Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH

Sejarah Perang Dunia I


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Dunia II
Dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum
Dina Marlina, M.Ag

Disusun Oleh:
Kelompok 10
Agnes Rohimiah Hidayat 1205010010
Audi Maaulana Yusuf 1205010034
Dellia Gustiani 1205010041

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah Perang Dunia I”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Sejarah Dunia II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kelompok kami.da waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Sejarah Dunia II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi kelompok kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Sulasman M.Hum dan Ibu
Dina Marlina, M.Ag selaku dosen mata kuliah Sejarah Dunia II ini yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami selaku mahasiswa
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 8 Maret 2022


Penyusun

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1 2
B. Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia 1 3
C. Alur Waktu Perjalanan Menuju Perang Dunia 1 7
D. Negara Yang Terlibat Perang Dunia 1 11
E. Pertarungan Blok Entente (Sekutu) Dan Blok Sentral 12
F. Kronologis Perang Dunia 1 16
G. Upaya Perdamaian Pada Perang Dunia 1 20
H. Akhir Perang Dunia 1 26
I. Batas-Batas Militer 29
J. Dampak dari Perang Dunia 1 31
K. Tokoh-tokoh Berpengaruh Masa Perang Dunia 1 37
L. Peralatan Perang Pada Perang Dunia 1 41
M. Peninggalan Masa Perang Dunia 1 44
BAB III PENUTUP 45
A. KESIMPULAN 45
DAFTAR PUSTAKA 46

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum Perang Dunia I, wilayah di Eropa dikuasai oleh tiga kekaisaran besar, yaitu
Rusia, Austria, dan Ottoman. Sementara itu, wilayah Balkan yang dihuni oleh beberapa etnis
kemudian diperebutkan seiring melemahnya kekaisaran Ottoman. Austria-Hungaria
kemudian berambisi melakukan praktik imperialisme wilayah Serbia-Bosnia. Namun, Serbia
sebagai bangsa Slavia terbesar di wilayah Balkan ingin memerdekakan diri dan
mengumumkan kebijakan anti-Austria. Munculnya Panjermanisme, yaitu gerakan politik
penyatuan seluruh negara kecil berbahasa Jerman yang digagas oleh Otto von Bismarck dari
Kerajaan Prusia. Namun, Sejak tahun 1815, Kekaisaran Austria melalui Kongres Vienna telah
lebih dulu berhasil menyatukan 39 negara kecil berbahasa Jerman yang terletak di utara
Prusia ke dalam sebuah konfederasi yang juga Konfederasi Jerman (Deutscher
Bund).Terbentuknya persekutuan yang melibatkan negara-negara besar-politik aliansi-
menjadi salah satu faktor terjadinya Perang Dunia I. Perjanjian aliansi umumnya bersifat
militer, negara-negara yang terkait berjanji saling melindungi atau mendukung jika salah
satu negara diserang oleh negara lain.
Perang Dunia l didukung oleh persaingan teknologi dan persenjataan. Prancis,
Jerman, Austria-Hungaria, dan Rusia sejak tahun 1890-an telah memiliki kekuatan militer
yang kuat. Jerman, misalnya, di bawah pemerintahan Wilhelm II, mempunyai angkatan laut
yang kuat, yakni Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman). Inggris sebagai
negara kepulauan pada tahun 1906 memperkenalkan The Dreadnought, kapal perang
modern pada era tersebut.Kuatnya persaingan antarnegara di Eropa didukung oleh
kemajuan industri yang pesat memunculkan hasrat negara-negara tersebut untuk
memperluas wilayah kekuasaannya. Puncaknya, pada 28 Juni 1914, Pangeran Franz
Ferdinand dari Austria ditembak oleh Gavrilo Princip, anggota Young Bosnia yang
menentang aneksasi Austria terhadap Bosnia-Herzegovina. Penembakan ini dilakukan saat
Pangeran Ferdinand akan meresmikan rumah sakit baru di Sarajevo. Peristiwa penembakan
ini dijadikan dalih oleh Austria untuk menyerang Serbia. Dengan bantuan Jerman, pada 28
Juli 1914, Austria- Hungaria dan Jerman menyatakan perang dengan Serbia.
Pascaperang Dunia I, kemunduran ekonomi dan militer terjadi di Eropa. Jumlah laki-
laki usia produktif menurun karena tewas atau cacat akibat perang. Seluruh fasilitas publik
mengalami kerusakan. Sementara itu, runtuhnya empat kekaisaran besar memunculkan
negara-negara baru, seperti Yugoslavia, Cekoslovakia, dan Polandia. Konsekuensi Perang
Dunia I lainnya, yakni berkembangnya fasisme dan komunisme, genosida terhadap orang-
orang Armenia, berkembangnya seni, dan awal penderitaan bagi bangsa Palestina. Pengaruh
Perang Dunia I bagi Indonesia, yakni Doktrin Wilson dan meningkatnya gerakan
nasionalisme dan berkembangnya paham komunisme.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang terjadinya Perang Dunia 1?


2. Apa saja faktor pemicu terjadinya Perang Dunia 1 ?
3. Bagaimana Kronologi terjadinya Perang Dunia 1?
4. Apa sajakah dampak dari terjadinya Perang Dunia 1 tersebut?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hal apa yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia 1?
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pemicu terjadinya Perang Dunia 1 ?
3. Untuk mengetahui kronologi terjadinya Perang Dunia 1?
4. Untuk mengetahui dampak dari terjadinya Perang Dunia 1 tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1

Gambar: Peta Perang Dunia 1


Sumber: Teman Sejarah

Perang Dunia 1 dalam bahasa Inggris lainnya: Great War, War of the Nations, dan
“War to End All Wars” (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik
dunia yang berlangsung dari tahun 1914 hingga tahun 1918 yang terjadi di beberapa
kawasan dunia antara lain, yaitu: Jerman, Perancis, Inggris, Austria-Hongaria, Amerika
Serikat, Italia, Turki Usmani, Serbia, Rusia dan Jepang. Perang ini dimulai setelah Pangeran
Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gawrilo Principe di daerah
Sarajevo.1

1 Dio Altha. 2014. “Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1”. Dalam
https://www.slideshare.net/dioaltha/latar-belakang-terjadinya-perang-dunia-1. Diakses pada 12 Maret 2022.

2
Awal permasalahan terjadinya Perang Dunia 1 dilatarbelakangi oleh adanya
keinginan negara-negara Barat yang sedang mengalami puncak imperialismenya untuk
mendapatkan hegemoni kekuasaan atas negara-negara lainnya. Dampak dari kemajuan
Industri memerlukan daerah pemasaran dalam hal ini adalah daerah jajahan. Inggris
mempunyai daerah jajahan meliputi Kanada (belahan barat) sampai Selandia Baru (belahan
timur). Adapun Jerman mem-punyai daerah jajahan yang meliputi Afrika dan Kepulauan
Pasifik. Sedangkan Prancis meliputi wilayah Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja). Italia daerah
jajahannya berada di Somalia, Belgia, dan Kongo. Turki di Asia Barat Daya, Afrika Utara, dan
Eropa Selatan. Sedangkan Belanda daerah jajahannya meliputi Indonesia dan Suriname.
Jerman, Austria, Hungaria, dan Italia membentuk Triple Aliansi1pada tahun 1882, sedangkan
pada tahun 1907 Inggris, Perancis, dan Rusia membentuk Triple Entente.
Masing-masing negara penjajah tersebut telah mencapai kemajuan industri sehingga
telah mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi. Keadaan Eropa yang makmur tidak
berlangsung lama, karena masing-masing negara penjajah hendak memperluas daerah
jajahannya. Satu demi satu kekuatan Eropa terseret ke dalam konflik akibat persaingan
kolonial dan persekutuan wilayah mereka. Adanya saling ketergantungan dan persaingan
antarnegara tersebut menyebabkan peperangan berkembang menjadi Perang Dunia.
Dimulainya Perang Dunia 1 ditandai dengan terbunuhnya putra mahkota Austria, Archduke
Ferdinand, oleh nasionalis Serbia di Sarajevo tanggal 28 Juni 1914.2
Perang Dunia 1 menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi
pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara lainnya seperti
Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS.
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I akan menjadi
dasar kebangkitan Nazi, dan menjadi sebab pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga
menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan
akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia 1


1. Sebab-sebab Umum Perang Dunia 1
Perang Dunia I yang pada hakikatnya merupakan perang antarnegara yang berada di
kawasan Eropa kemudian Perang Dunia 1 meluas ke wilayah sekitarnya. Negara-negara yang
berperang yaitu negara yang berada pada Blok Sekutu dan Blok Sentral. Pada dasarnya
mereka berperang hanya untuk mempertahankan kemashuran. Dan keangkuhan serta
kekuasaan. Sebab-sebab umum Perang Dunia I di antaranya, yaitu:
a) Pertentangan antarnegara
Pertentangan Antarnegara Negara-negara Eropa, seperti Inggris, Jerman , Italia,
Perancis dan Belgia mengalami kemajuan industri yang sangat pesat. Keadaan ini
mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi di antara negara-negara tersebut untuk
mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Perluasan wilayah dilakukan negara-
negara Eropa tersebut untuk memenuhi kebutuhan Industrinya, seperti Inggris menduduki
Malaysia, Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir. Bangsa Perancis berhasil menduduki

2 Setia R, W. 2008. Perang Dunia. Semarang: ALPRIN. Hlm. 4-5

3
Kamboja, Laos, Maroko, dan Tunisia. Bangsa Jerman berhasil menduduki Afrika Barat Daya,
sedangkan Italia berhasil menduduki Afrika Utara. Usaha memperluas daerah jajahan ini
sering kali menjadi persengketaan di antara negara-negara itu. Maka persaingan yang
semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik. Misalnya Italia
dan Perancis sama-sama ingin menguasai daerah Afrika Utara Jerman dan Perancis
memperebutkan daerah Ruhr. Austria dan Rusia memperebutkan Balkan. Jerman dan
Inggris memperebutkan daerah Timur Tengah. Dari persaingan politik tersebut terjadi
peperangan di antara negara-negara Eropa yang saling bermusuhan tersebut. 3 Peperangan
tersebut adalah sebagai berikut:
● Pertentangan antara Jerman dan Perancis setelah kalah perang pada tahun 1870.
Perancis menjalankan politik Revanche, Jerman menyadari tentang kemungkinan
tindakan yang mungkin dilakukan oleh Perancis. Oleh karena itu Jerman berusaha
untuk mengisolir Perancis. Usaha Bismarck hampir berhasil akan tetapi Wilhelm II
dapat menggagalkannya, kecuali Tripple Alliantie.
● Pertentangan antara Jerman dan Inggris sebagai negara yang memiliki armada laut
yang sangat kuat dan di segan di dunia merasa terancam dengan upaya yang sedang
dilakukan oleh Jerman pada saat itu. Pemicu pertentangan antara Jerman dan Inggris
adalah di sebabkan karena Jerman mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang
perindustrian. Sehingga inggris merasa tersaingi. Selain itu. di daratan Aftika antara
Jerman dengan Inggris terjadi perebutan Maroko. Jerman membantu secara moril
bangsa Boer, Asia Kecil. Dan Irak melawan Inggris. Armada laut Jerman di bangun
secara besar-besaran, sehingga Inggris merasa terancam. Keadaan tersebut semakin
memperuncing hubungan Jerman dengan Inggris.
● Pertentangan antara Jerman dan Rusia yang terjadi karena Jerman melindungi Turki
yang berusaha merintangi Rusia dalam menerobos ke laut tengah.
● Pertentangan antara Rusia dengan Austria Pertentangan kedua negara ini
disebabkan mereka sama-sama ingin menguasai daerah Balkan. Gerakan Pan-
Slavisme Rusia di Balkan dipimpin oleh Serbia Raya. Pada 1908, Bosnia dan
Hezegovina diduduki oleh Austria. Sehingga menimbulkan kemarahan Serbia. 4

b) Politik mencari Kawan (System of Alliences)


Ketegangan antar negara yang berada di kawasan Balkan semakin meruncing.
Perancis dan Jerman sama-sama mencari kawan, sehingga Eropa terbagi menjadi dua blok.
Blok Jerman dengan Tripple Allientie yang terdiri dari Jerman dan Austria. Mereka
mendirikan Tripple Allsentie pada 1882. Bolk Perancis dengan Tripple Entente yang terdiri
dari Perancis, Rusia, dan Inggris berdiri pada 1907. Bulgaria masuk blok Jerman karena
merasa kecewa atas Rusia dalam Perang Balkan II pada 1913. Rusia tidak mau membantu
Bulgaria adalah sekutu Rusia pada saat itu.
c) Perlombaan Senjata

3 Nabila Arifannisa. 2012. “Perang Dunia I dan Perang Dunia II”. Dalam
https://www.slideshare.net/NabilaArifannisa/perang-dunia-i-dan-perang-dunia-ii. Diakses pada 12 Maret 2022
4 Dio Altha. 2014. “Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1”. Dalam
https://www.slideshare.net/dioaltha/latar-belakang-terjadinya-perang-dunia-1. (Diakses pada 12 Maret 2022)
Hlm. 2

4
Perlombaan senjata menjelang meletusnya Perang Dunia I telah membawa suasana
menjadi panas dan tegang. Kedua blok tersebut saling mencurigai, sehingga setiap negara
segera mempersenjatai diri. Keadaan telah melahirkan Perlombaan Senjata, akibat suasana
semakin panas. Persaingan di antara negara-negara persekutuan militer tadi saling
mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka mengembangkan industri
militernya untuk menghasilkan senjata-senjata perang.
2. Sebab Khusus Terjadinya Perang Dunia I
Berikut 4 sebab khusus perang dunia 1 berdasarkan fakta sejarah, yaitu:
1) Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand Dari Austria
Pada tahun 1914 tentara dari bangsa Austria melakukan latihan perang di negara
Bosnia. Tindakan ini kemudian dinilai sebagai tindakan yang provokatif bagi Serbia simak
juga dampak perang nuklir bagi Indonesia . Karena pada saat itu Serbia ingin menguasai
Bosnia. Serbia menilai latihan perang ini merupakan tantangan dari Austria. Karena sejak
tahun 1903 Serbia memiliki ambisi untuk membangun bangsa Slavia menjadi besar. Hal ini
kemudian membuat Austria mengisolasi Serbia dari daerah Slavia yang lain dan dari Lautan
Andriatik. Hal inilah juga yang kemudian membuat Austria menganeksasi Bosnia
Herzegovina.
Dampak dari latihan perang yang dilakukan Austria membuat pemimpin gerakan
radikal Serbia Raya Gavrilo Princip, membunuh Putera mahkota Austria Franz Ferdinand
beserta sang Istri. Pembunuhan itu terjadi pada 28 Juni 1914, ketika Pangeran Ferdinand
berkunjung ke Sarajevo (sekarang merupakan ibukota Bosnia) untuk melihat latihan perang
yang sedang berjalan. Kontak saja hal ini membuat pihak kerajaan Austria marah besar
simak juga dampak positif perang Korea bagi Indonesia . Hingga pada 23 Juli 1914
pemerintah Austria mengeluarkan 10 ultimatum yang harus di penuhi oleh Serbia. Dua hari
setelahnya yaitu tanggal 25 Juli 1914 Serbia hanya mau menerima 8 tuntutan yang di ajukan
oleh Austria. Sikap Serbia ini terang-terangan di tolak oleh Austria. Hal ini kemudian
membuat hubungan diplomatik antar keduanya putus.

