Anda di halaman 1dari 57

ID soal 1

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikologi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.
Soal
Dalam analisa alcohol dalam darah dengan metode kromatografi gas.Pada saat
pengambilan sampel harus dipilih pengawet yang tepat. Jika pengawetan dipakai untuk
menjamin sampel tetap homogen dan tidak berpisah menjadi sel darah merah dan serum..

Pertanyaan soal:

Apakah pengawet yang harus ditambahkan ?

Pilihan Jawaban :

A. Kalium oksalat
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF

Kunci Jawaban: A
Referensi: Departemen Kesehatan RI, Direktorat Laboratorium Kesehatan.
2002.Pedoman Pemeriksaan Barbiturat, Benzodiazepin dan
Alkohol Dalam Spesimen Manusia Dengan Metode KLT, KG dan
Spektrofotometer. Jakarta
Nama Pembuat Tri prasetyowati
Institusi/bagian Aak manggala
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis
Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Tinjauan 6 Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikolofi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.
Soal
Dilakukan pengujian narkoba terhadap sampel urin berdasarkan surat permintaan
pemeriksaan dari Kepolisian setempat dengan hasil positif terhadap penggunaan gol
benzodiasepin.

Pertanyaan Soal:

Apakah langkah selanjutnya yang tepat dilakukan?

Pilihan Jawaban :
A. Menelpon polisi agar menemui dokter
B. Melaporkan hasil pemeriksaan dan merekomendasikan konfirmasi
C. Memberitahukan kepada keluarganya untuk dilakukan rehabilitasi
D. Mengirim hasil ke kepolisian dengan amplop tertutup
E. Menasehati pasien
Kunci Jawaban: B
Referensi: Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik.2004.Pedoman Pemeriksaan
Laboratorium Toksikologi Obat. Jakarta.
Nama Pembuat A. Tri Prasetyowati
Institusi/bagian AAK Manggala

ID soal 3
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang laki-laki berusia 40 tahun meninggal dunia diduga karena keracunan didapatkan
tanda-tanda mati lemas berupa wajah, bibir dan selaput lendir mulut berwarna kebiruan dan
tercium bau amandel dari rongga mulut serta tanda keracunan sianida berupa lebam 
mayat berwarna merah terang pada punggung dan lengan bawah bagian .Lebam mayat dapat
hilang pada penekanan. Uji skrining menggunakan metode microdifusi conway dipastikan
mengandung sianida.
Pertanyaan soal:

Spesimen apa yang paling tepat digunakan untuk metode tersebut?

Pilihan Jawaban :

a. Air liur
b. Darah
c. Feses
d. Urine
e. Bilasan lambung
Kunci Jawaban: B. Darah

Referensi: Flanagan, R.J., Taylor. A., Watson. I. D. And Whelpton R., 2007,
Fundamentals Of Analytical Toxicology, John Willey & Son Ltd, West
Sussex

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 4
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Tuan “X” berumur 32 th, ditemukan tidak bernyawa di dalam kamarnya. Telah dilakukan outopsi
dan laporan outopsi menjelaskan bahwa tidak terdapat kekerasan fisik, akan tetapi ditemukan
bekas suntikan pada lengan bagian kanan dan kiri, cuping telinga, ujung ibu jari dan pada kaki,
serta terdapat uedem paru-paru dengan darah. Uji skrining dilaporkan positif terhadap narkotika
jenis opiat, kokain, dan benzodiazepin.

Pertanyaan soal:
Bahan pemeriksaan apa yang paling tepat untuk uji skrining?

Pilihan Jawaban :

a. Air ludah
b. Basuhan lambung
c. Darah
d. Jaringan paru
e. Jaringan hepar
Kunci Jawaban: C. Darah

Referensi: BNN dan DepKes RI, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium


Narkotika, Psikotropika Dan Obat Berbahaya, Badan Narkotika
Nasional, Jakarta

Wirasuta, I M.A.G., 2005, Peran Toksikologi Forensik dalam Penegakan


Hukum Kesehatan di Indonesia, dalam Wirasuta, I M.A.G., et al. (Ed.)
2005, Peran Kedokteran Forensik Dalam Penegakan Hukum Di
Indonesia. Tantangan Dan Tuntuan Di Masa Depan, Penerbit
Udayana, Denpasar

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 5

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
Area Kompetensi 4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang laki-laki pekerja di industri pelapisan logam berusia 40 tahun meninggal dunia,
sebelum meninggal mengeluh pusing, nafas pendek, mulut terasa logam dan batuk darah.
Dugaan sementara terkena paparan logam berat kadmium dan arsenic yang digunakan dalam
industri tersebut secara terus menerus lebih dari 8 jam.

Pertanyaan soal:

Instrumen pemeriksaan apa yang paling tepat dan cepat untuk mengidentifikasi kedua logam
berat tersebut dalam satu periode pemeriksaaan?
Pilihan Jawaban :

a. AAS
b. HPLC
c. GC-MS
d. ICP-MS
e. LC-MS

Kunci Jawaban: D. ICP-MS

Referensi: Flanagan, R.J., Taylor. A., Watson. I. D. And Whelpton R., 2007,
Fundamentals Of Analytical Toxicology, John Willey & Son Ltd, West
Sussex

Gleason, M.N., Gosselin, R.E., and Hodge, H.C., 1957, Clinical


Toxicology of Commercial Products: Acute Poisoning (Home &
Farm), The williams & Wilkins Company, New York

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 6

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
Area Kompetensi 4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Hasil uji kualitatif penggunaan obat terlarang dengan bahan pemeriksaan urine, diperoleh hasil
pemeriksaan dengan penambahan pereaksi Marquis menghasilkan warna ungu, dengan
pereaksi Mecke menghasilkan warna hijau tua. Diduga urine tersebut mengandung codein,
heroin, morfin, 6 –asetilmorfin dan asetilkodein. Untuk memastikan narkotika yang terkandung
maka dilakukan uji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Keterangan :
Fase diam : Silika Gel GF 254

Fase Gerak : Etil asetat : Amoniak : Metanol (85:5:10)

A : Baku Heroin

B : Baku Morfine

C : bahan pemeriksaan urin

D : Baku 6-asetilmorfin

E : Baku Codein

F : Baku Asetilkodein

Pertanyaan soal:

Dari hasil diatas narkotika apa yang terkandung dalam bahan pemeriksaan?

Pilihan Jawaban :

a. Asetilkodein
b. Heroin
c. Kodein
d. Morfin
e. 6- Asetilmorfin
Kunci Jawaban: C. Kodein

Referensi: BNN dan DepKes RI, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium


Narkotika, Psikotropika Dan Obat Berbahaya, Badan Narkotika
Nasional, Jakarta

Moffat, A.C., Osselton, M.D.,Widdop, B., 2011, Clarke’s Analysis of Drugs


and Poisons Fourth Edition, Pharmaceutical Press, London

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 7

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang petani berusia 58 tahun mengalami kejang-kejang, sebelumnya mengeluhkan sakit


kepala, mual, kejang perut, denyut jantung lambat, sering kedutan (kejang otot). Diduga
disebabkan karena terpapar pestisida organofosfat untuk membasmi serangga dengan durasi
waktu yang terlalu lama. Untuk monitoring kondisinya dilakukan penetapan kadar kolinesterase.

Pertanyaan soal:

Bahan pemeriksaan apa yang paling tepat digunakan untuk uji tersebut?
Pilihan Jawaban :

a. Air liur
b. Bilasan lambung
c. Darah
d. Feses
e. Urine
Kunci Jawaban: C. Darah

Referensi: Flanagan, R.J., Taylor. A., Watson. I. D. And Whelpton R., 2007,
Fundamentals Of Analytical Toxicology, John Willey & Son Ltd, West
Sussex

Gleason, M.N., Gosselin, R.E., and Hodge, H.C., 1957, Clinical


Toxicology of Commercial Products: Acute Poisoning (Home &
Farm), The williams & Wilkins Company, New York

Raini M., 2007, Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan


Pestisida, Media Litbang Kesehatan Volume XVII No 3

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 8

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang remaja sedang menjalani perawatan medis dengan mengkonsumsi antibiotika jenis
amoksisilin.

Pertanyaan soal:

Jenis napza apa yang mungkin menunjukkan hasil positif palsu pada pemeriksaan urin?

Pilihan Jawaban :

a. Amfetamin
b. Benzodiazepin
c. Kokain
d. Methadone
e. Opium

Kunci Jawaban: C. Kokain

Referensi: BNN dan DepKes RI, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium


Narkotika, Psikotropika Dan Obat Berbahaya, Badan Narkotika
Nasional, Jakarta

Nama pembuat Fransiska Ayuningtyas Widyastani, M.Sc., Apt

Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Theresiana Semarang / toksikologi klinik

ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikologi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang ATLM melakukan identifikasi sianida dengan menggunakan kertas saring. Kertas ini
dipakai untuk pemeriksaan masal pada pekerja yang diduga kontak dengan CN. Caranya
dengan membasahkan kertas dengan ludah di bawah lidah. Pemeriksaan telah dilakukan
secara duplo dan dengan control positif dan negatif. Hasil uji berwarna biru muda, kontrol
positif berubah menjadi biru dan kontrol negatif tidak berwarna.

Pertanyaan Soal:
Apakah tindakan yang tepat dilakukan ATLM?

Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi gas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH

Kunci Jawaban: C

Sartono,2001, racun dan Keracunan, Widya Medika,


Referensi: Jakarta

Nama Pembuat Siti Fatimah


Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikologi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal

Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan pb dalam urin dengan cara ke dalam urin
ditambahkan H2SO4 encer sehingga terbentuk endapan PbSO 4 berwarna putih, lalu disaring.
Endapan ini tak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam HCl atau NH4-asetat.

Pertanyaan Soal:
Apakah urin yang tepat digunakan?

Pilihan Jawaban :
A. porsi tengah
B. pagi
C. 24 jam
D. Sewaktu
E. Prospandial
Kunci Jawaban: C

Mun’im Idries, Abdul. 2008. Penerapan Ilmu


Referensi: Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan:
Sagung Seto, Jakarta

Nama Pembuat Siti Fatimah


Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikologi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan alkohol dalam darah menggunakan metode
kromatografi gas. Spesimen yang dipakai adalah 200 μL aliquot darah. Secara karakteristik,
darah akan menjadi terpisah menjadi sel darah merah dan serum

Pertanyaan Soal:
Apakah antikoagulan yang tepat untuk mencegah hal tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. heparin
B. Sodium fluoride heparin
C. Trisodium Citrate
D.Potasium oksalat
E. Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid)
Kunci Jawaban: D

BNN, 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium


Referensi: Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya, BNN
bekerjasama dengan DepKes
Nama Pembuat Siti Fatimah
Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Area Kompetensi
Profesionalitas yang luhur
Mawas diri dan pengembangan diri
Komunikasi efektif
Pengelolaan informasi
Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
Keterampilan Laboratorium Medik
Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Resioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pasca analitik
Tinjauan 5 Pasien
Specimen
Metode
Media & Reagensia
Peralatan
Prosedur
Interpretasi Hasil
Penjaminan Mutu
Keamanan & Keselamatan Kerja
Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi, Bakteriologi,
Mikologi, Imunoserologi, Toksikologi Klinik.

Soal
Seorang ATLM melakukan identifikasi amfetamin yang dicampur pada minuman. Hasil reaksi warna
dengan reagen simon menghasilkan warna biru yang setelah beberapa detik warna hilang.
Pemeriksaan dengan reaksi warna dilakukan secara duplo dan dengan control positif dan negative.
Kontrol positif menunjukkan warna biru yang permanen, sementara control negative tidak berwarna

Pertanyaan Soal:
Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan ATLM?

Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi gas
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH
Kunci Jawaban: A
R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology.
Referensi: WHO Geneve

Nama Pembuat Siti Fatimah


Institusi/bagian Prodi D3 Analis STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
ID soal 13

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur


9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 10. Pasien
11. Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
9. Kimia Klinik
10. Parasitologi
11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus 1

Seorang analis kesehatan di Puskesmas akan mengirimkan sampel urin untuk pemeriksaan
konfirmasi terhadap NAPZA ke laboratorium rujukan.

Pertanyaan soal:

Apakah syarat wadah yang tepat digunakan?

Pilihan Jawaban :

A. Botol gelas steril, bertutup rapat


B. Botol kaca gelap, bersih, bertutup asah
C. Botol palstik bersih, bermulut lebar, bertutup ulir
D. Botol kaca tidak tembus cahaya, steril, mudah ditutup
E. Botol kaca steril yang telah dibilas desinfektan, bertutup
Kunci Jawaban: E

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium NAPZA, BNN bekerjasama dengan


Dep.Kes. 2008

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 14

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 2

Sampel urin untuk pemeriksaan NAPZA sebaiknya sampel segar tanpa bahan pengawet.
Tetapi apabila sampel akan dikirm ke laboratorium rujukan dan pengujian akan tertunda
maka sebaiknya diberi bahan pengawet.

Pertanyaan soal:
Bahan pengawet apakah yang tepat untuk sampel urin?

Pilihan Jawaban :

A. Fenol 1%
B. Asam borat 1%
C. Natrium azida 0,1%
D. Natrium benzoat 1%
E. Natrium fluorida 1%

Kunci Jawaban: C

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Toksikologi Obat, Dep.Kes. 2004

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt.

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 15

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 4

Pada suatu kasus diduga seseorang minum alcohol berlebihan karena dari mulutnya
tercium bau alcohol, kondisi pasien sadar. Dalam kasus ini diperlukan informasi kadar
alcohol dalam darah dalam waktu yang singkat.
Pertanyaan soal:

Pemeriksaan manakah yang dapat berkorelasi untuk memastikan dugaan tersebut?

Pilihan Jawaban :

A. Test cepat terhadap alcohol pada urin


B. Test cepat terhadap alcohol pada saliva
C. Pemeriksaan kadar alcohol dalam darah
D. Pemeriksaan kadar alcohol pada keringat
E. Test alcohol pada udara pernafasan (breath test)

Kunci Jawaban: B

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium NAPZA, BNN bekerjasama dengan


Dep.Kes. 2008

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 16

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 6

Seorang teknisi laboratorium telah selesai melakukan pemeriksaan terhadap specimen


penyalahgunaan NAPZA yang terkait dengan kasus hukum.

Pertanyaan soal:

Apakah tindakan yang tepat dilakukan terhadap sisa sampel?


Pilihan Jawaban :

A. menyimpan sebagian sampel di almasi asam


B. membuang sisa sampel ke dalam larutan desinfektan
C. membuang sisa sampel ke dalam wadah sampah padat
D. menyimpan sisa sampel dalam almari es suhu 40C
E. meyimpan sisa sampel dalam freezer suhu -200C

Kunci Jawaban: E

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Toksikologi Obat, Dep.Kes. 2004

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc., Apt.

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 17

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 7

Seorang teknisi laboratorium di suatu Puskesmas telah melakukan pengujian morfin


terhadap pada sampel urin berdasarkan surat permintaan pemeriksaan dari Polres
setempat. Pemeriksaan dilakukan dengan metode ICT-strip test dan didapatkan hasil
positif.

Pertanyaan soal:
Langkah apakah yang selanjutnya tepat dilakukan?

Pilihan Jawaban :

A. Langsung melaporkan hasil pemeriksaan tidak perlu merekomendasikan apapun


B. Segera melaporkan hasil pemeriksaan dan merekomendasikan pemeriksaan konfirmasi
C. Segera memberitahukan kepada pasien dan keluarganya untuk melakukan rehabilitasi
D. Memberitahukan kepada teman-teman pasien agar menasehati pasien
E. Segera membuang sisa sampel

Kunci Jawaban: B

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Toksikologi Obat, Dep.Kes. 2004

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc., Apt.

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 18

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. PreanalitiK
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 9

Seorang teknisi laboratorium melakukan pengujian pestisida dalam sampel berupa cairan
lambung dengan metode KLT, menggunakan baku pembanding diazinon dan sumition.
Hasil pengujian didapatkan Rf bercak diazinon 0,72 dan Rf sumition 0,48, sedangkan Rf
bercak sampel 0,6.

Pertanyaan soal:

Bagaimanakah interpretasi hasil kromatogram tersebut ?

Pilihan Jawaban :

A. sampel mengandung sumition


B. sampel mengandung senyawa pestsida
C. sampel tidak mengandung pestisida organofosfat
D. sampel tidak mengandung diasinon dan sumition
E. sampel tidak mengandung senyawa pestisida
Kunci Jawaban: D

Referensi: Pedoman Pemeriksan Laboratorium Pestisida, 2004

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt.

Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan


ID soal 19

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 10

Pada kasus dugaan keracunan Arsen, diagnosis masih dapat ditegakkan meskipun korban
sudah meninggal dan sudah lama dikubur.

Pertanyaan soal:
Sampel apakah yang dapat diambil untuk menegakkan diagnose?

Pilihan Jawaban :

A. Darah beku
B. Cairan jaringan
C. Otak dan hati
D. Rambut dan kuku
E. Jaringan lemak
Kunci Jawaban: D

Referensi: Flanagan, Fundamental Analysis of Toxicology, Wiley, 2007

Nama pembuat Muji Rahayu

Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan


ID soal 20

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 12

Uji screening terhadap sampel berupa kristal bening putih menggunakan pereaksi tetes Marquis
terbentuk warna orange – coklat.
Pertanyaan soal:

Zat apakah yang paling mungkin dari hasil uji tersebut?

