Anda di halaman 1dari 11

Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No.

2 /ISSN: 2355-6684

Penerapan Metode Naive bayes Terhadap Bantuan Sosial


Keluarga PraSejahtera

Juli Sulaksono1, Rony Heri Irawan2, Ivan Nur Fahmi3


1,2,3
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri
E-mail: 1jsulaksono@gmail.com, 2ronyag1305ku@gmail.com

Abstrak – Application of Naive bayes internal antara lain keadaan individu


Method Against Social Assistance Pre-
prosperous family. Sistem pembanding
yang bersangkutan, keluarga atau
menggunakan salah satu metode machine komunitas masyarakat dipandang dari
learning yang menggunakan perhitungan rendahnya pendidikan dan
probabilitas. Metode ini dapat
memudahkan perangkat desa untuk pendapatan. Adapun faktor eksternal
membandingkan warga mana yang layak yaitu kondisi sosial, politik, hukum
mendapatkan bantuan sosial keluarga pra
dan ekonomi.
sejahtera, agar tepat sasaran warga mana
yang layak mendapatkan bantuan Berdasarkan pembukaan Undang-
tersebut. Metode yang digunakan untuk Undang Dasar 1945, tertuang amanat
bantuan langsung tunai adalah metode
naive bayes dengan menghitung konstitusi, bahwa upaya
probabilitas data masyarakat miskin menanggulangi kemiskinan
berdasarkan kriteria – kriteria yang telah merupakan perlindungan segenap
ditentukan. Sistem ini akan dibuat
berbasis web agar lebih efektif, cepat dan Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
mudah digunakan. darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan
Kata Kunci—Metode Naive bayes, kehidupan bangsa dan ikut
Bantuan Sosial Keluarga Pra-Sejahtera.
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,
I. PENDAHULUAN perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Kemiskinan sepertinya tidak akan 1945, maka pemerintahlah yang
jauh meninggalkan bangsa kita ini, memiliki tanggung jawab untuk
karena begitu banyak rakyat yang mengentaskan kemiskinan yang di
menderita kemiskinan. Kemiskinan rasakan rakyat selama ini, sehingga
merupakan masalah yang sangat untuk mengatasi masalah kemiskinan
komplek, baik dari faktor penyebab ini pemerintah mencoba memberikan
maupun dari dampak yang bantuan kepada masyarakat yang
ditimbulkan. Ditinjau dari penyebab, disebut sebagai Bantuan Sosial
kemiskinan dapat disebabkan oleh Keluarga Pra-Sejahtera. Bantuan
faktor internal dan eksternal. Faktor Sosial Keluarga Pra-Sejahtera adalah
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 53

salah satu program pemerintah pusat Klasisifkasi data terdiri dari dua
yang diluncurkan pada tahun 2009, langkah proses, yang pertama adalah
yang telah direalisasikan sebanyak proses learning (fase training)
tiga tahap di seluruh wilayah Negara dimana algoritma klasifikasi dibuat
Republik Indonesia. untuk menganalisa data training lalu
direpresentasikan dalam bentuk rule
klasifikasi, proses kedua adalah
II. METODE PENELITIAN
klasifikasi dimana data tes digunakan
Metode naive bayes merupakan untuk memperkirakan akurasi dari
suatu metode untuk menghasilkan rule klasifikasi [3]. Proses klasifikasi
estimasi parameter dengan didasarkan pada empat komponen
menggabungkan informasi dari yaitu [4]:
sampel dan informasi lain yang telah 1. Kelas yaitu variabel dependen
tersedia sebelumnya [1]. Klasifikasi yang berupa kategorikal yang
Bayes didasarkan pada teorema merepresentasikan label yang
Bayes. Studi yang membandingkan terdapat pada objek.
alogoritma-alogoritma klasifikasi 2. Predictor yaitu variabel
telah menemukan sebuah klasifikasi independen yang direpresentasikan
Bayes yang sederhana yang dikenal oleh karakteristik atribut data.
sebagai klasifikasi Naive bayes. Naive 3. Training dataset yaitu satu set data
bayes klasifikasi adalah metode yang yang berisi nilai dari kedua
berdasarkan probabilitas dan teorema komponen diatas yang digunakan
bayesian dengan asumsi bahwa setiap untuk menentukan kelas yang
variabel bersifat bebas cocok berdasarkan predictor.
(independence) dan mengasumsi 4. Testing dataset yaitu data baru
bahwa keberadaan sebuah fitur yang akan diklasifikasikan oleh
(variabel) tidak ada kaitannya dengan model yang telah dibuat dan
keberadaan fitur (variabel) yang lain. akurasi klasifikasi dievaluasi.
Teknik data mining dibagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan tugas Metode Naive bayes merupakan
yang dapat dilakukan yaitu deskripsi, salah satu metode machine learning
estimasi, prediksi, klasifikasi, yang menggunakan perhitungan
clustering, asosiasi [2]. probabilitas [5]. Alogaritma ini
Klasifikasi adalah proses memanfaatkan metode probabilitas
penemuan model atau fungsi yang dan statistik [6], yaitu memprediksi
menggambarkan dan membedakan probabilitas di masa depan
kelas data atau konsep yang bertujuan berdasarkan pengalaman di masa
agar bisa digunakan untuk sebelumnya.
memprediksi kelas dari objek yang Metode Bayes menggunakan
label kelasnya tidak diketahui [3]. propabilitas bersyarat sebagai
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 54

dasarnya. Dalam ilmu probabilitas VMAP = P(a1 , a2 ............an|


bersyarat dinyatakan sebagai: vj)P(vj)....... (5)
Karena P(a1 , a2 ............an| vj) sulit
untuk dihitung, maka akan
diasumsikan bahwa setiap kata pada
dokumen tidak mempunyai
keterkaitan.
Bayesian classification terbukti
memiliki akurasi dan kecepatan yang Argmax
sangat tinggi saat diaplikasikan ke VMAP = V1  v P(vj)∏
dalam database dengan data yang P(ai|vj).............(6)
besar. Dasar dari teorema naive bayes
yang dipakai dalam pemrograman
adalah rumus Bayes : Keterangan:
P (A|B) = (P(B|A) * P(A)) /
does j
P(B)............. (1) P(vj) =
Peluang kejadian A sebagai B contoh
ditentukan dari peluang B saat A, ............................... (7)
peluang A, dan peluang B. Pada nk 1
P(wk | vj) =
pengaplikasiannya nanti rumus ini n  kosakata
berubah menjadi: ............... (8)
P(Ci|D) = Keterangan :
(P(D|Ci)*P(Ci))/P(D)............... (2) P(vj) : probabilitas setiap dokumen
Naive bayes merupakan model terhadap sekumpulan dokumen.
penyederhanaan dari alogaritma bayes P(wk | vj) : probabilitas
yang cocok dalam pengklasifikasian kemunculan kata wk pada suatu
text atau dokumen. Persamaannya dokumen dengan kategori class vj.
adalah : |does| : frekuensi dokumen pada
VMAP = arg max P(VJ | a1 , a2 setiap kategori
............an) ... (3) contoh : jumlah dokumen yang ada.
Menurut persamaan (3), maka Nk : frekuensi kata ke-k pada setiap
kategori.
Konstanta : jumlah kata pada
persamaan (1) dapat ditulis:
dokumen test.
VMAP=
P(a1, a2. . . . . . . . . . . . an|V1)v1
Pada persamaan (8) terdapat suatu
.......(4) penambahan 1 pada pembilang. Hal
P(a1,a2............an)
ini dilakukan untuk mengantisipasi
P(a1 , a2 ............an) konstan, sehingga jika terdapat suatu kata pada
dapat dihilangkan menjadi : dokumen uji yang tidak ada pada
setiap dokumen training.
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 55

Tidak Mampu
1 tahun sekali
Tidak punya

tidak pernah
Bkn. Listrik

Kayu Bakar
Learning :
Untuk setiap kategori :

