Anda di halaman 1dari 5

Analisis Perencanaan Kapasitas Menggunakan

Model Linear Programming


Dosen : Miranti Handayani, M.Ak

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Manajemen Bisnis dan
Operasional

Oleh :
Nama : Mega Rossalia N.A
NIM : 64207065
Kelas : 64.4B.25

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini, guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional dengan judul “Analisis
perencanaan kapasitas menggunakan model linear programming”
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari rasa sempurna, maka dari itu
penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik lagi. Penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, sekian dan
terima kasih.

Jakarta, 20 November 2022

Penulis
Mega Rossalia

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau
biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga,
kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan beberapa
cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan program
linear (Linear Programming). Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para manajer
mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini
telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin,
distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam penentuan
portofolio investasi. Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang
variabelnya disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”, “pemrograman
garis lurus”, “programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai alat kuantitatif untuk
melakuakn pemrograman, maka metode LP juga ada kelebihan dan kelemahannya. Oleh
karena itu, pembaca atau peneliti harus mampu mengidentifikasi kapan alat ini
dipergunakan dan kapan tidak dipergunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Program Linear?
2. Apa pengertian Program Linear
3. Bagaimana bentuk umum Program Linear?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah Program Linear


2. Mengetahui pengertian Program Linear
3. Mengetahui bentuk umum Program Linear
4. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Program Linear
Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun 1939-1947.
Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli matematika Rusia yang
memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun 1965 dan the Order of Lenin pada
tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles Koopmans, ahli ekonomi dari belanda yang memulai
karir intelektualnya sebagai fisikawan yang melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3,
George Bernard Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks. 
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-sumber
yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru  yang nantinya akan
dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun 1939, Kantorovich menulis buku “The
Mathematical Method of Production Planning and Organization”, di mana Kantorovich
menunjukkan bahwa seluruh masalah ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk
memaksimumkan suatu fungsi terhadap kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada saat
menerima hadiah Nobel, 11 desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements,
Difficulties, Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang sekarang dikenal
dengan Pemrograman linear. Namun demikian, juga ada nama-nama lain yang berperan dalam
pengembangan model ini, yaitu J. Von Neuman. Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis
of production set” sebelum dilanjutkan oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka
kembangkan dikenal dengan istilah “programming of interdependent activities in a linier
structure”. Istilah programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi Dantzig di
RAND Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.

B. Pengertian Program Linear


Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang
tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat linier
mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Sumber daya tersebut dapat berupa
sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material (bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman disini
mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi yang digunakan
merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier adalah suatu teknik
perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan
tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang
terbaik di antaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih

4
lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran
yang di inginkan secara optimal.

C. Bentuk Umum Program Linear


Bentuk umum linear programming adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran didalam permasalahan
pemrograman linier yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya
untuk mempeeroleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan
dioptimalkan dinyatakan dengan huruf Z. Sedangkan fungsi kendala (costrain function) merupakan
bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan
secara optimal ke berbagai kegiatan lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus persamaan
berikut ini:
Fungsi Tujuan (Objective Function)
Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + ……..+ CnXn
Batasan-batasan (fungsi kendala atau constraint function):
a11X1 + a12X2 + a13X3 +…………+ a1nXn > b1
a21X1 + a22X2 + a23X3 +…………+ a2nXn > b2
am1X1 + am2X2 + am3X3 +…………+ amnXn > bm
dan
X1 > 0, X2 > 0,…… Xn > 0
Keterangan:
1. Fungsi yang akan dimaksimumkan: C1X1 + C2X2 + C3X3 + …….. + CnXn disebut fungsi tujuan
(objective function).
2. Fungsi-fungsi batasan dikelompokkan menjadi dua macam;
3. Fungsi batasan fungsional yaitu fungsi-fungsi batasan sebanyak m (yaitu ai1X1+ ai2X2 +ai3X3
+ …………+ ainXn
4. Fungsi batasan non-negatif (non-negatif-constrain) yaitu fungsi-fungsi batasan yang
dinyatakan dengan Xi > 0
5. Variabel-variabel Xj disebut sebagai decision variabels. 6. aij, bi dan cj, yaitu masukan –
masukan (input) konstan, disebut sebagai parameter model.
D.

Anda mungkin juga menyukai