Uts Pjok
Uts Pjok
NIM : 11200183000108
Kelas : 6C
a. Lakukan peregangan
Setelah berolahraga, tubuh membutuhkan waktu pendinginan untuk kembali pulih. Nah,
dengan melakukan peregangan, kamu dapat mengurangi rasa tegang pada sendi dan
mencegah otot terluka saat berkontraksi.
b. Gunakan foam roller
Bila kamu ingin pulih lebih cepat, kamu bisa menggunakan foam roller. Gulungan busa
satu ini berfungsi untuk memijat otot-otot yang kaku dan mengurangi rasa pegal setelah
berolahraga. Kami juga punya rekomendasi foam roller berkualitas, seperti berikut ini.
c. Santap makanan bergizi
Setelah olahraga berat, tubuh memerlukan nutrisi untuk mengembalikan energi yang
hilang. Bila tidak, tubuh akan terasa lapar dan lemas seharian. Selain itu, kamu juga
membutuhkan karbohidrat dan protein untuk mempercepat proses pembentukan glikogen
di dalam otot.
d. Mandi air dingin
Selain bikin tubuh jadi lebih segar, mandi air dingin juga berguna untuk menenangkan
otot-otot yang tegang, lho. Bukan cuma itu, air dingin pun dapat mencegah terjadinya
peradangan sendi dan mengurangi rasa nyeri setelah olahraga.
e. Catat aktivitas olahraga
Supaya lebih efektif, catat seluruh aktivitas olahraga yang kamu lakukan setiap harinya.
Dengan melakukan ini, kamu bisa mengetahui apakah olahraga yang kamu lakukan telah
memberikan hasil positif atau belum.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga
timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22
januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan
dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar
negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang
Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di
musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula
dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga
lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.
Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat
ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian
Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di
Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra
Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari
Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang
kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA.
Permainan bola volly terus mengalami perkembangan dalam sejarah bola voli. Para
Direktur Pendidikan Jasmani YMCA mengadopsi bola voli di seluruh Amerika Serikat.
Selanjutnya pada tahun 1900, tercatat Kanada menjadi negara asing pertama yang mengadopsi
permainan ini. Negara-negara lain terutama di Asia kemudian beramai-ramai mengadopsinya. Di
antaranya Elwood S. Brown di Filipina (1910), J. Howard Crocker di Cina, Franklin H. Brown di
Jepang (1908), Dr .JH Abu-abu di Burma, di Cina dan di India, dan lainnya.
Pada tahun 1913, bola voli mulai masuk dan berkembang di Benua Asia. Permainan
tersebut pertama kali diikutsertakan dalam program Far-Eastern Games, yang diselenggarakan di
Manila.Sampai awal 1930-an, bola voli sebagian besar merupakan permainan santai dan rekreasi,
dan hanya ada beberapa kegiatan dan kompetisi internasional. Ada aturan main yang berbeda di
berbagai belahan dunia; namun, kejuaraan nasional dimainkan di banyak negara, misalnya, di
Eropa Timur di mana tingkat permainannya telah mencapai standar yang luar biasa.
3. Jelaskan fungsi dan tugas wasit dalam setiap cabang olahraga (bola voli, sepak bola,
basket, dan renang)
a. Bola voli
Jawab:
Wasit I
- Fungsi
Wasit utama punya kewenangan mutlak sebagai pengatur jalannya permainan.
- Tugas Wasit I
- Sebelum pertandingan
1. Memeriksa keadaan lapangan pertandingan dan perlengkapannya yang akan digunakan untuk
bertanding.
2. Menentukan dan melakukan undian untuk regu yang melakukan servis pertama dan
penempatan lapangan.
3. Mengawasi pemanasan selama pemanasan berlangsung pada kedua tim.
- Selama pertandingan berlangsung
1. Memiliki wewenang untuk menentukan kesalahan pukulan servis, posisi regu yang
melakukan servis, kesalahan menyentuh bola, kesalahan di atas net, dan kesalahan saat
melakukan perputaran.
2. Wasit I tidak diperboleh membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten, dia harus dapat
menjelaskan penafsiran serta penerapan peraturan.
3. Jika kapten tidak sepaham penafsirannya itu, dia memintakan agar hal tersebut di catat pada
lembar scor. Wasit satu harus memberi izin untuk pencatatan proses tersebut di akhir
pertandingan.
- Setelah pertandingan berlangsung
Wasit mengesahkan scor dengan menandatangani daftar skor dan cepat menuju ke ruang
wasit.
Wasit II
- Fungsi
Wasit kedua adalah asisten wasit pertama, tetapi dia juga mempunyai hak untuk
memutuskan. Apabila wasit pertama tidak dapat melanjutkan tugasnya, wasit kedua dapat
menggantikannya.
- Tugas Wasit II
- Mengawasi posisi pemain selama pertandingan berlangsung, dan pada waktu perpindahan
tempat set penentuan.
- Mengawasi perilaku tingkahlaku seriap pemain tim baik yang duduk dibangku cadangan,
apabila ada salah sikap di laporkan kepada wasit satu.
- Selama pertandingan berlangsung, harus mencegah kemungkinan adanya pemain cadangan
yang melakukan pemanasan di luar area pertandingan.
- Mengawasi jumlah timeout, pergantian pemain dan melaporkan data tersebut kepada wasit
satu dan pelatih yang bersangkutan pada saat terjadinya penghentian permainan.
- Dapat menunjukan kesalahan lain tanpa meniup peluit walau bukan daerah tanggung
jawabnya, tetapi tidak boleh menekan wasit I.
- Menetapkan diperlukan atau tidaknya mengeringkan permukaan lantai yang di anggap basah
atau licin yang dapat membuat pemain tidak nyaman saat bertanding.
b. Sepak bola
Jawab:
Wasit I
- Fungsi
- Menegakkan peraturan.
- Mengendalikan jalannya permainan dengan bekerja sama dengan dua hakim garis dan para
ofisial kedua tim.
- Memastikan bola yang digunakan sesuai dengan peraturan.
- Memastikan perlengkapan dan aksesoris pemain sesuai dengan peraturan.
- Berhak menghentikan, menggantung atau meninggalkan jalannya permainan bila ada campur
tangan pihak lain.
- Menjaga waktu dan catatan pertandingan.
- Menindak dengan disiplin pemain yang bersalah.
- Tugas
- Menegakkan peraturan.
- Mengendalikan jalannya permainan dengan bekerja sama dengan dua hakim garis dan para
ofisial kedua tim.
- Memastikan bola yang digunakan sesuai dengan peraturan.
- Memastikan perlengkapan dan aksesoris pemain sesuai dengan peraturan.
- Berhak menghentikan, menggantung atau meninggalkan jalannya permainan bila ada campur
tangan pihak lain.
- Menjaga waktu dan catatan pertandingan.
- Menindak dengan disiplin pemain yang bersalah.
Asisten Wasit
Terdiri dari dua orang yang bertugas memberikan isyarat pada wasit. Asisten wasit
juga membantu wasit untuk mengawasi atau mengamati pertandingan sesuai dengan peraturan
permainan. Dalam hal-hal tertentu, asisten wasit dapat masuk ke lapangan permainan untuk
membantu mengawasi jarak 9,15 meter. Jika terdapat campur tangan yang kurang pantas atau
perilaku tidak senonoh, wasit akan membebaskan tugas seorang asisten wasit dan membuat
laporan kepada pihak yang berwenang.
Tugas:
1. Mengamati bola yang telah meninggalkan lapangan pertandingan termasuk juga tim yang
berhak mendapat tendangan bebas.
2. Memberi isyarat saat terjadi offside.
3. Membantu wasit utama memutuskan pelanggaran yang didapati dalam pengawasannya secara
objektif.
Wasit Cadangan
Kehadiran wasit cadangan atau wasit keempat ini berguna jika wasit atau asisten wasit ada
yang berhalangan.
Tugas:
1. Mengurus Pergantian pemain.
2. Memberi isyarat pada wasit jika pertandingan sudah selesai.
3. Mengatur official dalam pemain pengganti.
4. Menggantikan wasit atau hakim garis apabila ada yang berhalangan.
c. Basket
Jawab:
Wasit Utama (Referee)
1. Mengawasi pemanasan yang dilakukan oleh kedua tim sebelum pertandingan dimulai.
2. Memeriksa semua perlengkapan pertandingan mulai dari lantai, bola, ring, hingga papan skor
dan lain sebagainya.
3. Memeriksa daftar nama pemain kedua tim serta memastikan kedua tim yang akan bertanding
apakah sudah mengenakan seragam yang sesuai aturan kompetisi/liga.
4. Memulai pertandingan dengan melakukan tip-off di tengah lapangan.
5. Memastikan bahwa permainan berjalan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
6. Bertanggung jawab memberikan penilaian dan memberikan tanda jika terjadi pelanggaran.
7. Setiap ada pelanggaran, wasit utama memastikan bahwa itu sudah dalam pengetahuan wasit
pencatat (scorer).
8. Memastikan keamanan semua pemain dan berhak mengambil tindakan atas alasan disiplin
jika ada pemain, pelatih, atau orang lain yang melakukan perilaku tidak pantas.
9. Tanggung jawab wasit berakhir segera setelah pertandingan selesai tanpa adanya kontroversi
atau saat dia dia meninggalkan lapangan.
Wasit Kedua (Umpire)
1. Mencatat pelanggaran (foul) dan akan memberitahukannya kepada wasit pertama jika seorang
pemain sudah melakukan pelanggaran tiga kali berturut-turut.
2. Melakukan pengawasan terhadap anggota tim selama pertandingan berlangsung, meliputi
pemain, posisi pemain cadangan, staf, pelatih dan yang lainnya.
3. Menjaga agar pertandingan berjalan lancar dan kondusif.
4. Menghitung dan memastikan kuota time out masing-masing tim.
5. Mengawasi jumlah pergantian pemain yang dilakukan oleh masing-masing tim.
6. Membantu wasit pertama dalam menentukan pelanggaran atau tidaknya sebuah kejadian.
7. Jika kondisi lapangan basah atau licin, wasit kedua berhak menentukan perlu tidaknya tim
teknis mengeringkan lapangan.
Wasit Pencatat (Scorer)
Tugas dan wewenang wasit pencatat (disebut juga dengan wasit ketiga) sejatinya hanya
sebatas scoring saja yakni meliputi pencatatan skor dan shot clock.
d. Renang
Jawab:
1. Referee sebaiknya mempunyai kewenangan untuk mengawasi semua semua petugas (Juri),
menetapkan tugas mereka, dan memberikan petunjuk kepada mereka, sesuai dengan tugas
khusus yang berhubungan peraturan dalam kompetisi. Referee harus melaksanakan semua
aturan dan keputusan FINA, dan memutuskan jawaban atas semua pertanyaan yang
berhubungan dengan jalan perlombaan yang sedang berlangsung, dan nomor lomba atau
Komnpetisi, dan menyelesaikan hal lain yang tidak tercakup dalam peraturan.
2. Referee dapat intervensi pada level tertentu dalam suatu kompetisi untuk memastikan bahwa
peraturan FINA telah diperhatikan dan dilaksanakan, dan harus memutuskan terhadap semua
protes yang berhubungan dengan kompetisi yang yang sedang berlangsung.
3. Bila menggunakan Juri Finish (Kedatangan) tanpa 3 pencatat waktu digital, Referee harus
menetapkan dimana tempat yang dibutuhkan. Apa bila peralatan perjurian otomatis
disediakan, penggunaan alat itu harus sesuai dengan uraian pada aturan b di atas.
4. Referee memastikan bahwa semua Juri yang dibutuhkan sudap berada pada tempat tugasnya
untuk mengatur jalannya kompetisi. Referee boleh menetapkan cadangan bagi mereka yang
absent (tidak hadir), tidak mampu atau tidak efficient. Referee boleh menetapkan Juri
tambahan bila sesuai dengan kebutuhan.
5. Pada awal permulaan tiap nomor lomba. Referee memberikan tanda kepada perenang dengan
tiupan pluit pendek pendek, agar perenang melepaskan seluruh pakaian kecuali pakaian
renang, di lanjutkan dengan tiupan pluit panjang sebagai petanda bagi merekan untuk ambil
posisi diatas starting platform (atau untuk gaya punggung dan estafet gaya ganti, mereka
harus segera masuk kedalam air). Tiupan pluit panjang kedua, hendaknya membawa perenang
gaya punggung dan estafet gaya ganti untuk segera mengambil posisi start. Dimana perenang
dan Juri telah siap untuk start, Referee memberi isyarat kepada starter dengan merentangkan
tangan, tanda bagi starter bahwa perenang dibawah kendali mereka. Referee tetap
merentangkan tangannya sampai tandan start diberikan.
6. Referee harus menetapkan Disqualifikasi kepada perenang untuk pelanggaran terhadap aturan
yang secara pribadi diketahuinya. Referee juga boleh menetapkan Disqualifikasi terhadap
perenang yang melakukan pelanggaran dari yang dilaporkan kepadanya oleh juri lain yang
berwenang. Seluruh disqualifikasi adalah pokok persoalan yang menjadi keputusan referee.
4. Jelaskan pengertian dan tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan!
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang
sekolah tertentu dengan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan
aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani,
mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
Tujuan umum pendidikan jasmani dan kesehatan adalah untuk pembentukan anak, yaitu
sikap atau nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan (psikomotorik), sehingga siswa akan dewasa
dan mandiri, yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan khusus:
Dagongan
Permainan dagongan ini sudah ada sejak dahulu, tetapi kapan munculnya tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Permainan ini muncul disebabkan pula oleh daerah Minahasa yang
banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis bambu. Hal ini turut menentukan pola piker masyarakat
Minahasa sehingga muncullah permainan dagongan ini sebagai pemanfaatan alam sekitar.
