Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN GURU DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN


KARAKTERUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN 4 C
PENUGASAN MABIM PGSD 2021

DISUSUN OLEH :

SEKTOR 2 MAHATMA

ANNIDA NIRUL SAADAH 2103171

AYANG RANISA RAHMAH 2109160

BINTANG MUHIBUTTOBARI. S 2107060

FIRRA DWI NUR’ANI 2106513

KHAIRUN NABILA 2101044

MUFLIHUUN AKBAR S.H 2105854

OKTAVIA SUSANTI 2109231

RACHMA NURFITRIA 2105818

YESI AGUSTIA 2108113

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang Membangun Karakter Guru
Pendidikan Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Keterampilan 4C ini
dengan baik meskipun banyak terdapat kekurangan didalamnya.
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Kami berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai upaya membangun
karakter guru pendidikan sekolah dasar untuk meningkatkan keterampilan
4C. Terlepas dari semua itu, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya, kami berharap adanya kritik, saran dari pembaca demi
perbaikan karya tulis ilmiah yang telah kami buat di masa yang akan
datang
Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ilmiah tentang
membangun karakter guru pendidikan sekolah dasar untuk meningkatkan
kemampuan 4C ini memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para
pembacanya.

Purwakarta, 23
September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
i

DAFTAR ISI......................................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
iii

1.1 Latar Belakang..........................................................................................


1

1.2 Perumusan Masalah..................................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................

2.1 Kajian Teoritis..........................................................................................

2.2 Kerangka Berfikir.....................................................................................

2.3 Metodologi Penulisan...............................................................................

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................

3.1 Deskripsi Kasus........................................................................................

3.2 Analisis Masalah.......................................................................................

BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................

4.1 Kesimpulan dan Saran.............................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Sudah menjadi kewajiban sebagai seorang guru untuk memahami
karakteristik setiap peserta didiknya, karena hal ini dapat membantu
para guru untuk mendapatkan gambaran terhadap potensi peserta
didik. Selain itu, kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik dapat
dibantu sehingga dapat kelemahan tersebut dapat diminimalisir dengan
cara menumbuhkan energi baik dan mengembangkan kelebihan yang
dimiliki oleh setiap peserta didik. Dan, setiap peserta didik tentu
memiliki potensi dan kemampuannya masing masing untuk tetap
tumbuh dan berkembang.
Potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik merupakan
kapasitas mengenai kemampuan dan karakteristik yang berkaitan
dengan sumber daya manusia yang memiliki peluang untuk menunjang
pengembangan potensi diri peserta didik. Setiap peserta didik memiliki
karakternya masing-masing yang tentu saja berbeda antara setiap
peserta didik, hal itulah yang membuat setiap peserta didik memiliki
keunikan pada karakternya.
Disamping mengembangkan potensi peserta didik, seorang guru
yang harus menanamkan moral yang baik pada setiap peserta didiknya.
Karena moral adalah hal yang paling utama dalam pendidikan.
Seorang guru harus mencerminkan budi pekerti yang baik sehingga
peserta didik dapat meneladani gurunya tersebut. Setiap peserta didik
harus dibimbing untuk selalu menghargai orang lain seperti misalnya
menghargai orang tua, guru dan masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya
itu, seorang guru juga harus mampu menyikapi peserta didik yang
terkadang membuat suasana kelas menjadi gaduh sehingga suasana
kelas akan tetap kondusif sebagaimana mestinya.
2. Perumusan Masalah
3.
4. Tujuan
Dengan menerapkan Pendidikan karakter pada peserta didik, maka
diharapkan peserta didik mampu melakukan hal-hal yang menjadi
tujuan Pendidikan karakter, antara lain :
1) Berbukti pekerti baik yang sesuai dengan norma yang berlaku
2) Berkepribadian sesuai dengan nilai moral
3) Berperilaku sopan dan santun terhadap siapapun
4) Menghormati orang tua dan guru serta menghargai sesama
5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam karya tulis ilmiah ini terdiri dari 3 hal, yaitu
diantaranya :
1) Lingkup keluarga
Yang dimaksud lingkup keluarga adalah sebagai wahana
pembelajaran dan penerapan nilai-nilai moral yang dilakukan
oleh orang tua atau yang menjadi wali dalam keluarga. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan karakter pada anggota keluarga.
2) Lingkup satuan Pendidikan
Yang dimaksud lingkup satuan Pendidikan yakni sebagai
wahana yang akan membina serta mengembangkan karakter
yang diselenggarakan melalui pendekatan seperti dibawah ini :
 Mengintegrasikan seluruh mata pelajaran
 Mengembangkan budaya yang berlakui dalam sekolah
 Dengan cara mengadakan ekstrakurikuler
 Menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan
bermasyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani “to mark” atau
menandai dan memfokuskan untuk mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan sehingga orang yang berprilaku tidak sesuai nilai-nilai
moral dikatakan sebagai sosok yang berkarakter buruk. Sedangkan
seseorang yang perilakunya sesuai dengan nilai-nilai moral disebut
dengan sosok yang memiliki karakter terpuji.
Karakter mulia ditandai dengan sikap seseorang yang memiliki
pengetahuan mengenai potensi yang dimiliki oleh dirinya, hal ini
tercermin dari nilai-nilai moral yang dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Disamping itu, karakteristik sebagai bentuk realisasi yang
berkembang dengan baik. Karakteristik berkaitan dengan tingkat
intelektual dan emosional seseorang serta etika dan nilai-nilai moral yang
berlaku dalam kehidupan social masyarakat.

Tidak hanya itu, pada tahun 2009, Suyanto mengemukakan


pendapatnya mengenai Pendidikan karakter. Menurut pendapatnya,
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai cara berpikir dan berprilaku
yang menjadi ciri khas pada setiap individu untuk mempertahankan hiudp
serta bekerja sama baik dalam keluarga, bermasyarakat ataupun berbangsa.

A. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara


membangun keterampilan 4C pada guru sekolah dasar. Diharapkan
kedepannya guru bisa mengembangkan keterampilan 4C agar dapat bisa
disalurkan kepada para peserta didiknya. Sehingga nantinya para peserta
didik dapat mengembangkan karakter dan keterampilannya dengan baik.

D. Metode Penelitan

Membangun karakter calon guru sekolah dasar ini dapat dilakukan


dengan berbagai cara dan berbagai kegiatan yang dilakukan, baik secara
materi dalam mata kuliah ataupun dalam kegiatan diluar seperti.

Untuk membangun karakter guru sekolah dasar dalam


meningkatkan 4c yang meliputi meliputi critical thinking (berpikir kritis),
creative (kreatif), communication (komunikasi) dan colaboration
(koraborasi) ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu:

1). Terjun Langsung Kelapangan

Dengan adanya program terjun lansung kelapangan ini akan


menambah pengalaman mahasiswa tentang program studi yang sedang
mereka ambil itu. mahasiswa akan tau dan mendapat cerminan jika mereka
terjun ke masyarkat nanti.

2). Memaksimalkan Potensi

Potensi ini sangat penting bagi mahasiwa karna nantinya akan


menunjang dirinya sendiri dalam kehidupan di masyarkat jikaia lulus.
setiap mahasiswa pastinya mempunyai bakat dan minatnya masing-
masing. bakat dan minat ini tentunya harus dikembangan oleh para
mahasiswa.

3). Mengikuti Webiner Kependidikan

Dengan kita mengikuti webiner pendidikan tentu saja wawasan


yang kita miliki akan lebih luas. Biasanya pemateri webiner adalah orang-
orang penting seperti pejabat, pengusaha, ataupun tokoh-tokoh
masyarakat. Tentunya dari cerita-dan pengalaman pembicara webiner ini
kita dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya kita tidak ketahui,
menambah relasi pertemanan, juga melatih kita untuk berbaur dengan
orang lain karna biasanya ratusan sampai ribuan orang mengikuti webiner
tersebut.

4). Mengikuti Acara-Acara Diluar Kelas

Jika biasanya kita selalu belajar didalam kelas, ada kalanya kita
harus mengikuti acara-acara diluar kelas seperti kepanitian, organisasi
atau acara lain. Karna kalau dikelas kita kan hanya belajar materi saja.
Tetapi jika kita mempunya pengalaman diluar, baik diluar kampus maupun
dilingkup kampus, tujuannya untuk melatih diri dalam bekerja sama dan
dapat berkolaborasi dengan banyak orang, memiliki jiwa-jiwa
kepemimpinan, dan mandiri.

5). Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan

Bukan hanya ilmu dunia saja yang harus kita kuasai, juga harus
dibarengi dengan pembekalaan nilai-nilai agama. Agar kita memiliki rasa
tanggung jawab, terbentuknya kepribadian yang utuh jasmani dan rohani,
juga agar kita memiliki akhlak dan perilaku yang baik, karna seorang guru
tentunya akan mejadi sosok figur inspiratif bagi peserta didiknya.

E. Hasil pembahasan

Pendidikan adalah suatu usaha yang secara sadar dan sistematis


dalam mengembangkan potensi atau keterampilan peserta didik. Namun
sebelum mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik
tentunya perlu membangun karakter pada guru sekolah dasar terlebih
dahulu, terutama pada keterampilan 4C. Karakter merupakan sifat batin
yang mempengaruhi pikiran, budi pekerti, tingkah laku, yang dimiliki oleh
manusia atau makhluk hidup lainnya. Penerapan pendidikan karakter
merupakan suatu usaha untuk mewujudkan suasana serta proses
pemberdayaan potensi guna membangun karakter pribadi sebagai warga
negara dan makhluk sosial.

Keterampilan 4C terdiri dari communication, collaboration, critical


thinking, serta creativity and innovation. Communication artinya,
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik harus terjadi
komunikasi multi arah. Komunikasi dalam hal ini adalah tidak sekedar
komunikasi secara lisan atau verbal tetapi juga komunikasi secara tertulis.
Collaboration artinya, pada proses pembelajaran guru hendaknya menciptakan
situasi dimana peserta didik dapat belajar bersama-sama atau berkelompok,
sehingga akan tercipta suasana demokratis dimana peserta didik dapat belajar
menghargai perbedaan pendapat, menyadari kesalahan yang ia buat, serta dapat
memupuk rasa tanggung jawab dalam mengerjakan tangung jawab. Critical
thinking and problem solving artinya, proses pembelajaran hendaknya membuat
peserta didik dapat berpikir kritis dengan menghubungkan pembelajaran dengan
masalah-masalah kontekstual yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Creativity
and innovation artinya, pembelajaran harus menciptakan kondisi di mana peserta
didik dapat berkreasi dan berinovasi, bukannya didikte dan diintimidasi oleh
guru.

Critical Thinking atau bisa disebut berpikir kritis ialah suatu


kemampuan seseorang untuk memahami sebuah masalah yang rumit,
menyambungkan suatu informasi, sehingga akan muncul berbagai
pandangan, dan menemukan solusi dari suatu masalah. Jadi di era digital
ini tenaga pendidik harus bisa mengumpulkan suatu informasi yang
darimana saja dan menjelaskan kepada peserta didik secara singkat, padat
dan jelas.

Communication atau komunikasi ialah suatu kegiatan bertukar


informasi antara satu individu dengan individu yang lainnya baik secara
lisan ataupun tulisan. Jadi tenaga pendidik harus selalu melakukan
komunikasi dengan anak didiknya supaya mengetahui perkembangan anak
muridnya. Apalagi sekarang sudah ada handphone untuk berkomunikasi
jarak jauh dan tidak perlu menemuinya langsung.
Collaboration atau colaborasi ialah suatu Kerjasama yang
dilakukan inividu dengan inividu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok. Maksud dari kolaborasi itu adalah tenaga pendidik
harus bekerja sama dengan baik bersama peserta didiknya untuk
membangun atau mencapai suatu tujuan.

Creativity and Inovation ialah kemampuan untuk mengembangkan,


melaksanakan, dan menyampaikan suatu gagasan baru kepada orang lain.
Maksud dari ini adalah kita sebagai tenaga pendidik harus kreatif dan
inovatif dalam mendidik anak-anak didik kita supaya mereka tidak bosan
menerima pembelajaran dari kita, kita harus memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk membuat metode pembelajaaran yang kreatif dan inovatif.

Berdasarkan paragraf di atas sudah dipaparkan mengenai


keterampilan 4C. Sebelum membangun karakter pada peserta didik
terlebih mengembangkan keterampilan 4C, guru sebagai tenaga pendidik
perlu membangun terlebih dahulu karakter yang baik guna
mengembangkan keterampilan 4C. Membangun karakter peserta didik
guna mengembangkan keterampilan 4C memerlukan pendidikan karakter
yang efektif, yang prinsipnya adalah sebagai berikut : (1) pendidikan
hendaknya mengembangkan ”core ethical values” sebagai basis dari
karakter kemanusiaan yang baik; (2) karakter harus didefinisikan secara
komprehensif, termasuk pikiran, perasaan, dan perilaku. Dalam program
pendidikan karakter sebagai inti pendidikan tekhnohumanistik yang
umumnya menyentuh ranah kognitif, afektif, psikomotorik, dan
metakognitif mengandung makna yang lebih luas, dan akhirnya dapat
menyangkut aspek perilaku dalam kehidupan moral.

BAB III

KESIMPULAN
Menjadi calon guru tentunya kita harus dapat menjadi figur baik
bagi peserta didiknya. Kita harus mampu menigkatkan karakter diri
dengan cara yaitu: pertama kreatif, apalagi diera dan perubahan zaman
yang terus meningkat menuntut kita agar dapat berpikir kreatif. Kedua
berpikir kritis, dapat menyelesaikan masalah dan persoalan yang ada di
masyarakat. Ketiga komunikasi, agar kita dapat bersosialiasai dengan baik
dan dengan kemampuan berkomunikas dapat melatih diri dalam
menyampaikan pendapat dancargumen. Keempat kolaboratif, agar kita
dapat bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan permasalahan
dan diskusi. Dengan adanya tuntutan karakter 4c untuk calon guru sekolah
dasar ini diharapkan program pemerintah dan program kampus lebih
ditingkatkan lagi untuk menunjang dalam pelaksanana pembentukan
karakter.

G. Daftar Rujukan

[1][1] S. Raharjo, “Pendidikan Karakter Calon Guru Sekolah Dasar Melalui


Pendekatan Integratif,” Peran. Guru Prof. dan Berkarakter dalam
Pembang. Sumber Daya Mns. di Era Glob., pp. 271–284, 2013.

Zulkarnain, I. (2020). Bimbingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran 4C


(Communication, Collaboration, Critical Thinking, And Creativity) Bagi
Guru Peserta MGMP Matematika SMA Kota Banjarmasin. Bubungan
Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai