Anda di halaman 1dari 3

17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Malang Bumi Hangus

(31 Juli 1947)

Pada tanggal 31 Juli 1947, saat Belanda hendak menyerang Malang,


rakyat Malang membakar bangunan-bangunan agar tidak dapat digunakan
penjajah.
Berkat kekalahan Jepang terhadap Sekutu, Indonesia kemudian
memproklamasikan kemerdekaan.
Namun kemerdekaan tersebut belum diakui oleh dunia Internasional.
Belanda bahkan kembali lagi untuk berusaha mengklaim Indonesia sebagai negara
jajahannya.
Pada tahun 1947, Belanda menduduki Jawa Timur dan berniat
menjadikan Malang sebagai pusat pertahanan.
Belanda melancarkan Agresi Militer I yang menjadi pelanggaran atas perjanjian
Linggarjati.
Sebelumnya, pada 25 Maret 1947, Belanda dan Indonesia menyepakati perjanjian
Linggarjati.
Dalam perundingan tersebut, sejumlah hal kemudian disepakati kedua belah pihak:
1. Belanda mengakui Jawa dan Madura sebagai wilayah RI secara de facto;
2. Belanda akan meninggalkan wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949;
3. Indonesia berganti menjadi negara RIS (Republik Indonesia Serikat);
4. RIS menjadi negara persemakmuran di bawah naungan negeri Belanda.
Pada 15 Juli 1947, Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook memberi
perintah agar Indonesia menarik mundur pasukan sejauh 10 kilometer dari garis
demarkasi yang telah disepakati.
Penolakan pemerintah Indonesia membuat murka van Mook.
Agresi Militer 1 dimulai pada 21 Juli 1947 dengan sasaran Jawa dan Sumatera,
menegaskan bahwa perjanjian Linggarjati tidak berlaku lagi untuk Belanda. 
 Kronologi Peristiwa

Sebelum Belanda menyerang Malang, Hamid Roesdi, pahlawan asal Pagak


kelahiran 1911 berkeliling kota dan memerintahkan seluruh rakyat untuk
membakar bangunan-bangunan Belanda di Malang. Hamid Roesdi
(boombastis.com)
Pasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dan masyarakat Malang saling
membantu menyelesaikan misi tersebut.
Setidaknya 1000 bangunan Belanda yang dimiliki pribumi pun tak lolos dari aksi
pembakaran serempak tersebut.
Balai Kota Malang juga termasuk ke dalam bangunan yang dibakar.
Tindakan ini dilakukan guna mencegah kota diduduki kembali oleh penjajah.
Karena kantor pemerintahan dibakar, pemerintahan sementara dipindahkan Hotel
Palace yang sekarang bernama Hotel Pelangi.
Masyarakat Malang kemudian mengungsi ke daerah selatan seperti Tumpang,
Wajak, Turen, Gondanglegi, Pakisaji, hingga Blitar dan daerah barat seperti Batu,
Pujon, serta Ngantang.
Sementara itu, pemerintahan kota pindah ke Bantur.
Pos pertahanan dibuat di Bululawang dengan rencana untuk merebut Malang
kembali.
 Dampak Peristiwa
Dari aksi bumi hangus dan usaha mengungsikan tersebut, banyak masyarakat,
pejuang dan tentara  yang meninggal.
Tidak hanya karena terkena peluru pasukan Belanda.
Juga karena terbakar saat melakukan bumi hangus.
Pada 1949, Belanda kembali melancarkan Agresi Militer II.
Malang memperoleh kemerdekaan pada 27 Desember 1949.
Pemerintahan kota Malang juga dipindahkan ke gedung balai kota pada 2 Maret
1950
(TribunnewsWiki/Indah)

Anda mungkin juga menyukai