Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO.

02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS


PELAYANAN PADA PERCETAKAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Ir. Rosmawati, M.Si

Dosen Teknik Manajemen Industri – Institut Sains dan Teknologi TD Pardede

Email: rosmawatipandia@gmail.com

Abstraksi
Kepuasan pelanggan adalah perbandingan antara kinerja yang diharapkan oleh pelanggan dibandingkan dengan
kinerja actual dilapangan. Ketika kinerja actual lebih tinggi dibandingkan dengan harapan maka pelangganakan
merasa puas dan begitu pula sebaliknya. Pada kasus perusahaan percetakan perdana grapia kepuasan pelanggan
belum maksimal dalam memuaskan keinginan dan hasrat pelanggan, untuk itu perlu dianalisis faktor factor apa
saja yang berpengaruh. Dilihat dari kualitas pelayanan serta aplikasi bauran pemasaran yang meliputi lima
dimensi yang di analisis melalui Importance Performance Analysis. Metode Servqual merupakan model analisis
kesenjangan antara harapan dengan pengalaman menikmati jasa pelayanan.Dari hasilpengolahan dan dengan
analisis servqual menunjukkan bahwa dari keseluruhan atribut pelayanan terdapat kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kinerja pelayanan percetakan menunjukkan penangan kepuasan pelanggan belum memuaskan
bagi pelanggan, dengan gap terbesar terdapat pada atribut ke-8, dijadikan prioritas untuk diperbaiki. Pada
metode IPA melalui analisis diagram kartesius menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu
diprioritaskan untuk diperbaiki oleh percetakan perdana graphia antara laindalam pelaksanaan pelayanan dari
atribut pelayanan (7,8,9,12), belum sepenuhnya memenuhi harapan maupun kepentingan pelanggan disebabkan
keberadaan atribut pelayanan (7,8,9,12) dinilai memiliki kualitas pelayanan kinerja yang sangat rendah. Karena
umumnya tingkat kualitas pelaksanaan pelayanan yang dirasakan pelanggan biasa dan cukup saja, belum sesuai
dengan tingkat kepentingan dan harapan pelanggan sehingga kualitas pelayanan untuk dimensi realibility pada
atribut (7) dan dimensi responsivveness pada atribut (8,9) berikut dimensi empathy pada atribut (12) belum
mampu memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, IPA, Kepuasan Pelanggan

Abstraksi
Kepuasan pelanggan adalah perbandingan antara kinerja yang diharapkan oleh pelanggan dibandingkan
dengan kinerja actual dilapangan. Ketika kinerja actual lebih tinggi dibandingkan dengan harapan maka
pelangganakan merasa puas dan begitu pula sebaliknya. Pada kasus perusahaan percetakan perdana grapia
kepuasan pelanggan belum maksimal dalam memuaskan keinginan dan hasrat pelanggan, untuk itu perlu
dianalisis faktor factor apa saja yang berpengaruh. Dilihat dari kualitas pelayanan serta aplikasi bauran
pemasaran yang meliputi lima dimensi yang di analisis melalui Importance Performance Analysis. Metode
Servqual merupakan model analisis kesenjangan antara harapan dengan pengalaman menikmati jasa
pelayanan.Dari hasilpengolahan dan dengan analisis servqual menunjukkan bahwa dari keseluruhan atribut
pelayanan terdapat kesenjangan (gap) antara harapan dengan kinerja pelayanan percetakan menunjukkan
penangan kepuasan pelanggan belum memuaskan bagi pelanggan, dengan gap terbesar terdapat pada atribut
ke-8, dijadikan prioritas untuk diperbaiki. Pada metode IPA melalui analisis diagram kartesius menunjukkan
bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki oleh percetakan perdana graphia
antara laindalam pelaksanaan pelayanan dari atribut pelayanan ( 7,8,9,12 ), belum sepenuhnya memenuhi
harapan maupun kepentingan pelanggan disebabkan keberadaan atribut pelayanan (7,8,9,12) dinilai memiliki
kualitas pelayanan kinerja yang sangat rendah. Karena umumnya tingkat kualitas pelaksanaan pelayanan yang
dirasakan pelanggan biasa dan cukup saja, belum sesuai dengan tingkat kepentingan dan harapan pelanggan
sehingga kualitas pelayanan untuk dimensi realibility pada atribut (7) dan dimensi responsivveness pada
atribut (8,9) berikut dimensi empathy pada atribut (12) belum mampu memberikan kualitas pelayanan yang
memuaskan bagi pelanggan.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, IPA, Kepuasan Pelanggan