Ampakeari
Ampakeari adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang berasal dari
provinsi Papua. Ampakeari sebenarnya adalah nama buah yang biasanya tumbuh di rawa-rawa di
Kabupaten Yapen-Waropen, yaitu buah mange-mange (buah yang berasal dari pohon perdu yang
berwarna putih). Permainan ini biasanya dimainkan saat akan menidurkan anak. Pemain
permainan ini biasanya wanita bisa anak-anak maupun dewasa yang terdiri dari 2-6 orang.
Peralatan yang dibutuhkan adalah buah mange-mange, iri atau tiang dari belahan kayu
dan oinai atau sempe dari kayu yang berbentuk seperti piring besar. Lokasi bermain permainan
ini bisa di dalam rumah ataupun di luar rumah (halaman). Cara bermainnya adalah setelah alat-
alat yang dibutuhkan telah terpenuhi atau telah terkumpul, semua pemain membawa anak yang
belum tidur. Jika pemain lebih dari seorang, maka secara serentak mereka memutarkan
ampakeari di oinai. Pemain dianggap kalah jika ampakeari mereka jatuh atau tidak berputar serta
anak yang tidak bisa tidur atau terlambat juga dikatakan kalah.
Egrang (Lampung)
Nama egrang diambil dari bahasa Lampung yang artinya terompah pancung, karena
mainan ini dibuat dari bambu panjang berbentuk bulat. Di setiap daerah berbeda-beda
penamaannya. Misalnya di daerah Banjar, Kalimantan Selatan, disebut dengan batungkau. Di
wilayah Sumatera Barat disebut tengkak-tengkak. Dalam bahasa Sumatera Tengkak berarti
pincang. Sementara di Bengkulu namanya ingkau yang berarti sepatu dari bambu. Adapun di
Jawa Tengah, egrang disebut jangkungan yang diadaptasi dari nama lokal burung berkaki
Panjang.
Aturan main egrang terbilang unik, sehingga pemainnya dijamin akan betah berlama-
lama dengan permainan ini. Pemain egrang dinyatakan sebagai pemenang jika mampu menjegal
kaki bambu lawan hingga terjatuh. Permainan adu kekuatan egrang ini biasa dilakukan oleh anak
berusia 11 hingga 13 tahun. Permainan ini dimulai dengan sikap siap para pemain, kemudian
wasit memberi aba-aba tanda permainan dimulai. Nah, pada saat itu, pemain harus saling
memukul lawan dengan kaki bambunya jika ingin mengalahkan lawannya. Permainan usai saat
salah satu lawan sudah terjatuh.
Egrang tak hanya terbuat dari bambu saja, namun banyak yang memodifikasinya dengan bahan
lain seperti kaleng hingga batok kelapa. Kaleng atau batok yang digunakan biasanya
dihubungkan dengan tali agar mudah ditarik saat menjalankannya. Tali yang digunakan biasanya
sejajar dengan pinggang. Sementara kaleng atau batok kelapa berfungsi sebagai pijakan kaki.
Kedua bahan ini lazim digunakan sebagai bentuk pemanfaatan barang bekas.
Meskipun identik dengan anak-anak, egrang dapat dimainkan orang dewasa juga. Egrang yang
umum digunakan untuk pijakan berukuran panjang 2,75 meter dengan batang bambu berdiameter
6 hingga 9 cm. Dengan jarak 50 cm dari bawah untuk pijakan kakinya. Pijakan bambu tersebut
dapat dengan kuat menyanggah tubuh orang dewasa dengan bobot standar.
Hadang
Permaianan hadang atau yang lebih dikenal dengan nama permainan gobag sodor merupakan
permainan asli dari Indonesia. Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak
yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor
berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor
artinya tombak. Gobak Sodor adalah permainan yang cukup familier ketika dimainkan oleh
anak-anak kelahiran 1990-an. Gobak Sodor cukup terkenal di Sidoarjo. Permainan Gobak Sodor
awalnya adalah hasil adaptasi dari bahasa Inggris yaitu Go Back Trough the Door. Go Back
Trough the Doormemiliki arti kembali melewati pintu. Karena masyarakat Indonesia tidak bisa
melafalkannya dengan baik maka masyarakat Indonesia menyebut permainan ini sebagai Gobak
Sodor.
Dampu Kapal