Anda di halaman 1dari 11

BAB V

UTILITAS

Utilitas merupakan salah satu unit penting dalam suatu industri kimia yang
berperan dalam membantu kelancaran dan kelangsungan operasi pabrik. Adapun
kebutuhan unit utilitas untuk pabrik pembuatan metil metakrilat dengan kapasitas
55.000 ton/tahun secara ringkas adalah sebagai berikut :
1) Kebutuhan total air = kg/jam
2) Kebutuhan steam (180oC) = kg/jam
3) Kebutuhan Refrigrant (NH3) = kg/jam
4) Kebutuhan listrik = kW
5) Kebutuhan bahan bakar = liter/jam
6) Kebutuhan air hidran (standby) = m3
Rincian perhitungan kebutuhan bahan penunjang di atas dapat dilihat di
bawah ini.

5.1. Unit Pengadaan Steam


Steam yang digunakan adalah saturated steam pada suhu 180oC.
a) Heater-01 (H-01) = kg/jam
b) Heater-02 (H-02) = kg/jam
c) Reboiler-01 (RB-01) = kg/jam
Total kebutuhan steam 180oC = kg/jam
Faktor keamanan adalah = 10 %
Total kebutuhan steam = (1 + 10 % x kg/jam)
= kg/jam
5.2. Unit Pengadaan Air
Air yang dibutuhkan digunakan untuk air pendingin, air umpan boiler, dan
air domestik.
5.2.1. Air Pendingin (Cooling Water)
Air pendingin yang digunakan meliputi :
a) Condenser-01 (CD-01) = kg/jam
b) Cooler-01 (C-01) = kg/jam
c) Cooler-02 (C-02) = kg/jam
d) Kompressor-01 (K-01) = kg/jam
e) Reaktor-01 (R-01) = kg/jam
Total (Wc) = kg/jam
Untuk memenuhi kebutuhan air pendingin maka direncanakan pemakaian
air pendingin dilakukan secara sirkulasi. Suhu dari air pendingin akan meningkat
setelah air tersebut digunakan sebagai pendingin pada alat penukar panas. Untuk
mendinginkan kembali air pendingin yang sudah digunakan, maka air pendingin
harus dialirkan menuju cooling tower. Selama terjadinya proses perpindahan
panas di cooling tower, bisa terjadi beberapa losses, yaitu evaporation loss, drift
loss, dan blow down (Perry & Green, 1999). Perhitungan banyaknya air pendingin
yang hilang selama sirkulasi berlangsung adalah sebagai berikut:
1) Evaporative Loss
Kehilangan dari air pendingin terjadi karena penguapan dihitung dengan
menggunakan persamaan:

We = 0,00085 x Wc x (T1– T2) 5.1 (Perry & Green, 1999)

Keterangan :
We = Evaporation loss
Wc = Volumetric flowrate air pendingin (kg/jam)
T1 = Temperatur air pendingin masuk cooling tower (oF)
T2 = Temperatur air pendingin keluar cooling tower (oF)
T1 = 50oC = 122oF
T2 = 30oC = 86 oF
We = 0,00085 x kg/jam x (T)oF
= kg/jam
2) Drift Loss
Drift loss adalah jumlah air pendingin yang hilang karena terbawa aliran
udara yang keluar melalui cooling tower. Persentase dari kehilangan air pendingin
karena drift loss ini berkisar antara 0,1-0,2% (Perry & Green, 1999).
Wd = 0,2% x Wc
= 0,2% x kg/jam = kg/jam
3) Blow down
Blow down adalah penghilangan air pendingin yang sengaja dilakukan
untuk menjaga konsentrasi padatan yang terlarut di dalam air pendingin.
Konsentrasi padatan yang meningkat ini dikarenan oleh evaporation loss. Jumlah
blowdown yang dilakukan dihitung berdasarkan siklus konsentrasi yang dijaga
agar tidak terbentuk scale pada peralatan ataupun perpipaan. Siklus konsentrasi
merupakan perbandingan antara kandungan padatan pada air pendingin yang
disirkulasikan, dengan kandungan padatan yang ada pada air make-up. Biasanya
digunakan siklus konsentrasi antara 3-5 (Perry & Green, 1999).
Jumlah air yang di blowdown dihitung dengan persamaan :