Pilihan Jawaban :

A. morfin
B. codein
C. amfetamin
D. diazepam
E. luminal

Kunci Jawaban: C

Referensi: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium NAPZA, BNN bekerjasama dengan


Dep.Kes. 2008

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 21

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 13

Untuk keperluan penyelidikan seringkali diperlukan pelacakan apakah seseorang yang diduga
menggunakan narkotika sebagai pengguna tetap atau pengguna baru.

Pertanyaan soal:
Jenis sampel apakah yang tepat untuk keperluan tersebut?

Pilihan Jawaban :

A. urin
B. darah
C. kulit
D. tulang
E. rambut

Kunci Jawaban: E

Referensi: Fundamentals of Analytical Toxicology, Flanagan, 2007

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 22

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor/Prosedural knowledge
Domain 3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Sifat

Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
Tahap 3. Pascaanalitik
Pemeriksaan

Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus 15

Hasil analisis darah seorang pasien yang bekerja di pabrik cat didapatkan data: kadar
hemoglobin 6 g/dl, evaluasi apusan sel darah tepi terdapat banyak sel eritrosit dengan
gambaran sebagai berikut:
Ciri-ciri:
Ukuran sel eritrosit lebih besar, terdapat
bintik-bintik biru

Pertanyaan soal:

Keracunan apakah yang paling mungkin pada pasien tersebut?

Pilihan Jawaban :

A. Merkuri
B. Plumbum
C. Chromium
D. Arsen
E. Cadmium
Kunci Jawaban: B

Referensi: Clinical Toxicology

Nama pembuat Muji Rahayu, M.Sc.,Apt

Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


ID soal 23

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (afektif knowledge)
Domain 3. Psikomotorik (prosedur knowledge
Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. MetodeMedia dan Reagensia
4. Peralatan
5. Prosedur
6. Interpretasi hasil
7. Penjaminan mutu
8. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
2. Hematologi
Kelompok 3. Mikrobiologi
Pemeriksaan 4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang ATLM akan melakukan analisa alkohol dalam darah dengan metode kromatografi gas. Untuk
menjamin sampel tetap homogen, tidak memisah menjadi serum dan sel darah merah, maka diberikan
pengawet.

Pertanyaan soal:

Pengawet apakah yang paling cocok ditambahkan ?

Pilihan Jawaban :

A. Kalium oksalat

B. Na azida 1%

C. NaCl Jenuh

D. Eter

E. NaF

Kunci Jawaban: A

Referensi: R.J. Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve

Nama pembuat Dr. Ana Hidayati Mukaromah, M.Si

Institusi/bagian UNIMUS / Toksikologi


ID soal 24

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang pria mengonsumsi minuman keras lalu mengalami mual, sakit perut, sakit kepala dan gangguan
penglihatan setelah 1,5 jam mengkonsumsi minuman keras. Diagnosa sementara dokter, pasien
mengalami keracunan methanol. Dokter meminta pemeriksaan methanol dalam urine. Pasen tiba di
laboratorium 2.5 jam setelah minum minuman keras.
Pertanyaan soal:

Jenis metabolit apakah yang ditemukan dalam urin pasien tersebut?

Pilihan Jawaban :

A. Metanol
B. Formaldehida
C. Etanol
D. Asam format
E. Asetaldehida
Kunci Jawaban: D

Referensi: Biomonitoring in a workplace – WHO Geneva

Nama pembuat Ayu Rahmawati Sulistyaningtyas, S.Si, M.Si

Institusi/bagian Unimus/ Toksikologi


ID soal 25

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif (afektif knowledge)
Domain 3. Psikomotorik (prosedur knowledge)
Tinjauan 3 1.Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
2. Hematologi
Kelompok 3. Mikrobiologi
Pemeriksaan 4. Parasitologi
5. Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)

Seorang pria berusia 40 tahun meninggal dengan dugaan keracunan gas CO. Darah pasien dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

Pertanyaan soal:
Alat apakah yang dapat digunakan untuk pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban :

a. Spektroskopi Serapan Atom


b. Kromatografi Gas
c. Spektrofotometer
d. GCMS
e. HPLC

Kunci Jawaban: C

Referensi: Chada PV, Hutauruk J, 1995, Handbook of Forensic Medicine and Toxicology, Edisi
5, Widya Medika, Jakarta

Nama pembuat Fandhi Adi W., M.Sc

Institusi/bagian UNIMUS / Toksikologi


ID soal 26

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur


2. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik


2. Analitik
Tahap Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
Kelompok 3. Parasitologi
Pemeriksaan 4. Mikrobiologi
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):

Sampel urin seorang perempuan usia 25 tahun harus di kirim oleh seorang ATLM ke laboratorium
toksikologi. Pasien diduga merupakan seorang pengguna NAPZA, Pengiriman urine memakan waktu
lebih dari 24 jam.

Pertanyaan soal (lead in):

Pertanyaan soal:

Untuk menjaga mutu hasil pengujian dari kemungkinan kesalahan terkait kualitas sampel, maka bahan
pengawet apakah yang harus ditambahkan untuk sampel tersebut?

Pilihan Jawaban:

a. Alkohol absolut (96 %)


b. Na azida 1%
c. NaCl Jenuh
d. Eter
e. NaF
Kunci Jawaban: B

Referensi: Cooper, G. and Negrusz, A. eds., 2013. Clarke's analytical forensic toxicology.
Pharmaceutical Press.

Nama pembuat Dr. Stalis Norma Ethica, M.Si

Institusi/bagian Unimus/ Toksikologi


ID soal 1 27

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 15. Profesionalitas yang luhur


16. Mawas diri dan pengembangan diri
Area Kompetensi 17. Komunikasi efektif
18. Pengelolaan informasi
19. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
20. Keterampilan Laboratorium Medik
21. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif
5. Psikomotor
Domain 6. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 4. Pre analitik


5. Analitik
Tahap Pemeriksaan 6. Pasca analitik
Tinjauan 5 19. Pasien
20. Spesimen
Sasaran 21. Metode
22. Media dan Reagensia
23. Peralatan
24. Prosedur
25. Interpretasi hasil
26. Penjaminan mutu
27. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 15. Hematologi
16. Kimia Klinik
Kelompok 17. Parasitologi
Pemeriksaan 18. Mikrobiologi (Bakteriologi)
19. Sitohistoteknologi
20. Imunoserologi
21. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete):

Seorang pasien berusia 35 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter untuk
diperiksa urinnya. Pada specimen urin diperiksa dengan penambahan reagen marquis di mana uji
tersebut menunjukkan warna ungu kemerah-merahan.

Pertanyaan soal:

Jenis opium apakah yang ditemukan pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban :

a. Codein
b. Morphin
c. Papaverin
d. Thebain
e. Narkotin

Kunci Jawaban: b. Morphin

Referensi: Cheng, S. 1954. Double-Coloration Test for the Differentiation of

Opium Alkaloids. Journal of The American Pharmaceutical Association. Vol. XLIII


No. 13, 767-769.

Nama pembuat Dian Kresnadipayana

Institusi/bagian Universitas Setia Budi Surakarta


ID soal 5 28

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur

Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri

3. Komunikasi efektif

4. Pengelolaan informasi

5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik

6. Keterampilan Laboratorium Medik

7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium

Tinjauan 2 1. Kognitif

Domain 2. Psikomotor

3. Afektif

Tinjauan 3 1. Recall

Sifat 2. Reasoning

Tinjauan 4 1. Pre analitik

Tahap Pemeriksaan 2. Analitik

3. Pasca analitik

Tinjauan 5 1. Pasien

Sasaran 2. Spesimen

3. Metode

4. Media dan Reagensia

5. Peralatan
6. Prosedur

7. Interpretasi hasil

8. Penjaminan mutu

9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tinjauan 6 1. Hematologi

Kelompok 2. Kimia Klinik


Pemeriksaan
3. Parasitologi

4. Mikrobiologi (Bakteriologi)

5. Sitohistoteknologi

6. Imunoserologi

7. Toksikologi Klinik

Kasus (vignete):

Seorang pasien berusia 40 tahun datang ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter untuk
diperiksa urinnya. Pada specimen urin diperiksa dengan penambahan reagen frohde di mana uji
tersebut menunjukkan warna merah kecoklatan.

Pertanyaan soal:

Jenis opium apakah yang ditemukan pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban :

a. Codein

b. Morphin

c. Papaverin

d. Thebain

e. Narkotin

Kunci Jawaban: d. Thebain

Referensi: Cheng, S. 1954. Double-Coloration Test for the Differentiation of

Opium Alkaloids. Journal of The American Pharmaceutical Association. Vol. XLIII


No. 13, 767-769.

Nama pembuat Dian Kresnadipayana

Institusi/bagian Universitas Setia Budi Surakarta

Anda mungkin juga menyukai