Laporan PPM BUAT PAK POLO
Laporan PPM BUAT PAK POLO
Laporan PPM BUAT PAK POLO
Oleh
KELOMPOK K2022-26170
P
A
G
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui:
Kepala UL KKN-PK
2
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA
TLOGOSARI DALAM BIDANG PENDIDIKAN, EKONOMI, SOSIAL DAN
KESEHATAN MENUJU ENDEMI COVID - 19
ABSTRAK
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pengabdian Pada Masyarakat
(PPM) di Desa Tlogosari, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dengan
lancar serta dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan dalam mata kuliah Pengabdian
Pada Masyarakat (PPM). Selain itu, penyusunan laporan ini juga bertujuan untuk menambah
pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan Kuliah Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) baik
harapan maupun tantangannya serta dalam penguasaan skill atau keterampilan dalam
pengabdian masyarakat tersebut.
4
Penulis juga menyadari dalam penyusunan laporan Pengabdian Pada Masyarakat
(PPM) ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan wawasan dan pengalaman
dari penulis. Karena, itu penulis memohon kritik dan saran sehingga laporan ini dapat lebih
baik kedepannya. Semoga laporan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan informasi berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
Pengabdi
5
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 6
A. Analisis Situasi.............................................................................................................. 10
B. Pembahasan................................................................................................................... 36
A. Simpulan ....................................................................................................................... 45
6
B. Saran ............................................................................................................................. 45
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 48
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik Data Luas Panen Tanaman Pangan Kec. Giritontro Thn 2019.................... 42
9
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menerapkan sifat-sifat
interdisipliner, institusional, dan kemitraan. KKN dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai salah
satu bentuk pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui KKN, mahasiswa diharapkan
dapat menerapkan dan mengaplikasikan secara langsung kepada masyarakat mengenai ilmu-
ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh selama masa perkuliahan, sehingga mahasiswa
diharapkan dapat meningkatkan sikap kemandirian dan kinerja dalam tim.
Program kerja yang tersusun dalam KKN dapat melingkupi pemberdayaan dir
imahasiswa dalam menuju kompetensi profesionalisme. Adanya berbagai kegiatan yang
diselenggarakan melalui KKN memunculkan harapan agar mahasiswa mampu mengabdikan
diri di lingkungan masyarakat dengan bermodalkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan.
Kegiatan KKN diselenggarakan bagi mahasiswa yang menempuh jenjang keguruan dan non-
keguruan dengan tujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa khususnya lingkungan
masyarakat, serta tidak dikesampingkan bahwa setiap mahasiswa pelaksana KKN hendaknya
mampu menjaga perilaku, sopan santun, dan adab berbudaya, serta menempatkan diri dengan
baik terhadap setiap warga dan masyarakat yang berdomisili di lokasi KKN dalam rangka
melatih dan mengembangkan kapasitas mahasiswa.
A. Analisis Situasi
Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Universitas Negeri Yogyakarta tahun ini
dilaksanakan secara luring pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2022 di Desa
Tlogosari, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan observasi dilakukan sebelum PPM dilakukan. Kegiatan observasi
diantaranya dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap situasi dan
kondisi lingkungan masyarakat, serta berdasarkan wawancara Kepala Desa Tlogosari
dan beberapa Kepala Dusun. Dari kegiatan observasi diperoleh gambaran mengenai
deskripsi wilayah dari Desa Tlogosari yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
2. Keadaan Penduduk
a. Kondisi Sosial
Menurut data BPS tahun 2021, jumlah penduduk Desa Tlogosari
sebanyak 2.280 jiwa dimana laju pertumbuhan per tahun 2010 hingga 2020
sebesar 0,62. Kepadatan penduduk Desa Tlogosari sebesar 270 per km2. Rasio
jenis kelamin Desa Tlogosari sebesar 94,71. Jumlah natalitas di Desa Tlogosari
pada tahun 2020 ialah 54 jiwa. Jumlah mortalitas Desa Tlogosari tahun 2020
ialah 95 jiwa. Desa Tlogosari terbagi dalam 7 wilayah administrasi yaitu RW
01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 06, dan RW 07. Di dalamnya terdapat
14 RT.
Desa Tlogosari memiliki Lembaga Kemasyarakatan Desa yaitu Karang
Taruna dan Kelompok Ibu - Ibu PKK. Selain itu, di setiap dusun terdapat karang
taruna dan kelompok Dasa Wisma. Desa Tlogosari termasuk ke dalam desa
yang sumber airnya sulit sehingga sebagian besar dusun diharuskan membeli
air untuk keperluan kehidupan sehari - hari.
b. Kondisi Ekonomi
Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Tlogosari adalah petani ladang.
Dimana hampir semua masyarakat memiliki ladang. Aktivitas yang sering
dilakukan setiap hari adalah pergi ke ladang. Dari ladang dihasilkan tanaman
pangan yaitu jagung, kacang tanah dan singkong. Namun, ada beberapa
pekerjaan lain masyarakat Desa Tlogosari seperti pengusaha, pedagang, dan
guru. Desa Tlogosari memiliki industri mikro dan kecil yaitu sebanyak 3 usaha
11
di bidang industri barang dari kayu dan 6 usaha di bidang industri anyaman
yang terbuat dari rotan/bambu, rumput, pandan.
c. Kondisi Budaya
Desa Tlogosari memiliki dua kebudayaan yang masih sering dilakukan
oleh masyarakat setempat. Pertama, Tradisi Rasulan merupakan salah satu
tradisi bersih Dusun yang diadakan setiap tahunnya di tiap - tiap dusun di Desa
Tlogosari. Setiap dusun memiliki kegiatan yang berbeda namun tradisi rasulan
memiliki makna yang sama.
Kedua, Bancakan. Bancakan dapat diartikan sebagai kegiatan syukuran
atas sesuatu hal. Di Desa Tlogosari sendiri kegiatan Bancakan biasa dilakukan
ketika seorang perempuan hamil 3,7 dan 9 bulan, ketika hewan ternak
berkembang biak, dan memperingati hari lahir (weton) seseorang khususnya
yang di bulan Suro.
3. Keadaan Pemerintah
Desa Tlogosari, Giritontro, Wonogiri, Jawa Tengah dipimpin oleh seorang
Kepala Desa yang bernama Bapak Winanto. Kepala Desa didampingi oleh 11
perangkat desa dan 14 kepala dusun. Dusun Tlogosari dipimpin oleh Suharno,
dusun Tambak dan Klepu dipimpin oleh Samino, dusun Gupakan dipimpin oleh
Warimin, dusun Kerjo dipimpin oleh Suharno, dusun Glagah dipimpin oleh Sugeng
Hartanto, dusun Salam dan Gembuk dipimpin oleh Suwanto, dusun Manthang
dipimpin oleh Sutikno dan dusun Sumberjo Bergung oleh Purnama. Di Desa
Tlogosari terdapat dua dusun yang tidak memiliki kepala dusun yaitu Soko dan
Ngelu. Hal ini disebabkan jumlah warganya sedikit dan tidak ada yang bersedia
menjadi Kepala Dusun sehingga hanya terdapat ketua RTnya saja. Selain itu, 4
dusun lainnya memiliki 2 kepala dusun. Hal ini disebabkan jumlah penduduk yang
sedikit sehingga digabung.
4. Fasilitas Umum
Sarana dan prasarana keolahragaan di Desa Tlogosari sendiri memiliki
1 lapangan bulu tangkis dan 3 lapangan bola voli yang tersebar di 3 dusun. Desa
Tlogosari memiliki 4 Embung. Embung ini dimanfaatkan sebagai wadah penadah
hujan dan tempat pancing serta tempat mandi untuk masyarakat. Menurut data BPS
12
tahun 2021, Desa Tlogosari memiliki 14 koperasi simpan pinjam/ Desa Tlogosari
memiliki 1 pasar yang bernama Pasar Wage. Hal ini disebabkan pasar tersebut
hanya buka saat hari Wage (nama hari jawa). Dapat dikatakan bahwa pasar ini
hanya buka satu minggu sekali.
Fasilitas ibadah Desa Tlogosari memiliki 11 masjid. Desa Tlogosari
memiliki fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yaitu satu buah sistem
peringatan dini bencana alam dan empat buah sistem peringatan dini khusus
tsunami serta satu buah perlengkapan keselamatan. Dua buah rambu - rambu dan
jalur evakuasi bencana, pembuatan, perawatan normalisasi sungai, kanal, tanggul,
parit, drainase, waduk, pantai sebanyak satu buah
Dalam fasilitas kesehatan, Desa Tlogosari memiliki puskesmas pembantu.
Dimana terdapat satu orang bidan, dua orang petugas kesehatan dan dua orang
dukun bayi . Desa Tlogosari memiliki empat sekolah yaitu dua Taman kanak -
kanak dan dua Sekolah Dasar. Berdasarkan data BPS tahun 2020 jumlah murid
sebanyak 145 siswa dan jumlah guru sebanyak 15 guru.
5. Kegiatan Masyarakat
a. Kumpulan PKK
Kegiatan kumpulan PKK tingkat desa diadakan setiap satu bulan sekali.
Biasanya diadakan awal bulan. Dalam kegiatannya masing - masing Program
Kerja Kelompok Kerja menyampaikan hasil kerjanya atau dapat juga
menyampaikan hasil pelatihan di tingkat kecamatan. Selain itu, dalam
kumpulan PKK juga terdapat arisan ibu - ibu PKK tingkat desa.
b. Arisan
Kegiatan Arisan biasa dilakukan tiap - tiap dusun di Desa Tlogosari.
Kegiatan arisan dibagi menjadi tiga yaitu kegiatan arisan ibu - ibu, kegiatan
arisan bapak - bapak dan kegiatan arisan warga dusun. Biasanya dalam
kegiatan arisan, tidak hanya kegiatan arisan saja namun hasil rapat dari desa
ataupun kecamatan yang harus diketahui oleh warga.
c. Posyandu
Kegiatan Posyandu merupakan wadah pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. Di
13
Desa Tlogosari sendiri kegiatan posyandu diselenggarakan tiap dusun oleh
kader - kader yang telah dipilih dari puskesmas. Kegiatan yang dilakukan
selama posyandu adalah menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, dan
lingkar kepala balita.
d. Tradisi Rasulan
Tradisi Rasulan di Desa Tlogosari dilakukan setiap setahun sekali.
Memiliki tujuan membersihkan desa dan/ sebagai rasa syukur kepada Tuhan
atas segala yang diberikan. Di Desa Tlogosari sendiri, Tradisi Rasulan
dilakukan di tiap dusun.
e. Bancakan
Bancakan dapat diartikan sebagai kegiatan syukuran atas sesuatu hal. Di
Desa Tlogosari sendiri kegiatan Bancakan biasa dilakukan ketika seorang
perempuan hamil 3,7 dan 9 bulan, ketika hewan ternak berkembang biak, dan
memperingati hari lahir (weton) seseorang khususnya yang di bulan Suro
14
permasalahan dalam hal ekonomi, terdapat pula permasalahan sosial dan Kesehatan
di Desa tersebut.
Permasalahan sosial berupa masih banyak sekali anak-anak sampai remaja
yang masih minim kesadaran dalam mendalami Ilmu agama. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya kurangnya sumber daya manusia dalam mendidik
keagamaan anak, kurangnya perhatian orangtua, dan masih banyaknya masyarakat
yang awam mengenai ilmu agama. selanjutnya permasalahan yang terakhir yaitu
tentang permasalahan kesehatan yaitu masih banyak masyarakat khususnya di
kabupaten Wonogiri yang mengalami stunting.
1. Identifikasi Masalah
a. Program Kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui Kegiatan
Bimbingan Belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)
1) Minimnya kesadaran masyarakat dalam beragama
2) Minimnya sumber daya pengajar ilmu agama
3) Minimnya pengetahuan orang tua dalam pelajaran anak
4) Kurangnya waktu luang orang tua untuk membimbing anaknya dalam
belajar
5) Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran belajar
15
2) Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting pada
balita
3) Faktor gen orang tua yang diturunkan kepada anak
2. Rumusan Masalah
a. Program Kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui Kegiatan
Bimbingan Belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)
Dari identifikasi masalah yang berkaitan dengan TPA dan Bimbel
tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai bahan pertimbangan
penyusunan program KKN UNY 2022, rumusan masalahnya yaitu:
1) Bagaimana cara meningkatkan keimanan masyarakat khususnya anak-
anak usia dini dalam mendalami ilmu agama?
2) Bagaimana cara meningkatkan minat belajar anak serta bagaimana peran
serta orang tua dalam mengawasi anak-anaknya?
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan penelitian yang diharapkan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas
antara lain :
a. Program Kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui Kegiatan
Bimbingan dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) :
1) Untuk mengetahui cara meningkatkan keimanan masyarakat khususnya
anak-anak usia dini dalam mendalami ilmu agama.
2) Untuk mengetahui cara meningkatkan minat belajar anak serta
bagaimana peran serta orang tua dalam mengawasi anak-anaknya.
b. Program Kerja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan
Pengolahan Komoditas Singkong Menjadi Pangan Bernilai Tinggi :
1) Untuk mengetahui cara menciptakan sebuah inovasi dalam pengelolaan
singkong agar memiliki nilai jual yang tinggi.
2) Untuk mengetahui Apa yang menyebabkan masyarakat di Desa
Tlogosari masih takut dalam memulai usaha.
3) Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan kepada masyarakat
tentang pemasaran produk UMKM yang mereka hasilkan.
c. Program Kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Setempat :
1) Untuk mengetahui Apakah faktor utama penyebab stunting pada anak.
2) Untuk mengetahui bagaimana cara mengajarkan kepada masyarakat
akan pentingnya gizi terhadap ibu hamil yang akan berpengaruh pada
anak.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperdalam dalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat sasaran.
b. Mendapatkan pengalaman belajar dan mengembangkan kompetensi
berkomunikasi dan berhubungan langsung dengan masyarakat.
c. Mengembangkan peran mahasiswa sebagai inovator, motivator, dan
problem solver.
17
d. Mengembangkan kompetensi mahasiswa mengenai kepekaan terhadap
lingkungan, perencanaan dan strategi serta evaluasi, dan tanggung jawab
program yang dilaksanakan.
e. Mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengkomunikasikan
hasil program kerja KKN melalui penyusunan laporan yang dilakukan
secara komprehensif.
2. Bagi Masyarakat
a. Program Kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui
Kegiatan Bimbingan Belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)
i. Menambah pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai ilmu
agama maupun ilmu pengetahuan umum.
ii. Menambah pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap
materi yang dianggap sulit.
iii. Menanamkan nilai moral dan budi pekerti.
iv. Membantu pemerintah dalam mengembangkan pendidikan.
19
BAB II
METODE KEGIATAN
20
2. Program Kerja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan
Komoditas Singkong Menjadi Pangan Bernilai Tinggi
Berkonsultasi mengenai
program kerja bdang ekonomi
yaitu Pemberdayaan Ekonomi
Melakukan pendatan Masyarakat Melalui Pelatihan
masyarakat yang memiliki Pengolahan komoditas
usaha SingkongMenjadi Pangan
Bernilai Tinggi pada Kepala
Desa, Kepala Dusun, dan
masyarakat
21
3. Program Kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Setempat
Berkonsultasi mengenai
program kerja yaitu Pencegahan
Stunting yang Bekerjasama
Melakukan pendataan stuntung
dengan Dinas Kesehatan
dengan dibantu oleh kader-
Setempat kepada Kepala Desa,
kader posyandu
Kepala Dusun, Pihak
Puskesmas Giritontro, dan
Masyarakat
22
B. Kelompok Sasaran
1. Bimbingan Belajar
Kelompok sasaran pada kegiatan pendampingan belajar ini adalah anak-anak
sekolah dari SD hingga SMP di 7 dusun di Desa Tlogosari bagian selatan yang
mengalami kesulitan dan butuh bantuan mengenai pelajaran di sekolah.
2. Taman Pendidikan Al-Qur’an
Kelompok sasaran pada kegiatan ini umumnya adalah anak-anak sampai remaja
(rentang usia 5 - 18 tahun) di 7 dusun di Desa Tlogosari bagian selatan.
3. Pelatihan Pengolahan Komoditas Singkong
Kelompok sasaran pada kegiatan ini adalah Dasawisma PKK ─ yang terdiri dari
kelompok ibu dari 10 - 20 KK (Kepala Keluarga) di wilayah Dusun Sumberjo dan
Bergung, tetapi terdapat ibu-ibu yang bukan anggota Dasawisma yang juga mengikuti
kegiatan sosialisasi.
4. Stunting
Kelompok sasaran pada kegiatan ini adalah ibu dengan bayi dan Balita (Anak
dibawah 5 tahun) di 7 dusun di Desa Tlogosari bagian selatan.
23
C. Metode Kegiatan
TPA dan Bimbel
Pelaksanaan TPA dan Bimbel dilaksanakan secara Offline. Kegiatan TPA sendiri dilaksanakan di 3 tempat yang berbeda yaitu masjid Su’ud
Abdul Karim, TPA Al-hikmah, dan Masjid Al-Ikhlas. Sedangkan Pelaksanaan bimbel dilaksanakan di Posko KKN Mahasiswa UNY yang
berada di Dusun Sumberjo. berikut ini merupakan penjabaran dari pelaksanaan kegiatan TPA dan Bimbel:
TPA dengan melihat Selasa, Kamis, Sabtu Dilakukan setiap 1 - Di Minggu pertama karena masih melakukan perkenalan maka
kondisi masjid dan minggu sekali kegiatan utama yang dilaksanakan yaitu mengaji (deres Al-
jumlah peserta quran)
yang akan - Lalu di minggu kedua dilakukan pembaharuan dengan
mengikuti melakukan kegiatan yaitu hafalan surat-surat pendek
bimbingan belajar - Di Minggu Ketiga dilakukan evaluasi kegiatan dengan
TPA pembaharuan materi TPA yaitu hafalan Tata Cara Berwudhu dan
Bacaan Sholat
- Di minggu Terakhir melakukan evaluasi kegiatan dengan cara
menguji Peserta TPA untuk praktek sholat tanpa bimbingan
24
Bimbel Observasi peserta Senin, Rabu Setiap Seminggu Banyaknya peserta bimbel yang tidak serius selama proses
Bimbel yang sekali tergantung pembelajaran dengan banyak bermain ponsel, sehingga kami harus
meliputi kondisi siswa merencanakan strategi yang tepat selama proses pembelajaran
penggolongan yang hadir berlangsung agar peserta didik tidak bosan dan bisa belajar sambil
peserta didik bermain
mulai dari TK,
SD, SMP, SMA
Kegiatan Survey Pelaksanaan Pendataan Peserta Pelaksanaan Sosialisasi Praktik Branding dan Packaging
Pelatihan Melihat kondisi Pendataan peserta Pelaksanaan pelatihani dibagi Produk olahan yang telah dibuat
Pengolahan geografis, potensi pelatihan dilakukan menjadi 2 kali pertemuan. oleh peserta lalu dikemas dengan
Komoditas masyarakat, dan hasil bersamaan dengan kegiatan Pertemuan pertama mengenai bermacam-macam packaging yang
Singkong perkebunan di arisan ibu-ibu pada hari produksi dan inovasi telah disediakan oleh mahasiswa
25
masyarakat Desa Rabu tanggal 24 Agustus pengolahan singkong KKN serta diberi Stiker agar lebih
Tlogosari 2022 sedangkan pertemuan kedua menarik
tentang STP serta Praktik
untuk branding dan packaging
Produk olahan singkong
menjadi makanan yang lebih
kekinian
Stunting
Kegiatan penyuluhan stunting dilakukan secara offline yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2022. Lokasinya bertepatan di Balai Dusun
Klepu, Desa Tlogosari. Berikut rincian kegiatannya:
Kegiatan Survey dan Observasi Pendataan Pembuatan Banner Pelaksanaan Penyuluhan Evaluasi Kegiatan
Peserta
Penyuluhan Survey lokasi dan tempat Pendataan peserta Pembuatan banner Pelaksanaan Penyuluhan Pada saat pelaksanaan
Stunting dilakukan di dusun sosialisasi dilakukan melalui mengenai stunting dilakukan sosialisasi terdapat beberapa
caturtunggal dan untuk dilakukan dengan aplikasi online yaitu dengan sasaran utama yaitu kendala yaitu tidak
perizinan diajukan kepada cara manual yaitu canva balita dan ibu hamil kondusifnya peserta
26
kadus Tambak, dengan meminta sosialisasi karena terlalu
caturtunggal. data-data ibu lama menunggu pembicara
hamil, balita, dan datang. Untuk mengatasi
remaja pada masalah yang terjadi seperti
kader-kader ini bisa dikondisikan dengan
posyandu di setiap memutar video mengenai
dusun. permasalahan stunting
sebagai pembukaan materi
untuk peserta.
27
D. Rancangan Evaluasi
Rancangan evaluasi yang akan dilakukan adalah dengan cara melihat tingkat
keberhasilan dari program-program yang dilaksanakan melalui beberapa indikator
pencapaian hasil dari masing-masing Program Kerja. Apabila masih belum terdapat
perubahan berupa peningkatan pada indikator-indikator tersebut, maka akan
dilaksanakan evaluasi dan perubahan program kegiatan seperti perubahan metode agar
dapat mencapai tujuan yang sebenarnya. Komponen evaluasi Pengabdian Pada
Masyarakat (PPM) antara lain :
1. Pelaksanaan program kerja
2. Evaluasi program kerja
3. Pencapaian tujuan program kerja
28
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
24 Juli 2022
25 Juli 2022
26 Juli 2022
27 Juli 2022
28 Juli 2022
30 Juli 2022
1 Agustus 2022
2 Agustus 2022
3 Agustus 2022
Waktu Pelaksanaan 4 Agustus 2022
6 Agustus 2022
29
8 Agustus 2022
9 Agustus 2022
10 Agustus 2022
11 Agustus 2022
13 Agustus 2022
23 Agustus 2022
25 Agustus 2022
30 Agustus 2022
30
didik kelas 1 SDN 3 Tlogosari adalah 9 siswa,
sedangkan peserta Bimbel yang hadir di
Posko KKN berjumlah 30 peserta didik yang
berasal dari Dusun Glagah, Soko, Mantang,
Salam, Sumberjo dan Bergung.
❖ TPA :
➢ Kurangnya tenaga pengajar.
➢ Minimnya fasilitas penunjang
seperti papan tulis dan buku
Hambatan ajar.
❖ Bimbel :
➢ Tempat yang terbatas.
➢ Peserta didik yang tidak fokus.
31
2. Pelatihan Pengolahan Komoditas Singkong
32
Kegiatan hari pertama yang dilakukan
adalah melakukan sosialisasi mengenai
inovasi olahan singkong dan bagaimana
cara memulai usaha. Pada akhir disisipi
dengan sosialisasi mengenai pendanaan
usaha dan pencegahan meminjam dana
untuk usaha dari Pinjaman Online.
kegiatan hari kedua dilakukan dengan
Uraian Kegiatan sosialisasi mengenai Segmenting,
Targeting dan Producing (STP) dan
praktek tentang pengemasan yang
menarik. sebelumnya ibu-ibu telah
membawa olahan singkong yang mereka
buat untuk kemudian dikemas dan
diberikan contoh sticker logo usaha.
33
Hasil yang dicapai Memperoleh wawasan mengenai inovasi
olahan singkong yang kemudian
berimbas pada minat mereka untuk
mencoba olahan singkong dengan model
baru. Serta memberi pengetahuan baru
mengenai pengemasan yang menarik
disertai dengan pemasaran yang lebih
banyak mencakup konsumen di luar
wilayahnya.
3. Stunting
Tabel 6 Hasil Kegiatan Penyuluhan Stunting
34
Waktu Pelaksanaan 10 September 2022
35
pemenuhan gizi untuk mencegah stunting
dan ciri-ciri balita yang terkena stunting.
memperoleh wawasan tentang pentingnya
pengolahan limbah dan pembangunan
sanitasi yang baik agar terciptanya rumah
yang sehat.
B. Pembahasan
36
Bimbel di Posko dilaksanakan pada pukul 15.30 sedangkan Pelaksanaan
Bimbel di SD pada pukul 07.30. Peserta Bimbel di Posko KKN yaitu
sebanyak 30 orang yang berasal dari Dusun yang berbeda-beda, sedangkan
untuk Bimbel di SD Mahasiswa KKN hanya memegang kelas 1 dan beberapa
kelas kosong yang biasanya ditinggal kegiatan oleh guru kelasnya. Dengan
adanya program bimbel yang dilakukan di Posko KKN Mahasiswa sangat
membantu anak-anak dalam memahami mata pelajaran yang sulit dimengerti
selama pembelajaran di Sekolah, dan dalam Bimbel tersebut peserta didik
yang kesulitan dalam mengerjakan PR akan diajari secara detail oleh
mahasiswa KKN sehingga anak-anak jadi tertib untuk menyelesaikan
Pekerjaan Rumah mereka. Sedangkan untuk pelaksanaan bimbel di SD sangat
membantu pihak sekolah, karena kebetulan guru kelas 1 SD sedang
melakukan Program PPG yang mengakibatkan sering adanya jam kosong
pada anak kelas 1 yang menyebabkan tidak maksimalnya proses
pembelajaran. Pihak sekolah juga sangat terbuka apabila dari Mahasiswa
KKN ini mengajar selain siswa kelas 1 karena menurut kepala sekolah hal itu
akan berdampak positif pada peserta didik nantinya dalam memperoleh
pengetahuan baru.
Setelah melakukan kegiatan tersebut tentunya dari pihak mahasiswa sendiri
memperoleh suatu pengalaman, dimana masing-masing dari kami banyak
yang berasal dari ilmu murni yang basicnya itu bukan menjadi guru tapi
dengan adanya kegiatan tersebut dapat menambah pengalaman serta
pengetahuan mereka tentang bagaimana cara mengajari peserta didik dengan
baik.
37
Pengolahan dilakukan di rumah Ketua Rukun Warga (RW) di Dusun Bergung.
Komoditas Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pukul 19.30 WIB selama dua hari, pada
Singkong tanggal 2 dan 3 September 2022. Total peserta Pelatihan Pengolahan
Komoditas Singkong adalah ibu berjumlah 50 orang, berasal dari Dusun
Sumberjo dan Bergung. Pembawa materi seluruhnya adalah mahasiswa.
Pelatihan pada hari pertama membahas mengenai bagaimana memulai usaha
dan inovasi olahan singkong. Mayoritas masyarakat Dusun Sumberjo dan
Bergung hanya menjual hasil panen singkong mereka kepada pengepul
dengan harga Rp 2.000/kg. Oleh karena itu, kami mengadakan sosialisasi ini
dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya Dasawisma.
Peserta mendapatkan rekomendasi mengenai produk olahan singkong apa
saja yang sekiranya dapat dengan mudah dibuat dan memiliki peluang nilai
jual tinggi. Sementara di hari kedua, sosialisasi lebih mengarah ke pemasaran
produk; mulai dari strategi pemasaran dasar produk ⎯ segmenting, targeting,
dan positioning (STP), pengemasan (packaging) produk yang baik dan
menarik, hingga pemasaran produk secara online melalui sosial media
WhatsApp. Pelatihan mengenai pemasaran dipilih setelah melakukan
observasi dan wawancara dengan perangkat dusun serta beberapa warga;
dimana beberapa warga sebenarnya sudah dapat mengolah singkong menjadi
beragam makanan ringan. Akan tetapi masyarakat masih kebingungan
mengenai bagaimana cara memasarkan produknya. Dengan adanya kegiatan
ini, kami berharap warga dapat mengimplementasikannya dengan sungguh-
sungguh agar nantinya dapat membantu mengangkat perekonomian mereka.
Disamping itu, kegiatan ini bisa menjadi sarana awal untuk mengenalkan
produk kuliner khas Dusun Sumberjo dan Bergung kepada masyarakat luas.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, selain membawa manfaat bagi
masyarakat juga membawa manfaat bagi mahasiswa, dimana mahasiswa
ditantang untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama di
bangku perkuliahan ke masyarakat luas. Mahasiswa mengamati keadaan,
menganalisis kebutuhan masyarakat, merancang, menyusun, melaksanakan,
kemudian mengevaluasi kegiatan.
38
Stunting
Tabel 9 Pembahasan Kegiatan Penyuluhan Stunting
C. Evaluasi Kegiatan
Setelah berakhirnya KKN yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan mulai
14 Juli 2022 hingga 14 September 2022 di Desa Tlogosari, Kecamatan Giritontro,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tentu terdapat beberapa kendala dalam
pelaksanaan pengabdian juga program kerja. Namun, mahasiswa dapat meminimalisir
39
berbagai kendala tersebut dengan bantuan berbagai pihak termasuk masyarakat Desa
Tlogosari.
Berikut ini beberapa evaluasi yang diperoleh selama berjalannya program kerja:
3. Stunting
a. Situasi yang kurang kondusif, sebab balita yang hadir bersama orangtuanya
sibuk bermain sendiri.
b. Pembicara dari pihak Puskesmas sulit dihubungi dan terlambat datang ke acara
sosialisasi.
40
dusun di Desa Tlogosari tidak menyelenggarakan TPA semenjak pandemi
covid-19. Kedua, Kepala Desa dan Kepala Dusun di Desa Tlogosari mendukung
kegiatan TPA dan Bimbel. Ketiga, setelah dua tahun pandemi covid-19 sekolah
diadakan secara daring, anak - anak kehilangan pembelajaran. Dengan adanya
program kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui Taman
Pendidikan Al-Qur'an (TPA) membantu anak - anak di Desa Tlogosari untuk
mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan spiritual dan intelektual serta
membantu anak - anak dalam kesulitan belajar.
b. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui
Kegiatan Bimbingan Belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), terdapat
faktor internal yang mendukung kegiatan tersebut yaitu pertama, semua anggota
kelompok KKN beragama Islam sehingga memudahkan dalam pelaksanaan
program kerja TPA. Kedua, lima dari sepuluh anggota KKN merupakan anak
kependidikan hal ini mendukung untuk pelaksanaan program kerja Bimbel.
41
Gambar 1 Grafik Data Luas Panen Tanaman Pangan Kec. Giritontro Thn 2019
Kedua, di Desa Tlogosari terdapat 5 usaha industri rumah tangga yang bergerak
di bidang kuliner. Dimana usaha industri rumah tangga tersebut memproduksi
makanan ringan (snack) berbahan dari singkong. Mulai dari kolong, manggleng,
kripik singkong, getuk singkong, hingga tape. Namun, dalam hal pemasaran dan
branding masih kurang. Ketiga, Kepala Desa dan Kepala Dusun di Desa
Tlogosari mendukung kegiatan program kerja Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Komoditas Singkong Menjadi
Pangan Bernilai Tinggi.
b. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui
Pelatihan Pengolahan Komoditas Singkong Menjadi Pangan Bernilai Tinggi
terdapat faktor internal yang mendukung kegiatan tersebut yaitu tiga dari
sepuluh anggota kelompok KKN berasal dari Fakultas Ekonomi. Tentu hal ini
mendukung kegiatan program kerja ini karena sesuai dengan jurusannya.
Stunting
a. Faktor Eksternal
Dalam kegiatan program kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Setempat terdapat beberapa faktor eksternal yang
mendukung kegiatan tersebut. Pertama, pihak Dinas Kesehatan Setempat yaitu
pihak Puskesmas Giritontro bersedia untuk membantu kegiatan sosialisasi.
42
Upaya Pencegahan Stunting. Kedua, Kepala Desa, Kepala Dusun dan
masyarakat mendukung kegiatan program kerja ini.
a. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Setempat terdapat beberapa faktor internal yang
mendukung kegiatan tersebut ialah dimana mahasiswa KKN yang memiliki
wawasan terkait tentang bahayanya stunting.
b. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Pengembangan Intelektual dan Spiritual melalui
Kegiatan Bimbingan Belajar dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terdapat
beberapa faktor internal yang menghambat kegiatan tersebut ialah jika ada
beberapa anggota KKN jatuh sakit, maka hal tersebut menghambat pelaksanaan
TPA dan Bimbel
43
b. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui
Pelatihan Pengolahan Komoditas Singkong Menjadi Pangan Bernilai Tinggi
terdapat beberapa faktor internal yang menghambat kegiatan tersebut ialah dalam
membuat sebuah inovasi pengolahan singkong mengalami banyak kegagalan.
Stunting
a. Faktor Eksternal
Dalam kegiatan program kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Setempat terdapat beberapa faktor eksternal yang
menghambat kegiatan tersebut ialah pada satu hari sebelum pelaksanaan dari
pihak Puskesmas Giritontro sulit dihubungi.
b. Faktor Internal
Dalam kegiatan program kerja Upaya Pencegahan Stunting yang Bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Setempat terdapat beberapa faktor internal yang
menghambat kegiatan tersebut ialah semua mahasiswa KKN tidak ada yang
jurusannya di bidang kesehatan.
44
BAB IV
A. Simpulan
Desa Tlogosari yang terletak di Wonogiri, Jawa Tengah memiliki banyak
potensi tersembunyi, baik itu dari sumber daya alamnya maupun budayanya. Melalui
kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) pengabdi diberikan kesempatan untuk
mengabdikan dan mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku
kuliah ke dalam masyarakat. Setelah melakukan observasi lingkungan sasaran,
wawancara, serta konsultasi dengan tokoh masyarakat pengabdi memutuskan tiga
program kerja utama untuk dilaksanakan di 7 dusun di Desa Tlogosari bagian selatan,
yaitu pengembangan intelektual dan spiritual melalui Bimbingan Belajar (Bimbel) dan
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA); pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
Pelatihan Pengolahan Singkong; dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui
program Penyuluhan Stunting.
Respon baik dari tokoh masyarakat maupun warga sekitar menjadikan pengabdi
dapat optimal dalam melaksanakan program kerja yang sudah tersusun maupun
program kerja insidental. Seluruh program yang tersusun dan program insidental
terlaksana dengan baik dan terselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan.
B. Saran
Bagi Mahasiswa
a. Tingkatkan komunikasi serta koordinasi kelompok dalam setiap program kerja
PPM.
b. Mengoptimalkan komunikasi dengan warga sekitar terkait dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
c. Perlu dilakukan evaluasi di setiap selesainya program kerja dan evaluasi jangka
pendek terkait kinerja anggota.
Bagi Masyarakat
a. Memberikan masukan dan saran program kerja yang dapat membangun bagi
pengabdi dalam pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM).
b. Tetap menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kegiatan Pengabdian
Pada Masyarakat (PPM) berlangsung.
45
c. Melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan.
46
DAFTAR PUSTAKA
UL KKN-PK. 2022. Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata Tahun 2022. Yogyakarta:UL KKN-
PK
BPS Wonogiri. 2021. Kecamatan Giritontro Dalam Angka 2021. Diunduh pada tanggal 8
September 2022 pukul 20.00 melalui link
https://wonogirikab.bps.go.id/publication/2021/09/24/a3105bbe48e8e3a5bd084ec9/ke
camatan-giritontro-dalam-angka-2021.html
47
LAMPIRAN
48
49
50
Dokumentasi Kegiatan Bimbel
51
52
53
Dokumentasi UMKM
54
55
56
57
58
59
60
Dokumentasi Stunting
61
62
63