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 124

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

1.Pendahuluan 2.Landasan Teori


Dalam situasi kompetisi yang berkembang 2.1. Pengertian Pelanggan.
perusahaan juga dihadapkan pada kebutuhan untuk Pelanggan adalah seorang individu yang secara
mengubah strategi pemasarannya. Perubahan continue dan berulang kali datang ketempat yang
membawa implikasi penting tentang pada satu sisi sama untuk memuaskan keinginannya dengan
dituntut untuk memperoleh keuntungan pada sisi mendapatkan suatu jasa dan memuaskan jasa
lain mengedepankan kualitas percetakan dan tersebut. ( Lupiyoadi.2001:134). Sedangkan dalam
pelayanan yang terbaik. Webster!s 1928 Dictionary ( Lupiyoadi, 2001:174)
Secara umum pelanggan selalu bergerak mendefenisikan pelanggan sebagai berikut
mencari alat pemuas kebutuhan yang paling pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali
optimal. Hal tersebut mau tidak mau mendorong datang ketempat yang sama untuk memenuhi apa
perusahaan untuk lebih berorientasi kepada yang diinginkan.Pelayanan pelanggan bagi
pelayanan terhadap pelanggan, berupaya sejauh kelangsungan kehidupan suatu perusahaan yang
mungkin memuaskan kebutuhan pelanggan terlebih bergerak dibidang jasa pelayanan merupakan faktor
dengan berkembangnya pengetahuan, pelanggan amat penting dan merupakan sesuatu yang harus
menjadi semakin kritis terhadap kepuasan dikerjakan dengan baik karena dalam rangka
pelayanan. Dalam iklim yang semakin kompetitif, memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai
kualitas pelayanan terhadap pelanggan merupakan dengan fungsi pelayanan.
kunci dari kepuasan pelanggan untuk menciptakan
keberhasilan usaha. Dengan demikian kualitas 2.2. Kualitas Pelayanan.
pelayana yang ditawarkan akan menjadi salah satu Pengertian kualitas pelayanan menurut
penentu kepuasan pelanggan yang selanjutnya J.Supranto (2006:226) adalah sebuah kata yang
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus
Bagaimana menentukan kepuasan pelanggan dikerjakan dengan baik. Sedangkan Zeithmal
dari suatu usaha bukan merupakan persoalan yang (1990:19) memberikan defenisi atas kualitas
sederhana.Kepuasan pelanggan bukan ditentukan pelayanan adalahketidak sesuaian antara harapan
oleh perusahan tapi oleh pelanggan. Aspek yang atau keinginan konsumen dengan persepsi
terkait dengan kualitas pelayan dari sudut pandang konsumen. Sedangkan menurut Parasuraman
pelanggan yaitu pengharapan pelanggan dan (1998) dalam Lupiyoadi (2001: 181), kualitas jasa
pengalamanatas pelayanan. Pelanggan didefenisikan sebagai seberapa jauh perbedaan
mendasarkan pada berbagai dimensi yang antara kenyataan dan harapan pelanggan atas
melandasinya antara lain : sarana fisik, ketepatan pelayanan yang mereka terima. Untuk itu bahwa
dan kehandalan dari keluaran atau output, kualitas jasa dapat diartikan sebagai upaya
kecepatan dalam menanggapi kebutuhan pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
pelanggan, pengetahuan dan keramahan serta serta ketepatan penyampaiannya dalam
kemampuan karyawan dalam memahami keperluan mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2011).
pelanggan. Berdasarkan kelima dimensi tersebut Pelayanan pelanggan sangat penting artinya
pelanggan akan membandingkan antara harapan bagi kehidupan suatu perusahaan, karena itu
sebelum menikmati pelayanan dengan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan
pengalamannya. Kesenjangan akan terjadi bilaman tentunya mempunyai tujuan. Umumnya tujuan
harapan melebihi pengalaman.Hal ini merupakan diadakannya pelayanan agar pelanggan merasakan
persoalan penting dan masalah internal perusahaan adanya kepuasan. Salah satu model pendekatan
yang perlu dicarikan jalan keluar demi tercapainya kualitas jasa yang banyak dijadikan acuan dalam
tujuan. Hal itulah yang mendorong dan menarik penanganan pelanggan adalahmodel Servqual
bagi peneliti untuk menelaahnya lebih mendalam (Service Quality) yang dikembangkan oleh
dengan mendekatinya melalui analisis Parasuraman, Zeithmal, dan Berry. Servqual
pelangganpada penanganan kepuasan pelanggan dibangun atas adanya perbandingan dua faktor
dicv.perdana graphia. Untuk mencapai jalan keluar utama, yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan
dari hal tersebutmaka peneliti akan menelaah yang mereka terima (perceived service)dengan
kepuasan pelanggan melalui masalah yang dapat pelayanan sesungguhnya yang mereka harapkan
diidentifikasi yaitu variabel-variabel atau aspek (expected service).
aspek yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan Dimensi Kualitas Pelayanan (Servqual) oleh
tingkat kepuasan pelanggan diperusahaan. Parasuraman dibagi menjadi limadimensi servqual
diantaranya adalah ( Tjiptono, 2011:148):