Gambar: Adipati Agung Austria Franz Ferdinand dan istrinya, Sophie, naik kereta terbuka di Sarajevo
sesaat sebelum pembunuhan mereka, 28 Juni 1914.
Sumber: Britannica

2) Ultimatum Perang Austria Kepada Serbia

5
Tak perlu menunggu lama, hubungan yang memanas antara kedua negara (Austria
dan Serbia) membuat Austria mengeluarkan pernyataan perang melawan Serbia pada 28
Juli 1914. Bersamaan dengan kondisi ini membuat kekuatan negara di Eropa mulai
menunjukkan geliatnya simak juga akibat konflik sara . 29 Juli 1914 kapal perang Austria
bersiaga di Sungai Danube dan membombardir Beograd (saat itu ibukota Serbia). Kondisi ini
tentu membuat Serbia tidak tinggal diam. Dengan mengerahkan kekuatan militernya Serbia
kemudian membalas serangan ini.
3) Pernyataan Perang Jerman Terhadap Rusia dan Prancis
Situasi Eropa yang semakin memanas, membuat Jerman menyatakan perang
terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914. Kemudian disusul pernyataan perang Jerman kepada
Prancis dan Belgia pada 3 Agustus 1914. Kemudian pada 4 Agustus 1914 Jerman berhasil
menduduki Belgia. Di saat yang sama inilah Britania Raya kemudian mengeluarkan
pernyataan perang terhadap Jerman. Pada saat itu, Amerika Serikat masih memilih untuk
bersikap netral simak juga penyebab konflik sara. Situasi yang kian memanas membuat
dampak perang menjalar ke negara-negara Eropa. 6 Agustus 1914 Austria menyatakan
perang terhadap Rusia, bersamaan dengan itu, Serbia juga menyatakan perang melawan
Jerman. Pernyataan perang ini kemudian memicu aksi saling serang antar negara yang
mengeluarkan ultimatum. Saat itu, kondisi Eropa benar-benar kacau. Perang yang
berkecamuk menyebabkan korban jiwa, harta benda, kelaparan dan penderitaan bagi warga
sipil.
4) Keterlibatan Amerika Serikat
Pada masa awal perang, AS cenderung lebih tenang dan bersikap netral. Namun,
netralitas Amerika Serikat terusik saat Jerman melanggar Cruser Law dengan
menenggelamkan kapal RMS Lusitania. Belum cukup sampai di situ 1 Februari 1917 Jerman
mengumumkan Perang Laut tanpa batas menggunakan kapal selam. Kondisi ini kemudian
membuat AS geram. Pada 6 April 1917 AS mengumumkan perang melawan Jerman. Hal ini
memang sudah diprediksi oleh Jerman bahwa cepat atau lambat AS akan segera menjadi
musuh mereka simak juga contoh konflik antar agama . Keterlibatan AS dalam perang tentu
mengubah alur pada perang dunia 1 yang terjadi. Jerman mulai terdesak karena di serang
dari berbagai sisi. Jerman mulai mengalami kekalahan di blok timur yang kemudian disusul
kekalahan di blok barat sehingga puncaknya pada 11 November 1918 ditandatangani
perjanjian gencatan senjata, hal tersebut sekaligus juga mengakhiri masa perang dunia 1
yang kelam dan kelabu.5
Dari sekian sebab bisa dipersempit pada batasan berikut yang menjadi proses pemicu:
1. Kebijakan ekspansionis internasional yang baru yang dikeluarkan Kaisar Wilhelm II
dari Jerman di tahun 1890.
2. Adanya perubahan kekuatan penyeimbang (power balance) antara negara dengan
kekuatan ekonomi terbesar: Inggris dan Jerman. Kemunculan Jerman membuat
Inggris ketakutan dan akan mengguncang balance of power (keseimbangan
kekuatan) di Eropa. Melalui otoritas di Berlin, industri Jerman mulai bangkit dan
armada lautnya mulai membuas dengan produksi kapal-kapal tempur untuk
menyaingi Inggris.
5 Puput Purwati, 2018. “4 Penyebab Khusus Perang Dunia 1 Berdasarkan Fakta Sejarah”. Dalam
https://hukamnas.com/penyebab-khusus-perang-dunia-1. Diunduh pada 12 Maret 2022.

6
3. Konflik antara negara imperialis-kolonialis di Afrika dan Asia.
4. Persaingan teritorial antara Perancis dan Jerman yang memperebutkan wilayah
Alsace dan Lorraine.
5. Persaingan antara Rusia dan Austro-Hongaria atas hegemoni di wilayah Balkan.
6. Bangkitnya kekuatan Jepang dan Amerika Serikat yang menjadi negara pendukung
Blok Sekutu (Inggris).6

C. Alur Waktu Perjalanan Menuju Perang Dunia 1


Untuk memahami gambaran proses menuju Perang Dunia | yang termaktub sebagai
bagian dari Prelude atau Pra-Perang Dunia I, di sub bab ini akan dituliskan timeline
berdasarkan tahun peristiwa yang menandai proses menuju 'teater' konflik Perang Dunia I,
sebab sesuai judulnya, buku ini memuat kronik peristiwa berdasarkan garis waktu (timeline).
⮚ 1879 Terbentuknya Dual Alliance (Aliansi Ganda): Jerman, Austria.
Sebuah upaya Otto von Bismarck, kanselir Jerman (1871-1890), membangun jaring
diplomatik I internasional sebagai desain permainan politiknya untuk mengamankan
Jerman. Aliansi ini untuk I menghambat ekspansi Rusia. Aliansi ini berdasarkan dukungan
Jerman terhadap Austria yang berseteru dengan Rusia yang tengah mengupayakan ekspansi
di Balkan.
⮚ 1882 Terbentuknya Triple Alliance (Aliansi Tiga)
Jaring diplomatik Otto von Bismarck, yang elemen kuncinya terletak di
TripleAllianceyang menghubungkan Jerman, Austro-Hongaria, dan Italia. Tujuan utama
aliansi ini adalah untuk terus mengisolasi Perancis, yang dikalahkan Konfederasi Jerman
Utara (Kerajaan Prusia) pada tahun 1870 dalam seri Perang Franco-Prussia. Kesediaan Italia
bergabung karena ambisinya atas Mediterania dan Afrika yang dikonfrontasi Perancis.
⮚ 1887 Perjanjian Reasuransi (Reinsurance Treaty)
Antara Jerman dan Rusia, di mana keduanya berjanji akan bersikap netral jika salah
satu terlibat perang dengan salah satu great power Eropa: Inggris, Perancis.
⮚ 1888 Wilhelm II naik takhta Kekaisaran Jerman
Kehadirannya di atas singgasana pada tahun 1888 telah mengubah situasi politik
internasional secara dramatis. Setelah ia memecat Otto von Bismarck di tahun 1890, Jerman
meluncurkan kebijakan internasional yang baru. Hal ini terjadi bukan karena sang kaisar
tergolong manusia haus darah yang selalu menginginkan perang, namun lebih pada sikap
inferioritasnya terhadap kekuasaan Inggris di kawasan kontinental sebagai penyangga
balance of power di Eropa. Kaisar Wilhelm II ingin meneruskan kebijakan pendahulunya
untuk menjadikan Jerman sebagai raksasa ekonomi, militer dan maritim di kawasan
kontinental Eropa, sehingga ia harus berani membuat kebijakan "Weltpolitik', yakni suatu
kebijakan yang lebih ambisius dan lebih agresif dibandingkan kebijakan buatan Kanselir
Bismarck, yang pada akhirnya memicu reaksi defensif lebih cepat dari negara lain yang
sebelumnya merasa terancam olch kehadiran Jerman sebagai kekuatan baru (new power) di

6 Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia. Hlm. 20-21

7
Eropa kontinental, yakni Inggris. Apalagi setelah muncul kebijakan baru Jerman, Inggris
merancang skema lebih cepat untuk meruntuhkan Jerman, melalui Perang Dunia 1. 7
⮚ 1890 Jerman menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi
Kaisar Wilhelm Il menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi setelah memecat
Bismarck. Ini dipandang sebagai blunder dalam diplomasi. Kesalahan fatal ini pun membuat
Jerman gagal mengisolasi Perancis yang beraliansi dengan Rusia setelahnya. Satu-satunya
harapan aliansi Jerman adalah Austro-Hongaria.
⮚ 1893 Aliansi Perancis-Rusia
Kebijakan agresif Kaisar Wilhelm II memicu penandatanganan perjanjian militer yang
dibangun sebagai kerja sama militer saling menguntungkan melawan Jerman, antara dua
kekuatan berbeda yang disangka Jerman, namun sudah diprediksi Otto von Bismarck, yakni
antara Kekaisaran Rusia dan Republik Perancis. Hal ini karena kebodohan Kaisar Wilhelm Il
yang enggan memperbarui Perjanjian Reasuransi dengan Rusia, padahal Rusia sudah
menawarkan perpanjangan kontrak perjanjian dengan kaisar baru itu, yang dimungkinkan
akan mengamankan Jerman di Front Timur. Perancis merespons cepat. Aliansi ini praktis
mengakhiri sistem diplomatik yang didesain Bismarck. Perancis pun telah keluar dari zona
isolasi yang dirancang Jerman melalui Triple Alliance.
⮚ 1891 Splendid Isolation
Suatu kebijakan yang diterapkan Inggris sejak hasil Kongres Wina yang membangun
era Pax Britannica sebagai satu-satunya penguasa jalur maritim dan berlangsung antara
1860-1904, Istilah ini populer tahun 1891. Inggris adalah kekuatan nonaliansi Eropa satu-
satunya yang mampu menikmati keamanan sebagai negara pemilik armada laut terbesar di
dunia yang terlindungi oleh hegemoninya atas laut karena posisinya sebagai negara maritim.
⮚ 1902 Anglo-JapaneseAlliance (aliansi Inggris-Jepang)
Inggris dan Jepang menandatangani perjanjian bahwa Jepang akan bersikap netral
untuk mengonter adanya kemungkinan ancaman Rusia terhadap India (wilayah protektorat
Inggris). Peristiwa ini menandai berakhirnya masa splendid isolation.
⮚ 1904 Entente Cordiale, Anglo French Alliancelaliansi Inggris Perancis)
Berkat hegemoni ekonomi, laut dan kolonial, sejak lama Inggris tidak membutuhkan
aliansi dengan negara-negara great power di kawasan Eropa kontinental, yakni antara tahun
1860-1904. Istilah yang sangat umum kala itu adalah kebijakan splendid isolation yang
diperkenalkan Viscount Goschen, seorang First Lord of Admiralty (1871-1874, 1895-1900).
Inggris sudah mandiri secara ekonomi dan militer lantaran hegemoninya telah
menggenggam seperempat dunia. Namun, kebijakan internasional Jerman, Weltpolitik,
merupakan tantangan besar yang memaksa Inggris mencari dukungan internasional untuk
mengukuhkan hegemoninya melalui perjanjian. Selanjutnya, setelah menyelesaikan
perselisihan terkait koloni dalam Insiden Fashoda yang memperebutkan Mesir dan Sudan
(kawasan Sungai Nil), keduanya setuju menandatangani Entente Cordiale, yang mengawali
periode aliansi Inggris-Perancis melawan agresi Jerman di waktu mendatang (melalui
propaganda Entente). Perancis menerima hak penguasaan Inggris atas Sudan, sementara

7 Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia. Hlm. 29-30

8
Inggris mengakui kontrol Perancis atas Maroko. Inisiasi Entente Cordiale lantaran Inggris
sudah mulai terancam hegemoninya di laut karena Jerman sudah mulai membangun
armada laut. Konflik ini dikenal dengan Anglo-German Naval Arms Race (Perlombaan
Armada Laut Inggris-Jerman).
⮚ 1905-1906 Krisis Maroko Pertama (The First Moroccan Crisis)
Saat mengunjungi Tangier, Maroko, Kaisar Wilhelm II, menyatakan menentang
kolonisasi Perancis di Maroko. Jerman mendesak kemerdekaan Maroko dari Perancis.
Sementara itu, Inggris dan Italia mendukung dominasi Perancis di Maroko dan Tunisia.
Tantangan Jerman ini memicu diadakannya Konferensi Algeciras (1906) yang didukung
Inggris. Dalam konferensi ini, Jerman terisolasi, sedangkan Perancis mendapat dukungan
penuh dari Inggris. Entente Cordiale pun ada gunanya. Dari upaya Jerman mengintervensi
kemerdekaan Maroko yang notabene koloni Perancis, maka Inggris, Perancis, Rusia, bahkan
Amerika Serikat memandang Jerman sebagai ancaman yang berpotensi menaklukkan Eropa.
Jika tidak segera diatasi dengan taktik diplomatik berupa encirclement (pengepungan untuk
mengisolasi), Jerman mampu menjadi penguasa dunia (new world's power). 8
⮚ 1907 Entente Inggris-Rusia (Anglo-Russian Convention)
Di bawah tekanan Perancis sebagai mediator (terutama memaksa Rusia), yang
merupakan sekutu Inggris dan Rusia, serta aktivitas ekspansif Jerman yang terus tumbuh,
Inggris dan Rusia akhirnya sepakat menyudahi konflik teritorial mereka di kawasan Balkan
dan Asia Tengah. Perjanjian ini nantinya yang mengikat sempurna tiga kckuatan Eropa untuk
menjalin satu kekuatan sebagai Triple Entente melawan Jerman dan Triple Alliance-nya. Blok
negara besar hegemon Eropa ini nantinya lebih dikenal sebagai Blok Sekutu (Allied Force).
Perjanjian ini ditandatangani di Paris.

⮚ 1908 Bosnia-Herzegovina dianeksasi secara resmi oleh Austro-Hongaria


Dengan memanfaatkan situasi yang sulit di dalam negeri Kekaisaran Turki Ottoman
serta banyaknya wilayah protektorat-nya yang melepaskan diri satu per satu dan
memerdekakan diri sebagai negara otonom, AustroHongaria menganeksasi Bosnia-
Herzegovina. Karena Jerman mendukung sekutunya, maka Rusia terpaksa menyerah
terhadap agresi Austro-Hongaria serta tidak mau mengambil risiko dengan mundur dari
tantangan yang dilayangkan Austro-Hongaria. Pada waktu itu, baik Perancis maupun Inggris
tak ada yang berniat mendukung Rusia lantaran memungkinkan gerakan mereka akan
memicu konflik di kawasan Balkan, terlebih jika Kekaisaran Turki-Ottoman terprovokasi.
⮚ 1911 Insiden Agadir di Maroko
Ini adalah krisis internasional kedua yang terjadi di Maroko. Dengan mengirim kapal
perang ke pelabuhan Agadir di Maroko, Berlin telah memicu krisis diplomatik. Meskipun
pada akhirnya ada perjanjian diplomatik yang mengakhiri krisis tersebut, namun Insiden
Agadir Ini telah menyulut konfrontasi antara Perancis-Jerman.
⮚ 1912-1913 Perang Balkan I dan II
Dua Perang Balkan berturut-turut yang melibatkan Turki Ottoman, Serbia, Yunani,
Montenegro, dan Bulgaria berakhir dengan Perjanjian Bucharest tahun 1913. Perang itu

8 Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia. Hlm. 31-34

9
menyebabkan pergeseran situasi di kawasan Balkan. Wilayah Turki-Ottoman di Balkan pun
semakin menyempit hingga disisihkan menjadi daerah kecil di sekitar Istanbul. Serbia
(sekutu Rusia dan pembela hak bangsa Slavia di wilayah Kekaisaran Austro-Hongaria) dilebur
sebagai negara utama bangsa Slavia di kawasan itu. Austro-Hongaria pun dikecewakan
dengan hasil Perjanjian Bucharest yang menguatkan kedudukan Serbia di Balkan. Austro-
Hongaria pun berkesimpulan bahwa pilihannya hanyalah perang yang mampu mencegah
Serbia sebagai garda pemangku hak-hak rakyat Slavia untuk memberontak melawan
hegemoni Kekaisaran Habsburg dari Austro-Hongaria, yang mendapat dukungan penuh dari
bangsa Slavia raksasa, Kekaisaran Rusia. Sebabnya, Rusia akan mengintervensi tindakan
Austro-Hongaria bila menyerang Serbia. Kekaisaran Austro-Hongaria pun menunggu momen
yang tepat agar bisa memicu perang antara AustroHongaria dan Kerajaan Serbia.
1914 Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand di Sarajevo
Pada tanggal 28 Juni 1914, Adipati Agung (Archduke) Franz Ferdinand, pewaris
takhta Kekaisaran Austro Hongaria, dibunuh seorang nasionalis Bosnia-Serbia dari organisasi
teroris-nasionalis Serbia “The Black Hand, bernama Gavrilo Princip. Aksi yang dilakukan
pemuda berusia 19 tahun ini berakibat fatal hingga memicu perang global. Desain buatan
Raja Edward VII pun berjalan Jalinan aliansi negara-negara superpower Eropa telah
menjalankan fungsi komitmennya sebagai konsekuensi diplomatik yang membawa insiden
lokal Ini menuju konflik global di Eropa dan dunia.9

Gambar: Gavrilo Princip, diamankan tentara Austria setelah Ia menembak Putera Mahkota
Austria Franz Ferdinand di Sarajevo pada 28 Juni 1914.
Sumber: www.academia.edu
D. Negara-negara Yang Terlibat Perang Dunia 1
Secara garis besar, kontes Perang Dunia I diikuti oleh negara-negara besar Eropa
yang masuk dalam aliansi blok Triple Entente dan Triple Alliance:
Triple Entente merupakan skema Britania Raya untuk menghadapi kekuatan baru
yang dibangun oleh Kaisar Wilhelm II dari Jerman, sampai-sampai Britania Raya rela
melepaskan gengsinya dengan mengadakan penandatanganan Entente(ikatan nonaliansi),
mengakhiri fase splendid isolation karena ketakutan menghadapi geliat Jerman. Pada saat

9 Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia. Hlm. 34-37

10
itu Jerman semakin meraksasa di kawasan Eropa kontinental dan mengancam
kedudukannya sebagai penyangga balance of power, serta hegemoni koloni dunia.
Entente dari Britania Raya adalah Prancis, meskipun keduanya sempat bersitegang
dalam Insiden Fashoda, yang menjadi taktik diplomatis dengan memanfaatkan kemarahan
Prancis. Hal ini dikarenakan wilayah Alsace-Lorraine dianeksasi ke dalam wilayah Kekaisaran
Jerman, pasca German Unification (Penyatuan Konfederasi Jerman Utara dan Selatan).
sebagai hasil Perjanjian Frankfurt karena Prancis kalah perang dalam seri Perang Franco-
Prussia 1871.
Sementara Entente Britania Raya dengan Kekaisaran Rusia merupakan “permainan
cantik” dari Britania Raya setelah mengetahui bahwa Kekaisaran Wilhelm II telah memecat
sang arsitek diplomatik Jerman, Kanselir Otto von Bismarck, serta menolak memperbarui
Perjanjian Reasuransi yang telah ditandangani sebelumnya.
Jerman malah memperbarui perjanjian aliansi Triple Alliance. Pengganti Otto di sisi
lain juga kurang cakap dan sang kaisar memiliki temperamen tidak jelas: antara humanis,
haus darah, atau bodoh akibat inferioritasnya atas hegemoni Britania Raya sebelumnya di
Eropa.
Kaisar Wilhelm II juga menerapkan kebijakan Weltpolitik yang semakin memicu aksi
gerak cepat Britania Raya meruntuhkan berbagai kemungkinan terbangunnya koalisi negara
besar Eropa mana pun dengan Jerman.
Kekaisaran Rusia memang sempat bersitegang dengan Britania Raya perihal Balkan,
yaitu ketika hendak membuka jalur Selat Dardanelles yang mengancam kepentingan
kolonial Britania Raya di wilayah Timur-Tengah. Namun, akhirnya atas desakan Prancis dan
berbagai pertimbangan lain (termasuk kedekatan Jerman dengan Austro-Hongaria yang
menjadi musuh Kekaisaran Rusia), Kekaisaran Rusia menerima bergabung dengan Britania
Raya.
Triple Alliance di sisi lain merupakan proses panjang aliansi yang berawal dari aliansi
Holy Alliance antara Kekaisaran Rusia, Prusia, dan Austria yang ditandatangani di Paris pada
26 September 1815, pasca jatuhnya Kekaisaran Prancis Pertama atau berakhirnya Perang
Napoleon. Saat pecah Perang Dunia Pertama di bulan Agustus 1914, antara Jerman dan
Austria-Hongaria melawan kubu Triple Entente (Inggris, Perancis, Rusia), Italia memang
masih terikat kontrak aliansi dengan Triple Alliance, namun belum terjun dalam perang,
sebabnya sejak awal dibangun berdasarkan klausul-nya, Triple Alliance adalah aliansi
defensif, sedangkan pihak Jerman dan Austria-Hongaria sebagai poros kekuatan Blok Sentral
(Central Powers) dalam posisi ofensif.
Italia berbalik melawan Jerman karena konflik internalnya dengan Austro-Hongaria
yang tak sepaham soal Balkan. Dan Italia dijanjikan imbalan oleh Inggris dan Perancis dalam
Perjanjian London, yakni daerah Austro-Hongaria yang berbahasa Italia dan daerah di Asia
Kecil (kawasan Laut Aegea), Balkan dan Afrika, sehingga secara resmi Italia menyatakan
dukungan terhadap Blok Entente di bulan Mei 1915 dengan memprovokasi wilayah Austro-
Hongaria. 10
Triple Alliance, di antaranya, yaitu:

10 Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia. Hlm. 45

11
• Jerman
• Austria-Hongaria
• Turki Usmani
• Bulgaria
Triple Entente di antaranya, yaitu:
• Inggris
• Prancis
• Serbia
• Rusia
• Itali (setelah keluar dari Triple Alliance)
• Yunani
• Portugal
• Rumania
• Amerika Serikat

E. Pertarungan Blok Entente (Sekutu) Dan Blok Sentral


Perang Dunia 1, juga disebut Perang Dunia Pertama atau Perang Besar merupakan
sebuah konflik internasional pada tahun 1914 dan berakhir pada tahun 1918 yang
melibatkan sebagian besar negara-negara Eropa bersama dengan Rusia, Amerika Serikat,
Timur Tengah serta wilayah-wilayah lainnya. Perang ini mengadu antara Blok Entente (pihak
sekutu) terdiri dari beberapa negara, di antaranya yaitu: Inggris, Prancis, Serbia, dan
kekaisaran Rusia (belakangan juga bergabung Italia, Yunani, Portugal, Rumania, dan Amerika
Serikat) dengan lawannya yaitu Blok Sentral yang terdiri dari 4 negara yaitu: Jerman,
Austria-Hungaria, Turki Ottoman dan Bulgaria. 11
Perang Dunia I tidak berlangsung di satu tempat melainkan terbagi menjadi beberapa Front
yaitu:
1. Front Barat.
Pertempuran antara Jerman Prancis pada tanggal 1 Agustuis 1914 Jerman
menyatakan perang terhadap Rusia dan Prancis. Pernyataan perang ini disusul dengan
penyerbuan ke Belgia dengan maksud secepatnya menduduki Paris lalu memusatkan
kekuatan untuk menghancurkan Rusia, tetapi pada tanggal 4 Agustus Inggris tampil
membantu Belgia dan Prancis.

11 John Graham Royde-Smith. 2022. “Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Dunia I”. Dalam
https://www-britannica-com.translate.goog/event/World-War-I?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,sc. Diakses pada 13 Maret 2022.

12
Gambar: Jerman membom Katedral di Reins pada bulan September 1914
Sumber: www.acadenmia.edu
Penyerbuan pasukan Jerman ke Prancis berjalan dengan lancar dipimpin oleh
Ludendorff. Sedangkan pasukan Prancis dipimpin oleh Joffre. Tetapi kemudian pasukan
Jerman tertahan di tepi Sungai Marne, maka terjadilah perang parit yang berlangsung cukup
lama dengan korban jatuh di kedua belah pihak cukup besar.

2. Front Timur
Di Front Timur pertempuran terjadi antara Jerman dengan Rusia,dan tentara Rusia
berhasil dipukul mundur oleh Jerman di Temenburg. Tentara Jerman di bawah pimpinan
Von Hidenburg dan Mackeisn berhasil mengalahkan Rusia. Peperangan ini diakhiri dengan
mengadakan perjanjian perdamaian di Brest-Litowsk. Berikutnya adalah peperangan antara
Italia-Austria yang dikenal dengan nama Front Italia. Pertempuran antara Italia melawan
Rusia terjadi di Repen, peperangan ini diharapkan bagi Italia untuk mendapatkan Trial
Selatan, Istira dan Dalmatia. Tapi sayang Italia kalah di daerah Balkan. Perang antara
Jerman, Turki berhadapan dengan Rusia, Rumania dan Serbia dikenal dengan Front Balikan.
Dalam pertempuran di daerah Balkan ini, Turki bergabung membantu Jerman dan tentara
Sekutu membantu Rusia. Pasukan Sekutu dikirim ke Dardanella dan Semenanjung Gallipoli.

Gambar: Tentara Prancis menyeberangi jembatan ketika menuju garis Hindenburg


Sumber: www.academia.edu

Inggris menyerbu di Dardanella, tetapi di dalam pertempuran di Gallipoli, Inggris


dikalahkan oleh Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Inggris mundur ke Yunani

13
dan kemudian menghantam Bulgaria,dan menyerah pada tahun 1918. Turki juga kemudian
menyerah tahun 1918 karena diserang dari belakang.
Peperangan tidak saja berkecamuk di daratan Eropa tetapi meluas juga ke luar
Eropa, misalnya daerah-daerah jajahan Jerman di Afrika diduduki tentara Afrika Selatan,
Inggris, dan Prancis. Daerah-daerah yang di jajah Turki di Afrika diduduki pasukan Sekutu.
Sementara itu, daerah-daerah jajahan Jerman di Pasifik direbut oleh Jepang dan Australia.
Usaha Jerman untuk memukul mundur pasukan Sekutu di Marue gagal dan pasukan
Sekutu berhasil menekan Jerman di berbagai Front. Pada bulan September 1918 pertahanan
Jerman di Hiddenburg berhasil direbut. Gencatan senjata berhasil dilakukan pada tanggal 11
November 1918, ditandatangani oleh pihak Sekutu dan Jerman di Compiague (sebelah
selatan Paris). 12
3. Front Selatan
Front Selatan merupakan kancah perang yang melibatkan Italia menghadapi Austria-
Hongaria, dan Jerman. Perang di Front Selatan dimenangkan oleh pihak Jerman dan Austria-
Hongaria.
4. Front Balkan
Front Balkan merupakan arena pertempuran Inggris, Yunani, Austria-Hongaria, Turki,
Bulgaria, Syria, Mesir dan Jerman. Inggris kemudian menyerang Turki dari daerah Arab,
Palestina, dan Irak. Pendaratan Inggris dan Perancis diikuti serangan terhadap daerah
Dardanella dilanjutkan di daerah Gallipolli, namun di Gallipolli Inggris dikalahkan oleh Turki
sehingga Inggris harus mundur ke daerah Yunani. Turki dipimpin oleh Musthafa Kemal Pasha
dan Jerman dipimpin Hans von Seekt mampu menahan gempuran Inggris dan Perancis di
daerah Balkan.
5. Front Laut
Front laut merupakan medan perang bagi Inggris melawan Jerman. Perang di Front
laut merupakan perang kapal selam tak terbatas yang diserukan Jerman kepada Inggris.
Perang kapal selam terjadi di daerah Jutland. Bergabungnya Italia pada Tahun 1915 diikuti
Amerika Serikat 1917 menambah kekuatan blok sekutu. Blok sekutu kemudian menerapkan
strategi blokade ekonomi terhadap blok sentral. Blokade ekonomi mengakibatkan kelaparan
dipihak blok sentral sehingga mengalami kekalahan di berbagai pertempuran. Bulgari
kemudian mengaku kalah kepada blok Sekutu diikuti oleh Turki. Jerman yang juga semakin
terdesak selain menghadapi blok sekutu Jerman juga harus menghadapi pemberontakan
dari kaum komunis. Melihat kondisi yang semakin menyulitkan Jerman membuat Wilhelm II
melarikan diri ke negeri Belanda akhirnya Jerman melemah dan mengaku kalah kepada blok
sekutu. 13
6. Keadaan Siuasi di Parit Perlindungan
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di mana
sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa
12 Trixie Fedora. “Perang Dunia 1 (1914-1918)”.
https://www.academia.edu/32266770/PERANG_DUNIA_I_1914_1918. Diakses pada 14 Maret 2022.
13 You Sosial. 2022. “5 Front Perang Dunia 1”. Dalam https://www.yousosial.com/2017/03/5-front-perang-
dunia-i.html?m=1 Diakses pada 14 Maret 2022.

14
bergerak sedikit karena pertahana yang ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat.
Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah
warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal.
dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun
berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana
benarbenar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom. dan mereka tak
hentihentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mercka yang
telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini. dan para serdadu harus tidur di
samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan
yang mengerikan di dalam parit-parit ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Dalam
beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat
perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu. Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit
ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap
serangan yang dilancarkan scbagai upaya mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban
jiwa yang lebih banyak.
1. Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis
barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap
sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang,
melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga
melemahkan perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa
setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan
serdadunya untuk “keluar dari parit mereka,” namun tiap serdadu yang melakukannya
justru telah tewas atau sekarat dalam sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan
berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan, Jerman gagal menduduki Verdun.
Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sckitar satu juta serdadu. Dan dengan
pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer. Satu juta orang
mati.
2. Balasan Inggris
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Sommec. Pabrik-
pabrik di Inggris membuat ratusan ribu sclongsong meriam. Rencana Jendral Douglas Haig
mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus sclama
seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mercka akan maju sejauh
14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan
Jerman dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur
pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira
Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama
pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit

15
persembunyian mereka schingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris.
Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang
mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam
beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara
dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka,
yang mencoba merangkak mundur.
Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu scperti yang direncanakan
Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para
jendral bertubi-tubi mengirimkan gclombang demi gelombang scrdadu mercka menuju
kematian yang telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara kescluruhan
telah kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11
kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
F. Kronologis Perang Dunia 1
•28 Juli 1914, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia, kemudian
menyerang Beograd. Sementara itu, Rusia segera membantu Serbia sambil
melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman. Pada 28 Juli
1914, tepat sebulan setelah terbunuhnya Putra Mahkota Austria-Hungaria Franz
Ferdinand bersama istrinya oleh Gavrilo Princip, seorang militan nasionalis Serbia di
Sarajevo, Kerajaan Austria-Hungaria mengumumkan perang terhadap Serbia.
Tindakan yang didukung oleh Jerman ini sekaligus mengawali Perang Dunia I, yang
memakan korban sedikitnya 9 juta nyawa manusia.
Setelah terbunuhnya Putra Mahkota Franz Ferdinand dan istrinya Sophie,
pada 23 Juli 1914, Austria-Hungaria pada memberikan ultimatum kepada Serbia yang
di antaranya meminta beberapa hal di antaranya penyelidikan yang mereka lakukan
sendiri atas pembunuhan putra mahkotanya. Pihak Serbia berusaha memenuhi
semua permintaan tersebut namun gagal memenuhi salah satu dari semua tuntutan
Austria Hungaria.
Sebagai jawaban atas ketidaksanggupan Serbia, Austria-Hungaria yang
mendapat dukungan dari sekutu kuatnya, Jerman langsung memutuskan hubungan
diplomatik dan mendeklarasikan perang terhadap negara Balkan tersebut pada 28
Juli 1914. Serbia yang juga didukung oleh sekutu mereka, Rusia juga tidak tinggal
diam dan segera mempersiapkan mobilisasi militer untuk menghadapi Austria-
Hungaria dan Jerman.
Konflik itu dengan cepat meningkat saat Jerman mengumumkan perang
terhadap Rusia, yang sebelumnya telah mengerahkan pasukannya untuk membantu
Serbia. Prancis yang merupakan sekutu Rusia diikuti oleh Inggris ikut terseret ke
dalam konflik setelah mendeklarasikan perang terhadap Jerman pada 3 dan 4
Agustus 1914. Hanya dalam waktu kurang dari sepekan negara-negara besar di Eropa
terlibat dalam salah satu konflik terbesar dan paling berdarah dalam sejarah yang
dikenal dengan nama Perang Dunia I. 14
● Prancis membantu Rusia dalam menghadapi serangan Austria-Hongaria. 30 Juli
1914, Rusia melakukan ultimatum terhadap Austria-Hongaria agar menarik
pasukannya yang dikirim ke Serbia.

14 Rahman Asmardika. “28 Juli 1914: Austria-Hungaria Umumkan Perang Pada Serbia”. Dalam
https://news.okezone.com/read/2015/07/27/18/1186286/28-juli-1914-austria-hungaria-umumkan-perang-
pada-serbia. Diakses pada 14 Maret 2022.

16
● Pada tanggal 1 Agustus Jerman memerintahkan mobilisasi umum dan menyatakan
perang melawan Rusia, dan Prancis juga memerintahkan mobilisasi umum. Hari
berikutnya Jerman mengirim pasukan ke Luksemburg dan menuntut dari Jalur bebas
Belgia untuk pasukan Jerman melintasi wilayah netralnya. Pada tanggal 3 Agustus
Jerman menyatakan perang melawan Perancis.
● Pada malam 3-4 Agustus pasukan Jerman menyerbu Belgia. Kemudian, Inggris yang
tidak memiliki kepedulian dengan Serbia dan tidak memiliki kewajiban tegas untuk
berperang baik untuk Rusia atau untuk Prancis tetapi secara tegas berkomitmen
untuk membela Belgia, pada tanggal 4 Agustus menyatakan perang melawan
Jerman. 15
● 5 Agustus 1914, 5 negara besar Eropa, yaitu Jerman dan Austria-Hongaria bertempur
melawan Inggris, Prancis, dan Rusia.
● Agustus 1914, Jerman berhasil memukul mundur invasi Rusia di Tannanberg, Prusia
Timur.
● September 1914, Prancis menghentikan pasukan Jerman di Marne.
Pertempuran Marne adalah pertempuran Perang Dunia I yang berlangsung dari 6-
10 September 1914. Ini menghasilkan kemenangan Sekutu melawan tentara Jerman di
barat. Pertempuran itu adalah puncak dari kemajuan Jerman ke Prancis dan mengejar
tentara Sekutu yang mengikuti Pertempuran Perbatasan pada bulan Agustus dan telah
mencapai pinggiran timur Paris. Serangan balik oleh enam tentara Prancis dan Pasukan
Ekspedisi Inggris (BEF) di sepanjang Sungai Marne memaksa Angkatan Darat Kekaisaran
Jerman mundur ke barat laut, yang mengarah ke Pertempuran Pertama Aisne dan Race to
the Sea. Pertempuran itu merupakan kemenangan bagi Blok Sekutu tetapi menyebabkan
empat tahun pertempuran parit peperangan di Front Barat.
Pertempuran Marne adalah titik balik utama Perang Dunia I. Pada akhir Agustus
1914, seluruh pasukan Sekutu di Front Barat dipaksa mundur ke Paris. Sementara itu, dua
tentara Jerman utama terus melalui Prancis. Tampaknya Paris akan diambil karena Perancis
dan Inggris jatuh kembali ke Sungai Marne. Perang menjadi jalan buntu ketika Blok Sekutu
memenangkan Pertempuran Marne.

15 John Graham Royde-Smith. 2022. “Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Dunia I”. Dalam
https://www-britannica-com.translate.goog/event/World-War-I?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,sc. Diakses pada 14 Maret 2022.

17
Gambar: Pertempuran Marne
Sumber: Encyclopaedia Britannica, Inc.

• Oktober 1914, Turki bergabung dengan negara sentral melawan Rusia. Secara diam-
diam, Sekutu membantu Rusia dengan mengirim armada lautnya ke Dardanella dan
pasukannya ke semenanjung Gallipoli. Setelah pertempuran Gallipoli, Sekutu
menyerang Turki dan menduduki wilayah kekuasaannya di Timur Tengah.
• Pasukan Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berhasil menduduki jajahan-jajahan
Jerman di Afrika, sedangkan Jepang dan Australia merebut jajahan Jerman di
kawasan Asia-Pasifik.
• 1915, Turki dan Bulgaria bergabung dengan Jerman. Mei 1915, Italia berbalik
bergabung dengan Sekutu dan terlibat dalam pertempuran di Alpen dengan pasukan
Austria. Italia secara resmi bergabung dengan Sekutu dalam Perang Dunia I, 23 Mei
1915. Keputusan Italia itu diambil setelah bubarnya Aliansi Tiga yang beranggotakan
Italia, Jerman, dan Austria-Hungaria.
• Pada akhir 1915, Serbia dan Montenegro dikuasai Jerman. Kemacetan militer terjadi
di front barat. Hal tersebut terjadi setelah serangan Jerman di Verdun (Februari
1916) dan serangan balasan Sekutu di Somme (Juli 1916). Inggris tetap meneruskan
blokade laut terhadap Eropa. Sementara Z itu, kapal selam Jerman menyerang kapal
dagang sekutu.
• Maret 1917, tiga kapal dagang Amerika Serikat ditenggelamkan. Telegram
Zimmerman mendorong Amerika Serikat melibatkan diri dalam perang pada 6 April
1917.
• Maret 1917, Tsar di Rusia berhasil digulingkan. November 1917, golongan Bolshevik
merebut kekuasaan, dan Maret 1918 menandatangani perjanjian perdamaian
dengan Jerman di Litovsk.
• Pada 1918, terjadi serangan Jerman besar-besaran dan berhasil memukul mundur
Sekutu ke Marne, tapi itu merupakan serangan terakhir bagi Jerman.
• September 1918, Garis Hindenburg ditembus dan Jerman terdesak. Negara Sentral
mengusulkan perdamaian, disusul dengan gencatan senjata pada 11 November
1918.
• Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 ditandatangani di Paris dengan
membebankan rampasan perang pada Jerman. Perang Dunia I berakhir dengan
kemenangan di pihak Sekutu.

18
Perang Dunia I diawali dengan pernyataan perang Jerman terhadap Rusia pada 1
Agustus 1914 sebagai buntut dari tewasnya Pangeran Franz Ferdinand. Sejak saat itu,
rentetan peperangan terus terjadi di Eropa. Jerman yang memiliki kekuatan lebih besar
merasa akan dengan mudah memenangkan peperangan tersebut.
Tercatat hingga tahun 1918, Jerman telah kehilangan lebih dari 600.000 prajurit dan
gagal melakukan terobosan dalam menentukan arah kemenangan. Situasi yang mendesak
mengakibatkan pihak Jerman melakukan berbagai cara namun tetap kewalahan
menghadapi Sekutu alias Triple Entente.
Kanselir baru Jerman saat itu, Max von Baden, akhirnya mengirim telegram yang
berisi meminta gencatan senjata dan pembicaraan damai kepada Presiden Amerika Serikat
kala itu, Woodrow Wilson.
Woodrow Wilson mengirimkan syarat khusus yang berisi 14 poin yang harus
diterima oleh Jerman. Akhirnya, Jerman menyetujui 14 poin yang telah dibuat Amerika
Serikat itu. Setelah melakukan pembicaraan yang panjang, disepakati akan dibuat sebuah
perjanjian damai yang kemudian disebut sebagai Perjanjian Versailles.
Pada 28 Juni 1919 Jerman dipanggil ke Istana Versailles, Prancis, untuk
menandatangani isi dari perjanjian yang telah disusun oleh pihak Sekutu. Dengan demikian,
isi Perjanjian Versailles ini sangat tidak adil bagi Jerman karena naskahnya sudah dirancang
sebelumnya.
Adapun isi Perjanjian Versailles yakni sebagai berikut:
1. Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
2. Jerman mengaku bersalah sebagai pemicu Perang Dunia I
3. Jerman harus membayar kerusakan-kerusakan akibat perang sebesar 132 miliar
mark emas kepada Sekutu
4. Jumlah militer Jerman dibatasi hanya menjadi 100.000 orang
5. Jerman tidak diizinkan mempunyai dan menggunakan tank
6. Jerman hanya diizinkan memiliki 6 kapal dan tidak boleh ada kapal selam
7. Jerman tidak diizinkan memiliki angkatan udara
8. Wilayah Rhineland harus bebas dari personil militer dan persenjataan Jerman
9. Wilayah Alsace–Lorraine dikembalikan ke Prancis
10. Wilayah Eupen dan Malmedy diberikan ke Belgia
11. Wilayah North Schleswig diberikan ke Denmark
12. Wilayah yang sebelumnya dikuasai Jerman diberikan kepada Cekoslovakia dan
Polandia.
Isi Perjanjian Versailles yang sangat merugikan ini awalnya ditolak oleh rakyat
Jerman karena menginjak-injak harga diri bangsa Jerman. Akan tetapi, karena tidak memiliki
pilihan lain, pemerintah Jerman akhirnya menandatangani perjanjian tersebut. Secara resmi,
Perjanjian Versailles dijalankan mulai tanggal 10 Januari 1920. 16
G. Upaya Perdamaian pada Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 memiliki dampak yang sangat luarbiasa mulai dari kemiskinan,
banyaknya korban berjatuhan, kerugian, kehilangan keluarga, tempat, rumah kelaparan dan
lain sebagainya. Lantas pertanyaan nya apakah selama Perang Dunia ini berlangsung tidak

16 Alhidayath Parinduri. 2022. “Sejarah Perjanjian Versailles 1919: Latar Belakang, Isi, & Dampak”. Dalam
https://tirto.id/sejarah-perjanjian-versailles-1919-latar-belakang-isi-dampak-gnzH. Diakses pada 14 Maret
2022.

19
ada upaya damai melalui diplomasi dan Gencatan Senjata? Kita akan membahas hal
tersebut di bab ini.
Upaya Perdamaian Melalui Jalur Diplomasi pada Perang Dunia 1
a) Peran non intervensi nya Amerika Serikat
Amerika Serikat pada awalnya tidak terlibat langsung di Perang Dunia 1. Pada 7 Mei
1915, kapal penumpang Inggris yang bernama RMS Lusitania tenggelam setelah mendapat
serangan dari pasukan angkatan laut Jerman. Masalah mulai pelik karena saat itu kapal
tersebut membawa 128 orang warga negara Amerika Serikat. Namun, Woodrow Wilson
yang saat itu menjabat sebagai presiden Amerika Serikat enggan membawa Amerika
kedalam gejolak Perang Dunia 1. Ia hanya menuntut agar menghentikan serangan laut
mereka terhadap kapal-kapal penumpang. Jerman pun patuh.
Pada Januari 1917, Jerman yang merasa bahwa cepat atau lambat meyakini jika
Amerika Serikat akan terjun dalam perang, lantas mereka menyiapkan strategi dengan
memperkuat armada laut dan mereka menawarkan agar Meksiko mau bersekutu dengan
mereka. Lewat pesan telegramnya Jerman mencoba merayu Meksiko dengan menawari
mereka beberapa wilayah Amerika yang sebelumnya menjadi kekuasaan Meksiko
antaranya: territori Texas, New Meksiko dan Arizona. Akan tetapi rupa-rupanya pesan
telegram tersebut bocor ke pihak Amerika Serikat. Presiden Wilson memutuskan untuk
merilis ke publik pesan telegram tersebut hingga dikenal dengan peristiwa Telegram
Zimmermann.
Setelah serangan kapal selam Jerman yang menyasar 7 kapal dagang nya Amerika
Serikat ditambah dengan berita Telegram Zimmermann ini membuat Presiden Wilson
memutuskan untuk menyatakan perang terhadap Jerman, perang ini lantas mendapat
persetujuan oleh dewan kongres pada tanggal 6 April 1917.
Keputusan Jerman untuk memprovokasi Amerika Serikat agar terjun kedalam
peperangan merupakan salah satu blunder terbesar pasukan Jerman. Jerman seakan tidak
menyadari atau salah perhitungan, terhadap potensi kekuatan militer Amerika Serikat yang
ternyata sangat besar. Hingga akhirnya Jerman tidak mampu menyelesaikan peperangan
lantaran kehabisan sumber daya dan bala tentara. Mereka lalu mengajukan genjatan
senjata dengan pihak sekutu.
Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan kawan-kawan sekutu lainnya, memilih gerbong
kereta api sebagai lokasi penandatangan gencatan senjata, dan Jerman setuju. Gerbong
kereta api itu diparkir di hutan Compiegne di Prancis pada tanggal 11 November 1918.
Disana, pimpinan tentara Prancis Marsekal Ferdinad Foch menerima delegasi Jerman yang
dipimpin oleh Matthias Erzberger pada pada pukul 11.00, tanggal 11, dan bulan 11
(November) tahun 1918.17Perjanjian ini menjadi tanda kemenangan sekutu dan kekalahan
mutlak Jerman, walaupun secara hukum gencatan senjata ini bukan sebuah pernyataan
menyerah. Tidak sampai disitu Jerman pun mendapatkan usulan dari Presiden Amerika

17 Wiwoho Bimo. “Pecundang Perang Dunia dan Pilpres di Gerbong”. diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190715085208-33-412091/pecundang-perang-dunia-dan-pilpres-
di-gerbong-kereta pada 11 Mar. 22

20
Serikat saat itu yakni Woodrow Wilson dengan memberikan 14 poin kebijakan yang harus
diterima Jerman. Berikut isi dari 14 poin kebijakan Wilson kepada Jerman: 18
1. Perjanjian perdamaian dilakukan secara terbuka.
2. Navigasi bebas di semua lautan.
3. Penghapusan semua hambatan ekonomi antarnegara.
4. Jaminan mengurangi jumlah persenjataan.
5. Semua klaim kolonial tidak boleh memihak.
6. Tentara Jerman harus meninggalkan Rusia dan Rusia harus dibiarkan mengembangkan
politiknya sendiri
7. Belgia, seluruh dunia akan setuju, harus dievakuasi dan dipulihkan tanpa ada upaya
untuk membatasi kedaulatan yang dirasakan negara lainnya. Tanpa pemulihan ini
seluruh struktur dan keabsahan hukum internasional akan rusak.
8. Semua wilayah Prancis harus dibebaskan dan bagian-bagian yang diserang dipulihkan,
pelanggaran yang dilakukan Prusia(Jerman) pada 1871 dalam Perjanjian Alsace-
Lorraine yang telah menggangu perdamaian dunia selama hampir 50 tahun harus
diperbaiki.
9. Penyesuaian kembali perbatasan Italia di sepanjang garis batas yang dapat dikenali
dengan jelas. Semua orang Italia diizinkan untuk tinggal di Italia.
10. Rakyat Austria-Hungaria harus dilindungi, diberi kesempatan paling bebas untuk
perkembangan otonom.
11. Rumania, Serbia dan Montenegro harus dievakuasai, Serbia diberikan akses bebas dan
aman ke laut, jaminan Internasional atas kemerdekaan politik dan ekonomi.
12. Bagian Turki harus dijamin kedaulatannya yang aman, negara-negara lain yang berada
di bawah pemerintahan Turki harus dijamin keamanan hidupnya.
13. Negara Polandia merdeka harus mencakup wilayah yang dihuni oleh penduduk
Polandia, dijamin akses yang bebas dan aman ke laut.
14. Perkumpulan bangsa-bangsa harus dibentuk untuk menjamin kemerdekaan politik
dan teritorial semua negara. 19
The Fourteen Points pidato sebagian didasarkan pada kecenderungan diplomatik
Wilson sendiri, tetapi juga ditulis dengan bantuan penelitian dari panel rahasia para ahli
yang dikenal sebagai "The Inquiry." Orang-orang ini termasuk orang-orang seperti jurnalis
Perang Salib Walter Lippman dan beberapa sejarawan terkemuka, ahli geografi, dan
ilmuwan politik. Penyelidikan dipimpin oleh penasihat presiden Edward House, dan dirakit
pada tahun 1917 untuk membantu Wilson mempersiapkan diri untuk memulai negosiasi
untuk mengakhiri Perang Dunia I.
Sebagian besar maksud dari pidato Wilson's Fourteen Point adalah untuk mengawasi
pecahnya kekaisaran Austro-Hungaria, menetapkan aturan perilaku yang menyeluruh, dan
memastikan bahwa Amerika Serikat hanya akan memainkan peran kecil dalam rekonstruksi.

18 Adryamarthanio V. “Empat Belas Pasal Wilson: Latar Belakang, Isi, dan Dampak”. diakses dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/05/161834479/empat-belas-pasal-wilson-latar-belakang-isi-
dan-dampak?page=all pada 11 Mar. 22
19 Adryamarthanio V. “Empat Belas Pasal Wilson: Latar Belakang, Isi, dan Dampak”. diakses dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/05/161834479/empat-belas-pasal-wilson-latar-belakang-isi-
dan-dampak?page=all pada 11 Mar. 22

21
Wilson menganggap penentuan nasib sendiri sebagai bagian penting dari keberhasilan
pembentukan negara-negara yang berbeda setelah perang. Pada saat yang sama, Wilson
sendiri mengakui bahaya yang melekat dalam menciptakan negara-negara yang populasinya
secara etnis dibagi.
Mengembalikan Alsace-Lorraine ke Prancis, dan memulihkan Belgia relatif mudah.
Tetapi apa yang harus dilakukan terhadap Serbia, dengan persentase besar dari populasi
non-Serbia? Bagaimana Polandia dapat memiliki akses ke laut tanpa termasuk wilayah yang
dimiliki oleh etnis Jerman? Bagaimana bisa Cekoslovakia menyertakan tiga juta etnis Jerman
di Bohemia?
Keputusan yang dibuat oleh Wilson dan Penyelidikan tidak menyelesaikan konflik-
konflik tersebut, meskipun kemungkinan bahwa poin ke-14 Wilson menciptakan Liga
Bangsa-Bangsa, disodorkan dalam upaya untuk membangun infrastruktur untuk
menyelesaikan konflik-konflik yang akan terjadi. Tetapi dilema yang sama ada saat ini belum
terselesaikan.
Karena banyak negara yang terlibat dalam Perang Dunia I telah ditarik ke dalamnya
untuk menghormati aliansi swasta lama, Wilson meminta agar tidak ada lagi aliansi rahasia
(Poin 1). Dan sejak Amerika Serikat secara khusus memasuki perang karena pengumuman
Jerman tentang peperangan kapal selam tanpa batas, Wilson menganjurkan untuk
penggunaan laut secara terbuka (Poin 2).
Wilson juga mengusulkan perdagangan terbuka antar negara (Poin 3) dan
pengurangan persenjataan (Poin 4). Poin 5 membahas kebutuhan masyarakat kolonial dan
Poin 6 hingga 13 membahas klaim lahan spesifik per negara.
Point 14 adalah yang paling penting dalam daftar Woodrow Wilson ; itu
mengadvokasi organisasi internasional yang akan didirikan yang akan bertanggung jawab
untuk membantu menjaga perdamaian di antara bangsa-bangsa. Organisasi ini kemudian
didirikan dan disebut Liga Bangsa-Bangsa.
Pidato Wilson diterima dengan baik di Amerika Serikat, dengan beberapa
pengecualian, termasuk mantan presiden Theodore Roosevelt, yang menggambarkannya
sebagai "kedengaran tinggi" dan "tidak berarti". Empat belas Poin diterima oleh Sekutu
Sekutu, serta oleh Jerman dan Austria sebagai dasar untuk negosiasi damai. Satu-satunya
perjanjian Liga Bangsa-Bangsa yang sepenuhnya ditolak oleh sekutu adalah ketentuan yang
menjanjikan para anggota liga untuk memastikan kebebasan beragama.
Namun, Wilson menjadi sakit secara fisik pada awal Konferensi Perdamaian Paris,
dan Perdana Menteri Perancis Georges Clemenceau mampu memajukan tuntutan
negaranya sendiri melampaui apa yang tercantum dalam pidato 14 Poin. Perbedaan antara
Empat Belas Poin dan Traktat Versailles menimbulkan kemarahan besar di Jerman, yang
menyebabkan munculnya Sosialisme Naitonal, dan akhirnya Perang Dunia Kedua.
Meskipun pada 11 November 1918, sebuah perjanjian gencatan senjata telah
disetujui, namun secara resmi Perang Dunia 1 belum berakhir.
b) Traktat Brest-Litovsk

22
Gambar: Penadatanganan Traktat Damai Brest-Litovsk pada malam antara 9 dan 10 Februari 1918.
Sumber: Wikipedia

Traktat Brest-Litovsk adalah sebuah perjanjian damai pada tanggal 3 Maret 1918
antara pemerintah Bolshevik baru Rusia (Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia) dan Blok
Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Bulgaria dan Turki). Ditandai dengan berakhirnya
partisipasi Rusia dalam Perang Dunia 1. Perjanjian itu ditandatangani di Brest-Litovsk
(sekarang Brest, Belarusia). Singkat isi dari perjanjian itu adalah Rusia menyerahkan Negara
Baltik ke Jerman, mengakui kemerdekaan Ukraina dan setuju untuk membayar 6 milyar
emas Jerman sebagai ganti rugi.20
Golongan Bolshevik Rusia menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk dengan Blok
Sentral untuk menghentikan upaya perang dengan Sekutu dan memberikan kemerdekaan
kepada Polandia dan wilayah teritorial Baltik, Ukraina, dan Finlandia.
Bencana keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I merupakan faktor utama suksesnya
revolusi Marxis Vladimir oleh Lenin pada November 1917.
Pada Desember 1917, Jerman sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan
membicarakan perdamaian dengan Rusia, dan Lenin mengirim Leon Trotsky ke Brest-
Litovsk, Belarus, untuk menegosiasikan perjanjian. Pembicaraan terhenti setelah Jerman
menuntut kemerdekaan untuk negara jajahan Rusia di Eropa Timur, dan pada Februari
1918, pertempuran dilanjutkan di wilayah timur terdepan. Dengan dikuasainya St
Petersburg oleh pasukan Jerman, Lenin resmi menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk pada
3 Maret 1918. Pemimpin Jerman mengharapkan wilayah yang sebelumnya milik Rusia akan
menjadi kekuasaan mereka, tetapi pada November 1918, dengan adanya gencatan senjata
mengakhiri Perang Dunia I. Pada 1919, Uni Soviet mengambil alih kembali Ukraina dalam
Perang Saudara Rusia dan pada 1939 menyita wilayah bagian dari Polandia, dan Baltik pada
1940 menyusul penandatanganan pakta nonagresi Nazi-Soviet.
c) Ad Beatissimi Apostolorumm

20 Military. “Treaty of Brest-Litovsk”. diakses dari https://military-history.fandom.com/wiki/Treaty_of_Brest-


Litovsk pada 14 Mar. 22

23
Ad Beatissimi Apostolorumm adalah surat amanat paus yang pada saat itu umat
Katholik sedang dipimpin oleh Paus Benediktus XV. Surat ini dikeluarkan di Basilika Santo
Petrus, Roma. per tanggal 1 November 1914.21
Sebagai tokoh religius ia memiliki tugas untuk membicarakan perdamaian seakan ia
menjadi duta perdamaian bidang religius. Namun, hal ini diabaikan oleh negara-negara yang
terlibat Perang Dunia 1. Hal penolakan ini diperkuat dengan hadirnya perjanjian London
1915, dimana Italia dan blok Entete menolak usulan Paus ini agar bedamai dengan pihak
Blok Sentral. Tujuh poin usulan Paus diabaikan oleh semua pihak, kecuali Austria-Hongaria.
d) Perjanjian Versailles
Perjanjian Versailles adalah Perjanjian damai yang berlangsung di Perang Dunia 1
antara sekutu dengan Jerman yang ditandatangani di Hall of Mirrors, Istana Versailles
Perancis pada 28 Juni 1919. Militer Jerman yang didesain oleh Erich ludendorff berhasil
dikalahkan oleh Sekutu. Jerman telah kehilangan prajurit lebih dari 600.000 dan gagal
melakukan terobosan dalam menentukan arah kemenangan. Pada tanggal 26 September
1918 Sekutu melakukan serangan kepada Jerman sebagai pukulan telak. Serangan ini
disebut Allied Grand Offensive. Pasukan Sekutu (Amerika, Prancis, dan Inggris) berhasil
mencapai lini pertahanan utama Jerman (Hindenburg). Terjadi pertempuran sengit antara
gabungan Sekutu dengan Jerman. Ribuan pasukan Jerman yang kelelahan,kelaparan,
dengan semangat yang sudah kendur perlahan mulai menyerah.
Pada tanggal 12 Agustus 1918 serangan Sekutu berakhir dan mengakibatkan 40.000
prajurit jerman tewas dan 33.000 prajurit menjadi tawanan perang. Perang ini pun berakhir
karena pasukan Jerman sudah terdesak dan akhirnya mundur total dari peperangan.
Akhirnya pada tanggal 14 November 1918 Jenderal dari Jerman Paul Von Lettow-Vorbeck
menyatakan menyerah kepada Sekutu di Sungai Cambeshi, Zambia. Jenderal Paul
sebenarnya berhasil memimpin pasukan pertempuran selama empat tahun dan tidak
terkalahkan. Namun karena kondisi politik di Jerman sudah kalah telak maka otoritas
Jerman memerintahkan Jenderal Paul untuk menyerah.
Jerman kalah dalam pertempuran begitupun negara-negara blok sentral yang lain sehingga
diadakan Konferensi Damai di Paris.
Para delegasi mengusulkan untuk membentuk Liga Bangsa Bangsa (LBB) yang nantinya
sebagai organisasi dalam menyelesaikan konflik-konflik Internasional. Big Four dan para
pemimpin yang telah kalah dari perang dunia 1 berkumpul di Hall of Mirror, Istana
Versailles. Hal ini dilakukan bagi negara anggota Blok Sekutu dan Blok sentral yang terlibat
dalam perang untuk melakukan negoisasi perdamian.
Salah satu penjanjian yang terbentuk adalah Perjanjian Versailles. Perjanjian Versailles
merupakan perjanjian antara Sekutu dengan Jerman. Perjanjian ini di harapkan mampu
menstabilkan ekonomi dan politik di Eropa. Perjanjian ini sepakati bersama agar tidak ada
penumbahan darah akibat peperangan. Namun ternyata Perjanjian Versailles ini di buat
oleh pihak sekutu untuk menghukum Jerman.

21 Iswara Jaya.A.”Isi perjanjin Versailles 1919 dan Kerugian Jerman Kalah Perang Dunia 1” diakses dari
https://internasional.kompas.com/read/2021/06/10/132558170/isi-perjanjian-versailles-1919-dan-kerugian-
jerman-kalah-perang-dunia?page=all pada 14 Mar. 22

24
Jerman tidak diberi kesempatan untuk ikut bernegoisasi. Banyak warga Jerman yang tidak
setuju dengan isi perjanjian itu. Awalnya pemerintah Jerman tidak menyetujui karena di
anggap tidak adil dan mundur dari meja perundingan. Namun Sekutu menyatakan bahwa
jika Jerman tidak mendatangani perjanjian tersebut maka perang akan berlanjut. Jerman
tidak memiliki pilihan lain karena militer Jerman sudah hancur dan tidak mungkin untuk
melanjutkan perang.
Namun, sebenarnya perjanjian ini sudah jauh-jauh hari dipersiapkan tanpa
mengikutsertakan Jerman. Isi perjanjian Versaillas ini -bisa dilihat di sub bab pembahasan
selanjutnya- sangat tidak adil bagi Jerman. Akan tetapi, karena tidak memiliki pilihan lain,
pemerintah Jerman akhirnya menandatangani perjanjian tersebut dan menjalankannya
secara resmi mulai tanggal 10 Januari 1920. 22 Perjanjian ini menjadi penutup dan mengakhiri
Perang Dunia 1.
a. Upaya Perdamaian melalui Gencatan Senjata saat Perang Dunia 1
Selain upaya diplomasi untuk menata dunia yang aman, kami pun menemukan
adanya upaya Gencatan senjata untuk mengakhiri Perang Dunia. Lantas kapan Gencatan
senjata itu terjadi? sebelum menjawab hal itu alangkah baiknya kita mengetahui apa itu
Gencatan Senjata. Gencatan Senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata
apapun untuk sementara dimana kedua belah pihak yang terlibat peperangan.
b. Gencatan Senjata pada 24 Desember 1914
Malam Natal 24-25 Desember 1914, terjadi peristiwa unik dibalik Perang Dunia 1.
Perang yang tengah berlangsung di Belgia antara Jerman dan pihak sekutu Inggris Prancis ini
terdapat sebuah peristiwa gencatan senjata tidak resmi. Pada tanggal 7 desember atas
usulan Paus Benediktus XV mengeluarkan seruan kepada para pemimpin negara-negara
Eropa agar perang tersebut dihentikan di ”malam para malaikat bernyanyi” (Malam Natal).
Pada bulan Desember 1914, hujan lebat selama berminggu-minggu telah mengubah
parit dan medan perang yang memisahkan mereka yang bertikai menjadi rawa dingin dan
berlumpur. Selain bernyanyi, pada tahun pertama Perang Dunia I, baik tentara Blok Sekutu
maupun Blok Sentral memilih merayakan Natal di medan perang dengan makan bersama.
Peristiwa gencatan senjata pada malam Natal menjadi salah satu momen paling
mengharukan dalam sejarah pertempuran. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama,
karena Perang Dunia masih berlanjut hingga tahun 1918. Prajurit Inggris dan Jerman yang
pada hari-hari sebelumnya berupaya saling bunuh, justru saling berjabat tangan seperti
saudara jauh ketika Natal tiba. Momen perdamaian yang sulit dipercaya itu tercatat dalam
kesaksian, surat-surat, serta buku-buku harian para prajurit Perang Dunia I.
Ada hal menarik dari gencatan senjata “tak resmi” ini selain menghias pohon natal,
berjabat tangan, dan saling peluk mesra. 25 Desember 1914 silam, tentara Inggris dan
Jerman, yang ditugaskan bertempur di garis depan Ypres, Belgia, terlibat dalam sebuah
pertandingan sepakbola dadakan di tanah yang tak bertuan.
Pertandingan ini merupakan bagian dari Genjatan Senjata saat Natal atau dikenal
dengan istilah "Christmas Truce" yang dimulai dari malam sesaat sebelum kedua kubu yang

22 Parinduri.A. “Sejarah Perjanjian Versaillas 1919: Latar Belakang, isi dan dampak” diakses dari
https://tirto.id/sejarah-perjanjian-versailles-1919-latar-belakang-isi-dampak-gnzH pada 14 Mar. 22

25
saling berlawanan ini beristirahat dari pertempuran untuk menyanyikan lagu-lagu Natal dan
saling bertukar kado.
Saat pagi harinya, British Royal Welch Fusiliers meninggalkan parit untuk berjumpa
dengan tentara Jerman. Tak ada senjata. Tak ada ketegangan. Kedua pihak setuju untuk
bersenang-senang sejenak. Tak ada pertumpahan darah di tengah panasnya Perang Dunia
Pertama. Kedua negara ini memainkan pertandingan sepabola. Jika sebelumnya mereka
hendak saling tumpas, tapi sepakbola kini mempersatukan mereka. Nampaknya, Anggapan
bahwa sepakbola bisa menjadi alat pemersatu memang tidak hanya berlaku di era modern
saat ini. Jauh di zaman sepakbola masa lampau, klaim ini sudah terbukti. 23
Sebenarnya seruan tersebut tak digubris para pemimpin-pemimpn Eropa pada saat
itu dan bahkan para pemimpin-pemimpin Eropa tak pernah mengeluarkan perintah untuk
gencatan senjata tersebut. Namun, para prajurit di medang perang berpikir sebaliknya
sehingga pemandangan yang muncul hanyalah kesibukan para prajurit yang mendekorasi
parit masing-masing dengan pohon natal sebari menyanyikan lagu-lagu natal. Sayangnya,
tidak semua front perang merayakan gencatan senjata ini. Pada front Prancis dan Jerman
masih terjadi perang karena mereka saling membenci. Di front Rusia pun keadaanya masih
mengalami perang, pasalnya hari natal di Rusia baru dirayakan bulan Januari (Ortodoks
Rusia).24
H. Akhir Perang Dunia 1
Pada awal 1918, pasukan Jerman dan aliansi mereka mencoba untuk melancarkan
Operasi Georgette. Operasi militer ini dimaksudkan untuk menyasar beberapa kota
pelabuhan di utara selat Inggris. Akan tetapi pasukan Sekutu berhasil menghadang
pergerakan Jerman pada Operast Georgette setelah mereka sempat menguasai beberapa
wilayah Sekutu. Angkatan darat Jerman di wilayah selatan lantas ikut melancarkan Operasi
Blucher dan York, yang terus bergerak menuju kota Paris. Pada Operasi Marne yang dimulai
tanggal 15 Juli 1918, mereka berusaha untuk mengepung kota Reims di Perancis. Pasukan
Sekutu lantas membalas operasi pengepungan kota Reims dengan sebuah serangan militer
se ratus hari yang sukses memukul balik pasukan Jerman dan aliansinya.
Hingga tanggal 20 Juli 1918, pasukan Jerman dapat dipukul untuk kembali mundur
diseberang Marne, yaitu posisi awal pertahanan darat mereka. Dengan demikian seakan
terlihat bahwa pasukan Jerman tidak pernah memenangkan wilayah musuh satu pun.
Kekalahan Jerman pada pertempuran Marne adalah sebuah pukulan berat bagi kekuatan
militer mereka. Korban tewas di pihak pasukan darat Jerman hanya pada kurun Maret
sampai April 1918 saja, telah mencapai lebih dari 270.000 jiwa. Jumlah tersebut termasuk
tewasnya golongan tentara serbu Jerman yang sangat terlatih. Sementara itu di dalam
negeri Jerman, makin banyak di gelar unjuk rasa untuk menentang perang. Keadaan kian
buruk setelah nilai produksi pada industri dalam negeri Jerman telah turun hingga mencapai
lebih dari 50 persen, jika dibandingkan masa sebelum perang.

23 Anugerah Pamuji. “Sejarah Hari Ini (25 Desember): Sepakbola Persatukan Semua” diakses dari
https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2015/12/24/18685002/sejarah-hari-ini-25-desember-
sepakbola-persatukan-semua pada 14 Mar. 22
24 Astuti F.Novi. “Mengenang Peristiwa 24 Desember 1914, Gencatan Senjata Natal kala Perang Dunia 1”.
diakses dari https://www.merdeka.com/jabar/mengenang-peristiwa-24-desember-1914-gencatan-senjata-
natal-kala-perang-dunia-i-kln.html pada 11 Mar. 22

26
Pasukan Inggris yang berasal dari Australia bersama dengan pasukan Kanada juga
berhasil mengalahkan pasukan Jerman dan aliansinya dalam pertempuran Armiens yang
dikenal sebagai awal keruntuhan Jerman. Posisi pasukan angkatan darat Inggris di Armiens
telah ber hasil maju sejauh 23 kilometer ke dalam wilayah yang dikuasai aliansi Jerman.
Angkatan darat Perancis kemudian memutuskan untuk mem perpanjang front Armiens pada
10 Agustus 1918, dan berhasil maju se jauh 6 kilometer. Pasukan Perancis lantas berhasil
membebaskan kota Lassigny ketika memenangkan pertempuran yang berlangsung pada 16
Agustus 1918. Pada 20 Agustus 1918, pasukan Perancis di Soissons ber hasil menawan 8.000
pasukan Jerman dan aliansi mereka. Kota Bapaume akhirnya juga berhasil dikuasai oleh
pasukan Inggris dari New Zealand, dalam pertempuran yang terjadi pada 29 Agustus 1918.
Pasukan Inggris yang berasal dari Australia pun sukses menduduki Peronne dan Mont Saint
Quentin pada tanggal 31 Agustus 1918. Pada September 1918 pasukan gabungan Perancis
dan Amerika Serikat merangsek maju ke daerah Champagne pada sebuah empuran yang
dikenal dengan pertempuran Blanc Mont Ridge. Saat itu pasukan gabungan Amerika
Perancis berhasil mengusir Jerman hingga sampai perbatasan Belgia. Bahkan mereka juga
sukses membebaskan wilayah Belgia terakhir yaitu kota Ghent.
Melihat kondisi lapangan yang makin menyudutkan pasukan Jerman dan aliansi
mereka, maka para petinggi Jerman pun harus segera putar otak. Pada 13 Agustus 1918,
para petinggi Jerman menggelar rapat yang pada intinya menegaskan bahwa perang tidak
dapat diakhiri secara militer. Keesokan harinya Dewan Kekaisaran Jerman mengeluarkan
pernyataan bahwa peluang kemenangan di medan perang sudah tidak memungkinkan lagi.
Sekutu Jerman yang paling dekat, kerajaan Austria Hongaria pun ikut menyatakan pendapat
bahwa mereka kemungkinan hanya dapat melanjutkan perang sampai bulan Desember
1918 saja. Sadar kekuatan angkatan perang Blok Serikat lebih besar tiga kali lipat daripada
kekuatan Blok Sentral. Keadaan ini membuat Blok Sentral banyak mengalami kekalahan.
Pada 12 Desember 1916, Jerman mengusulkan perdamaian. Usulan tersebut diterima pihak
Serikat dengan persyaratan yang memberatkan bagi Blok Sentral, yaitu;
a. Pembebasan Belgia, Serbia, dan Montenegro yang dikuasai Jerman pada 1915
b. Penarikan tentara Jerman dari Prancis, Rusia, dan Rumania
c. Pembebasan bangsa Italia, Slavia, Rumania, dan Cekoslovakia yang berada di bawah
kekuasaaan Turki
d. Ganti rugi perang sepenuhnya dari pihak sentral
e. Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara dengan baik.
Dengan persyaratan tersebut, pada 31 Januari 1917 pihak Sentral membatalkan
usulan perdamaian pada Jerman. Pada maret 1917, Jerman menenggelamkan 5 kapal
dagang dan penumpang Amerika Serikat. Amerika yang semula bersikap netral, akhirnya
mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917. Dengan persyaratan tersebut,
pada 31 Januari 1917 pihak Sentral membatalkan usulan perdamaian pada Jerman. Pada
maret 1917, Jerman menenggelamkan 5 kapal dagang dan penumpang Amerika Serikat.
Amerika yang semula bersikap netral, akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman
pada 10 April 1917. 25
Sementara itu di anggota Blok Jerman lainnya, di Rusia terjadi pergolakan dari kaum
buruh yang menginginkan perdamaian. Akibatnya, terjadilah revolusi buruh yang

25 Miftakhuddin (2019). “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia
Kedua”, Yogyakarta. Penerbit Unicorn Publishing, hlm.134

27
menggulingkan kekuasaan Kaisar Nicholas II dari Rusia pada 1917 dibawah pimpinan Lenin
dari kaum Bolshevik. Dimana pemerintahan kaum Bolshevik mereka menarik diri dari Perang
Dunia 1 dengan melakukan perjanjian Brest Litovsk pada 1918. Pada September 1918,
Bulgaria mengajukan damai dan satu persatu negara-negara yang tergabung dalam Blok
Sentral mengalami kekalahan. Turki pun tidak mampu lagi menahan serangan-serangan Blok
Serikat. Sehingga Turki harus menandatangani Perjanjian Serves (1920). Pasukan Jerman
pun harus ditarik mundur sambil menahan gempuran sekutu. Sementara itu, di dalam
negeri Jerman terjadi gerakan komunis di Munich (Jerman) dan adanya penggulingan
kekaisaran Wilhelm II.
Maka pada 11 November 1918, sebuah perjanjian gencatan senjata ditandatangani
oleh Jerman di sebuah gerbong kereta di Compiegne. Konferensi Perdamaian Paris ini
sebenarnya sudah melanggar salah satu poin dari 14 pemikiran Wilson. Segala keputusan
hanya akan ditentukan oleh empat negara pemenang Perang Dunia I. Jerman pun
disalahkan sebagai pihak yang memulai peperangan, Prancis dan Inggris ingin Jerman
memberikan ganti rugi atas apa yang sudah dilakukannya selama perang berlangsung.
Wilson mencoba untuk memasukkan LBB dalam perjanjian tersebut. Pasal 10 dalam
Piagam LBB menyebutkan bahwa setiap negara anggota patut menghormati kemerdekaan
dan batas wilayah seluruh negara di dunia ini. Wilson juga sepakat mengamandemen
piagam itu serta menjadikan LBB sebagai instrumen yang tidak memperbolehkan adanya
intervensi domestik antara negara satu dan lainnya.
Meskipun telah dilakukan perjanjian gencatan senjata pada 11 Novenber 1918,
namun secara resmi Perang Dunia I belum berakhir. Hingga sekitar 7 bulan kemudian
berhasil ditandatangani perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919, yang secara resmi telah
mengakhiri Perang Dunia 1. Isi Perjanjian Versailles adalah sebagai berikut:
1. Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Prancis dan Jepang atas nama
mandat Liga Bangsa-bangsa.
2. Jerman menyerahkan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Prancis serta Eupen dan
Malmedy kepada Belgia.
3. Daerah Saar berada di bawah Mandat Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun.
4. Jerman hanya boleh memiliki pasukan sebanyak 100.000 orang.
5. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-
negara Sekutu.
6. Danzig menjadi kota merdeka dibawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
7. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.
Ketika Jerman menyatakan menyerah melalui perjanjian ini. Apa saja wilayah-
wilayah yang di ambil alih dari Jerman?
• Alsace-Lorraine, daerah-daerah yang diserahkan kepada Jerman menurut
mukadimah perdamaian yang ditandatangani di Versailles pada 26 Februari 1871,
dan Perjanjian Frankfurt pada 10 Mei 1871, dikembalikan kepada Prancis tanpa
jajak pendapat mulai tanggal gencatan senjata 11 November 1918. (area 14 522
km², penduduk 1.815.000 jiwa (1905)),
• Schleswig Utara termasuk kota-kota yang mayoritas penduduknya adalah Jerman
yaitu Tondern (Tønder), Apenrade, Sonderburg, Hadersleben, dan Lügum di

28
Schleswig-Holstein, setelah Jajak Pendapat Schleswig, kepada Denmark (area 3 984
km², penduduk 163.600 jiwa (1920)),
• Provinsi Prusia Posen dan Prusia Barat, yang dicaplok oleh Prusia pada Pembagian
Polandia (1772-1795), dikembalikan kepada Polandia yang telah lahir kembali.
Wilayah ini telah dibebaskan oleh penduduk Polandia lokal pada Pemberontakan
Wielkopolska antara tahun 1918-1919 (area 53 800 km², penduduk 4.224.000 jiwa
(1931)).
• Prusia Barat diberikan kepada Polandia supaya Negara ini memiliki akses bebas ke
lautan, termasuk minoritas Jerman yang cukup besar dan dengan ini menciptakan
Koridor Polandia.
• Wilayah Hlučínsko Hulczyn di Silesia Hulu diberikan kepada Cekoslovakia (area 316
atau 333 km², dengan penduduk 49.000 jiwa),
• bagian timur Silesia Hulu, kepada Polandia (area 3 214 km², dengan penduduk
965.000 jiwa), meski 60% pada jajak pendapat memilih untuk tetap bergabung
dengan Jerman
• Kota-kota Jerman Eupen dan Malmedy kepada Belgia
• wilayah Soldau di Prusia Timur (stasiun kereta api rute Warsawa-Gdańsk) kepada
Polandia (area 492 km²),
• bagian utara Prusia sebagai Memelland di bawah pengawasan Prancis, kemudian
diserahkan kepada Lithuania tanpa jajak pendapat.
• dari bagian timur Prusia Barat dan bagian selatan Prusia Timur (Warmia dan
Masuria), sebuah daerah kecil kepada Polandia,
• provinsi Saarland diawasi Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun. Lalu setelah periode
ini diadakan jajak pendapat apakah penduduk menginginkan bergabung dengan
Prancis atau Jerman. Pada masa ini, produk batubara diberikan kepada Prancis.
• pelabuhan Danzig (sekarang Gdańsk, Polandia) dengan wilayah muara sungai Wisla
pada Laut Baltik dijadikan Freie Stadt Danzig (Kota Bebas Danzig) di bawah
pengawasan Liga Bangsa-Bangsa. (wilayah 1 893 km², dengan penduduk 408.000
jiwa (1929)).
Dalam Pasal 156 Jerman menyerahkan konsesi-konsesi Jerman di Shandong,
Tiongkok kepada Jepang dan tidak menyerahkannya kembali ke Tiongkok. Kemarahan warga
Tiongkok mengenai keputusan ini mengakibatkan demonstrasi dan gerakan kebudayaan
yang dikenal dengan istilah Gerakan Empat Mei dan memengaruhi Negara ini untuk tidak
menanda tangani perjanjian. Tiongkok menyatakan selesai perang dengan Jerman pada
September 1919 dan menanda tangani perjanjian terpisah dengan Jerman pada tahun 1921.
I. Batasan-batasan Militer
Selain menyerahkan daerah, ada beberapa batasan untuk Jerman di bidang militer,
antara lain:
• Jumlah tentara Jerman maksimal yang dimiliki Jerman adalah 100.000 orang saja,
dan wajib militer dihapuskan
• Jumlah tentara Angkatan Laut Jerman maksimal 15.000 orang
• Jumlah kapal perang bersenjata (Battleship) Jerman maksimal 6 (Dengan ketentuan
bobot maksimal 10.000 Ton)
• Jumlah kapal perang gerak cepat (Cruiser) Jerman maksimal 6 (Dengan ketentuan
bobot maksimal 6.000 Ton)

29
• Jumlah kapal penghancur (Destroyer) Jerman maksimal 12 (Dengan ketentuan
bobot maksimal 800 ton)
• Jumlah kapal torpedo (PT Boat) Jerman maksimal 12 (Dengan ketentuan bobot
maksimal 200 ton)
• Batasan dalam produksi senjata (Contoh: Senapan Mesin Maxim dan Rifle Gewehr
98) 26
Lantas, mengapa Jerman bisa kalah di Perang Dunia 1?
Menurut BBC ada tiga poin mengapa Jerman kalah dalam Perang Dunia 1, meski
pada awal 1918 berada dalam posisi kuat dan Rusia sudah kalah.
⮚ Inggris dan Perancis melakukan serangan balik yang kuat setelah "Serangan Michael"
oleh Jerman bulan Maret 1918.
⮚ Operasi Michael terinspirasi dari nama seorang mayor Jerman, serangan militer
selama Perang Dunia Pertama yang memulai Serangan Musim Semi pada tanggal 21
Maret 1918. Perang ini diluncurkan dari Garis Hindenburg, di sekitar Saint-Quentin,
Perancis. Tujuannya adalah untuk menerobos Sekutu (Entente) baris dan maju ke
arah utara-barat untuk merebut Port Saluran, yang memasok Pasukan Ekspedisi
Inggris (BEF) dan untuk mengarahkan BEF ke laut.
⮚ Ada pemogokan yang dilakukan Angkatan Laut Jerman.
⮚ Bergabungnya AS ke Blok Sekutu pada April 1917 untuk melawan Jerman.
Jerman dan para sekutunya lalu menyadari mereka tidak mungkin menang Perang
Dunia I. Akhirnya para pemimpin tentara Jerman menyuruh pemerintah untuk berhenti, dan
Kaisar Wilhelm II mengundurkan diri pada 9 November 1918. 27
Perang Dunia I adalah perang yang paling mematikan dalam sejarah. Kemajuan
teknologi dan industrialisasi yang terjadi saat itu melahirkan senjata-senjata mengerikan
yang belum pernah dilihat sebelumnya, baik dalam kuantitas maupun kualitas: kendaraan
lapis baja yang tidak bisa ditembus peluru, perahu yang bisa bermanuver di bawah
permukaan air, artileri kaliber besar dengan daya jangkau jauh, senjata kimia dengan gas
beracun. Para sejarawan militer memperkirakan, sekitar 850 juta munisi artileri
ditembakkan selama Perang Dunia I. Industri berlomba-lomba memproduksi senjata
pembunuh massal. Penemuan senjata mesin jenis baru merenggut nyawa hampir 11 juta
tentara. Negara-negara yang terlibat perang memobilisasi hampir 56 juta pasukan. Rata-rata
6.000 tentara tewas setiap hari di medan perang. Lebih dari 21 juta tentara cedera sampai
cacat - mereka kehilangan bagian tubuh, harus diamputasi, atau berakhir buta atau tuli.
Kesepakatan gencatan senjata 11 November 1918 akhirnya mengakhiri perang,
namun tidak berarti mengakhiri penderitaan. Kesulitan, kesedihan, kemelaratam dan rasa
frustasi terus mencengkeram, terutama di Jerman. Ini menjadi lahan subur bagi kebangkitan
kembali politik militerisme dan munculnya seorang diktator paling kejam dalam sejarah
dunia: Adolf Hitler.
J. Dampak dari Perang Dunia 1

26 https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Versailles diakses pada 14 Mar. 22


27 Adity Jaya Iswara. “Kisah Perang Dunia 1: Berakhir pada tahun 1918 dengan kekalahan Blok Sentral’.
diakses dari https://internasional.kompas.com/read/2021/06/08/151122670/kisah-perang-dunia-1-berakhir-
pada-tahun-1918-dengan-kekalahan-blok?page=all pada 14 Mar. 22

30
Perang Dunia 1 merupakan suatu periode terpenting yang ada dalam sejarah. Lebih
dari 20 negara yang menguasai wilayah di enam benua pada saat itu mendeklarasikan
perang, menjadikan perang tersebut sebagai konlik global pertama di dunia. Dengan korban
mencapai lebih dari 9 juta tentara, pelaut, dan penerbang serta 5 juta warga sipil lainnya.
Konflik ini setidaknya melibatkan 28 negara didalamnya,dan menghabisakan lebih dari
186M dollar AS dalam biaya langsungnya dan sekitar 151M dollar AS untuk biaya secara
tidak langsung.
Perang Dunia 1 pula merupakan konflik pertama dimana menggunakan pesawat
terbang, tank, artileri jarak jauh, kapal selam sebagai alat tempur dalam perang. Dari perang
ini pula mengakibatkan perubahan pada masyarakat di seluruh Amerika Serikat, Eropa,
Timut Tengah dan Afrika sub-Sahara.28
1. Kemunduran Eropa dalam segala Bidang
Kemunduran ekonomi dan militer Eropa merupakan akibat langsung Perang Dunia I.
Eropa lumpuh karena angka kematian yang tinggi. Di Prancis, misalnya, 20 % dari laki-laki
muda yang memenuhi syarat untuk dinas militer tewas dalam perang. Dari perang ini pula
muncullah konsekuensi sosial yang luas, termasuk pembunuhan masal orang-orang Armenia
di Turki, dan epidemi influenza yang menewakan lebih dari 25 juta orang di seluruh dunia.
Sementara itu, kerusakan jalan, rel kereta api, lahan pertanian yang luas dan infrastruktur
penting lainnya terjadi hampir di semua negara, meskipun dengan skala yang berbeda tetapi
tetap berdampak terhadap kerugian negara. Selama perang. terjadi blokade dan gangguan
pengiriman barang. Biaya perang diperkirakan sekitar 195,6 miliar dolar AS-disesuaikan
dengan nilai dolar tahun 1990.
2. Runtuhnya Empat Kekaisaran Besar
Perang Dunia 1 pula mendorong runtuhnya berbagai kekaisaran tua yang sudah
berdiri berabad-abad lamanya, yang selanjutnya digantikan berbagai pemerintahan dan
merubah sistem pemerintahannya menjadi Republik.29 Dinasti-dinasti, seperti Habsburg dan
Romanov, yang telah mendominasi peta politik Eropa selama berabad-abad, runtuh setelah
perang yang terjadi selama empat tahun tersebut. Runtuhnya kekaisaran-kekaisaran ini
membuka jalan bagi terbentuknya sejumlah negara yang baru. Sebagian dari negara-negara
baru seperti Yugoslavia, Cekoslovakia, Austria, Hungaria, dan Polandia, sangat berperan
dalam mengukuhkan demokrasi di Eropa Tengah dan Timur, serta menjaga kemungkinan
serangan dari Rusia yang beraliran komunis.
3. Berkembangnya Paham Komunisme
Komunisme sebagaia sebuah paham serta suatu gerakan politik revolusioner
sebetulnya sudah berkembang beberapa dekade sebelum terjadinya Perang Dunia 1,
tepatnya ketika Manifest der Kommunistischen (Manifesto Komunis) karya Karl Marx dan
Friedrich Enggels diterbitkan pada 21 Februari 1848. Paham ini mengklaim bahwa sistem

28 Puspaningrum,Bernadette Aderi. 2021. Dampak Perang Dunia I di Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial.
Kompas.com.
29 Dampak Perang Dunia I di Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial. Sumbersejarah1.blogspot.com

31
ekonomi kapitalisme lebih dari gagal dalammemperbaiki nasib para kaum buruh. Sistem ini
dianggap tidak adil karena menempatkan kekayaan kepada sebagian orang saja dan
sebagian besar lainnya dijadikan sebuah alat produksi yang dikuasai oleh para kaum-kaum
kapitalis tersebut.
Jika sistem ini digunakan berkelanjutan, berarti selama itu pula para kaum buruh
akan tetap mengalami kemiskinan dan kektidak berdayaan. Dan jika kesejahteraan ingin
tercipta diantara para kaum buruh tersebut berarti sistem ini perlu dilenyapkan besrta
kaum-kaum kapitalis itu sendiri.
Paham ini berkembang dengan begitu pesat di berbagai belahan Eropa, ditandai
dengan lahirnya kelompok-kelompok berbasis ideologi komunis di tiap-tiap negara tersebut.
Saat Perang Dunia 1 berlangsung paham ini mulai tersebar luas merata di setiap bagian
negara Eropa, tetap belum bisa mempengaruhi pemerintahan. Setelah Perang Dunia 1
paham ini semakin diminati, terutapa ketika saat tu terjadi krisis sosial-ekonomi yang parah
akibat dari Perang Dunia 1 tersebut.
Perang Dunia 1 ini pula yang menjadi latar belakang meningkatnya revolusioner
paham komunis ini dengan Rusia sebagai negara pelopornya. Faktor pemicunya adalah
keterlibatan Rusia di bawah naungan rezim tsar dalam Perang Dunia 1 sehingga
menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyaraka rusia terutama buruh dan para petani.
Puncak kekecewaannya adalah ketika kaum komunis (kaum Bolshevik), menggerakan massa
buruh dan petani untuk menggulingkan rezim tsar pada bualn Oktober 1917 dan mendirikan
Uni Soviet yang beraliran komunis. Vladimir Lenin (1870-1924) seorang pemimpin aliran
komunis Rusia berpendapat bahwa perang tersebut hanya menambah penderitaan dari
kaum buruh dan petani saja karena menempatkan mereka sebagai umpan peuluru saja bagi
militer dan pemerintah Rusia yang borjuis-kapitalisme. Dengan Uni Soviet sebagai pelopor,
Lenin memiliki cita-cita untuk menjadikan seluruh dunia berada di bawah kekuasaan kaum
Uni Soviet/kaum komunis yang disebut Comintern (The Communist International.) 30
4. Berkembangnya Fasisme di Italia dan Jerman
Gerakan politik selanjutnya yang muncul akibat kondisi keras yang dihasilkan oleh
Perang Dunia 1 adalah gerakan Fasisme. Fasisme merupakan organisasi pemerintahan
masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis,
militeristis, dan imperialis.
Meskipun pada saat itu Italia berada di pihak yang menang, namun di satu sisi Italia
merasa bahwa keinginannya tidak terpenuhi. Bangsa Italia memiliki keinginan untuk
mengembalikan kejayaan Italia seperti kerajaan Roma di masa lampau. Keuntungan Italia
tidak sesuai dengan apa yang telah di janjikan oleh perjanjian Versailles, yaitu wilayah di
Dalmatia, Adalia dan Aegea, sedangkan apa yang mereka dapat setelah Perang Dunia 1
hanya sebagian daerah Tirol Selatan dan wilayah Istria sehingga membuat rakyat tidak
merasa puas. Bangkitnya komunisme juga mendapatkan banyak perhatia orang-orang Italia
khusunya para pemilik tanah dan pelaku indutri yang takut kehilangan tanah dan industri

30 Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016. SEJARAH UNTUK SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

32
mereka.Faktor penting lainnya adalah adanya krisis kepemimpinan dalam sistem
pemerintahan Italia. Banyak orang ang menganggap bahwa pemerintahan Italia sangan
lemah dan perangu.Semua faktor tersebut menjadi latar belakang utama yang mendorong
Benito Mussolini dan Kroni-kroni fasisnya berkuasa di Italia pada tahun 1922.
Berakhirnya Perang Dunia 1 membawa kesulitan ekonomi, politik, dan perasaan yang
meluas bahwa bangsa mereka akan mengalami keruntuhan, masyarakat mengalami krisis
material, dan juga banyaknya partai-partai tetapi tidak bisa menyelesaikan permasalahan
bangsanya.
Keadaan Italia setelah perang saat itu sangat rawan kekurangan bahan makanan.
Bahan mentah pada saat itu mengalami kenaikan anggaran belanja tidak seimbang dengan
pemasukan, dan adanya juga ancaman infansi.
Pada dasarnya kemiskinan Italia akibat Perang Dunia 1 adalah faktor terpenting
dalam perkembangan kekuasaan Fasisme. Kemiskinan Italia setelah Perang Dunia 1
mengakibatkan kondisi Negara Italia sangat kacau, Fasisme kemudian memanfaatkan
kondisi kekacuaan dan ketidakstabilan Italia untuk menunjukan diri kepada rakyat Italia
sebagai ideologi penyelamat negara.31
Tidak hanya di Italia saja yang mengalami kemunculan fasisme, tetapi juga setelah
Perang Dunia 1 di negara Jerman juga memunculkan fasisme. Situasi yang pada saat itu
mengalami kesulitan akibat hiperinflansi dan juga akibat menumpuknya utang pascaperang
dan faktor lainnya sehingga mempengaruhi munculnya fasisme di Negara Jerman. Sebagian
faktor kemunculan fasisme di Jerman mengalami kesamaan dengan faktor kemunculan
fasisme di Italia, faktor-faktor tersebut diantaranya, sebagai berikut:
- Adanya keinginan Jerman untuk membalas kekalahan negaranya dalam
Perang Dunia 1,
- Ketidakpopuleran Republik Weimar karena dianggap tidak dapat mengatasi
masalah-masalah yang terjadi di dalam negara, terutama krisis ekonomi
negara tersebut,
- Perlakuan kasar terhadap Jerman melalui perjanjian Versailles,
- Ketakutan terhadap komunisme,
- Tumbuhnya nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda, yang
tumbuh di bawah agitasi dan kampanye propaganda selama masa perang. 32

5. Genosida terhadap Orang-Orang Armenia


Perang Dunia 1 juga memberikan dampak yang sangat mengerikan bagi orang-orang
Armeniayang pada saat itu berada dibawah kekuasaan Ottoman. Genosida Armenia
merupkan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh kekaisaran terhadap jutaan
orang Armenia. Degan tuduhan menolak wajib militer dan dianggap berada di pihak Rusia
selama perang, kendati demikian tuduhan pemerintah Ottoman tersebut tidaklah salah.
Ketika perang semakin intensif, orang-orang Armenia mengorganisir batalion sukarela untuk
31 Aryani, Rini. 2010. Fasisme 1922-1944. Surakarta: Universitas Sebelas Maret: Skipsi.
32 Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016. SEJARAH UNTUK SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

33
membantu tentara Rusia berperang melaan Turki di wilyah Kaukasus. Akibat peristia ini
pemerintah turki mengeluatkan program untuk membinasakan orang-orang Armenia dari
zona perang di sepanjang Front Timur.
Pada 24 April 1915, genosida Armenia ini dimulai. Pada saat itu pemerintah Turki
mulai menangkap dan mengeksekusi ratusan intelektual Armenia. Lalu warga sipil Armenia
dipaksa berjalan melalui gurun Mesopotamia tanpa makanan atau air. Seringkali pula para
demonstran Armenia tersebut ditelanjangi dan dipaksa berjalan di bawah terik
mataharihingga mereka mati, dan orang-orang yang berhenti untuk beristirahat akan
langsung ditembak mati.

Gambar: Pembantaian Armenia di Istannul 1895

Sumber: wawasansejarah.com

Pada saat yang sama pula, kaum muda Turki membentuk organisasi khusus yang
terdiri atas pembunuh dan mantan narapidana dengan tujuan untuk melaksanakan
genosida. Mereka melemparkan rakyat Armenia ke tebing, ditenggelamkan ke sungai,
menyalib juga membakar rakyat Armenia secara hidup-hidup.

34
Gambar: Penyaliban rakyat Armenia hidup-hidup

Sumber: wawasansejarah.com

Beberapa catatan juga mengungkapkan bahwa pasukan pemerintah juga menculik


anak-anak, mengubah mereka menjadi muslim dan setelah itu memberikannya kepada
keluarga Turki. Bahkan di beberapa tempat mereka menjadikan wanita menjadi budak dan
memaksa mereka menikah dengan orang Turki atau menjadikannya seorang budak.

Gambar: Anak-anak yatim piyatu Armenia

Sumber: wawasansejarah.com

Setelah Ottoman menyerah pada tahun 1918, para pemimpin Turki melarikan diri ke
Jerman yang berjanji untuk tidak mengadili mereka untuk genosida. Namun
sekelooknasionalis Armenia menyusun rencana yang dikenal sebagai Operasi Nemesis, untuk
melacak dan membunuh paraa pemimpin genosida. Tetapi sejak saat itu Turki membantah

35
bahwa telah terjadi Genosida. Namun pada Maret 2010, di sebuah panel, kongres AS
akhirnya mengakui adanya genosida tersebt. Genosida Armenia pada tahun 1915-1918 itu
diperkirakan mengakibatkan kematian sebanyak 1,5 juta orang Armenia. 33
6. Pengaruh Perang Dunia 1 bagi Indonesia
Dampak Perang Dunia 1 di Indonesia pada bdang ekonomi cukup dirasakan
mengalami kemajuan. Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu berhasil menguasai daerah-
daerah lain di luar Jawa. Kegiatan ekspor pemerintah Hindia Belanda mengalami
peningkatan, salah satunya terhadap Amerika Serikat. Namun kehidupan ekonomi di dalam
negeri Indonesia tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat signifikan. Harga-harga
komoditas ekspor mengalami penurunan contohnya harga ekspor gula. Hal ini disebabkan
banyaknya negara yang menghasilkan komoditas ekspor jenis ini, contohnya negara Jepang
dan Inggris. Oleh karena itu, pemerintah Hindia Belanda hanya mengandalkan produk
ekspornya terutama minyak bumi.
Dampak bidang sosial di Indonesia yaitu timbulnya perbedaan antara masyarakat
pribumi dan Eropa yang terlihat sangat mencolok. Usaha untuk menyelesaikan masalah
kemiskinan dan kelaparan hanya dilakukan oleh para pengusaha daerah di mana tempat
mereka mempunyai lahan perkebunan. Usaha tersebut tidak lain hanya untuk kepentingan
kelancaran perkebunan saja, hal inilah yang membuat kegelisahan sosial menjadi sangat
meluas di kalangan masyarakat Indonesia.34
Tidak hanya itu, Perang Dunia 1 juga membawa dampak penting bagi Indonesia, yaitu
menguatnya perasaan nasionalisme dan gerakan ke arah kemerdekan karena Doktrin Wilson
serta berkembangnya paham komunisme.
- Doktrin Wilson dan meningkatnya gerakan nasionalisme
Pada Januari 1918, Presiden AS Woodrow Wilson (1856-1924) mengumumkan 14
butir dasar penyeesaian yang adil untuk mengakhiri Perang Dunia 1 (1914-1918). Butir
kesepuluh dari empat belas butir tersebut sangat mempengaruhi organisasi pergerakan di
Indonesia, khususnya Penghimpunan Indonesia (PI), dan Penghimpunan Nasional Indonesia
(PNI). Butir ke sepuluh tersebut menegaskan pengakuan terhadap hak menentukan nasib
sendiri (right of self-deterination) terhadap bangsa-bangsa yang dikuasai oleh empat
imperium besar, yaitu Jerman, Austria-Hungaria,Ottoman,dan Rusia. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya negara baru yang terbentuk setelah Perang Dunia 1 dan peran penting
dari Wilson.
Doktrin tersebut secara implisit menyatakan sudah saatnya penjajahan atas bangsa
lain diakhiri dan digantikan dengan perdamaian dan kerja sama yang saling menghormati.
Untuk memastikan perdamaian abadi itu tercipta, Wilson memprakarsai dibentuknya Liga
Bangsa-Bangsa (LBB), yang diresmikan pada 10 Januari 1920. Dengan visi,

33 Fathoni, Rifai Shodiq. 2018. Genosida Armenia (1894-1923M). Wawasansejarah.com.


34 Dampak Perang Dunia 1 Bagi Indonesia Berbagai Bidang Lengkap. Sumbersejarah1.blogspot.com

36
“Harus ada sebuah komunitas kekuasaan, bukan keseimbangan kekuasaan;
bukan persaingan yang terorganisasi, melainkan sebuah perdamaian yang
terorganisasi.”
Semboyan right of self-deterination tersebut kemudian menggema di seluruh dunia.
Terlebih di daerah yang sedang menjadi jajahan hal ini menjadikan sebuah harapan yang
sangat besar untuk menjadi negara yang menentukan nasibnya sendiri. Di Indonesia sendiri,
karena visi Wilson tersebut membangkitkan secara nasionalisme dan juga memicu
munculnya sikap radikal aktivis pergerakan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Hal ini
tampak dari sikap Soekarno dan Hatta yang terang-teragan menuntut kemerdekaan dan
tidak mau bekerjasama (nonkoperasi) dengan Belanda, kendati mereka rela ditangkap,
dipernjara dan juga diasingkan.
Sejalan dengan Doktrin Wilson, mulai tahun 1922 Penghimpunan Indonesia (PI)
mencantumkan asas perjuangan, yaitu self-help (menolong diri sendiri) dan self-reliace
(menyelamatkan diri sendiri). Asas ini dapat dartikan juga bahwa Indonesia secara tegas
melepaskan ketergantungan serta kerja sama dengan Pemerintah kolonial Belanda.
- Berkembangnya paham komunisme
Paham komunis pertama kali dibawa ke Indonesia oleh H.J.F.M. Sneevliet pada tahun
1913. Sneevliet adalah seorang buruh dari Belanda yang juga merupakan seorang anggota
dari Sociaal-Democratishe Arbeiderspatij (SDAP) atau yang lebih dikenal dengan Partai Buruh
Sosial-Demokrat di Belanda. Pada tahun 1914, iamendirikan sebuah organisasi yang bercorak
Marxis bernama Indische Sociaal-Democratishe Vereeniging (ISDV) yang berpusat di daerah
Semarang. Awalnya komunisme tidak mendapatkan tanggapan oleh masyarakat Indonesia,
kemudian ia memiliki ide untuk bergabung dengan organisasi yang sudah ada, tetapi ide ini
tidak berhasil dilaksanakan. Oleh karena itu ISDV mulai menjalin hubungan dengan tokoh-
tokoh organisasi Sarekat Islam (SI). ISDV pun berhasil mempengaruhi dua orang pimpinan SI
cabang Semarang yaitu Semaun dan Darsono. Demikian pula dengan Tan Malaka, Musso,
dan Alimin yang mempuyai hubungan erat dengan Uni Soviet terutama pada masa
pemerintahan Stalin, bahkan Musso pernah menganjurkan agar Indonesia bergabung
dengan Uni Soviet.35
K. Tokoh-Tokoh Berpengaruh Perang Dunia 1
1. Archduke Franz Ferdinand

35 Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016. SEJARAH UNTUK SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

37
Sumber: haloedukasi.com
Archduke Franz Ferdinand Carl Ludwig Joseph Maria dari Austria (18 Desember 1863
– 28 Juni 1914), ia adalah ahli waris dugaan tahta Austria-Hungaria. Pembunuhannya di
Sarajevo dianggap sebagai penyebab paling langsung dari Perang Dunia I.
Franz Ferdinand adalah putra tertua Archduke Karl Ludwig dari Austria. Dengan
kematian Karl Ludwig pada tahun 1896, Franz Ferdinand dinobatkan menjadi ahli waris
dugaan orang Australia. Setelah Franz Ferdinand melepaskan takhta keturunannya, ia
menikahi Shopie Chotek pada 1900.
Pada tahun 1900, Franz Ferdinand diangkat sebagai inspektur jenderal angkatan
bersenjata Austria-Hungaria dan memegang pengaruh signifikan terhadap militer. Pada 28
Juni 1914, Franz Ferdinand dan istrinya dibunuh di Sarajevo oleh Gavrilo Princip seorang
anggota Muda Bosnia.
Pembunuhan Franz Ferdinand menyebabkan Krisis Juli dan mempercepat deklarasi
perang Austria-Hungaria melawan Serbia, hal itu memicu konflik antara Austria-Hungaria
dan sekutu Serbia dan menyatakan perang satu sama lain dengan memulai Perang Dunia I.
2. Vladimir Lenin

Sumber: haloedukasi.com

38
Vladimir Lenin memiliki nama asli Vladimir Ilyich Ulyanov. Ia lahir pada 22 April 1870
dan meninggal pada 21 Januari 1924. Pria berkebangsaan Kekaisaran Rusia yang lebih
populer sebagai Lenin ini merupakan seorang politikus, teoretikus politik, revolusioner
komunis, serta tokoh pendiri Partai Komunis Rusia.
Tak hanya itu, pada tahun 1917 ketika inflasi melanda Rusia karena kurangnya
pasokan pangan serta kekalahan pasukan Rusia di perang dunia pertama, Lenin menjadi
Kepala Negara Soviet Rusia menggantikan Tsar Nicholas II dan mengubah negara kekaisaran
itu menjadi Uni Soviet.
3. Winston Churchill

Sumber: haloedukasi.com
Sir Winston Leonard Spencer-Churchill (30 November 1874 – 24 Januari 1965), ia
adalah seorang politisi, perwira militer dan penulis Britania Raya. Dia merupakan salah
seorang perancang politik dan kemiliteran bagi pendaratan Gallipoli yang menemui
kegagalan di Dardanelles ketika Perang Dunia I yang menyebabkan dia diberi julukan sebagai
“Penyembelih Gallipoli”.
Winston Churchill menggunakan ketenaran yang ia dapati untuk memulai karier
politik selama enam puluh tahun dan bertugas sebagai seorang MP di House of Commons
dari tahun 1901-1922 dan 1924-1964. Awalnya ia adalah anggota Partai Konservatif,
kemudian pindah ke Partai Liberal dan menjadi anggota Kabinet ketika berusia awal 30
tahun.
Dia juga adalah salah satu orang yang menandatangani perjanjian Anglo-Irlandia
pada tahun 1921 yang mendirikan Negara Bebas Irlandia. Partai Liberal kemudian dilanda
perpecahan internal. Setelah kalah pada pemilu 1922 dengan Edwin Scrymgeour, ia kembali
menjadi anggota Partai Konservatif.
Winston Churchill dilantik sebagai First Lord of the Admiralty. Tidak lama kemudian
Chamberlain mengundurkan diri pada bulan Mei 1940 dan Churchill dilantik sebagai Perdana
Menteri Britania Raya serta membentuk pemerintahan koalisi.
4. John Joseph Pershing

39
Sumber: haloedukasi.com
John Joseph Pershing atau lebih dikenal dengan julukan Black Jack (13 September
1860 – 15 Juli 1948), ia adalah seorang jenderal ternama Angkatan Darat Amerika Serikat
yang memimpin Pasukan Ekspedisi Amerika saat berperang melawan Jerman selama Perang
Dunia I (1917 – 1918).
John J. Pershing adalah satu-satunya orang yang mengizinkan penyatuan satuan
orang-orang kulit hitam dengan Angkatan Darat Prancis. Dia menolak permintaan Britania
dan Prancis yang ingin agar tentera Amerika disatukan dengan pasukan Britania dan Prancis.
Pasukan Amerika pada awalnya bertempur sengit di Cantigny, Chateau-Thierry,
Belleau Wood, dan Soissons. Untuk mempercepat kedatangan pasukan Amerika, mereka
berangkat ke Prancis tanpa membawa perlengkapan berat mereka dan senjata-senjata
Britania dan Prancis lainnya.
Pada tahun 1918 di St. Mihiel, Angkatan Darat Pertama berada di bawah komando
John J. Pershing, ia berhasil mengalahkan Jerman di wilayah Sekutu yang telah dikuasai
selama 3 tahun. Dia mengalihkan 600.000 pasukan Amerika ke kawasan hutan Argonne dan
memerintahkan divisinya bertempur bersama Prancis.
5. Wilhelm II

40
Sumber: haloedukasi.com
Friedrich Wilhelm Albert Victor von Hohenzollern atau dalam Kekaisaran Jerman
Wilhelm II (27 Januari 1859 – 4 Juni 1941), ia adalah Kaisar Jerman dan Raja Prussia terakhir
yang bertakhta pada tahun 15 Juni 1888 sampai 9 November 1918.
Wilhelm adalah teman Archduke Franz Ferdinand dari Austria, dan dia sangat
terkejut dengan pembunuhannya pada 28 Juni 1914. Dia menawarkan untuk mendukung
Austria-Hungaria organisasi rahasia yang merencanakan atas pembunuhan Franz Ferdinand.
Saat Wilhelm di masa Perang Dunia 1 ini membuat kekuatan Jerman yang semakin
berkurang ketika ia menangani upacara penghargaan dan tugas kehormatan. Komando
tinggi melanjutkannya dengan strategi yang bahkan sudah terlihat jelas bahwa rencana
Schlieffen telah gagal.
Ketika menjadi jelas bahwa Jerman akan mengalami perang di dua garis depan dan
bahwa Inggris akan memasuki perang jika Jerman menyerang Prancis melalui Belgia netral,
Wilhelm yang dilanda panik berusaha untuk mengarahkan serangan utama terhadap Rusia.
L. Peralatan Perang Pada Perang Dunia 1
a. Kawat Berduri
Kawat berduri diciptakan untuk kandang ternak selama abad ke-19, dan akhirnya
memiliki fungsi baru dalam konflik selama Perang Dunia Pertama. Diperkirakan satu juta mil
kawat berduri dipasang di Flanders (perbatasan Inggris Perancis) bisa mengelilingi bumi 40
kali. Kawat ini terbukti menjadi senjata mematikan selama perang. Kawat diletakkan untuk
mempertahankan parit dan menandai tanah tak bertuan. Ini juga digunakan tentara untuk
memikat musuh ke zona pembantaian yang dipenuhi dengan titik sasaran artileri dan
senapan mesin.
b. Big Bertha
Pada saat pembuatannya, Big Bertha adalah artileri bergerak terbesar dan terkuat
yang digunakan oleh tentara mana pun. Itu adalah tank howitzer 420 mm yang digunakan
oleh pasukan Jerman untuk maju melalui Belgia selama 1914.

41
Pada awal perang, pasukan Jerman memiliki dua Big Bertha dan total 12 mulai digunakan
selama perang. “Pistolnya” bisa menembakkan proyektil yang beratnya mencapai 1.785 pon
hingga jarak sekitar sembilan kilometer (enam mil). Selama Pengepungan Liège, Belgia, salah
satu proyektilnya benar-benar menghancurkan Fort de Loncin, menunjukkan kapasitas besar
Big Bertha.
c. Senjata Artileri Perang Dunia I
Banyak perkembangan dalam senjata seperti pesawat pembom, dan senapan mesin
otomatis dan portabel, tetapi didominasi oleh artileri. Tujuan utama mereka adalah
menembakkan proyektil berisi bahan peledak jarak jauh. Tidak seperti infanteri dan kavaleri,
artileri tidak bisa masuk ke dalam pertempuran secara mandiri. Dua jenis artileri utama
generasi awal yang digunakan dalam perang adalah artileri medan ringan yang ditarik oleh
kuda dan senjata berat yang digerakkan oleh traktor. Penggunaan artileri meningkat selama
masa perang dan jumlahnya tinggi pada akhir perang. Pada tahun 1914, pasukan artileri
berjumlah 20 persen dari tentara Perancis, dan pada 1918 jumlahnya meningkat menjadi 38
persen. Sebagian besar kematian dalam perang disebabkan oleh artileri, yang diperkirakan
sekitar dua pertiga dari semua kematian.
d. Gas Klorarsin dan Mustard Chlorarsine

Sumber: kompas.com

Merupakan salah satu dari kelompok senjata kimia yang menyebabkan gangguan
pernapasan jangka pendek tetapi intens. Ini dirancang untuk melumpuhkan sementara dan
menakuti pasukan musuh. Jerman menggunakan gas mustard pertama pada 1917. Setelah
menghadapi beberapa serangan dari gas, Sekutu menamakannya Hot Stuff atau HS atau
hanya H pada akhir perang. Gas mustard atau mustard belerang menyebabkan lepuh besar
pada kulit dan paru-paru. Gas mustard tidak dapat dengan mudah dideteksi kecuali di bawah
serangan langsung. Tentara sering mendeteksinya dari baunya yang tidak biasa, tetapi
masker gas seringkali terbukti tidak memadai karena gas menembus filter dan rumah
masker. Chlorarsine, gas mustard, dan juga phosgene menyebabkan sekitar 160.526 korban
dan sekitar 4.000 kematian di antara pasukan Inggris.
e. Fosgen dan Gas Air Mata

42
Perang kimia selama Perang Dunia I mencakup berbagai jenis bahan kimia. Perancis
adalah yang pertama menggunakannya dalam pertempuran melawan Jerman pada Agustus
1914. Sementara bahan kimia yang tepat tidak diketahui, baik xylyl bromide dan etil
bromoasetat diduga menjadi campuran awalnya. Gas air mata tidak dirancang untuk
membunuh melainkan membuat musuh tidak mampu mempertahankan posisinya. Gas air
mata juga membuka pintu bagi bahan kimia yang lebih mematikan seperti klorin. Fosgen
adalah bahan kimia berikutnya yang digunakan bersama klorin. Diperlukan waktu sekitar 48
jam hingga gejala muncul. Ini menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru yang
mengakibatkan kematian.
f. Senapan Mesin: Maxim MG 08

Maxim MG 08 atau Maschinengewehr 08 adalah adaptasi dari senapan mesin asli,


sistem senapan mesin otomatis penuh dunia pertama yang dikembangkan oleh Sir Hiram S
Maxim pada 1884. Tentara Jerman membuat salinan langsungnya dan menyebarkannya
selama Perang Dunia I. Selama Pertempuran Somme pada 1 Juli 1916, hanya dalam satu hari
Inggris kehilangan 21.000 orang, sebagian besar karena senapan mesin versi Jerman. Varian
MG 08 digunakan selama perang dan bahkan selama Perang Dunia Kedua.
M. Peninggalan Masa Perang Dunia I
f. Granat Tangan

Gambar: Granat tangan peninggalan Perang Dunia 1

43
Sumber: amp.dw.com

Granat tangan peninggalan Perang Dunia I, granat INI memiliki panjang 8 cm dan
berat 1 kilogram. Granat yang diduga adalah milik tentara Jerman, ditemukan dalam kondisi
terlapisi lumpur dan berada dalam tumpukan kentang yang diimpor langsung dari Perancis.
Pengamat sejarah perang dari Universitas Hong Kong, Dave Macri, berpendapat bahwa
kemungkinan besar granat tersebut terkubur di bawah medan perang 100 tahun lalu. Jika
granat terlapisi lumpur, sepertinya granat tersebut memang tertinggal, atau tidak sengaja
jatuh dari salah seorang prajurit, atau memang ada disana karena dilempar namun tidak
meledak ujar Dave kepada South China Morning Post.36

a. Temuan Rutin Peninggalan Perang Dunia 1 di Jerman


Pada 16 September tahun 2019, di dua sekolah dekat kota Berlin ditemukan
penemuan sebuah zat berbahaya di sekitaran gedung tersebut. Dari hasil penyelidikan
diketahui bahwa zat berbahaya tersebut adalah zat beracun peninggalan Perang Dunia 1.
Botol tersebut ditemukan oleh salah seorang pekerja yang sedang menggali di sebuah
konstruksi proyek.
Jumlah zat berbahaya tersebut sangat kecil, sehingga tidak berbahaya bagi para siswa
di daerah tersebut. Namun, bebrapa pekerja juga mengalami ganguan pernapasan, karena
zat kimia tersebut biasanya dgunakan untuk uji coba ketahanan masker gas.
Kota Postdam diketahui sering digunakan pihak militer dahulu pada tahun 1990-an.
Sehingga di daerah tersebut sering juga dilakukan pemindaian berkala terhadap amunisi sisa
Perang Dunia 1.
Pada tahun 2015, ditemukan sebuah bom seberat 250 kg di daerah
Hanover,dikarenakan penemuan bom ini sebanyak 31.000 warga dievakuasi menjauh dari
temapt penemuan bom tersebut, sampai akhirnya bom tersebut berhasil dijinakan pada
malam hari. Bom tersebut diperkirakan baru terdeteksi setelah 70 tahun di bawah bangunan
sekolah tersebut.
Penemuan bom terbesar di Jerman terjadi pada tahun 2011 di Koblenz, dimana pada
saat itu sekitar 45.000 orang harus di evakuasi, ketika petugas berusaha menjinakan bom
yang ditemukan di dasar sungai yang sudah mengering tersebut.
Pada tahun 2014 pula sebuah bom ditemukan di Postdam seberat 250 kg juga
berhasil dijinakan setelah dilakukannya evakuasi singkat di kantor parlemen Branderburg.
Diketahui bom tersebut berasal dari Inggris, saat Inggris menyerang Jerman. 37

BAB III
PENUTUP

36 Granat Jerman Peninggalan Perang Dunia I Ditemukan Dalam Kapal Pengiriman Kentang. amp.dw.com.
37 Penemuan Senjata Kimia Peninggalan Perang Dunia 1, Sekolah Jerman Dievakuasi. Amp.dw.com.

44
A. KESIMPULAN
Dimulainya Perang Dunia 1 ditandai dengan terbunuhnya putra mahkota Austria,
Archduke Ferdinand, oleh nasionalis Serbia di Sarajevo tanggal 28 Juni 1914. Awal
permasalahan terjadinya Perang Dunia 1 dilatarbelakangi oleh adanya keinginan negara-
negara Barat yang sedang mengalami puncak imperialismenya untuk mendapatkan
hegemoni kekuasaan atas negara-negara lainnya.Perang ini mengadu antara Blok Entente
(pihak sekutu) terdiri dari beberapa negara, di antaranya yaitu: Inggris, Prancis, Serbia, dan
kekaisaran Rusia (belakangan juga bergabung Italia, Yunani, Portugal, Rumania, dan Amerika
Serikat) dengan lawannya yaitu Blok Sentral yang terdiri dari 4 negara yaitu: Jerman, Austria-
Hungaria, Turki Ottoman dan Bulgaria. Berakhirnya Perang Dunia 1. Perang Dunia I diakhiri
dengan kemenangan Blok Sekutu dan kekalahan Blok Sentral. Penyelesaian Perang Dunia I
dilakukan dengan mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian yang diantaranya adalah
Perjanjian Versailles.

DAFTAR PUSTAKA

45
Arifin, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1 1914-1918. Anak Hebat Indonesia.
Setia R, W. 2008. Perang Dunia. Semarang: ALPRIN.
Puput Purwati, 2018. “4 Penyebab Khusus Perang Dunia 1 Berdasarkan Fakta Sejarah”.
Dalam https://hukamnas.com/penyebab-khusus-perang-dunia-1. Diakses pada 13
Maret 2022.
Dio Altha. 2014. “Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia 1”. Dalam
https://www.slideshare.net/dioaltha/latar-belakang-terjadinya-perang-dunia-1.
Nabila Arifannisa. 2012. “Perang Dunia I dan Perang Dunia II”. Dalam
https://www.slideshare.net/NabilaArifannisa/perang-dunia-i-dan-perang-dunia-ii.
John Graham Royde-Smith. 2022. “Perang Dunia Pertama, Perang Besar, Perang Dunia I”.
Dalam https://www-britannica-com.translate.goog/event/World-War-I?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,sc. Diakses pada 13 Maret 2022.
Rahman Asmardika. “28 Juli 1914: Austria-Hungaria Umumkan Perang Pada Serbia”. Dalam
https://news.okezone.com/read/2015/07/27/18/1186286/28-juli-1914-austria-
hungaria-umumkan-perang-pada-serbia. Diakses pada 14 Maret 2022.
Alhidayath Parinduri. 2022. “Sejarah Perjanjian Versailles 1919: Latar Belakang, Isi, &
Dampak”. Dalam https://tirto.id/sejarah-perjanjian-versailles-1919-latar-belakang-isi-
dampak-gnzH. Diakses pada 14 Maret 2022.
Trixie Fedora. “Perang Dunia 1 (1914-1918)”.
https://www.academia.edu/32266770/PERANG_DUNIA_I_1914_1918. Diakses pada
14 Maret 2022.
You Sosial. 2022. “5 Front Perang Dunia 1”. Dalam https://www.yousosial.com/2017/03/5-
front-perang-dunia-i.html?m=1. Diakses pada 14 Maret 2022.
Aditya Jaya Iswara. “Kisah Perang Dunia 1: Berakhir pada tahun 1918 dengan kekalahan Blok
Sentral’. diakses dari
https://internasional.kompas.com/read/2021/06/08/151122670/kisah-perang-dunia-
1-berakhir-pada-tahun-1918-dengan-kekalahan-blok?page=all
Adryamarthanio V. “Empat Belas Pasal Wilson: Latar Belakang, Isi, dan Dampak”. diakses
dari https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/05/161834479/empat-belas-pasal-
wilson-latar-belakang-isi-dan-dampak?page=all
Anugerah Pamuji. “Sejarah Hari Ini (25 Desember): Sepakbola Persatukan Semua” diakses
dari https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2015/12/24/18685002/
sejarah-hari-ini-25-desember-sepakbola-persatukan-semua
Astuti F.Novi. “Mengenang Peristiwa 24 Desember 1914, Gencatan Senjata Natal kala
Perang Dunia 1”. diakses dari https://www.merdeka.com/jabar/mengenang-peristiwa-
24-desember-1914-gencatan-senjata-natal-kala-perang-dunia-i-kln.html

46
Iswara Jaya.A.”Isi perjanjin Versailles 1919 dan Kerugian Jerman Kalah Perang Dunia 1”
diakses dari https://internasional.kompas.com/read/2021/06/10/132558170/isi-
perjanjian-versailles-1919-dan-kerugian-jerman-kalah-perang-dunia?page=all
Miftakhuddin (2019). “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap Dari Era Manusia Pertama Hingga
Perang Dunia Kedua”, Yogyakarta. Penerbit Unicorn Publishing
Military. “Treaty of Brest-Litovsk”. diakses dari
https://military-history.fandom.com/wiki/Treaty_of_Brest-Litovsk
Parinduri.A. “Sejarah Perjanjian Versaillas 1919: Latar Belakang, isi dan dampak” diakses
dari https://tirto.id/sejarah-perjanjian-versailles-1919-latar-belakang-isi-dampak-gnzH
Wiwoho Bimo. “Pecundang Perang Dunia dan Pilpres di Gerbong”. diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190715085208-33-412091/pecundang-
perang-dunia-dan-pilpres-di-gerbong-kereta
Puspaningrum,Bernadette Aderi. 2021. Dampak Perang Dunia I di Bidang Politik, Ekonomi,
dan Sosial. Kompas.com.
Dampak Perang Dunia I di Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial.
Sumbersejarah1.blogspot.com.
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/06/dampak-perang-dunia-1.html?m=1
Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016. SEJARAH UNTUK SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Aryani, Rini. 2010. Fasisme 1922-1944. Surakarta: Universitas Sebelas Maret: Skipsi.
Fathoni, Rifai Shodiq. 2018. Genosida Armenia (1894-1923M). Wawasansejarah.com.
https://wawasansejarah.com/genosida-armenia/
Dampak Perang Dunia 1 Bagi Indonesia Berbagai Bidang Lengkap.
Sumbersejarah1.blogspot.com.
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/07/dampak-perang-dunia-1-bagi-
indonesia.html?m=1
Granat Jerman Peninggalan Perang Dunia I Ditemukan Dalam Kapal Pengiriman Kentang.
amp.dw.com. https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/07/dampak-perang-dunia-
1-bagi-indonesia.html?m=1
Penemuan Senjata Kimia Peninggalan Perang Dunia 1, Sekolah Jerman Dievakuasi.
Amp.dw.com. https://amp.dw.com/id/penemuan-senjata-kimia-peninggalan-perang-
dunia-i-sekolah-di-jerman-dievakuasi/a-50453845

47
48

Anda mungkin juga menyukai