5.2 (Perry & Green, 1999)

= 3−1 = kg/jam

Jumlah total make up air pendingin = We + Wd + Wb


= kg/jam
Faktor keamanan = 10%
Total Kebutuhan Air Pendingin(A) = (1 + 10 %) x kg/jam
= kg/jam

5.2.2. Air Umpan Boiler


Boiler yang digunakan menghasilkan steam outlet pada temperatur 180 oC,
Air umpan dari boiler yang digunakan adalah sebanyak kg/jam. Pemakaian air
umpan boiler dilakukan secara kontinyu (sirkulasi) dan mengalami kehilangan
(losses) di steam traps dan operasi blowdown pada boiler. Oleh karena itu,
diperlukan penambahan air sebagai make-up pada boiler sebanyak 5 % dari
kebutuhan. Jadi, total kebutuhan make up air umpan boiler:
B = 0,05 x kg/jam
B = kg/jam
5.2.3. Air Proses
Air proses yang digunakan meliputi:
a) Mix Point-06 (MP-06) = kg/jam
b) Mix Point-07 (MP-07) = kg/jam
c) Mix Point-08 (MP-08) = kg/jam
d) Mix Point-09 (MP-09) = kg/jam
Total air proses = kg/jam
Faktor keamanan = 10%
C = (1 + 10 %) x kg/jam
C = kg/jam
5.2.4. Air Domestik
Air domestik yang dibutuhkan meliputi :
a) Perumahan = 187.5 kg/jam
b) Kantor = 382.3 kg/jam
c) Laboratorium = 32.5 kg/jam
d) Kantin dan musholla = 75 kg/jam
e) Poliklinik = 37.5 kg/jam
Total = 714.8 kg/jam
Faktor keamanan = 10%
Jadi, total kebutuhan air domestik (D) :
D = (1 + 10 %) x kg/jam
D = kg/jam
5.2.5. Kebutuhan Air untuk Kebakaran (Hidran)
Kebutuhan air untuk kebakaran diperkirakan sebanyak 200 m3 serta selalu
standby di dalam kolam penampungan jika dalam keadaan darurat dibutuhkan.
5.2.6. Total Kebutuhan Air
Kebutuhan air =A+B+C+D
= ( ) kg/jam
= kg/jam
Faktor keamanan = 20 %
Total kebutuhan air = (1 + 20% ) x kg/jam
= kg/jam
Densitas air = 1,00 kg / L
Total suplai air = kg/jam / (1,00 kg/L)
= L/jam

Jadi, suplai air di unit utilitas sebanyak L/jam

5.3. Unit Pengadaan Refrigrant


Media pendingin yang dapat digunakan selain air yaitu refrigeran, yang
berupa saturated ammonia pada suhu -34oC. Ammonia digunakan pada peralatan
sebagai berikut:
a) Chiller-01 (CH-01) = kg/jam
b) Condensor-02 (CD-02) = kg/jam
Kebutuhan refrigrant = kg/jam
Faktor keamanan = 10%
Total kebutuhan refrigrant = kg/jam
5.4. Unit Pengadaan Listrik
5.4.1. Kebutuhan Listrik untuk Peralatan
a) Pompa-01 (P-01) 2 unit = 1 Hp
b) Pompa-02 (P-02) 2 unit = 1 Hp
c) Pompa-03 (P-03) 2 unit = 2 Hp
d) Pompa-04 (P-04) 2 unit = 1 Hp
e) Pompa-05 (P-05) 2 unit = 1 Hp
f) Pompa-06 (P-06) 2 unit = 1` Hp
g) Pompa-07 (P-07) 2 unit = 30 Hp
h) Pompa-08 (P-08) 2 unit = 35 Hp
i) Pompa-09 (P-09) 2 unit = 1 Hp
j) Pompa-10 (P-10) 2 unit = 2 Hp
k) Pompa-11 (P-11) 2 unit = 1 Hp
l) Pompa-12 (P-12) 2 unit = 1 Hp
m) Pompa-13 (P-13) 2 unit = 3 Hp
n) Pompa-14 (P-14) 2 unit = 4 Hp
o) Pompa-15 (P-15) 2 unit = 1 Hp
p) Pompa-16 (P-16) 2 unit = 1` Hp
q) Pompa-17 (P-17) 2 unit = 1 Hp
r) Pompa-18 (P-18) 2 unit = 1 Hp
s) Pompa-19 (P-19) 2 unit = 1 Hp
t) Pompa-20 (P-20) 2 unit = 1 Hp
u) Reaktor-02 (R-02) 1 unit = 28 Hp
v) Kompressor-01 (K-01) 1 unit = 504,5 Hp
Total pemakaian listrik untuk peralatan = 622,5 HP
1 kW
Pemakaian listrik untuk peralatan (P) = HP x 1,341022 HP
= kW

5.4.2. Kebutuhan Listrik untuk Penerangan


Penerangan rata-rata yang digunakan untuk setiap bagian pabrik tidaklah
sama, untuk menghitung kebutuhan penerangan yang digunakan menggunakan
unit iluminansi SI yaitu lux (symbol: lx). Lux adalah unit turunan berdasarkan
lumen, dan lumen adalah unit turunan berdasarkan candela. 1 lux = 1 lm·m-2 = 1
cd·sr·m–2. Tabel di bawah menunjukkan kebutuhan penerangan yang dibutuhkan
untuk beberapa tempat.

Tabel 5.1. Kebutuhan Penerangan

Area Illuminance

Corridor 100 lux


House lighting 60-250 lux
Office lighting 350 lux
Factory lighting 100-500 lux
Recreation area 250 lux
(Sumber: Badan Standardisasi Nasional, 2000)

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas, maka kebutuhan penerangan yang akan


digunakan untuk kantor sebesar 350 lux, untuk wilayah pabrik dipilih penerangan
sebesar 500 lux, dan untuk wilayah perumahan yang digunakan adalah 250 lux.
Setelah mendapatkan data dari kebutuhan penerangan untuk setiap bagian pabrik,
selanjutnya adalah memilih kategori penerangan yang akan digunakan dan juga
tipe penerangan yang akan digunakan. Masing-masing dari tipe penerangan dalam
setiap kategori (sumber penerangan) memiliki luminous efficacy yang berbeda-
beda juga. Luminous efficacy adalah rasio dari lumen yang dihasilkan untuk setiap
watt energi listrik yang dikonsumsi. Berikut adalah tabel yang menunjukkan
kategori dan tipe penerangan serta luminous efficacy-nya.

Tabel 5.2. Kategori dan Tipe Penerangan


Lumen/watt
Light Source
(lm/W)
Sodium lamp (low pressure) 200
Sodium lamp (high pressure) 150
Fluoroscent lamp 45-104
Metal halide lamp 85-115
Halogen lamp 16
Light bulb 8-10
White LED 26-100
(Sumber : Toepfer, 2014)

1) Penerangan yang Digunakan pada Pabrik:

Luas area pabrik = Ha


= m2
Tipe Lampu = Lampu metal halida
Intensitas Penerangan = 500 lumen/m2 (Sumber: BSN, 2000)
Digunakan kategori penerangan tipe lampu metal halida,
1 Watt = 115 lumen (Tabel 5.2)
lumen
500
Total kebutuhan cahaya = m2 x m2
= lumen
lumen
lumen
115
Daya yang dibutuhkan = watt
= watt
= kW
2) Penerangan kantor:
Luas area kantor = Ha
= m2
Tipe Lampu = Fluoroscent
Intensitas Penerangan = 350 lumen/m2 (Sumber: BSN, 2000)
Digunakan kategori penerangan tipe lampu fluorescent
1 Watt = 70 lumen
lumen
350
Total kebutuhan cahaya = m2 x m2
= lumen
lumen
lumen
70
Daya yang dibutuhkan = watt
= watt
= kW
3) Penerangan perumahan:
Luas area perumahan = Ha
= m2
Tipe Lampu = Fluoroscent
Intensitas Penerangan = 250 lumen/m2 (Sumber: BSN, 2000)
Digunakan kategori penerangan fluorescent lamp,
1 Watt = 70 lumen
lumen
250
Total kebutuhan cahaya = m2 x m2
= lumen
lumen
lumen
70
Daya yang dibutuhkan = watt
= watt
= kW
4) Total Kebutuhan Listrik untuk Penerangan
Total kebutuhan listrik untuk area pabrik, perkantoran, dan fasilitas
lainnya
= ( ) kW
= kW
Kebutuhan listrik total:
Total kebutuhan listrik untuk peralatan dan penerangan
= ( ) Kw
= kW
Faktor keamanan kebutuhan listrik = 20 %
Total kebutuhan listrik = (1 + 20%) x kW
= kW
Untuk mencukupi kebutuhan listrik, maka digunakan satu buah generator
listrik dengan daya 745,7 kW dan satu buah generator cadangan dengan kekuatan
745,7 kW. Jenis generator yang digunakan adalah five stage steam turbine yang
memiliki kekuatan sebesar 1.000 Hp (745,7 kW) (Perry & Green, 1999)

5.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar


1) Bahan bakar Boiler
Bahan bakar pada Boiler dengan steam sebesar 180 oC
Jenis steam yang dihasilkan adalah saturated steam.
Temperatur steam = 180 oC
Kebutuhan steam, msteam = kg/jam
Daristeamtable diperoleh:
Entalpi saturated vapor, Hv = 2.776,3 kJ/kg
Entalpi saturated liquid, Hl = 763,1 kJ/kg
Panas Laten, λ = Hv - Hl
= ( ) kJ/kg
= kJ/kg
Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan steam (kapasitas steam)
Q = msteam x λ
= 14.290,743 kg/jam x 2.013,2kJ/kg
= 28.770.123,860 kJ/jam
0,947817 Btu
= kJ/jam x 1 kJ
= Btu/jam
Bahan bakar yang digunakan adalah industrial diesel fuel dengan :
Nilai kalor bahan bakar (LHV) = 18.658 Btu/lb
Efisiensi Boiler, η = 80 %
Kebutuhan bahan bakar :
Q
mbahan bakar = η⋅ LHV
27 .268 .815,364 Btu/jam
= 80% x 18.658 Btu/lb
= 1.826,918 lb/jam
0,454 kg
= 1.826,918 lb/jam x 1 lb
= 828,676 kg/jam
2) Bahan bakar keperluan generator
Daya Generator = 745,7 kW
= 2.544.434,289 Btu/hr
Nilai kalor bahan bakar = 18.657,66 Btu/lb
Efisiensi generator = 55 % (Perry & Green, 1999)
Bahan bakar yang diperlukan untuk penghasil steam untuk generator :
2.544 . 434,289 Btu/ jam
= 55 % x 18. 657 ,66 Btu/lb
= 247,954 lb/jam
= 112,470 kg/jam
3) Total Kebutuhan Bahan Bakar
Kebutuhan bahan bakar pada Boiler = 828,676 kg/jam
Kebutuhan bahan bakar di Generator = 112,470 kg/jam
Total kebutuhan bahan bakar = 941,146 kg/jam
Faktor keamanan 10 %
Jumlah Kebutuhan bahan bakar
= (1 + 10 %) x 941,146 kg/jam
= 1.035,2609 kg/jam
Densitas IDO (Industrial Diesel Oil) = 0,915 kg/l
(Kenya Petroleum Refineries Ltd., 2007)
1 . 035,2609 kg/ jam
Total Kebutuhan bahan bakar = 0 ,915 kg/liter
= 1.131,4327 liter/jam

Anda mungkin juga menyukai