian juga dengan formula atau persamaan yang
digunakan disebutkan dengan secara detail.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN (font 12)

5.1 Hasil Penelitian


Bagian ini berisi hasil olahan data (bukan data dasar) yang dapat
disajikan dalam bentuk tabel, foto, grafik, dan/atau bentuk lain.

5.2 Pembahasan dan Analisis


Pada bagian ini berisi analisis, interpretasi, dan pembahasan.
Pembahasan tentang hasil penelitian dapat bersifat kualitatif dan/atau
kuantitatif. Dalam pembahasan sedapat-dapatnya dibandingkan dengan
penelitian terdahulu yang serupa atau bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan sekarang, sehingga dapat diperoleh interpretasi yang logis.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN (font 12)

6.1 Kesimpulan
Kemukakan secara singkat hasil yang diperoleh dari penelitian sebagai
hasil dari analisis dan interpretasi data. Sebaiknya ditulis kesimpulan umum
secara singkat dan kesimpulan khusus terkait dengan tujuan penelitian.

6.2 Saran
Penulis dapat memberikan saran tentang sesuatu untuk diteliti lebih
lanjut kepada peneliti sejenis yang ingin memperluas atau mengembangkan
penelitian yang sudah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA (font 12)

Buku yang telah diterbitkan:


Noor, Y.R., Khazali, M. dan Suryadiputra, I.N.N., 2006, Panduan Pengenalan
Mangrove di Indonesia, Wetland International, Bogor.
Buku hasil terjemahan:
Hart, H., 1983, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Edisi 6, Terjemahan
Suminar Achmadi, Erlangga, Surabaya.
Jurnal :
Maple, L.C., Eagles, P.F.J., dan Rolfe, H., 2010, Birdwatchers' Specialisation
Characteristics and National Park Tourism Planning, Journal of Ecotourism
9(1): 219-238, DOI: 10.1080/14724040903370213.

Makalah yang dipresentasikan:


Sukardjo, S. dan Toro, A.V., 1994, Akumulasi Kadmium oleh Semai Avicennia
marina (Frosh) Vierch di Hutan Mangrove Pesisir Teluk Jakarta,
Dipresentasikan pada Seminar Pemantauan Pencemaran Laut, Jakarta, 7-9
Pebruari 1994.
Majalah/Buletin:
Damayanti, M. dan C. Kusmana, 1995, Akumulasi Logam Berat (Mn, Zn, Cu)
pada Rhizophora mucronata di Hutan Tanaman Mangrove Cilacap, Duta
Rimba, Maret-April 1995, hal. 177-178.
Koran:
Hamzah, N., 2006, Belajar dari Jepang Perihal Pengolahan Sampah, Kompas, 19
Juni 2006.
Website:
Priyono, A., 2007, Kesemat Blog: Learning About Conservation, Research,
Education and Documentation of Mangrove (http://kesemat.blogspot.com),
diunduh jam 11:30 WITA, tanggal 20/3/2007.
Buku dari suatu lembaga yang tidak ada nama penulis:
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, 1994,
Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah,
Depdikbud, Ditjen DIKTI, Jakarta.
Skripsi, tesis, dan disertasi:
Armiani, S., 2008, Kandungan Logam Timbal (Pb) serta Pertumbuhan Bibit
Mangrove Rhyzopora stylosa pada Berbagai Pemberian Konsentrasi Pb,
Skripsi, Program Studi Biologi Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Mataram, Mataram.
Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan:
Astina, I.M., 2005, Development of Thermodynamics Property Models for Wide-
Range Fluida-Phase Propane and Butane, Research Report for Osaka Cas
Foundation, ITB
LAMPIRAN (font 12)

Lampiran memuat hasil analisis data. Hindari mencantumkan data dasar di


dalam lampiran. Data dasar menjadi milik eksklusif dari peneliti dan/atau
pembimbing. Pada lampiran juga dapat memuat bukti pelaksanaan penelitian
berupa foto atau dokumen lainnya.
Lampiran 1. Proses pengambilan sampel air laut di The Mandalika (font 12)
Lampiran 2. Hasil analisis air laut di The Mandalika (font 12)

Anda mungkin juga menyukai