Rendah

Sumur

Buruh

Dapat
Malik
a. Hitung

Tdk
6m

SD
2x
p (cj)
b. Hitung

p (wk | cj)
Untuk
setiap kata Tabel 2. Tabel Testing
wk pada
model

Dapat /
Nama
A B C D E F G H I J K L M

tidak
1tahun sekali
Tidak punya
Classifier :

Kayu bakar

Setiap hari
a. Hitung P

Mampu
Sumur
Tinggi

Listrik

Petani
Yanto
(cj) ∏ P(wk

?????
Tdk
SD
7m

2x
| cj)
untuk
setiap
kategori
Keterangan :
b. Tentukan
kategori
A = Luas lantai bangunan tempat
dengan
nilai P (cj)
tinggal (Kurang dari 8 m per
∏ P(wk | cj) orang/ tanah /bambu/ kayu
maksimal
murahan) - lantai
B = Jenis dinding bangunan tempat
Gambar 1. Tahapan Proses tinggal (Berkualitas rendah/
Klasifikasi Dokumen Naive bayes tembok tanpa plester) - dinding
C = Fasilitas tempat buang air besar
Tabel 1. Keputusan Penerimaan (Tidak punya/ bersama-sama
Bantuan Sosial Warga Desa Baleturi dengan rumah tangga lain) -
Kriteria Rumah Tangga Miskin Menurut Badan Pusat
kmwc
Keputusan
Nama

Statistik D = Sumber penerangan rumah


A B C D E F G H I J K L M tangga (Bukan listrik) - listrik
E = Sumber air minum (Sumber/ mata
Tidak mampu
Tidak pernah
Satu Minggu
Tidak punya

