Asuhan Keperawatan Inkonensia Urine 2c
Asuhan Keperawatan Inkonensia Urine 2c
Disusun Oleh :
1. Identitas Diri
Nama : Ny. M
Tempat/tanggal Lahir : Ngabang, 17 Juli 1956
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan Terakhir : Sekolah Rakyat
Diagnosa Medik : Inkontinensia Urine
Alamat : Jln. Merdeka No.5
3. Personal Higiene
a. Mandi
1) Frekuensi dan waktu : 2x/sehari, pagi dan sore hari
mandi
2) Pemakaian sabun : ya
(Ya/Tidak)
b. Oral Higiene
1) Frekuensi dan waktu : 2x sehari, sehabis mandi dan sebelum tidur
gosok gigi
2) Menggunakan pasta gigi : ya
c. Cuci Rambut
1) Frekuensi : 3x seminggu
2) Penggunaan shampo : ya
(Ya/Tidak)
d. Kuku dan Tangan
1) Frekuensi gunting kuku : 2x dalam sebulan
2) Kebiasaan mencuci : ya.
tangan pakai sabun
B. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama selama 1 tahun terakhir
Ny.M mengatakan 1 tahun terakhir sering mengeluh nyeri saat berkemih, kalau bersin
atau batuk kencing keluar secara tiba-tiba, nokturia.
b. Gejala yang dirasakan
Kencing dalam sehari 1-18x/hari
c. Faktor pencetus
Dimensia, ISK
d. Timbulnya keluhan
( ) Mendadak (V) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan
Satu tahun
f. Upaya mengatasi
1) Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter praktik
3. Pengkajian/pemeriksaan Fisik
(Observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan palpasi)
a. Keadaan umum (TTV) : TD 180/140 mmHg, Nadi 80x/menit
Pernapasan 18x/menit, Suhu 36oC
b. BB/TB : 45 Kg, 150 cm
c. Rambut : bersih, berwarna putih, tidak ada ketombe
d. Mata : simetris, konjungtiva anemis, palpebrae
gelap, sclera anikterik
e. Telinga : bersih, tidak ada benda asing
f. Mulut, gigi dan bibir : bersih, tidak berbau, gusi tidak ada
peradangan, tidak ada karies, tidak ada gigi
palsu, lidah bersih, mampu untuk mnegunyah
keras
g. Dada : bentuk dada simetris, getaran dinding kiri dan
kanan sama, tidak ada suara tambahan,
payudara mneyusut, tidak teraba massa, tidak
ada suara tambahan
h. Abdomen : datar, tidak ada bendungan vena pada
abdomen, tidaka da striae, kendung kemih
teraba keras, tidak ada mengalami usus buntu,
tidak ada pembesaran limfe
i. Kulit : tekstur kulit terhilat kendur, keriput, tugor
kulit jelek, terdapat ruam dan kemerahan
disekitar genetalia
j. Ekstremitas atas : tonus otot baik, kekuatan otot tangan
kiri kanan sama yaitu pada skala 5
k. Ekstremitas bawah : kekuatan otot kaki kiri dan kanan sama yaitu
pada skala 5, tidak ada nyeri persendian, tidak terjadi osteoporosis, dan
tidak ada kelainan
tulang
Resume
Ny.M datang ke RS. B diantar keluarga. Keluarga mengatakan Ny.M sering kencing
tanpa disadari (ngompol). Klien sendiri mengatakan tidak bisa menahan jika sudah terasa
ingin BAK. Frekuensi berkemih tiap hari 15-18x/hari. Klien juga mengatakan saat dia bersin,
membungkuk, batuk tiba-tiba keluar sedikit air kencing. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
data TB dan BB Ny.M adalah 150cm, 45 kg, TD 180/140 mmHg, Nadi 80x/menit, repirasi
18x/menit dan suhu 36,5oC, output 2100cc. Terdapat Terdapat distendi kandung kemih.
Kegiatan sehari-hari Ny.M adalah menjadi guru mnegaji, akan tteapi semenjak ia sering
mengompol kegiatan menjadi terganggu.
ANALISA DATA
Nama Tgl masuk
No RM Dx Medis
NAMA KLIEN :
NO.REG : xxxxxx
Observasi S:
1. Mengidentifikas faktor jatuh (mis: usia > 65 tahun, Keluarga pasien mengatakan peasien sudah
penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi mampu melakukan aktivitas tanpa di bantu
ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, atau menggunakan alat, pasien tida permah
neuropati) jatuh
2. Mengidentifikasrisiko jatuh setidaknya sekali setiap shift O :-
atau sesuai dengan kebijakan institusi A : masalah gangguan resikojatuh teratasi
3. Mengidentifikasfaktor lingkungan yang meningkatkan P : hentikan intervensi
risiko jatuh (mis: lantai licin, penerangan kurang)
4. Menghitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis:
fall morse scale, humpty dumpty scale), jika perlu
5. Memonitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke
kursi roda dan sebaliknya
Terapeutik
1. Mengorientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2. Memastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
kondisi terkunci
3. Memasang handrail tempat tidur
4. Mengatur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
5. Tempatkan pasien berisiko tinggi jatuh dekat dengan
pantauan perawat dari nurse station
6. Menggunakan alat bantu berjalan (mis: kursi roda, walker)
7. Mendekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
1. Menganjurkan memanggil perawat jika membutuhkan
bantuan untuk berpindah
2. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
3. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh
4. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
meningkatkan keseimbangan saat berdiri
5. Menganjurkan cara menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil