Tugas 3
Tugas 3
memiliki kecerdasan, ketrampilan, dan kemampuan yang lebih daripada anak pada rata rata. Memiliki anak
yang berbakat merupakan hal yang membanggakan. Anak yang berbakat akan dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik dan menjadi anak yang superior. Anak berbakat akan mampu melakukan banyak hal dan
mencapai cita citanya. Para orang tua bisa melihat apakah anak mereka termasuk anak yang berbakat sejak
kecil. Beberapa hal berikut tampak dari perilaku anak jika diamati dengan baik baik pada anak yang berbakat.
Ciri khas ini bisa dilihat ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya. Anak akan cenderung
memimpin teman temannya ketika bermain dan cenderung memisah. Anak sangat bisa menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan dengan cepat dan bukan berarti anak tidak suka bermain dengan teman sebayanya. Anak
sangat menyukai berkumpul dan bermain dengan banyak orang yang memperhatikannya.
berbicara dan menggunakan bahasa seperti orang dewasa. Anak juga memiliki kemampuan
meniru orang dewasa lebih cepat. Anak juga pandai dalam memberikan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan yang diajukan padanya.
itu anak yang berbakat ini mampu menirukan dan mempraktekkan dengan cepat apa yang dia pelajari. Anak
anak daptmelihat dan menirukan apapun yang dilakukan orang tuanya, karena ingatan yang kuat tersebut.
7. Suka membaca
Anak memiliki ketertarikan terhadap membaca buku atau sekedar membuka buku buku cerita yang bergambar.
Anak memiliki ketertarikan dengan membuka buku meskipun gambarnyamasih terbalik. Anak memiliki
kemampuan untuk membaca sejak usia 2 sampai 2,5 tahun. Orang tua juga bisa melatih anak untuk membaca
sejak usia dini dan anak akan mampu mempelajarinya dengan cepat. Kemampuan membaca ini juga bisa
dilatih mulai dari pengenalan gambar dan huruf kemudian bunyi melalui kartu bergambar. Kemudian orang
tua juga bisa mengenalkannya dengan cara membacakan buku cerita sebelum tidur.
Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal hal baru disekitarnya. Anak akan aktif bertanya
tentang benda benda disekitarnya. Orang tua terkadang lelah menanggapi anak yang terlalu ingin tahu, namun
seharusnya jangan. Orang tua harus tetap dengan sabar membimbing anak untuk memahami banyak hal
disekitarnya. Dimasa dini ini perkembangan anak sangatlah pesat dan mampu menyerap banyak hal dengan
baik.
9. Suka bersosialisasi
Anak yang berbakat juga suka berkumpul dengan orang banyak, dan bersosialisasi. Anak sangat menikmati
berkumpul dengan banyak orang terlebih lagi jika bersama orang yang diatas usianya. Anak tidak menjadi
masalah ketika harus berkumpul dikalangan yang bukan pada usia sebayanya. Anak akan tetap menyukainya.
Justru anak merasa sedikit tidak nyaman jika bermain dengan teman sebayanya karena anak lain pada usianya
tidak dapat mengikuti kemauan dan dan tidak dapat mengimbangi daya pikirnya. Anak juga cenderung ramah
dan suka menyapa orang. Anak tidak akan sungkan untuk bertanya atau berbincang dengan orang yang tidak
dia kenal.
Anak memiliki tingkat imajinasi yang tinggi. Hal ini bisa diperhatikan ketika anak bermain baik sendiri
ataupun dengan teman sebayanya. Perhatikan ketika anak bermain dan amati cerita dari permainannya yang
beragam. Hal itu menandakan anak berbakat dan cerdas. Daya imajinasinya yang tinggi terkadanga akan sulit
dipahami oleh orang tua, maka mintalah anak menjelaskannya secara perlahan dan lebih rinci.
Anak memiliki banyak ketrampilan seperti mahir bernyanyi, mahir bermain sepak bola, menari, dan lain
sebagainya. Anak mampu memakai baju sendiri tanpa kesulitan, mampu menguasai teknik tertentu hanya
dengan melihat saja. Dan dengan latihan beberapa kali anak bisa melakukannya dengan baik. Melatih
kemampuan motorik anak yang berbakat sangatlah bagus, selain menggunakan energinya yang aktif untuk hal
menunjukkan kebolehannya di depan semua orang tanpa merasa malu. Anak malah merasa bangga ketika
orang lain yang melihat kemampuannya memberikan apresiasi yang baik. Anak tetap percaya diri ketika harus
13. Kreatif
Anak memiliki pemikiran yang kreatif terhadap berbagai macam situasi. Anak mampu berfikir mana yang
baik dan mana yang buruk sehingga membantu memberikan apa yang lingkungannya butuhkan. Misalnya
ketika melihat seekor kucing, anak akan secara otomatis memberikan makanan pada kucing. Dia berfikir
bahwa kucing akan bahagia jika dia memberinya makanan. Anak tidak perlu lagi disuruh, namun dia akan
Anak yang berbakat tampak tidak pernah lelah. Dia memiliki seggudang penuh amunisi energi yang
membuatnya tetap aktif sepanjang hari. Tidak heran jika anak yang aktif ini akan sulit uuntuk tidur siang
bahkan tidur malam tepat waktupun akan sangat sulit. Maka perlu diberikan didikan mengenai pemahaman
tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh. Agar anak bisa mengerem energinya untuk hal hal yang
tidak boleh. Energi yang kuat yang dimiliki anak ini seringkali sulit dikendalikan oleh orang tua, apalagi
ketika anak marah atau keinginannya tidak tercapai. Maka komunikasi yang baik dengan orang tua perlu
ditingkatkan, karena selain energinya yang besar anak berbakat juga pandai dan mudah mengerti apabila diberi
wawasan.
15. Cerdas
Anak berbakat merupakan anak yang cerdas. Hal ini bisa didapat dari keturunan yang memang memiliki
genetik yang bagus. IQ pada anak berbakat bisa melebihi rata rata dan mampu belajar dengan cepat. Anak
cerdas akan lebih unggul diantara teman teman sebayanya dalam hal pelajaran ataupun ketrampilan lainnya.
Cerdas memiliki banyak pengertian, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan
kecerdasan lainnya. Semua jenis kecerdasan ini bisa saja dimiliki oleh anak yang berbakat.
1. Apa itu virus corona?
Langkah pertama yang bisa dilakukan orangtua untuk memberikan edukasi tentang virus corona
kepada anak-anak ialah mengajak anak berdiskusi santai tentang virus corona. Tanya anak apakah
sudah tahu tentang virus ini dan apa saja yang mereka tahu. Setelahnya beritahu anak asal virus,
penyebaran dan apa saja gejalanya.
3. Pola hidup sehat Langkah selanjutnya ialah mengajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat.
Terapkan pola hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk makan
sehat dan olahraga. Baca juga: Orangtua, Ini Panduan Gizi Anak Sekolah untuk Cegah Virus
Corona Katakan bahwa pola hidup sehat, daya tahan tubuh dalam melawan virus corona akan lebih
kuat.
4. Manfaat berada di rumah Bukan tak mungkin anak merasa bosan karena harus berada di rumah
selama dua pekan. Untuk itu, selain mengedukasi anak tentang virus corona, orangtua perlu
memberi pengertian tentang pentingnya berada di rumah selama 14 hari dan social distancing. Bisa
dimulai dari mengapa anak harus belajar di rumah bukanya di sekolah dan tidak dulu pergi ke
tempat hiburan saat akhir pekan. Berikan pemahaman ini secara bertahap sebelum akhir pekan,
sehingga anak sudah lebih siap menjalani akhir pekan di rumah seharian. Orangtua pun punya
kesempatan berkolaborasi dengan anak untuk merancang kegiatan bersama-sama.
5. Menjadi contoh Dari semua edukasi yang diberikan, anak pada akhirnya akan selalu mencontoh
perilaku orangtua. Sehingga orangtua perlu lebih dulu menjadi "duta" pencegahan corona agar
anak-anak bisa memahami situasi dengan lebih baik.
Menurut Mercer (Mulyono Abdurrahman, 2003:204)ada empat karakteristik kesulitan belajar membaca
yaitu berkenaan dengan
Penjelasan:
Anak berkesulitan belajar membaca sering memperlihatkan, kebiasaan membaca yang tidak wajar
seperti, mengernyitkan kening, gelisah, irama, suara meninggi, dan menggigit bibir. Mereka juga sering
memperlihatkan adanya perasaan tidak aman yang ditandai dengan perilaku menolak untuk membaca,
menangis, atau melawan guru.
Kekeliruan jenis ini mencakup penghilangan, penyisipan, penggantian, pembalikan, salah ucap,
pengubahan tempat, tidak mengenal kata, dan tersentak-sentak.
gejala serbaaneka adalah membaca kata demi kata, membaca dengan nada tinggi
Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa baik dalam
bentuk tulisan maupun saat berbicara. Kecerdasan linguistik dapat dilihat ketika anak
suka membaca, cepat bisa mengeja kata dengan baik, suka menulis, suka berbicara,
dan mendengarkan cerita.
Jika anak menunjukkan kesukaannya seperti ini, orangtua bisa memberikan buku-buku
cerita, mainan huruf alphabet, kertas untuk menulis, atau mainan yang berkaitan
dengan huruf dan kata-kata lainnya yang bisa menstimulasi kecerdasannya ini.
Orangtua juga bisa mendukung anak dengan sering mengajaknya bercerita, membaca
bersama, membacakan dongeng, dan melakukan dialog berdua dengan anak.
Jenis kecerdasan ini bisa ditandai ketika anak tertarik dengan angka-angka, menyukai
matematika, dan hal-hal yang berbau sains, maupun yang berhubungan dengan logika.
Untuk mengasah kemampuannya ini, berikan anak-anak alat berhitung yang menarik,
benda-benda untuk dihitung, balok bertulisan angka-angka, puzzle, hingga timbangan
untuk mengukur berat.
Anak dengan tipe kecerdasan ini cenderung lebih suka bermain sendiri. Namun, ia bisa
mengatur emosi dengan baik. Anak ini biasanya memiliki ambisi dan sudah tahu ingin
jadi apa saat besar nanti. Ia juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan bisa
mengomunikasikan perasaannya dengan baik.
Berbanding terbalik dengan self smart, anak yang memiliki tipe kecerdasan ini lebih
suka bermain dengan banyak orang. Anak juga memiliki empati, mampu memahami
perasaan orang lain, dan cenderng menonjol sehingga suka memimpin saat bermain.
Anak seperti ini sangat cocok diberikan kostum-kostum untuk bermain drama atau
teater boneka. Orangtua bisa mengajak mereka bermain bersama di luar rumah atau
sering mengajak si kecil datang ke acara keluarga untuk bersosialisasi.
Kecerdasan musikal barangkali salah satu tipe kecerdasan yang paling mudah dilihat
oleh orangtua. Ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan ini, antara lain suka bernyanyi,
menggoyangkan badan atau berjoget ketika mendengar suara musik, suka
mendengarkan musik, mengingat lagu, suka memukul-mukul seperti bermain drum,
dan main piano.
Untuk mendukung minat anak di bidang musik, berikanlah ia alat musik seperti drum
kecil, keyboard, piano, pianika, dan berbagai alat musik lainnya. Ajaklah si kecil
bermain musik bersama, bernyanyi, mendengarkan musik, bahkan mengajaknya
menonton konser musik anak-anak.
Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya terlihat dari kesukaannya menggambar,
mencorat-coret kertas, mewarnai, suka berimajinasi, hingga suka bermain-main
membangun sesuatu menggunaan balok.
Untuk anak ini, berikanlah buku gambar, perlengkapan untuk mewarnai seperti kuas
dan cat air, dan kamera. Seringlah melakukan kegiatan menggambar bersama hingga
mengunjungi museum seni.
Anak yang memiliki kecerdasan body smart sangat aktif, seperti suka berolahraga,
menari, menyentuh berbagai benda dan mempelajarinya, atau membuat sesuatu
dengan tangannya.
Anak seperti ini sangat senang diajak berolahtaga bersama keluarga, membuat
prakarya, atau memonton pertunjukkan balet atau teater.
Anak-anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat suka bermain di alam. Anak ini
juga menyukai binatang, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, suka dengan
tanaman.
Anak seperti ini sangat suka diajak berjalan-jalan di alam bebas, pergi ke kebun
binatang, dan melakukan kegiatan berkebun bersama sambil mengenal jenis tanaman
dan hewan atau serangga yang ditemui.
1. Apa itu virus corona?
Langkah pertama yang bisa dilakukan orangtua untuk memberikan edukasi tentang virus corona
kepada anak-anak ialah mengajak anak berdiskusi santai tentang virus corona. Tanya anak apakah
sudah tahu tentang virus ini dan apa saja yang mereka tahu. Setelahnya beritahu anak asal virus,
penyebaran dan apa saja gejalanya.
2. Corona bisa dicegah dan disembuhkan Wabah corona telah membuat anak-anak tak bisa ke
sekolah, orangtua pun ada yang bekerja dari rumah. Kondisi ini bisa saja membuat anak cemas,
belum lagi status corona kini telah menjadi bencana nasional. Ketimbang memfokuskan pada risiko
kematian akibat corona, beri anak pemahaman bahwa virus corona bisa dicegah dan disembuhkan.
Beritahu anak langkah-langkah pencegahan yang bisa ia lakukan agar tidak terkena virus ini,
misalnya dengan cara rutin mencuci tangan, gunakan masker saat sakit dan langkah pencegahan
lainnya. Tegaskan pula bahwa orang yang terkena virus bisa sembuh dan sudah ada buktinya.
Langkah selanjutnya ialah mengajak anak untuk menerapkan pola hidup sehat. Terapkan pola
hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk makan sehat dan
olahraga. Baca juga: Orangtua, Ini Panduan Gizi Anak Sekolah untuk Cegah Virus Corona Katakan
bahwa pola hidup sehat, daya tahan tubuh dalam melawan virus corona akan lebih kuat.
Bukan tak mungkin anak merasa bosan karena harus berada di rumah selama dua pekan. Untuk
itu, selain mengedukasi anak tentang virus corona, orangtua perlu memberi pengertian tentang
pentingnya berada di rumah selama 14 hari dan social distancing. Bisa dimulai dari mengapa anak
harus belajar di rumah bukanya di sekolah dan tidak dulu pergi ke tempat hiburan saat akhir pekan.
Berikan pemahaman ini secara bertahap sebelum akhir pekan, sehingga anak sudah lebih siap
menjalani akhir pekan di rumah seharian. Orangtua pun punya kesempatan berkolaborasi dengan
anak untuk merancang kegiatan bersama-sama.
5. Menjadi contoh
Dari semua edukasi yang diberikan, anak pada akhirnya akan selalu mencontoh perilaku
orangtua. Sehingga orangtua perlu lebih dulu menjadi "duta" pencegahan corona agar anak-
anak bisa memahami situasi dengan lebih baik.
Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih berbasis alkohol
bisa membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda. Mencuci tangan dapat membuat
Anda tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi pernapasan dan diare dari satu orang ke
orang lain. Kuman dapat menyebar dari orang lain atau permukaan saat Anda:
1. Menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang tidak dicuci. 2. Makan atau
menyiapkan makanan dan minuman dengan tangan yang tidak dicuci. 3. Menyentuh
permukaan atau benda yang terkontaminasi. 4. Mengesang, batuk, atau bersin ke tangan dan
kemudian menyentuh tangan orang lain atau benda-benda. Menurut WHO, mencuci tangan
agar bersih menghabiskan waktu sekitar 20-30 detik. Ikuti 7 langkah mencuci tangan yang
benar menurut WHO untuk mencegah infeksi virus, kuman, dan bakteri. 1. Basahi tangan dan
tuangkan atau oleskan produk sabun di telapan tangan. 2. Tangkupkan kedua telapak tangan
dan gosokkan produk sabun yang telah dituangkan. 3. Letakkan telapak tangan kanan di atas
punggung tangan kiri dengan jari yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya. 4. Letakkan telapak
tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait. 5. Tangan kanan dan kiri saling
menggenggam dan jari bertautan agar sabun mengenai kuku dan pangkal jari. 6. Gosok ibu jari
kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya. 7. Gosokkan jari-jari tangan kanan
yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya. Keringkan tangan dan tangan Anda
sudah aman dari kotoran. Jika dalam kondisi tertentu, tidak ada air dan sabun atau tidak dapat
menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah gunakan hand
sanitizer. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk menggunakan
hand sanitizer yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol. Walau dapat membantu
mengurangi jumlah kuman di tangan dengan cepat, hand sanitizer tidak dapat menghilangkan
semua jenis kuman, tidak seefektif saat mencuci tangan. Hand sanitizer juga tidak dapat
menghilangkan kotoran dan minyak di tangan. Cara menggunakan hand sanitizer cukup
mudah. Setelah mengoleskan gel pada tangan, gosok permukaan tangan, jari, dan sela-sela
jari hingga tangan mengering.
1) Bernyanyi
Bernyanyi pada dasarnya merupakan bakat alamiah yang dimiliki oleh seorang
individu. Sejak lahir bayi telah mulai mengenal suara, ritme atau melodi melalui lagu yang
dilantunkan oleh ibunya. Di Taman Kanak-kanak, kegiatan bernyanyi merupakan sebuah
kegiatan yang dapat diintegarasikan ke dalam pembelajaran.
2) Manfaat Bernyanyi
Kegiatan bernyanyi itu sendiri memiliki banyak manfaat bagi perkembangan
anak. Diantaranya dapat mengurangi rasa cemas, menimbulkan rasa percaya diri, menumbuhkan
kreativitas anak serta sebagai salah satu alat untuk mengungkapkan emosi dan perasaan.
Pengalaman dalam bermusik dapat membantu mengembangkan kemampuan daya pikir dan
bahasa anak serta dapat dijadikan sebagai pusat lingkungan belajar anak secara lebih
menyeluruh. Dalam mengembnagkan prosedur penerapan strategi pembelajaran melalui
bernyanyi guru harus mempertimbangkan karakteristik anak sehingga pembelajaran dapat
berlangsung lebih bermakna.
1. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Untuk memahami strategi pembelajaran, kita perlu untuk memahami
terlebih dahulu tentang komponen-komponen pembelajaran. “Pembelajaran
dipandang sebagai suatu sistem karena terdiri dari komponen-komponen yang satu
sama lain tidak dapat dipisahkan. Komponen-komponen tersebut meliputi: tujuan,
bahan, strategi pembelajaran, media dan sumber, siswa dan pendidik. Komponenkomponen
tersebut tidak dpat dipisahkan karena satu sama lain saling
berhubungan dan saling ketergantungan sehingga memiliki efek sinergestik
(terpadu)”, dijelaskan menurut Masitoh,dkk (2006:5.15) .
24
Strategi pembelajaran merupakan usaha guru dalam menerapkan metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan, seperti yang diungkapkan oleh Masitoh, dkk
(2006: 6.3) yang berpendapat bahwa “Strategi Pembelajaran adalah pola umum
perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi
pembelajaran dapat pula diartikan sebagai segala usaha guru dalam menerapkan
berbagai metoe pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktifitas guru
mengajar dan aktifitas anak belajar”.
Menurut Fadillah (2012: 72) “Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini
merupakan suatu cara atau sistem yang digunakan dalam pembelajaran yang
bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan
menguasai bahan pelajaran tertentu. Dan dapat disimpulkan untuk mempermudah
menyampaikan materi kepada peserta didik sehingga dapat dipahami dan
dimengerti dengan baik, serta sebisa mungkin diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi
pembelajaran yaitu segala usaha pendidik dalam menerapkan berbagai metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi
pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktifitas pendidik mengajar dan
aktifitas anak belajar. Dalam memilih strategi pembelajaran diperlukan untuk
memperhatikan komponen-komponen yang meliputi: tujuan,bahan ajar, kegiatan,
media, sumber, anak dan pendidik.
25
b. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Menurut Masitoh,dkk (2006:6.3) kriteria pemilihan strategi pembelajaran
terdiri dari beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat dipertimbangkan oleh
pendidik pendidikan anak usia dini. Pemilihan strategi dan metode ini akan
memfasilitasi anak belajar baik secara individual, belajar dalam kelompok kecil,
belajar dalam kelompok besar maupun belajar di luar kelas. Pemilihan strategi
pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu:
1) Karakteristik Tujuan Pembelajaran
Setiap tujuan pembelajaran memiliki karakteristik tertentu artinya apakah
tujuan pembelajaran tersebut cenderung menekan pengembangan aspek
kognitif, kreatifitas, bahasa, sosial, emosi, motorik, pengembangan moral,
disiplin, estetika, atau agama.
2) Karakteristik Anak
Karakteristik anak merupakan factor penting lainnya yang harus
dipertimbangkan oleh pendidik dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran di pendidikan anak usia dini. Karakteristik anak itu adaah unik,
aktif, rasa ingin tahunya tinggi, egosentris, berjiwa petualang, daya
konsentrasinya pendek, daya imajinasinya tinggi, dan senang berteman
(M.Solehuddin, 2001). Keunikan anak sebagaimana dikemukakan diatas
memberikan implikasi bagi para pendidik untuk dapat memilih dan
menggunakan strategi yang paling tepat dalam melaksanakan pembelajaran di
pendidikan anak usia dini.
26
3) Tempat Dilaksanakannya Kegiatan
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran
adalah tempat dilaksanakannya kegiatan. Artinya pembelajaran itu akan
dilaksanakan di dalam ruangan atau diluar ruangan, serta ukuran tempat yang
akan diguakan. Gordon dan Browne dalam Muslichatoen pada buku Strategi
Pembelajaran di TK memberikan daftar kegiatan yang cocok untuk dilakukan:
Kegiatan di dalam kelas Kegiatan di luar kelas
• Perkembangan kreatifitas
• Penggunaan balokk-balok
kecil
• Bermain dengan alat di atas
meja
• Pengembangan pengetahuan
alam
• Bermain drama
• Pengembangan bahasa
• Pengembangan pengetahuan
• Matematika
• Music
• penggunaan peralatan
memanjat
• penggunaan peralatan yunn
• penggunaan
pasir/lempungg/air
• penggunaan alat bermain yang
bergerak secara berputar
• perkerjaan kayu
• penggunaan balok-balok besar
pengembangan pengetahuan alam
• musik
Tabel 1. Kegiatan Yang Cocok Dilaksanakan Di Dalam Dan Luar Kelas
4) Tema
Tema merupakan bahan ajar yang disajikan kepada anak. Penggunaan tema
dalam pembelajaran di pendidikan anak usia dini adalah suatu hal yang amat
penting karena pembelajaran tema relevan dengan karakteristik perkembangan
anak yang bersifat holistic. Tema yang dipilih harus relevan dengan minat
anak, dapat dikembangkan melalui kegiatan pengalaman langsung, dan
dimulai dengan lingkungann yang terdekat dengan anak.
27
5) Pola kegiatan
Dalam pola kegiatan melalui pengarahan langsung oleh pendidik, partisipasi
anak ccenderung pasif, karena pembelajaran lebih banyak dikendalikan oleh
pendidik melalui petunjuk, sedangkan kegiatan anak ebih bayak
memperhatikan, menerima, dan melaksanakan hal-hal yang diarahkan oleh
pendidik. Pendidik harus memilih strategi pembelajaran ang lebih
menekankan pada pola kegiatan pengarahan langsung dengan cara
menginformasikan atau menjelaskan, tetapi dalam kesempatan lain mungkin
pendidik arus menggunakan pola kegiatan yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas pendidik dalam
mengajar. Terdapat beberapa kriteria yang harus menjadi pertimbanggan
pendidik dalam memilih strategi pembelajaran.
Makanan menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi setiap orang, karena itu kualitas
dan kuantitas makanan yang di konsumsi harus diperhatikan. Makanan tidak boleh
berlebih atau kurang, dan makanan yang dikonsumsi harus mengandung sekelompok
zat yang esensial bagi kehidupan dan kesehatan.
Di usia produktif (19-64 th) sangat rentan asupan makanan yang berlebih, gaya hidup
yang berubah, tekanan lingkungan yang tinggi, kurang waktu untuk berolahraga ,
dan stres tinggi akibat tekanan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap berbagai
penyakit degeneratif, yang berdampak pada penurunan produktivitas kerja.
Beberapa masalah kesehatan yang sering dijumpai
1. Gizi lebih
Kelebihan gizi dikarenakan konsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi, gurih
dan manis. Sementara makanan kaya serat seperti sayur dan buah diabaikan.
Akibatnya, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh berlebih. Kegemukan dapat
menyebabkan berbagai penyakit seperti Jantung koroner, kolesterol, hipertensi,
diabetes , kanker dan stroke.
2. Kurang gizi
Kekurangan asupan gizi bisa menyebabkan anemia, gondok. gangguan penglihatan dll.
Dapat juga diakibatkan oleh penyakit diare kronis, gangguan pencernaan atau pun
gangguan nafsu makan.
ARTIKEL PILIHAN
Benarkah pria cenderung buta warna?
Penilaian Berat badan orang dewasa dilakukan dengan menentukan Indeks Masa
Tubuh (IMT), yaitu Berat badan (kg) dibagi dengan Tinggi badan (m)2. IMT normal
adalah antara 18,5- 24,9
TIP SEHAT
gizikesehatanmakananpola hidup
By Literasi Publik
LITERAS I PU BLIK
Ikut mencerdaskan masyarakat dengan bacaan dan tulisan online
RELATED POSTS
7 Mei 2020
Nama *
Email *
Situs Web
Komentar
Kirim Komentar
CARI ARTIKEL
st
REKOMENDASI POS
ARTIKEL PILIHAN
Wow Ini Dia Khasiat Air Putih yang Perlu Kamu Ketahui
ARTIKEL TERBARU
Cara Membeli Motor Bekas Agar Tidak Tertipu, Anda Wajib Tahu
BIOMEDIK
ARSIP
Arsip
© 2020 Literasi Publik