Kayu Bakar
Bkn Listrik

air tidak terlindung/ sungai/ air


Rendah

Sumur

Petani

Dapat
Misto

sekali

Tdk

hujan) -air
SD
7m

2x

F = Bahan bakar untuk memasak


Tidak mampu

sehari-hari (Kayu bakar/ arang/


Tidak Pernah
1tahun sekali
Tidak punya

Kayu Bakar
Bkn Listrik

minyak tanah) - kompor


Rendah

Sumur

Buruh

Dapat
Soleh

Tdk
7m

SD
2x

G = Konsumsi daging/ susu/ ayam per


minggu (Tidak pernah
1 minggu sekali
Kompor gas

mengonsumsi/ hanya dalam satu


Setiap hari

Mampu
Sumur
Tinggi

Listrik
Punya

Petani
Masri

Tidak

kali dalam seminggu) - konsumsi


11m

SD
Ya
3x

H= Pembelian pakaian baru untuk


ART dalam setahun (Tidak
1 tahun sekali
Satu minggu
Kayu bakar

pernah membeli/ hanya membeli


Mampu
Sumur
Tinggi
Abdul

Punya

sekali
listrik

Tidak
Kuli
7m

SD

satu stel dalam setahun) - pakain


Ya
3x
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 56

I = Makanan dalam sehari untuk P(C = Punya |y=TIDAK)=2/2 =1


(Hanya sekali makan/ dua kali P(D = Listrik |y=DAPAT)=0/3=0
makan dalam sehari) - makan P(D = Listrik |y=TIDAK)=2/2=1
J = Kemampuan membayar untuk P(E = Sumur |y=DAPAT)=3/3 = 1
berobat ke puskesmas/ poliklinik P(E = Sumur |y=TIDAK)=2/2 = 1
(Tidak mampu membayar untuk P(F = Kayu bakar
berobat) - berobat |y=DAPAT)=3/3=1
K = Lapangan pekerjaan utama P(F = Kayu bakar
kepala rumah tangga (Petani |y=TIDAK)=1/2=0,5
dengan luas lahan 0,5 ha/ buruh P(G = Setiap hari |y=DAPAT)=0/3 =
tani, nelayan, buruh bangunan, 0
buruh perkebunan, atau P(G = Setiap hari |y=TIDAK)=1/2 =
pekerjaan lainnya dengan 0,5
berpendapatan dibawah Rp. P(H = 1 tahun sekali |y=DAPAT)=2/3
600.000/ bulan.) -pekerjaan = 0,66
L = Pendidikan tertinggi kepala P(H= 1 tahun sekali |y=TIDAK)=1/2
rumah tangga keluarga (Tidak = 0,5
sekolah/ tidak tamat SD/ hanya P(I = 3x |y=DAPAT)=0/3 = 0
tamat SD) P(I = 3x |y=TIDAK)=2/2 = 1
M = Kepemilikan asset/ tabungan P(J = Mampu |y= DAPAT)=0/3 = 0
(Tidak punya tabungan/ barang P(J = Mampu |y=TIDAK)=2/2 = 1
yang mudah dijual dengan nilai P(K = Petani |y= DAPAT)=1/3 = 0,33
minimal Rp. 500.000, seperti P(K = Petani |y=TIDAK)=1/2 = 0,5
motor, emas perak, kapal motor, P(L = SD |y=DAPAT)=3/3 = 1
atau barang modal lainnya.) P(L = SD |y=TIDAK)=2/2 = 1
Tahap 1 menghitung jumlah P(M = Tidak |y=DAPAT)=3/3 = 1
klas/label P(M= Tidak |y=TIDAK)=2/2 = 1
P(Y=DAPAT) = 3/5 (jumlah data Tahap 3 kalikan semua hasil variable
“DAPAT” pada kolom DAPAT & TIDAK
“Dapat/Tidak”) = 0,6 P(A ) x P(B) x P(C) x P(D) x P(E) x
P(Y=TIDAK) = 2/5 (jumlah data P(F) x P(G) x P(H) x P(I) x P(J) x
“TIDAK” pada kolom P(K) x P(L) x P(M) x |y=DAPAT
“Dapat/Tidak”)= 0,4 =0,66 x 0 x 0 x 0 x 1x 1x 0 x 0,66 x 0
Tahap 2 menghitung jumlah kasus x 0 x 0,33 x1 x 1 = 0,00
sama dengan klas yang sama. P(A ) x P(B) x P(C) x P(D) x P(E) x
P(A = 7m | y=DAPAT) = 2/3= 0,66 P(F) x P(G) x P(H) x P(I) x P(J) x
P(A = 7m | y=TIDAK)= 1/2 = 0,5 P(K) x P(L) x P(M) x |y=TIDAK
P(B = Tinggi |y=DAPAT)= 0/3= 0 =0,5 x 1 x 1 x 1x 1x 0,5 x 0,5 x 0,5 x
P(B = Tinggi |y=TIDAK)=2/2 =1 1 x 1 x0,5 x 1 = 0,03125
P(C = Punya |y=DAPAT)=0/3=0
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 57

Tahap 4bandingkan hasil klas 12. Pendidikan Tidak sekolah/tidak tamat


tertinggi kepala SD/hanya tamat SD
DAPAT & TIDAK keluarga
Karena hasil (P|TEPAT) lebih kecil 13. Kepemilikan Tidak punya
asset/tabungan tabungan/barang yang
dari (P|TIDAK) maka status mudah dijual dengan nilai
keputusanya adalah minimal Rp.500.000,
seperti, motor, emas-perak,
“TIDAK”mendapatkan Bantuan. kapal motor, atau barang
modal lainnya.

Tabel 2.1 Tabel Testing Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Dapat /
Nama

A B C D E F G H I J K L M

tidak
III. ANALISIS SISTEM
Data yang digunakan adalah data
Kayu bakar

Setiap hari

Mampu
Sumur
Tinggi

Petani
punya
Yanto

Tidak

listrik

Tidak
penduduk desa Baleturi dari 13 point
Tdk
SD
7m

2x
1

persyaratan Bantuan Sosial Keluarga


Tabel 3. Tabel Kriteria Rumah Pra-Sejahtera. Berikut contoh
Tangga Miskin Menurut Badan sebagian dari data penduduk desa
Statistik Baleturi :
No. Variabel Kriteria rumah tangga
miskin
1. Luas lantai Kurang dari 8 m per orang/
bangunan tempat tanah /bambu/ kayu
tinggal murahan
2. Jenis dinding Berkualitas rendah/ tembok
bangunan tempat tanpa plester
tinggal
3. Fasilitas tempat Tidak punya/ bersama-sama
buang air besar dengan rumah tangga lain
4. Sumber Bukan listrik
penerangan rumah
tangga
5. Sumber air minum Sumber/ mata air tidak
terlindung/ sungai/ air hujan
6. Bahan bakar untuk Kayu bakar/ arang/ minyak
memasak sehari- tanah
hari
7. Konsumsi daging/ Tidak pernah mengonsumsi/
susu/ ayam per hanya dalam satu kali dalam
minggu seminggu
8. Pembelian pakaian Tidak pernah membeli/
baru untuk ART hanya membeli satu stel Gambar 2. Analisis Sistem
dalam setahun dalam setahun Pada proses pencarian dengan
9. Makanan dalam Hanya sekali makan/dua kali
sehari makan dalam sehari metode naïve bayes akan melalui dua
10. Kemampuan Tidak mampu membayar tahap, yaitu proses learning dan
membayar berobat untuk berobat ke
puskesmas/poliklinik proses classifier. Dimana proses
11. Lapangan Petani/buruh tani, nelayan, learning akan membentuk vocabulary
pekerjaan utama buruh bangunan, buruh
kepala rumah perkebunan, atau pekerjaan pada setiap dokumen data training,
tangga lainnya dengan pendaatan yaitu berupa data penduduk yang
dibawah Rp. 600.000/per-
bulan nantinya akan menjadi perbandingan
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 58

antara penerima bantuan dengan yang 5. Mendapatkan Merupakan use case yang
tidak menerima bantuan. Kemudian criteria di peroleh dari kriteria
penduduk untuk
proses learning akan menghitung
memenuhi syarat
probabilitas pada setiap kategori dan mendapatkan bantuan.
menentukan frekuensi dari setiap kata 6. Hasil Merupakan usecase
yang muncul pada setiap kategori Pemberian untuk melihat data siapa
tersebut untuk nantinya Bantuan8 yang mendapatkan
bantuan
diklasifikasikan.

B. Desain Alur Diagram


IV. PERANCANGAN SISTEM Flowchart perangkat lunak
A. Use Case Diagram pencarian data bantuan sosial
Pada use case dibawah ini keluarga pra-seahtera menggunakan
menggambarkan kegiatan-kegiatan naïve bayes adalah sebagai berikut:
yang dilakukan dalam sistem ini.
Kegiatan tersebut antara lain Mulai

memasukan dan atau menyimpan


data. admin

Gambar 3. Use Case Diagram


Cek
Keterangan: database

No. Use Case Deskripsi Input


Kreteria
Hapus
1. Admin Aktor yang dapat Data
Pencarian

melakukan semua
pengolahan data pada
F Tambah
2. Login Merupakan use case Prose
s
Data
Proses Pencarian
untuk memeriksa akses hapu
s
T Naïve Bayes

pada sistem. Masukkan


informasi
2. Managemen Merupakan use case
Data untuk melihat atau Tampilkan
Hasil

Penduduk mencari data user, yang Tampilkan


database
kemudian bisa
memanajemen data Selesai

penduduk (insert, update,


delete).
Gambar 4. Desain Alur Diagram
3. Managemen Merupakan use case
Data Naïve untuk menanagemen data
Bayes penduduk, menginputkan Berdasarkan desain alur tersebut,
kriteria, mengupdate apabila yang mengakses perangkat
kriteria dan mengedit lunak adalah seseorang admin maka
kriteria .
akses yang dapat dilakukan adalah
4. Managemen Merupakan use case
Data History untuk melihat atau
cek database, hapus database,
mencari data penduduk menambahkan data penduduk dan
yang ada sebelumnya memasukan informasi serta dapat
menampilkan database. Apabila yang
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 59

mengakses bukan admin maka akses Tabel 3. Tabel Kriteria Rumah


yang dapat di lakukan adalah input Tangga Miskin Menurut
kriteria pencarian, proses pencarian Badan Statistik.
Naïve Bayes dan tampilkan hasil.
Berikut merupakan proses
perangkat lunak dalam pencarian data
menggunakan metode naive bayes:

Mulai

Input data

Menghitung probabilitas setiap kategori untuk dibandingkan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembahasan hasil penelitian ini
Melakukan pengklasifikasian dengan menghitung kategori yang
termasuk pencarian terdapat implementasi dan evaluasi
sistem di antaranya sebagai berikut:

Output hasil
A. Halaman Menu Login
Pada halaman login adalah
Selesai tampilan halaman login user masuk
ke halaman utama program.User
Gambar 5. Alur Pencarian data
harus memasukan username dan
bantuan sosial keluarga Pra-Sejahtera
password untuk masuk. Adapun
Menggunakan Metode Naive bayes.
tampilan halaman login sebagai
berikut :
C. Desain Database
Perancangan sistem database
untuk sistem ini menggunakan tool
software yaitu power designer. Dalam
sistem, database ini digunakan
sebagai media penyimpanan data.

Gambar 6. Halaman Menu Login.


Keterangan: Login, tombol ini
digunakan untuk masuk ke halaman
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 60

utama program, dengan memasukkan


Username dan Password.

B. Halaman Menu

Gambar 9. Menu Data Penduduk


Keterangan : Pada halaman ini
Gambar 7. Halaman Menu Awal
terdapat 7 Kriteria-kriteria
Keterangan : Jika sudah berhasil login
penerimaan bantuan yaitu Luas rumah
akan muncul menu data penduduk,
kurang dari 8 meter, jenis dinding
tambah data penduduk, simpan data
rumah, bahan bakar untuk memasak,
penduduk,edit data penduduk, hapus
makan dalam 1 hari, pendidikan
data penduduk, cetak data penduduk
terahir kepala rumah
dan cari data penduduk.
tangga,penghasilan setiap bulan dan
kepemilikan aset/tabungan.
C. Halaman Menu Data Penduduk

E. Halaman Menu Prediksi

Gambar 8. Menu Data Penduduk


Desa Baleturi
Keterangan: Pada halaman ini Gambar 10. Halaman Menu Prediksi
terdapat data penduduk, dan admin Penerima Bantuan
dapat menambahakan data penduduk. Keterangan : Pada halaman ini
Begitu juga admin bisa mengedit atau terdapat menu penerimaan bantuan,
merubah dan menghapus data. admin dapat memprediksi penduduk
baru dengan cara memasukan kriteria-
D. Halaman Menu Kriteria kriteria yang sudah ditentukan lalu
Penerima Bantuan Sosial secara otomatis system akan
Keluarga Pra-Sejahtera memprediksi lewat metode naïve
bayes.
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 61

F. Halaman Menu Simpan Hasil pengatasan kemiskinan dengan


Prediksi pemberian bantuan masih saja ada
kendala. Apalagi bantuan tersebut
belum sampai ketangan yang benar.
Seperti halnya pada kasus bantuan
sosial keluarga pra-sejahtera yang
belum tepat sasaran, data penerima
bantuan sosial keluarga pra-sejahtera
pun masih belum tertata rapi. Peneliti
mencoba mengatasi permasalahan ini
dengan menggunakan Metode Naive
bayes.
Setelah menggunakan metode ini
Gambar 11. Halaman Menu Simpan data penerima bantuan sosial keluarga
Hasil Prediksi pra-sejahtera dapat diperoleh dengan
Keterangan : Pada halaman ini admin mudah tidak perlu mencatat ulang
dapat menyimpan data penduduk data-data sebelumnya dan
yang sudah di proses melalui menggabung data yang sudah ada.
metode Naive bayes. Dan dengan adanya penelitian ini
penduduk yang mendapatkan bantuan
G. Halaman Menu Cetak Data maupun tidak layak mendapatkan
Penduduk Hasil Prediksi bantuan dapat terlihat sehingga tidak
ada lagi kebingungan dalam
pemberian bantuan sosial keluarga
pra-sejahtera ini.

B. Saran
Penelitian ini dapat diterapkan
dalam pendataan bantuan sosial
keluarga pra-sejahtera, karena dengan
diterapkannya penelitian ini dengan
Keterangan : Pada menu cetak data
baik dapat memudahkan pengguna
ini admin dapat mencetak data
untuk mendata penerimaan bantuan
penduduk yang sebelumnya masih
sosial keluarga pra-sejahtera secara
berupa database MySql menjadi PDF.
cepat. Pada penelitian selanjutnya
dapat di kembangkan lagi
VI. SIMPULAN DAN SARAN menggunakan metode-metode lain
A. Simpulan yang lebih akurat dalam prediksi
Masalah kemiskinan sudah tidak pemilihan warga yang memerlukan
asing lagi bagi kita, namun bantuan sosial keluarga pra-sejahtera.
Nusantara of Engineering/Vol. 3 / No. 2 /ISSN: 2355-6684 62

UCAPAN TERIMA KASIH [5] Mitchell, T. M. 1997. Machine


Learning. McGraw-Hill
Dalam keberhasilan penelitian ini [6] Irwan Budiman, Toni, and Yuli. 2012.
Data Clustering Menggnakan
kami sampaikan terima kasih banyak Metodologi CRISP-DM Untuk
kepada Universitas Nusantara PGRI Pengenalan Pola Proporsi
Kediri yang telah memberikan Pelaksanaan Tridarma, in Seminar
dukungan finansial melalui Dana Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2012 (SNATI 2012),
Hibah Penelitian Dosen Muda tahun Yogyakarta
2015-2016. Kami juga sampaikan [7] Larose, Daniel T. 2006. Data Mining
terima kasih kepada Badan Statistik Methods and Models, Hoboken New
(BPS) dan Perangkat Desa Baleturi Jersey : Jhon Wiley And Sons, Inc
[8] Larose, Daniel T. 2005. Discovering
Kecamatan Prambon Kabupaten Knowledge in Data, An Introduction
Nganjuk yang telah membantu dalam to Data Mining, John Willey And
proses pengolahan data. Sons. Inc
[9] Marselina Silvia Suhartinah,
Ernastuti. 2010. Graduation
DAFTAR PUSTAKA Prediction Of Gunadarma University
Students Using Algorithm Naïve
[1] Arief Jananto. 2013. Algoritma Naïve Bayes C4.5 Algorithm, Faculty Of
Bayes Untuk Mencari Perkiraan Indusrial Engineering
Waktu Studi Mahasiswa, Jurnal [10] Eko Prasetyo. 2012. Data Mining
Tekhnologi Informasi DINAMIK, vol Konsep dan Aplikasi menggunakan
18, no.1, Januari MATLAB, 1st ed. Andi, Yogyakarta
[2] Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi. [11] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
2009. Alogaritma dan Data Mining. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
ROSDA, Surakarta Alfabeta, Bandung
[3] Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur [12] Sugiyono. 2014. Statistika Untuk
Penelitian. Alfabeta, Bandung
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
[13] Sergio Moro and Raul M.S. Laureano.
(edisi revisi 2010). Rineka Cipta, 2011. Using Data Mining for Bank
Jakarta Direct Marketing: An Application of
[4] Florin Gorunescu. 2011. Data Mining The CRISP-DM Methodology,
Concepts, Models and Techniques. Instituto Universitário de Lisboa,
Chennai, India: Springer,. Arifin, Lisboa
Zaenal. 2008. Metodologi Penelitian.
Lentera Cendikia, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai