Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA & WAWASAN

KEBANGSAAN

Oleh : Hariyono
BANJARMASIN, 27 September 2021
TRINITAS KEKUASAAN

MILITER
(KEKERASAN)

FINANSIAL INFORMASI
(MODAL) (EPESTIMOLOGI)

Pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1778 mendirikan Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wtenschappen. Tahun 1842 mendirikan Indologie yang salah satu fungsinya
menguasai masyarakat Nusantara secara halus. Pendidikan sebagai proses Kolonisasi
ternyata masih terus berkembang di abad XXI. Sebuah tantangan untuk memperjuangkan
Pancasila sebagai suatu logos dan indegenisasi IPTEKS.
PENGERTIAN IDEOLOGI

¨ Secara etimologis à Eidos dan Logos.


¨ Eidos; melihat, memandang, pikiran
¨ Logos/logia; kata, pengertian, ucapan
¨ Ideologi; kesatuan akan ide-ide yang bersifat
fundamental.
¨ Pancasila sebagai ideologi memuat kebenaran yang asasi
serta merumuskan idealitas à Ide-fisikasi & Idealisasi.
¨ Pancasila menjadi pedoman, norma dan prinsip hidup dan
sebagai ideologi negara menjadi dasar hidup
kenegaraan.
¨ Mencakup nilai dasar/fundamental, instrumental & praksis
MEMAHAMI IDEOLOGI

Agar ideologi Pancasila dan konstitusi dapat dipahami secara


komprehensif, minimal diperlukan tiga pendekatan, yaitu:
1. Konteks kesejarahan (bagaimana nilai-nilai luhur bangsa
tumbuh dan mengkristal sebagai suatu pandangan hidup).
2. Etika moral dan Politik, yaitu memposisikan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup yang dinamis
3. Perubahan zaman – bagaimana Pancasila dapat terus
menjadi sumber inspirasi dalam menghadapi masa kini dan
mendatang, diperlukan SDM yang inklusif, kreatif dan
inovatif.
TANTANGAN AKTUALISASI PANCASILA

I Pemahaman akan Pancasia masih lemah sehingga kurang


memiliki kebanggaan nasional
N Pelembagaan Nilai-nilai Pancasila belum maksimal
T
E Kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian

R pemimpin dan tokoh bangsa.

N Kurang menghargai kebhinekaan dan


kemajemukan.

A Kesenjangan sosial-ekonomi masih cukup tajam.


L
MEMASUKI DUNIA BARU
1. Masyarakat Nusantara yang beragam (agama, etnis dan
budaya) à Persatuan bangsa à pandangan dunia
(Lebensanschauung) baru.
2. Diperlukan sarana komunikasi à Persatuan Bahasa à
lahirnya dunia makna (Lebenswelt) baru,
3. Kesatuan wilayah à Persatuan tanah air à ruang hidup
(Lebensraum) baru à Wawasan Nusantara
Pemerdekaan diri dan bangsa à individu/bangsa berjuang
menjadi merdeka à keluar dari mental Inlander menuju
manusia/bangsa yang mandiri, maju, adil dan Makmur.
PERUBAHAN WAWASAN
¨ Wawasan kolonial dan feudal à nasional &merdeka
¨ Kerugian terbesar dari proses imperialisme dan
kolonialisme di Nusantara bukan sekedar hilangnya aset
ekonomi yang dieksploitasi ataupun pemimpin yang
dipenjara atau dibunuh. Kerugian terbesar adalah
hilangnya karakter bangsa yang percaya diri dan biasa
berpikir kreatif dan inovatif.
¨ Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika
menjadi identitas dan kepribadian bangsa.
¨ Bangsa yang modern, egaliter dan inklusif hanya dapat
tercipta melalui perjuangan yang terus menerus.
IDEOLOGI MASA DEPAN
1. “Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita “memerdekakan” rakyat dan
bangsa kita.
2. Dilakukanlah pemerdekaan diri dan bangsa à individu/bangsa
belajar menjadi merdeka à keluar dari mental Inlander.
3. Memperjuangkan visi bangsa untuk menjadi bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur secara struktural dan kultural.
4. Pembangunan menjadi sarana untuk mengamalkan dan mengamankan
Pancasila perlu dilakukan melalui pembangunan yang berkelanjutan.
5. DPRD memiliki posisi penting dan strategis dalam pengamalan nilai-
nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan, sehingga roda
pemerintahan dan kebijakan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
REVOLUSI KOGNITIF (Y.N. HARARI)
¨ Sejak revolusi kognitif (setelah fisika,
kimia dan biologi), Sapiens hidup
dalam realitas ganda, yaitu realitas
obyektif & konstruksi sosial (fiction).
¨ Berkat realitas yang dibayangkan
manusia mampu mengubah perilaku
secara cepat, karena selain
memudahkan kerjasama juga
memungkinkan kembangkan imaginasi,
termasuk ideologi.
MENGAPA NEGARA GAGAL

¨ Memiliki institusi politik-ekonomi yang


berciri EKSTRAKTIF.
¨ Institusi EKSTRAKTIF gagal
menawarkan stimulant/insentif pada
warganya untuk menabung, investasi
dan menciptakan inovasi.
¨ Diperlukan institusi yang bersifat
inklusif (terbuka dan pluralis)
SEJARAH PEMBENTUKAN
BADAN PENYELIDIK USAHA-USAHA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN (BPUPK)

Pada akhir perang Asia Timur Raya, tanggal 29 April 1945, Tentara Pendudukan Jepang
di Jawa membentuk suatu badan Dokuritsu Zumbi Coosakai. Tugasnya untuk
menyelidiki hal-hal penting dan berhubungan dengan Kemerdekaan bangsa Indonesia
(JAWA).

SUSUNAN PENGURUS
BPUPK TERDIRI DARI 62
ORANG (di pleno 2 ada
MASA SIDANG I tambahan 6 anggota) + 8 MASA SIDANG I
(29 Mei – 1 Juni 1945) ANGGOTA ISTIMEWA. (10 – 17 Juli 1945)
KETUA : DR. K.R.T
RADJIMAN W.
MEMBICARAKAN DASAR
MEMBAHAS RANCANGAN
NEGARA INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR
MERDEKA
PANITIA DELAPAN

R. Otto Iskandardinata
Ir. Soekarno (Ketua)
(Kebangsaan)

Drs. Moh. Hatta M. S Kartohadikoesoemoe


(Kebangsaan) (Kebangsaan)

Mr. Moh Yamin Ki Bagoes Hadikoesoemoe


(Kebangsaan) (Islam)

Mr. A. A Maramis
K.H Wachid Hasjim (Islam)
(Kebangssaan)

(Dibentuk oleh BPUPK tanggal 1 Juni 1945)


PANITIA SEMBILAN

Ir. Soekarno (Ketua) Mr. A. Soebardjo


(Kebangsaan)

K.H Wachid
Drs. Moh. Hatta
Hasjim (Islam)
(Kebangsaan)
H. Agus Salim
(Islam)
Mr. Moh Yamin
(Kebangsaan) K.H. Kahar
Moezakkir
(Islam)
Mr. A. A Maramis R. Abikoesno
(Kebangssaan) Tjokrosoejoso
(Islam)
(Dibentuk oleh Ir. Soekarno dan berhasil merumuskan Piagam Jakarta)
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Ir. SOEKARNO PANITIA SEMBILAN SIDANG PPKI MENETAPKAN &


MENAWARKAN FALSAFAH DASAR (PANCASILA DALAM MENGESAHKAN (PANCASILA
NEGARA DENGAN 5 PRINSIP YANG PIAGAM JAKARTA) DALAM PEMBUKAAN UUD NRI
DIBERI NAMA PANCASILA 22 JUNI 1945 TAHUN 1945) 18 AGUSTUS
1 JUNI 1945 1945

FALSAFAH DASAR PIAGAM JAKARTA PANCASILA


NEGARA (PANCASILA) 1. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Kebangsaan Indonesia pemeluk- pemeluknya 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
2. Internasionalisme Atau Peri- 2. Kemanusiaan yang adil dan Beradab
kemanusiaan beradab 3. Persatuan Indonesia
3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
3. Mufakat Atau Demokrasi 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
4. Kesejahteraan Sosial hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
permusyawaratan / perwakilan
5. Ketuhanan Yang Maha 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Esa Indonesia
Rakyat Indonesia

Rangkaian dokumen sejarah perumusan Pancasila yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final
18 Agustus 1945 harus dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran Pancasila dan landasan yuridis
konstitusional sebagai dasar negara.
Sebuah negara-bangsa yg mengikat banyak suku bangsa, bahasa, &
agama, di lebih dari 17.508 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan
& kemampuan yang kuat untuk menopang kebesaran, keluasan dan
kemajemukan, dengan dasar negara yang dapat meletakkan segenap
elemen bangsa di atas suatu landasan yang statis (meja statis),
sekaligus dapat memberi tuntunan yang dinamis (leitstar dinamis”)

Melindungi segenap bangsa Indonesia


dan seluruh tumpah darah Indonesia
Misi
Kemerdekaan Memajukan kesejahteraan umum
Visi Negara Indonesia
adalah “Merdeka,
Indonesia
Mencerdaskan kehidupan bangsa;
Bersatu, Berdaulat,
Adil dan Makmur”
Melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Diagram Pancasila

LEITSTAR IDEALITAS, CITA CITA


DINAMIS

AT
M A SY A R A K

PEMBANGUNAN
MANUSIA

TUJUAN
PANCASILAIS
ER I N
“KEBANGGAAN DAN P EM H TA
TA WAS
PENGEMBANGAN S
PANCASILA
POTENSI BANGSA”

MEJA
STATIS REALITAS
DASAR, FUNGSI, DAN CITA-CITA
Tugas / Fungsi Negara Cita – Cita Negara
1. Melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Merdeka,
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum. Bersatu,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia Berdaulat,
yang berlandaskan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Adil & Makmur.
Dasar Negara
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil & beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA SUMBER INSPIRASI
1. Pancasila sebagai ideologi hanya dapat dirawat dan
diwujudkan melalui “jalan tinggi” yang perlu refleksi dan
inovasi.
2. Merawat modal social, toleransi itu menjadi keniscayaan
agar stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara
tidak terganggu.
3. Dan untuk maju dan berdaulat diperlukan kreativitas dan
inovasi melalui penguasaan dan pengelolaan IPTEKS.
Disinilah DPRD, menduduki posisi yang STRATEGIS dan
PROSPEKTIF dalam menjalankan fungsi legislasi,
anggaran dan pengawasan pemerintahan daerah.

Anda mungkin juga menyukai