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 125

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

1. Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu kepada pelanggan dengan berupaya memahami
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya keinginan konsumen. Dimana suatu
kepada pihak eksternal. Penampilan dan perusahaan diharapkan memiliki pengertian
kemampuan sarana dan prasarana fisik dan pengetahuan tentang pelanggan,
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya memahami kebutuhan pelanggan secara
adalah bukti nyata dari pelayanan yang spesifik, serta memiliki waktu untuk
diberikan oleh pemberi jasa. Meliputi fasilitas pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya),
perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan 2.3. Kepuasan Pelanggan
(teknologi), serta penampilan pegawainya. Pengertian secara umum mengenai kepuasan
2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan hasil dari
perusahaan untuk memberikan pelayanan adanya perbedaan–perbedaan antara harapan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan pelanggan tersebut. Menurut Kotler (Philip Kotler
harapan pelanggan yang berarti ketepatan 2007, hal. 46) Kepuasan adalah perasaan senang
waktu, pelayanan yang sama untuk semua atau kecewa seseorang yang muncul setelah
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang membandingkan antara persepsi atau kesan
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
3. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemauan harapan-harapannya. Jadi, kepuasan merupakan
untuk membantu dan memberikan pelayanan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan
yang cepatdan tepat kepada pelanggan, dengan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka
penyampaian informasi yang jelas. pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi
4. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja
pengetahuan, kesopansantunan, dan melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas
kemampuan pegawai perusahaan untuk atau senang.Kunci untuk menghasikan kesetian
menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan
perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen yang tinggi.Apabila persepsi terhadap kinerja tidak
antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, memenuhi harapan, maka yang terjadi adalah
kompetensi, dan sopan santun. ketidakpuasan. Dapat dilihat pada gambar 1.
5. Emphaty (empati) yaitu memberikan perhatian
yg tulus dan bersifat individual yang diberikan
kesenjangan (gap) yang menyebabkan adanya
perbedaan persepsi mengenai kualitas jasa adalah
sebagai berikut:

1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi


manajemen
Pada kenyataannya pihak manajemen suatu
perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau
memahami apa yang diinginkan para
pelanggan secara tepat. Akibatnya manajemen
Gambar : 1. Model Kepuasan/Ketidakpuasan
tidak mengetahui bagaimana suatu pelayanan
Pelanggan
seharusnya didesain, dan pelayanan-pelayanan
pendukung/ sekunder apa saja yang diinginkan
Kualitas pelayanan sendiri dipengaruhi oleh
pelanggan.
dua variabel, yaitu pelayanan yang dirasakan
(perceived service) dan pelayanan yang diharapkan
2. Gap antara persepsi manajemen terhadap
(expected service). Bila pelayanan yang dirasakan
harapan konsumen dan spesifikasi kualitas
lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para
pelayanan.
pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia
Kadangkala manajemen mampu memahami
pelayanan yang bersangkutan. Sedangkan bila yang
secara tepat apa yang diinginkan pelanggan,
terjadi adalah sebaliknya, maka ada kemungkinan
tetapi mereka tidak menyusun suatu standar
para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa
kinerja tertentu yang jelas. Hal ini bisa
itu lagi (Philip Kotler, 2007 hal. 68).
dikarenakan tiga faktor, tidakadanya komitmen
Dimensi kualitas jasa haruslah diramu dengan
total manajemen terhadap kualitas
baik agar tidak menimbulkan kesenjangan antara
pelayanan,kekurangan sumber daya, adanya
perusahaan dengan pelanggan karena perbedaan
kelebihan permintaan.
persepsi mereka tentang wujud pelayanan. 5 (lima)
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 126

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

dapat dipenuhi. Bahkan saat pelanggan datang


3. Gap antara spefisikasi kualitas pelayanan dan dan merasakan temyata biasa saja, perusahaan
penyampaian pelayanan. telah mendistorsi harapan konsumen dan
Beberapa penyebab terjadinya gap ini menyebabkan terjadinya persepsi negatif
karyawan kurang terlatih, beban kerja terhadap kualitas jasa lembaga tersebut.
melampaui batas, tidak dapat memenuhi
standar kinerjayg ditetapkan. Karyawan 5. Gap antara pelayanan yang dirasakan dan
dihadapkan standar yg saling bertentangan satu pelayanan yang diharapkan
sama lain. Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur
kinerja / prestasi perusahaan dengan cara yang
4. Gap antara penyampaian pelayanan dan berlainan, atau bisa juga keliru
komunikasi eksternal mempersepsikan kualitas pelayanan tersebut.
Seringkali harapan pelanggan dipengaruhi Bahkan dapat menginterpretasikannya sebagai
iklan dan pernyatan/janji yg dibuat suatu indikasi bahwa ada yang tidak beres
perusahaan.Resiko yg dihadapi perusahaan berkenaan dengan pelayanan yang
adalah apabila janji yg diberikan ternyata tidak diterimanya.

Gambar 2. Model Gap Kualitas Pelayanan

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada karakteristik individu sebagai kebutuhan
persepsi dan ekspektasi pelanggan, maka sebagai pribadi.
pemberi jasa perlu mengetahui faktor-faktor yang 3. Pengalaman masa laludalam menggunakan
mempengaruhinya. Terdapat empat faktor yg pelayanan dapat juga mempengaruhi tingkat
mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan, ekspetasi pelanggan.
yaitu sebagai berikut : 4. Komunikasi dengan pihak eksternaldari
pemberi layanan memainkan peranan kunci
1. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan dalam membentuk
lainnya. 5. ekspektasi pelanggan. Berdasarkan External
Dimana hal ini merupakan faktor potensial communication, perusahan pemberi layanan
yangmenentukan ekspektasi pelanggan. dapat memberikan
2. Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari pesan-pesan secara langsung maupun tidak

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 127

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

langsung kepada pelanggannya. 2 Desain cetakan yang menarik


3 Finishing cetakan yang rapi dan bagus
3.Metode Penelitian 4 Spesifikasi cetakan sesuai dengan
3.1.Populasi dan Sampel permintaan
Penelitian yang dilakukan merupakan 5 Ketepatan waktu ( on time ) pengantaran
penelitian survei yang merupakan bagian dari orderan
penelitian deskriptif dimana penelitian dilakukan 6 Keakuratan warna hasil cetakan
dengan mengumpulkan data dan informasi secara 7 Kualitas cetakan yang rapi dan bersih
langsung dari yang pernah menjadi pelanggan 8 Kemampuan karyawan/marketing untuk
perdana graphia.Instrumen yang digunakan dalam cepat tanggap dalam menghadapi masalah
penelitiankuesioner dengan skala Likert dimana yang timbul
dimensi yang digunakan dalam kuesioner 9 Kemampuan percetakan untuk cepat
merupakanlima dimensi kualitas pelayanan. tanggap terhadap keluhan yang disampaikan
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. pelanggan.
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang 10 Keramahan dan ketrampilan marketing
diteliti, serta merupakan sumber data dan melayani pelanggan
menentukan keberhasilan penelitian. 11 Mampu dan cepat tanggap terhadap
Populasi dalam penelitian ini seluruh pelanggan yang memerlukan hasil/barang
pelanggan yang pernah menjadi pelanggan perdana cetakan dalam waktu yang mendesak.
graphia. Sampel adalah sebagian dari populasi yang 12 Memberikan harga khusus bagi organisasi
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap sosial
bisa mewakili keseluruhan populasi. Metode 13 Bertanggung jawab terhadap hasil cetakan
pengambilan sampel yang digunakan adalah secara
acak sederhana (simple random sampling) yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan acak siapa Keseluruhan atribut pernyataan pelayanan
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti digunakan dalam penelitian.Penilaian setiap item
dapat digunakan sebagai sampel. Sampel dalam pernyataan kuesioner pelayanan digunakan dengan
penelitian ini sebanyak 70 orang dianggap telah skala Likert yang terdiri dari lima kategori
representatif. penilaian. Untuk menilai kinerja pelayanan
Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga diberikan lima penilaian dengan nilai sebagai
mengumpulkan data dengan teknik observasi, berikut : 1= Sangat Tidak Baik. 2 = Tidak Baik. 3
wawancara, dokumentasi serta teknik kepustakaan = Cukup Baik. 4 = Baik 5 = Sangat Baik.Untuk
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menilai pelayanan yang diharapkan diberikan
penelitian.Prosedure penelitian dimulai dengan penilaian dengan nilai : 1 = Sangat Tidak Penting 2
studi pendahuluan dan studi literatur kemudian = Tidak Penting. 3 = Cukup Penting. 4 = Penting.
dilanjutkan dengan pengumpulan data, baik primer 5 = Sangat Penting.
maupun data skunder yang diperlukan dalam
penelitian. 3.3.Pengujian Kuesioner Pendahuluan
3.3.1.Uji Validitas
3.2.Defenisi Operasional Variabel Dan Uji validitas adalah uji tentang kemampuan
Pengukuran Variabel. suatu kuesioner sehingga benar-benardapat
Variabel variabel akan dioperasionalkan mengukur apa yang ingin diukur. Untuk menguji
menjadi dua yaitu kinerja pelayanan yang dirasakan validitas butir item-item pernyataan dalam
pelanggan sebagai variabel bebas ( variabel X ) dan kuesioner dapat dilakukan dengan bantuan
pelayanan yang diharapkan pelanggan sebagai komputer program SPSS, yaitu dengan melihat
variabel terikat ( variabel Y ). Isi dari kuesioner hasil output Corrected Item-Total Correlation
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dimana jika nilainya positif dan lebih besar dari
adaptasi dari kuesioner penelitian servqual. nilai r tabel (Df= N-2) berartibutir pertanyaan telah
Kuesioner penelitian berisi 13 item pernyataan valid.
atribut pelayanan yang terbagi dalam lima dimensi 3.3.2.Uji Realibilitas
servqual. Tabel item pernyataan pelayanan sebagai Reliabilitas ialah tingkat kepercayaan hasil
berikut: suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki
Tabel : 1 Kualitas Pelayanan reliabilitas tinggi, disebut sebagai pengukuran yang
No Item Pernyataan Atribut Pelayanan reliabel artinya pengukuran yang mampu
1 Jumlah hasil cetakan sesuai dengan memberikan hasil ukur yang konsisten, dapat
permintaan pelanggan memberikan hasil yang relatif sama jika dilakukan

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 128

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

pengukuran yang berbeda waktunya. Reliabilitas pengukuran kualitas jasa. Penggunaan metode
kuesioner diperlihatkan oleh nilai alpha dimana Servqual dapat membantu untuk mengetahui
besarnya koefisien reliabilitasminimal yang harus apakah kinerja pelayanan sudah memberikan rasa
dipenuhi alat ukur adalah 0,6 maka kuesioner yang kepuasan terhadap pelanggan atau diperlukan lagi
disusun cukup reliebel. suatu peningkatan pelayanan. Menggunakan
metode IPA ( Importance Performance Analysis)
3.4.Metode Pengolahan Data dengan membentuk diagram kartesius atribut
Setelah kuesioner penelitian terbukti valid dan pelayanan dijabarkan yang nantinya bisa
reliabel kemudian dilakukan pengambilan data menunjukkan faktor faktor yang dianggap
penelitian dengan penyebaran kuesioner kepada mempengaruhi harapan (kepuasan).
sejumlah 300 responden sebagai sampel data
kuesioner. Atribut pelayanan terdiri dari 13 butir
item pernyataan pelayanan dapat dilihat pada tabel
1 yang keseluruhan atribut pelayanan dengan 13
butir item pernyataan merupakan data yang
digunakan dalam penelitian. Data jawaban
kuesioner yang diperoleh dari responden berupa
data jawaban kuesioner kinerja pelayanan dan data
jawaban kuesioner pelayanan diharapkan.Untuk
dapat mengetahui kepuasaan terhadap kinerja Gambar : 3. Diagram Kartesius
pelayanan maka digunakan metode Servqual.
Merupakan suatu cara instrument melakukan

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan


4.1. Data Hasil Penelitian
Tabel 2. Frekwensi Jawaban Responden Terhadap Atribut Pelayanan (Kinerja)

Tabel 3. Frekwensi Jawaban Responden Terhadap Atribut Pelayanan (Harapan)

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 129

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

4.2. Pengolahan Data Penelitian


4.2.1. Perhitungan Servqual Untuk Gap
Berdasarkan tabel data hasil penelitian diatas maka akan diperoleh jumlah bobot jawaban pernyataan berikut
rata-rata jawaban responden akan atribut kualitas pelayanandengan hasil yang sesuai pada tabel berikut

Tabel 4 Nilai Total Dan Nilai Rata-Rata Tiap Atribut Pelayanan

Dengan melihat nilai harapan dan nilai kinerja yang ditunjukkan pada tabel diatas, maka skor Servqual untuk
gapdari masing-masing atribut pelayanandapat dihitung dengan rumus:

Gap = Nilai Kinerja – Nilai Harapan

Hasil perhitungan Gap atribut pelayanan percetakan perdana graphia dapat dilihat pada Tabelberikut.

Tabel 5 Hasil Perhitungan Gap untuk Atribut Pelayanan

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 130

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

Tabel 6 Nilai Rata rata Gap Untuk Dimensi Servqual

4.2.2. Pemetaan Importance Performance Analysis


Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan yang dialamioleh konsumen, maka dapat
dibuat suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaianantara tingkat kepentingan dan tingkat pemenuhan dari
percetakan perdana graphia denganmenggunakan rumus:

Rumus : Tingkat Kesesuaian : Tk i = (Xi / Yi) x 100%.

Keterangan :
Tki : Tingkat Kesesuaian.
Xi : kualitas pelayanan kinerja terhadap dimensi pernyataan- i.
Yi : kualitas pelayanan diharapkan terhadap dimensi pernyataan-i.

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 131

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

Tabel 7. Nilai Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan

Metode Importance Performance Analysis skor kinerja dankepentingan. Berdasarkan


merupakan analisis kuadran. Analisis kuadran penghitungan diperoleh bahwa untuk nilai rata-
merupakan suatu bangun yang dibagiatas empat ratadari rata-rata skor kinerja X adalah 3,12 dan
bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang rata-rata skor kepentingan Y adalah 4,44.
berpotongan tegak lurus pada (X, Y ), di mana X Selanjutnya skor rata-rata dari masing-masing
merupakan rata-rata dari rata-rata skor penilaian tingkatkinerja dan tingkat kepentingan
tingkatkinerja dan Ymerupakan rata-rata dari rata- akan diplotkan ke dalam diagram kartesiusseperti
rata skor tingkat kepentingan. Untuk menerapkan pada Gambar 4 berikut.
analisis kuadran yaitu dengan menghitung rata-rata

Gambar 4 Diagram Kartesius Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 132

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

Tabel 8 Penilaian Setiap Atribut Pelayanan Dengan Menggunakan Dua Metode

4.3.Pembahasan 4.3.2.Analisis Importance Performance


4.3.1. Analisis Gap dari Masing-masing Analysis.
Atribut Pelayanan Berdasarkan diagram kartesius pada gambar 4
Dari tabel lima dapat diketahui gap masing dapat diketahui posisi masing masing variabel yga
masing atribut pelayanan mulai dari kesenjangan terdapat dalam kuadran A, B, C, D.
terbesar sampai kesenjangan terkecil. Secara
keseluruhan kualitas pelayanan percetakan perdana 1.Kuadran A.
graphia memiliki kesenjangan dan terdapat lima Kuadran A menunjukkan, variabel yang
atribut pelayanan (8,7,12,13,1) yang memiliki nilai dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan dari
kesenjangan terbesar (tertinggi) yaitu kemampuan atribut pelayanan yang dianggap sangat penting,
karyawan/marketing tanggap menghadapi masalah dinilai oleh pelanggan keberadaannya tidak ada
dengan nilai kesenjangan sebesar – 2,11. Kualitas yang prioritas utama dan dominan kualitas
cetakan rapi dan bersih dengan nilai kesenjangan - pelayanannya.
2,03. Memberikan harga khusus bagi organisasi
sosial dengan nilai kesenjangan -1,86. Bertanggung 2. Kuadran B
jawab terhadap hasil cetakan nilai kesenjangan – Kuadran B ini menunjukkan bahwa pada
1,71. Dan jumlah hasil cetakan sesuai permintaan atribut pelayanan ( 1, 4, 5, 6, 13) memiliki tingkat
dengan nilai kesenjangan – 1,51. kesesuaian sebesar 76,41 %. Hal ini menunjukkan
bahwa pihak percetakan perdana graphia telah
Semakin besar gap yang dihasilkan dari sebuah memenuhi harapan maupun kepentingan pelanggan
perhitungan servqual gap, semakin kurang baiknya sehingga keberadaan atribut pelayanan (1,4,5,6,13)
kualitas pelayanan jasa tersebut karena pelayanan dinilai perlu dipertahankan oleh pihak percetakan.
yang diberikan pihak perusahaan tidak sesuai Karena umumnya tingkat pelaksanaan pelayanan
dengan harapan dan kurang memuaskan bagi sesuai dengan tingkat kepentingan dan harapan
pelanggan. Oleh karena itu, prioritas perbaikan pelanggan sehingga kualitas pelayanan untuk
kualitas pelayanan jasa dilakukan dari gap atau dimensi tangible pada atribut (1,4), realibility pada
kesenjangan terbesar. Sebaliknya semakin kecilnya atribut (5,6), dan assurance pada atribut (13), sudah
suatu gap semakin baik kualitas pelayanan jasa memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan
tersebut.Atribut pelayann yang memiliki gapcukup bagi pelanggan.
besar dijadikan prioritas untuk diperbaiki
dibandingkan dengan atribut yang memiliki gap 3. Kuadran C
lebih kecil. Yangmemiliki gap terbesar sesuai Kuadran C ini menunjukkan bahwa pada
dengan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu atribut pelayanan ( 7,8,9,12) memiliki tingkat
dimensi empathy (empati) dengan nilai gap-1,86. kesesuaian sebesar 57,48%. Hal ini menunjukkan
bahwa pihak percetakan perdana graphia dalam
pelaksanaan pelayanan dari atribut tersebut belum
sepenuhnya memenuhi harapan maupun
kepentingan pelanggan disebabkan keberadaan
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 133

