Ideologi Pancasila & Kebangsaan
Ideologi Pancasila & Kebangsaan
KEBANGSAAN
Oleh : Hariyono
BANJARMASIN, 27 September 2021
TRINITAS KEKUASAAN
MILITER
(KEKERASAN)
FINANSIAL INFORMASI
(MODAL) (EPESTIMOLOGI)
Pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1778 mendirikan Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wtenschappen. Tahun 1842 mendirikan Indologie yang salah satu fungsinya
menguasai masyarakat Nusantara secara halus. Pendidikan sebagai proses Kolonisasi
ternyata masih terus berkembang di abad XXI. Sebuah tantangan untuk memperjuangkan
Pancasila sebagai suatu logos dan indegenisasi IPTEKS.
PENGERTIAN IDEOLOGI
Pada akhir perang Asia Timur Raya, tanggal 29 April 1945, Tentara Pendudukan Jepang
di Jawa membentuk suatu badan Dokuritsu Zumbi Coosakai. Tugasnya untuk
menyelidiki hal-hal penting dan berhubungan dengan Kemerdekaan bangsa Indonesia
(JAWA).
SUSUNAN PENGURUS
BPUPK TERDIRI DARI 62
ORANG (di pleno 2 ada
MASA SIDANG I tambahan 6 anggota) + 8 MASA SIDANG I
(29 Mei – 1 Juni 1945) ANGGOTA ISTIMEWA. (10 – 17 Juli 1945)
KETUA : DR. K.R.T
RADJIMAN W.
MEMBICARAKAN DASAR
MEMBAHAS RANCANGAN
NEGARA INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR
MERDEKA
PANITIA DELAPAN
R. Otto Iskandardinata
Ir. Soekarno (Ketua)
(Kebangsaan)
Mr. A. A Maramis
K.H Wachid Hasjim (Islam)
(Kebangssaan)
K.H Wachid
Drs. Moh. Hatta
Hasjim (Islam)
(Kebangsaan)
H. Agus Salim
(Islam)
Mr. Moh Yamin
(Kebangsaan) K.H. Kahar
Moezakkir
(Islam)
Mr. A. A Maramis R. Abikoesno
(Kebangssaan) Tjokrosoejoso
(Islam)
(Dibentuk oleh Ir. Soekarno dan berhasil merumuskan Piagam Jakarta)
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final
18 Agustus 1945 harus dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran Pancasila dan landasan yuridis
konstitusional sebagai dasar negara.
Sebuah negara-bangsa yg mengikat banyak suku bangsa, bahasa, &
agama, di lebih dari 17.508 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan
& kemampuan yang kuat untuk menopang kebesaran, keluasan dan
kemajemukan, dengan dasar negara yang dapat meletakkan segenap
elemen bangsa di atas suatu landasan yang statis (meja statis),
sekaligus dapat memberi tuntunan yang dinamis (leitstar dinamis”)
AT
M A SY A R A K
PEMBANGUNAN
MANUSIA
TUJUAN
PANCASILAIS
ER I N
“KEBANGGAAN DAN P EM H TA
TA WAS
PENGEMBANGAN S
PANCASILA
POTENSI BANGSA”
MEJA
STATIS REALITAS
DASAR, FUNGSI, DAN CITA-CITA
Tugas / Fungsi Negara Cita – Cita Negara
1. Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Merdeka,
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum. Bersatu,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia Berdaulat,
yang berlandaskan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Adil & Makmur.
Dasar Negara
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil & beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA SUMBER INSPIRASI
1. Pancasila sebagai ideologi hanya dapat dirawat dan
diwujudkan melalui “jalan tinggi” yang perlu refleksi dan
inovasi.
2. Merawat modal social, toleransi itu menjadi keniscayaan
agar stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara
tidak terganggu.
3. Dan untuk maju dan berdaulat diperlukan kreativitas dan
inovasi melalui penguasaan dan pengelolaan IPTEKS.
Disinilah DPRD, menduduki posisi yang STRATEGIS dan
PROSPEKTIF dalam menjalankan fungsi legislasi,
anggaran dan pengawasan pemerintahan daerah.