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

atribut pelayanan (7,8,9,12) dinilai memiliki pertahankan prestasi. Kelima atribut tersebut
kualitas pelayanan kinerja yang sangat rendah. memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan
Karena umumnya tingkat kualitas pelaksanaan menurut pelanggan perlu dipertahankan
pelayanan yang dirasakan pelanggan biasa dan tetapipemenuhannya masih jauh dari yang
cukup saja, belum sesuaidengan tingkat diharapkan. Atribut tersebut antara lain:
kepentingan dan harapan pelanggan sehingga ◙. Jumlah hasil cetakan sesuai permintaan.
kualitas pelayanan untuk dimensirealibility pada ◙. Spesifikasi cetakan sesuai permintaan.
atribut (7) dan dimensi responsivveness pada ◙. Ketepatan waktu (on time) pengantaran orderan.
atribut (8,9) berikut dimensi empathy pada atribut ◙. Keakuratan warna hasil cetakan
(12) belum mampu memberikan kualitas pelayanan ◙. Bertanggung jawab terhadap hasil cetakan.
yang memuaskan bagi pelanggan.
3. Selain itu ada empat atributyang masuk kuadran
4.Kuadran D C yaitu prioritas rendah.Walaupun prioritas rendah,
Kuadran D ini menunjukkan bahwa pada ternyata pemenuhan layanannya jugamasih kurang.
atribut pelayanan ( 2,3,10,11) memiliki tingkat Atribut tersebut adalah
kesesuaian sebesar 75,88%. Hal ini menunjukkan ◙. Kualitas cetakan rapi dan bersih.
bahwa pihak percetakan perdana graphia dalam ◙. Kemampuan karyawan/marketing untuk cepat
kualitas pelayanan dari atribut tersebut dalam tanggap dalam menghadapi masalah.
pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan dengan ◙. Kemampuan percetakan untuk cepat tanggap
sangat baik serta memenuhi harapan maupun terhadap keluhan pelanggan.
kepentingan pelanggan, namun keberadaan atribut ◙. Memberikan harga khusus bagi organisasi sosial.
pelayanan (2,3,10,11) dinilai oleh pelanggan
memiliki kualitas pelayanan kinerja yang kurang 5.2. Saran
penting. Karena umumnya tingkat kualitas 1. Hendaknya pihak percetakan lebih
pelaksanaan pelayanan yang dirasakan pelanggan memperhatikan, memprioritaskan kepuasan
berlebihan, meskipun sudah sesuai dengan tingkat atas hasil cetakan sesuai pesanan pelanggan.
kepentingan dan harapan pelanggan sehingga
kualitas pelayanan untuk dimensi tangible pada 2. Bekali karyawan/marketing untuk
atribut (2,3) dan dimensi responsiveness pada meresponmasalah maupun keluhan pelanggan.
atribut (10,11) dilakukan dengan sangat baik oleh Utamakan lebih memperhatikan organisasi
percetakan namun dinilai kurang penting oleh social yang butuh cetakan dengan memberikan
pelanggan sehingga terkesan berlebihan, berarti harga discount khusus.
pelaksanaan pelayanan belum mampu memberikan
kualitas pelayanan yang memuaskan bagi
pelanggan. DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, R.L. 2005.Kepuasan Pelanggan.
Jakarta: Gramedia.
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1.Kesimpulan Yamit, Zulian.2005. Manajemen Kualitas Produk
Faktor faktor dari atribut kualitas pelayanan
dan Jasa. Edisi Pertama, Cetakan
yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
antara lain: Keempat, Penerbit Ekonisia, Kampus
Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
1. Menurut perhitungan dengan metode Servqual,
terdapat lima atribut yangmemiliki kesenjangan Freddy Rangkuti, Measuring Costumer
tertinggi, yaitu tingkat pemenuhan layanan yang Satisfaction, 2006, Penerbit PT Gramedia
masihjauh dari tingkat harapan pelanggan. Atribut Pustaka Utama
tersebut antara lain:
◙. Kemampuan karyawan/marketing untuk cepat Kotler, Philip; dan Keller, Kevin L.
tanggap dalam menghadapi masalah. 2007.Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
◙. Kualitas cetakan rapi dan bersih. BelasJakarta: Indeks.
◙. Memberikan harga khusus bagi organisasi sosial
◙. Bertanggung jawab terhadap hasil cetakan. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran
◙. Jumlah hasil cetakan sesuai permintaan. Jasa. Edisi Pertama. Salemba Empat:
Jakarta
2. Menurut perhitungan dengan metode
IPA(Importance PerformanceAnalysis), ada lima
atribut yang masuk dalam kuadran B, yaitu
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 134

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135


Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, VOL. 15, NO. 02, Agustus 2021 pISSN 2356-0878, eISSN 2714-6758

Nurlela, handayani, 2004,”Kualitas Produk.


Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Konsumen.” Jurnal manajemen. vol II no
2.

Ratminto dan Atik Winarsih. 2005. Manajemen


Pelayanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Santoso, Singgih.,2001, “Buku Lalihan SPSS


Parametrik”, Elex Media
Komputindo;Jakarta.

Supranto J., MA.2006, “Pengukuran Tingkat


Kepuasan Pelanggan”, Penerbit
RinekaCipta, Jakarta.

Sugiono, (2010), Statistika untuk Penelitian,


Bandung Alfabeta.

Suliyanto (2005), Analisis Data Dalam Aplikasi


Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia.

Suliyanto, (2010) Study Kelayakan Bisnis,


Yogyakarta Andi.

Tjiptono, F. 2011, Service Quality & Statisfaction,


Edisi 3, Yogyakarta, Andi

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 135

Rosmawati
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PERCETAKAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Halaman 124 – 135

Anda mungkin juga menyukai